Anda di halaman 1dari 44

NANOPARTIKEL TRANSDERMAL

> LIPOSOME <

Metha Anung Anindhita, M.Sc., Apt.

PRODI S-1 FARMASI


UNIVERSITAS PEKALONGAN
1
Liposom
• Liposom adalah suatu bentuk pengembangan dari nano
teknologi dalam bidang farmasi yang diaplikasikan pada
sistem penghantaran obat.
• Liposom adalah suatu vesikel (gelembung kecil) berair
yang dikelilingi oleh membrane lipid, secara sederhana
bisa kita bayangkan kalau liposom ini adalah
gelembung lemak yang di dalamnya berisi air dengan
ukuran berskala nano.
• Liposom namanya berasal dari dua kata Yunani: ‘Lipos‘
yang berarti lemak dan ‘Soma‘ berarti tubuh.

2
Liposom

3
• Membran biasanya terbuat dari fosfolipid, yang
merupakan molekul yang memiliki kelompok kepala dan
kelompok ekor.
• Kepala tertarik pada air, dan ekor, yang terbuat dari
rantai hidrokarbon yang panjang, yang ditolak oleh air.
• Di alam, fosfolipid ditemukan di membran yang stabil
terdiri dari dua lapis (lapis a).
• Dalam air, kepala tertarik untuk air dan berbaris untuk
membentuk permukaan yang menghadap air.
• Ekor yang ditolak oleh air, dan berbaris untuk
membentuk permukaan yang jauh dari air..

4
• Dalam sel, satu lapisan kepala wajah luar sel, tertarik
ke air di lingkungan.
• Lapisan lain kepala wajah di dalam sel, tertarik oleh air
di dalam sel.
• Ekor hidrokarbon dari satu wajah lapisan ekor
hidrokarbon dari lapisan lain, dan struktur gabungan
bentuk sebuah bilayer.
• Ketika fosfolipid membran terganggu, mereka bisa
berkumpul kembali diri menjadi bola kecil, lebih kecil
dari sel normal, baik sebagai bilayers atau monolayers.
• Struktur bilayer adalah liposom. Struktur monolayer
disebut misel.

5
• Liposom dapat terdiri dari fosfolipid alami yang diturunkan
dengan rantai campuran lipid (seperti telur
phosphatidylethanolamine), atau komponen surfaktan
murni seperti DOPE (dioleoylphosphatidylethanolamine).
• Liposom dapat diisi dengan obat-obatan, dan digunakan
untuk memberikan obat untuk kanker dan penyakit
lainnya.
• Komponen utama Liposom adalah : Fosfolipid dan
Kolesterol.
• Fosfolipid merupakankomponen struktural terbesar
penyusun membran biologis seperti membran sel.
• Fosfolipidyang paling sering digunakan dalam pembuatan
liposom adalah fosfatidilkolin

6
• Fosfatidilkolin merupakan molekul amfifatik yang terdiri
atas:
– Kepala hidrofilik yang bersifat polar >> fosfokolin
– Jembatan gliserol
– Sepasang hidrofobik asil rantai hidrokarbon

7
• Komponen yang paling sering digunakan dalam
pembuatan liposom yaitu :
– Lipid bermuatan negatif, fosfolipid asam :
dipalmitoil-fosfatifilgliserol (DPPG) dan dipalmitoil-
fosfatidilkolin (DPPC)
– Lipid bermuatan netral : sfingomielin dan
fosfatidiletanolamin
– Umum (paling sering) : fosfatidilkolin
– Tambahan lain : kolesterol untuk meningkatkan
stabilitas, menurunkan

8
Macam-macam liposom
• Liposom MLV
• Vesikel Unilamelar kecil (SUV)
• Vesikel Unilamelar Besar (LUV)
• Vesikel Unilamelar Intermediet (IUV)

9
Liposom MLV
• Dikatakan sebagai bentuk awal liposom
• Merupakan liposom multikompartemen dengan ukuran
vesikel 100 – 1000 nm
• Tiap vesikel terdiri atas 5 atau lebih lamerar konsentris
• Liposom MLV sangat cocok untuk proses enkapsulasi
dari berbagai subtansi dan dapat dibuat berbagai
macam komponen lipid
• Kekurangan/keterbatasan MLV : mempunyai kapasitas
enkapsulasi.

10
• Karakteristik MLV:
– Lebih dari 1 layer
– Enkapsulasi obat lipofolik cukup besar
– Stabil dalam penyimpanan jangka panjang
– Cepat dibersihkan oleh RES (retikuloendotelial
system)
– Mudah disiapkan
– Dibuat dengan metode thin film hydration

11
Vesikel Unilamelar Besar (LUV)
• LUV memiliki ukuran lebih besar dari SUV.
• Liposom ini memiliki ukuran 500-1000 nm.
• Vesikel ini dapat dibuat dengan metode injeksi eter dan
fusiliposom jenis SUV dengan diinduksi kalsium.
• Karakteristik LUV:
– Single bilaye
– Rasio air:lipid tinggi
– Bermanfaat untuk obat-obat hidrofil
– Cepat dibersihkan dari retikuloendotelial
– Dibuat dengan active loading, injeksi eter, dialisis
detergen, reverse phaseevaporation

12
Vesikel Unilamelar Kecil (SUV)
• SUV memiliki variasi ukuran terkecil.
• Ukuran SUV didasarkan pada kekuatan ionisasi medium cair
dan komposisi lemak pada membran, yaitu ukuranvesikel ± 15
nm untuk liposom yang berasal dari lesitin telur murni pada
salinnormal dan ± 25 nm untuk liposom DPC
• Karakteristik SUV
– Single bilayer, Ukuran homogen
– Secara termodinamik kurang stabil
– Mudah beragregasi dan bergabung pada muatan yang rendah
atau netral
– Rasio air : lipid kecil, long circulating
– Dibuat dengan mereduksi ukuran MLV dan LUV menggunakan
sonikator, gasextruder, active loading atau solvent injection
techniques
13
Vesikel Unilamelar Intermediet (IUV)
• Liposom ini berukuran 100-200 nm.
• IUV dapat bertahan lebih lama
dalamsirkulasi dan stabilitasnya baik
sehingga sangat bermanfaan dalam
penghantaran obat

14
Klasifikasi liposom
• Liposom konvensional dengan lipid lapis ganda dalam
lingkungan berair
• Imunoliposom yang memiliki target berupa antibody
• Long-circulating liposome dengan polimer protektif seperti
PEG yang melindungipermukaan liposom dari interaksinya
dengan protein opsonin
• Long-circulating immunoliposome dengan polimer
protektif dan antibody
• Liposom generasi baru, dengan berbagai modifikasi
seperti partikel magnetic,
• polimer stimuli-sensitif, dll dengan tujuan untuk
meningkatkan waktu edar yang lebih lama, memperbaiki
stabilitas, dan meningkatkan efek
15
Mekanisme liposom
• Liposom digunakan sebagai model untuk sel buatan.
• Liposom juga dapat dirancang untuk memberikan obat
dengan cara lain.
• Liposom dapat memiliki pH yang rendah atau pun tinggi,
penetralan pH alami dalam liposom sehingga
memungkinkan melewati membran
• Liposom ini bekerja secara difusi dengan
fusi/penggabungan sel langsung.

16
• Mekanisme lain adalah dengan pengiriman obat
liposom melalui peristiwa endositosis
• Liposom dapat dibuat dalam berbagai ukuran tertentu
yang kemudian akan masuk dengan fagositosis
makrofag alami
• Liposom akan dicerna di phagosome makrofag,
sehingga akan melepaskan obat nya.
• Liposom juga dapat ditambahkan dengan opsonins dan
ligan untuk mengaktifkan endositosis.

17
a. Pemasukan obat ke dalam Liposom
• Klasifikasi obat yang dapat dimasukkan ke dalam
liposom berdasarkan koefisien partisi minyak/dapar dan
oktanol/dapar yaitu:
1. Senyawa hidrofilik (larut air) dengan harga Kp
rendah untuk minyak/dapar dan oktanol/dapar
2. Senyawa ampifatik, yaitu Kp rendah untuk
minya/dapar dan Kp sedang sampai tinggi untuk
Kp oktanol/dapar
3. Senyawa lipofilik mempunyai Kp tinggi untuk
minyak/dapar.

18
• Metode pemasukan obat ke liposom
dapat dilakukan dengan 2 cara:
– Masuk ke membran liposom
– Masuk ke fase air dalam liposom

19
b. Pelepasan obat dari liposom
• Terdapat beberapa proses pelepasan substansi materi
dari liposom.
• Liposom melepas isinya ke ruang interstisial untuk
selanjutnya substansi secara aktif diambil oleh sel melalui
transport paraseluler.
• Dengan demikian, transpor para seluler substansi aktif
dalam liposom dapat berlangsung pada usus halus melalui
dinding usus.
• Cara ini terjadi pada liposom yang sensitif pada
perubahan temperatur.
• Jadi, liposom akan pecah saat terjadi perubahan suhu dan
liposom akan melepaskan isinya ke ruang ekstraseluler.

20
• Untuk obat yang bersifat lipofilik, bentuk MLV
merupakan pilihan utama, karena jumlah iobat yang
akan dibawa, yang terikat pada membran lebih banyak.
• Untuk yang bersifat hidrofilik, besarnya vesikel yang
umumnya hanya terdiri dari satu lapis membran
menentukan jumlah obat yang dibawa.

21
Penggunaan liposom
• Kosmetik
• Penghantaran obat
• Studi membran
• Tumor diagnostik imaging

22
Kelebihan liposom sebagai pembawa obat
• Dapat menghantarkan obat yg bersifat hidrofob, hidrofil dan amfoter
• Sifat fisik dan kimianya dapat dikarakterisasi dengan baik
• Biocompatible
• Sistem pelepasan dapat diatur
• Memungkinkan kerja hanya pada jaringan tertentu
• Memungkinkan dimasukkan melalui berbagai jenis rute pemberian
• Permukaan mudah dimodifikasi sehingga dapat dikembangkan
sebagai sistempenghantaran tertarget
• Mempengaruhi absorbsi dan biodistribusi sehingga efikasi dan
toksisitas berubah
• Mengurangi efek samping yang berbahaya dan memberi proteksi
pada obat
• Dapat memperpanjang durasi obat sehingga mengurangi frekuensi
pemberian
• Memperbaiki solubilitas obat-obat dengan kelarutan rendah
23
• Kelebihan utama dari liposom dalam penghantaran obat
adalah pelepasan obat yang dibawa dapat diupayakan
hanya terjadi pada jaringan atau sel tertentu sehingga
dapat mengurangi efek samping obat
a. Liposom dapat mengarahkan obat pada target tertentu, misal
pada long circulating liposome yg bekerja pada target selektif
area patologis tertentu
b. Liposom sebagai reservoir obat yang melepaskan obat secara
perlahansehingga akanmeningkatkan efektivitas obat dan
memperpanjang masa edarobat dalam darah
c. Liposom dapat melindungi obat dari degradasi sebelum
mencapai target
d. Liposom melindungi pasien dari efek samping langsung dari
obat yang terpapar dan melindungi jaringan yang sehat dari
obat
e. Liposom dapat melarutkan obat lipofilik yang sulit diberikan
secara intravena 24
Kekurangan dalam sediaan liposom
• Reprodusibilitas
• Sterilisasi
• Ukuran partikel
• Produksi batch besar
• Short circulating

25
• Liposom memiliki keterbatasan sebagai pembawa obat
termasuk kurang stabil secara fisika,kimia, problem
sterilitas, inkompatibilitas dengan obat, efek imunologi
dantoksikologi.
• Penggunaan liposom dalam bentuk suspensi berair
menjadi terbatas sehingga formulasi sebaiknya
disimpan dalam bentuk kering dan dihidrasi sebelum
digunakan untuk menghasilkan suspensi berair liposom
(PROLIPOSOM).

26
• Proliposom merupakan granular yang free flowing dan
pada saat ditambahkan air terdispersi menjadi suspensi
isotonik untuk pemakaian intravena atau pemberian
melalui rute lain.
• Studi stabilitas menunjukkan distribusi ukuran
proliposom yang terhidrasi tidak berubah secara
signifikan lebih dari 9 bulan pada suhu 20oC

27
FORMULASI LIPOSOM EKSTRAK TERPURIFIKASI CENTELA
ASIATICA MENGGUNAKAN FOSFATIDILKOLIN DAN KOLESTEROL

REVIEW PENELITIAN
LIPOSOME
28
Tujuan Penelitian
• Mengetahui perbandingan yg optimal antara ekstrak
terpurifikasi Centella asiatica dengan fosfatidilkolin
• Mengetahui pengaruh penambahan kolesterol terhadap
liposom yang dihasilkan sehingga terbentuk liposom
yang ideal
• Diharapkan dengan didapatkannya formula liposom
yang ideal bisa menyumbang diversifkasi sistem
penghantar dari tumbuhan herba Centella asiatica

29
Mengapa dipilih liposome
• Liposome adalah sistem penghantar obat tertarget
(menuju sel atau jaringan target) sehingga
mengurangi toksisitas dan meningkatkan indeks
terapi.
• Bahan pembentuk liposom mirip dg membran sel
sehingga liposom dapat dimanfaatkan untuk
membawa obat dengan berbagai macam rute
pemberian tanpa dipengaruhi oleh sifat
kelarutannya.
• Liposom dapat menghantarkan obat yg bersifat
hidrofilik (terjerat pada bagian inti air) dan lipofilik
(terjerat di bagian lipid lapis ganda)
30
Formulasi liposom
• Fosfolipid
• Kolesterol
• Polimer hidrofilik lipid terkonjugasi
• Air

31
• Fosfolipid : merupakan structural komponen utama
dari membran biologis yg terdapat di dalam tubuh
• Kolesterol :
– Meningkatkan karakteristik bilayer liposom.
– Menurunkan fluiditas & mikroviskositas  mencegah
kebocoran, mengurangi permeabilitas membran pada
molekul larut air, mejaga stabilitas dalam cairan biologis
(plasma)
– Meningkatkan efisiensi penjerapan obat pada sediaan 
berkaitan dengan tingkat BA dan konsentrasi obat dalam
penentuan dosis terapi

32
• Liposom dapat menghantarkan obat yang berasal
dari metabolit sekunder dari tumbuhan (kurkumin
dan asiatikosida)
• Centella asiaatica : mempercepat penyembuhan
luka, luka bakar, luka nanah ringan, mencegah
keloid, dan bekar luka hipertropik.
• Ektrak terpurifikasi dari Centella asiaatica 
Titrated Extract of Centella asiaatica (TECA)
mengandung 40% antioksida (glikosida) dan 60%
asam asiatat serta asam madekasat (asam terpen)
• TECA memiliki BM yang besar sehingga tidak dapat
diserap kulit, kelarutan buruk dalam lipid, kurang
stabil (mudah teroksidasi)

33
Formula liposom

34
Pembuatan liposome
• Lipid dan ekstrak terpurifkasi Centella asiatica
dicampurkan dengan perbandingan sesuai formula.
• TECA (10 mg) dan lipid ( L-α fosfatidilkolin; kolesterol)
kemudian dilarutkan di dalam kloroform (10 mL).
• Larutan lipid diuapkan dengan menggunakan rotary
evaporator dengan suhu 30 °C.
• Alat rotary evaporator (Buchi, Swiss) yang digunakan
otomatis sehingga sebelum digunakan data larutan
kloroform dimasukan terlebih dahulu.
• Lapisan lipid yang terbentuk dihidrasi dengan larutan
penyangga fosfat pH 7,4 sebanyak 7 mL untuk
mendapatkan liposom vesicle multi lamellar (VML).

35
• Liposom yang dihasilkan kemudian disonikasi selama 15
menit untuk menghomogenkan ukurannya menjadi vesikel
ukuran kecil.
• Rasio komponen liposom kombinasi kolesterol didasarkan
pada perbandingan komponen liposom formula 2 (1:6)

36
Organoleptis Liposom
• Liposom yang terbentuk diamati secara visual dengan
latar belakang warna gelap/hitam.
• Jika kekeruhan memiliki bayangan kebiru-biruan
menunjukkan partikel sampel berada dalam kondisi
homogen
• Jika kekeruhan dengan warna kelabu mengindikasikan
terdapat dispersi nonliposomal di dalam dispersi.

37
Hasil uji organoleptis
• Diperoleh dispersi liposom berwarna putih susu
(mengindikasikan terbentuknya liposom) dan berbau
seperti telur
– Jika kekeruhan berwarna kelabu  terbentuk dispersi
non-liposomal
• Setelah disimpan 1 minggu dispersi liposom mengendap
dan mudah didispersikan kembali.
• Pemilihan komposisi TECA dan fosfolipid terbaik
didasarkan pada kemudahan dihidrasi, dispersi liposom
yang baik secara visual
• Dipilih formula F2 (TECA : fosfatidilkolin = 1 : 6)

38
39
40
Evaluasi morfologi dengan SEM
• Dispersi liposom Formula 1, 2 dan 3 di teteskan 1 tetes
pada carbon tape conductor yang telah dibagi tiga.
• Lalu dikeringkan di dalam wadah kedap berisi silica gel
selama 2 hari.
• Dispersi kering liposom dilihat menggunakan alat
Scanning Electrone Microscopy (SEM) (Hitachi S-3400N).
• Morfologi liposom menunjukkan bentuk bulat seperti bola

41
• Berdasarkan formula perbandingan TECA : fosfatidilkolin
yang dipilih (1 : 6) kemudian diteruskan untuk
membandingkan / mengetahui pengaruh penambahan
kolesterol.
• Hasil FK1 yang mudah dihidrasi, tidak lengket dan
menghasilkan dispersi liposom yang baik secara visual dan
tidak menggumpal.
• Hasilnya didukung oleh hasil pemeriksaan SEM (Gambar 3).
• Sedangkan FK 2 dan FK 3 sulit dihidrasi dan membentuk
agregat.
• Hal ini mungkin disebabkan terlalu banyak kolesterol dalam
komposisi pembentukan liposom

42
• Kemudian bila kita bandingkan antara liposom tanpa
kolesterol dan liposom yang mengandung kolesterol
secara visual, maka vesikel liposom yang mengandung
kolesterol tidak mengalami perubahan warna setelah
disimpan selama 6 bulan, sedangkan yang tidak
mengandung kolesterol, warnanya menjadi kekuningan.
• Perubahan warna terjadi karena peristiwa oksidasi
fosfolipid
• Hasil oksidasi akan terlihat nyata pada liposom yang tidak
mengandung kolesterol.
• Liposom akan mengalami pemisahan dan perubahan
warna pada rentang waktu 90 hari

43
Kesimpulan
• Dispersi liposom TECA yang dihasilkan dalam penelitian ini
adalah berwarna putih buram seperti susu dan berupa
globul bulat / sferis pada pemeriksaan menggunakan SEM.
• Perbandingan antara TECA dan fosfatidilkolin yang baik
adalah 1 : 6.
• Penambahan kolesterol pada komponen pembentuk
liposom dapat mencegah perubahan warna (kerusakan)
liposom pada penyimpanan selama 6 bulan

44

Anda mungkin juga menyukai