Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAMBANG

Disusun oleh:
Jeremy Gilbert
03021281722045

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
I. Pendekatan Pengelolaan Lingkungan

1. Pendekatan Teknologi
Memuat semua cara/teknik pengelolaan lingkungan fisik maupun biologi
yang direncanakan /diperlukan untuk mencegah/mengurangi/menanggulangi
dampak kegiatan Pertambangan sehingga kelestarian lingkungan lebih lanjut
dapat dipertahankan dan bahkan untuk memperbaiki/meningkatkan daya
dukungnya seperti :
a) Pencegahan erosi, longsoran dan sedimentasi dengan penghijauan dan
terasering.
b) Penggunaan lahan secara terencana dengan memperhatikan konservasi
lahan.
c) Mengurangi terjadinya pencemaran pantai laut, apabila lokasi kegiatan
terletak ditepi pantai
d) Membangun kolam pengendapan disekitar daerah kegiatan untuk
menahan lumpur oleh aliran permukaan
e) Membuat cek dam dan turap
f) Penimbunan kembali lubang-lubang bekas tambang
g) Penataan lahan

2. Pendekatan Ekonomi Sosial dan Budaya


Pada bagian ini dirinci semua bantuan dan kerjasama aparatur
pemerintah terkait yang diperlukan oleh pemprakarsa untuk menanggulangi
dampak-dampak lingkungan kegiatan Pertambangan ditinjau dari segi biaya,
kemudahan, sosial ekonomi, misalnya :
a) Bantuan biaya dan kemudahan untuk operasi pengelolaan lingkungan :
1. Kemudahan/keringanan bea masuk pengadaan peralatan
2. Keringanan syarat pinjaman/kredit bank
3. Kebijaksanaan dan penyelenggaraan penyaluran penduduk yang
tergusur dari lahan tempat tinggalnya atau lahan mata
pencahariannya
b) Penanggulangan masalah sosial, ekonomi dan sosial budaya, antara lain:
1. Pelaksanaan ganti rugi ditempuh dengan cara-cara yang tepat
2. Kebijaksanaan dan penyelenggaraan penyaluran penduduk yang
tergusur dari lahan tempat tinggalnya atau lahan mata
pencahariannya
3. Pendidikan dan pelatihan bagi penduduk yang mengalami
perubahan pola kehidupan dan sumber penghidupan
4. Penggunaan tenaga kerja setempat yang bila perlu didahului dengan
latihan keterampilan
5. Penyelamatan benda bersejarah dan tempat yang dikeramatkan
masyarakat

3. Pendekatan Kelembagaan
Pada bagian ini dirinci kegiatan setiap instansi/badan/lembaga lain yang
terlibat/ perlu dilibatkan dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan kegiatan
penanggulangan dampak rencana kegiatan pertambangan umum ditinjau dari
segi kewenangan, tanggung jawab dan keterkaitan antar
instansi/badan/lembaga, misalnya :
a) Pengembangan mekanisme kerjasama/koordinasi antar instansi
Peraturan perundang-undangan yang menunjang pengelolaan lingkungan
b) Pengawasan baik intern maupun ekstern yang meliputi pengawasan oleh
aparat pemerintah dan masyarakat
c) Perencanaan prasarana dan sarana umum, baik relokasi maupun baru

II. Contoh kasus Permasalahan akibat usaha Pertambangan

Analisis Penambangan Batubara PT. Kaltim Prima Coal Kota


Sanggata, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur.

Penambangan batu bara yang berada di sangatta Kabupaten Kutai Timur


adalah perusahaan penambangan terbesar. PT. Kaltim Prima Coal yang beroperasi
24 jam tanpa henti. Penambangan berkaitan sangat erat dengan kekayaan alam.
Kegiatan penambangan batubara berpandangan negatif dan positif, tetapi halnya
kegiatan penambangan ini banyak dipandang negatif terhadap masyarakat dan
lingkungan. Penambangan PT. Kaltim Prima Coal membawa dampak terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan adanya penambangan masyarakat
Kutai Timur merasa dirugikan. Hal tersebut memicu timbulnya pandangan negatif
masyarakat kepada PT. Kaltim Prima Coal dan membuat hubungan keduanya tidak
harmonis.
KPC adalah perusahaan tambang batubara open pit (penambangan terbuka)
terbesar di dunia. Luas lahan konsesinya mencapai 90.938 hektar dengan kapasitas
produksi mencapai 50 juta ton pertahun. Batubara yang diproduksi KPC adalah
kategori prima, salah satu kualitas batubara terbaik dengan nilai kalori tertinggi.
Oleh karenanya orientasi pasarnya adalah ekspor (industri.bisnis.com).
Metode – metode penambangan ada empat metode yang di pakai yaitu
penambangan terbuka (Open Pit Mining), penambangan dalam, penambangan jauh,
penambangan di atas permukaan. Penambangan terbuka ( Open Pit Mining ) adalah
penambangan batubara tanpa melakukan penggalian besar, karena batu bara dekat
dengan permukaan bumi. Penambangan dalam adalah penambangan membuat
terowongan yang dalam sehingga menyentuh lapisan batubara. Penambangan jauh
adalah penambangan berada di bawah bukit dan di buat terowongan hingga
mencapai lapisan batu bara. Penambangan di atas permukaan adalah batu bara yang
berada di perut bukit (id.scribd.com).

Pendekataan terhadap Pengelolaan Lingkungan Tambang di daerah tersebut


Adapun pendekatan-pendektaan yang sebaiknya dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi
Dengan adanya penambangan yang dilakukan oleh PT. Kaltim Prima
Coal dapat menaikan pendapat daerah Kabupaten Kutai Timur. Dari hasil
penambangan batu bara tersebut perusahaan memberikan beberapa %
kepada pemerintah daerah. PT. KPC tidak memberikan hasil penambangan
kepada masyarakat sekitar yang dilakukan penambangan.
2. Aspek sosial
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) di dalam aspek sosial ada membuka
lowongan pekerjaan untuk masyarakat sekitar penambangan. PT Kaltim
Prima Coal (KPC) membangun sinergi dengan Dewan Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kutai Timur. Salah satu bentuknya berupa dukungan KPC
terhadap perlengkapan kantor baru Muhammadiyah. Menyerahkan bantuan
berupa Gedung Dakwah Muhammadiyah. AC 6 unit, komputer 3 unit,
infocus, kasur 3 buah, bantal 6 buah, guling 6 buah, meja 5 unit, kursi
uchiwa 50 buah, kursi lipat 48, kursi putar 3 buah dan 1 set sofa
(http://www.kpc.co.id).
Dampak sosial yang di terima masyarakat yaitu hak – hak mereka
tidak di dengarkan oleh pemerintah dan PT. Kaltim Prima Coal. PT. KPC
juga telah menggusur tanah masyarakat yang di katakan tanak milik adat.
PT. KPC juga telah banyak mematikan para petani untuk mencari
pendapatan, karena lahan yang berdekatan dengan penambangan akan
terkena limbah akhirnya petani mengalami kerugian yang sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai