LATAR BELAKANG
3 Keadaan Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap
derajat kesehatan. Dengan keadaan lingkungan yang sehat maka status derajat
kesehatan akan terpelihara dan dapat lebih meningkat, sebaliknya bila keadaan
lingkungan kurang sehat dapat mempengaruhi terhadap status kesehatan masyarakat
(Profil Puskesmas Kresek, 2018).
a) Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu bangunan yang memiliki jamban, sarana air bersih, tempat
sampah dan sarana pengelolaan air limbah, ventilasi rumah yang cukup,
kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah bersih dan kedap air
(Profil Puskesmas Kresek, 2018).
Jumlah rumah yang ada di wilayah Puskesmas Kresek adalah 14,969
rumah, jumlah rumah yang dilakukan pembinaan sebanyak 10.041 rumah
(67.28%), jumlah rumah belum memenuhi syarat kesehatan 4797 (47.77%)
sedangkan jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 5244
(52.23%) dari jumlah rumah yang diperiksa menurut data program kesehatan
lingkungan (Profil Puskesmas Kresek, 2018).
2017 2018
JUMLAH SELURUH
MEMENUHI SYARAT
RUMAH RUMAH
JUMLAH RUMAH
KECAMATAN
PUSKESMAS
DIBINA MEME-
YANG BELUM
RUMAH
RUMAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. KRESEK 1586 1194 75,28 392 851 53,66 339 39,84 512 60.10
KR
EK
ES
2. TALOK 1500 1415 94,33 85 820 54,67 369 45,00 451 55.00
3. RENGED 2310 1012 43,81 1298 1806 78,18 1016 56,26 790 56.00
4. PATRASANA 2310 957 41,43 1353 837 36,23 407 48,63 430 63.14
5. PASIRAMPO 1439 1763 122,52 -324 1081 75,12 637 58,93 444 41.07
6. KOPER 1286 1001 77,84 285 1109 86,24 544 49,05 565 61.03
7. JENGKOL 1395 1037 74,34 358 889 63,73 543 61,08 346 57.80
8. KEMUNING 1755 1272 72,48 483 1418 80,80 457 32,23 961 73.97
9. RANCAILAT 1388 867 62,46 521 1230 88,62 485 39,43 745 65.03
JML. KECAMATAN 14969 10518 70,27 4451 10041 67,08 4797 47,77 5244 52,23
(Profil Puskesmas Kresek, 2018)
1. Jamban Keluarga
Dari jumlah penduduk sebanyak 66.207 jiwa yang ada di Kecamatan Kresek,
jumlah penduduk yang menggunakan jamban keluarga sebanyak 46.402 jiwa
(70.09%) terdiri dari 7.265 sarana leher angsa dan 12 sarana komunal.
b. ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan terbukti merupakan makanan bayi yang paling
tinggi manfaatnya bagi bayi dari semua aspek di Kecamatan Kresek dari berbagai
kegiatan seperti penyuluhan kepada ibu hamil pembentukan Kelompok Peminat
Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA), dari seluruh bayi 0 – 6 bulan yang ada
sebanyak 800 bayi, sedangkan bayi yang diberi ASI Ekslusif mencapai 770 bayi
(96.25%), cakupan ini sudah melampaui target pencapaian dibandingkan dengan
tarket capaian kinerja minimal yaitu 80.00%.
c. Posyandu
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kepada masyarakat berbagai
upaya dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat
dengan Posyandu merupakan salah satu UKBM yang sangat populer. Posyandu
dikelompokkan menjadi Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Di Kecamatan
Kresek jumlah Posyandu ada 58 pos, terdiri dari Posyandu Pratama berjumlah 0
posyandu, Madya 56 Posyandu, Purnama 2 Posyandu dan Mandiri 0 posyandu.
Dari data tersebut Posyandu di wilayah Kecamatan Kresek masih di dominasi
oleh Strata Madya.
A
K
A
N
C
E
E
T
P
S
JUMLAH JUMLAH
% DI- % BER-
JUMLAH DI- BER-
PANTAU PHBS
PANTAU PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1. KRESEK 1586 210 13,24 174 82.86
B. Sarana Kesehatan
a) Sarana dan Prasarana
Puskesmas Kresek memiliki gedung utama dan gedung tambahan yang
diuraikan sebagai berikut:
• Gedung Utama / Rawat Jalan
1. Ruang Loket / Pendaftaran
2. Ruang Tunggu
3. Ruang Pelayanan Umum
4. Ruang Pelayanan Kesehatan Anak
5. Ruang Pelayanan Gigi
6. Ruang Pelayanan Obat / Apotik
7. Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu
8. Ruang Gudang Farmasi
9. Ruang Bendahara / Keuangan
10. Ruang Tata Usaha
11. Ruang Pelayanan Terbatan 24 jam (UGD)
12. Ruang Kepala Puskesmas
13. Mushola untuk pegawai
14. Ruangan Rawat Inap dengan 5 tempat tidur
15. Ruangan Persalinan (PONED)
16. Ruang Klinik Gizi
17. Ruang Aula
18. Ruang Laboratorium
• Gedung Tambahan yang berada di depan gedung utama, terdiri dari:
1. Ruang Periksa TB Paru
2. Pos satpam
• Untuk sarana penunjang kegiatan Puskesmas dilengkapi, antara lain:
1. Mobil Puskesmas Keliling 1 Unit
2. Mobil Ambulan Untuk Merujuk Pasien Gawat Darurat 2 Unit
3. Sepeda Motor Dinas 4 Unit
b) Ketenagaan
Tabel 1. 4 Ketenagaan Puskesmas Kresek
KATEGORI STATUS
NO JUMLAH
TENAGA PNS PTT/TKK HONORER
1 Kepala Puskesmas 1 - - 1
3 Dokter Umum - 2 - 2
4 Dokter Gigi 1 - - 1
9 Bidan 11 7 7 25
10 Perawat 8 - 5 13
10 Sanitarian - - - -
11 Nutrition - - 1 1
12 Perawat Gigi 1 - - 1
13 Pekarya - - - -
14 Asisten Apoteker - - 2 2
15 Analis Kesehatan 1 - - 1
16 SMA/administrasi - - 5 5
17 Petugas Kebersihan - 3 3
18 Sopir - - 3 3
19 Petugas Keamanan - - 5 5
Jumlah 24 9 31 64
3. Misi
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara paripurna.
2) Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam upaya pelayanan prima.
3) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat secara terpadu.
4) Meningkatkan upaya pencegahan penyakit.
5) Meningkatkan sinergi kemitraan dengan sektor terkait.
1.4.3 Motto
Motto Puskesmas Kresek adalah “BERSINAR”, yang artinya adalah:
1) Bersih, adalah Puskesmas bebas dari sampah lingkungan, sampah medis dan non
medis, sampah organik dan non organik.
2) Sehat, adalah memiliki lingkungan kerja yang sehat dan tidak menjadi sumber
penularan penyakit.
3) Indah, adalah keselarasan penataan lingkungan kerja.
4) Nyaman, adalah kondisi puskesmas yang menyenangkan dalam memenuhi
kepuasan pelanggan.
5) Amanah, menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sepenuh hati dan
bertanggungjawab.
6) Ramah, memberikan pelayanan dengan penuh kesantunan dengan moto
pelayanan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun).
1. Penyakit Menular
Penanganan, pencegahan, dan penanggulangan penyakit menular terdiri dari:
1 KRESEK 0 0 0 0 0 0
2 TALOK 0 1 1 0 0 0
3 RENGED 0 0 0 0 0 0
4 PATRASANA 0 0 0 0 0 0
5 PASIRAMPO 0 0 0 0 0 0
6 KOPER 0 0 0 0 0 0
7 JENGKOL 0 0 0 0 0 0
8 KEMUNING 0 0 0 0 0 0
9 RANCAILAT 0 0 0 0 0 0
TOTAL 0 1 1 0 0 0
b. Malaria
Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh protozoa
parasit golongan Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan Nyamuk
Anopheles. Di wilayah Kec. Kresek sampai sekarang belum ditemukan
penderita malaria (Profil Puskesmas Kresek, 2018).
c. Filariasis
Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit yang bersifat kronik
(menahun) disebabkan oleh cacing filariasis ditularkan melalui gigitan
nyamuk, di Puskesmas Kresek penderita Filariasis dalam lima tahun
terakhir ini dari tahun 2014 s/d 2018 tidak ditemukan kasus suspeck
Filariasis (Profil Puskesmas Kresek, 2018).
160 143
134
140 123
120 111 107
103
100
80
51 54
60 44 49
35 34 34 36
40 29 30
20
20 9
0
KRESE TALOK RENGE PATRA PASIR KOPER JENGK KEMU RANCA
K D SANA AMPO OL NING ILAT
L 123 111 143 51 49 54 34 29 9
P 134 107 103 44 35 34 36 30 20
b. Kusta
Penyakit Kusta merupakan penyakit kronis yang disebabkan
Mycobakterium Leprae dengan masa inkubasi rata 3-5 tahun . di wilayah
kerja Puskesmas Kresek masih ditemukan kasus penyakit kusta baru
sebanyak 15 penderita. Penderita Pausi Basiler (PB) / Kusta Kering tidak
ditemukan dan Kusta Multi Basiler (MB) / Kusta Basah sejumlah 15 orang,
terdiri dari laki-laki 7 penderita dan perempuan 8 penderita dengan sebaran
penderita digambarkan dalam grafik dibawah ini (Profil Puskesmas Kresek,
2018):
Grafik 1. 4 Jumlah Penderita Kusta di Puskesmas Kresek Berdasarkan Sebaran Tiap
Desa Tahun 2018
(Profil Puskesmas Kresek, 2018)
0
KRES TAL REN PAT PASI KOP JENG KEM RAN
EK OK GED RAS RAM ER KOL UNI CAIL
ANA PO NG AT
JML KASUS 1 1 2 6 2 0 0 3 0
d. Pneumonia Balita
Penyakit Pneumoni adalah penyakit peradangan pada paru yang dapat
disebabkan oleh virus, bakteri, jamur atau parasit juga dapat disebabkan
oleh iritasi kimia/fisik dari paru paru akibat penyakit lain (Profil Puskesmas
Kresek, 2018).
Pada tahun 2018 di Puskesmas Kresek penderita penyakit pneumonia
pada Balita usia 0 – 59 bulan ditemukan dan ditangani sejumlah 253 kasus
terdiri dari laki-laki 136 orang dan perempuan 117 orang, atau 92.67% dari
jumlah perkiraan penderita yang ditetapkan oleh dinas kesehatan dalam
sasaran dan target penemuan (Profil Puskesmas Kresek, 2018).
Grafik 1. 5 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Desa di Puskesmas Kresek Tahun
2018
35
30
25
20
15
10
5
0
KRESE TALO RENG PATR PASIR KOPE JENG KEMU RANC
K K ED ASAN AMP R KOL NING AILAT
A O
L 32 22 28 14 12 10 6 10 2
P 26 10 16 19 12 16 4 11 3
e. TB Paru
Jumlah seluruh penderita penyakit Tuberculosis Paru (TB paru) di
Puskesmas Kresek tahun 2018 terdiri dari Suspek 434 kasus, jumlah seluruh
kasus TB 73 orang, BTA positif 48 orang (diobati 38 orang dan dirujuk 10
orang), BTA negative 25 orang, kasus TB anak 0 – 14 tahun sebanyak 7
orang. Angka kesembuhan dan pengobatan lengkap sebagai berikut : BTA
positif diobati sebanyak 38 orang, angka kesembuhan 35 orang (92.11%),
pengobatan lengkap 21 orang (55.26%) dan kematian selama pengobatan
sebanyak 4 orang (Profil Puskesmas Kresek, 2018).
Grafik 1. 6 Jumlah Angka Penemuan dan Pengobatan Kasus TB Paru di Puskesmas Kresek
Tahun 2018 (Profil Puskesmas Kresek, 2018)
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
SUSPEK JML BTA (+) bta (-)
PENDERITA
Series1 434 73 38 25
Adapun denah lokasi pemukiman keluarga binaan kelompok kami adalah sebagai
berikut:
Denah Keluarga Binaan
Tn. Ratim
Tn. Nasim
Ny. Saroh
Tn. Siah
Ny. Sati
Tn. Ratim sebagai kepala keluarga berusia 55 tahun, Ny. Sariman berusia 50 Tahun. Dan anak
Tn. Ratim dan Ny. Sariman bernama Ratnawi yang berusia 27 tahun. Ratnawi merupakan anak
tunggal dari Tn. Ratim dan Ny. Ratnawi.
Keluarga ini memiliki penghasilan dari pekerjaan Tn. Ratim sebagai buruh tani.
Pendapatan yang didapat perhari sekitar 75.000 – 100.000 ribu rupiah yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli bahan makan, membeli air isi ulang,
dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Teras Belakang
Kamar
Mandi
Dapur
8m
Ruang
Kamar Tamu
Tidur
Teras Depan
6m
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Tn. Ratim terletak di pemukiman yang cukup banyak penduduk.
Bagian depan rumah Tn. Ratim merupakan halaman yang digunakan untuk mengumpulkan
dan membakar sampah sehari-hari.
c. Pola Makan
Keluarga Tn. Ratim rata-rata makan 2x sehari, yaitu pagi dan sore hari. Menu sehari-
hari seringkali diolah oleh istrinya, antara lain nasi, tahu, tempe, telur, dan sayur-sayuran.
Keluarga Tn. Ratim jarang makan ikan, daging, dan ayam kecuali jika sedang ada acara atau
ketika ada permintaan anak. Ny. Sariman biasa menggunakan air sumur untuk mencuci piring
dan makanan, serta menggunakan air galon isi ulang untuk minum. Keluarga Tn. Ratim selalu
mencuci tangan sebelum makan.
e. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga Tn. Ratim membeli dahulu
obat di warung, jika keluhan masih ada baru mereka akan berobat di klinik terdekat atau
puskesmas.
f. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi, riwayat stroke, atau TB tidak pernah
didapatkan oleh anggota keluarga Tn. Ratim. Tn. Ratim mengatakan bahwa seluruh
keluarganya tidak pernah ada yang memiliki sakit hipertensi, diabetes, asam urat maupun TB.
Penyakit yang pernah dialami antara lain diare, demam, flu, batuk, pilek, dan maag.
4. Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, keluarga Tn. Ratim membeli obat
warung atau pergi ke klinik dekat rumah.
5. Menabung Penghasilan perbulan kurang untuk menabung ,
hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari
6. Aktivitas sehari-hari a. Tn. Ratim bekerja sebagai Buruh tani
b. Ny. Sariman bekerja sebagai ibu rumah tangga.
c. Nn. Ratnawi tidak berkerja hanya membantu
mengurusi rumah
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Ukuran bangunan 8 x 6 m dengan lantai rumah tanah
NON MEDIS
• Kebiasaan anggota keluarga yang merokok di dalam rumah.
• Pola makan dan gizi yang tidak seimbang.
• Rumah tidak sehat (ventilasi serta pencahayaan yang kurang).
• Pembakaran sampah
2. Kelurga Ny. Sati
Keluarga Binaan ini bertempat tinggal di RT 011/003, Kampung Rancailat, Desa
Rancailat, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang. Keluarga ini terdiri dari seorang nenek,
yang mempunyai satu orang cucu yang tinggal di rumahnya.
Ny. Sati memiliki 3 orang anak laki-laki yang saat ini sudah berkeluarga dan tinggal di
rumahnya masing-masing, namun saat ini ia tinggal bersama cucu dari anak terakhirnya yang
bernama Tn. Sakri 28 tahun. Pendidikan terakhir cucunya atau Tn. Sakri adalah SMP dan saat
ini ia sudah bekerja namun tidak memiliki pekerjaan yang tetap.
Keluarga ini memiliki tidak memiliki penghasilan tetap, pendapatan diperoleh dari
anak-anak Ny. Sati yang tidak tinggal serumah dengannya. Dalam sebulan pendapatan rata-
rata < Rp 500.000/bulan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti
membeli bahan makan, membayar listrik, pengobatan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Ruang
Kamar Mandi Dapur Kamar Tidur
Tamu/Keluarga
5m
8m
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Ny. Sati terletak di pemukiman jarang penduduk. Bagian depan rumah
Tn. Sati merupakan halaman yang digunakan sebagai teras dan tempat menjemur baju. Tepat
di depan rumah Ny. Sati terdapat kandang ayam.
c. Pola Makan
Keluarga Ny. Sati memiliki kebiasaan makan satu sampai dua kali sehari. Ny. Sati
memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi,
sayur, tahu, tempe dan ikan. keluarga Ny. Sati tidak selalu makan sayur setiap harinya, dan
ikan atau telur namun jarang makan daging, ayam, dan buah. Keluarga Ny. Sati selalu mencuci
tangan sebelum makan.
d. Kebiasaan Berobat
Apabila keluarga Ny. Sati sakit, akan membeli obat warung terlebih dahulu jika tidak
membaik keluarga Ny. Sati akan datang ke klinik atau puskesmas terdekat untuk berobat.
e. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti paru, DM, jantung disangkal. Penyakit yang pernah dialami
oleh Ny. Sati dan Tn. Sakri adalah ISPA, diare, sakit kepala dan sakit lutut.
4. Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, keluarga Ny. Sati pergi ke klinik atau
puskesmas dekat rumah.
5. Menabung Penghasilan perbulan kurang untuk menabung ,
hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari
6. Aktivitas sehari-hari d. Ny. Sati bekerja sebagai ibu rumah tangga.
e. Tn. Sakri adalah seorang pekerja buruh
NON MEDIS
• Ventilasi rumah yang kurang baik karena jendela yang jarang dibuka
• Salah satu anggota keluarga memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah
• PHBS (mempunyai dapur kotor, sampah berserakan, membuang sampah tidak pada
tempatnya, tidak memiliki jamban).
• Pola makan (gizi tidak seimbang, jarang makan daging dan buah)
3. Kfeluarga Ny. Siah
Keluarga Ny.Siah bertempat tinggal di Kampung Rancailat RT 011/RW 003 Desa
Rancailat, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Keluarga tersebut
terdiri dari Ny.Siah sebagai nenek dengan satu anak laki-lakinya yang bernama Tn. Sainan dan
istri Ny.Mutiah. dan Tn. Sainan mempunyai satu orang anak laki-laki, bernama Rian berusia
10 tahun.
Tn. Sainan, berusia 33 tahun, bekerja dengan pekerjaan yang serabutan dengan
penghasilan berkisar antara Rp. 500.000 per bulan. Pendapatan Tn. Sainan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan memenuhi kebutuhan sekolah.
Ny. Mutiah berusia 25 tahun bekerja sebagai buruh dengan penghasilan kurang
dari 500.000 dan bertugas untuk mengurus anaknya. Tn. Sainan mampu membaca
maupun menulis begitu juga istrinya Ny. Mutiah karena mereka sempat bersekolah
hingga tamat SD. Begitupun anak pertama mereka sudah bersekolah dasar kelas 3.
Pasangan ini menikah saat berusia 32 tahun dan 24 tahun.
a. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Ny. Siah tinggal di rumah mereka, dengan luas tanah sekitar 50
m2 dan luas bangunan berukuran 7 m x 10 m. Bangunan tempat tinggal tidak
bertingkat dan terdiri dari satu ruang tamu berukuran 4 m x 5 m, satu kamar tidur
berukuran 3 m x 3 m, ruang dapur berukuran 7 m x 5 m dan kamar mandi yg hanya
disekat tembok kecil dengan ukuran 3 m x 2 m. Semua ruangan di dalam rumah ini
berlantaikan tanah yang sebagian beralaskan tikar, dan beratapkan genteng. Dinding
rumah batu bata dan semen. Rumah ini terletak ditengah pemukiman Warga.
Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 4 jendela di ruang tamu ruangan dan
kamar tidur yang semuanya berukuran 0,5 m x 1 m, namun jendela tersebut tidak
pernah dibuka dengan alasan sudah ada pintu yang sering dibuka. Rumah ini juga
memiliki 2 pintu, 1 pintu utama di bagian depan dan 1 pintu didapur belakang.
Keluarga ini memiliki kamar mandi sekaligus jamban yang berada di dalam
rumah yang letaknya bersebelahan dengan dapur dengan sekat tembok kecil. Kamar
mandi yang sekaligus jamban tersebut tidak mempunya pintu. Dengan tinggi kamar
mandi yang hanya 1 meter. Menurut keluarga Ny. Siah keluarganya menggunakan
kamar mandi ini untuk mandi, membuang air kecil, membuang air besar, dan
mencuci baju. Untuk saluran pembuangannya dialirkan ke selokan.
KANDANG KAMAR
MANDI
DAPUR
10 m
RUANG TAMU
KAMAR TIDUR
TERAS
7 m
c. Pola Makan
Keluarga Ny Siah memiliki kebiasaan makan 2x sehari. Ny. Siah memasak
makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah
nasi, sayur, tahu, tempe, dan ikan. Namun jarang makan buah, daging, ayam, dan
telur. Keluarga Ny Siah selalu mencuci tangan sebelum makan.
e. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya membeli obat
ke warung. Apabila tidak sembuh mereka pergi berobat ke Bidan terdekat. Ny
Siah mengatakan jarang berobat ke puskesmas karena jarak yang jauh dari rumah.
f. Riwayat Penyakit
Keluhan yang sering dirasakan adalah batuk dan pilek. Ny. Siah sering
merasakan sakit di lututnya. Pada saat berumur 9 bulan An. Rian sering berobat
ke puskesmas akibat penyakit di saluran pernapasannya.
Anak Tn. Sainan sering bermain sepak bola di dekat area rumahnya
2. Olah raga
bersama teman-temannya.
Ny. Siah dan Ny. Mutiah memasak sendiri dengan makanan
3. Pola Makan mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, Ikan, dan sayur. Mereka jarang
makan buah-buahan.
Pola Pencarian Apabila sakit, mereka pergi membeli obat diwarung. Apabila tidak
4.
Pengobatan sembuh, mereka berobat ke Bidan desa.
Tidak ada kebiasaan menabung dalam keluarga karena uang gaji
5. Menabung
selalu habis untuk kebutuhan sehari-hari.
a. Tn. Sainan bekerja sebagai serabutan.
6. Aktivitas sehari-hari
b. Ny. Mutiah bekerja sebagai buruh.
Tabel Faktor Keluarga Eksternal Ny. Siah
No Kriteria Permasalahan
1. Luas rumah 7 m x 10 m2 dengan lantai tanah yang beralaskant
Luas Bangunan
tikar.
Satu ruang tamu berukuran 2 m x 4m, satu kamar tidur berukuran
Ruangan dalam
2. 2 m x 2 m, ruang dapur berukuran 3 m x 3 m dan kamar mandi
rumah
berukuran 1 m x 1 m.
Memiliki ventilasi, 4 jendela 2 di ruang tamu dan 2 di kamar tidur
3. Ventilasi
dengan ukuran 0.5 m x 1 m, yang tidak pernah dibuka.
a. Terdapat dua buah pintu depan dan belakang.
4. Pencahayaan b. Terdapat jendela pada ruang tamu yang tidak pernah dibuka.
c. Terdapat 5 buah lampu di dalam rumah.
Ny. Saroh berusia 45 sebagai buruh tani dan dari suami Ny. Saroh yang tidak
tinggal bersama mereka. Pendapatan yang didapat perbulan kurang lebih 500 ribu
rupiah dari hasil bekerja sebagai buruh tani dan pemberian dari suaminya kurang
lebih 400 ribu rupiah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Nn. Yanti berusia 20 tahun tidak bekerja, bertugas membantu Ny. Saroh untuk
mengurus rumah. An. Adul berusia 12 tahun merupakan seorang pelajar. Ny. Saroh
dan anak-anaknya dapat membaca maupun menulis.
Dapur
Ruang
Tamu dan
Ruang
Keluarga 12 m
Kamar
Teras
6m
j. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Ny. Saroh terletak di pemukiman penduduk. Bagian depan
rumah Ny. Saroh merupakan halaman yang digunakan sebagai teras dan tempat
menjemur baju.
k. Pola Makan
Keluarga Ny. Saroh memiliki kebiasaan makan 2-3 kali sehari. Ny. Saroh
memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-
hari ialah nasi, sayur, tahu, tempe, ayam, telor, dan ikan. Keluarga Ny. Saroh
selalu mencuci tangan sebelum makan..
l. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak
Anak pertama Ny. saroh adalah Perempuan, bernama Yanti berusia 20 tahun
dan anak kedua seorang laki-laki bernama Adul berusia 12 tahun yang sekarang
tinggal bersama di rumah. Anaknya mendapat imunisasi lengkap.
m. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya membeli obat
ke warung. Apabila tidak sembuh mereka pergi berobat ke klinik maupun
puskesmas.
n. Riwayat Penyakit
Keluhan yang sering dirasakan adalah batuk dan pilek. Anak dari keluarga
Ny. Saroh juga sering mengeluhkan hal yang sama. Dalam setahun hampir 5 kali
mengalami keluhan yang serupa.
No Kriteria Permasalahan
1. Ukuran bangunan 12 x 6 m dengan lantai rumah terbuat dari
Luas Bangunan
keramik dan semen.
Satu ruang tamu bergabung dengan ruang keluarga berukuran
12 x 3 m. Satu kamar tidur yang berukuran 6 x 3 m. Ruang
Ruangan dalam keluarga digunakan sebagai tempat untuk tidur Ny. Saroh dan
2.
rumah An. Adul. Dapur dan kamar mandi yang menjadi satu dengan
ukuran dapur berukuran 3 m x 3 m, kamar mandi berukuran
3 m x 3 m.
Memiliki ventilasi, 2 jendela, di kamar yang berukuran 0,5 m
3. Ventilasi x 1 m dan di ruang keluarga berukuran 1 m x 1,5 m yang tidak
dibuka setiap hari.
a. Terdapat dua buah pintu, depan dan belakang
b. Terdapat jendela pada kamar dan ruang keluarga yang
4. Pencahayaan
jarang dibuka.
c. Terdapat 3 buah lampu di dalam rumah,
Memiliki jamban yang bersebelahan dengan dapur di dalam
5. MCK
rumah.
Menggunakan air dari sumur tetangga yang digunakan untuk
6. Sumber Air
mandi, mencuci dan memasak.
Saluran pembuangan Limbah rumah tangga cair di buang ke selokan.
7.
limbah
Sampah rumah tangga dibuang di tempat sampah dan
Tempat pembuangan
8. ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup banyak lalu dibuang
sampah
ke samping kuburan.
Lingkungan sekitar Di samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah tetangga.
9.
rumah
NON MEDIS
• Pola makan (gizi tidak seimbang, jarang makan daging dan buah).
• PHBS (mempunyai dapur kotor, sampah berserakan, membuang sampah tidak
pada tempatnya).
• Rumah sehat (ventilasi serta pencahayaan yang kurang).
Dalam rumah terdapat ruang tamu bergabung dengan ruang keluarga berukuran
6 x 3m. Satu kamar tidur yang berukuran 6 x 2 m. Ruang keluarga jarang digunakan.
Tempat berkumpulnya keluarga saat makan dan menonton televisi di teras depan
rumah. Dapur dan kamar mandi berada sisi kanan rumah. Dapur berukuran 3 x 2m.
Ruangan kamar mandi berukuran 4 x 2m berada dibagian sisi kanan rumah. Kamar
mandi beralaskan semen, dan dinding terbuat dari batu bata, didalamnya terdapat
ember berisi air.
Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 3 jendela di kamar, ruang keluarga dan di
ruangan kosong. yang berukuran seluruhnya masing masing 0,5 m x 0,5 m, namun
jendela tersebut tidak setiap hari dibuka karena takut banyak nyamuk yang masuk.
Rumah ini memiliki 1 pintu utama di bagian depan.
Keluarga ini memiliki kamar mandi sekaligus jamban yang berada di dalam
rumah yang letaknya bersebelahan dengan dapur. Kamar mandi yang sekaligus
jamban tersebut mempunyai pintu. Menurut keluarga Tn. Nasim keluarganya
menggunakan kamar mandi ini untuk mandi, membuang air kecil, membuang air
besar, mencuci baju dan mencuci piring. Untuk saluran pembuangannya dialirkan ke
selokan.
Keadaan di rumah Tn. Nasim terlihat cukup bersih, namun banyak debu yang
menempel di setiap barang yang ada di rumah.
r. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Tn. Nasim terletak di pemukiman penduduk. Bagian depan
rumah Tn. Nasim merupakan halaman yang digunakan sebagai teras dan tempat
menjemur baju.
s. Pola Makan
Keluarga Tn. Nasim memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny. Ami
memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari
ialah nasi, sayur, tahu, tempe dan ikan. keluarga Tn. Nasim tidak selalu makan sayur,
ikan atau ayam setiap harinya. Keluarga Tn. Nasim selalu mencuci tangan sebelum
makan namun hanya dengan air tanpa sabun.
t. Kebiasaan Berobat
Apabila keluarga Tn. Nasim sakit, akan membeli obat warung terlebih dahulu
dan sangan jarang untuk berobat ke klinik maupun puskesmas.
u. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti paru, DM, jantung disangkal. Penyakit yang pernah
dialami oleh Ny. Ami dan Tn. Nasim ialah sesak, pilek dan demam.
4. Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, keluarga Tn. Nasim hanya membeli
obat warung atau pergi ke mantri
5. Menabung Penghasilan perbulan kurang untuk menabung ,
hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari
6. Aktivitas sehari-hari f. Tn. Nasim tidak bekerja
g. Ny. Amy bekerja sebagai ibu rumah tangga.
h. Tn. Mamat tidak bekerja
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Rumah milik sendiri dengan luas tanah sekitar 60
m2 .
2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu bergabung
dengan ruang keluarga berukuran 6 x 3m. Satu
kamar tidur yang berukuran 6 x 2m. Ruang keluarga
jarang digunakan. Dapur dan kamar mandi berada
disisi kanan rumah. Dapur berukuran 3 x 2m.
Ruangan kamar mandi berukuran 4 x 2m berada
dibagian sisi kanan rumah.
NON MEDIS
• Pola makan (gizi tidak seimbang, jarang makan daging dan buah).
• Salah satu anggota keluarga memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah.
• PHBS (mempunyai dapur kotor, sampah berserakan, membuang sampah tidak
pada tempatnya).
• Rumah tidak sehat (ventilasi serta pencahayaan yang kurang)
1.9 Menentukan Area Masalah
1.9.1 Area Masalah Keluarga Binaan
Sebagai pendekatan awal yang dilakukan untuk mengetahui, yaitu dengan
dilakukannya wawancara pada keluarga binaan di Desa Rancailat. Kemudian
dilakukan observasi pada masing-masing keluarga binaan di Desa Rancailat,
Kecamatan Kresek dan didapatkan berbagai area permasalahan pada keluarga binaan
tersebut, yaitu:
MEDIS
• ISPA
• Diare
• Sakit kepala ( Migrain )
• Demam
• Osteoarthritis
NON MEDIS
1. Mengenai fungsi ventilasi.
2. Mengenai kebersihan rumah dan lingkungan.
3. Mengenai merokok
4. Pola makan seimbang
5. Pembakaran sampah
1. Data primer: Data primer: pada kelima keluarga binaan didapatkan berbagai
masalah baik medis maupun non medis. Pemilihan ventilasi sebagai area masalah
tersebut berdasarkan kunjungan kekeluarga binaan dimana didapatkan minimnya
ventilasi disetiap rumah dan fungsi ventilasi yang tidak digunakan sebagaimana
mestinya. Pada saat dilakukan pre survey untuk menentukan pengetahuan, sikap
dan perilaku, didapatkan pengetahuan dan perilaku pada kelima keluarga binaan
yang buruk mengenai ventilasi. Sedangkan untuk kuesioner tentang sikap
mengenai ventilasi dijawab dengan baik. Selain itu, pada keluarga binaan
didapatkan 3 dari 5 keluarga binaan yang anggota keluarganya terkena ISPA.
Bahkan, ISPA yang dialami bisa berulang dalam setahun. Dengan berbagai data
primer tersebut pemilihan area masalah tentang ventilasi ditetapkan.
4. Dalam segi agama berdasarkan firman Allah SWT yang artinya “Dan (ingatlah),
ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia
dan tempat yang aman……” Surat al-Baqarah [2] : 125. Rumah yang aman
tentunya adalah rumah yang bersih dan sehat dan didukung: “Perkara lainnya
yang mendukung kesehatan pada sebuah rumah adalah memperhatikan fisik dari
bangunan di antaranya menjadikan rumahnya segara memasang jendela,
lubang-lubang ventilasi angin, serta tempat masuknya sinar matahari kedalam
rumah untuk kesegaran dan sirkulasi udara.”