Anda di halaman 1dari 52

BAB I LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG

1.1 Gambaran Umum Desa Secara Geografis


Desa Rancailat merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang terletak di sebelah kiri Desa Kemuning dan diatas dari Kecamatan
sukamulya dan diantara Desa Kresek, Desa Talok, Desa Renged, Desa Patrasana,
Desa Pasirampo, Desa Koper, Desa Jengkol,

Gambar 1. 1 Peta Desa Rancailat

(Sumber: Google Maps)

1.2 Gambaran Umum Desa Berdasarkan Data Puskesmas Kresek


Desa Rancailat ditahun 2017 terdapat jumlah rumah sebanyak 1.388, dari
jumlah tersebut didapatkan 867 rumah yang memenuhi kategori rumah sehat dan 521
rumah yang belum memenuhi kategori rumah sehat. Pada tahun 2018 terdapat 1.230
rumah yang telah dibina untuk memenuhi syarat sebagai rumah sehat, tetapi terdapat
sebanyak 485 rumah yang setelah dibina belum menuhi syarat untuk menjadi rumah
sehat, dan hanya 745 rumah yang telah memenuhi syarat setelah diadakannya
pembinaan oleh puskesmas.
Pada perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Rancailat telah dipantau sebanyak
210 rumah untuk PHBS, dan telah ber-PHBS sebanyak 115 rumah dari 210 rumah
yang telah dipantau.
1.3 Gambaran Umum Kecamatan Secara Geografis
1.3.1 Situasi Keadaan Umum
Kecamatan Kresek merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Tangerang
terletak di sebelah barat Kabupaten Tangerang dengan jarak ± 27 km dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Tangerang. Luas wilayah 27,99 km2.
Puskesmas Kresek Kecamatan Kresek memiliki 9 desa binaan / wilayah kerja,
diantaranya: Desa Kresek, Desa Talok, Desa Renged, Desa Patrasana, Desa
Pasirampo, Desa Koper, Desa Jengkol, Desa Kemuning, dan Desa Rancailat (Profil
Puskesmas Kresek, 2018).

Gambar 1. 2 Peta Kecematan Kresek

(Sumber: Google Maps)

1.3.2 Batas Wilayah


Kecamatan Kresek berupa dataran rendah dan berupa lahan pesawahan dengan
batas wilayah Kecamatan Kresek sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Gunung Kaler
Sebelah Barat : Kabupaten Serang
Sebelah Selatan : Kecamatan Sukamulya
Sebelah Timur ; Kecamatan Kronjo
1.3.3 Gambaran Umum Kecamatan Secara Geografis
1.3.3.1 Situasi Kependudukan
Menurut Profil Puskesmas Kresek tahun 2018, jumlah penduduk wilayah
Kecamatan Kresek 66.207 jiwa, yang terdiri dari:
Laki-laki : 33.588 jiwa
Perempuan : 32.619 jiwa
Jumlah Rumah : 14.969 rumah dengan jumlah kepala keluarga sebanyak
18.889 KK, dengan rata-rata per-KK 3.5 jiwa, rata-rata hunian tiap rumah 4.4 jiwa,
tingkat kepadatan penduduk mencapai 2.365,38 jiwa per-km2.

Tabel 1. 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan di Kecamatan Kresek Tahun


2018 (Profil Puskesmas Kresek, 2018)

NO. KELOMPOK JUMLAH PENDUDUK


UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
(TAHUN) PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1. 0-4 3.028 2.824 5852

2. 5-9 3.024 2.747 5771

3. 10 - 14 3.107 2.908 6015

4. 15 - 19 3.267 3.124 6391

5. 20 - 24 3.264 3.045 6309

6. 25 - 29 3.111 2.824 5935

7. 30 - 34 2.552 2.648 5200

8. 35 - 39 2.554 2.565 5119

9. 40 - 44 2.284 2.331 4615

10. 45 - 49 2.048 2.017 4065

11. 50 - 54 1.800 1.711 3511


12. 55 - 59 1.305 1.251 2556

13. 60 - 64 1.057 1.079 2136

14. 65 - 69 597 656 1253

15. 70 - 74 344 489 833

16. 75+ 246 400 646

Jumlah (Kecamatan) 33.588 32.619 66.207


Grafik 1. 1 Jumlah Penduduk Berdasar Kelompok Umur (Profil Puskesmas
Kresek, 2018)

2 Indeks Pembangunan Manusia


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan kinerja pembangunan wilayah
terhadap pembangunan manusia itu sendiri, dengan upaya peningkatan kualitas
penduduk sumber daya, baik aspek fisik (kesehatan), aspek intelektual (pendidikan),
aspek kesejahteraan ekonomi (daya beli) serta pasrtisipasi pembangunan akan
meningkat (Profil Puskesmas Kresek, 2018).
Dalam penyusunan IPM terkait erat dengan tiga komponen yaitu Angka
Harapan Hidup (AHH), angka indeks pendidikan (lama sekolah), dan kemampuan
daya beli (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

3 Keadaan Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap
derajat kesehatan. Dengan keadaan lingkungan yang sehat maka status derajat
kesehatan akan terpelihara dan dapat lebih meningkat, sebaliknya bila keadaan
lingkungan kurang sehat dapat mempengaruhi terhadap status kesehatan masyarakat
(Profil Puskesmas Kresek, 2018).

a) Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu bangunan yang memiliki jamban, sarana air bersih, tempat
sampah dan sarana pengelolaan air limbah, ventilasi rumah yang cukup,
kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah bersih dan kedap air
(Profil Puskesmas Kresek, 2018).
Jumlah rumah yang ada di wilayah Puskesmas Kresek adalah 14,969
rumah, jumlah rumah yang dilakukan pembinaan sebanyak 10.041 rumah
(67.28%), jumlah rumah belum memenuhi syarat kesehatan 4797 (47.77%)
sedangkan jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 5244
(52.23%) dari jumlah rumah yang diperiksa menurut data program kesehatan
lingkungan (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

Tabel 1. 2 Presentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten


Tangeran Tahun 2018

2017 2018
JUMLAH SELURUH

MEMENUHI SYARAT

RUMAH RUMAH
JUMLAH RUMAH
KECAMATAN

PUSKESMAS

DIBINA MEME-
YANG BELUM

RUMAH
RUMAH

RUMAH BELUM NUHI


MEMENUHI
NO.

DIBINA MEME- SYARAT


SYARAT
NUHI (RUMAH
SYARAT SEHAT)

JML. % JML. % JML. % JML. %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. KRESEK 1586 1194 75,28 392 851 53,66 339 39,84 512 60.10
KR

EK
ES
2. TALOK 1500 1415 94,33 85 820 54,67 369 45,00 451 55.00

3. RENGED 2310 1012 43,81 1298 1806 78,18 1016 56,26 790 56.00

4. PATRASANA 2310 957 41,43 1353 837 36,23 407 48,63 430 63.14

5. PASIRAMPO 1439 1763 122,52 -324 1081 75,12 637 58,93 444 41.07

6. KOPER 1286 1001 77,84 285 1109 86,24 544 49,05 565 61.03

7. JENGKOL 1395 1037 74,34 358 889 63,73 543 61,08 346 57.80

8. KEMUNING 1755 1272 72,48 483 1418 80,80 457 32,23 961 73.97

9. RANCAILAT 1388 867 62,46 521 1230 88,62 485 39,43 745 65.03

JML. KECAMATAN 14969 10518 70,27 4451 10041 67,08 4797 47,77 5244 52,23
(Profil Puskesmas Kresek, 2018)

b) Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar


Sanitasi Dasar adalah sanitasi minuman yang diperlukan untuk
menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang
menitikberatkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

1. Jamban Keluarga
Dari jumlah penduduk sebanyak 66.207 jiwa yang ada di Kecamatan Kresek,
jumlah penduduk yang menggunakan jamban keluarga sebanyak 46.402 jiwa
(70.09%) terdiri dari 7.265 sarana leher angsa dan 12 sarana komunal.

2. Akses Terhadap Air Bersih


Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas
(layak) menurut kecamatan dan puskesmas dari jumlah penduduk 66.207
Jiwa, yang mendapat akses air bersih ada 57.792 Jiwa (87.29%), yang terdiri
dari sumur gali terlindung 1.332 jiwa, sumur bor dengan pompa 32.478 jiwa
dan pengguna PDAM sebanyak 23.982 jiwa.
c) Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Tempat-tempat umum (TTU) dan Tempat Umum Pengolahan Makanan
(TUPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi
menjadi tempat persebaran penyakit. TTU meliputi terminal, pasar, tempat
ibadah, statsiun, tempat rekreasi, dll. Sedangkan TUPM meliputi hotel, restoran,
depot air dll. TTU dan TPM yang sehat adalah yang memenuhi syarat kesehatan
yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan samah, sarana pembungan
air limbah (SPAL), ventilasi yang baik dan luas lantai ruangan yang sesuai
dengan jumlah pengunjungdan memiliki pencahayaan yang cukup (Profil
Puskesmas Kresek, 2018).
Jumlah tempat-tempat umum (TTU) yang ada di Kecamatan Kresek
sebanyak 71 unit, sedangkan TTU yang memenuhi syarat kesehatan 48 unit
(67.60%). Untuk Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) berjumlah 86 unit TPM,
sedangkan TPM yang memenuhi syarat kesehatan berjumlah 55 unit (63.95%)
(Profil Puskesmas Kresek, 2018).

4 Keadaan Perilaku Masyarakat


Perilaku dapat diartikan sebagai suatu keadaan jiwa (berfikir, berpendapat,
bersikap) untuk memberikan respon terhadap situasi di luar subyek yang dapat
bersifat pasif (tanpa tindakan) atau aktif yaitu dengan adanya tindakan. Komponen
perilaku terdiri dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan, dari mulai mengetahui
lalu menerima atau menolak dan melakukan tindakan sebagai perwujudan dari
pikiran dan jiwa (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

a. Rumah Tangga Sehat


Jumlah PHBS Rumah Tangga yang dipantau 1.890 rumah, dari jumlah rumah
tangga tersebut yang yang ber-Prilaku Hidup Bersih dan Sehat hanya 1.264 rumah
tangga (66.88%) menunjukan bahwa persentase rumah tangga sehat di
Kecamatan Kresek masih kurang jika dibandingkan dengan stándar pelayanan
minimal (65 %).

b. ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan terbukti merupakan makanan bayi yang paling
tinggi manfaatnya bagi bayi dari semua aspek di Kecamatan Kresek dari berbagai
kegiatan seperti penyuluhan kepada ibu hamil pembentukan Kelompok Peminat
Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA), dari seluruh bayi 0 – 6 bulan yang ada
sebanyak 800 bayi, sedangkan bayi yang diberi ASI Ekslusif mencapai 770 bayi
(96.25%), cakupan ini sudah melampaui target pencapaian dibandingkan dengan
tarket capaian kinerja minimal yaitu 80.00%.

c. Posyandu
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kepada masyarakat berbagai
upaya dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat
dengan Posyandu merupakan salah satu UKBM yang sangat populer. Posyandu
dikelompokkan menjadi Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Di Kecamatan
Kresek jumlah Posyandu ada 58 pos, terdiri dari Posyandu Pratama berjumlah 0
posyandu, Madya 56 Posyandu, Purnama 2 Posyandu dan Mandiri 0 posyandu.
Dari data tersebut Posyandu di wilayah Kecamatan Kresek masih di dominasi
oleh Strata Madya.

d. Polindes dan Poskesdes


Pondok Bersalin Desa (Polindes) didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya di wilayah pedesaan yang jauh dari
jangkauan pelayana kesehatan. Dalam upaya mendukung pelaksanaan desa siaga
di wilayah Kecamatan Kresek terdapat 3 polindes terdiri dari Polindes di Desa
Pasirampo dan Desa Jengkol, dan Polindes Desa Renged.

e. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin


Dalam rangka meningkatkan jangkauan pelayanan masyarakat yang jauh
Puskesmas Kresek melaksanakan Puskesmas Keliling yang menjangkau 9 desa
dilaksanakan setiap hari selasa dengan mobil puskesmas keliling.

Tabel 1. 3 Presentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih

NO. RUMAH TANGGA


M
M
U

A
K

A
N
C

E
E

T
P

S
JUMLAH JUMLAH
% DI- % BER-
JUMLAH DI- BER-
PANTAU PHBS
PANTAU PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1. KRESEK 1586 210 13,24 174 82.86

2. TALOK 1500 210 14,00 187 89.05

3. RENGED 2310 210 9,09 132 62.86

4. PATRASANA 1439 210 14,59 187 89.05


KRESEK

5. PASIRAMPO 2310 210 9,09 112 53.33

6. KOPER 1395 210 15,05 101 48.10

7. JENGKOL 1286 210 16,33 108 51.43

8. KEMUNING 1755 210 11,97 148 70.48

9. RANCAILAT 1388 210 15,13 115 54.76

JUMLAH KEC. KRESEK 14969 1890 12,63 1264 66,88


(Profil Puskesmas Kresek, 2018)
5 Kesehatan
A. Sepuluh Besar Penyakit

Grafik 1. 2 Jumlah Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kresek


(Profil Puskesmas Kresek, 2018)

Dari grafik di atas, 10 besar penyakit di Puskesmas Kresek penyakit ISPA


(Infeksi Saluran Pernafasan Atas) berada di posisi teratas yaitu 9.208, diikuti
Hipertensi Essensial sebanyak 3.221 dan Fharingitis 2.626, sedangkan yang ke
10 (sepuluh) atau yang terendah yaitu Penyakit Diare sebanyak 794 penderita
(Profil Puskesmas Kresek, 2018).
Selain itu, kunjungan Penyakit Tidak Menular seperti Hypertensi dan
Diabetes Melitus juga sangat tinggi, karena diharuskan setiap pasien untuk
melakukan kontrol secara teratur disamping itu memang jumlah kasus tersebut
cenderung meningkat (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

B. Sarana Kesehatan
a) Sarana dan Prasarana
Puskesmas Kresek memiliki gedung utama dan gedung tambahan yang
diuraikan sebagai berikut:
• Gedung Utama / Rawat Jalan
1. Ruang Loket / Pendaftaran
2. Ruang Tunggu
3. Ruang Pelayanan Umum
4. Ruang Pelayanan Kesehatan Anak
5. Ruang Pelayanan Gigi
6. Ruang Pelayanan Obat / Apotik
7. Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu
8. Ruang Gudang Farmasi
9. Ruang Bendahara / Keuangan
10. Ruang Tata Usaha
11. Ruang Pelayanan Terbatan 24 jam (UGD)
12. Ruang Kepala Puskesmas
13. Mushola untuk pegawai
14. Ruangan Rawat Inap dengan 5 tempat tidur
15. Ruangan Persalinan (PONED)
16. Ruang Klinik Gizi
17. Ruang Aula
18. Ruang Laboratorium
• Gedung Tambahan yang berada di depan gedung utama, terdiri dari:
1. Ruang Periksa TB Paru
2. Pos satpam
• Untuk sarana penunjang kegiatan Puskesmas dilengkapi, antara lain:
1. Mobil Puskesmas Keliling 1 Unit
2. Mobil Ambulan Untuk Merujuk Pasien Gawat Darurat 2 Unit
3. Sepeda Motor Dinas 4 Unit

b) Ketenagaan
Tabel 1. 4 Ketenagaan Puskesmas Kresek

(Profil Puskesmas Kresek, 2018)

KATEGORI STATUS
NO JUMLAH
TENAGA PNS PTT/TKK HONORER

1 Kepala Puskesmas 1 - - 1

2 Kepala Tata Usaha 1 - - 1

3 Dokter Umum - 2 - 2

4 Dokter Gigi 1 - - 1

9 Bidan 11 7 7 25

10 Perawat 8 - 5 13
10 Sanitarian - - - -

11 Nutrition - - 1 1

12 Perawat Gigi 1 - - 1

13 Pekarya - - - -

14 Asisten Apoteker - - 2 2

15 Analis Kesehatan 1 - - 1

16 SMA/administrasi - - 5 5

17 Petugas Kebersihan - 3 3

18 Sopir - - 3 3

19 Petugas Keamanan - - 5 5

Jumlah 24 9 31 64

c) Fasilitas Penunjang Lainnya


Tabel 1. 5 Fasilitas Penunjang Puskesmas Kresek

(Profil Puskesmas Kresek, 2018)

No Fasilitas Kesehatan Jumlah


1 Rumah Sakit Umum 0
2 Rumah Sakit Jiwa 0
3 Rumah Sakit Bersalin 0
Ruma
4 Rumah Sakit Khusus Lainnya 0
5 Puskesmas 1 (sarana)
6 Poskesdes 9
7 Puskesmas Keliling 13 ( Pos )
8 Posyandu 58 ( Pos )
9 Polindes 3 (sarana)
10 Posbindu 9 (Pos)
11 Rumah Bersalin 0
12 Balai Pengobatan / Klinik 12 (sarana)
13 Apotik 4 (sarana)
14 Toko Obat 0
15 Praktek Dokter Umum 5 (sarana)
16 Praktek Dokter Gigi 1
17 Praktek Dokter Spesialis 0
18 Bidan Prsktek swasta 14
JUMLAH 129

1.4 Profil Puskesmas Kresek


Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI No. 75 tahun 2014).
Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Kresek memuat berbagai data tentang
kesehatan yang meliputi derajat kesehatan , upaya kesehatan dan sumber daya
kesehatan juga menyajikan data pendukung yang lain yang berhubungan dengan
kesehatan seperti data kependudukan dan data lingkungan (Profil Puskesmas Kresek,
2018).
Keseluruhan data yang ada merupakan gambaran tingkat pencapaian
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
yang diukur melalui indikator Indonesia Sehat dan indikator kinerja bidang kesehatan
(Profil Puskesmas Kresek, 2018).
Puskesmas Kresek berupaya melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat secara maksimal, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
yang mengutamakan kepuasan pelanggan dengan mengedepankan mutu setiap
bidang pelayanan dan berupaya menjangkau semua lapisan masyarakat yang berada
di wilayah kerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan dan pembinaan kesehatan
baik kegiatan dalam gedung dan di luar Gedung (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

1.4.1 Wilayah Kerja dan Kependudukan

Gambar 1. 3 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kresek

(Profil Puskesmas Kresek, 2018)

1.4.2 Visi dan Misi


2. Visi
Dalam menjalankan fungsinya, maka Puskesmas Kresek telah menetapkan visi,
yaitu: “Puskesmas Kresek mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup
sehat.”

3. Misi
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara paripurna.
2) Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam upaya pelayanan prima.
3) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat secara terpadu.
4) Meningkatkan upaya pencegahan penyakit.
5) Meningkatkan sinergi kemitraan dengan sektor terkait.

1.4.3 Motto
Motto Puskesmas Kresek adalah “BERSINAR”, yang artinya adalah:
1) Bersih, adalah Puskesmas bebas dari sampah lingkungan, sampah medis dan non
medis, sampah organik dan non organik.
2) Sehat, adalah memiliki lingkungan kerja yang sehat dan tidak menjadi sumber
penularan penyakit.
3) Indah, adalah keselarasan penataan lingkungan kerja.
4) Nyaman, adalah kondisi puskesmas yang menyenangkan dalam memenuhi
kepuasan pelanggan.
5) Amanah, menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sepenuh hati dan
bertanggungjawab.
6) Ramah, memberikan pelayanan dengan penuh kesantunan dengan moto
pelayanan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun).

1.5 Sistem Pelaporan


Strategi penyusunan profil dilakukan dengan metode cek silang data analisa,
korelasi dari seluruh program, keakuratan dan informasi yang disajikan dapat
memberikan gambaran yang jelas dari kondisi dan situasi yang ada, sehingga dapat
dilakukan pengolahan data di tingkat Puskesmas. Penyajian data dilakukan dalam
bentuk tabel dan grafik, sedangkan dalam pembahasan menyajikan perbandingan
pencapaian indikator dari tahun sebelumnya dan target yang akan dicapai. Profil
Puskesmas mengacu kepada tabel indikator Indonesia Sehat 2010 dengan sumber
data yang diperoleh dari Kecamatan, Pendidikan, BPS Kecamatan, Balai Pengobatan
Swasta yang ada di Kecamatan Kresek dan dari kegiatan internal puskesmas.

1.6 Jumlah Kesakitan


Dari Grafik 1.1 didapatkan 10 besar penyakit di Puskesmas Kresek penyakit
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) berada di posisi teratas yaitu 9.208, diikuti
Hipertensi Essensial sebanyak 3.221 dan Fharingitis 2.626, sedangkan yang ke 10
(sepuluh) atau yang terendah yaitu Penyakit Diare sebanyak 794 penderita (Profil
Puskesmas Kresek, 2018).
Selain itu, kunjungan Penyakit Tidak Menular seperti Hypertensi dan Diabetes
Melitus juga sangat tinggi, karena diharuskan setiap pasien untuk melakukan kontrol
secara teratur disamping itu memang jumlah kasus tersebut cenderung meningkat
(Profil Puskesmas Kresek, 2018).

1. Penyakit Menular
Penanganan, pencegahan, dan penanggulangan penyakit menular terdiri dari:

a. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)


Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD tahun ini
menjadi perioritas, dimana dititik beratkan pada kegiatan PSN
(Pemberanatasan Sarang Nyamuk) disemua wilayah dan sebagian kasus
dilakukan foging fokus, dikarenakan pada tahun 2016 terjadi peningkatan
jumlah kasus DBD yaitu 81 kasus. Sedangkan untuk Tahun 2018 terjadi
penurunan kasus yang sangat signifikan yaitu terdapat 1 kasus yang dari
Desa talok. Data kesakitan secara lengkap ditampilkan dalam tabel dibawah
ini:

Tabel 1. 6 Data Kasus DBD Puskesmas Kresek Tahun 2018

(Profil Puskesmas Kresek, 2018)

JUMLAH KASUS MENINGGAL


NO DESA
L P L+P L P L+P

1 KRESEK 0 0 0 0 0 0
2 TALOK 0 1 1 0 0 0

3 RENGED 0 0 0 0 0 0

4 PATRASANA 0 0 0 0 0 0

5 PASIRAMPO 0 0 0 0 0 0

6 KOPER 0 0 0 0 0 0

7 JENGKOL 0 0 0 0 0 0

8 KEMUNING 0 0 0 0 0 0

9 RANCAILAT 0 0 0 0 0 0

TOTAL 0 1 1 0 0 0

b. Malaria
Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh protozoa
parasit golongan Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan Nyamuk
Anopheles. Di wilayah Kec. Kresek sampai sekarang belum ditemukan
penderita malaria (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

c. Filariasis
Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit yang bersifat kronik
(menahun) disebabkan oleh cacing filariasis ditularkan melalui gigitan
nyamuk, di Puskesmas Kresek penderita Filariasis dalam lima tahun
terakhir ini dari tahun 2014 s/d 2018 tidak ditemukan kasus suspeck
Filariasis (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

2. Penyakit Menular Langsung


a. Penyakit Diare
Penyakit diare adalah sebuah penyakit buang air besar biasanya paling
sedikit 3 kali dalam 24 jam dengan tinja lembek atau cair dapat juga disertai
dengan darah/lendir. Berdasar Sasaran Target yang ditetapkan Dinas
Kesehatan penemuan penderita penyakit diare tahun 2018 di Puskesmas
Kresek adalah sebanyak 1.788 kasus/penderita, dimana realisasi kasus
penemuan yang ditangani tahun 2018 adalah sebanyak 1.146
kasus/penderita (64.1%), hal ini menandakan bahwa kejadian kasus
penyakit diare di wilayah Puskesmas Kresek dikategorikan masih rendah
(Profil Puskesmas Kresek, 2018).
Grafik 1. 3 Jumlah Kasus Diare per-Desa Ditangani diPuskesmas Kresek Tahun 2018

(Profil Puskesmas Kresek, 2018)

160 143
134
140 123
120 111 107
103
100
80
51 54
60 44 49
35 34 34 36
40 29 30
20
20 9

0
KRESE TALOK RENGE PATRA PASIR KOPER JENGK KEMU RANCA
K D SANA AMPO OL NING ILAT
L 123 111 143 51 49 54 34 29 9
P 134 107 103 44 35 34 36 30 20

Dari grafik diatas Desa Kresek menempati urutan pertama sebanyak


257 penderita, di ikuti Desa Renged 246 penderita, dan Desa Talok 218
penderita adapun daerah terendah penderita diare yang ditangani yaitu Desa
Rancailat 15 penderita (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

b. Kusta
Penyakit Kusta merupakan penyakit kronis yang disebabkan
Mycobakterium Leprae dengan masa inkubasi rata 3-5 tahun . di wilayah
kerja Puskesmas Kresek masih ditemukan kasus penyakit kusta baru
sebanyak 15 penderita. Penderita Pausi Basiler (PB) / Kusta Kering tidak
ditemukan dan Kusta Multi Basiler (MB) / Kusta Basah sejumlah 15 orang,
terdiri dari laki-laki 7 penderita dan perempuan 8 penderita dengan sebaran
penderita digambarkan dalam grafik dibawah ini (Profil Puskesmas Kresek,
2018):
Grafik 1. 4 Jumlah Penderita Kusta di Puskesmas Kresek Berdasarkan Sebaran Tiap
Desa Tahun 2018
(Profil Puskesmas Kresek, 2018)

0
KRES TAL REN PAT PASI KOP JENG KEM RAN
EK OK GED RAS RAM ER KOL UNI CAIL
ANA PO NG AT
JML KASUS 1 1 2 6 2 0 0 3 0

c. HIV / AIDS / IMS


HIV / AIDS / IMS penyakit ini menular melalui hubungan seksual
(vaginal, oral, anal) dengan pasangan yang sudah tertular, semakin sering
ganti pasangan semakin besar kemungkinan untuk tertular penyakit ini
(Profil Puskesmas Kresek, 2018).
Jumlah kasus HIV / AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di
Puskesmas Kresek pada tahun 2018 menurut data sebanyak 12 kasus, terdiri
dari penderita HIV 5 orang, AIDS 2 orang dan Syphilis 5 orang yang
terdiri dari : usia 15 – 19 tahun 1 kasus, usia 20 – 24 tahun 6 kasus dan usia
25 – 49 tahun 5 kasus (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

d. Pneumonia Balita
Penyakit Pneumoni adalah penyakit peradangan pada paru yang dapat
disebabkan oleh virus, bakteri, jamur atau parasit juga dapat disebabkan
oleh iritasi kimia/fisik dari paru paru akibat penyakit lain (Profil Puskesmas
Kresek, 2018).
Pada tahun 2018 di Puskesmas Kresek penderita penyakit pneumonia
pada Balita usia 0 – 59 bulan ditemukan dan ditangani sejumlah 253 kasus
terdiri dari laki-laki 136 orang dan perempuan 117 orang, atau 92.67% dari
jumlah perkiraan penderita yang ditetapkan oleh dinas kesehatan dalam
sasaran dan target penemuan (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

Grafik 1. 5 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Desa di Puskesmas Kresek Tahun
2018

(Profil Puskesmas Kresek, 2018)

35
30
25
20
15
10
5
0
KRESE TALO RENG PATR PASIR KOPE JENG KEMU RANC
K K ED ASAN AMP R KOL NING AILAT
A O
L 32 22 28 14 12 10 6 10 2
P 26 10 16 19 12 16 4 11 3

e. TB Paru
Jumlah seluruh penderita penyakit Tuberculosis Paru (TB paru) di
Puskesmas Kresek tahun 2018 terdiri dari Suspek 434 kasus, jumlah seluruh
kasus TB 73 orang, BTA positif 48 orang (diobati 38 orang dan dirujuk 10
orang), BTA negative 25 orang, kasus TB anak 0 – 14 tahun sebanyak 7
orang. Angka kesembuhan dan pengobatan lengkap sebagai berikut : BTA
positif diobati sebanyak 38 orang, angka kesembuhan 35 orang (92.11%),
pengobatan lengkap 21 orang (55.26%) dan kematian selama pengobatan
sebanyak 4 orang (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

Grafik 1. 6 Jumlah Angka Penemuan dan Pengobatan Kasus TB Paru di Puskesmas Kresek
Tahun 2018 (Profil Puskesmas Kresek, 2018)
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
SUSPEK JML BTA (+) bta (-)
PENDERITA
Series1 434 73 38 25

1.7 Upaya Kesehatan


A. Pelayanan Kesehatan
Dari hasil kegiatan pemantauan Rumah tangga ber PHBS pada tahun 2018
jumlah sarana/rumah tangga sebanyak 14,969, jumlah rumah yang diperiksa
1.890 rumah dan yang ber PHBS mencapai 1.264 rumah (66.88%), ada
kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya 61.64% (Profil Puskesmas Kresek,
2018).

Grafik 1. 7 Jumlah Rumah Tangga Ber-PHBS di Puskesmas Kresek Tahun 2018


(Profil Puskesmas Kresek, 2018)
B. Perilaku Hidup Masyarakat dan Keadaan Lingkungan
Rumah tangga yang ber-PHBS belum ada peningkatan, yaitu hanya sebesar
66,88% masih sama dengan tahun 2017 (Profil Puskesmas Kresek, 2018).

1.8 Lokasi Keluarga Binaan


Keluarga binaan bertempat tinggal di Kampung Rancailat RT 011/RW 003, Desa
Rancailat, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Keluarga
binaan kelompok kami terdiri dari 5 kepala keluarga, yaitu:
1. Keluarga Tn. Ratim
2. Keluarga Tn. Nasim
3. Keluarga Ny. Sati
4. Keluarga Ny. Siah
5. Keluarga Ny. Saroh

Adapun denah lokasi pemukiman keluarga binaan kelompok kami adalah sebagai
berikut:
Denah Keluarga Binaan

Tn. Ratim

Tn. Nasim
Ny. Saroh

Tn. Siah
Ny. Sati

Gambar 1. 4 Lokasi Keluarga Binaan

1.8.1 Profil Keluarga Binaan


1. Keluarga Tn. Ratim
Keluarga Binaan ini bertempat tinggal di RT 011/003, Kampung Rancailat, Desa
Rancailat, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang. Keluarga ini terdiri dari seorang
suami yaitu Tn. Ratim yang mempunyai satu orang istri bernama Ny. Sariman, dan
mempunyai satu orang anak bernama Nn. Ratnawi.

Tabel Data Keluarga Tn. Ratim

JENIS PENDIDIKAN Penghasilan


NO NAMA USIA STATUS PEKERJAAN perbulan
KELAMIN TERAKHIR

1. Tn. Ratim 55 tahun Laki-laki Suami SD Buruh tani Rp. 3.000.000.00

Ny. Ibu rumah -


2. 50 tahun Perempuan Istri SD
Sariman tangga
Ny. Anak -
3. 27 tahun Perempuan SMA Tidak berkerja
Ratnawi pertama

Tn. Ratim sebagai kepala keluarga berusia 55 tahun, Ny. Sariman berusia 50 Tahun. Dan anak
Tn. Ratim dan Ny. Sariman bernama Ratnawi yang berusia 27 tahun. Ratnawi merupakan anak
tunggal dari Tn. Ratim dan Ny. Ratnawi.
Keluarga ini memiliki penghasilan dari pekerjaan Tn. Ratim sebagai buruh tani.
Pendapatan yang didapat perhari sekitar 75.000 – 100.000 ribu rupiah yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli bahan makan, membeli air isi ulang,
dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

a. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Ratnawi tinggal di rumah mereka, dengan luas tanah sekitar
40 m2 dan luas bangunan berukuran 8 m x 6 m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat
dan terdiri dari satu ruang tamu berukuran 4 m x 3 m, kamar satu tidur berukuran 4 m x 3 m,
ruang keluarga dan tamu 6 m x 2 m, ruang dapur dan kamar mandi yang terpisah dengan
ukuran kamar mandi sendiri berukuran 3 m x 2 m dan dapur 3 m x 2 m. Semua ruangan di
dalam rumah ini berlantaikan tanah, dan beratapkan anyaman bambu. Dinding rumah
anyaman bambu. Rumah ini terletak di tengah pemukiman warga
Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 1 jendela di depan rumah yang berukuran 1 m x
0.5 m, namun jendela tersebut tidak setiap hari dibuka dengan alasan banyak nyamuk yang
masuk. Rumah ini juga memiliki 2 pintu, 1 pintu utama di bagian depan dan 1 pintu di dapur
belakang.
Keluarga ini memiliki kamar mandi sekaligus jamban yang berada di dalam rumah yang
letaknya berhadapan dengan dapur. Menurut keluarga Tn. Ratim keluarganya menggunakan
kamar mandi ini untuk mandi, membuang air kecil, membuang air besar, mencuci baju dan
mencuci piring. Untuk saluran pembuangannya dialirkan ke selokan.

Teras Belakang

Kamar
Mandi
Dapur

8m

Ruang
Kamar Tamu
Tidur

Teras Depan

6m

Denah Rumah Tn. Ratim

b. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Tn. Ratim terletak di pemukiman yang cukup banyak penduduk.
Bagian depan rumah Tn. Ratim merupakan halaman yang digunakan untuk mengumpulkan
dan membakar sampah sehari-hari.
c. Pola Makan
Keluarga Tn. Ratim rata-rata makan 2x sehari, yaitu pagi dan sore hari. Menu sehari-
hari seringkali diolah oleh istrinya, antara lain nasi, tahu, tempe, telur, dan sayur-sayuran.
Keluarga Tn. Ratim jarang makan ikan, daging, dan ayam kecuali jika sedang ada acara atau
ketika ada permintaan anak. Ny. Sariman biasa menggunakan air sumur untuk mencuci piring
dan makanan, serta menggunakan air galon isi ulang untuk minum. Keluarga Tn. Ratim selalu
mencuci tangan sebelum makan.

d. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak


Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil dan tidak ada balita dalam keluarga Tn.
Ratim. Anak Tn. Ratim lahir secara normal di rumah dibantu oleh bidan. Pada saat Ny.
Sariman mengandung anaknya, beliau tidak pernah mengalami sakit, tekanan darah tinggi,
maupun bengkak pada kakinya. Menurut pengakuan ibunya, Anaknya sudah diberikan
imunisasi di posyandu, namun lupa sudah berapa kali diberikan dan imunisasi apa saja.

e. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga Tn. Ratim membeli dahulu
obat di warung, jika keluhan masih ada baru mereka akan berobat di klinik terdekat atau
puskesmas.

f. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi, riwayat stroke, atau TB tidak pernah
didapatkan oleh anggota keluarga Tn. Ratim. Tn. Ratim mengatakan bahwa seluruh
keluarganya tidak pernah ada yang memiliki sakit hipertensi, diabetes, asam urat maupun TB.
Penyakit yang pernah dialami antara lain diare, demam, flu, batuk, pilek, dan maag.

g. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari


Tn. Ratim merupakan perokok aktif dengan konsumsi rokok 1 bungkus sehari dan
sering merokok di dalam rumah. Keluarga Tn. Ratim tidak terbiasa olah raga. Keluarga Tn.
Ratim mempunyai kebiasaan mandi 1-2 kali sehari dan sikat gigi rutin. Kegiatan bersih-bersih
rumah seperti menyapu dilakukan 1 kali sehari. Dalam satu bulan sekali Ny. Sariman
menjemur kasur dan bantalnya di depan rumah.
Tabel Faktor Internal Keluarga Tn. Ratim

No. Faktor Internal Permasalahan


1. Kebiasaan Merokok Tn. Ratim mengkonsumsi rokok 1 bungkus perhari.
Tn. Ratim merokok di dalam dan di luar rumah
2. Olah raga Keluarga Tn. Ratim tidak rutin berolahraga.
3. Pola Makan Keluarga ini makan 2 kali sehari. Makanan yang
disajikan berupa makanan sederhana seperti nasi
dengan lauk tahu/tempe, sayur mayur, dan
terkadang ikan. Keluarga ini juga jarang
mengonsumsi buah-buahan dan susu.

4. Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, keluarga Tn. Ratim membeli obat
warung atau pergi ke klinik dekat rumah.
5. Menabung Penghasilan perbulan kurang untuk menabung ,
hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari
6. Aktivitas sehari-hari a. Tn. Ratim bekerja sebagai Buruh tani
b. Ny. Sariman bekerja sebagai ibu rumah tangga.
c. Nn. Ratnawi tidak berkerja hanya membantu
mengurusi rumah

Tabel Faktor Eksternal Keluarga Tn. Ratim

No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Ukuran bangunan 8 x 6 m dengan lantai rumah tanah

2. Ruangan dalam rumah Ruang tamu bergabung dengan ruang keluarga


berukuran 6 x 3 m. satu kamar tidur berukuran 4 x 3
m. Dapur dan kamar mandi terpisah. Dapur
berukuran 3 x 2 m. Ruangan kamar mandi berukuran
3 x 2 m.
3. Ventilasi Memiliki ventilasi, 1 jendela di depan rumah dengan
ukuran 0.5 m x 1 m, yang tidak setiap hari dibuka.
4. Pencahayaan a. Terdapat dua buah pintu depan dan belakang
b. Terdapat 1 jendela
c. Terdapat 5 buah lampu di dalam rumah,

5. MCK Memiliki jamban dibagian belakang rumah

6. Sumber Air Menggunakan air dari sumur, yang digunakan


untuk mandi, mencuci dan memasak.
7. Saluran pembuangan limbah Limbah rumah tangga cair di buang ke selokan

8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga dibuang di samping rumah.


Sampah ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup
banyak lalu dibuang ke samping rumah dan
kemudian dibakar.
9. Lingkungan sekitar rumah Di samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah
tetangga. Dan terdapat selokan yang kotor. Di
lingkungan sekitar rumah keluarga Tn. Ratim
masih banyak sampah yang berserakan dikarenakan
penduduk sekitar kurang peduli dengan
lingkungannya. Masih banyak tetangganya yang
membuang sampah di pekarangan rumah.

h. Daftar Masalah Keluarga Tn. Ratim


MEDIS
• ISPA

NON MEDIS
• Kebiasaan anggota keluarga yang merokok di dalam rumah.
• Pola makan dan gizi yang tidak seimbang.
• Rumah tidak sehat (ventilasi serta pencahayaan yang kurang).
• Pembakaran sampah
2. Kelurga Ny. Sati
Keluarga Binaan ini bertempat tinggal di RT 011/003, Kampung Rancailat, Desa
Rancailat, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang. Keluarga ini terdiri dari seorang nenek,
yang mempunyai satu orang cucu yang tinggal di rumahnya.

Tabel Data Keluarga Ny. Sati

JENIS PENDIDIKAN PENGHASILAN


NO NAMA USIA STATUS PEKERJAAN
KELAMIN TERAKHIR PERBULAN
1. Ny. Sati 72 tahun Perempuan Nenek - IRT Rp. 500.000.00
2. Tn. Sakri 28 tahun Laki-laki Cucu SMP Buruh -
-

Ny. Sati memiliki 3 orang anak laki-laki yang saat ini sudah berkeluarga dan tinggal di
rumahnya masing-masing, namun saat ini ia tinggal bersama cucu dari anak terakhirnya yang
bernama Tn. Sakri 28 tahun. Pendidikan terakhir cucunya atau Tn. Sakri adalah SMP dan saat
ini ia sudah bekerja namun tidak memiliki pekerjaan yang tetap.
Keluarga ini memiliki tidak memiliki penghasilan tetap, pendapatan diperoleh dari
anak-anak Ny. Sati yang tidak tinggal serumah dengannya. Dalam sebulan pendapatan rata-
rata < Rp 500.000/bulan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti
membeli bahan makan, membayar listrik, pengobatan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

a. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Ny. Sati tinggal di rumah milik sendiri dengan luas tanah sekitar 40 m2 dan
tidak bertingkat. Bagian depan rumah terdapat teras berukuran 7 x 2 m beralaskan ubin.
Dinding rumah terbuat dari tembok pada bagian depan, terbuat dari anyaman bambu pada
samping kanan, kiri dan belakang. Lantai rumah terbuat dari ubin pada bagian ruang tamu atau
ruang keluarga, namun bagian lain masih dari tanah seperti pada bagian dapur, kamar mandi,
dan kamar tidur. Atap rumah terbuat dari genteng yang disusun dan tidak ditutupi oleh plafon.
Atap rumah pada bagian kamar tidur sebagian sudah lapuk dan roboh sehingga kamar tidur
berdebu dan tidak dapat digunakan.
Dalam rumah terdapat ruang tamu bergabung dengan ruang keluarga berukuran 3 x 5
m. Satu kamar tidur yang berukuran 5 x 2 m. Ruang keluarga digunakan sebagai tempat
berkumpulnya keluarga dan makan. Dapur dan kamar mandi terpisah oleh sekat namun tidak
ada pintu. Dapur berukuran 5 x 2 m. Ruangan kamar mandi berukuran 1 x 5 m berada di sebelah
dapur rumah. Kamar mandi tidak mempunyai pintu, beralaskan tanah, dan diding terbuat dari
anyaman bambu, didalamnya terdapat ember untuk mencuci pakaian yang berisi air, bak yang
terbuat dari semen untuk penampungan air, dan beberapa kendi besar untuk menampung air
minum.
Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 4 jendela yang berukuran 2 x 1 m, namun jendela
tersebut jarang dibuka karena takut banyak nyamuk yang masuk. Rumah ini hanya memiliki 1
pintu yaitu pintu utama.
Keluarga ini memiliki kamar mandi yang cukup luas di dalam rumah yang letaknya
bersebelahan dengan dapur. Kamar mandi tersebut tidak mempunyai pintu. Menurut keluarga
Ny. Sati keluarganya menggunakan kamar mandi ini untuk mandi, membuang air kecil,
membuang air besar, mencuci baju dan mencuci piring. Untuk saluran pembuangannya
dialirkan ke selokan.

Ruang
Kamar Mandi Dapur Kamar Tidur
Tamu/Keluarga

5m

Kandang Ayam Teras Depan Rumah


Teras Depan Rumah

8m

Denah Rumah Keluarga Ny. Sati

b. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Ny. Sati terletak di pemukiman jarang penduduk. Bagian depan rumah
Tn. Sati merupakan halaman yang digunakan sebagai teras dan tempat menjemur baju. Tepat
di depan rumah Ny. Sati terdapat kandang ayam.
c. Pola Makan
Keluarga Ny. Sati memiliki kebiasaan makan satu sampai dua kali sehari. Ny. Sati
memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi,
sayur, tahu, tempe dan ikan. keluarga Ny. Sati tidak selalu makan sayur setiap harinya, dan
ikan atau telur namun jarang makan daging, ayam, dan buah. Keluarga Ny. Sati selalu mencuci
tangan sebelum makan.

d. Kebiasaan Berobat
Apabila keluarga Ny. Sati sakit, akan membeli obat warung terlebih dahulu jika tidak
membaik keluarga Ny. Sati akan datang ke klinik atau puskesmas terdekat untuk berobat.

e. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti paru, DM, jantung disangkal. Penyakit yang pernah dialami
oleh Ny. Sati dan Tn. Sakri adalah ISPA, diare, sakit kepala dan sakit lutut.

f. Perilaku dan Aktifitas Sehari-hari


Keadaan di rumah Ny. Sati terlihat kurang bersih karena banyak debu yang menempel
di setiap barang yang ada di rumah dan masih beralaskan tanah pada dapurnya. Rumah Ny Sati
dibersihkan 2 hari sekali, memiliki sumber air berupa air yang bersal dari pompa air.
Sedangkan untuk minum keluarga Ny. Sati menggunakan air yang dimasak.
Sedangkan untuk memasak Ny. Sati menggunakan dapur di dalam rumahnya yang
bersebelahan dengan kamar mandi. Ny. Sati memasak makanannya dengan menggunakan
kompor tungku kayu bakar.
Tabel Faktor Internal Keluarga Ny. Sati
No. Faktor Internal Permasalahan
1. Kebiasaan Merokok Tn. Sakri memiliki kebiasaan merokok 5 batang
sehari
2. Olah raga Keluarga Ny. Sati tidak rutin berolahraga.
3. Pola Makan Keluarga ini makan 1-2 kali sehari. Makanan yang
disajikan berupa makanan sederhana seperti nasi
dengan lauk tahu/tempe, sayur, dan ikan atau telur.
Keluarga ini juga jarang mengonsumsi daging,
ayam dan buah-buahan dan susu.

4. Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, keluarga Ny. Sati pergi ke klinik atau
puskesmas dekat rumah.
5. Menabung Penghasilan perbulan kurang untuk menabung ,
hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari
6. Aktivitas sehari-hari d. Ny. Sati bekerja sebagai ibu rumah tangga.
e. Tn. Sakri adalah seorang pekerja buruh

Tabel Faktor Eksternal Keluarga Ny. Sati


No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Ukuran bangunan 40 m2 dengan lantai rumah terbuat
dari ubin dan sebagian masih tanah
2. Ruangan dalam rumah Ruang tamu bergabung dengan ruang keluarga
berukuran 3 x 5 m. Satu kamar tidur yang berukuran 5
x 2 m. Dapur dan kamar mandi terpisah oleh sekat.
Dapur berukuran 5 x 2 m. Ruangan kamar mandi
berukuran 1 x 5 m.
3. Ventilasi Memiliki ventilasi, 4 jendela 2 x 1 m, yang tidak
setiap hari dibuka.
4. Pencahayaan d. Terdapat satu buah pintu depan
e. Terdapat jendela yang jarang dibuka.
f. Terdapat 4 buah lampu di dalam rumah,

5. MCK Tidak memiliki jamban

6. Sumber Air Menggunakan air dari pompa air, yang digunakan


untuk mandi, mencuci dan memasak.
7. Saluran pembuangan Limbah rumah tangga cair di buang ke selokan
limbah
8. Tempat pembuangan Sampah rumah tangga dibuang di samping rumah.
sampah Sampah ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup
banyak lalu dibuang ke samping rumah.
9. Lingkungan sekitar rumah Di samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah
tetangga. Dan terdapat selokan yang kotor. Di
lingkungan sekitar rumah keluarga Ny. Sati masih
banyak sampah yang berserakan dikarenakan
penduduk sekitar kurang peduli dengan
lingkungannya. Masih banyak tetangganya yang
membuang sampah di pekarangan rumah.

g. Daftar Masalah Keluarga Ny. Sati


MEDIS
- Diare
- Osteoarthritis
- ISPA
- Sakit kepala ( Migrain )

NON MEDIS
• Ventilasi rumah yang kurang baik karena jendela yang jarang dibuka
• Salah satu anggota keluarga memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah
• PHBS (mempunyai dapur kotor, sampah berserakan, membuang sampah tidak pada
tempatnya, tidak memiliki jamban).
• Pola makan (gizi tidak seimbang, jarang makan daging dan buah)
3. Kfeluarga Ny. Siah
Keluarga Ny.Siah bertempat tinggal di Kampung Rancailat RT 011/RW 003 Desa
Rancailat, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Keluarga tersebut
terdiri dari Ny.Siah sebagai nenek dengan satu anak laki-lakinya yang bernama Tn. Sainan dan
istri Ny.Mutiah. dan Tn. Sainan mempunyai satu orang anak laki-laki, bernama Rian berusia
10 tahun.

Tabel Data Keluarga Ny. Siah

JENIS PENDIDIKAN PENGHASILAN


NO NAMA USIA STATUS PEKERJAAN
KELAMIN TERAKHIR PERBULAN
70 Ibu rumah Rp. 500.000.00
1. Ny. Siah Perempuan Nenek Tidak sekolah
tahun tangga
Tn. 33 -
2. Laki-laki Suami SD Serabutan
Sainan tahun
Ny. 25 -
3. Perempuan Istri SD Buruh
Mutiah tahun
10
4. An. Rian Laki-laki Anak - Pelajar
tahun

Tn. Sainan, berusia 33 tahun, bekerja dengan pekerjaan yang serabutan dengan
penghasilan berkisar antara Rp. 500.000 per bulan. Pendapatan Tn. Sainan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan memenuhi kebutuhan sekolah.
Ny. Mutiah berusia 25 tahun bekerja sebagai buruh dengan penghasilan kurang
dari 500.000 dan bertugas untuk mengurus anaknya. Tn. Sainan mampu membaca
maupun menulis begitu juga istrinya Ny. Mutiah karena mereka sempat bersekolah
hingga tamat SD. Begitupun anak pertama mereka sudah bersekolah dasar kelas 3.
Pasangan ini menikah saat berusia 32 tahun dan 24 tahun.
a. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Ny. Siah tinggal di rumah mereka, dengan luas tanah sekitar 50
m2 dan luas bangunan berukuran 7 m x 10 m. Bangunan tempat tinggal tidak
bertingkat dan terdiri dari satu ruang tamu berukuran 4 m x 5 m, satu kamar tidur
berukuran 3 m x 3 m, ruang dapur berukuran 7 m x 5 m dan kamar mandi yg hanya
disekat tembok kecil dengan ukuran 3 m x 2 m. Semua ruangan di dalam rumah ini
berlantaikan tanah yang sebagian beralaskan tikar, dan beratapkan genteng. Dinding
rumah batu bata dan semen. Rumah ini terletak ditengah pemukiman Warga.
Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 4 jendela di ruang tamu ruangan dan
kamar tidur yang semuanya berukuran 0,5 m x 1 m, namun jendela tersebut tidak
pernah dibuka dengan alasan sudah ada pintu yang sering dibuka. Rumah ini juga
memiliki 2 pintu, 1 pintu utama di bagian depan dan 1 pintu didapur belakang.
Keluarga ini memiliki kamar mandi sekaligus jamban yang berada di dalam
rumah yang letaknya bersebelahan dengan dapur dengan sekat tembok kecil. Kamar
mandi yang sekaligus jamban tersebut tidak mempunya pintu. Dengan tinggi kamar
mandi yang hanya 1 meter. Menurut keluarga Ny. Siah keluarganya menggunakan
kamar mandi ini untuk mandi, membuang air kecil, membuang air besar, dan
mencuci baju. Untuk saluran pembuangannya dialirkan ke selokan.

KANDANG KAMAR
MANDI

DAPUR

10 m

RUANG TAMU

KAMAR TIDUR

TERAS

7 m

Gambar Denah Rumah Keluarga Ny. Siah


b. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Ny Siah terletak di pemukiman penduduk. Bagian depan
rumah Ny. Siah merupakan halaman yang digunakan sebagai teras. Di
sampingnya digunakan untuk menjemur baju dan terdapat kandang ayam dan
burung.

c. Pola Makan
Keluarga Ny Siah memiliki kebiasaan makan 2x sehari. Ny. Siah memasak
makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah
nasi, sayur, tahu, tempe, dan ikan. Namun jarang makan buah, daging, ayam, dan
telur. Keluarga Ny Siah selalu mencuci tangan sebelum makan.

d. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak


Anak pertama pasangan Tn. Sainan dan Ny. Mutiah adalah seorang laki-
laki, bernama Rian berusia 10 tahun yang sekarang tinggal bersama di rumah.
Anaknya tidak mendapat imunisasi lengkap. Setiap harinya untuk bersekolah
diantar jemput oleh ayahnya. Pada saat bayi, An. Rian tidak mendapatkan ASI
secara eksklusif.

e. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya membeli obat
ke warung. Apabila tidak sembuh mereka pergi berobat ke Bidan terdekat. Ny
Siah mengatakan jarang berobat ke puskesmas karena jarak yang jauh dari rumah.

f. Riwayat Penyakit
Keluhan yang sering dirasakan adalah batuk dan pilek. Ny. Siah sering
merasakan sakit di lututnya. Pada saat berumur 9 bulan An. Rian sering berobat
ke puskesmas akibat penyakit di saluran pernapasannya.

g. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari


Tn. Sainan mempunyai kebiasaan merokok, menghabiskan rokok kira-kira
sebanyak 1 bungkus perhari. Tn. Sainan merokok diluar rumah karena
mempunyai anak kecil namun terkadang juga masih merokok didalam rumah
meskipun ada anak dan istrinya. Dalam dua bulan sekali Ny. Mutiah menjemur
kasur dan bantalnya di samping rumah.

Tabel Faktor Internal Keluarga Ny. Siah

No. Faktor Internal Permasalahan


Tn. Sainan mengkonsumsi rokok 1 bungkus sehari. Tn. Sainan
1. Kebiasaan Merokok merokok di dalam dan di luar rumah..

Anak Tn. Sainan sering bermain sepak bola di dekat area rumahnya
2. Olah raga
bersama teman-temannya.
Ny. Siah dan Ny. Mutiah memasak sendiri dengan makanan
3. Pola Makan mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, Ikan, dan sayur. Mereka jarang
makan buah-buahan.
Pola Pencarian Apabila sakit, mereka pergi membeli obat diwarung. Apabila tidak
4.
Pengobatan sembuh, mereka berobat ke Bidan desa.
Tidak ada kebiasaan menabung dalam keluarga karena uang gaji
5. Menabung
selalu habis untuk kebutuhan sehari-hari.
a. Tn. Sainan bekerja sebagai serabutan.
6. Aktivitas sehari-hari
b. Ny. Mutiah bekerja sebagai buruh.
Tabel Faktor Keluarga Eksternal Ny. Siah

No Kriteria Permasalahan
1. Luas rumah 7 m x 10 m2 dengan lantai tanah yang beralaskant
Luas Bangunan
tikar.
Satu ruang tamu berukuran 2 m x 4m, satu kamar tidur berukuran
Ruangan dalam
2. 2 m x 2 m, ruang dapur berukuran 3 m x 3 m dan kamar mandi
rumah
berukuran 1 m x 1 m.
Memiliki ventilasi, 4 jendela 2 di ruang tamu dan 2 di kamar tidur
3. Ventilasi
dengan ukuran 0.5 m x 1 m, yang tidak pernah dibuka.
a. Terdapat dua buah pintu depan dan belakang.
4. Pencahayaan b. Terdapat jendela pada ruang tamu yang tidak pernah dibuka.
c. Terdapat 5 buah lampu di dalam rumah.

Memiliki jamban yang bersebelahan dengan dapur yang hanya


5. MCK disekat oleh tembok kecil tidak terdapat pintu, dan tingginya hanya
1 meter.
Menggunakan air dari sumur, yang digunakan untuk mandi,
6. Sumber Air
mencuci dan memasak.
Saluran pembuangan
7. Limbah rumah tangga cair di buang ke selokan
limbah
Sampah rumah tangga dibuang di samping rumah. Sampah
Tempat pembuangan
8. ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup banyak lalu dibuang ke
sampah
samping rumah dan kemudian dibakar.
Di samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah tetangga. Di
samping rumah terdapat kandang burung dan ayam. Di lingkungan
Lingkungan sekitar sekitar rumah masih banyak sampah yang berserakan dikarenakan
9.
rumah penduduk sekitar kurang peduli dengan lingkungannya. Masih
banyak tetangganya yang membuang sampah di pekarangan
rumah.
h. Daftar Masalah Keluarga Ny. Siah
• Medis
• Sakit di daerah lutut (Osteoarthritis)
• ISPA
• Non-Medis
o Ventilasi yang kurang, karena terdapatnya jendela namun tidak pernah
dibuka.
o Salah satu anggota keluarga memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah.
o PHBS (tentang kebersihan lingkungan karena lantai yang masih berupa
tanah)

4. Keluarga Ny. Saroh


Keluarga Ny. Saroh bertempat tinggal di Kampung Rancailat RT 011/RW 003
Desa Rancailat, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Keluarga tersebut terdiri dari Ny. Saroh sebagai kepala keluarga dengan dua orang
anak, anak pertama perempuan bernama Yanti 20 tahun. Anak kedua laki-laki
bernama Adul 12 tahun.

Tabel Data Keluarga Tn. Saroh

JENIS PENDIDIKAN PENGHASILAN


NO NAMA USIA STATUS PEKERJAAN PERBULAN
KELAMIN TERAKHIR
45 Buruh Tani Rp. 1.000.000.00
1. Ny. Saroh Perempuan Ibu SD
tahun
20 Anak -
2. Nn. Yanti Perempuan SMP Tidak Bekerja
tahun Pertama

3. An. Adul 12 tahun Laki-laki Anak kedua - Pelajar -

Ny. Saroh berusia 45 sebagai buruh tani dan dari suami Ny. Saroh yang tidak
tinggal bersama mereka. Pendapatan yang didapat perbulan kurang lebih 500 ribu
rupiah dari hasil bekerja sebagai buruh tani dan pemberian dari suaminya kurang
lebih 400 ribu rupiah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Nn. Yanti berusia 20 tahun tidak bekerja, bertugas membantu Ny. Saroh untuk
mengurus rumah. An. Adul berusia 12 tahun merupakan seorang pelajar. Ny. Saroh
dan anak-anaknya dapat membaca maupun menulis.

i. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Ny. Saroh tinggal di rumah milik sendiri dengan luas tanah sekitar
50 m2 dan tidak bertingkat. Bagian depan rumah terdapat halaman berukuran 6 m x
2 m beralaskan tanah. Dinding rumah terbuat dari batu bata pada bagian depan,
samping kanan, kiri dan belakang. Lantai rumah beralaskan keramik dan semen.
Atap rumah terbuat dari genteng. Depan rumah ditutupi pagar yang terbuat dari
batako.
Dalam rumah terdapat ruang tamu bergabung dengan ruang keluarga
berukuran 12 m x 3 m. Satu kamar tidur yang berukuran 6 m x 3 m. Ruang keluarga
digunakan sebagai tempat untuk tidur Ny. Saroh dan An. Adul. Dapur dan kamar
mandi menjadi satu hanya di sekat tembok kecil yang berada di dalam rumah. Dapur
berukuran 3 m x 3 m. Kamar mandi berukuran 3 m x 3 m berada di samping dapur.
Kamar mandi beralaskan semen, dan dinding terbuat dari batu bata.
Untuk Ventilasi, rumah ini memiliki 2 jendela di kamar yang berukuran 0,5
m x 1 m dan di ruang keluarga berukuran 1 m x 1,5 m , namun jendela tersebut tidak
setiap hari dibuka karena panas. Rumah ini memiliki 1 pintu utama di bagian depan
dan 1 pintu di belakang.
Keluarga ini memiliki kamar mandi sekaligus jamban yang berada di dalam
rumah yang letaknya bersebelahan dengan dapur dengan sekat tembok kecil. Kamar
mandi yang sekaligus jamban tersebut tidak memiliki pintu. Menurut keluarga Ny.
Saroh keluarganya menggunakan kamar mandi ini untuk mandi, membuang air
kecil, membuang air besar, mencuci baju dan mencuci piring. Terkadang Ny. Saroh
juga menumpang pada tetangganya. Sumber air Ny. Saroh berasal dari sumur
tetangganya. Untuk saluran pembuangannya dialirkan ke selokan.
Kamar
mandi

Dapur

Ruang
Tamu dan
Ruang
Keluarga 12 m
Kamar

Teras

6m

Denah rumah Ny. Saroh

j. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Ny. Saroh terletak di pemukiman penduduk. Bagian depan
rumah Ny. Saroh merupakan halaman yang digunakan sebagai teras dan tempat
menjemur baju.

k. Pola Makan
Keluarga Ny. Saroh memiliki kebiasaan makan 2-3 kali sehari. Ny. Saroh
memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-
hari ialah nasi, sayur, tahu, tempe, ayam, telor, dan ikan. Keluarga Ny. Saroh
selalu mencuci tangan sebelum makan..
l. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak
Anak pertama Ny. saroh adalah Perempuan, bernama Yanti berusia 20 tahun
dan anak kedua seorang laki-laki bernama Adul berusia 12 tahun yang sekarang
tinggal bersama di rumah. Anaknya mendapat imunisasi lengkap.

m. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya membeli obat
ke warung. Apabila tidak sembuh mereka pergi berobat ke klinik maupun
puskesmas.

n. Riwayat Penyakit
Keluhan yang sering dirasakan adalah batuk dan pilek. Anak dari keluarga
Ny. Saroh juga sering mengeluhkan hal yang sama. Dalam setahun hampir 5 kali
mengalami keluhan yang serupa.

o. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari


Tidak ada yang merokok di dalam keluarga Ny. Saroh. Dalam satu bulan 1-
2 kali Ny. Saroh menjemur kasur dan bantalnya di depan rumah.

Tabel Faktor Internal Keluarga Ny. Saroh

No. Faktor Internal Permasalahan


1. Kebiasaan Merokok Tidak ada yang merokok di keluarga Ny. Saroh

Keluarga Ny. saroh tidak ada yang memiliki kebiasaan


2. Olah raga berolahraga, bahkan hampir tidak pernah melakukan
olahraga.
Ny. Saroh memasak sendiri makanannya. Makanan yang
disajikan berupa makanan sederhana seperti nasi dengan
3. Pola Makan lauk tahu, sayur, tempe, ayam, telor, dan ikan. Keluarga ini
jarang mengonsumsi buah-buahan, daging dan susu.
Apabila sakit, mereka pergi membeli obat diwarung.
Pola Pencarian
4. Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat klinik atau
Pengobatan
puskesmas.
Tidak ada kebiasaan menabung dalam keluarga karena uang
5. Menabung
gaji selalu habis untuk kebutuhan sehari-hari.
c. Ny. Saroh bekerja sebagai Buruh
6. Aktivitas sehari-hari d. Nn. Yanti tidak bekerja
e. An. Adul merupakan seorang pelajar

Tabel Faktor Keluarga Eksternal Ny. Saroh

No Kriteria Permasalahan
1. Ukuran bangunan 12 x 6 m dengan lantai rumah terbuat dari
Luas Bangunan
keramik dan semen.
Satu ruang tamu bergabung dengan ruang keluarga berukuran
12 x 3 m. Satu kamar tidur yang berukuran 6 x 3 m. Ruang
Ruangan dalam keluarga digunakan sebagai tempat untuk tidur Ny. Saroh dan
2.
rumah An. Adul. Dapur dan kamar mandi yang menjadi satu dengan
ukuran dapur berukuran 3 m x 3 m, kamar mandi berukuran
3 m x 3 m.
Memiliki ventilasi, 2 jendela, di kamar yang berukuran 0,5 m
3. Ventilasi x 1 m dan di ruang keluarga berukuran 1 m x 1,5 m yang tidak
dibuka setiap hari.
a. Terdapat dua buah pintu, depan dan belakang
b. Terdapat jendela pada kamar dan ruang keluarga yang
4. Pencahayaan
jarang dibuka.
c. Terdapat 3 buah lampu di dalam rumah,
Memiliki jamban yang bersebelahan dengan dapur di dalam
5. MCK
rumah.
Menggunakan air dari sumur tetangga yang digunakan untuk
6. Sumber Air
mandi, mencuci dan memasak.
Saluran pembuangan Limbah rumah tangga cair di buang ke selokan.
7.
limbah
Sampah rumah tangga dibuang di tempat sampah dan
Tempat pembuangan
8. ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup banyak lalu dibuang
sampah
ke samping kuburan.
Lingkungan sekitar Di samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah tetangga.
9.
rumah

p. Daftar Masalah Keluarga Ny. Saroh


MEDIS
• ISPA

NON MEDIS
• Pola makan (gizi tidak seimbang, jarang makan daging dan buah).
• PHBS (mempunyai dapur kotor, sampah berserakan, membuang sampah tidak
pada tempatnya).
• Rumah sehat (ventilasi serta pencahayaan yang kurang).

5. Keluarga Tn. Nasim


Keluarga Tn. Nasim bertempat tinggal di Kampung Rancailat RT 011/RW 003
Desa Rancailat, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Nasim sebagai kepala keluarga dengan istrinya Ny.
Ami dan seorang orang anak laki-laki bernama Mamat 23 tahun.

Tabel Data Keluarga Tn. Nasim

JENIS PENDIDIKAN PENGHASILAN


NO NAMA USIA STATUS PEKERJAAN
KELAMIN TERAKHIR PERBULAN
75 Tidak Bekerja Rp. 800.000.00
1. Tn. Nasim Laki-laki Ayah Tidak Sekolah
tahun
70 -
2. Ny. Ami Perempuan Istri Tidak Sekolah Tidak Bekerja
tahun
23 -
3. An. Mamat Laki-laki Anak SMA Tidak bekerja
tahun
Keluarga ini memiliki penghasilan dari anak pertama mereka yang tidak
tinggal bersama di rumah Tn. Nasim. Pendapatan yang didapat perbulan sekitar 500-
800 ribu rupiah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti
membeli bahan makan, membeli air isi ulang, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Tn. Nasim berusia 75 tahun tidak bekerja, bertugas membantu Ny. Ami untuk
mengurus rumah. Tn. Mamat berusia 23 tahun tidak bekerja. Tn. Nasim dan Ny. Ami
tidak dapat membaca maupun menulis. Sedangkan anaknya Tn. Mamat dapat
membaca dan menulis.

q. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Nasim tinggal di rumah milik sendiri dengan luas tanah sekitar 60
m2 dan tidak bertingkat. Bagian depan rumah terdapat teras berukuran 7 x 2 m
beralaskan tanah. Dinding rumah terbuat dari batu bata pada bagian depan, samping
kanan, kiri dan belakang. Lantai rumah beralaskan tanah. Atap rumah terbuat dari
genteng. Depan rumah ditutupi pagar yang terbuat dari bamboo.

Dalam rumah terdapat ruang tamu bergabung dengan ruang keluarga berukuran
6 x 3m. Satu kamar tidur yang berukuran 6 x 2 m. Ruang keluarga jarang digunakan.
Tempat berkumpulnya keluarga saat makan dan menonton televisi di teras depan
rumah. Dapur dan kamar mandi berada sisi kanan rumah. Dapur berukuran 3 x 2m.
Ruangan kamar mandi berukuran 4 x 2m berada dibagian sisi kanan rumah. Kamar
mandi beralaskan semen, dan dinding terbuat dari batu bata, didalamnya terdapat
ember berisi air.
Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 3 jendela di kamar, ruang keluarga dan di
ruangan kosong. yang berukuran seluruhnya masing masing 0,5 m x 0,5 m, namun
jendela tersebut tidak setiap hari dibuka karena takut banyak nyamuk yang masuk.
Rumah ini memiliki 1 pintu utama di bagian depan.
Keluarga ini memiliki kamar mandi sekaligus jamban yang berada di dalam
rumah yang letaknya bersebelahan dengan dapur. Kamar mandi yang sekaligus
jamban tersebut mempunyai pintu. Menurut keluarga Tn. Nasim keluarganya
menggunakan kamar mandi ini untuk mandi, membuang air kecil, membuang air
besar, mencuci baju dan mencuci piring. Untuk saluran pembuangannya dialirkan ke
selokan.
Keadaan di rumah Tn. Nasim terlihat cukup bersih, namun banyak debu yang
menempel di setiap barang yang ada di rumah.

Denah rumah Tn. Nasim

r. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Tn. Nasim terletak di pemukiman penduduk. Bagian depan
rumah Tn. Nasim merupakan halaman yang digunakan sebagai teras dan tempat
menjemur baju.

s. Pola Makan
Keluarga Tn. Nasim memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny. Ami
memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari
ialah nasi, sayur, tahu, tempe dan ikan. keluarga Tn. Nasim tidak selalu makan sayur,
ikan atau ayam setiap harinya. Keluarga Tn. Nasim selalu mencuci tangan sebelum
makan namun hanya dengan air tanpa sabun.
t. Kebiasaan Berobat
Apabila keluarga Tn. Nasim sakit, akan membeli obat warung terlebih dahulu
dan sangan jarang untuk berobat ke klinik maupun puskesmas.

u. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti paru, DM, jantung disangkal. Penyakit yang pernah
dialami oleh Ny. Ami dan Tn. Nasim ialah sesak, pilek dan demam.

v. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari


Tn. Nasim mempunyai kebiasaan merokok, menghabiskan rokok kira-kira
sebanyak 1 bungkus perhari. Tn. Nasim merokok diluar rumah dan didalam rumah.
Rumah Tn Nasim dibersihkan setiap hari, memiliki sumber air berupa air yang
bersal dari pompa air. Sedangkan untuk minum keluarga Tn. Nasim menggunakan air
sumur yang dimasak. Sedangkan untuk memasak Ny. Ami menggunakan dapur di
dalam rumahnya yang bersebelahan dengan kamar mandi. Ny. Ami memasak
makanannya dengan menggunakan kompor api gas namun terkadang menggunakan
kompor api tunggu

Tabel Faktor Internal Keluarga Tn. Nasim

No. Faktor Internal Permasalahan


1. Kebiasaan Merokok Tn. Nasim mengkonsumsi rokok 1 bungkus
perhari. Tn. Nasim merokok di dalam dan di luar
rumah
2. Olah raga Keluarga Tn. Nasim tidak rutin berolahraga.
3. Pola Makan Keluarga ini makan 2-3 kali sehari. Makanan yang
disajikan berupa makanan sederhana seperti nasi
dengan lauk tahu/tempe, sayur mayur, dan
terkadang ikan atau daging. Keluarga ini juga
jarang mengonsumsi buah-buahan dan susu.

4. Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, keluarga Tn. Nasim hanya membeli
obat warung atau pergi ke mantri
5. Menabung Penghasilan perbulan kurang untuk menabung ,
hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari
6. Aktivitas sehari-hari f. Tn. Nasim tidak bekerja
g. Ny. Amy bekerja sebagai ibu rumah tangga.
h. Tn. Mamat tidak bekerja

Tabel Faktor Keluarga Eksternal Tn. Nasim

No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Rumah milik sendiri dengan luas tanah sekitar 60
m2 .
2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu bergabung
dengan ruang keluarga berukuran 6 x 3m. Satu
kamar tidur yang berukuran 6 x 2m. Ruang keluarga
jarang digunakan. Dapur dan kamar mandi berada
disisi kanan rumah. Dapur berukuran 3 x 2m.
Ruangan kamar mandi berukuran 4 x 2m berada
dibagian sisi kanan rumah.

3. Ventilasi Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 3 jendela di


kamar, ruang keluarga dan ruang kosong yang
berukuran masing masing 0,5 m x 0,5 m.
4. Pencahayaan g. Terdapat satu buah pintu depan
h. Terdapat 3 jendela yang jarang dibuka.
i. Terdapat 4 buah lampu di dalam rumah,

5. MCK Memiliki jamban yang bersebelahan dibagian sisi


kanan rumah
6. Sumber Air Menggunakan air dari pompa air, yang digunakan
untuk mandi, mencuci dan memasak.
7. Saluran pembuangan limbah Limbah rumah tangga cair di buang ke selokan
8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga dibuang di samping rumah.
Sampah ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup
banyak lalu dibuang ke samping rumah dan
kemudian dibakar.
9. Lingkungan sekitar rumah Di samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah
tetangga. Dan terdapat selokan yang kotor. Di
lingkungan sekitar rumah keluarga Tn. Nasim
masih banyak sampah yang berserakan dikarenakan
penduduk sekitar kurang peduli dengan
lingkungannya. Masih banyak tetangganya yang
membuang sampah di pekarangan rumah.

w. Daftar Masalah Keluarga Tn. Nasim


MEDIS
• Demam
• ISPA

NON MEDIS
• Pola makan (gizi tidak seimbang, jarang makan daging dan buah).
• Salah satu anggota keluarga memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah.
• PHBS (mempunyai dapur kotor, sampah berserakan, membuang sampah tidak
pada tempatnya).
• Rumah tidak sehat (ventilasi serta pencahayaan yang kurang)
1.9 Menentukan Area Masalah
1.9.1 Area Masalah Keluarga Binaan
Sebagai pendekatan awal yang dilakukan untuk mengetahui, yaitu dengan
dilakukannya wawancara pada keluarga binaan di Desa Rancailat. Kemudian
dilakukan observasi pada masing-masing keluarga binaan di Desa Rancailat,
Kecamatan Kresek dan didapatkan berbagai area permasalahan pada keluarga binaan
tersebut, yaitu:
MEDIS
• ISPA
• Diare
• Sakit kepala ( Migrain )
• Demam
• Osteoarthritis
NON MEDIS
1. Mengenai fungsi ventilasi.
2. Mengenai kebersihan rumah dan lingkungan.
3. Mengenai merokok
4. Pola makan seimbang
5. Pembakaran sampah

1.9.2 Area Masalah Diagnosis Komunitas


Terdapat dua metode yang dapat di gunakan untuk menentukan area masalah
yaitu metode delbeq dan metode delphi. Metode Delbeq adalah penetapan prioritas
masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama
keahliannya sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan
pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta. Peserta lalu di
minta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak di kemukakan
adalah prioritas.
Metode Delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan
keputusan melibatkan beberapa pakar. Dalam pengambilan sebuah masalah, kami
menggunakan Metode Delphi. Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat
keputusan yang di buat oleh suatu kelompok, di mana anggotanya terdiri dari para
ahli atas masalah yang akan diputuskan.
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan, dan berdasarkan daripada
data primer, sekunder dan tersier, peneliti memutuskan untuk mengangkat
permasalahan tentang Kurangnya Pengetahuan mengenai ventilasi sehat pada
keluarga binaan RT 011 / RW 003, Desa Rancailat, Kecamatan Kresek,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

1.9.3 Alasan Pemilihan Area Masalah


Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai pertimbangan,
diantaranya yaitu:

1. Data primer: Data primer: pada kelima keluarga binaan didapatkan berbagai
masalah baik medis maupun non medis. Pemilihan ventilasi sebagai area masalah
tersebut berdasarkan kunjungan kekeluarga binaan dimana didapatkan minimnya
ventilasi disetiap rumah dan fungsi ventilasi yang tidak digunakan sebagaimana
mestinya. Pada saat dilakukan pre survey untuk menentukan pengetahuan, sikap
dan perilaku, didapatkan pengetahuan dan perilaku pada kelima keluarga binaan
yang buruk mengenai ventilasi. Sedangkan untuk kuesioner tentang sikap
mengenai ventilasi dijawab dengan baik. Selain itu, pada keluarga binaan
didapatkan 3 dari 5 keluarga binaan yang anggota keluarganya terkena ISPA.
Bahkan, ISPA yang dialami bisa berulang dalam setahun. Dengan berbagai data
primer tersebut pemilihan area masalah tentang ventilasi ditetapkan.

Aspek Baik Buruk


Pengetahuan 7,7% 92,3%
Sikap 61,5% 38,5%
Perilaku 23,1% 76,9%

2. Data sekunder: Menurut Sistem Pendataan Manajemen Puskesmas (SIMPUS)


Kresek dalam kurun waktu 1 Januari 2018 – 30 Mei 2018 yang terbanyak
berobat ke puskesmas adalah jumlah penderita ISPA (infeksi saluran pernafasan
akut), yaitu 1285 orang. Sedangkan dari data rumah sehat menurut kecamatan
dan Puskesmas Kabupaten Tanggerang Tahun 2018, masih ada 485 rumah
(39,43%) yang belum memenuhi syarat rumah sehat. Untuk presentase Rumah
Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Kecamatan dan Puskesmas
Kabupaten Tangerang, masih ada 210 rumah tangga yang dipantau.

3. Data tersier: berdasarkan data penelitian yang dilakukan oleh


Juniartha et al (2014) telah didapatkan bahwa terdapat hubungan antara ventilasi
Rumah dengan kejadian ISPA di wilayah Puskesmas Bangli tahun 2012. Dengan
hasil p <0,05, coefficient contingency di dapati hasil 0,405 yang berarti bahwa
kekuatan hubungan adalah kuat.

4. Dalam segi agama berdasarkan firman Allah SWT yang artinya “Dan (ingatlah),
ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia
dan tempat yang aman……” Surat al-Baqarah [2] : 125. Rumah yang aman
tentunya adalah rumah yang bersih dan sehat dan didukung: “Perkara lainnya
yang mendukung kesehatan pada sebuah rumah adalah memperhatikan fisik dari
bangunan di antaranya menjadikan rumahnya segara memasang jendela,
lubang-lubang ventilasi angin, serta tempat masuknya sinar matahari kedalam
rumah untuk kesegaran dan sirkulasi udara.”

Anda mungkin juga menyukai