Anda di halaman 1dari 4

Stabilitas terhadap Keruntuhan Kapasitas Dukung Tanah

Menurut Hardiratmo (2011), terdapat beberapa persamaan yang dapat


digunakan untuk menghitung stabilitas dinding penahan tanah, seperti persamaan-
persamaan kapasitas dukung Terzaghi (1943), Mayerhoft (1951, 1963), Vesic (1975)
dan Hansen (1970)
a. Persamaan Terzaghi
Kapasitas dukung untimit (qu) untuk fondasi memanjang dinyatakan oleh
persamaan:
qu  cN c  D f  q  0,5 B N 
(0)
dengan,
c = kohesi tanah (kN/m2)
Df
= kedalaman fondasi
B = lebar fondasi dinding penahan tanah (m)
 = berat volume tanah (kN/m3)
N c ,  q , N
= faktor-faktor kapasitas dukung Terzaghi
Penggunaan persamaan Terzaghi untuk menghitung kapasitas dukung tanah
struktur dinding penahan tidak tepat, karena persamaan Terzaghi hanya berlaku
untuk fondasi yang dibebani secara vertical dan sentris, sedang resultan beban-
beban pada dinding penahan tanah umumnya miring dan eksentris Hardiyatmo
(2011). Karena itu, hitungan kapasitas dukung tanah di bawah dinding penahan
harus didasarkan pada kapasitas dukung kondisi beban miring dan eksentris,
misalnya persamaan Meyerhoft (1951, 1963), Versic (1975) atau Hansen (1970).
b. Persamaan Hansen (1970) dan Vesic (1975)
Kapasitas dukung ultimit dihitung dengan menggunakan persamaan Hansen
(1970) dan Vesic (1975) (dalam Hardiyatmo, 2011).
qu  d c ic cN c  d q iq D f  N q  d i 0,5B N 
(0)
dengan,
d c , d q , d
= faktor kedalaman,
ic , iq , i
= faktor kemiringan beban
B = lebar dasar fondasi sebenarnya (m)
e = eksentrisitas beban (m)
 = berat volume tanah (kN/m3)
N c ,  q , N
= faktor-faktor kapasitas dukung Terzaghi

Perhatikan bahwa persamaan (1) dan (2) berat volume tanah pada suku

D f  Nq
persamaan adala berat volume untuk tanah di atas dasar fondasi dan berat

0,5B N 
volume tanah pada suku persamaan adalah berat volume tanah di bawah
dasar fondasi.
Faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung didefinisikan sebagai:
qu
F 3
q (0)
Dengan q = tekanan akibat beban struktur. Umumnya fortor aman (F) terhadap
keruntuhan tanah dasar minimum diambil sama dengan 3. Tekanan struktur pada
tanah dasar fondasi dapat dihitung dari persamaan (4) dan (5).
B
e
Jika 6 , maka:
V
q
B (0)
B
e
jika, 6 , maka:
V
q
B' (0)
dengan,
B '  B  2e (0)

Kurang tersedianya data yang baik di lokasi pekerjaan seringkali membuat


perencana mengalami beberapa kendala dalam proses desain termasuk di dalamnya

perhitungan stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah ini ( qu ). Kurang


baiknya data atau cenderung tidak terdapat data membuat persamaan yang sudah
diuraikan di atas menjadi tidak dapat digunakan. Maka diperlukan persamaan empiris

yang dapat memberikan nilai qu yang berdasarkan hasil pengujian di lapangan seperti
Standar Penetration Test (SPT). Salah satu persamaan empiris yang dapat digunakan
seperti Ameratunga dkk. (2016) dan Atkinson (2010). Masih banyak lagi persamaan
yang dapat diguanakan. Dua persamaan diatas hanya beberapa contoh yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ameratunga, J., Sivakugan, N., & Das, B. M. (2016). Standard Penetration Test.
In Correlations of Soil and Rock Properties in Geotechnical Engineering (pp. 87-
113). Springer, New Delhi.
Atkinson, J. (2010). Rules of thumb in geotechnical engineering. In Proceedings of Sixty
Third Canadian Geotechnical Conference & Sixth Canadian Permafrost
Conference, Calgary, AB, Canada (pp. 185-192).
Hardiyatmo, H. C. 2011. Analisis dan Perancangan Fondasi I. Edisi Kedua, Gajah
Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai