Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS SEMIOTIK PADA LIRIK LAGU “KU KIRA KAU RUMAH” AMIGDALA

BAND

Oleh ;

Nely Hayati Hafizah (L1B018087)

Kelas c

(Ferdinand de Saussure)

A Pendahuluan

Lagu adalah sebuah komposisi dari sebuah musik dan lirik yang menyatu dalam
irama yang diatur oleh tempo yang berbeda-beda menurut sebuah aliran yang
dianut oleh sebuah band ataupun penyanyi solo, saat ini lagu tidak hanya
digunakan untuk hiburan semata namun sudah menjadi alat komunikasi yang
dilakukan oleh para musisi untuk menyampaikan banyak hal, dari kisah cinta
sampai digunakan untuk merespon atau menanggapi tentang bagaimana keadaan
suatu negara. Sebuah lagu bisa disebut media komunikasi karena didalam lagu
mengandung pesan yang disampaikan oleh pembuat lagu dengan media lirik dan
dipadukan dengan sentuhan musik yang berbagai macam jenis dan alirannya,
dan disini pendengar sebagai komunikan. Selain bahasa komunikasi, musik juga
bahasa kita untuk mengekspresikan diri (Grimonia, 2014, p. 106).
Dalam suatu negara kritik sosial sangat dibutuhkan untuk perbaikan ataupun
introspeksi tentang sistem-sistem dan tatanan negara yang sudah berjalan
akan tetapi masih perlu adanya perbaikan, disinilah peran dari masyarakat
untuk menyuarakan kegelisahan yang mereka rasakan dengan memberikan
kritik sosial dengan banyak media yang bisa digunakan. Kritik juga dapat
membuat stabilitas dalam negara serta menciptakan kehidupan bermasyarakat
yang harmonis. Konflik dan kritik sosial tidak perlu dipahami sebagai
tindakan yang akan membuat proses disintegrasi tetapi dapat memberi
kontribusi terhadap harmonisasi sosial (Mahfud et al, 1997, p. 27). Dalam
penyampaian kritik sosial juga dapat dilakukan dengan berbagai media, salah
satunya dengan media lagu. Banyak musisi di Indonesia menggunakan lagu
untuk menyampaikan keluhan tentang ketidakpuasan kinerja aparatur negara
ataupun menyampaikan gejala sosial yang terjadi disekitar mereka
menggunakan lirik lagu sebagai medianya. Pemakaian bahasa pada sebuah
karya seni berbeda dengan penggunaan bahasa sehari-hari atau dalam
kegiatan lain. Lagu yang bersifat kritik sosial berkaitan erat dengan setting
sosial kemasyarakatan tempat dia berada, sehingga mengandung makna yang
tersembunyi dan berbeda di dalamnya.
Dalam penelitian ini,peneliti akan melakukan analisis semiotic pada salah
satu lirik lagu,dimana yang telah dijelaskan bahwa pemakaian dalam karya
sebuah lagu merupakan salah satu seni. disusun oleh Nely Hayati Hafizah
dari Universitas Mataram. dengan begitu artikel ini peneliti akan berfokus
pada penelitian semiotic dalam lagu ‘ku kira kau rumah’.tujuan utama artikel
ini ialah untuk mengurai pesan dan mengetahui pesan apa yang terkandung
atau yang ingin disampaikan dalam lirik lagu ‘ku kira kau rumah-
amigdala’.dimana teori yang di ambil oleh peneliti ialah teori Ferdinand de
Saussure.

B Kajian teori
1. Semiotika Ferdinand de Saussure
Saussure (Budiman, 2011) mengkonseptualisasikan semiotika dengan
pendekatan kebahasaan atau lingustik. Dalam hal ini, linguistik berkaitan
dengan hubungan logis dan hubungan psikologis yang kemudian
menciptakan sebuah system dalam pemikiran bersama. Lingustik kemudian
oleh Saussure dikategorikan kedalam dua macam telaah, yakni
penyelidikan secara sinkronik dan penyeledikan secara diakronik. Ulasan
sinkronik adalah ulasan yang mengupas mengenai sebuah momen tertentu
atau bisa disebut sekarang ini atau bisa juga dalam bahasa popular saat ini,
disebut dengan ‘kekinian’, dimana kekinian ini diperoleh dengan
mengesampingkan perjalanan yang dilaluinya. Disisi lain, ulasan mengenai
diakronik terkait dengan perubahan yang membutuhkan waktu yang tidak
sebentar. Lebih lanjut, kajian mengenai lingustik yang diakronik, akan
dibedakan menjadi dua perspektif, yakni prospektif dan retrospektif.
Perspektif prospektif merupakan perspektif dengan alur maju, sementara
perspektif retrospektif bekerja dengan cara flashback atau memiliki alur
mundur. Dari kajian linguistic ini, Saussure belajar dari lingustik diakronik,
namun pilihannya adalah pilihan sinkronik, sehingga pada akhirnya kita
akan melihat pendekatan semiotika Saussure berada pada polaritas tertentu,
seperti parole dan langue, paradigmatic dan sintagmatik,serta penanda dan
petanda.
2. langue dan parole
oleh Saussure (Budiman, 2011) dikonseptualisasikan sebagai entitas sosial
sejati yang keberadaannya diluar diri individu. Ciri dari langue adalah ia
merupakan entitas sosial yang merdeka, ia tidak dapat diubah oleh individu
karena ia merupakan kontrak bersama, dan ia adalah sebuah sistem nilai.
Parole, disisi lain merupakan komponen dalam bahasa yang sepenuhnya
personal. Ia dapat digunakan oleh penutur untuk menyampaikan pemikiran
pemikiran pribadinya. Parole juga dapat dipandang sebagai sistem psikofisik
yang membuat penutur dapat mengkombinasikan antara langue dan parole.
parole merupakan penggunaan bahasa secara riil sebagai bentuk aksi-aksi
seseorang atau pribadi.
3. Sintagmatik dan Paradigmatik :
Hubungan sintagmatik merujuk pada istilah in praesentia antara suku kata
dengan kata-kata lain. didalam tuturan tertentu. Tuturan ini akan terkait
dengan momen atau waktu tertentu. Dengan demikian hubungan sintagmatik
kerapkali disebut dengan hubungan linier. Hubungan paradigmatik
sebaliknya. Ia dekat dengan istilah ‘in absentia’ yang menghubungkan tanda
dengan tanda-tanda yang lain, entah tanda itu sama atau tanda itu beda.
Hubungan paradigmatic setiap tanda ada didalam sistem yang menjadi
komponen dari paradigma.
4. Penanda dan Petanda
Tanda atau sign merupakan unsur fundamen dari bahasa yang tersusun dari
dua komponen yang saling terkait, yaitu citra-bunyi (acoustic image) sebagai
komponen penanda (signifier) dan konsep sebagai komponen petanda
(signified). Penanda tidak dapat dibatasi dengan dari petandanya. Penanda
pasti bersifat materi, seperti bunyi, objek, imaji, dsb. Disisi lain, petanda
adalah aspek mental berupa konsep ide yang ada dalam pikiran penutur. Jadi,
kedua komponen ini sejatinya saling terkait, meski keduanya juga dapat
dibedakan.

C Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan
kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Creswell (John W., 2014:4) merupakan
sebuah pendekatan untuk mengeksplorasi dan memahami hal-hal yang dipahami
oleh individu ataupun kelompok terhadap permasalahan sosial atau
permasalahan kemanusiaan.pengumpulan datanya diperoleh dari lingkungan
partisipan, data analisisnya diperoleh dengan pemikiran induktif,serta peneliti
membuat interpretasi dari data yang dimaknai. Jenis penelitian yang digunakan
menggunakan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian ini terbagi menjadi dua
hal, yakni data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari ku kira kau
rumah. Sementara data sekundernya diperoleh dari jurnal, buku, dan dokumen
lain yang mendukung analisis penelitian yang dilakukan. Pengumpulan data
dilakukan dengan observasi secara langsung terhadap lirik lagu berjudul ku kira
kau Rumah. Melakukan pemaknaan pada data yang telah dikumpulkan,
Membuat abstraksi sekaligus deduksi dari temuan-temuan dalam penelitian dan
Melaporkan hasil kerja sesuai prosedur ilmiah. Sedangkan Pengujian
objektivitas hasil penelitian dilakukan dengan triangulasi dokumen hasil
penelitian terkait dengan analisis semiotika lirik lagu.

D Pembahasan
1) Pencipta lagu dan Penyanyi lagu
Amigdala beranggotakan Andari,isa,iqbal, dan junet ,amigdala band
indie yang banyak mencuri perhatian music folk Indonesia,band ini
dibentuk tahun 2016 lalu, dimana seperti yang kita ketahui amgidala
adalah salah satu sistem otak yang berfungsi meregulasikan
emosi,amarah,senang,sedih,takut,cemas dll.dan dalam hal ini band ini
memunculkan simbolik yang begitu menarik nama band saja memiliki
semiotic yang cukup menarik dalam makna penandaan dan lingustik
langue brand band ini.
single ‘ku kira kau rumah’ dirilis febuari 2017 ,dimana menyajikan
video klip visualisasi indah nan artistic. dimana penulis lagu ini ialah
vocalis band ini yaitu andari. diciptakannya lagu ‘ ku kira kau rumah ini’
penulis lagu menuliskan kisah pengalaman seseorang dalam sebuah
hubungan,dimana lagu ini sebenarnya di tulis penulis sebagai sebuah
puisi namun di kembangkang menjadi sebuah lagu.

2) Hasil Analisis lirik lagu “Ku Kira Kau Rumah” amigdala band.
Bait lirik lagu “ Ku Kira Kau Rumah” yang pertama “ kau datang tatkala
sinar senjaku telah redup,dan pamit ketika purnama ku belum seutuhnya”
dalam bait ini semiotic yang muncul adalah dimana seorang perempuan
menjelaskan laki-laki yang di cinta hadir dengan menggambarkan senja redup
sebagai sebuah rasa sakit hati digantikan cinta yang dia bawa namun
meninggalkannya secepat itu dan mereka belum sampai dalam mencapai
tujuan cinta mereka dengan munculnya semiotic “dan pamit ketika
purnamaku belum seutuhnya”. dalam hal ini muncul semiotic Parole juga
yang dimana dipandang sebagai sistem psikofisik yang membuat penutur
dapat mengkombinasikan antara langue dan parole. parole merupakan
penggunaan bahasa secara riil sebagai bentuk aksi-aksi seseorang atau pribadi.
bait selanjutnya “ kau yang singgah tapi tak sungguh” dalam bait ini semiotic
yang bisa kita pahami ialah menggambarkan seseorang laki-laki yang sudah
diharapkan menetap ternyata tak memiliki kesungguhan sepertinya. disini
muncullah semiotic lingustik langue yang berusaha mengungkapkan kekecewa
menggunakan simbol kata yang cukup menarik. dan terdapat Ulasan
sinkronik dimana mengulas sesuatu untuk dikupas mengenai sebuah momen
tertentu atau bisa disebut sekarang ini atau bisa juga dalam bahasa popular saat
ini, disebut dengan ‘kekinian’, dimana kekinian ini diperoleh dengan
mengesampingkan perjalanan yang dilaluinya. dalam bait ini penejelasan
ulasan tersebut terbukti dengan lirik lagu yang menggambarkan kisah cinta
remaja masa kini.bait selanjutnya ialah “ ku kira kau rumah,nyatanya kau
cuman aku sewa dari tubu seorang perempuan yang meminta mu untuk
pulang”dalam bait ini menjelaskan dan menggambarkan kekecewan seorang
perempuan dimana udah merasa menemukan sosok lelaki dan sudah sampai
tahap serius namun dia harus menelan kepahitan dimana lelaki tersebut sudah
memiliki pasangan.dan simbol “ rumah” disini melambakang seorang laki-
laki sebagi tempat pulang sang perempuan. dimana dalam bahasa adalah
hubungan atau relasi didalam bagian-bagian dari bahasa itu sendiri. Hubungan
komponen-komponen tersebut dapat dibagi kedalam dua hal yakni sintagmatik
dan paradigmatic. Hubungan sintagmatik merujuk pada istilah in praesentia
antara suku kata dengan kata-kata lain didalam tuturan tertentu. Tuturan ini
akan terkait dengan momen atau waktu tertentu.
bait terakhir ialah “ kau bukan rumah “ dalam hal ini munculnya simbolik
rumah dimana rumah sendiri kita artikan dan sangat pahami ialah tempat
seseorang pulang,dimana rumah juga diartikan tempat orang pulang untuk
berkeluh kesah,kebahagian,kesedihan dan semua yang dirasakan.dalam lagu
ini sudah sangat jelas bahwa simbol dan tanda yang sering muncul adalah
dimana lagu ini sebagai ungkapan kesediahan dan kekecewan perempuan
terhadap laki-laki yang di harapkannya. dan semiotic yang ada dalam bait ini
ialah penanda merupakan bagian dari tanda yang dapat ditangkap oleh panca
indera kita, yang tentu berkaitan pula dengan konsep atau petanda. Penanda
tidak dapat dibatasi dengan dari petandanya. Penanda pasti bersifat materi,
seperti bunyi, objek, imaji, dsb. Disisi lain, petanda adalah aspek mental
berupa konsep ide yang ada dalam pikiran penutur.

E Kesimpulan
Dari keseluruhan lirik lagu ‘ku kira kau rumah-amigdala’lirik lagu ini
sangat banyak menggunakan semiotic lingustik yakni penyelidikan
secara sinkronik dan penyeledikan secara diakronik. Ulasan sinkronik
adalah ulasan yang mengupas mengenai sebuah momen tertentu atau
bisa disebut sekarang ini atau bisa juga dalam bahasa popular saat ini,
disebut dengan ‘kekinian’, dimana kekinian ini diperoleh dengan
mengesampingkan perjalanan yang dilaluinya. Disisi lain, ulasan
mengenai diakronik terkait dengan perubahan yang membutuhkan waktu
yang tidak sebentar. jadi lagu ini menggunakan pengalaman sebagai alat
semiotic dengan menggunakan lingustik istilah.dan lirik lagu ini Parole,
disisi lain merupakan komponen dalam bahasa yang sepenuhnya
personal. Ia dapat digunakan oleh penutur untuk menyampaikan
pemikiran pemikiran pribadinya. Parole juga dapat dipandang sebagai
sistem psikofisik yang membuat penutur dapat mengkombinasikan
antara langue dan parole. parole merupakan penggunaan bahasa secara
riil sebagai bentuk aksi-aksi seseorang atau pribadi. dalam hal ini pula
lirik lagu banyak menggunakan Sintagmatik dan Paradigmatik yang
menghubungkan tanda/simbol dalam lirik lagu tersebut.

daftar pustaka
Ida,Rachmah,2014,metode penelitian studi media dan kajian budaya,
Denpasar ,Prenada Media Group.
https://ww.google.com/amp/s/genius.com/amp/amigdala-kukira-kau-
rumah-lyrircs.
http://new.nadapromotama.com/cerita-sukses-amigdala-gelar-
showcase-bertajuk-katarsis
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/9021

Anda mungkin juga menyukai