Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS STRUKTUR RUANG BERDASARKAN PUSAT PELAYANAN DI

KABUPATEN MINAHASA UTARA

Gusti Firza Ismi Tsabita


Universitas Lambung Mangkurat
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Program Studi S1 Geografi
Jl. Brigjen H. Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan 70123
Email: gt.firzaismitsabita@gmail.com

Abstrak
Kabupaten Minahasa Utara merupakan kabupaten yang relatif baru dibentuk di Provinsi Sulawesi Utara
yang memiliki posisi Geostrategi yang cukup baik, terletak di antara Kota Manado sebagai Pusat Kegiatan
Nasional yang memiliki Bandara Sam ratulangi, dan Kota Bitung yang memiliki Pelabuhan Samudra yang
akan dikembangkan menjadi International Hub Port (IHP), sehingga untuk menopang pererakan yang tinggi
tersebut makan perencanaan struktur ruang harus optimal. Tujuan penilitian ini adalah menganalisis kondisi
struktur ruang Kabupaten Minahasa Utara dan melihat permasalahan pusat-pusat pelayanan Kabupaten
Minahasa Utara dengan acuan RTRW 2013-2033 Kabupaten Minahasa Utara. Metode yang digunakan
adalah metode kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan data jumlah penduduk serta jumlah prasarana dan
diinput dalam table kemudian dihitung menggunakan analisis skalogram. Berdasarkan hasil penelitian, (1)
kondisi struktur ruang eksisting Kabupaten Minahasa Utara sudah baik dan tersebar disetiap kecamatan
yang ada seperti fasilitas pendidikan, peribadatan, kesehatan, perdagangan dan jasa serta infrastruktur yang
mendukung terciptanya struktur ruang. Jaringan jalan yang menghubungkan setiap pusat pelayanan di
Kabupaten Minahasa Utara, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi dan air bersih yang telah terpasang
meskipun belum merata dan sistem persampahan telah memiliki TPS. Terdapat empat hirarki struktur ruang
di Kabupaten Minahasa Utara berdasarkan analisis skalogram, Kecamatan Airmadidi dan Kauditan
menmpati hirarki tertingi dan Kecamatan Likupang Barat, Timur dan Selatan menempati hirarki terendah.
(2) Permasalahan struktur ruang berdasarkan evaluasi RTRW 2013-2033 adalah jumlah fasilitas umum dan
social yang masih kurang dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, kondisi infrastruktur yang
perlu diperbaiki serta peningkatan pelayanannya seperti jalan rusak, pasokan air bersih, listrik dan jaringan
telekomunikasi yang baik ke setiap desa dan ketidaksesuaian arahan hirarki pusat pelayanan unutuk setiap
kecamatan.

Kata Kunci : Struktur Ruang, Kabupaten Minahasa Utara, Pusat Pelayanan


yang baru memiliki daya tarik sebagai
PENDAHULUAN tujuan migrasi karena ketersediaan lapangan
Kota merupakan kawasan pekerjaan yang lebih banyak dan memiliki
pemukiman yang secara fisik ditunjukan posisi geostrategi yang cukup baik karena
oleh kumpulan rumah-rumah yang terletak di anatar Kota Manado sebagai
mendominasi tata ruangnya dan memiliki Pusat Kegiatan Nasional yang memiliki
fasilitas untuk mendukung kehidupan Bandara Sam ratulangi, dan Kota Bitung
warganya secara mandiri. Untuk dapat yang memiliki Pelabuhan Samudra yang
mengoptimalkan perkembangan kota, maka akan dikembangkan menjadi International
pemanfaatan ruang wilayah kota perlu Hub Port (IHP) untuk melayani pelayaran
diarahkan dalam rencana tata ruang kota kapal di Pasifik Barat, khususnya Kawasan
yang terdiri dari struktur ruang dan pola Timur Indonesia bagian utara.
ruang. sendiri. Rencana pengembangan Untuk menopang arus pergerakan yang
pusat pelayanan kegiatan kegiatan kota tingi tersebut maka perencanaan ruang dalam
menggambarkan lokasi pusat-pusat ini perencanaan struktur ruang di Kabupaten
pelayanan kegiatan kota, hirarkinya, Minahasa Utara harus optimal, apabila tidak
cakupan/skala layanannya, serta dominasi maka akan timbul permasalahan-permasalahan
fungsi kegiatan yang diarahkan pada pusat pelayanan, Tujuan dari penelitian ini adalah
pelayanan kegiatan tersebut. Kabupaten untuk menganalisis kondisi struktur ruang
Minahasa Utara sebagai daerah otonom Kabupaten Minahasa Utara dan mengetahui
permasalahan yang terjadi pada pusat-pusat secara berkelompok dalam pusat
pelayanan tersebut pelayanan.
(b) Kumpulan dari industri sekunder
TINJAUAN PUSTAKA Kota (manufaktur) pergudangan dan
Menurut Bintarto dari segi perdagangan grosir yang cenderung
geografis kota diartikan sebagai suatu sistim untuk berkumpul pada suatu tempat.
jaringan kehidupan yangditandai dengan (c) Lingkungan permukiman sebagai tempat
kepadatan penduduk yang tinggi dan tinggal dari manusia dan ruang terbuka
diwarnai dengan strata ekonomi yang hijau.
heterogen dan bercorak materialistis atau (d) Jaringan transportasi yang
dapat pula diartikan sebagai bentang budaya menghubungkan ketiga tempat di atas
yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami Pusat Pelayanan Kota
dan non alami dengan gejala-gejala Pusat kota merupakan pusat aktivitas yang
pemusatan penduduk yang cukup besar terjadi pada kota tersebut. Pusat kota ini
dengan corak kehidupan yang bersifat ditandai dengan adanya pusat perekonomian,
heterogen dan materialistis dibandingkan pusat pemerintahan, maupun pusat aktivitas
dengan daerah dibelakangnya. campuran yang membentuk CBD.
Menurut Sinulingga struktur ruang Faktor - Faktor Timbulnya Pusat
kota apabila ditinjau dari pusat pelayanan Pelayanan
terbagi menjadi monocentric city yaitu kota Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya
yang belum berkembang pesat, jumlah suatu pusat-pusat pelayanan, yaitu 1. Faktor
penduduknya belum banyak, dan hanya Lokasi Letak suatu wilayah yang strategis
mempunyai satu pusat pelayanan yang menyebabkan suatu wilayah dapat menjadi
sekaligus berfungsi sebagai CBD (Central suatu pusat pelayanan.
Bussines District) dan polycentric city yaitu 2. Faktor Ketersediaan Sumber Daya
perkembangan kota mengakibatkan Ketersediaan sumber daya dapat
pelayanan oleh satu pusat pelayanan tidak menyebabkan suatu wilayah menjadi pusat
efisien lagi sehinga timbulnya pusat pelayanan.
pelayanan yang baru. 3. Kekuatan Aglomerasi Kekuatan
Struktur Ruang aglomerasi terjadi karena ada sesuatu yang
Ruang menurut UU 26 Tahun 2007 mendorong kegiatan ekonomi sejenis untuk
adalah wadah yang meliputi ruang darat, mengelompok pada suatu lokasi karena
ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang adanya suatu keuntungan, yang selanjutnya
di dalam bumi sebagai satu kesatuan akan menyebabkan timbulnya pusat-pusat
wilayah, tempat manusia dan makhluk lain kegiatan. 4. Faktor Investasi Pemerintah
hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara Ketiga faktor diatas menyebabkan
kelangsungan hidupnya dan struktur ruang timbulnya pusat-pusat pelayanan secara
adalah susunan pusat-pusat permukiman, ilmiah, sedangkan faktor investasi pemerintah
sistem jaringan serta sistem prasarana merupakan sesuatu yang sengaja dibuat
maupun sarana. Semua hal itu berfungsi (Artificial).
sebagai pendukung kegiatan sosial-ekonomi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
yang secara hirarki berhubungan Pusat kegiatan di wilayah kabupaten
fungsional, Menurut Nia K. Pontoh & Iwan merupakan simpul pelayanan sosial, budaya,
Setiawan (2008), unsur pembentuk struktur ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat di
tata ruang kota terdiri dari pusat kegiatan, wilayah kabupaten, yang terdiri atas:
kawasan fungsional, dan jaringan jalan. • PKN (Pusat Kegiatan Nasional) yang
Elemen Pembentuk Struktur Ruang berada di wilayah kabupaten;
Elemen-elemen yang membentuk struktur • PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) yang
ruang kota (Sinulingga, 2005: 97), yaitu: berada di wilayah kabupaten;
(a) Kumpulan dari pelayanan jasa termasuk • PKL (Pusat Kegiatan Lokal) yang berada di
di dalamnya perdagangan, pemerintahan, wilayah kabupaten;
keuangan yang cenderung terdistribusi • PKSN (Pusat Kegiatan Strategis
Nasional) yang berada di wilayah Kantorkantor kecamatan di Kabupaten
kabupaten; dan Minahasa Utara.
• Pusat-pusat lain di dalam wilayah No Data Jenis Data Instansi/Penyedia
kabupaten yang wewenang penentuannya Data
ada pada pemerintah daerah kabupaten. 1 Wilayah Peta Admnistrasi
Kabupaten Minahasa
Utara
Peta Struktur Ruang
Kabupaten Minahasa RTRW Kabupaten

Utara(PKN,PKL,PKWp Minahasa Utara

& PPK) 2013-2033

Fungsi dan Hirarki


Wilayah Minahasa
Utara

Peta Jaringan Jalan


Kabupaten Minahasa Dinas PU
Gambar 1. Peta Sebaran Pusat Pelayanan & Jaringan
Jalan Utara
Sumber : Penulis 2018
2 Demografi Kependudukan
BPS Kabupaten
Peta Sebaran dan
METODOLOGI PENELITIAN Metode Kepadatan Penduduk
Minahasa Utara
Penelitian
3 Sosial Jumlah,jenis dan
Metode penelitian yang digunakan adalah
persebaran fasilitas BPS Kabupaten
penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini
social dan fasilitas Minahasa Utara
penulis merangkum dari beberapa teori
umum
maupun kebijakan terkait struktur ruang
Sumber : Penulis, 2018
untuk dijadikan variabel penelitian yang
dapat mewakili konsep struktur ruang dan Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dalam menganalisis pusat-pusat pelayanan melalui :
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 1. Studi Kepustakaan ( Library
analisis Skalogram untuk melihat Research ), Studi kepustakaan adalah
permasalahan dan kelayakan pusat-pusat segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
pelayanan berdasarkan fasilitas yang untuk menghimpun informasi yang
dimilikinya relevan dengan topik atau masalah yang
akan atau sedang diteliti.
Jenis dan Sumber Data Informasi itu dapat diperoleh dari
Dalam penelitian ini pengumpulan data bukubuku ilmiah, laporan penelitian,
di dapat melalui dua jenis data yaitu : karangan-karangan ilmiah, tesis dan
1. Data Primer. disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-
No Data Teknik Hasil ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia,
Foto kondisi Data dan sumber-sumber tertulis baik tercetak
fisik fasilitas Penunjang maupun elektronik lain.
sosial dan Survey Variabel & 2. Studi Lapangan ( Field Research ), yaitu
1 fasilitas umum Lapangan Peta lokasi peninjauan langsung ke lokasi yang
serta persebaran berhubungan dengan judul penelitian
infrastrukturnya fasilitas guna mengambil data kondisi eksisting
Sumber : Penulis, 2018
fasilitas dan infrastruktur.
2. Data Sekunder.
Pengumpulan data sekunder diperoleh Metode Pengumpulan Data
dari beberapa lembaga yang terkait dengan Metode pengumpulan data yang digunakan
penelitian ini, seperti Badan Pusat statistik dalam penelitian ini yaitu :
Kabupaten Minahasa Utara, Dinas • Studi Pustaka
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Metode pengumpulan data dengan
cara studi pustaka yaitu peneliti Analisis Skalogram
melakukan kajian kepustakaan Analisis pusat pelayanan
menyangkut masalah-masalah yang merupakan analisis yang digunakan untuk
terkait dengan Struktur Ruang menentukan pusat dan sub pusat pelayanan
Kota. wilayah/ regional sehingga dapat terlihat
• Wawancara bahwa wilayah tersebut apakah sudah maju
Pengumpulan data dengan ataukah masih terbelakang.
menggunakan cara tanya-jawab Analisis Evaluasi
dengan pihak-pihak terkait seperti Analisis Evaluasi akan digunakan
Dinas Pekerjaan Umum dan untuk membandingkan serta memberi
Penataan Ruang, masukan atau solusi agar mendapat hasil
BAPPELITBANG, Dinas yang lebih baik. Dalam hal ini penulis
Perindusrtrian dan Perdagangan, mengunakan analisis evaluasi untuk
Dinas Kesehatan, mengkaji apakah adanya perbedaan antara
Dinas Pendidikan, Dinas kondisi riil lapangan dengan dokumen
Kebersihan, Badan Pusat Statistik RTRW 2013-2033 serta, sehingga dapat
Minahasa Utara, Kantor Camat diketahui penyimpangan-penyimpangan
serta dinas terkait lainnya. yang terjadi, dan diberi rekomendasi
Observasi/PengamatanObservasi HASIL PENELITIAN Lokasi
dilakukan di wilayah penelitian Penelitian
mencakup keseluruhan Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah
Kabupaten Minahasa Utara yang satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi
terdiri dari sepuluh kecamatan Utara yang terletak di antara 0025’ – 1059’
Instrumen Peneletian Lintang Utara dan 124020’ – 1250 59’ Bujur
Beberapa alat yang membantu sebagai Timur, secara administratif Kabupaten
instrumen penelitian ini yaitu kamera digital Minahasa Utara terbagi atas sepuluh
untuk dapat menggambarkan kondisi kecamatan dan serratus dua puluh lima
eksisting di lokasi penelitian, alat tulis untuk kelurahan.
mencatat jumlah fasilitas pada table yan
telah dibuat, serta perangkat Hardware
Laptop, Software ArcGis 10 untuk
pengolahan data spasial dan Mc.Excel 2016
untuk perhitungan skalogram serta
pembuatan table.
Metode Pengolahan & Analisis Data
Untuk menganalisis semua data yang
terkumpul dalam penelitian ini
menggunakan metode analisis kuantatif.
Semua data yang diperoleh dari hasil Gambar 2. Peta Administrasi Kabupaten Minahasa Utara
wawancara, catatan lapangan, dan Sumber : Penulis 2018

dokumentasi disusun secara sistematis


dengan mengklasifikasikan berdasarkan Gambar 3. Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten
Minahasa Utara
variabel pembentuk struktur ruang. Tujuan Sumber : Penulis 2018
penelitian ini yakni menganalisis kondisi
struktur ruang Kabupaten Minahasa Utara
dan menganalisis permasalahan pusatpusat
pelayanan di Kabupaten Minahasa Utara
sehingga untuk menjawab tujuan penelitian
maka menggunakan analisis skalogram dan
analisis evaluasi.
terdapat ruas jalan dengan kondisi rusak
ringan di Girian-Likupang, Likupang-wori
dan Girian-Kema, ada juga yang rusak berat
seperti di Likupang-wori dan Girian-Kema.
Jaringan Listrik
Pada tahun 2015 daya listrik yang terpasang
berjumlah 54.882.000 KW dan pada 2016
terjadi peningkatan daya hingga 88.563.100
KW, dan kegiatan rumah tangga merupakan
pelanggan listrik terbanyak di Minahasa
Utara

Jaringan Transportasi
Dari tahun 2014-2016 jumlah terminal,
pelabuhan masih tetap sama, berikut tabel
jumlah ketersediaan terminal, pelabuhan dan
pergudangan.

Gambar 6. Peta Sebaran Jaringan Listrik di Kabupaten


Minahasa Utara
Sumber: Penulis, 2018

Air Bersih
Kegiatan rumah tangga merupakan pelanggan
tertinggi PDAM yaitu 9.947 pelanggan.
Beberapa daerah khususnya di Likupang dan
Wori masih kesusahan dalam mendapat
layanan air bersih dari PDAM sehingga secara
Gambar 4 a) Dermaga Desa Bahoi, b) Terminal Kauditan, c) inisiati masyarakat daerah tersebut membuat
Pelabuhan Likupang Munte penampungan air sendiri berupa bak dan
Sumber: Penulis, 2018

Jaringan Jalan
Pengembangan Jaringan Jalan Sistem
jaringan jalan di Kabupaten Minahasa Utara
sudah dapat menghubungkan pusat layanan
dengan pusat-pusat lainnya.

Gambar 7. Peta Identifikasi Elemen Nodes Berdasarkan


Kuesioner
Sumber: Penulis, 2018

Gambar 5. Sebaran & Kondisi Infrastruktur Jalan di sumur bor


Kabupaten Minahasa Utara
Sumber: Penulis, 2018
yang ada maka untuk SD di Kabupaten
Minahasa Utara perlu penambahan 96 unit,
untuk SMP perlu penambahan 23 unit, dan
Jaringan Telekomunikasi untuk SMA serta perguruan tinggi sudah
Di Minahasa Utara sendiri sudah terdapat sesuai dengan
jaringan telekomunikasi yang sangat baik RTRW 2013-2033
seperti jaringan seluler dan telah terdapat
jaringan optic, namum untuk beberapa daerah
seperti di Likupang harus mencari titik yang
tepat untuk mendapatkan sinyal yang cukup.

Gambar 10. Peta Sebaran Fasilitas Pendidikan


Kabupaten Minahasa Utara
Sumber: Penulis, 2018

Fasilitas Kesehatan
Gambar 8. Menara BTS di Minahasa Utara Darihasil evaluasi terdapat kekurangan
Sumber: Penulis, 2018
fasilitas kesehatan seperti puskesmas yang
membutuhkan 15 unit namun hanya
terdapat 11 unit, sedangkan untuk rumah
Persampahan sakit yang seharusnya 2 unit sudah menjadi
Di Minahasa Utara sendiri sudah terdapat 3 unit, puskesmas pembantu masih
TPS yang tersebar di beberapa kecamatan, mengalami kekurangan sebanyak 22 unit
satu permasalahan yang didapat adalah
warga setempat menetapkan daerah yang
tidak seharusnya menjadi TPS menjadi TPS
daerah tersebut, seperti di Likupang Selatan
dan Likupang Timur

Gambar 11. Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan Kabupaten


Minahasa Utara
Sumber: Penulis, 2018

Fasilitas Peribadatan
Fasilitas ini masih membutuhkan
penambahan seperti gereja yang
Gambar 9. Peta Sebaran Infrastruktur Persampahan
Kabupaten Minahasa Utara membutuhkan 252 unit lagi meskipun telah
Sumber: Penulis, 2018 terdapat 481 unit, dan untuk masjid masih
membutuhkan 31 unit lagi agar sesuai dengan
Fasilitas Umum Dan Sosial
kebutuhan penduduk serta arahan pemerintah.
Fasilitas perkotaan adalah fasilitas sosial
dan pelayanan umum yang sangat
berpengaruh terhadap kehidupan
masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara
untuk menunjang perkembangan seluruh
kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara.
Fasilitas Pendidikan
Kajian Kebutuhan sarana pendidikan jika
dilihat dari RTRW Kabupaten Minahasa
Utara 2013-2033 dan jumlah penduduk
Gambar 12. Peta Sebaran Fasilitas Peribadatan
Kabupaten Minahasa Utara
Sumber: Penulis, 2018

Fasilitas Perdagangan Dan Jasa


Di Kabupaten Minahasa Utara perdagangan
dan jasa belum sesuai arahan karena terdapat
penyimpangan sebanyak 4 unit pasar
kecamatan antara lain di Kecamatan
Talawaan, Wori, Likupang barat dan Timur,
dan juga untuk SPBU dan juga pertokoan
masih berpusat di daerah Airmadidi Kalawat Gambar 15. Peta Jalan & Pusat Kegiatan Nasional
serta Kauditan Kabupaten Minahasa Utara
Sumber: Penulis, 2018

PKWp
Berdasarkan RTRW 2013-2033 Kabupaten
Minahasa Utara, Kecamatan Likupang
Timur direncanakan menjadi Pusat
Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp).
Fasilitas yang dimiliki untuk menunjang
kegiatan warga disana tergolong kurang dan
jumlah penduduk yang tidak begitu banyak,
Gambar 13. Peta Sebaran Fasilitas Perdagangan & Jasa
Kabupaten Minahasa Utara fasilitas pendidikan yang sudah terdiri dari
Sumber: Penulis, 2018 9 TK, 22 SD, 10 SMP dan 3 SMA, namun
hal ini masih jauh dari kriteria untuk
Fasilitas Perkantoran menjadi suatu PWKp
Airmadidi memiliki jumlah kantor
terbanyak yaitu 36, karena Airmadidi
sendiri merupakan ibukota Kaupaten
Minahasa Utara, dan yang terendah
terendah terdapat di Kecamatan Likupang
Barat

Gambar 16. Peta Jalan & Pusat Kegiatan Wilayah


Promosi Kabupaten Minahasa Utara
Sumber: Penulis, 2018

PPK
Kecamatan Likupang Barat dan Selatan
direncanakan menjadi pusat pelayanan
Gambar 14. Peta Sebaran Fasilitas Perkantoran kawasan berdasarkan RTRW 2013-2033
Kabupaten Minahasa Utara
Sumber: Penulis, 2018
Kabupaten Minahasa Utara dengan pusat
pelayanan yang terletak di desa Serey dan desa
Analisis Pusat Pelayanan PKN Kokoleh Satu, jumlah penduduk yang tidak
Berdasarkan RTRW yang ada Kecamatan terlalu banyak serta ketersediaan fasilitas
Airmadidi,Kalawat,Kauditan dan Kema menjadi salah satu alasan kecamatan ini
direncanakan menjadi daerah Pusat memiliki skala pelayanan kecamatan/antar
Kegiatan Nasional (PKN), hal ini desa saja, Likupang Barat memiliki jumlah
dikarenakan posisi dari keempat kecamatan penduduk terendah di
yang dilewati jalan nasional penghubung
Kota Manado dan Kota Bitung, jumlah
penduduk pada keempat kecaamatan ini
menjadi salah satu acuan serta fasilitas dan
infrastruktur yang sudah baik.
Pada table diatas terdapat 14 fasilitas yang
dipilih seperti fasilitas pendidikan,
periadatan, kesehatan dan perdagangan.
Untuk Kecamatan yang memiliki jumlah
fasilitas tertinggi adalah Kecamatan
Kauditan dengan jumlah 126 fasilitas dan
Kecamatan yang memiliki fasilitas
terendah adalah Kecamatan Likupang
Selatan dengan jumlah 52 fasilitas. Tahap
Sumber: Penulis, 2018
Kabupaten Minahasa Utara.
Gambar 17. Peta Jalan & Pusat Pelayanan Kawasan
Kabupaten Minahasa Utara Setelah datanya diurutkan sesuai dengan
Sumber: Penulis, 2018 kelengkapan fasilitasnya didapatkan jumlah
PKL eror totalnya sebanyak 20, dan jumlah total
Kecamatan Dimembe dengan pusat pelayanan fasilitas yang tersedia adalah sebanyak 75,
Desa Tatelu, Wori, Desa Wori dan Talawaan, dengan jumlah terbesar adalah 13 dan
desa Talawaan direncanakan menjadi Pusat jumlah terkecil 4 fasilitas. Dari datadata
Kegiatan Lokal berdasarkan RTRW 201-2033 tersebut, dapat dilakukan analisis skalogram
berdasarkan teori Guttman.
Tahapan selanjutnya adalah
menentukan jumlah hirarki yaitu
Jumlah hirarki = 1 + 3,3 log n dengan n adalah
jumlah Kecamatan. Berikut adalah
perhitungannya: Jumlah hirarki = 1 + 3,3 Log
n
Gambar 18 .Peta Kabupaten Minahasa UtaraJalan & Pusat Jumlah hirarki = 1 + 3,3 Log 10
Kegiatan Lo kal Jumlah hirarki = 1 + 3,3
Sumber: Penulis, 2018 Jumlah hirarki = 4,3
Jumlah hirarki = 4
Analisis Skalogram Sebelum menentukan hirarki , perlu
Fasilitas yang digunakan pada penelitian diketahui range untuk masing-masing hirarki.
ini adlaah fasilitas yang mencirikan fungsi Perhitungan range hirarki dilakukan dengan
pelayanan sosial dan ekonomi dengan cara:
kriteria objek tunggal dan terukur serta Range = (Nilai tertinggi-nilai
sedapatnya memiliki karakteristik hirarkis terendah)/jumlah hirarki
atau berjenjang. Tahapan pertama dalam Range = (13-4)/4 Range
analisis ini adalah memilih jenis fasilitas = 2,25
yang digunakan sebagai variabel dalam Tabel 3. Range Hirarki
matriks skalogram, berikut ini adalah tabel Hirarki 0,75
jenis fasilitas di Kabupaten Minahasa Hirarki I >10,75
Utara :
Hirarki II 8,5 – 10,75
Tabel 1. Fasilitas Di Kabupaten Minahasa Utara
Hirarki III 6,25 – 8,4

Hirarki IV 4 – 6,24
Sumber: Penulis, 2018

Sumber: Penulis, 2018


selanjutnya dari analisis skalogram adalah
mengkonversi seluruh fasilitas yang ada ke
dalam angka (1) dan fasilitas yang tidak ada
ke dalam angka (0)
Tabel 2. Data Awal Perhitungan Skalogram

Sumber: Penulis, 2018


Wilayah kecamatan dengan hirarki
terbesar adalah di Kecamatan Airmadidi
sebagai pusat pemerintahan dan
Tabel 4. Analisis Hirarki Skalogram tersebut
Gambar 19 .Peta Persebaran Hirarki Ruang
Kabupaten
Minahasa Utara
Sumber: Penulis, 2018

PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan mengenai struktur ruang di
Kabupaten Minahasa Utara maka dapat
disimpulkan:
• Infrastruktur di Minahasa Utara sudah
memiliki kualitas yang baik seperti
jalan yang sebagian besar telat
bermaterialkan aspal dan telah
terhubung ke setiap kecamatan yang ada
perdagangan dengan jumlah penduduk , jaringan listrik dan jaringan
mencapai 28.833 jiwa. Disusul Kecamatan telekomunikasi yang telah terpasang
Kauditan dengan jumlah penduduk besar meskipun belum merata, air bersih yang
urutan nomor 3 setelah Kecamatan Kalawat sudah terpasang cukup optimal serta
dan Kecamatan Airmadidi. Sedangkan system persampahan yang telah
wilayah kecamatan dengan hirarki paling memiliki TPS.
rendah terdapat di Kecamatan Likupang • Fasilitas Umum dan Sosial di Minahasa
Selatan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh Utara seperti fasilitas pendidikan yang
jumlah penduduknya yang hanya mencapai sudah terdapat disetiap kecamatan
4.866 jiwa , Kecamatan Likupang Selatan dengan kondisi yang cukup baik,
masih membutuhkan perhatian khusus dari fasilitas kesehatan dengan tiga rumah
pemerintah dalam pengemangan wilayah sakit serta puskesmas setiap kecamatan
untuk meningkatkan fasilitas daerah dengan kondisi yang cukup baik, begitu
juga dengan peribadatan terdapat gereja
dan masjid yang tersebar setiap
kecamatan menunjukan toleransi umat
beragama, perdagangan dan jasa serta
perkantoran yang lebih berpusat pada
kecamatan Airmadidi, Kalawat dan
Kauditan.
• Terdapat empat hirarki struktur ruang di
Kabupaten Minahasa Utara berdasarkan
analisis skalogram dimana Kecamatan daerah dapat mengakses internet
Airmadidi dan Kauditan menmpati dengan baik
HirarkiI,KecamatanKalawat,Dimembe, 4. Perlunya penambahan TPS atau truk
T alawaan dan Kema Hirarki II, penangkut sampah aar warga tidak
Kecamatan Wori Hirarki III dan membuan sampah sembarangan atau
Kecamatan Likupang Barat,Timur dan membakarnya, dan pembuatan TPA di
Selatan Hirarki IV Minahasa Utara
5. Perlunya penambahan fasilitas umum
Permasalahan struktur ruang di Kabuapten dan social serta pelayanannya agar
Minahasa Utara sesuai dengan arahan pemerintah dan
• Terdapat beberapa jalan yang rusak pertumbuhan penduduk.
terutama pada jalan Girian-Likupang, , 6. Perlunya peningkatan kualitas
ada juga yang rusak berat seperti di pelayanan serta pengembangan
Likupang-wori dan Girian-Kema,, wilayah agar daerah yang memiliki
jaringan air bersih yang didapat pada Hirarki I dapat bertahan dan untuk
daerah terpencil seperti beberapa di desa Hirarki dibawahnya dapat promosi ke
di Likupang,Kema dan Wori belum sebaik hirarki yang lebih baik.
daerah perkotaan yang telah mendapat
pasokan dari PDAM, jaringan DAFTAR PUSTAKA
telekomunikasi yang masih kurang Bintarto, R 1977. Suatu Pengantar Geografi
memadai seperti kekuatan sinyal seluler Kota. Jakara : LP3ES.
dan internet pada daerah-daerah kecil Budiharjo, Eko. 1997. Lingkungan Binaan dan
seperi beberapa desa di Likupang dan Tata Ruang Kota. Yogyakarta : Penerbit
Kema dan untuk persampahan perlunya Andi offset
penambahan TPS di setiap desa sehingga Lahagina, Jason J. Giovani (2015), Kajian
dapat menciptakan daerah yang lebih Struktur Ruang Kota Tomohon. S1
bersih. Skripsi, Universitas Sam Ratulangi
• Penambahan jumlah dan peningkatan Manado
pelayanan setiap sarana prasarana di Minahasa Utara Dalam Angka 2017
Minahasa Utara agar dapat sesuai dengan Pontoh Nia, Kustiwan.,2009, Pengantar
pertumbuhan jumlah penduduk dan arahan Perencanaan Perkotaan, Bandung : ITB
RTRW 2013-2033. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
• Ketidaksesuaian yang terjadi antara Minahasa Utara Tahun 2013-2033
hirarki struktur ruang RTRW 2013-2033 Rinaldi Mirsa Yogyakarta: Graha Ilmu 2012
dan kondisi eksisting yang ada, sehingga ELEMEN TATA RUANG KOTA
perlunya penambahan fasilitas yang masih Sangadji, Etta M, Sopiah. 2010. Metodologi
kurang pada setiap daerah serta Penelitian. Penerbit Andi. Yogyakarta
pelayanannya agar sesuai dengan arahan Sinulingga, B.D. 2005. Pembangunan Kota.
sebagai PKN, PKWp, PPK dan PKL. Tinjauan Regional dan Lokal.
Saran & Rekomendasi Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
1. Perlunya perbaikan jalan di beberapa
titik, khususnya jalan lingkungan yang
paling banyak terdapat kerusakan
2. Perlunya pasokan PDAM ke daerah
daerah terpencil agar terjadi
pemerataan air bersih, atau bantuan
pemerintah untuk membnantu
mengembangkan mata air yang ada
didaerah tersebut.
3. Perlunya penambahan menara BTS ke
daerah-daerah terpencil dan
pemanjangan kabel optic agar seluruh

Anda mungkin juga menyukai