Anda di halaman 1dari 27

■ Penjadwalan (scheduling) merupakan form yang

menunjukkan/menguraikan kegiatan/aktifitas yang ada dalam


penyelesaian proyek yang berhubungan dengan durasi/waktu dan
hubungan-hubungan yang logis dari kegiatan-kegiatan tersebut.

■ Data yang dapat diketahui dari scheduling :


- Jenis/item pekerjaan/aktifitas
- Durasi/waktu untuk tiap aktifitas
- Waktu mulai (start) dan waktu akhir (finish) tiap pekerjaan
- Waktu mulai dan waktu akhir proyek
- Hubungan antar pekerjaan/kegiatan  hubungan yang logis
■ Penjadwalan dengan Network diagram (Diagram Jaringan Kerja)
adalah diagram penjadwalan yang menunjukan hubungan-
hubungan antar kegiatan/aktifitas/pekerjaan atau
event/peristiwa/kejadian dan durasinya dalam suatu proyek

■ Hubungan antar kegiatan/kejadian didalam network merupakan


hubungan yang logis

■ Aktifitas/kegiatan/pekerjaan adalah bagian unit pekerjaan


individual yang ada pada suatu proyek yang memerlukan waktu
dan sumber daya dan merupakan lingkup pekerjaan/kegiatan
proyek secara menyeluruh
■ Didalam network diagram ada 2 metoda untuk
menggambarkan saat kegiatan/aktifitas yaitu :
1) Activity On Arrow (AOA) yaitu kegiatan/aktifitas yang
digambarkan pada anak panah (Arrow)  Disini
“Node” atau lingkaran merupakan suatu peristiwa
(event)

Aktifitas Aktifitas

1 2 3

Event 1 Event 2 Event 3


2) Activity On Node (AON), yaitu kegiatan/aktifitas yang
digambarkan pada Node (lingkaran). Di sini anak panah
(Arrow) merupakan hubungan logis antar kegiatan.

Hubungan Hubungan
aktifitas aktifitas aktifitas
A B C
Logis Logis
Starting Event Finishing Event

Nama Kegiatan
i j

Durasi Kegiatan

- Nama kegiatan pada anak panah


- Durasi kegiatan pada anak panah
- Awal anak panah menunjukan awal kegiatan dan ujung anak panah
menunjukan akhir kegiatan
- Node membatasi awal kegiatan dan akhir kegiatan yang menandakan
event (kejadian) Starting event dan finishing event
- Finishing event dari suatu kegiatan menjadi starting event kegiatan
berikutnya.
A B

1 2 3

Starting Event Finishing Event


- Tiap titik Node diberi nomor kode/event dari kecil kebesar
1,2,3, dst
- Tiap Node berisi
Earliest Event Time
EET Yaitu waktu paling awal/dini
suatu peristiwa terjadi
No Event
Latest Event Time
LET Yaitu waktu paling akhir
suatu peristiwa terjadi
Hubungan Aktifitas
Hubungan antar aktifitas adalah hubungan logis yang
menujukkan urutan konstruksi.
Hubungan antar kegiatan didalam AOA didasarkan pada :
1) Kegiatan yang mendahului (Predecessor)
2) Kegiatan yang mengikuti (Successor)
3) Kegiatan yang bersamaan

Konstrain yang digunakan pada AOA adalah FS (Finish to Start)


sama dengan nol.
FS=0, yang artinya kegiatan yang mengikuti baru dimulai (start)
apabila kegiatan yang mendahuluinya telah selesai (finish)
A B

1 2 3

Pekerjaan B dimulai (start) apabila pekerjaan A telah selesai


(finish)
Dan SS = 0 (start to start)  kegiatan bersamaan
■ Didalam AOA juga dikenal kegitan Dummy dengan tanda -------------
(anak panah putus-putus) yaitu kegiatan semu yang durasinya nol
(tidak membutuhkan sumber daya) tetapi mempunyai hubungan
logis antara kegiatan yang mendahului dummy dengan kegiatan
yang mengikuti.

■ Untuk menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam AOA


diagram didasarkan pada hubungan kegiatan yang mendahului
(Predecessor) atau hubungan kegiatan yang mengikuti (Successor)
atau keduanya sekaligus sebagai kontrol.

■ Untuk menyederhanakan penggambaran diagram biasanya


kegiatan/aktifitas ditulis dalam bentuk kode  A, B, C dst
Contoh penggambaran diagram AOA

1 No Kode Kegiatan Predecessor Successor


1 A - B
2 B A C
3 C B -

Maka Penggambarannya

A B C

1 2 3 4

A mendahului B B mengikuti A
B mendahului C C mengikuti B
2 No Kode Kegiatan Prodecessor Successor
1 A - BC
2 B A -
3 C A -

A B

1 2

C 4
A predecessor B,C
BC successor A
3 No Kode Kegiatan Prodecessor Successor
1 A - C
2 B - C
3 C A, B -

1 A

C
3 4

B
2
AB predecessor C
C successor A,B
No Kode Predesessor Successor
4 Kegiatan
1 A - B, C
2 B A D
3 C A E
4 D B -
5 E C -

D
B 3 5
A
1 2
E
4 6
C
5 No Kode Predesessor Successor
Kegiatan
1 A - B,C
2 B A D, E
3 C A E
4 D B -
5 E B, C -

D
3 5
A B

1 2 X

E
C 4 6

B, C predecessor E Ada kegiatan dummy


D, E Successor B (X) dari B ke E
6 No Kode Predesessor Successor
Kegiatan
1 A - BC
2 B A D E
3 C A D E
4 D B C -
5 E B C -

3
A B

1 2 X 5
D
C 4 E

BC predecessor D E Ada kegiatan dummy 6


D, E Successor BC (X) dari B ke D E
Durasi Kegiatan/Aktifitas

Durasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan suatu kegiatan/aktifitas.
Satuan waktu/durasi adalah:hari/minggu/bulan
Durasi suatu kegiatan dipengaruhi oleh:
- Volume/besaran kegiatan tersebut
- Jumlah tenaga kerja yang digunakan
- Produktifitas tenaga kerja tiap
satuan waktu untuk kegiatan tersebut
Produktifitas adalah satuan/volume suatu kegiatan dalam
satuan waktu - tenaga kerja.
Satuannya misal: Produktifitas galian = 4 m3/hari-tk gali

Durasi= Satuan/Volume kegiatan/pekerjaan

Produktifitas untuk pekerjaan tersebut

Misal, volume pasangan pondasi = 100m3


Produktifitas kelompok tukang batu:
= 4 m3/hari – kelompok tukang
Durasi = 25 hari Jika digunakan 1 kelompok tukang

Tapi jika digunakan 5 kelompok tukang maka durasinya = 25 = 5 hari


5

Durasi kegiatan terdiri dari:


Waktu mulai (start)
Waktu selesai (finish)
Dalam AOA dikenal:
■ Earliest Start (ES) yaitu waktu paling dini/awal/cepat
suatu kegiatan dapat dimulai
■ Earlinest finish (EF) yaitu waktu paling dini/awal/cepat
suatu kegiatan dapat diselesaikan
EF = ES + D
■ Latest Start (LS) yaitu waktu paling lambat/akhir suatu
kegiatan harus dimulai
LS = LF – D
■ Latest Finish (LF) yaitu waktu paling lambat/akhir suatu
kegiatan harus selesai
LF = LS + D
Durasi kegiatan ditulis pada anak panah (arrow)

ES/EF dan LS/LF ditulis pada node

EET = Earliest Event time

LET = Latest Event time

NE = Number of Event
Critical path Method (CPM)
 CPM adalah metoda network yang didasarkan AOA
 Hubungan kegiatan adalah:
 - Predecessor
 - Successor
 Konstrainnya FS = 0 san SS = 0
 Penggambaran dan aturan = pada CPM sama pada AOA
 Pada CPM ada kegiatan/jalur kritis dan kegiatan-kegiatan yang tidak
mempunyai float (tenggang waktu) sehingga kritis dan tidak boleh terlambat
 Jalur kritis adalah jalur dari kegiatan-kegiatan yang tidak mempunyai float
(tenggang waktu) sehingga kritis dan tidak boleh terlambat
 Kegiatan kritis adalah kegiatan yang dilalui jalur kritis.
 Dari diagram kegiatan kritis ditunjukkan oleh EET = LET pada nodenya  tidak
mempunyai float
 Jalur/kegiatan nonkritis adalah jalur/kegiatan yang mempunyai tenggang
waktu (float), ditunjukkan oleh EET  LET ada floatnya
Perhitungan -CPM
■ Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan CPM suatu
proyek adalah sbb:
1) Menyiapkan dan menyusun daftar kegiatan/pekerjaan yang ada pada
suatu proyek yang akan dibuat CPM-mya. Misalnya memberi kode untuk
setiap jenis kegiatan/pekerjaan.
2) Perhitungan durasi (waktu) yang akan diperlukan untuk menyelesaikan
masing-masing kegiatan/pekerjaan
3) Menentukan hubungan anatra kegiatan
Mana kegiatan yang mendahului (predecessor)
Mana kegiatan yang mengikuti (successor)
Mana kegiatan yang bersamaan
4) Menyusun/menggambarkan kegiatan-kegiatan tersebut dalam bentuk
network, dengan memasukkan kode masing-masing kegiatan, event/node
yang saling berhubungan dan durasinya. Angka-angka pada setiap even
pada pangkal arrow. Tiap event/node disiapkan/dibagi untuk EET dan
LET

EET
LET
5) Menghitung dan menganalisis EET dan LET dari masing-masing
kejadian/event/node untuk setiap kegiatan, dengan perhitungan dan
analisis kemuka (forward) untuk menentukan EET, perhitungan dan
analisis ke belakang (backward) untuk menentukan LET
1)Perhitungan ke muka (forward)
Untuk menentukan EET setiap event menggunakan perhitungan ke muka
(forward)
Jika hanya satu kegiatan (arrow) menuju event/node, maka EETj =
EETi + D

C EET C
i j 2 7 3 12
Dur 5

Jika lebih dari satu kegiatan (arrow) menuju suatu event/node, EET
tersebut diambil yang akan menghasilkan EET maksimum (terbesar)
EET3 = EET2+D
=7+5 =12
8
1 A
EET 4.1 = EET1 +DA
5 = 8 + 5 = 13
16 EET 4.2 = EET2 +DB
9 B
4 = 9+7 = 16
2 EET 4.3 = EET3 + DC
7 = 5+4 = 9
C
5
3 4

 Diambil EET4 yang maksimum = EET 4.2 =16


 EET4 = 16
2. Perhitungan ke belakang (backward)

Untuk menentukan LET setiap event menggunakan perhitungan ke belakang


(backward)
■ Untuk setiap kegiatan (arrow) menuju event/node  LETi = LETj –D

LET LET
E E
i j 5 6
D 13 7 20

LET 5 = 20 – 7 = 13
Jika lebih dari satu kegiatan (arrow) menuju suatu
event/node, maka LET node tersebut diambil yang
akan menghasilkan LET minimum/terkecil
7
I 25

8
6 J 8
11 18
7
K
5 9
LET 6.7 = LET7 +DI
20
= 25 - 8 = 17
LET 6.8 = LET8 +DJ
= 18-7 = 11
LET 6.9 = LET9 + DK
= 20-5 = 15
Diambil yang minimum LET6.8= 11
6) Menentukan lintasan kritis, yaitu kegiatan yang mempunyai event/node EET
= LET

7) Membuat tabel CPM yang berisi


 Kegiatan dan atau kode kegiatan
 Event
 Durasi
 ES (Earliest Start)
 EF (Earliest Finish)
 LS (Latest Finish)
 LF (Latest Finish)
 TF (Total Float)
 Keterangan kritis/Non Kritis
 Jika perlu menghitung FF (Free Float) dan IF
(Independence Float)
CONTOH SOAL CPM
NO KEGIATAN TERGANTUNG PADA DURASI

1 A - 11

2 B - 12

3 C - 15

4 D A 8

5 E B 7

6 F B 28

7 G C 20

8 H D,E 16

Anda mungkin juga menyukai