Anda di halaman 1dari 10

INTEGRAL TENTU

DISUSUN OLEH :

1. ANA MARIA A
2. ANWAR FARIANTO
3. DIO MAHESA
4. DZURATUN NASIHAH
5. FANDIKA DWI W.
6. INTANIA RAHMA S.
7. KHAIRUL ANAM
8. M. ALFAN FADLUR R.
9. MARHAMAH HILMIAH
10. NUR AFNI HELIA DEWI
11. QIRANA TEGUH S.
12. RONI MARCIANO P.
13. SUSMIATI OKTAVIA
14. TRIANIA PURNAMA D.
15. VINA ARIF NUR CAHYA
16. YUNIA DWI MAULANA

SMA NEGERI 1 PAITON


JL.Pakuniran – paiton Tlp.0335-771054 Kode Pos 67291.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang
ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret tak terhingga. Kalkulus
adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan
aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya.
Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik, serta
dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang
saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang
menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan
limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika. Integral adalah kebalikan dari proses
diferensiasi. Integral ditemukan menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana
matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan
solusi diferensiasi. Lambang integral adalah ∫. Integral terbagi dua yaitu integral tak tentu dan
integral tertentu. Bedanya adalah integral tertentu memiliki batas atas dan batas bawah.Integral
tertentu biasanya dipakai untuk mencari volume benda putar dan luas.
Pada semester dua, kita akan mempelajari integral tertentu yang kami susun dalam
makalah ini, agar dapat membantu kalian untuk mempelajari bab integral tertentu.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan penulis rumuskan dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Pengertian integral tentu
2. Sifat-sifat integral tentu
3. Subtitusi intetgral
4. Luas daerah
5. Volume benda putar
C. Tujuan
Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru pembimbing serta utuk mengetahui
semua yang berkaitan dengan integral tertentu.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Integral

Didefinisikan sebagai area yang dibatasi oleh kurva f, sumbu-x, sumbu-y dan garis
vertikal x = a dan x = b, dengan area yang berada di atas sumbu-x bernilai positif dan area
di bawah sumbu-x bernilai negatif.

Kata integral juga dapat digunakan untuk merujuk pada antiturunan, sebuah
fungsi F yang turunannya adalah fungsi f. Pada kasus ini, maka disebut sebagai integral
tak tentu dan notasinya ditulis sebagai:

𝐹 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥

Prinsip-prinsip dan teknik integrasi dikembangkan terpisah oleh Isaac Newton


dan Gottfried Leibniz pada akhir abad ke-17. Melalui teorema fundamental kalkulus yang
mereka kembangkan masing-masing, integral terhubung dengan diferensial: jika f adalah
fungsi kontinu yang terdefinisi pada sebuah interval tertutup [a, b], maka, jika
antiturunan F dari f diketahui, maka integral tertentu dari f pada interval tersebut dapat
didefinisikan sebagai:

𝑏
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)
𝑎

B. Sifat – Sifat Integral

Untuk fungsi f dan g yang dapat diintegralkan, berlaku :


𝑎
a. ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 0
𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 ∶
3

∫(𝑥 2 − 2) 𝑑𝑥 = 0
3
𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 ∶
1 1
= ( (𝑥 3 − 2𝑥)) − ( (𝑥 3 − 2𝑥))
3 3
1 3 1
= ( (3 − 2.3)) − ( (33 − 2.3))
3 3
27 27
=( − 6) − ( − 6)
3 3
= ( 9 − 6) − ( 9 − 6)
=3−3
=0
𝑏 𝑎
b. ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = − ∫𝑏 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 ∶
2 1

∫(𝑥 − 1)𝑑𝑥 = − ∫(𝑥 − 1)𝑑𝑥


1 2
𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 ∶
1 1 1 1
( (𝑥 2 − 𝑥)) − ( (𝑥 2 − 𝑥)) = − ( (𝑥 2 − 𝑥)) − ( (𝑥 2 − 𝑥))
2 2 2 2
1 2 1 2 1 2 1 2
( (2 − 2)) − ( (1 − 1)) = − ( (1 − 1)) − ( (2 − 2))
2 2 2 2
4 1 1 4
( − 2) − ( − 1) = − ( − 1) − ( − 2))
2 2 2 2
1 1
( 2 − 2) − (− ) = − (− ) − ( 2 − 2)
2 2
1 1
=
2 2

𝑏 𝑏
c. ∫𝑎 𝑘. 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝑘 ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎
𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 ∶
2 2

∫ 4𝑥 3 𝑑𝑥 = 4 ∫ 𝑥 3
0 𝑜
𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 ∶
4 1
( 𝑥4) = 4 ( 𝑥4)
4 4
1
( 𝑥4) = 4 ( 𝑥4)
4
1
( 24 ) = 4 ( 24 )
4
16 = 16
𝑏 𝑏 𝑏
d. ∫𝑎 (𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)) 𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ± ∫𝑎 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
𝑏 𝑐 𝑏
e. ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 + ∫𝑐 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎 ≤ 𝑐 ≤ 𝑏

C. Subtitusi Integral

BU :

∫ 𝑓(𝑔(𝑥)) 𝑔′ (𝑥)𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑢)𝑑𝑢 = 𝑓(𝑢) + 𝑐 = 𝑓(𝑔(𝑥)) + 𝑐

Rumus pengintegralan fungsi aljabar :

1
∫ 𝑢𝑛 𝑑𝑢 = 𝑢𝑛+1 , 𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑛 ≠ 1
𝑛+1

Contoh :

a. ∫(𝑥 + 5)9 𝑑𝑥
1
= (𝑥 − 5)9+1 + 𝑐
(9 + 1)
1
= (𝑥 − 5)10 + 𝑐
10
b. ∫(3𝑥 − 10)3 𝑑𝑥
1
= (3𝑥 − 10)4 + 𝑐
3(3 + 1)
1
= (3𝑥 − 10)4 + 𝑐
12

𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎, 𝑏 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑛 ≠ 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢 ∶

1
∫(𝑎𝑥 + 𝑏)𝑛 𝑑𝑥 = (𝑎𝑥 + 𝑏)𝑛+1 + 𝑐
𝑎(𝑛 + 1)

D. Luas Daerah Arsiran

MENGGAMBAR GRAFIK

a. 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑘𝑥
b. 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ ∶
2𝑥 + 3𝑦 = 12

c. 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ ∶
𝑦 = 𝑥 2 − 5𝑥 + 6

LUAS DAERAH DIBATASI KURVA DENGAN SUMBU Y

a.

b.
c.

LUAS DAERAH YANG DIBATASI LEBIH DARI SATU KURVA

a.

b.

c.
d.

𝐶𝑂𝑁𝑇𝑂𝐻 𝑆𝑂𝐴𝐿 ∶

𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 ∶
2
𝐿 = ∫ 𝑥 2 − 5𝑥 + 6
0

2
1 3 5 3
= [ 𝑥 − 𝑥 + 6𝑥]
3 2 0

1 5 1 5
= ( . 23 − . 22 + 6.2) − ( . 03 − . 02 + 6.0)
3 2 3 2
8 20
=( − + 12) − (0)
3 2
8
= − 10 + 12
3
8
= +2
3
8+6
=
3
14
= 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠
3

E. Volume Benda Putar


Volume benda putar dibatasi oleh oleh satu kurva
a.

b.

Contoh soal :
1. Volume benda putar yang terbentuk jika daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑥 − 𝑦 2 + 1 = 0
dengan −1 ≤ 𝑥 ≤ 4 dan sumbu X, diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360° adalah....
Jawab :
𝑥 − 𝑦 2 + 1 = 0 ↔ 𝑦 2 = 𝑥 + 1; −1 ≤ 𝑥 ≤ 4
4
𝑉 = 𝜋 ∫ 𝑦 2 𝑑𝑥
−1
4
𝑉 = 𝜋 ∫ (𝑥 + 1)𝑑𝑥
−1
4
1
= 𝜋 [ 𝑥 2 + 𝑥]
2 −1
1
= 𝜋 ((8 + 4) − ( − 1))
2
1
= 12 𝜋
2

2
2. Volume benda putar yang terjadi bila daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑥 = 𝑦2 pada
interval 2 ≤ 𝑦 ≤ 4, diputar mengelilingi sumbu Y sejauh 360° adalah....
Jawab :
4
𝑉 = 𝜋 ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥
−1
4
2 2
𝑉 = 𝜋 ∫ ( 2 ) 𝑑𝑦
2 𝑦
1 −4
= 4𝜋 [− 3 ]
3𝑦 2
1 1
= 4𝜋 (− + )
192 24
7
= 4𝜋 ( )
192
7
= 𝜋
192
Volume benda putar yang dibatasi oleh dua kurva

a. Diputar mengelilingi sumbu x

b. Diputar mengelilingi sumbu y

Contoh Soal :
1. Volume benda yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh garis 𝑦 = 2𝑥 dan parabola 𝑦 = 𝑥 2
diputar 360° meneglilingi sumbu X adalah.....
Jawab :
Batas daerah atau absis titik potong kurva 𝑦1 = 2𝑥 dengan kurva 𝑦 = 𝑥 2 adalah :
𝑦1 = 2𝑥
𝑦2 = 𝑥 2 ↔ 2𝑥 = 𝑥 2
↔ 𝑥 2 − 2𝑥 = 0
↔ 𝑥(𝑥 − 2) = 0
↔ 𝑥 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 2
𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑎𝑏𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑣𝑎 𝑑𝑖 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑥 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 2
Volume daerah yang diarsir jika diputar 360° mengelilingi sumbu X adalah :
2
𝑉 = 𝜋 ∫ (𝑦11 − 𝑦2 2 )𝑑𝑥
0
2
𝑉 = 𝜋 ∫ ((2𝑥)2 − (𝑥 2 )2 )𝑑𝑥
0
2
= 𝜋 ∫ (4𝑥 2 − 𝑥 4 )𝑑𝑥
0
2
4 1
= 𝜋 [ 𝑥3 − 𝑥5]
3 5 0
4 1
= 𝜋 (( . 8 − . 32) − (0 − 0))
3 5
32 32
= 𝜋( − )
3 5
64
= 𝜋 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
15

Anda mungkin juga menyukai