Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt karena atas Rahmat dan Karunia-Nya,
penyusun buku dapat menyelesaikan buku ini dengan cara baik.

Buku ini ditujukan untuk membantu agar kita semua dapat mengetahui
bagaimana cara membuat miniatur tugu pahlawan kalimantan selatan "tugu 9
November 1945" juga mengenal sejarah dari tugu 9 November 1945 serta
dimensi dan juga 7 kebudayaan apa saja yang termuat didalam panting itu
sendiri.

Harapan kami adalah melalui buku ini kita semua dapat mampu mengenal
panting itu sendiri sebagai destinasi peninggalan bersejarah di Kalimantan
selatan serta mampu dan agar bisa mengenang perjuangan para pahlawan
tersebut.

Semoga penyajian buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, Desember 2019

Penyusun
Daftar Isi

Kata pengantar

A.Tutorial Pembuatan miniatur tugu 9 November 1945

B. Dimensi yang terdapat pada tugu 9 November 1945

C. Unsur-unsur kebudayaan penyajian 9 November 1945

1. Bahasa
2. Sistem Pengetahuan
3. Sistem Teknologi dan Peralatan
4. Kesenian
5. Sistem Mata Pencaharian dan Ekonomi
6. Religi/ kepercayaan
7. Sistem kekerabatan atau Organisasi Sosial

D. Sejarah tugu PA 9 November 1945

E. Kesimpulan

Lampiran -Lampiran

Lampiran Gambar
A. Toturial

Pertama siapkan bahan-bahan untuk membuat tugu 9 November 1945,


bahannya adalah:

1. stik es krim sebanyak 3 paket


2. Lem perekat & Lem tembak
3. Kertas (print gambar kramik warna coklat terang)
4. Kardus

Kedua Toturial pembuatan

1. Lem 4 stik es krim supaya membentuk kotak lakukan sebanyak 3x


2. Kemudian tutup atasnya dengan stik es krim agar membentuk sebuah
persegi panjang yang tertutup untuk membuat lantai
3. Lakukan hal yang sama seperti membuat lantai tadi, kemudian
rekatkan tapi jangan direkankan sampai membentuk “L” tapi agak
sedikit miring.
4. Buat atas kepala tugunya lagi dengan stik es krim tapi tidak seperti
membuat lantai dan atasnya, untuk membuat kepala tugunya bukan
kotak tapi jajar genjang, setelah itu lakukan hal yang sama seperti di
atas
5. Rekatkan semuanya sampai lem benar-benar kering lalu tempel keras
yang sudah ada gambar print kramik tadi keseluruh tugu tersebut
6. Tugu sampai kereng lalu tempelkan tugunya kekardus dan lem tugu
tsb.
B. Dimensi

Dimensi yang terdapat dalam Tugu 9 November 1945 adalah:


Fakta

Warga kalimantan selatan tau kalau dibuatnya Tugu 9 November bukan


tanpa sebab, dalam sejarah untuk mempertahankan kemerdekaan para pahlawan
berjuang melindungi negara dan mengusir penjajah Belanda, banyak orang
yang terbunuh karna penjajah tersebut namun pada akhirnya para pahlawan
bisa mempertahankan kemerdekaan dan mengusir para penjajah tersebut. Karna
itulah dibangun Tugu 9 November 1945 untuk mengenang perjuangan para
pahlawan. Tugu tersebut berada di depan Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN), di Jalan DI Panjaitan Nomor 10 Banjarmasin.

C. Unsur Kebudayaan

Pengertian budaya

Budaya adalah bentuk budi dan akal manusia, yang bisa diwujudkan dalam
bentuk gagasan, aktivitas, atau bentuk fisik yang nyata dan konkret. Terdapat
sejumlah unsur-unsur budaya secara umum, misalnya seperti bahasa, sistem
pengetahuan, sistem teknologi, religi, dan sebagainya.Secara umum pengertian
budaya adalah hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Budaya
merupakan suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.Ciri-ciri
budaya antara lain adalah dapat diwariskan dari generasi ke generasi, bersifat
dinamis dan dapat berubah-ubah, tumbuh dan berkembang di masyarakat,
menjadi representasi dari kelompok atau daerah tertentu, serta harus
dilestarikan agar tidak punah. Budaya memiliki unsur-unsur tertentu, yang
menjadi perwujudan dari kebudayaan di suatu masyarakat. Secara umum
terdapat teori mengenai 7 unsur kebudayaan universal. Selain itu juga ada unsur
budaya menurut pendapat para ahli lainnya.

Unsur-Unsur Kebudayaan Terdapat 7 unsur kebudayaan universal yakni


unsur bahasa, sistem pengetahuan, sistem teknologi dan peralatan, kesenian,
sistem mata pencaharian dan ekonomi, religi, serta sistem kekerabatan dan
organisasi kemasyarakatan. Berikut adalah unsur-unsur kebudayaan yang
terdapat dalam tugu 9 November 1945

1. Bahasa

Unsur budaya yang pertama adalah bahasa. Bahasa adalah media bagi
seseorang untuk dapat berkomunikasi secara lisan atau verbal. Bahasa menjadi
alat perantara yang paling utama bagi manusia untuk meneruskan atau
mengadaptasikan kebudayaan.Terdapat dua jenis bahasa, yakni bahasa lisan
dan bahasa tulisan

2. Sistem Pengetahuan

Unsur budaya berikutnya adalah sistem pengetahuan. Sistem pengetahuan


merupakan pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat
peralatan yang digunakannya. Pengetahuan didapatkan lewat pendidikan atau
penyebaran informasi dalam masyarakat.

3. Sistem Teknologi dan Peralatan

Sistem teknologi dan peralatan juga termasuk unsur kebudayaan. Teknologi


merupakan suatu cara seorang atau kelompok dalam mengelola dan
mengumpulkan bahan-bahan mentah hingga menjadi bahan pakai, dalam
hubungannya dengan alat kerja, pakaian, perumahan, transportasi, dan
kebutuhan hidup lainnya.Unsur-unsur teknologi ini meliputi alat, mesin,
senjata, wadah, bahan produksi, dan sebagainya. Perkembangan peralatan dan
teknologi sendiri menang menjadi unsur kebudayaan secara turun temurun.

4. Kesenian

Unsur kebudayaan selanjutnya adalah kesenian. Kesenian merupakan hasil


karya manusia yang mengandung sisi estetika dan keindahan. Kesenian
menjadi wujud ekspresi jiwa manusia yang dituangkan dalam bentuk karya seni
tertentu.Terdapat banyak jenis-jenis seni, mulai dari seni musik, seni tari, seni
rupa, dan sebagainya.

5. Sistem Mata Pencaharian dan Ekonomi

Unsur budaya lainnya adalah sistem mata pencaharian dan ekonomi. Yang
dimaksud mata pencaharian adalah segala usaha atau upaya manusia untuk
medapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan. Hal ini berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan ekonomi seseorang atau kelompok tertentu.Aktivitas
yang dikategorikan sebagai bentuk mata pencaharian antara lain adalah
mengumpulkan makanan, bercocok tanam, berkebun, perikanan, berburu,
berdagang, dan sebagainya.

6. Religi/ kepercayaan

Religi dan kepercayaan adalah unsur kebudayaan selanjutnya. Sistem religi


diartikan sebagai sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan
yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak dapat dijangkau oleh
akal dan pikiran.

7. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Kemasyaratan

Unsur kebudayaan yang terakhir adalah sistem kekerabatan dan organisasi


kemasyarakatan. Yang dimaksud unsur ini adalah sekelompok masyarakat yang
anggotanya memiliki kesamaan satu sama lain dalam suatu sistem kekerabatan
tertentu.Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial ini meliputi kekerabatan,
asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.

Dari 7 unsur kebudayaan yang terdapat di tugu 9 November 1945 ada


bebrapa yang bisa dimasukan dalam tugu tersebut, yaitu: bahasa, sistem
pengetahuan, sistem teknologi dan sistem organisasi, dimana kita tau bahwa
tugu tersebut dibuat oleh masyarakat agar mengenang para pahlawan untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
D. Sejarah

Sejarah mencatat, pada Jumat 9 November 1945 silam, terjadi peristiwa heroik
di Banjarmasin. Kala itu para pemuda yang tergabung dalam Barisan
Pemberontakan Republik Indonesia Kalimantan (BPRIK) bersama masyarakat
Banjar, menyerang markas Tangsi Militer NICA Belanda yang bermarkas di
Benteng Tatas, sekarang menjadi Masjid Raya Sabilal Muhtadin.

Pertempuran sengit yang tak seimbang selama satu hari tersebut dalam upaya
melemahkan kekuatan NICA yang datang ke Kalimantan. Sekaligus
mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.

Sejarawan ULM, Yuslinnor menceritakan, puncak terjadinya perlawanan


kepada NICA tersebut didasari atas larangan dari tentara Belanda saat para
puluhan ribu rakyat Kalimantan ingin melakukan pawai keliling kota dengan
mengibarkan bendera merah putih.

“Ketika itu pada 10 Oktober 1945, rakyat Kalimantan yang sudah mengetahui
Indonesia merdeka ingin merayakan, namun ditentang oleh pasukan tentara
Belanda,” ujar Yusliannor kemarin.

Setelah itu, para pemuda yang tergabug dalam BPRIK pun bereaksi ingin
melakukan perlawanan terhadap penjajah demi mempertahankan kemerdekaan.
Dipimpin oleh M Amin Effendy, kala itu disusun rencana penyerangan malam
hari yang disusun di kawasan Jalan Banua Anyar.

Pada rencana penyerangan itu, dibagi tujuan tempat penyerangan terhadap


tempat-tempat pasukan tentara Belanda, seperti di Kawasan Kelayan
Banjarmasin, di kawasan Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, dan Benteng Tatas di
kawasan Masjid Raya Sabilal Muhtadin.

“Rencana awal terjadi kegagalan, dan setelah itu pasukan pejuang kembali
berkumpul untuk melakukan siasat penyerangan kembali pada 9 November
1945,” terang Dosen FKIP ULM itu.

Nah, pada 9 November itu dilakukan penyerangan penuh terhadap tangsi


militer yang ada di Banjarmasin. Sebelum melakukan penyerangan ke Benteng
Tatas, para pejuang berkumpul terlebih dahulu untuk mengatur strategi di rumah
Amin Effendy.

Usai merapatkan barisan, sekitar pukul 15.00 Wita para pejuang pun
menyerbu Benteng Tatas dengan gagah berani. Pertempuran yang sangat heroik
dilakukan oleh pemuda dan rakyat Kalimantan.

Meski menggunakan senjata yang belum modern, para pejuang tetap


memberikan perlawanan sengit terhadap pasukan Belanda yang sudah memakai
persenjataan modern. Hingga akhirnya dalam pertempuran itu gugur lah 9 orang
kusuma bangsa.

“Peristiwa ini mendahului pertempuran 10 November di Surabaya. Rakyat


Kalimantan seperti mempelopori perjuangan dalam mempertahankan
kemerdekaan yang sudah diraih,” tutur Yusliannor.

Yusliannor mengungkapkan, meletusnya pertempuran 9 November itu tak


hanya terjadi di Banjarmasin. Namun, terjadi pula perlawanan terhadap tentara
Belanda di Kabupaten Tapin, Rantau. Ketika itu sebutnya terjadi penghadangan
dan perlawanan membabi buta terhadap tentara Belanda yang melintas.

“Ada dua orang pemuda yang gugur kala itu, hingga namanya dipakai sebagai
nama jalan disana untung mengenang, yakni jalan Tasan Panyi,” tandasnya.
Kesimpulan

Pertempuran Banjarmasin ini pecah setelah tentara Belanda yang datang


ingin melucuti senjata dari Barisan Pemberontak Republik Indonesia Kalimantan
(BPRIK). BPRIK sendiri dibentuk untuk mempercepat berdirinya Pemerintah RI
di daerah Kalimantan.

Dalam pertempuran yang berlangsung hari Jumat tersebut, tercatat sembilan


pejuang Indonesia meninggal dunia.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka yang gugur dalam perang 9


November itu, kesembilan nama warga yang gugur itu kemudian diabadikan
pada monumen 9 November (Sekarang kantor KPPN Banjarmasin) yang terletak
di kawasan Jalan Mayjen DI Panjaitan
Lampiran Gambar

Gambar 1.1 Tugu 9 November 1945

Gambar 1.2 Toturial miniatur tugu 9 November 1945


Daftar Rujukan

Peristiwa Penting 9 November, Pecahnya Pertempuran Banjarmasin


https://www.timesindonesia.co.id/read/news/160710/peristiwa-penting-
9-november-pecahnya-pertempuran-banjarmasin ( Diakses 21
Desember 2019)

Tugu 9 November Banjarmasin Dijadikan Destinasi Wisata Sejarah


https://banjarmasin.tribunnews.com/2016/11/11/tugu-9-november-
banjarmasin-dijadikan-destinasi-wisata-sejarah (Diakses 21 Desember
2019)

Mengenang Gugurnya Sembilan Syuhada 9 November 1945 di Banua


https://kalsel.prokal.co/read/news/18573-mengenang-gugurnya-
sembilan-syuhada-9-november-1945-di-banua.html (Diakses 21
Desember 2019)

Anda mungkin juga menyukai