UKL-UPL Site Sumur Gayam Rev 14122013

UKL UPL Pembangunan Tower Telekomunikasi Site Sumur
Gayam
FORMULIR UKL-UPL
KEGIATAN PEMBANGUNAN TOWER TELEKOMUNIKASI
SITE SUMUR GAYAM
A.IDENTITAS PEMRAKARSA
1 Nama Pemrakarsa PT. DAYAMITRA TELEKOMUNIKASI
2 Alamat Gedung Graha Pena Pratama Lt. 5,
Jl. MT Haryono Kav 15 Jakarta
3 Penanggung Jawab Edy Susilo
4 Alamat Wonorungkut Utara 4/22 RT/01
RW.02 Ds. Wonorejo Rungkut
Surabaya
B.RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

1. Nama Rencana Usaha/Kegiatan
1 Nama rencana Pembangunan tower telekomunikasi
usaha/kegiatan
2 Luas Bangunan/Lahan 150 m2 pada lahan 255 m2
Berdasarkan peraturan menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012

tentang jenis usaha kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL, maka
kegiatan tersebut tidak wajib menyusun AMDAL. Sedangkan berdasarkan
ketentuan Peraturan Bupati nomor 15 Tahun 2013 kegiatan tersebut wajib
menyusun UKL-UPL. Rincian data perencanaan menara dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1 Data Perencanaan Menara
a. Type tower SST 72 Meter New Light
Mempunyai 4 Kaki.
b. Mutu beton K-225
c. Mutu tulangan utama fy = 390 Mpa
d. Mutu tulangan fy = 240 Mpa

sengkang
e. Tinggi 72 meter
f. Lahan 255 m2
g. Berat tower 18.000 kg
h. Berat antena dan instalasi 1.122 kg
i. Berat Angin 69,44 kg/m2

1
Gayam
j. Gempa 10 %
Sumber : PT. Dayamitra Telekomunikasi, 2013
2. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Kegiatan pembangunan tower telekomunikasi terletak di
Dusun Mejero RT/RW 04/04 Desa Sendang Agung Kecamatan
Paciran Kabupaten Lamongan. Tata letak rencana usaha
dan/atau kegiatan dipresentasikan pada tabel 2.
a Nama Usaha dan atau : Pembangunan tower telekomunikasi
Kegiatan
b Lokasi Usaha dan atau
Kegiatan : Sendang Agung
 Desa : Paciran
 Kecamatan : Lamongan
 Kabupaten : Jawa Timur
 Provinsi
Batas Lokasi Kegiatan : Tanah Milik Sdr. Wasrin

 Sebelah Barat : Jalan Desa
 Sebelah Timur : Tanah Milik Qurni
: Tanah Milik Sdr. Sholihin
 Sebelah Utara
 Sebelah Selatan
c Status Lahan : Lahan sewa dengan luas 255 m2
Koordinat Lokasi pembangunan menara/tower telekomunikasi yaitu

sebagai berikut ;
Garis Lintang : 6°54'8.78"S
Garis Bujur : 112°20'37.79"T
Kegiatan disekitar lokasi proyek dipresentasikan pada gambar 1. Peta
lokasi kegiatan dipresentasikan pada halaman 4-5 .
2
Gayam
Sebelah Timur: Jalan Desa Sebelah Barat : Tanah Sdr. Wasrin
Sebelah Utara : tanah milik sdr Qurni Sebelah Selatan : tanah milik sdr
Sholihin
3
Gayam
4
Gayam
5
Gayam
3. Skala/Besaran Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

3.1 Penggunaan Lahan
Kegiatan pembangunan tower telekomunikasi yang terletak di Dusun
Mejero Desa Sendang Agung Kecamatan Paciran Kabupaten
Lamongan memiliki luas lahan 255 m 2. Penggunaan
lahanpembangunan tower telekomunikasi adalah tanah milik Siti
Muslihah dengan ukuran 15 m x 15 m atau luas tanah 225 m2 dan 10
m x 3 m atau luas tanah 30 m2. Layout pembangunan tower
telekomunikas site sumur gayam dipresentasikan pada Gambar
dihalaman 7-10.
3.2 Penggunaan Sumber Daya
Sumber daya yang digunakan pada tahap konstruksi kegiatan
pembangunan tower meliputi sumber daya manusia, sumber daya
energi, dan sumber daya air bersih. Untuk penjelasan masing-masing
sumber daya yang digunakan diuraikan sebagai berikut :
1. Sumber daya energi

Pemenenuhan kebutuhan untuk energi telah dipenuhi oleh PLN
dengan kapasitas 10.000 watt.
2. Sumber Daya Air Bersih
Kebutuhan air pada pembangunan tower untuk kegiatan konstruksi
dipenuhi dari suplai air tanah dengan kedalaman 50 meter. Air
tanah tersebut hanya digunakan untuk pembuatan adonan semen
dan penyiraman lahan.
3. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang dimaksud adalah tenaga kerja yang
bekerja pada tahap konstruksi. Tenaga kerja yang dibutuhkan
pembangunan tower pada tahap konstruksi sebanyak 19 orang.
Tenaga kerja ini diupayakan berasal dari masyarakat di sekitar
lokasi kegiatan.
6
Gayam
7
Gayam
8
Gayam
9
Gayam
4. GARIS BESAR KOMPONEN USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

4.1 Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang
10
Gayam
Bahwa rencana kegiatan pembangunan tower telah sesuai dengan RTRW
Kab. Lamongan Tahun 2011-2031. Kegiatan tersebut berada diwilayah
pengembangan II (WP II) Paciran-Brondong yang peruntukannya sebagai
kegiatan industri besar dan strategis nasional. Peta RTRW Kab. Lamongan
dipresentasikan pada halaman 12. Overlay kegiatan pembangunan tower
telekomunikasi dengan Peta RTRW Kab. Lamongan dipresentasikan pada
halaman 13.
4.2 Uraian mengenai komponen rencana usaha kegiatan yang menimbulkan
dampak lingkungan
Kegiatan Pembangunan tower telekomunikasi yang beralamatkan Dusun
Mejero RT/RW 04/04 Desa Sendang Agung Kec. Paciran Kab. Lamongan
ini diprakirakan akan menimbulkan dampak disekitarnya. Tahap
pembangunan tower telekomunikasi ini meliputi tahap pra konstruksi,
konstruksi dan operasi dengan jadwal proyek telah ditentukan oleh
pemrakarsa. Untuk uraian selengkapnya terdapat pada penjelasan
sebagai berikut:
1. Tahap Pra Konstruksi
a. Penyewaan Lahan
Kegiatan penyewaan lahan meliputi perjanjian sewa lahan oleh
pihak PT. Dayamitra Telekomunikasi dengan pemilik lahan. Surat
penyewaan lahan tersebut bertujuan untuk mendapatkan kekuatan
hukum terkait dengan pembangunan Tower. Kegiatan ini
diidentifikasi menimbulkan dampak:
1. Peningkatan keresahan masyarakat
b. Perizinan
Perizinan yang harus dilengkapi sebelum proyek berjalan yaitu ijin
lingkungan, ijin gangguan (Hinder Ordonnantie) dan ijin mendirikan
bangunan. Perizinan tersebut bertujuan untuk mendapatkan
kekuatan hukum terkait dengan pembangunan tower. Kegiatan ini
diidentifikasi menimbulkan dampak:
2. Tahap Konstruksi
a. Penyiapan dan pengurugan lahan
Kegiatan pengurugan lahan dilakukan dengan pengangkutan
material tanah urug dari penambang yang memiliki ijin IUPOP.
Pengurugan lahan menggunakan batu pedel dengan volume 127,5
m3. Kegiatan ini diidentifikasi menimbulkan dampak:
1. Peningkatan debu dan penurunan kualitas udara
11
UKL UPL Pembangunan Tower Telekomunikasi Site Sumur Gayam
12
13
Gayam
b. Mobilisasi tenaga kerja proyek
Kegiatan pembangunan menara telekomunikasi ini membutuhkan
tenaga ahli maupun tenaga kasar. Tenaga yang tidak memerlukan
keahlian diutamakan berasal dari tenaga lokal dekat dengan lokasi
kegiatan. Adapun jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut:
* Skiil : 4 orang
* Unskill : 15 orang
Kegiatan ini diidentifikasi menimbulkan dampak:
2. Peningkatan peluang kerja
c. Mobilisasi material dan peralatan
Aktifitas keluar masuknya kendaraan pengangkut material dan
peralatan untuk konstruksi dilakukan dengan menggunakan truk.
Material yang dibutuhkan meliputi material untuk kegiatan pondasi
dan bangunan lainnya meliputi pasir, batu, semen, kapur. Material
rangka berupa baja. Sedangkan peralatan yang digunakan meliputi
truck pengangkut dan peralatan untuk kegiatan pengadukan semen
dan lainnya. Kegiatan ini diidentifikasi menimbulkan dampak:
2. Peningkatan kemacetan lalu lintas
3. Peningkatan kerusakan jalan
4. Peningkatan kecelakaan lalu lintas
d. Pembangunan pondasi
Pada kegiatan ini digunakan pondasi tipe bored pile. Perencanaan
kegiatan berdasarkan peraturan yangbberlaku diantaranya:
a. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
(SNI 03-2847-2002)
b. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung, 1983.
c. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur
Bangunan Gedung (SNI-03-1726-2003)
Detail perencanaan pondasi sebagaimana pada halaman 15-21 .
14
Gayam
15
Gayam
16
Gayam
17
Gayam
18
Gayam
19
Gayam
20
Gayam
Kegiatan pembangunan pondasi diperkirakan menimbulkan

dampak:
1. Penggunaan air bersih
Kebutuhan air bersih untuk kegiatan konstruksi diperkirakan
sebesar 3 m3/hari. Air bersih tersebut digunakan untuk
pembuatan adonan semen, penyiraman lahan, dsb.
2. Kuantitas sampah padat domestik yang dihasilkan
21
Gayam
Berdasarkan SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan
Sampah untuk Kota Kecil dan Sedang di Indonesia, timbulan
sampah domestik kota sedang = 0,3 kg/orang/hari.
Total timbunan sampah pada tahap konstruksi adalah 19 orang x
0,3 kg/orang/hari = 5,7 kg/hari.
Diprakirakan jumlah timbunan sampah ini merupakan campuran
dari:
 Sampah basah, yaitu sebesar 70% (specific weight = 490
lb/yd3 = 490 x 0,5933 = 290,717 kg/m 3) sehingga prakiraan
jumlah sampah basah adalah (5,7 kg/hari x 70%) :
290,717kg/m3 = 0,014 m3/hari = 14 liter/hari.
 Plastik, sebesar 30% (specific weight = 110 lb/yd3 = 110 x
0,5933 = 65,263 kg/m3) sehingga prakiraan jumlah sampah
basah adalah (12,6 kg/hari x 30%) : 65,263 kg/m 3 = 0,026
m3/hari = 26 liter/hari.
 Volume total timbunan sampah yang dihasilkan pada tahap
konstruksi per hari adalah sebesar 40 liter.
5. Peningkatan potensi kecelakaan kerja
e. Pembangunan menara telekomunikasi dan fasilitas pendukung
Kegiatan pembangunan menara meliputi : pembangunan pondasi,
rangka, pagar dan pemasangan utilitas/BTS. Pembangunan menara
telekomunikasi juga dilengkapi dengan pembangunan sarana dan
prasarana meliputi bak pengontrol, grounding/pentanahan, Catu
daya, alat penangkal petir tower, lampu penerang, lampu halangan
penerbangan, marka halangan penerbangan, paving blok ruangan
dalam dan lain-lain. Detail perencanaan bangunan menara
sebagaimana pada halaman 24-25 .
Kegiatan ini diidentifikasi menimbulkan dampak :
1. Peningkatan intensitas kebisingan
2. Peningkatan potensi kecelakaan
22
Gayam
23
Gayam
24
Gayam
f. Tahap Operasi
a. Operasional menara telekomunikasi
Setelah pembangunan tower serta sarana pendukungnya selesai,
maka tower bisa langsung beroperasi sebagai sarana layanan
komunikasi masyarakat. Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan ini juga
dilaksanakan maintanance tower.
PT. Dayamitra Telekomunikasi mengatur tingkat pelayanan di
lapangan (SLA) yang dibutuhkan oleh pelanggan, yang meliputi:
manajemen listrik, air conditioning, grounding system, genset, fungsi
CME serta keamanan site dan lingkungan. Frekwensi operasional
tower berada pada range 900-1800 MHz. Range tersebut tidak
mengganggu range frekwensi TV ataupun radio.
Kegiataan diidentifikasi menimbulkan dampak :
1. Penurunan daya dukung tanah terhadap kecepatan resapan air
tanah.
25
Gayam
2. Penurunan keselamatan manusia
3. Peningkatan beban diatas tanah yang berakibat pada daya dukung
tanah
4. Adanya pemahaman bahwa operasional BTS mengganggu
kesehatan dan keselamatan masyarakat
5. Adanya persepsi bahwa operasional BTS mengganggu frekuensi alat
elektronik dan komunikasi lain
6. Peningkatan potensi korosi pada bahan
7. Bahaya radiasi/paparan dampak B3 bagi keselamatan dan
kesehatan manusia
BAB 1DAMPAK YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA

PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan serta pemantauan
lingkungan hidup kegiatan pembangunan tower telekomunikasi ditabulasikan
pada tabel 3.
BAB 2JENIS PPLH YANG DIBUTUHKAN
Berdasarkan hasil analisis, kegiatan pembangunan tower telekomunikasi
tidak terdapat ijin PPLH yang diwajibkan.
26
Tabel 3 Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Kegiatan Pembangunan Tower Telekomunikasi Site Sumur
Gayam
27
28
29
30
31

UKL-UPL Site Sumur Gayam Rev 14122013

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

UKL-UPL Site Sumur Gayam Rev 14122013

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

UKL UPL Pembangunan Tower Telekomunikasi Site Sumur

B.RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

Berdasarkan peraturan menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012

c. Mutu tulangan utama fy = 390 Mpa

d. Mutu tulangan fy = 240 Mpa

g. Berat tower 18.000 kg

h. Berat antena dan instalasi 1.122 kg

i. Berat Angin 69,44 kg/m2

Sumber : PT. Dayamitra Telekomunikasi, 2013

2. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Batas Lokasi Kegiatan : Tanah Milik Sdr. Wasrin

Koordinat Lokasi pembangunan menara/tower telekomunikasi yaitu

Sebelah Timur: Jalan Desa Sebelah Barat : Tanah Sdr. Wasrin

3. Skala/Besaran Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

1. Sumber daya energi

4. GARIS BESAR KOMPONEN USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

Kegiatan pembangunan pondasi diperkirakan menimbulkan

BAB 1DAMPAK YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA

Anda mungkin juga menyukai