Anda di halaman 1dari 24

Buletin Psikologi ISSN 0854-7106 (Print)

2016, Vol. 24, No. 2, 136 – 159 ISSN 2528-5858 (Online)


DOI: 10.22146/buletinpsikologi.22771 https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi

Otoritarianisme Versus Dukungan terhadap Demokrasi:


Kajian Meta-Analisis
Victorius Didik Suryo Hartoko1
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Abstract

Authoritarians tend to have submissive attitude toward authority, conservative, and ready to
punish groups that have different moral attitudes. These characteristics are not conducive for
development of democratic society. This meta-analytical study tries to test relation between
authoritarianism and support for democratic values. From 60 articles with 117 studies and
74432 total participants, we found that authoritarianism have negative significant correlation
with support for democratic values (Mean effect size=-.3892; p< 0.05). Authoritarianism
correlates negatively with support for civic liberty and human rights. Authoritarianism also
correlates positively with support for blind nationalism, military interventions, prejudice and
discrimination toward groups from different races, immigrants and homosexuals.
Authoritarianism can be hindrance for democratization processes.
Keywords: authoritarianism, civil rights, democracy, discrimination, human rights

Pengantar demokrasi yang diukur secara objektif.


Dukungan pada nilai-nilai demokrasi
Dukungan1 pada demokrasi merupakan melemahkan atau mendelegitimasi kekua-
salah satu kebijaksanaan masyarakat yang saan otoriter dan menguatkan bentuk-
diperlukan bagi penguatan demokrasi di bentuk pemerintahan demokrasi dan
suatu negara. Hanya saja tidak mudah mencegah pemerintahan demokrasi jatuh
menumbuhkannya manakala di dalam kembali ke dalam kekuasaan tirani.
masyarakat tersebut juga tumbuh nilai-nilai Gelombang demokrasi dapat berbalik arah
yang bersifat otoritarian, seperti nilai kembali kepada pemerintahan otoritarian
ketaatan, nilai-nilai moralitas konvensional atau oligarki (Huntington, 1995).
dan kecenderungan agresif terhadap hal-hal
Relevansi studi-studi ini untuk kondisi
yang dianggap tidak sesuai dengan norma
Indonesia adalah munculnya atau menguat-
umum masyarakat (Altemeyer, 2006). Studi
nya kembali gejala-gejala otoritarianisme.
yang dilakukan Welzel (2007) menunjukkan
Kelas menengah Indonesia yang terpelajar
dukungan masyarakat terhadap pemerintah
menunjukkan kecenderungan memiliki skor
demokratis, maupun terhadap nilai-nilai
tinggi pada skala RWA (Ji dan Ibrahim,
demokrasi seperti nilai kebebasan sipil,
2007). Survei Litbang Kompas tahun 2012
toleransi terhadap perbedaan, sikap percaya
(Setiawan, Kompas, 8 Juni 2013) menun-
pada sesama serta partisipasi dalam
jukkan kelas menengah perkotaan cende-
kehidupan sosial, berkorelasi dengan indeks
rung bersikap konservatif dan menuntut
pemerintah untuk lebih mengawasi
1Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilakukan masyarakat. Kecenderungan ini dapat saja
melalui: e-mail: didiksuryo@yahoo.co.id

136 Buletin Psikologi


OTORITARIANISME VERSUS DUKUNGAN TERHADAP DEMOKRASI

menjadi ancaman bagi sistem demokrasi di Canetti-Nissim (2004) mendefinisikan


Indonesia, mengingat faktor penting lain dukungan terhadap demokrasi sebagai
yang mendukung demokrasi seperti penempatan keyakinan-keyakinan demo-
kemampuan rasionalitas tidak terlampau krasi sebagai nilai-nilai tertinggi, seperti
menggembirakan seperti yang tampak pada keyakinan akan hak-hak minoritas, jaminan
hasil tes PISA tahun 2012. Siswa SMA Indo- hukum, dan kebebasan berbicara.
nesia memiliki skor matematika terrendah Miklikowska (2012) menggunakan penda-
kedua. Ketika dua faktor antidemokrasi pat Dahl untuk merumuskan nilai demo-
menguat (kecenderungan otoritarianisme krasi sebagai prinsip-prinsip pemerintahan
dan kecenderungan kurang rasional) tanda demokratis yang membedakannya dari
bahaya bagi demokrasi perlu dibunyikan. bentuk pemerintahan lain, yaitu: kesamaan
(equality), keadilan tidak memihak, pemi-
Dukungan pada Demokrasi lihan umum dan kebebasan menyatakan
pendapat. Di dalam kajian meta-analisis ini
Demokrasi merupakan model pengelolaan
dukungan pada demokrasi akan diindi-
kekuasaan pemerintahan yang meng-
kasikan oleh sikap dukungan seseorang
asumsikan prinsip kesamaan intrinsik
terhadap bentuk pemerintahan demokratis,
semua orang, kebebasan berpikir dan
sikap dukungan terhadap nilai-nilai demo-
otonomi individu (Aron, 1993; Dahl, 1992;
krasi dan hak asasi manusia serta sikap
Hook, 1994), dengan kata lain penghargaan
terhadap perbedaan yang termanifestasikan
pada nilai-nilai kemanusiaan dan otonomi
pada gejala intoleransi.
merupakan inti dasar atau prinsip etis dari
praktek demokrasi. Demokrasi dilahirkan
Otoritarianisme
kembali oleh perubahan kultural pence-
rahan (enlightenment) yang terjadi pada Kajian tentang otoritarianisme sudah
abad 17 yang menekankan pada kemer- dimulai sekitar menjelang perang dunia
dekaan untuk berpikir, sikap otonom serta kedua dan sesudahnya. Erich Fromm (1960)
penghormatan terhadap martabat manusia. memahami otoritarianisme sebagai suatu
Dahl (1992) menyatakan pemerintahan karakter sosial yakni kanalisasi dorongan-
demokratis hanya mungkin muncul jika dorongan eksistensial untuk menjalin relasi
rakyatnya memiliki keyakinan bahwa setiap dengan sesama secara tidak produktif.
warga negara layak untuk berpartisipasi Bentuk ideal relasi antar manusia adalah
dalam pembuatan keputusan yang berpe- cinta, sedang otoritarianisme adalah anti-
ngaruh terhadap nasibnya. Dalam sistem tesisnya, yaitu dominasi-submisi. Orang-
pemerintahan demokratis diasumsikan orang otoritarian memandang realitas
bahwa rakyat (demos) mampu membuat secara sempit sebagai tempat perebutan
keputusan atau kebijakan yang mengikat kekuasaan. Ada yang di atas dan ada yang
semua anggotanya. Prinsip yang dipegang di bawah, dan tidak ada solidaritas antar
adalah bahwa sebagian besar orang dewasa manusia (Fromm, 1960). Kehidupan sese-
memenuhi syarat untuk memerintah orang ditentukan oleh kekuasaan yang lebih
dirinya sendiri (prinsip persamaan yang besar dari dirinya sendiri dan cara terbaik
kokoh atau strong principle of equality) (Dahl, untuk hidup adalah tunduk pada kekua-
1992). Prinsip persamaan kokoh ini saan yang lebih besar dan menindas pihak
mengasumsikan dua prinsip lain yaitu yang lebih rendah. Karakter ini akan
prinsip kesetaraan atau persamaan intrinsik menguat ketika seseorang merasa tak
serta prinsip otonomi pribadi. berdaya mengahadapi perubahan-peru-

Buletin Psikologi 137


HARTOKO

bahan sosial. Tema dasar tentang relasi kepribadian dengan prasangka maupun
hierarkis dan faktor determinannya, yakni kebencian (Faturochman, 1993).
rasa ketidakberdayaan akibat perubahan Studi-studi selanjutnya memandang
yang tak mampu ditanggung subjek ini otoritarianisme sebagai sikap sosial-politik
akan terus muncul dalam kajian-kajian yang dimotivasikan oleh rasa cemas
otoritarianisme di kemudian hari (Adorno, terhadap ancaman dan ketidakpastian. Jost,
Frenkel-Brunswick, Levinson, & Sanford, Federico dan Napier (2009) menekankan
1950; Altemeyer, 2006; Duckitt, 2009; soal kebutuhan eksistensial untuk memper-
Feldman, 2003; Jost, Federico & Napier, oleh rasa aman serta kebutuhan epistemik
2009; Stenner, 2005; 2009) namun dengan untuk memperoleh kepastian, sedang
pemahaman yang berbeda. Duckit dan kawan-kawan (Duckitt, 2001;
Adorno, Frenkel-Brunswick, Levinson, Duckitt dan Sibley, 2010) menekankan soal
& Sanford (1950) serta Altemeyer (2006) gambaran dunia yang berbahaya serta
memandang otoritarianisme sebagai salah disposisi kepribadian konformistik atau
satu bentuk kepribadian. Mereka ketidakterbukaan pada pengalaman. Kajian-
mendefinisikan otoritarianisme sebagai kajian yang dilakukan mereka mengguna-
kecenderungan kepribadian untuk tunduk kan alat ukur RWA dari Altemeyer (1998;
dan taat pada otoritas maupun kelompok 2006) sedangkan kajian-kajian yang
baik yang termanifestasikan dalam pribadi- dilakukan oleh Jost dan kawan-kawan (Jost,
pribadi orang yang berkuasa (otoritarian Federico, & Napier, 2009; Jost, Glaser,
submisif) maupun nilai-nilai normatif Kruglanski dan Sulloway, 2003; Jost, Nosek
(konvensionalisme) serta kecenderungan dan Gosling, 2008) lebih menekankan
untuk bersikap dan bertindak agresif polaritas sikap politik kiri-kanan yang
terhadap orang atau kelompok orang yang ditandai oleh dua polaritas: egalitarianisme-
dianggap berbeda dan menentang nilai-nilai hierarki serta menyambut perubahan versus
masyarakat (otoritarian agresif). Adorno et menolak perubahan.
al. (1950) dengan menggunakan hipotesis
psikoanalitik menambahkan beberapa Otoritarianisme dan Kecenderungan
karakter kognitif dan afektif seperti pikiran Antidemokrasi
stereotipe kaku, keyakinan pada gejala-
Otoritarianisme muncul dan berkembang
gejala supranatural, sikap membenci
dalam transisi masyarakat dari feodalisme
kelemah-lembutan dan kemanusiaan, iden-
menuju industri modern. Orang merasa
tifikasi diri pada kekuasaan dan gambaran
terancam ketika menyaksikan keane-
dunia yang berbahaya. Skala F yang
karagaman cara hidup yang tidak dikenal-
disusun oleh Adorno et al (1950) mencakup
nya atau bahkan berlawanan dengan cara
kepribadian dasar otoritarianisme maupun
hidup yang dipelajarinya melalui otoritas-
karakteristik kognitif-afektif tersebut.
otoritas tradisional sekaligus juga merasa
Altemeyer (2006) menyederhanakan skala F
kehilangan perlindungan dari otoritas tra-
dengan menyusun skala Right Wing
disonal sebelumnya. Erich Fromm menye-
Authoritarianism yang mempertahankan
but gejala otoritarianisme sebagai gejala
tiga karakter inti otoritarianisme (otoritaria-
ketakutan akan kebebasan (1960). Otori-
nisme submisif, agresif dan konvensional).
tarian mencari perlindungan pada orang-
Studi-studi tentang otoritarianisme banyak
orang kuat atau kelompok (ingroup) untuk
dipakai untuk menjelaskan keterkaitan
membebaskan diri dari ancaman epistemik
(ketidakpastian) dan eksistensial (ketidak-

138 Buletin Psikologi


OTORITARIANISME VERSUS DUKUNGAN TERHADAP DEMOKRASI

amanan) (Duckitt, 2001; Jost, Federico, & artikel tersebut memiliki informasi statistik
Napier, 2009; Jost, Glaser, Kruglanski dan seperti nilai r, nilai F, rerata, dan standar
Sulloway, 2003). deviasi.
Pencarian perlindungan mengarahkan Dari 303 artikel tersebut ditemukan 69
otoritarianisme pada gambaran pemerin- artikel yang sesuai, dan sebagian besar
tahan yang bersifat paternalistik. Demokrasi merupakan kajian korelasional oleh karena
persis berkebalikan dengan pemerintahan itu keseluruhan data yang dipakai adalah
semacam itu. Di dalam demokrasi orang nilai r beserta N saja. Keseluruhan artikel
bertanggung jawab terhadap keputusannya tersebut memuat 117 studi yang bersifat
sendiri dan bersedia menanggung resiko independen dengan jumlah total subjek
atas ketidakpastian realitas (Gidens, 1999). 74432. Untuk menghindari terjadinya non-
Predisposisi otoritarian menjauhkan orang independensi antar studi (mengingat
dari demokrasi, selain karena tuntutan sampel yang dipakai sama) peneliti melaku-
otonomi dan tanggung jawab yang tak kan pe-rata-rataan nilai–nilai korelasi
sanggup mereka tanggung, sekaligus juga tersebut untuk tiap-tiap studi seperti yang
ketidakmampuan mereka menerima perbe- disarankan oleh Hunter dan Schmidt (2004),
daan yang ada di dalam masyarakat. sehingga dapat dipastikan untuk tiap
sampel subjek hanya menghasilkan satu
Kajian Meta-Analisis korelasi, dengan demikian nilai korelasi
yang dipakai adalah 117 sesuai jumlah
Tujuan utama kajian meta-analisis ini
studinya. Di samping itu untuk menyama-
adalah untuk mengetahui apakah otorita-
kan arah korelasi yaitu antara otoritaria-
rianisme berhubungan dengan variabel-
nisme dengan dukungan pada demokrasi,
variabel terkait dukungan terhadap demo-
hasil-hasil studi yang menggunakan
krasi. Artikel-artikel yang relevan dicari
variabel-variabel intoleransi (rasisme,
melalui database JStore dan Proquest dengan
prasangka, diskriminasi) maupun toleransi
menggunakan kata kunci: authoritarianism,
terhadap pelanggaran hak asasi manusia
democracy, racism, prejudice, dan conservatism.
serta dukungan terhadap bentuk-bentuk
Pencarian tersebut dibatasi pada artikel
pemerintahan yang militeristik akan dibalik
jurnal ilmiah dalam bidang psikologi. Dari
arahnya menjadi hubungan negatif antara
hasil pencarian itu ditemukan 303 artikel.
otoritarianisme dengan dukungan terhadap
Peneliti kemudian melakukan seleksi
demokrasi.
terhadap artikel-artikel tersebut berdasar-
kan beberapa kriteria inklusi. Pertama, Prosedur meta-analisis yang dipakai
artikel tersebut merupakan hasil studi adalah Bare Bone Meta-analysis karena
empiris, atau laporan penelitian. Kedua, hanya bertujuan untuk mengkombinasikan
artikel itu menempatkan dukungan pada hasil dan melakukan koreksi kesalahan
demokrasi maupun bentuk-bentuk anti sampel. Hasil yang diharapkan adalah
demokrasi seperti intoleransi pada rerata korelasi populasi, varians r xy,
kelompok-kelompok minoritas, kelompok varians error, varians korelasi populasi,
marginal maupun imigran dan orang asing serta interval kepercayaan korelasi.
sebagai variabel tergantung dan menem- Sebagian besar penelitian dilakukan di
patkan gejala otoritarianisme dalam negara-negara Amerika utara seperti
berbagai variasinya (otoritarianisme sayap Amerika Serikat dan Kanada. Secara
kanan, konservatisme, preferensi politik keseluruah wilayah ini mencakup 50 dari
kanan) sebagai variabel bebasnya. Ketiga, 117 studi atau 42,73 persen. Penelitian juga

Buletin Psikologi 139


HARTOKO

banyak dilakukan di Eropa Barat seperti Utara yang memiliki sejarah panjang
Belgia (20 sampel), Jerman (9 sampel), demokrasi, atau negara-negara yang
Inggris (9 sampel), italia (4 sampel), Swedia mengalami demokratisasi pada gelombang
(2 sampel), Finlandia (1 sampel) dengan pertama dan kedua (Huntington, 1991/
total jumlah sampel 45 atau mencakup 38,46 1995).
persen. Peringkat ketiga adalah Selandia Tabel 1 juga memperlihatkan bahwa
baru (11 sampel) dan Australia (2 sampel), penelitian lebih sering dilakukan pada
dengan total 11,11 persen. Selebihnya partisipan berusia dewasa atau dewasa
adalah Afrika Selatan (2 sampel), Argentina muda (mahasiswa). Partisipan dewasa
(1 sampel), Brasil (2 sampel), Israel (2 mencakup 61 dari 117 studi atau 52,13
sampel) dan Polandia (2 sampel). Peneliti persen, sedangkan kelompok mahasiswa
belum menemukan hasil-hasil studi dari berjumlah 43,58 persen. Penelitian yang
wilayah Asia Timur, Asia Selatan maupun dilakukan pada subjek remaja berusia
Timur Tengah (kecuali Israel) yang belasan tahun jumlahnya amat kecil yaitu 5
memiliki kerangka nilai yang berbeda dari dari 117 studi atau 4,22 persen.
wilayah Eropa Barat dan Amerika Utara Kecenderungan ini mungkin terkait dengan
(Inglehart & Welzel 2010). Hasil meta- keyakinan bahwa dunia politik bukanlah
analisis ini akan lebih mewakili dunia dunia anak maupun remaja.
kebudayaan Eropa Barat dan Amerika
Tabel 1
Karakteristik Partisipan yang Diteliti dalam Meta-Analisis

Karakteristik Jumlah artikel Jumlah studi Jumlah subyek


Negara Subyek
Eropa Barat 27 45 42185
Inggris 4 9 25704
Belgia 11 20 5386
Finlandia 1 1 1341
Italia 4 4 1645
Jerman 4 9 7431
Swedia 2 2 678
Amerika Utara 30 50 23769
Amerika Serikat 27 47 22719
Kanada 3 3 1050
Selandia Baru dan Australia 9 13 5646
Australia 1 2 279
Selandia Baru 8 11 5367
Lain-lain 7 9 2832
Brasil 1 2 538
Polandia 1 2 307
Afrika selatan 2 2 443
Argentina 1 1 300
Israel 2 2 1244
Tipe Sampel
Remaja/Siswa SMU 5 5 6512
Mahasiswa 36 51 13793
Dewasa-Umum 34 61 54127

140 Buletin Psikologi


OTORITARIANISME VERSUS DUKUNGAN TERHADAP DEMOKRASI

Karakteristik Studi Berdasarkan Alat Ukur identifikasi diri pada polarisasi kecende-
Otoritarianisme yang Digunakan rungan politik kiri versus kanan (8 skala),
indeks otoritarianisme dan kepribadian
Indikator yang digunakan untuk mengukur
otoritarian. Skala konservatisme menekan-
otoritarianisme bervariasi. Secara umum
kan kecenderungan untuk bersikap nor-
skala-skala tersebut dapat dikelompokkan
matif terhadap isu-isu sosial-moral, sedang
menjadi dua tipe. Tipe pertama adalah skala
identifikasi pada partai kiri-kanan
otoritarianisme klasik seperti yang
cenderung menekankan pada kesetujuan
dirumuskan oleh Adorno et al (1950)
terhadap agenda politik partai kanan yang
maupun Altemeyer (2006). Otoritarianisme
cenderung konservatif dan individualistik.
dipahami sebagai kecenderungan untuk
Sebagian lebih kecil menggunakan indeks
bersikap submisif terhadap pemimpin atau
otoritarianisme yang menanyakan kepada
kelompok masyarakat pemegang tata nilai
responden mengenai gambaran nilai apa
serta bersikap agresif terhadap orang lain
yang sebaiknya dikembangkan pada anak-
(orang di luar kelompok maupun orang
anak (nilai ketaatan lawan nilai otonomi) (5
yang menyimpang dari tata nilai kelompok.
studi) serta skala kepribadian otoritarian
Skala yang paling banyak digunakan adalah
dari Oesterreich (2005) yang menekankan
skala Right Wing Autroritarian dan seba-
pada kecenderungan untuk bertindak
gian kecil menggunakan skala F dan skala
secara kaku, tak fleksibel, menghindari hal-
ACT.
hal yang baru, bersikap submisif dan
Skala tipe kedua adalah skala-skala bersikap tidak simpatik pada orang yang
yang menekankan pada kecenderungan mempertanyakan norma yang berlaku.
konservatif tradisonal. Skala tipe ini
mencakup skala konservatisme (6 studi),

Tabel 2
Karakteristik Alat Ukur Otoritarianisme

Karakteristik Jumlah artikel Jumlah studi Jumlah subjek


Skala Otoritarianisme
Otoritarianisme-agresif (tipe 1)
ACT 1 3 620
F Scale 1 1 295
RWA 58 87 31583
Total 58 91 32148
Otoritarianisme-konservatif (tipe 2)
Authoritarian Personality 1 3 6270
Authoritarian Submission 1 1 179
Authoritarianism Index (child value) 2 5 5622
Konservatism 1 4 15874
obedience 1 1 204
Orientasi Politik kiri-kanan 1 2 279
Orientasi politik konservatif-liberal 5 10 13856
Total 12 26 42284

Buletin Psikologi 141


HARTOKO

Karakteristik Studi Berdasarkan Tema Variabel prasangka dan diskriminatif (anti demo-
Demokrasi krasi).
Secara tematik variabel-variabel tersebut Dukungan pada nilai-nilai demokrasi
dapat dikelompokkan menjadi tiga mencakup dukungan pada nilai-nilai
kelompok besar yaitu: Pertama, dukungan demokrasi seperti kebebasan sipil, dukung-
pada nilai-nilai demokrasi dan hak asasi an pada penegakan hak asasi manusia, rasa
manusia; kedua, kecenderungan untuk tanggung jawab terhadap penjagaan hak
mendukung militerisme dan pemerintahan asasi manusia, dukungan terhadap nilai-
nasionalistik (anti demokrasi); ketiga, sikap nilai humanitarian dan keadilan sosial.

Tabel 3.
Isi Tematik Penelitian

Varaiabel terkait demokrasi K N Isi


1. Dukungan pada nilai 20 12098 Penetangan pengawasan, serta penyadapan aktivitas
demokrasi dan HAM warga; dekriminalisasi penggunaan marijuana;
kebebasan untuk mengkritik pemerintah; Menentang
sensor media masa; menentang pelarangan gerakan
politik ekstrim; menentang penahanan tanpa
pengadilan; menentang penyiksaan terhadap tahanan.
Dukungan terhadap nilai demokratis dan Hak asasi
Manusia; Humanitarism Egalitarianism; Keadilan Sosial
2. Dukungan pada 18 8276 Dukungan pada serangan militer; penambahan
Militerisme dan anggaran militer, penggunaan nuklir, patriotism,
nasionalisme ekstrem kauvinisme, nasionalisme ekstrem kesetujuan pada
hukuman fisik, hukuman mati, dan penambahan
hukuman
3. Prasangka/Diskriminasi 95 59043 Prasangka rasial; prasangka terhadap imigran;
prasangka terhadap homoseksual, feminism; prasangka
terhadap kelompok penentang dan penyimpang.

Tabel 4
Korelasi antara Dukungan pada Nilai Demokrasi dan Otoritarianisme
Karakteristik
Var tergantung determinan r Sumber N
Subjek

Dukungan pada Hak Sipil


dekriminalisasi pengguna dan RWA -0.29 Duckitt, et al. 106 Mahasiswa
pemilik marijuana (2010) Israel
dekriminalisasi pengguna dan ACT -0.4 Duckitt, et al. 67 Orang dewasa
pemilik marijuana (2010) Amerika Serikat

142 Buletin Psikologi


OTORITARIANISME VERSUS DUKUNGAN TERHADAP DEMOKRASI

Karakteristik
Var tergantung determinan r Sumber N
Subjek
Dukungan penyadapan kaum ACT -0.333 Duckitt, et al. 344 Mahasiswa
ekstrimis; Dukungan pelarangan (2010) Selandia Baru
demonstrasi; Dukungan rasia obat
terlarang tanpa peringatan
(negasi)(r= .24; .37; .39)
Dukungan terhadap penyadapan; Authoritarianism -0.29 Hetherington, & 1000 Orang dewasa
Dukungan penggunaan video Index Suhay (2011) Amerika Serikat
camera di tempat public; Menen-
tang kritik terhadap presiden;
Mendukung sensor media
massa(negasi)(r= .29; .22; .25; .40)
Kebebasan sipil (menentang pen- RWA -0.545 Duckitt (1993) 210 Mahasiswa
sensoran; menentang penahanan Afrika Selatan
tanpa pengadilan) (r= -.53; -.56)

Mendukung pelarangan gerakan RWA -0.51 Altemeyer & 491 Mahasiswa dan
politik ekstrim (negasi) Hunsberger orang dewasa
(1992) Kanada
Mendukung penggunaan siksaan; Authoritarianism -0.2 Hetherington, & 1500 Orang dewasa
Mendukung kartu identitas nasio- Index Suhay (2011) Amerika Serikat
nal untuk pengawasan
(negasi)(r=0.17; 0.23)
Oposisi terhadap penyiksaan pada Conservative po- -0.18 Malka & Soto 983 Orang dewasa
tahanan terorism litical alignment (2011) Amerika Serikat

Oposisi terhadap penyiksaan pada Conservative po- -0.25 Malka & Soto 1893 Orang dewasa
tahanan terorism litical alignment (2011) Amerika Serikat

Pembatasan terhadap hak sipil; RWA -0.405 Cohrs, et al. 275 Orang dewasa
Pengawasan thd warga (negasi) (2005) Jerman
(r =.37; .44)

Dukungan pada Nilai demokrasi


dan HAM

Dukungan terhadap nilai Authoritarian -0.363 Passini, & 179 Mahasiswa Italia
demokratis dan Hak asasi Manusia Submission Morselli (2010).

Humanitarism Egalitarianism RWA -0.19 Oyamot, 239 Mahasiswa


Borgida, & Amerika Serikat
Fisher (2006)
Keadilan Sosial Orientasi Politik -0.32 Janoff-Bulman, 596 Mahasiswa
Konservatif Sheikh, & Amerika Serikat
Baldacci, (2008)

Keadilan Sosial Orientasi Politik -0.32 Janoff-Bulman, 350 Mahasiswa


Konservatif Sheikh, & Amerika Serikat
Baldacci, (2008)

Buletin Psikologi 143


HARTOKO

Karakteristik
Var tergantung determinan r Sumber N
Subjek
Pembatasan hak asasi manusia 28 RWA -0.53 Crowson, 159 Mahasiswa
item (negasi) Debacker, & Amerika Serikat
Thoma (2006)
Pembatasan hak asasi manusia dan RWA -0.465 Crowson & 272 Mahasiswa
hak sipil (negasi) deBacker (2008) Amerika Serikat

Pembatasan hak asasi manusia dan RWA -0.666 Crowson (2009) 242 Mahasiswa dan
hak sipil(negasi) orang dewasa
Amerika Serikat
Suport for democratic value RWA -0.413 Miklikowska 1341 Siswa SMU
(2012) Finlandia
Support for democratic values RWA -0.56 Canetti-Nisim 1138 Mahasiswa
(2004) Israel

Universalistic value RWA -0.3 Passini (2008) 713 Mahasiswa Italia

Kecenderungan anti demokrasi pada sikap berprasangka terhadap kelompok-


tema kedua merujuk pada sikap patriotisme kelompok homoseksual, imigran, orang
dan nasionalisme ekstrim serta dukungan asing atau kelompok minoritas lain. Sikap
penggunaan kekerasan dan hukuman fisik prasangka maupun diskriminatif ini diukur
yang keras. Nasionalisme ekstrim serta dengan skala yang bersifat eksplisit
kecenderungan punitif dapat muncul pada menanyakan langsung pada partispan
kecenderungan untuk menyelesaikan perso- maupun sikap implisit dengan alat ukur
alan secara militeristik, dukungan pada semiprojektif, namun hasil-hasil studi yang
serangan militer dan penambahan anggaran dikaji lebih banyak memakai alat ukur skala
militer. sikap yang bersifat eksplisit.
Kecenderungan anti demokrasi pada
tema ketiga mencakup sikap diskriminasi,

Tabel 5
Korelasi antara Dukungan pada Tindakan Militeristik dan Otoritarianisme
Karakteristik
Var tergantung determinan r Sumber N
Subjek

Dukungan atau oposisi terhadap RWA 0.237 Duckitt, et al. (2010) 106
penggunaan nuklir (r=.20);
kekuatan militer lebih besar Mahasiswa Israel
(r=.38); Penambahan hukuman
penjara (r=.13)
Dukungan pada perang di Irak RWA 0.340 Crowson, Debacker, & 159 Mahasiswa
Thoma (2006) Amerika Serikat

Dukungan pada serangan militer RWA 0.658 242 Mahasiswa


Crowson (2009)
Amerika Serikat

144 Buletin Psikologi


OTORITARIANISME VERSUS DUKUNGAN TERHADAP DEMOKRASI

Karakteristik
Var tergantung determinan r Sumber N
Subjek
Dukungan penggunaan kekuatan RWA 0.273 Crowson, & Gries 161 Orang Dewasa
militer terhadap pemerintahan (2010) Amerika Serikat
Cina
Dukungan penggunaan kekuatan RWA 0.592 Crowson, & Gries 282 Orang Dewasa
militer terhadap pemerintahan (2010) Amerika Serikat
Cina
Dukungan terhadap penggunaan ACT 0.276 Duckitt, et al. (2010) 67 Orang Dewasa
nuklir (r=0.22); kekuatan militer Amerika Serikat
lebih besar (r=0.50); Penambahan
hukuman penjara(r=0.11)
Membenarkan Perang RWA 0.290 Wilson & Sibley (2013) 265 Mahasiswa
Selandia Baru

Pembelajaan Pertahanan Militer RWA 0.320 Koleva, et al. (2012) 1610 Orang Dewasa
Amerika Serikat

Patriotisme; militerisme dan RWA 0.363 Bonanno & Jost (2006) 45 Penyintas WTC
kesetujuan pada serangan militer Amerika Serikat
Menentang penarikan pasukan Authoritaria- 0.190 1000 Orang Dewasa
dari Irak; Mendukung kekuatan nism Index Hetherington, & Suhay Amerika Serikat
senjata lebih dari diplomasi (2011)
(r=.15;.23)
Menyalahkan Flag Burning; RWA 0.220 Koleva, et al. (2012) 460 Orang Dewasa
Mendukung Death penalty Amerika Serikat
(r=.24; .18)
Patriotisme RWA 0.500 Oosterhoff, Ferris, & 846 Remaja Amerika
Metzger (2014) Serikat

Kebijakan kauvinistik RWA 0.380 Pratto, Sidanius, 97 Mahasiswa


Stallworth & Malle Amerika Serikat
(1994)
Kesetujuan pada hukuman fisik RWA 0.450 Danso, Hunsberger, & 154 Orang Dewasa
Pratt (1997) Amerika Serikat

Kesetujuan pada hukuman fisik Obedience 0.390 Danso, Hunsberger, & 204 Mahasiswa
Pratt (1997) Amerika Serikat

Kesetujuan pada penambahan ACT 0.210 Duckitt, et al. (2010) 344 Mahasiswa
hukuman penjara Selandia Baru

Penyiksaan RWA 0.360 Koleva, et al. (2012) 1754 Orang Dewasa


Amerika Serikat
Sentralisasi Pemerintahan; RWA 0.515 Van Hiel, Cornelis, 480 Orang Dewasa
Nasionalisme buta; strong central Roets, & De Clercq Belgia
governance (r= .47; .56) (2007)

Buletin Psikologi 145


HARTOKO

Tabel 6
Korelasi Prasangka/Diskriminasi dan Otoritarianisme
Var tergantung determinan r Sumber N
Agresive action in conflict (to Liberal- 0.300 De Zavala, Cislak, 120 Mahasiswa
outgroup; Jerman) Conservative Self- & Wesolowska Polandia
Placement Scale. (2010)
Anti Arab (.75); r=.45;.20;.19; RWA 0.240 Johnson et al. 324 Mahasiswa
Subtle racism terhadap kulit (2012) Amerika Serikat
hitam di AS (.70);
r= .26;.17;.16; rerata =.24
Anti rasisme Sosial Liberalism 0.225 Schoon, et al. 4267 Dewasa Pria Inggris
(2010)
Anti rasisme Sosial Liberalism 0.233 Schoon, et al. 4537 Dewasa Wanita
(2010) Inggris
Anti-Arab and anti-Muslim Liberal- 0.230 De Zavala, Cislak, 187 Mahasiswa
hostility. Conservative Self- & Wesolowska Polandia
Placement Scale. (2010)
Antisemitism F Scale 0.530 Adorno, et al 295 Dewasa Amerika
(1950) Serikat
Antisemitism ; islamoprejudi- RWA 0.470 Imhoff, & Bruder 294 Mahasiswa Jerman
ce ; AntiZiganisme (prasangka (2014)
thd Gypsi) (r= .47; .56; .38)
Blatant Prejudice; Subtle RWA 0.543 Rattazzi, Bobbio, 363 Mahasiswa Italia
Prejudice; Sikap thd imigran & Canova (2007)
islam di italia ( r=.64; .52; .47)
Blatant Racism RWA 0.610 Dhont, & Van Hiel 90 Dewasa Belgia
(2009) (Flemish)
Blatant Racism RWA 0.610 Dhont, & Van Hiel 215 Dewasa Belgia
(2009) (Flemish)
Blatant Racism dan Subtle RWA 0.435 Onraet, Van Hiel, 220 Dewasa Belgia
racism Thd imigran dan ras Roets, Cornelis,
lain ( r= .22; .65;) (2011)
Blatant racism; Subtle RWA 0.606 Van Hiel, Cornelis, 480 Dewasa Belgia
prejudice ; Rasisme umum Roets, & De Clercq
(r= .60; .58; .64) (2007)
Classical racism (r=0.50); RWA 0.438 Backstrom, & 495 Dewasa Swedia
Modern Racism (r=0.50); Bjorklund (2007)
Classical Sexism (r=0.38);
Modern Sexism (r=0.37)
Dissident Prejudice RWA 0.680 Cantal, Milfont, 367 Dewasa Brasil
Wilson, & Gouveia
(2015)
Dissident Prejudice (pengkri- RWA 0.630 Cantal, Milfont, 171 Dewasa Brasil
tik; pemrotes; pembuat Wilson, & Gouveia
perbantahan; atheist; gay (2015)
activist; pelacur; aktivis
lingkungan)

146 Buletin Psikologi


OTORITARIANISME VERSUS DUKUNGAN TERHADAP DEMOKRASI

Var tergantung determinan r Sumber N


Dissident Prejudice T1 & T2 RWA 0.545 Asbrock, Sibley, & 127 Mahasiswa Selandia
(r=.54; .55) Duckitt, (2009) Baru
Dukungan terhadap kebijakan RWA 0.570 Leone, Desimoni 390 Dewasa Italia
anti imigran & Chirumbolo
(2014)
Dukungan terhadap ACT 0.340 Duckitt, et al. 209 Mahasiswa Selandia
pengusiran imigran illegal (2010) Baru
Ethnic prejudice RWA 0.430 Duriez (2011)a 397 Siswa SMU Belgia
(Flemish)
Ethnocentrism (r=0.30); RWA 0.345 Altemeyer (1998) 354 Mahasiswa Kanada
Prasangka thd, Blacks (r=0.30),
Aboriginals (r=0.28), and
Quebec scales (r=0.20);
Prasangka thd Homosexuals
(r=0.61) , Women (r= 0.38)
rerata=0.351
Ethno-cultural identification RWA 0.535 Duckitt, et al. 106
(r= .45); Dukungan terhadap (2010) Mahasiswa Israel
hak kaum gay (r= .62);
Ethno-cultural identification ACT 0.430 Duckitt, et al. 67 Orang Dewasa
(r=0.16); Dukungan terhadap (2010) Amerika Serikat
hak kaum gay (r=0.70);
Ethnosentrism (r= 0.39); Sikap RWA 0.495 Butler (2000) 82 Mahasiswa
antigay (r=0.60) Amerika Serikat
Favorable attitudes RWA 0.300 Hodson & Costello 103 Mahasiswa Inggris
(immigrants) (negasi) (2007)
Gay right (r=-.51); RWA 0.510 Pratto, Sidanius, 97 Mahasiswa
Stallworth & Malle Amerika Serikat
(1994)
Generalized Prejudice RWA 0.580 Collani & Grumm 154 Dewasa Jerman
(2009)
Generalized Prejudice RWA 0.680 Collani & Grumm 302 Dewasa Jerman
(2009)
Generalized prejudice RWA 0.560 McFarland (2010) 179 Mahasiswa
Amerika Serikat
Generalized prejudice RWA 0.480 McFarland (2010) 180 Orang Dewasa
Amerika Serikat
Generalized prejudice RWA 0.480 McFarland (2010) 200 Orang Dewasa
Amerika Serikat
Generalized prejudice RWA 0.590 McFarland (2010) 285 Orang Dewasa
Amerika Serikat
Generalized Prejudice RWA 0.550 Ekkehammar et al. 183 Mahasiswa Swedia
(2004)
Generalized prejudice thd RWA 0.430 McFarland (2010) 151 Mahasiswa
outgroup (etnis lain) Amerika Serikat

Buletin Psikologi 147


HARTOKO

Var tergantung determinan r Sumber N


Ingroup Orientasi politik 0.260 Lewis & Bates 447 Mahasiswa Inggris
(very liberal sd (2011)
very conservative)

Ingroup Orientasi politik 0.170 Lewis & Bates 476 Dewasa Inggris
(very liberal sd (2011)
very conservative)

Ingroup loyalty RWA 0.380 Kugler, Jost & 351 Dewasa Amerika
Noorbaloochi Serikat
(2014)
Ingroup/ loyalty RWA 0.394 Milojev et al. 3635 Dewasa Selandia
(2014) Baru
Intoleransi terhadap hak-hak RWA 0.520 Crawford & 132 Dewasa Amerika
politik klp imigran Pilanski (2014) Serikat
Jarak sosial dengan afrikan RWA 0.268 Johnson et al. 275 Dewasa Amerika
amerikan (r= .24; .19; .13) Jarak (2012) Serikat
sosial dengan Arab (r=
.40;.38;.27; rerata= .2683)
McFarland index of prejudice RWA 0.470 Altemeyer (1998) 721 Mahasiswa dan
(black; women & homosexual) orang dewasa
Amerika Serikat
Moral exclusion Scale RWA 0.245 Passini (2008) 713 Mahasiswa Italia
(labeling; feelings of threat;
destructive ideology; explicit
attack)(r= .28; .20; .25; .25)
Oposisi terhadap imigran RWA 0.340 Duckitt & Sibley 50
Mahasiswa Selandia
yang dipersepsi:Kompetitif (2010)
Baru
secara ekonomik
Oposisi terhadap imigran RWA 0.440 Duckitt & Sibley 47
Mahasiswa Selandia
yang dipersepsi:Mengancam (2010)
Baru
kohesi sosial
Oposisi thd hak-hak orang RWA 0.361 Crowson, Brandes, 210 Dewasa Amerika
terbelakang mental; Oposisi & Hurst (2013) Serikat
thd hak-hak orang cacat
(r= .379; .343)
Outgroup hostility RWA 0.560 Kugler, Jost & 219 Dewasa Amerika
Noorbaloochi Serikat
(2014)
Penilaian terhadap RWA 0.560 Oyamot, Borgida, 99 Mahasiswa
homoseksual; (dinegasikan Fisher (2006) Amerika Serikat
karena disesuaikan dengan
tema prasangka)
Penilaian terhadap kulit hitam RWA 0.100 Oyamot, Borgida, 85 Mahasiswa
Fisher (2006) Amerika Serikat
Penilaian thd imigran RWA 0.200 Oyamot, Borgida, 194 Mahasiswa
Fisher (2006) Amerika Serikat
Persepsi ancaman actual dari RWA 0.510 Cohrs, & Ibler 53 Mahasiswa Jerman
imigran (2009)

148 Buletin Psikologi


OTORITARIANISME VERSUS DUKUNGAN TERHADAP DEMOKRASI

Var tergantung determinan r Sumber N


Persepsi ancaman actual dari RWA 0.450 Cohrs, & Ibler 83 Mahasiswa Jerman
imigran (2009)
Political intolerance (.58; .43; RWA 0.580 Crawford & 180 Mahasiswa dan
.67; .64) Pilanski (2014) orang dewasa
Amerika Serikat
Prasangka (xenophobia dan RWA 0.560 Cornelis & Van 418 Mahasiswa Belgia
rasisme) Hiel (2006)
Prasangka implicit thd kulit RWA 0.255 Rowatt & Franklin 158 Mahasiswa
hitam; Rasisme thd kulit (2004) Amerika Serikat
hitam (r= .20; .31)
Prasangka rasial (anti black; RWA 0.603 Duckitt (1993) 210 Mahasiswa Afrika
subtle racism; interracial Selatan
behavior intention; sosial
distance) (r= .53; .69; .63; .56)
Prasangka rasial terhadap RWA 0.410 Laythe, Finkel, & 140 Mahasiswa
minoritas di Amerika (r=0.3); Kirkpatrick, (2001) Amerika Serikat
Sikap thd Homoseksual (-
)(r=0.52)
Prasangka terhadap RWA 0.422 Charles-Toussaint 188 Mahasiswa
mahasiswa asing & Crowson (2010) Amerika Serikat
Prasangka thd imigran di RWA 0.585 Altemeyer, & 491 Dewasa Kanada
Kanada (r=0.53); Sikap Hunsberger (1992)
negative thd homoseksual
(r=0.64)
Prasangka thd orang China RWA 0.199 Crowson, & Gries 161 Dewasa Amerika
(r=-.199); (2010) Serikat
Prasangka thd orang China RWA 0.174 Crowson, & Gries 282 Dewasa Amerika
(r=-174); (2010) Serikat
Prasangka umum terhadap RWA 0.290 Duckitt, & Sibley 134 Mahasiswa Selandia
minoritas (2007) Baru
Prassangka thd etnis RWA 0.598 Diaz-Lazaro et al. 300 Dewasa Argentina
minoritas dan imigran (2014)
(r=0.64); Homosexual attitude
scale (r=0.71); Ambivalent
sexism-Hostile sexism
(r=0.52); Ambivalent sexism-
Benevolence sexism (r=0.52)
Prejudice 10 item(anti RWA 0.430 Jugert & Duckitt 103 Dewasa Selandia
minoritas/ (2009) Baru
asia/maori/penduduk pasifik
dan promayoritas/ kulit putih
New Zealand (.83)
Pro europa (r=0.25); Anti RWA 0.280 Duckitt (2001) 235 Mahasiswa Selandia
Minority (r=0.31) Baru
Pro europa (r=0.32); Anti RWA 0.390 Duckitt (2001) 218 Mahasiswa Selandia
Minority (r=0.46) Baru

Buletin Psikologi 149


HARTOKO

Var tergantung determinan r Sumber N


Pro-Afrikaner (white) (r=0.49); RWA 0.440 Duckitt (2001) 233 Mahasiswa Afrika
Anti Black (r=0.39) Selatan
Racism RWA 0.620 Duriez, Van Hiel, 69 Dewasa Belgia
& Kossowska Militan
(2005)
Racism RWA 0.640 Duriez, Van Hiel, 85 Dewasa Belgia
& Kossowska
(2005)
Racism RWA 0.530 Duriez, Van Hiel, 175 Dewasa Belgia
& Kossowska
(2005)
Racism RWA 0.450 Duriez, Van Hiel, 293 Dewasa Belgia
& Kossowska
(2005)
Racism RWA 0.390 Duriez, Van Hiel, 321 Mahasiswa Belgia
& Kossowska
(2005)
Racism RWA 0.330 Duriez, Van Hiel, 363 Mahasiswa Belgia
& Kossowska
(2005)
Racism Konservatisme 0.430 Hodson & Busseri 3412 Dewasa Inggris
(2012)
Racism Konservatisme 0.390 Hodson & Busseri 3658 Dewasa Inggris
(2012)
Racism Konservatisme 0.650 Hodson & Busseri 4267 Dewasa Inggris
(2012)
Racism Konservatisme 0.510 Hodson & Busseri 4537 Dewasa Inggris
(2012)
Racism 12 item terhadap RWA 0.460 Roetz & Van Hiel 162 Mahasiswa Belgia
imigran di Belgia (2006)
Racism dan Xenophobia RWA 0.480 Duriez & Soenens 328 Remaja Belgia
(2006)
Racism r=0.66; sexism r=0.63 RWA 0.645 Nicol, & Rounding 205 Mahasiswa Kanada
(2013)
Racism subtle & Blatant RWA 0.670 Roetz, Van Hiel, & 176 Dewasa Belgia
Cornelis (2006)
Racism subtle & Blatant RWA 0.580 Roetz, Van Hiel, & 183 Mahasiswa Belgia
Cornelis (2006)
Rasisme RWA 0.570 Duriez & Van Hiel 303 Dewasa Belgia
(2002)
Rasisme dan Xenophobia RWA 0.570 Van Hiel, 330 Mahasiswa Belgia
Pandelaere, &
Duriez (2004)
Rasisme dan Xenophobia RWA 0.700 Van Hiel, 379 Dewasa Belgia
Pandelaere, &
Duriez (2004)

150 Buletin Psikologi


OTORITARIANISME VERSUS DUKUNGAN TERHADAP DEMOKRASI

Var tergantung determinan r Sumber N


Rasisme dan Xenophobia RWA 0.550 Van Hiel, 399 Mahasiswa Belgia
Pandelaere, &
Duriez (2004)

Right Wing Extrimism Authoritarian 0.350 Oesterreich, (2005) 1406 Dewasa Jerman
personality
Right Wing Extrimism (r=.30 Authoritarian 0.435 Oesterreich, (2005) 1264 Mahasiswa Jerman
sd .57) personality
Right Wing Extrimism r=0.42; Authoritarian 0.347 Oesterreich, (2005) 3600 Remaja Jerman
Sikap positif terhadap imigran personality
r= 0.34;Sikap posistif terhadap
perempuan r= 0.28; rerata r=
0.3467

Same sex marriage RWA 0.440 Koleva, et al. 1746 Dewasa Amerika
(2012) Serikat

Same sex relation; Same sex RWA 0.355 Koleva, et al. 460 Dewasa Amerika
marriage (r= .32; .39) (2012) Serikat
Sikap negative terhadap Orientasi politik 0.090 Pedersen, Beven, 122 Dewasa Australia
aborigin (left wing sd right Walker, &
wing) Griffiths (2005)

Sikap negative terhadap Orientasi politik 0.270 Pedersen, Beven, 157 Dewasa Australia
aborigin (left wing sd right Walker, &
wing) Griffiths (2005)

Simbolik rasisme Authoritarianism 0.200 Brandt, & Reyna 675 Dewasa Amerika
(Child-rearing (2014) Serikat
nvalue)

Simbolik rasisme Authoritarianism 0.230 Brandt, & Reyna 817 Dewasa Amerika
(Child-rearing (2014) Serikat
nvalue)

Simbolik rasisme Authoritarianism 0.140 Brandt, & Reyna 1630 Dewasa Amerika
(Child-rearing (2014) Serikat
value)

Subtle racism terhadap afro RWA 0.315 Johnson et al. 289 Mahasiswa
amerika (r= .27; .16) Sikap (2011) Amerika Serikat
negative thd lesbian/ gay (r=
.43; .40; rerata= .315)

Pembahasan diperoleh serta hasil-hasil pada tema-tema


demokrasi secara spesifik yang digolongkan
Hasil Uji Meta-analisis menjadi tiga kelompok serta hasil uji
Tabel 7 menunjukkan hasil uji meta-analisis metaanalisis dengan mempertimbangkan
terhadap keseluruhan penelitian yang perbedaan alat ukur otoritarianisme.

Buletin Psikologi 151


HARTOKO

Tabel 7.
Hasil Uji Meta-Analisis

Effect Confidens
Tema k N Varians
size interval 95%
Total Dukungan Pada Demokrasi 117 74432 -.389 -.415 sd - .364 0.019
1. Dukungan Pada Nilai Demokratis 20 12098 -.337 -.394 sd -.280 0.017
2. Dukungan Pada Militerisme dan 18 8276 .334 .298 sd .409 0.014
nasionalisme
3. Prasangka dan diskriminasi 95 59043 .403 .374 sd .433 0.020
Skala Otoritarianism tipe 1 dan demokrasi 91 32148 -.441 -.464 sd -.417 0.013
Skala Otoritarinisme konservatif tipe 2 dan 26 42284 -.350 -.406 sd -.295 0.021
demokrasi

Penelitian-penelitian mengenai hu- nangan partai kanan biasanya mengikuti


bungan otoritarianisme dengan dukungan suasana ketidakamanan dalam masyarakat.
pada demokrasi di wilayah kebudayaan Kecenderungan otoritarian ini tidak
Eropa Barat dan Amerika Utara menun- hanya ditujukan pada pihak luar, tetapi
jukkan bahwa otoritarianisme berperan juga muncul dalam relasi dengan sesama
mengurangi dukungan pada nilai-nilai anggota kelompok. Orang otoritarian
demokrasi, cenderung mendukung peme- cenderung tidak mendukung nilai-nilai
rintahan yang berkarakter militeristik dan demokrasi seperti penghargaan hak asasi
nasionalistik sempit serta cenderung manusia, penghargaan kebebasan sipil
bersikap intoleran terhadap perbedaan. maupun tindakan-tindakan yang dimak-
Tipe kepribadian otoritarian atau sikap sudkan untuk memperluas persamaan dan
sosial-politik yang cenderung otoritarian keadilan (Janoff-Bulman, Sheikh dan
dapat membahayakan sistem pemerintahan Baldaci, 2008; Jost, Nosek dan Gosling,
demokrasi. 2008). Dunia yang dipercaya adalah dunia
Orang-orang otoritarian cenderung persaingan satu dengan yang lain. Kalah
merasa terancam terhadap pluralisasi cara dan menang adalah kosa kata yang biasa
hidup masyarakat. Mereka menolak untuk digunakan atau meminjam apa yang
hidup bersama dengan kelompok-kelom- dikatakan Fromm (1960) tak ada perasaan
pok yang menjalankan cara hidup yang solidaritas antar sesama. Kekhawatiran
tidak sesuai dengan orang kebanyakan, pada kebebasan boleh jadi dipicu oleh
merasa curiga terhadap kelompok-kelom- kecemasan terhadap perbedaan. Kebebasan
pok imigran atau orang asing yang bagi mereka akan menghasilkan kesim-
memiliki cara hidup yang berbeda. Faktor- pangsiuran dan perbedaan. Mereka lebih
faktor eksternal terkait keamanan ekonomi suka pada homogenitas. Ini mungkin terkait
maupun keamanan sosial-politik dengan pada kecenderungan kognitif untuk
mudah akan memicu gambaran dunia yang memperoleh kepastian (Chirumbole &
berbahaya yang mereka miliki (Crowson, Leone, 2008; Jost, Federico, & Napier, 2009;
2009; Duckitt, 2001). Pengamatan terhadap Jost, Glaser, Kruglanski dan Sulloway,
gejala kontemporer menunjukkan keme- 2003).

152 Buletin Psikologi


OTORITARIANISME VERSUS DUKUNGAN TERHADAP DEMOKRASI

Tema kedua menunjukkan orang-orang Asia Selatan, maupun di Indonesia sendiri.


dengan kecenderungan otoritarian lebih Wilayah-wilayah yang diteliti dalam pene-
mendukung bentuk-bentuk pemerintahan litian-penelitian di atas umumnya memiliki
yang menampilkan ketegasan tinggi, sejarah demokrasi yang panjang, kurang
bahkan kekerasan dalam upaya mengen- lebih sebagaian besar melakukan proses
dalikan masyarakat. Apa yang tampak demokratisasi pada abad 18 dan paling
dalam demokrasi boleh jadi bagi mereka akhir setelah perang dunia kedua, atau
adalah inefisiensi dan keragu-raguan. wilayah yang mengalami gelombang
Kecenderungan ini akan mudah dimani- pertama dan kedua proses demokratisasi
pulasi oleh orang-orang yang memiliki (Huntington, 1995). Wilayah budaya Eropa
kecenderungan melakukan dominasi. Barat dan Amerika Utara cenderung
Beberapa penelitian menunjukkan orang- memiliki sistem budaya yang mendorong
orang yang memiliki nilai RWA tinggi anggota-anggotanya untuk mencapai
cenderung mudah menerima perilaku- pemenuhan diri dan otonomi.
perilaku tidak etis dari otoritas (Hing,
Zanna, McBride, 2007). Kecenderungan
Penutup
untuk percaya begitu saja pada pihak
otoritas mungkin pula terkait dengan Secara ringkas hasil-hasil penelitian
rendahnya pengetahuan politik maupun menunjukkan otoritarianisme mengurangi
pengetahuan tentang kewargaan (Crawford dukungan pada demokrasi. Otoritarianisme
& Pilanski, 2014; Federico, Hunt & Ergun, berkorelasi negatif dengan dukungan pada
2009). nilai-nilai demokrasi, bekorelasi positif
Salah satu temuan yang menarik adalah dengan dukungan pada militerisme dan
bahwa skala otoritarianisme tipe klasik nasionalisme serta dengan prasangka dan
seperti F Scale dan RWA cenderung diskriminasi. Hanya saja sebagian besar
menghasilkan nilai korelasi yang lebih besar studi dilakukan di dalam konteks budaya
dibanding skala-skala konservatisme, Eropa Barat dan Amerika Utara. Penelitian
indeks otoritarianisme, maupun skala selanjutnya perlu memeriksa hubungan
polaritas kiri-kanan dan liberal-konservatif. otoritarianisme dan gejala-gejala terkait
Interval kepercayaan dari studi korelasi demokrasi pada masyarakat yang memiliki
menggunakan skala tipe 1 terpisah dari budaya kolektif sebagai pembanding studi-
interval kepercayaan dari studi korelasi studi yang lebih banyak dilakukan di dalam
yang menggunakan skala otoritarianisme masyarakat yang menyokong otonomi
tipe kedua. Salah satu kemungkinan individu. Selain itu studi selanjutnya juga
mengapa hal itu dapat terjadi adalah bahwa perlu menjawab pertanyaan mengapa skala
item-item yang terdapat di dalam skala otoritarianisme tipe pertama cenderung
RWA maupun Skala F memuat kecende- menghasilkan nilai korelasi yang lebih
rungan yang diukur oleh variable-variabel tinggi dibanding skala tipe kedua.
terkait demokrasi khususnya variable-
variabel pada tema ketiga, prasangka. Kepustakaan
Apakah studi-studi ini dapat digenera-
lisasikan pada wilayah lain? Pertanyaan ini *Adorno, T. W., Frenkel-Brunswick, E.,
perlu dijawab dengan melakukan penelitian Levinson, D. J., and Sanford, R. N.
di dalam wilayah kebudayaan yang berbeda (1950). Authoritarian personality. New
seperti wilayah kebudayaan Asia Timur, York: Harper & Row.

Buletin Psikologi 153


HARTOKO

Altemeyer, B. (2006). The authoritarian. Psychology, 35(2), doi: 10.1111 /pops.


Winnipeg, Canada: University of 12077.
Mannitoba. *Butler, J. C. (2000). Personality and emo-
*Altemeyer, B. (1998). The other tional correlates of right-wing
“Authoritarian personality”. Dalam M. authoritarianism. Social Behavior and
P. Zanna (Ed.) Advances in Experimental Personality, 2000, 28(1), 1-14. doi:
Social Psychology. 30, pp 47-92. San 10.2224/sbp.2000.28.1.1.
Diego: Academy Press. *Canetti-Nisim, D. (2004) The effect of
*Altemeyer, B., & Hunsberger, B. (1992). religiosity on endorsement of demo-
Authoritarianism, religious fundamen- cratic values: The mediating influence
talism, quest and prejudice. The of authoritarianism. Political Behavior,
International Journal for the Psychology of 26(4), 377-398. doi: 10.1007/ s11109-004-
Religion, 2(2), 113-133. 0901-3.
Aron, R. (1993) Kebebasan dan martabat *Cantal, C., Milfont, T. L., Wilson, M. S., &
manusia. Judul asli: Essai sur les libertes. Gouveia, V. V. (2015). Differential
Penerjemah: Hidayat, R. S., Harapan, A. effects of right-wing authoritarianism
A., Eddin, E. H., & Hartoyo, K. Jakarta: and social dominance orientation on
Yayasan Obor Indonesia. dimensions of generalized prejudice in
*Asbrock, F., Sibley, C. G., & Duckitt, J. Brazil. European Journal of Personality, 29,
(2010). Right-wing authoritarianism and 17–27. Published online 31 October 2014
social dominance orientation and the in Wiley Online Library
dimensions of generalized prejudice: A (wileyonlinelibrary.com). doi:
longitudinal test. European Journal of 10.1002/per.1978.
Personality. 24, 324–340. Published *Charles-Toussaint, G., & Crowson, H.
online 24 November 2009 in Wiley (2010). Prejudice against international
InterScience. (www.interscience.wiley. students: The role of threat perceptions
com). doi: doi.org/ 10.1002/per.746. and authoritarian disposition in US
*Bäckström, M., & Björklund, F. (2007). students. The Journal of Social Psychology,
Structural modeling of generalized 144(5), 413-428. doi:
prejudice: The role of social dominance, 10.1080/00223980.2010.496643.
authoritarianism, and empathy. Journal Chirumbolo, A., & Leone, L. (2008).
of Individual Differences, 28(1), 10-17 doi: Individual differences in need for
10.1027/1614-0001.28.1.10. closure and voting behavior. Personality
*Bonanno, G. A., & Jost, J. T. (2006). and Individual Differences, 44, 1279–1288.
Conservative shift among high- doi: 10.1016/ j.paid.2007.11.012.
exposure survivors of the September *Cohrs, J. C., & Ibler, S. (2009). Authori-
11th terrorist attacks. Basic And Applied tarianism, threat, and prejudice: An
Social Psychology, 28(4), 311–323; doi: analysis of mediation and moderation.
10.1207/s15324834basp2804_4. basic and applied social psychology, 31,
*Brandt, M. J., & Reyna, C. (2014). To love or 81–94, doi: 10.1080/01973530802659638.
hate thy neighbor: The role of *Cohrs, J. C., Kielmann, S., Maes, J., &
authoritarianism and traditionalism in Moschner, B. (2005). Effects of right-
explaining the link between funda- wing authoritarianism and threat from
mentalism and racial prejudice. Political terrorism on restriction of civil liberties.

154 Buletin Psikologi


OTORITARIANISME VERSUS DUKUNGAN TERHADAP DEMOKRASI

Analyses of Social Issues and Public Policy, china attitudes? Psicología Política, 40, 7-
5(1). 29.
*Collani, G. V., & Grumm, M. (2009). On the Dahl, R. A. (1989/1992). Demokrasi dan para
dimensional structure of personality, Pengritiknya. Diterjemahkan dari
ideological beliefs, social attitudes, and Democacy and its critics, Penterj: A.
personal values. Journal of Individual Rahman Zainuddin. Jakarta: Yayasan
Differences, 30(2). doi: 10.1027/1614- Obor Indonesia.
0001.30.2.xxx. *Danso, H., Hunsberger, B., and Pratt, M.
*Cornelis. I. & Van Hiel, A. (2006). The (1997). The role of parental religious
impact of cognitive styles on fundamentalism and right-wing
authoritarianism based conservatism authoritarianism in child-rearing goals
and racism. Basic And Applied Social and practices. Journal for the Scientific
Psychology, 28(1), 37–50. Study of Religion, 36(4), pp. 496-511.
*Crawford, J. T., & Pilanski, J. M. (2014). The Stable URL: http://www.jstor. org/
Differential effects of right-wing stable/1387686.
authoritarianism and social dominance *Dhont, K., & Van Hiel, A. (2009). We must
orientation on political intolerance. not be enemies: Interracial contact and
Political Psychology, 35(4). doi: the reduction of prejudice among
10.1111/pops.12066. authoritarians. Personality and Individual
*Crowson, M. H., (2009)b. Right-wing Differences, 46(2), 172-177. doi:
authoritarianism and social dominance 10.1016/j.paid.2008.09.022.
orientation as mediators of worldview *Diaz-Lazaro, C., Casteneiras, C., Ledesma,
beliefs on attitudes related to the war on R., Verdinelli, S., & Rand, A. (2014).
terror. Social Psychology, 40(2), 93–103. Right wing authoritarianism, social
doi: 10.1027/ 1864-9335. 40.2.93. dominance orienation, empathy and
*Crowson, M. H., Brandes, J. A., & Hurst, R. materialistic value orientation ad
J. (2013). Who opposes rights for predictors of intergroup prejudice in
persons with physical and intellectual Argentina. Salud & Sociedad, 5(3), 282-
disabilities? Journal of Applied Social 297.
Psychology, 43, pp. E307–E318. *Duckitt, J. (1993). Right wing authorita-
*Crowson, H., & Debacker, T. (2008). Belief, rianism among white South African
motivational and ideological correlates students: Its measurement and corre-
of human right attitudes. The Journal of lates. The Journal of Social psychology,
Social Psychology, 148(3), 293-310. doi: 133(4), 553-563.
10.3200/SOCP.148.3.293-310. *Duckitt, J. (2001). A dual process cognitive-
*Crowson, H., Debacker, T., & Thoma, S. motivational theory of ideology and
(2006). The role of Authoritarianism, prejudice. In M. P. Zanna (Ed.) Advances
perceived threat and need for closure or in Experimental Social Psychology, 33, pp
structure in predicting post 9/11 41-113. SanDiego: Academy Press.
attitudes and beliefs. The Journal of Social Duckitt, J. (2009). Authoritarianism and
Psychology, 146(6), 733-750. Dogmatism. In M. Leary & R. Hoyle
*Crowson, M. H., & Gries, P. H. (2010). Do (Eds.), Handbook of Individual Differences
right-wing authoritarianism and social in Social Behavior (pp. 298-317). New
dominance orientation predict anti- York: Guilford Press.

Buletin Psikologi 155


HARTOKO

*Duckitt, J., Bizumic, B., Krauss, S.W. and sociopolitical context and of political
Heled, E. (2010). A tripartite approach interest and involvement. Political
to right-wing authoritarianism: The Psychology, 26(2), pp.299-320. Stable
authoritarianism-conservatism- URL: http://www.jstor. org/ stable/
traditionalism model. Political Psycho- 3792616
logy, 31(5). doi: 10.1111/j.1467- *Ekkehammar, B., Akrami, N., Gylje, M.,
9221.2010.00781.x Zakrisson, I. (2004). What matters most
*Duckitt, J. & Sibley, C. (2007). Right wing to prejudice: Big five personality, social
authoritarianism, social dominance dominance orientation, or right-wing
orientation and the dimensions of authoritarianism? European Journal of
generalized prejudice. European Journal Personality. 18, 463–482. Published
of Personality. 21, 113–130. Published online 25 May 2004 in Wiley
online 24 November 2006 in Wiley InterScience (www.interscience.
InterScience. wiley.com). doi: 10.1002/ per.526
(www.interscience.wiley.com) doi: Faturochman. (1993). Prejudice and hostility:
10.1002/per.614 Some perspectives. Buletin Psikologi, 1(1),
*Duckitt, J. & Sibley, C. (2010). Personality, 17-23. doi: 10.22146/bpsi.13167
ideology, prejudice, and politics: a dual- Federico, C. M., Hunt, C. V., & Ergun, D.
process motivational model. Journal of (2009). Political expertise, social
Personality 78(6), 1826-1893. doi: worldviews, and ideology: Translating
10.1111/j.1467-6494.2010.00672.x ‘‘competitive jungles’’ and ‘‘dangerous
*Duriez, B. (2011a). Adolescent ethnic worlds’’ into ideological reality. Soc Just
prejudice: Understanding the effect of Res, 22, 259–279. doi: 10.1007/s11211-
parental extrinsic versus inrinsic goal 009-0097-0.
promotion. The Journal of Social Feldman, S. (2003). Enforcing social
Psychology, 151(4), 441-454. doi: conformity: A theory of authori-
10.1080/00224545.2010.490571 tarianism. Political Psychology, 24(1), pp.
*Duriez, B., & Soenens, B. (2006). Perso- 41-74. URL: http://www.jstor.org/stable/
nality, identity styles and authoritaria- 3792510
nism: an integrative study among late Fromm, E. (1960/1942). Fear of freedom.
adolescents. European Journal of Perso- London: Routledge & Kegan Paul LTD
nality. 20, 397–417. Published online 19
Giddens, A. (1999/1998). Jalan ketiga
May 2006 in Wiley InterScience.
pembaruan demokrasi sosial,. Judul asli:
(www.interscience.wiley. com). doi:
The third way the renewal of social
10.1002/per.589
democracy. Penterjemah: Ketut Arya
*Duriez, B., & Van Hiel, A. (2002). The Mahardika. Jakarta: PT Gramedia
march of modern fascism. A com- Pustaka Utama.
parison of social dominance orientation
*Hetherington, M. J., and Suhay, E. (2011).
and authoritarianism. Personality and
Authoritarianism, threat, and ameri-
Individual Differences, 32, 1199-1213.
cans' support for the war on terror.
*Duriez, B., Van Hiel, A., & Kossowska, M. American Journal of Political Science, (3),
(2005). Authoritarianism and social pp. 546-560. doi: 10.1111/j. 1540-5907.
dominance in western and eastern 2011.00514.x
europe: The importance of the

156 Buletin Psikologi


OTORITARIANISME VERSUS DUKUNGAN TERHADAP DEMOKRASI

*Hodson, G., & Busseri, M. (2012). Bright 28, 25–43. Published online 11 July 2013
minds and dark attitudes: Lower in Wiley Online Library
cognitive ability predict greater (wileyonlinelibrary.com) doi:
prejudice through right wing ideology 10.1002/per.1930
and low intergroup contact. *Janoff-Bulman, R., Sheikh, S., & Baldacci,
Psychological Sciences, 23(2) 187-195. doi: K. (2008). Mapping moral motives:
10.1177/0956797611421206 Approach, avoidance, and political
*Hodson, G., & Costello, K. (2007). orientation. Journal of Experimental Social
Interpersonal disgust, ideological Psychology, 44(4), 1091-1099. doi:
orientations, and dehumanization as 10.1016/j.jesp.2007.11.003
predictors of intergroup attitudes. Ji, C., & Ibrahim, Y. (2007). Islamic
Psychological Science. 18(8), 691-698. religiosity in right-wing authoritarian
Hook, S. (1994). Sidney Hook: Sosok filsuf personality: The case of Indonesian
humanis demokrat dalam tradisi Muslims. Review of Religious Research.
pragmatisme, sebuah bunga rampai. 49(2), 128-146.
Editor dan pendahuluan: Paul Kurtz, Jost, H. T., Federico, C. M., & Napier, J. L.
kata pengantar edisi Indonesia: Y.B. (2009). Political ideology: Its structure,
Mangunwijaya. Penerjemah: Ignatius functions, and elective affinities. Annual
Gatur dan Avi Mahaningtyas. Jakarta: Review of Psychology. 60, 307–37. doi:
Yayasan Obor Indonesia. 10.1146/annurev.psych.60.110707.163600
Hing, L. S., Bobocel, D., Zanna, M., & Jost, J. T., Glaser, J., Kruglansky, A. W., &
McBride, M. (2007). Authoritarian Sulloway, F. J. (2003). Political conser-
dynamics and unethical decision vatism as motivated social cognition.
making: High social dominance Psychological Bulletin. 129(3), 339-375.
orientation leaders and high right-wing doi: 10.1037.0033-2909.129.3.339
authoritarianism followers. Journal of
Jost, J. T., Nosek, B. A., & Gosling, S. D.
Personality and Social Psychology, 92(1),
(2008). Ideology its resurgence in social,
67–81. doi: 10.1037/0022-3514.92.1.67
personality, and political psychology.
Hunter, J. E., & Schmidt, F. L. (2004). Perspective of Psychological Science. 3(2),
Methods of meta-analysis: Correcting error 126 –136.
and bias in research findings. California:
*Jugert, P., & Duckitt, J. (2009). A
Sage Publication.
Motivational model of authoritarianism:
Huntington, S. (1991/1995). Gelombang Integrating personal and situational
demokratisasi ketiga. Jakarta: Pustaka determinants. Political Psychology, 30(5),
Utama Grafiti. 693-719. doi: 10.1111/j.1467-9221. 2009.
Inglehart, R, & Welzel, C. (2010). Changing 00722.x.
mass priorities: The link between *Koleva, S. P., Graham, J., Iyer, R., Ditto, P.
modernization and democracy. H., & Haidt, J. (2012). Tracing the
Perspectives on Politics. 8(2), 551-567. doi: threads: How five moral concerns
10.1017/ S1537592710001258 (especially Purity) help explain culture
*Imhoff, R., & Bruder, M. (2014). Speaking war attitudes. Journal of Research in
(un-)truth to power: Conspiracy Personality. 46, 184–194. doi: 10.1016/
mentality as a generalised political j.jrp.2012.01.006.
attitude. European Journal of Personality,

Buletin Psikologi 157


HARTOKO

*Kugler, M., Jost, J. T., Noorbaloochi, S. and openness to experience as


(2014). Another look at moral predictors of support for democratic
foundations theory: Do authoritaria- values. Personality and Individual
nism and social dominance orientation Differences 53 ,603–608. doi: 10.1016/j.
explain liberal-conservative differences paid.2012.04.032
in ‘‘moral’’ intuitions? Soc Just Res. doi: *Milojev, P., Osborne, D., Greaves, L. M.,
10.1007/s11211-014-0223-5. Bulbulia , J., Wilson, M. S., Davies, C. L.,
*Laythe, B., Finkel, D., & Kirkpatrick, L. A. Liu, J. H., & Sibley, C. G. (2014). Right-
(2001). Predicting prejudice from wing authoritarianism and social
religious fundamentalism and right- dominance orientation predict different
wing authoritarianism: A multiple- moral signatures. Soc Just Res, 27, 149–
regression approach. Journal for the 174. doi: 10.1007/s11211-014-0213-7
Scientific Study of Religion, 40(1), URL: *Nicol, A. A., & Rounding, K. (2013).
http://www.jstor.org/stable/1388176. Alienation and empathy as mediators of
*Leone, L., Desimoni, M., & Chirumbolo, A. the relation between social dominance
(2014). Interest and expertise moderate orientation, right-wing authoritarianism
the relationship between right-wing and expressions of racism and sexism.
attitudes, ideological self-placement and Personality and Individual Differences, 55,
voting. European Journal of Personality, 294-299. doi: 10.1016/j.paid.2013.03.009
28, 2–13. Published online 26 September *Oesterreich, D. (2005). Flight into security:
2012 in Wiley Online Library A new approach and measure of the
(wileyonlinelibrary.com) doi: 10.1002/ authoritarian personality. Political
per.1880. Psychology, 26(2), 275-97.
*Lewis, G. J., & Bates, T. C. (2011). From left *Onraet, E. Van Hiel, A., Roets, A., Cornelis,
to right: How the personality system I. (2011).The closed mind: ‘Experience’
allows basic traits to influence politics and ‘Cognition’ aspects of openness to
via characteristic moral adaptations. experience and need for closure as
British Journal of Psychology. doi: psychological bases for right-wing
10.1111/j.2044-8295.2011.02016.x. attitudes. European Journal of Personality,
*Malka A., & Soto, C. J. (2011). The 25, 184–197, doi: 10.1002/per.775.
conflictify influens=ces of religiosity an *Oosterhoff, B., Ferris, K. A., & Metzger, A.
attitude toward tortune. Journal of (2014). Adolescents’ sociopolitical
Personality and Social Psychology Bulletin, values in the context of organized
37(8), 1091-1103. doi: 10.1177/014616721 activity involvement. Youth & Society, 1–
140650. 21. doi: 10.1177/0044118X14560528.
*McFarland, S. (2010). Authoritarianism, *Oyamot, C. M., Borgida, J. E., Fisher, E. L.
social dominance, and other roots of (2006). Can values moderate the
generalized prejudice. Political attitudes of right-wing authoritarians?
Psychology, 31(3), pp. 453-477. doi: Personality and Social Psychology Bulletin.
10.1111/j. 1467-9221.2010.00765. 32(4), 486-500. doi: 10.1177/
*Miklikowska, M. (2012). Psychological 0146167205278308.
underpinnings of democracy: Empathy, *Passini, S. (2008). Exploring the multidi-
authoritarianism, self-esteem, interper- mensional facets of authoritarianism:
sonal trust, normative identity style, Authoritarian aggression and social

158 Buletin Psikologi


OTORITARIANISME VERSUS DUKUNGAN TERHADAP DEMOKRASI

dominance orientation. Swis Journal of *Schoon, I., Cheng, H., Gale, C. R., Batty, G.
Psychology, 67 (1), 51-60. http:// D., & Deary, I. J. (2010). Social status,
dx.doi.org/10.1024/1421-018567.1.51. cognitive ability, and educational
*Passini, S., & Morselli, D. (2010). The attainment as predictors of liberal social
Obedience–disobedience dynamic and attitudes and political trust. Intelligence
the role of responsibility. Journal of 38(1), 144–150. doi: 10.1016/ j.intell.
Community & Applied Social Psychology. 2009.09.005.
20, 1–14. doi: 10.1002/casp.1000. Setiawan, B. (2012). Sosok kelas menengah,
*Pedersen, A., Beven, J. P. , Walker, I. & makin konsumtif makin konservatif.
Griffiths, B. (2004). Attitudes toward Kompas, Jumat 8 Juni 2012, hal 33.
indigenous Australians: The role of Stenner, K. (2005). The authoritarian dynamic.
empathy and guilt, Journal of Community New York: Cambridge University Press.
& Applied Social Psychology, 14(4). pp. Stenner, K. (2009). Three kinds of
233-249. doi: 10.1002/ casp.771. “Conservatism”. Psychological Inquiry,
*Pratto, F., Sidanius, J., Stallworth, L. M., & 20, 142-159. doi: 10.1080/
Malle, B. F. (1994). Social dominance 10478400903028615.
orientation: A personality variable *Van Hiel, A., Cornelis, I., & Roets, A.De
predicting social and political attitudes. Clercq, B. (2007). A comparison of
Journal of Personality and Social various authoritarianism scales in
Psychology. 67(4), 741-763. Belgian Flanders. European Journal of
*Rattazzi, A., Bobbio, A., & Canova, L. Personality. 21, 149–168, doi:
(2007). A short version of the right wing 10.1002/per.617.
authoritarianism (RWA) scale. *Van Hiel, A., Pandelaere, M., & Duriez, B.
Personality and Individual Differences, 43, (2004). The impact of need for closure
1223-1234. doi: 10.1016/j.paid.2007.03. on conservative beliefs and racism:
013 . differential mediation by authoritarian
*Roetz, A., & Van Hiel, A. (2006). Need for submission and authoritarian domi-
closure relations with authoritarianism, nance. PSPB, 30(7), 824-837. doi:
conservative beliefs and racism: The 10.1177/ 0146167204264333
impact of urgency and permanence Welzel, C. (2007). Are levels of democracy
tendencies. Psychology Belgica, 46(3), affected by mass attitudes? Testing
235-252. doi: 10.5334/pb-46-3-235. attainment and sustainment effects on
*Rowatt, W. C., & Franklin, L. M. (2004). democracy. International Political Science
Christian orthodoxy, religious funda- Review, 28(4), 397-424.
mentalism, and right-wing authori- *Wilson, M. S., & Sibley, C. G. (2013) Social
tarianism as predictors of implicit racial dominance orientation and right-wing
prejudice. The International Journal For authoritarianism: Additive and inter-
The Psychology Of Religion, 14(2), 125– active effects on political conservatism.
138. Political Psychology, 34(2), doi: 10.1111/j.
1467-9221.2012.00929.x

Buletin Psikologi 159

Anda mungkin juga menyukai