Kebebasan secara umum dimasukan dalam konsep dari filosofi politik dan mengenali
kondisi di mana individu memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan keinginannya.
filsafat Politik adalah cabang ilmu dari filsafat yang mempelajari tema-tema seperti politik,
kebebasan, keadilan, hak milik, hak, hukum, pemerintahan, dan penegakan hukum oleh otoritas.
Individualis dan konsepsi liberal dari kebebasan berhubungan dengan kebebasan dari
individual dari luar keinginan; sebuah prespektif sosialis, di sisi lain, mempertimbangkan
kebebasan sebagai distribusi setara dari kekuasaan, berpendapat kalau kebebasan tanpa
kesamaan jumlah ke dominasi dari yang paling berkuasa.
John Stuart Mill, dalam karyanya, On Liberty, merupakan pertama yang menyadari
perbedaan antara kebebasan sebagai kebebasan bertindak dan kebebasan sebagai absennya
koersi. Dalam bukunya, Two Concepts of Liberty, Isaiah Berlin secara resmi merangka
perbedaan antara dua prespektif ini sebagai perbedaan antara dua konsep kebebasan yang
berlawanan: kebebasan positif dan kebebasan negatif. Penggunaan lain kemudian sebuah kondisi
negatif di mana individu dilindunggi dari tirani dan arbrituari yang dilakukan oleh otoritas,
sementara yang sebelumnya memasukan hak untuk memakai hak sipil, seperti pembuatan kantor.
Mill menawarkan penelusuran dalam pernyataan dari tirani lembek dan kebebasan mutual
dengan prinsip gangguan.[1] Keseluruhan, penting untuk memahami konsep ini ketika
mendiskusikan kebebasan karena semuanya mewakili bagian kecil dari teka-teki besar yang
dikenal dengan Kebebasan (filosofi). Dalam pengertian filosofis, moralitas harus berada di atas
tirani dalam semua bentuk pemerintahan yang sah. Jika tidak, orang akan dibiarkan berada dalam
sistem sosial yang diakari oleh keterbelakangan, ketidakteraturan, dan regresi.
Politik pemberdayaan
berkaitan dengan semua hal yang kita lakukan untuk mengatur diri kita sendiri dan
membuat keputusan.
https://dosenppkn.com/pemberdayaan/#Pemberdayaan_Politik
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebebasan