0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan6 halaman
Makalah ini membahas cara-cara mencegah pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak, seperti mengajarkan nama bagian tubuh sejak dini, menjelaskan bagian tubuh yang pribadi, serta mengajari anak tentang batas sentuhan yang diperbolehkan dan tidak. Topik penting lainnya adalah mengajari anak cara keluar dari situasi yang membahayakan dan memberitahu orang tua.
Makalah ini membahas cara-cara mencegah pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak, seperti mengajarkan nama bagian tubuh sejak dini, menjelaskan bagian tubuh yang pribadi, serta mengajari anak tentang batas sentuhan yang diperbolehkan dan tidak. Topik penting lainnya adalah mengajari anak cara keluar dari situasi yang membahayakan dan memberitahu orang tua.
Makalah ini membahas cara-cara mencegah pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak, seperti mengajarkan nama bagian tubuh sejak dini, menjelaskan bagian tubuh yang pribadi, serta mengajari anak tentang batas sentuhan yang diperbolehkan dan tidak. Topik penting lainnya adalah mengajari anak cara keluar dari situasi yang membahayakan dan memberitahu orang tua.
Disusun oleh Kelompok 4 Kelas IX A : 1. Adelia Febriani (01) 2. Diah Saputri Tri Wulandari (07) 3. Dwi Nur Natalia (17) 4. Lyra Rossyanda (11)
SMP NEGERI 1 PUHPELEM
KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2019/2020 1. Bicara tentang bagian-bagian tubuh sejak dini. Natasha menganjurkan agar orang tua mengajarkan anaknya memberi nama bagian tubuh dan berbicara tentang hal tersebut sedini mungkin. Gunakan nama yang tepat untuk bagian tubuh, khususnya bagian intim dan vital yang bisa menjadi objek perilaku kekerasan dan pelecehan seksual. Orang tua bisa mengganti nama bagian tubuh agar lebih mudah dipaham ioleh seorang anak , seperti #Vagina# menjadi # bagian bawah #. Saya tidak dapat memberi tahumu berapa banyak anak- anak muda yang saya ajak kerja yang menyebut vagina mereka sebagai # bagian bawah # mereka. Merasa nyaman menggunakan kata-kata ini dan mengetahui apa yang mereka maksudkan dapat membantu seorang anak berbicara dengan jelas jika seuatu yang tidak pantas telah terrjadi.” Kata Natasha.
2. Ajari mereka bahwa beberapa bagian tubuh bersifat
pribadi. Beritahu anakmu bahwa bagian pribadi mereka disebut #pribadi# karena mereka tak boleh dilihan oleh semua orang. Jelaskan bahwa hanya Ibu dan Ayah saja yang dapat melihat mereka telanjang, sedangkan orang lain tidak boleh melihat. Orang lain yang berada di luar rumah hanya boleh melihat mereka memakai pakaian saja. Jelaskan juga bahwa selain orang tua, seorang dokter juga bisa melihat mereka tanpa pakaian karena ada Ibu dan Ayah yang mendampingi saat seorang dokter memeriksa tubuh mereka.
3. Ajari batas-batas tubuh anak.
Katakan pada mereka tanpa terbelit-belit bahwa tak ada orang yang boleh menyentuh bagian tubuh mereka dan tak ada yang harus meminta mereka untuk menyentuh bagian pribadi orang lain. Bagian kedua dari kalimat barusan seringkali dilupakan oleh orang tua, sebab pelecehan seksual sering dimulai dengan pelaku meminta seorang anak untuk menyentuh tubuh mereka atau orang lain.
4. Katakan pada anak bahwa rahasia tubuh bukanlah hal
yang baik-baik saja Katakan pada anak bahwa tidak peduli apapun yang dikatakan orang lain, rahasia tentang tubuh itu tidak baik dan mereka harus selalu memberi tahu orang tua jika seseorang mencoba untuk membuat mereka merahasiakan tenteng tubuhnya.
5. Katakan kepada anak bahwa tak ada yang harus/boleh
mengambil gambar dari bagian tubuh mereka Yang satu ini seringkali dilupakan oleh orang tua. Di luar sana ada begitu banyak kejahatan seksual yang secara tak langsung menjadikan anak sebagai korban pelecehan seksual. Satu-satunya ada perilaku fedofil yang suka mengambil dan memperdagangkan foto-foto anak-anak telanjang secara online. Kalau sudah begini, anak-anak berada pada risiko yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Beri tahu anak-anak bahwa tak ada seorangpun yang boleh mengambil foto bbagian tubuh mereka.
6. Ajarkan anak-anak cara keluar dari situasi yang
menakutkan atau tak nyaman Beberapa anak ada yang merasa tak nyaman atau sulit untuk menolak sesuatu atau berkata “TIDAK” terutema kepada orang tua atau yang lebih tua. Beritahu mereka bahwa tak asalah untuk memberi tahu orang dewasa yang ada di sekitarnya bahwa mereka harus pergi jika sesuatu yang terasa salah terjadi. Semisal jika seseorang ingin melihat atau menyentuh bagian pribadi anak, maka mereka dapat memberi tahu orang tersebut bahwa mereka harus pergi ke toilet untuk buang air kecil atau sejenisnya.
7. Miliki kata sandi yang dapat digunakan anak-anak ketika
mereka merasa tak aman atau ingin dijemput Saat anak-anak menjadi sedikit lebih tua atau lebih mengerti, kamu dapat memberi mereka kata sandi yang dapat mereka gunakan ketika merasa tidak aman. Ini dapat digunakan di rumah, ketika ada tamu di rumah, atau ketika mereka sedang bermain atau menginap di rumah teman. 8. Beri tahu anak-anak bahwa mereka tidak akan pernah bermasalah jika mereka memberi tahu kamu sebuah rahasia tubuh. Kebanyakan pelaku akan memberi tahu anak yang menjadi target pelecehan seksual untuk merahasiankan perbuatan tsb. Hal ini seringkali dilakukan dgn cara yang sangat ramah seperti “Saya suka bermain denganmu, tetapi jika kamu memberi tahu orang lain apa yang kita mainkan, mereka tidak akan membiarkan saya bermain denganmu lagi”. Ataupun bisa disertai dgn ancaman.
9. Beritahu anak tentang sentuhan pada bagian tubuhnya.
Dalam pandangan beberapa orang tua dan buku berbicara tentang #sentuhan yang baik dan sentuhan yang buruk# hal ini dpt membingungkan karena seringkali sentuhan tidaklah menyakiti atau terasa buruk.
10.Beritahu anak bahwa aturan di atas berlaku bahkan pada
orang yang mereka kenal atau dgn anak lainnya Menurut Natasha ini adalah poin penting untuk didiskusikan dgn anak dgn perumpamaan yang lebih tepat sasaran. Seperti ketika kamu bertanya kepada seorang anak kecil seperti apa #Ibu dan Ayah mungkin menyentuh bagian pribadimu ketika kami membersihkanmu seperti mandi atau jika kami mengoleskan sesuatu dibagian tubuhmu. Tetapi tidak ada orang lain yang harus menyentuh tubuhmu seperti kami. Bukan teman, bukan bibi/paman, maupun guru-gurumu.