PENDAHULUAN
Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pekerjaan
pengukuran diatas tanah yang diperlukan untuk menyatakan kedudukan suatu titik atau
penggambaran situasi / keadaan secara fisik yang terdapat diatas permukaan bumi, yang
pada dasarnya bumi selalu bergerak sesuai dengan porosnya. Pergerakan bumi tersebut
menyebabkan dislokasi bumi dan perubahan tempat, oleh karena itu ilmu ukur tanah
diperlukan sebagai kontrol dari pergerakan tersebut dan mengetahui seberapa besar
pergeseran yang terjadi dimuka bumi. Kemudian ilmu ukur tanah juga umum digunakan
sebagai dasar dari perencanaan pembangunan.
Tujuan dari survey/pengukuran tanah adalah untuk meletakkan posisi dari titik-titik
di atas atau dekat permukaan bumi. Beberapa survey/pengukuran tanah meliputi
pengukuran jarak dan sudut dengan alasan, antara lain:
1
Kesuksesan dari pelaksanaan survey tergantung pada seberapa presisi dan baiknya
kondisi peralatan survey yang digunakan dan juga seberapa hati-hatinya kita
menggunakan peralatan tersebut di lapangan.
Adapun maksud dan tujuan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
Praktek Ilmu Ukur Tanah ini dilaksanakan di sekitar Kampus Politeknik Negeri
Medan, dengan waktu pelaksanaan yaitu setiap hari Selasa pukul 15.00-16.30 WIB pada
waktu praktek Ilmu Ukur Tanah. Pelaksanaannya tanggal 18 September 2018.
2
BAB 2
PENGUKURAN JARAK
Pengukuran adalah proses pemberian angka-angka atau label kepada unit analisis
untuk mempresentasikan atribut-atribut konsep. Pengukuran adalah penentuan
besaran,dimensi,atau kapasitas. Biasanya terhadap suatu standard atau satuan
pengukuran. Pengukuran pada ilmu ukur tanah dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa alat seperti meteran,waterpass,theodolite,alat sipat datar,dan lain lain.
3
7. Menurut Djemari Mardapi 1999: 8 Penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau
mendeskripsikan hasil pengukuran.
8. Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya
terhadap suatu standar atau satuan pengukuran (Wikipedia).
Salah satu alat ukur tanah yang akan dibahas adalah meteran(roll meter).
Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau biasa disebut juga sebagai
Roll Meter ialah alat ukur panjang yang bias digulung,dengan panjang 25-50 meter.
Meteran ini sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan. Ketelitian
pengukuran dengan rollmeter hingga 0,5mm. Roll Meter ini pada umumnya dibuat dari
bahan plastic atau plat besi tipis. Satuan yang dipakai dalam Roll Meter yaitu mm atau
cm,feet,atau inch. Pita ukur atau Roll Meter tersedia dalam ukuran panjang
10m,15m,30m,sampai 50m. pita ukur umumnya dibagi pada interval 5mm atau 10mm
Roll Meter juga memiliki daya muai dan daya regang. Daya muai adalah tingkat
pemuaian dikarenakan perubahan suhu udara. Dan daya regang adalah perubahan panjang
disebabkan regangan atau tarikan. Daya muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh
jenis Roll Meter,yang dibagi berdasarkan bahan yang dipakai dalam pembuatannya.
Roll Meter memiliki fungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga
berguna untuk mengukur sudut,membuat sudut siku-siku,dan juga dapat dipakai untuk
membuat lingkaran. Pada ujung pita dilengkapi dengan pengait dan diberi magnet agar
lebih mudah ketika sedang melakukan pengukuran,dan pita tidak lepas ketika mengukur.
2.2 Tujuan
4
Hillary Shella
Kevin Sihombing
Muhammad Naufal Daulay
Noviyona br Surbakti
5
2.5 Langkah langkah menggunakan Meteran(Roll Meter)
6
2.6 Materi Faktor-Faktor Pengukuran
Hal hal yang harus diperhatikan dalam proses pengukuran:
Didalam proses pengukuran pasti ada factor-faktor yang harus diperhatikan yaitu sebagai
berikut:
1. Akurasi
Akurasi adalah kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari variable yang
diukur.
2. Presisi
Presisi adalah hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran,atau derajat untuk
membedakan satu pengukuran dengan lainnya.
3. Kepekaan
Kepekaan adalah ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan input atau
variable yang diukur.
4. Resolusi
Resolusi adalah perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu ditanggapi alat ukur.
5. Kesalahan
Kesalahan adalah adanya penyimpangan angka dari nilai sebenarnya variable yang diukur.
7
2.8 Analisa Data
2.8.1. Analisa Data Kelompok 1
N JARAK JENIS
NAMA KETERANGAN
O A-B B-C A-C METERAN
1 Benny Sihombing 39 70 108,60 XP Tool(5m)
2 Benyamin Ginting 39 70 109 MTF(3m)
3 Corey Manalu 39 70 109 SJT(7,5m)
4 Hillary Shella 39 70,10 108,70 SJT(3m)
5 Kevin Sihombing 39 70 109 SJT(7,5m)
6 Muhammad Naufal 39 70 109 RUSH(5m)
7 Noviyona br Surbakti 39 70 109 SJT(7,5m)
NILAI RATA-RATA 39 70,0143 108,90
STANDART.DEVIASI 0 0,03499 0,16036
8
2.8.3 Analisa Data Kevin Sihombing
N JARAK JENIS
NAMA KETERANGAN
O C-B B-A C-A METERAN
1 Kevin Sihombing 69,45 38,15 107,55 PB
2 Kevin Sihombing 69,45 38,25 107,55 SJT
3 Kevin Sihombing 69,45 38,25 107,55 X VIPER
4 Kevin Sihombing 69,45 38,25 107,65 ETALIA
5 Kevin Sihombing 69,45 38,25 107,55 TOLEDO
6 Kevin Sihombing 69,45 38,25 107,55 FRESCOES
NILAI RATA-RATA 69,45 38,2333 107,567
STANDARD DEVIASI 0 0,037268 0,037268
BAB 3
PENUTUP
9
1.1 Kesimpulan
Hasil pengukuran jarak yang telah dilakukan sudah di cantumkan dalam
laporan ini. Kampus Politeknik Negeri Medan sebagai lokasi kerja. Data-data dari hasil
pengukuran jarak menggunakan meteran telah dimuat dalam laporan ini sehingga kita
dapat mengetahui jarak dari titik A ke B,jarak titik B ke C,dan jarak titik A ke C dan
begitu sebaliknya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengukuran
antara lain :
1. Melakukan pengecekan terhadap alat sebelum digunakan
2. Melakukan penyetelan alat dengan baik dan benar
3. Melakukan kegiatan pengukuran dengan baik dan benar (pembacaan rambu ukur
dan penulisan hasil pengukuran di buku lapangan haruslah tepat)
4. Perawatan alat setelah digunakan (pengecekan kembali)
Beberapa langkah untuk menggunakan meteran sebagai berikut:
1. Pengukuran memakai meteran gulung dimulai dari jarak nol meter yang dinyatakan
tepat di ujung pita meteran.
2. Posisikan ujung pita meteran ini tepat pada titik awal objek yang ingin diukur.
Minta bantuan orang lain untuk menahan posisi tersebut.
3. Tarik pita meteran menuju titik akhir dari objek yang akan diukur. Pastikan
posisinya benar-benar tepat.
4. Sebelum mencatat hasil pengukurannya, Anda perlu memastikan sekali lagi bawah
pita meter dalam kondisi tegak lurus. Sebab apabila posisi pita tersebut miring sedikit
saja akan merubah hasil pengukuran.
5. Catat hasil pengukuran sesuai dengan satuan yang Anda kehendaki apakah itu mm,
cm, m, inch, atau feet.
Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran juga tidak dapat dihindarkan. Ada
beberapa hal yang dapat membuat hasil pengukuran menjadi salah diantaranya.
1. Faktor alam, seperti angin dan cuaca
2. Faktor alat, misalnya alat yang telah rusak atau penyetelan alat yang tidak baik
3. Faktor manusia, misalnya pengukur tidak jeli dalam melakukan pengukuran atau
tidak berpengalaman.
10
11