Anda di halaman 1dari 26

Peraturan Sekolah Nomor : ……………………………………..

PERATURAN
TATA TERTIB DAN ETIKA SISWA
SMK PUI JATIBARANG

SMK PUI JATIBARANG


BAB I
PENGERTIAN UMUM

Pasal 1
Peraturan ini memuat beberapa istilah dan sebutan, berikut pengertian-
pengertian yang dimaksud dalam peraturan ini :
a. Tata Tertib dan Etika Siswa adalah kumpulan kaidah dan
peraturan yang mengatur sikap tindak siswa SMK PUI Jatibarang selama
menjadi siswa SMK PUI Jatibarang ;
b. Siswa, adalah siswa yang terdaftar sebagai siswa SMK PUI
Jatibarang dibuktikan dengan memiliki Kartu OSIS;
c. Warga Sekolah, adalah seluruh Siswa, Guru, Staf Tata Usaha, dan
Pengelola Sekolah lainnya yang memiliki
d. Disiplin Etika adalah kemampuan siswa bersikap tindak sesuai
dengan norma kesopanan, kepantasan dan kesusilaan yang ditetapkan
sebagai Etika Siswa SMK PUI Jatibarang;
e. Disiplin Waktu adalah kemampuan siswa memenuhi kewajiban-
kewajiban administratif dan keuangan, mengikuti setiap kegiatan
sekolah, dan melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan sekolah
kepada siswa sesuai waktu yang telah ditetapkan;
f. Disiplin Berbusana adalah kemampuan siswa berpakaian
seragam, mengenakan kelengkapan seragam, dan aksesoris sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan;
g. Disiplin Penggunaan Fasilitas Sekolah adalah kemampuan siswa
untuk menggunakan fasilitas sekolah sesuai peruntukannya, jadwal
penggunaan, prosedur pemakaian dan memelihara fasilitas sekolah
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh penanggungjawab
Fasilitas sekolah;
h. Pelaku adalah siswa yang secara obyektif dikategorikan telah
melanggar satu atau lebih Tata Tertib dan Etika Siwa;
i. Skoring adalah angka hukuman yang diberikan kepada Pelaku
Pelanggaran Tata Tertib dan Etika Siswa.
j. Sanksi Ditempat adalah hukuman yang diberikan selain
pemberian skoring kepada Pelaku Pelanggaran Tata Tertib dan Etika
Siswa oleh Petugas Penegak Disiplin ditempat kejadian; jenis hukuman
diatur dalam petunjuk pelakasanaan Tata Tertib dan Etika Siswa;
k. Sanksi Alternatif adalah sanksi yang dapat dijatuhkan oleh Komisi
Disiplin Siswa dengan memilih salah satu sanksi dari beberapa sanksi
yang harus dijatuhkan kepada pelaku.
l. Sanksi kumulatif adalah penjatuhan satu atau lebih sanksi
sekaligus oleh Komisi Disiplin Siswa kepada pelaku sesuai pelanggaran
yang telah dilakukannya.
m. Petugas Penegak Disiplin adalah adalah alat kelengkapan Majelis
Penegak Disiplin yang anggotanya adalah Guru yang secara limitatif
diberi tugas dan wewenang oleh Kepala Sekolah untuk melaksanakan
Pengendalian dan Penegakan Tata Tertib dan Etika Siswa.
n. Pembantu Petugas Penegak Disiplin adalah alat kelengkapan
Majelis Penegak Disiplin Siswa yang anggotanya adalah siswa yang
direkomendasikan oleh Pembina OSIS dan disetujui oleh Kepala Sekolah
untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas Petugas Penegak Disiplin.
o. Majelis Penegak Disiplin adalah lembaga yang diberi tugas dan
wewenang oleh Kepala Sekolah untuk melaksanakan Penegakan Disiplin
Tata Tertib dan Disiplin Siswa.
p. Komisi Disiplin Siswa adalah alat kelengkapan Majelis Penegak
Disiplin yang diberi wewenang memeriksa, mengadili Pelaku Pelanggaran
Tata Tertib dan Etika Siswa yang diajukan oleh Petugas Penegak Disiplin
sesuai dengan mekanisme dan tata cara yang ditetapkan, dan
menjatuhkan sanksi berdasarkan ketentuan sanksi yang ditetapkan.
q. Hak Pembelaan adalah hak Pelaku untuk menjelaskan,
menerangkan dan atau memberikan bukti lain didepan sidang Komisi
Disiplin Siswa sebagai upaya memperoleh keringanan sanksi berdasarkan
tata cara yang ditetapkan.
r. Pembela adalah guru yang secara ex-officio diberi hak oleh Kepala
Sekolah untuk memberikan pembelaan kepada Pelaku didepan sidang
Komisi Disiplin Siswa dengan diminta atau tanpa diminta oleh Pelaku;.
s. Sidang adalah proses peradilan sekolah yang diselenggarakan oleh
Komisi Disiplin Siswa Disiplin untuk mengadili pelaku pelanggaran Tata
Tertib dan Etika Siswa yang telah memenuhi syarat-syarat untuk diadili
oleh Komisi Majelis Disiplin Siswa berdasarkan tata cara sidang yang
ditetapkan.

BAB II

PRINSIP DASAR TATA TERTIB DAN ETIKA SISWA

Pasal 2
(1).Siswa SMK PUI Jatibarang berhak atas pendidikan yang layak sesuai
dengan jenjang pendidikan dan program kejuruan yang ditempuhnya di
SMK PUI Jatibarang;
(2).Siswa SMK PUI Jatibarang berkewajiban mematuhi setiap peraturan yang
ditetapkan oleh SMK PUI Jatibarang selaku penyelenggara Pendidikan;
(3).Tata Tertib dan Etika Siswa SMK PUI Jatibarang adalah sarana
Pembangunan Karakter Siswa SMK PUI Jatibarang yang bertujuan untuk
mewujudkan Visi dan Misi SMK PUI Jatibarang;
(4).Tata Tertib SMK PUI Jatibarang terbagi atas :
- Disiplin Etika
- Disiplin Waktu
- Disiplin Berbusana
- Disiplin Penggunaan Fasilitas Sekolah

Pasal 3
(1).Penegakan Disiplin Tata Tertib dan Etika Siswa adalah proses
diberlakukannya peraturan sekolah yang mengatur Tata Tertib dan Etika
Siswa secara tegas, terencana dan sistematis agar Tata Tertib dan Etika
Siswa dimengerti, dipahami dan dipatuhi siswa sehingga terbentuk
pribadi siswa yang disiplin dan bertanggungjawab pada hak dan
kewajibannya.
(2).Penegakan Disiplin Tata Tertib dan Etika Siswa mengutamakan tindakan
Preventif.
(3).Dalam hal diperlukan tindakan represif maka tindakan dimaksud harus
berdasarkan pada fakta obyektif, bersifat mendidik, memiliki nilai guna,
memiliki nilai tambah bagi pengembangan kemampuan dan kepribadian
siswa dengan tetap menjaga harkat dan martabat siswa sebagai manusia.

BAB III
ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

Pasal 4
(1).Siswa Wajib memberikan informasi yang benar dalam mengisi atau
memberikan data diri, data keluarga, dan atau data lainnya yang diminta
oleh Sekolah;
(2).Siswa Wajib menyerahkan dokumen dan atau kelengkapan dokumen yang
diminta oleh sekolah tepat pada waktu yang ditentukan.
(3).Siswa Wajib menyampaikan surat-surat yang ditujukan kepada orang
tua/wali siswa.
(4).Siswa wajib menunjukan KHS/Raport pada tiap Awal Tahun Pelajaran,
Awal Semester, dan Awal Tengah Semester Tahun berjalan.
Pasal 5
Siswa Wajib memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktu yang
ditentukan.

Pasal 6
Petugas Administrasi dan Keuangan sekolah wajib melaporkan setiap
pelanggaran pasal 4 dan Pasal 5 kepada Petugas Penegak Disiplin.

BAB IV
KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR
Bagian Pertama
Waktu Belajar
Pasal 7
(1) Proses Belajar Mengajar Pelajaran dimulai pukul 07.00 sampai
dengan pukul 14.00 dengan kecuali ditentukan lain oleh Kepala Sekolah
atau pejabat lain atas persetujuan Kepala Sekolah;
(2) Dalam hal siswa datang melebihi waktu yang ditetapkan pada ayat
(1) pasal ini wajib melapor ke Guru Piket dan atau Petugas Penegak
Disiplin;.
(3) Siswa yang datang melebihi waktu yang ditetapkan pada ayat (1)
pasal ini dapat mengikuti pelajaran atas seizin Guru Piket dan atau
Petugas Penegak Disiplin, atau kebijakan lain atas persetujuan kepala
sekolah atau pejabat lain.

Pasal 8
(1) Selama Proses Belajar Mengajar dimaksud ayat Pasal 7 (1)
berlangsung siswa dilarang keluar dari lingkungan sekolah dengan
alasan apapun.
(2) Selama Proses Belajar Mengajar berlangsung siswa wajib mengikuti
pelajaran didalam kelas dan atau diluar kelas.
(3) Siswa yang karena tugasnya harus berada diluar kelas pada saat
Proses Belajar Mengajar berlangsung harus meminta izin kepada guru
pengajar dan atau Guru Piket dengan menunjukan surat tugas dan atau
keterangan tertulis lainnya yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah dan
atau oleh Pejabat Sekolah lainnya yang diberi wewenang oleh Kepala
Sekolah;
(4) Dalam hal Guru Pengajar berhalangan hadir maka Ketua Murid dan
atau pejabat kelas paling tinggi wajib melapor ke Guru Piket dan
melaksanakan tugas yang diberikan Guru Piket dan atau Petugas Penegak
Disiplin.

Pasal 9
(1) Siswa dapat diizinkan pulang oleh Guru Piket dan atau Petugas
Penegak Disiplin dalam hal :
1. Sakit ;
2. Kepentingan Keluarga yang bersifat mendadak;
3. Mengurus dokumen sekolah;
4. Tugas Sekolah.
5. Terjadi musibah di keluarga siswa
(2) Dalam hal siswa meminta izin pulang karena alasan dimaksud
dalam angka 2 dan 5 ayat (1) pasal ini maka izin dapat diberikan
dengan syarat siswa dijemput oleh Orang tua/wali siswa.
(3) Dalam hal siswa meminta izin karena alasan dimaksud dalam
angka 4 ayat (1) pasal ini wajib menunjukan surat tugas dan atau
keterangan tertulis lainnya dari Kepala Sekolah dan atau Pejabat sekolah
yang diberi wewenang oleh Kepala Sekolah.

Bagian Kedua
Ketidakhadiran Siswa
Pasal 10

(1) Ketidakhadiran siswa terdiri atas :


1. Ketidakhadiran Sementara, yaitu ketidak hadiran siswa
karena alasan Sakit dan Izin dengan waktu paling lama 3 (tiga) hari
berturut-turut;
2. Ketidakhadiran Permanen, yaitu ketidakhadiran siswa karena
berbagai alasan dengan waktu lebih dari 7 (tujuh) hari berturut-
turut dan atau memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan.
(2) Setiap Ketidakhadiran siswa karena alasan Sakit lebih dari 2 (dua)
hari harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Sakit dari Dokter dan atau
Pejabat yang berwenang;
(3) Permohonan Izin Ketidakhadiran siswa karena adanya keperluan
dan atau urusan keluarga yang tidak dapat ditingalkan harus diajukan
secara tertulis dan atau lisan oleh Orangtua/wali siswa;
(4) Setiap Ketidakhadiran Siswa yang tidak memenuhi ketentuan ayat
(2) dan ayat (3) pasal ini dianggap sebagai Ketidakhadiran Tanpa
Keterangan;
Pasal 11
Siswa yang angka ketidakhadirannya secara akumulatif lebih dari 7 (tujuh) hari
dalam satu bulan efektif dengan alasan apapun dianggap sebagai
Ketidakhadiran Permanen.

Bagian Ketiga
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Tidak mengganggu
Proses Belajar Mengajar

Pasal 12
(1) Penyelenggaraan kegiatan Ekstrakurikuler dilarang mengganggu
jalannya Proses Belajar Mengajar.
(2) Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler harus sedemikian rupa
menyesuaikan dengan Proses Belajar Mengajar;

Pasal 13
Kegiatan Ekstrakurikuler pada saat Proses Belajar Mengajar berlangsung
dapat diselenggarakan setelah mendapat izin tertulis dari Kepala Sekolah.

BAB V
UPACARA BENDERA

Pasal 14
(1) Upacara Bendera dilingkungan SMK PUI Jatibarang diselenggarakan
tiap Hari Senin berdasarkan Tata Upacara Bendera SMK PUI Jatibarang
yang telah ditetapkan.
(2) Dalam hal keadaan memaksa Upacara Bendera disekolah dapat
tidak dilaksanakan apabila memenuhi salah satu syarat berikut :
1. Jadwal Upacara Bendera dianggap dapat mengganggu
pelaksanaan UTS, UAS, UNAS dan atau kegiatan akademis lainnya
atas pertimbangan Penanggunjawab Kurikulum dan disetujui oleh
Kepala Sekolah;
2. Kondisi Alam yang tidak memungkinkan diselenggarakannya
Upacara Bendera atas pertimbangan Penanggungjawab
Pelaksanaan Upacara Bendera;
Pasal 15
(1) Setiap Siswa wajib mengikuti Upacara Bendera yang terdiri atas :
1. Upacara Bendera di sekolah tiap hari Senin;
2. Upacara Bendera karena tugas yang dibebankan kepada
seluruh atau sebagian siswa untuk mengikuti Upacara Bendera
didalam atau diluar sekolah.
(2) Siswa yang tidak dapat mengikuti seluruh rangkaian prosesi
Upacara Bendera karena berbagai alasan apapun dianggap tidak
mengikuti Upacara Bendera dan tidak berhak mengisi Daftar Hadir
Upacara Bendera;.
(3) Siswa yang mengikuti seluruh prosesi Upacara Bendera berhak
mengisi Daftar Hadir Upacara Bendera.
(4) Siswa yang ditugaskan menjadi Petugas Upacara Bendera tidak
dapat menolak tugas dengan alasan apapun.

BAB VI
SERAGAM SEKOLAH DAN KELENGKAPANNYA
Bagian Pertama
Seragam SMK PUI Jatibarang

Pasal 16
(1) Pakaian Seragam sekolah siswa SMK PUI Jatibarang terdiri atas :
1. Pakaian Seragam Baju Putih-Celana /rokAbu-abu selanjutnya
disebut Seragam Putih-Abu;
2. Seragam Pramuka ;
3. Seragam Khas SMK PUI Jatibarang yang terdiri atas:
a. Pakaian Batik : Baju motif Batik Celana/rok Hitam/
abu-abu;
b. Pakaian PSHS yang ditetapkan sekolah;
c. Pakaian Olah Raga yang ditetapkan Sekolah.
(2) Pakaian Seragam Sekolah Putih-Abu Wajib dikenakan siswa setiap
hari Senin;
(3) Pakaian Seragam Sekolah Khas SMK PUI Jatibarang PSHS Wajib
dikenakan Setiap hari Selasa dan Rabu;
(4) Pakaian seragam sekolah batik dipakai setiap hari Kamis ;
(5) Pakaian Seragam Olah Raga wajib dikenakan setiap siswa mengikuti
Pelajaran Olah Raga dan pada waktu lain yang ditetapkan;
(6) Pakaian Pramuka bagi Pengurus Dewan Ambalan Pramuka
Pangkalan SMK PUI Jatibarang Wajib mengenakan Pramuka berikut
kelengkapannya setiap hari Jumat dan sabtu.
Pasal 17
(1) Kelengkapan Pakaian Seragam Sekolah SMK PUI Jatibarang yang
wajib dikenakan oleh siswa SMK PUI Jatibarang dengan terdiri atas :
1. Sabuk Hitam dengan motif dan kepala sabuk standar, tidak
mengandung unsur trend dan fashion yang dapat merusak citra
siswa SMK PUI Jatibarang;
2. Sepatu dengan warna dominan hitam;
3. Kaus kaki Warna putih polos dengan panjang 15 cm diatas
mata kaki dikenakan setiap hari kecuali bagi seragam pramuka
menggunakan kaus kaki hitam dengan ukuran 15 cm diatas mata
kaki;
4. Dasi Abu-abu dikenakan pada hari Senin sampai hari Rabu;
5. Topi Hitam dipakai tiap mengikuti Upacara Bendera;
6. Lambang OSIS pada saku baju depan untuk Seragam Putih-
abu;
7. Badge Lokasi Sekolah pada lengan baju sebelah kanan
(2) Siswa Wajib mengenakan segala kelengkapan Seragam sekolah
selama mengenakan Seragam Sekolah SMK PUI Jatibarang;

Bagian Kedua
Model, Pola dan Desain Pakaian Seragam

Pasal 18
(1) Model, Pola dan Desain Pakaian Seragam SMK PUI Jatibarang dan
Pakaian Khas SMK PUI Jatibarang berlandaskan pada etika berpakaian
sebagai seorang pelajar dilembaga pendidikan formal.
(2) Siswa dilarang mengenakan Pakaian Seragam dengan Model, Pola
dan Design yang mengandung unsur trend fashion.

Pasal 19
(1) Pola dan Desain Pakaian Seragam Putih-Abu untuk putri:
1. Model standar;
2. Lengan baju 5 cm di atas sikut;
3. Panjang baju 15 cm di bawah pinggang;
4. Jahitan baju tidak memakai kupnat (sekeng);
5. Rok lipat satu bagian depan dengan panjang 5 cm dibawah
lutut;
6. Tidak memakai saku belakang;
(2) Pola dan Desain Pakaian Seragam Khas SMK PUI Jatibarang untuk
Putri :
1. Model Pakaian Muslim;
2. Rok lipat satu bagian depan;
3. Baju longgar dengan panjang 20 cm dibawah pinggang;
4. Kerudung putih putih polos tanpa motif;
(3) Pola dan Desain Pakaian Pramuka mengacu kepada Peraturan
Kepramukaan yang berlaku;
(4) Lain-lain hal tentang seragam dapat diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Sekolah lainnya;

Pasal 20
(1) Pola dan Desain Pakaian Seragam Putih-Abu untuk putra:
a. Model Baju dan Celana standar;
b. Lengan baju 5 cm di atas sikut;
c. Panjang baju 15 cm di bawah pinggang;
d. Saku celana standar;
e. Lingkar celana bagian pinggang tidak melebihi batas
pinggang dan atau dibawah pinggang;
(2) Pola dan Desain Pakaian Seragam Khas SMK PUI Jatibarang untuk
Putra :
a. Celana model standar;
b. Baju longgar dengan panjang 20 cm dibawah pinggang.
(3) Pola dan Desain Pakaian Pramuka mengacu kepada Peraturan
Kepramukaan yang berlaku;
(4) Lain-lain hal tentang seragam dapat diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Sekolah lainnya.
Bagian Ketiga
Ketentuan Pakaian Jilbab

Pasal 21
(1) Pola, Model dan Desain memenuhi ketentuan lazimnya Pakaian
Muslim dengan penyesuaian :
1. Kelengkapan Seragam Putih-Abu dimaksud Pasal 17 tetap
berlaku;
2. Cara mengenakan baju seragam Putih-Hitam dan Putih-Abu
tidak dikeluarkan.
3. Warna kerudung seragam Putih-Abu adalah Putih;
(2) Siswa Putri yang memakai Pakaian Seragam berjilbab dilarang
membuka kerudung dengan alasan apapun selama berada didalam
lingkungan sekolah;
(3) Ketentuan ayat (2) pasal ini dikecualikan atas dasar alasan:
1. Adanya kondisi yang mengancam keselamatan jiwannya;
2. Alasan Kesehatan;
(4) Lain-lain tentang Jilbab dapat diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Sekolah lainnya.

Bagian Keempat
Penampilan Diri, Kerapihan, Aksesoris dan perlengkapan lainya

Pasal 22
(1) Siswa Wajib mengenakan Seragam Sekolah yang telah ditetapkan
ketika memasuki lingkungan SMK PUI Jatibarang pada saat Proses Belajar
Mengajar berlangsung dan dilarang :
1. Memakai pakaian, jacket, sweater, dan lain-lain jenis pakaian
dengan alasan apapun selain yang dimaksud Pasal 16 dan Pasal
17;
2. Siswa dilarang mengenakan topi dan atau tutup kepala
lainnya selain yang dimaksud pada angka 7 ayat (1) pasal 17;
3. Memakai pin, bros, dan lain-lain aksesoris pada pakaian
seragam sekolah.
4. Mengenakan atribut, lambang-lambang dan simbol-simbol
lainnya dari organisasi dan atau kelompok yang tidak bernaung
dibawah institusi dan atau lembaga resmi yang sah menurut
peraturan pemerintah;
(2) Selama berada didalam lingkungan sekolah Siswa dilarang
mengenakan aksesoris dan perhiasan diluar batas kepantasan sebagai
pelajar dilembaga pendidikan formal;

Pasal 23
(1) Selama berada didalam lingkungan sekolah Siswa Putra dilarang :
1. Mengenakan gelang aksesoris;
2. Mengenakan anting, giwang dan aksesoris lainnya yang
lazim digunakan siswa Putri;
(2) Selama berada didalam lingkungan sekolah seluruh siswa dilarang:
1. Membawa sesuatu benda yang dapat dijadikan sebagai
senjata untuk mengancam, memukul dan atau melukai orang lain;
2. Membawa, mengisap dan atau menggunakan rokok,
narkotik, obat terlarang, minuman beralkohol dan lain-lain barang
yang termasuk dalam kategori zat adiktif;
3. Membawa majalah, buku, alat dan lain-lain benda yang
mengandung unsur pornografi;
4. Membawa dan atau menggunakan benda yang dapat
membahayakan dirinya dan atau orang lain.

Pasal 24
(1) Ketentuan Penampilan Diri dan kerapihan siswa Putri :
1. Baju Wajib dimasukan kebawah rok kecuali ada ketentuan
lain dalam peraturan ini;
2. Dilarang mengenakan make-up dan atau merias diri diluar
batas kepantasan sebagai pelajar di lembaga pendidikan formal
kecuali ditentukan lain dalam peratuan ini;
3. Dilarang memotong rambut dengan model ekstrim dan atau
tidak lazim bagi pelajar putri dan atau menyimpang dari kodratnya
sebagai perempuan;
4. Dilarang mewarnai rambut dengan warna selain warna asli
rambutnya;
5. Dilarang mewarnai kuku jari tangan dan atau memelihara
kuku jari tangan melebihi panjang 2 cm;
6. Dilarang memiliki tatto pada bagian tubuh manapun.
(2) Dilarang membawa dan menggunakan alat rias, alat kecantikan,
make-up dan alat bersolek lainnya diluar batas kepantasan sebagai
pelajar di lembaga pendidikan formal kecuali ditentukan lain dalam
Peraturan ini.

Pasal 25
(1) Ketentuan Penampilan Diri dan kerapihan siswa Putra :
1. Baju Wajib dimasukan kebawah celana bagian pinggang,
kecuali ditentukan lain dalam Peraturan ini;
2. Wajib memotong rambut dengan model cepak standar
panjang 5 cm.;
3. Dilarang mewarnai rambut dengan warna selain warna asli
rambutnya;
4. Dilarang mewarnai kuku jari tangan;
5. Wajib Memotong pendek kuku jari tangan;
6. Dilarang memiliki tatto pada bagian tubuh manapun.;
7. Dilarang memelihara jambang, kumis dan jenggot;
(2) Dilarang membawa dan menggunakan alat rias, alat kecantikan,
make-up dan alat bersolek yang tidak lazim bagi pelajar putra dan atau
menyimpang dari kodratnya sebagai laki-laki.

BAB VII
ETIKA SIKAP SISWA DI DALAM DAN DI LUAR
LINGKUNGAN SEKOLAH

Pasal 26
Siswa SMK PUI Jatibarang wajib menjaga dan membangun citra SMK PUI
Jatibarang sebagai lembaga pendidikan formal yang menjunjung tinggi nilai-
nilai kesopanan, nilai-nilai kesusilaan, nilai-nilai budi pekerti yang luhur dan
patuh kepada tata tertib dan peraturan Sekolah SMK PUI Jatibarang sebagai
siswa dan peraturan-peraturan lainnya sebagai anggota masyarakat untuk
mewujudkan visi dan misi SMK PUI Jatibarang
Bagian Pertama
Etika Siswa Didalam Kelas

Pasal 27
(1) Pada saat Guru menyampaikan materi pelajaran Siswa wajib :
1. Duduk sopan dan memperhatikan dengan seksama materi
pelajaran yang disampaikan oleh Guru Pengajar;
2. Membawa buku, alat dan perlengkapan sesuai kebutuhan
pelajaran yang diikuti;
3. Meminta izin terlebih dahulu apabila akan bertanya, dan atau
memberikan komentar terhadap materi pelajaran yang sedang
disampaikan oleh Guru Pengajar;
4. Mengerjakan tugas-tugas pelajaran yang diberikan oleh
Guru Pengajar;
5. Menjaga sopan santun apabila menyampaikan pendapat,
komentar, bertanya dan atau menjawab pertanyaan Guru Pengajar;
6. Meminta Izin apabila akan meninggalkan kelas dimaksud
ayat (3) Pasal 8 dan Pasal 9 Peraturan ini;
7. Jujur pada saat mengikuti Test, Ulangan, dan evaluasi lainnya
yang diberikan oleh Guru Pengajar;
(2) Pada saat Guru Pengajar sedang menyampaikan materi pelajaran
siswa dilarang :
1. Tidur didalam kelas;
2. Duduk bertumpang kaki, mengangkat kaki dan lain-lain
sikap duduk yang dianggap tidak menghargai kesopanan kepada
Guru Pengajar;
3. Membaca dan atau membuka-buka buku, majalah, dan atau
lain-lain bacaan yang bukan merupakan materi pelajaran yang
sedang disampaikan oleh Guru Pengajar;
4. Mengobrol dengan teman;
5. Merias diri;
6. Menyalakan Hand Phone (HP) dan atau alat komunikasi
lainnya;
7. Makan dan minum;
8. Bersikap dan atau melakukan perbuatan lain yang dapat
menimbulkan kegaduhan dan atau mengganggu Prose Belajar
Mengajar;
(3) Lain-lain etika sikap khas tiap Program Keahlian dapat ditetapkan
kemudian menurut kebutuhan dan tujuan pembelajaran tiap Program
Keahlian;

Pasal 28
(1) Pada waktu istirahat dan atau guru tidak ada didalam kelas siswa
dilarang:
1. Duduk dikursi dan atau diatas meja Guru;
2. Duduk di atas meja;
3. Makan dan minum;
4. Membuang sampah dalam kelas tidak pada tempat;
5. Membuat kegaduhan yang mengganggu kelas lain;
6. Meninggalkan barang berharga didalam tas dan atau didalam
kelas apabila meninggalkan kelas;
7. Memainkan instrumen dan atau alat musik lainnya;
(2) Apabila terjadi kehilangan barang didalam kelas maka Ketua Murid
dan atau Pejabat Kelas paling Tinggi wajib :
1. Memeritahkan agar siswa yang ada didalam kelas untuk tidak
keluar meninggalkan kelas;
2. Mengumpulkan siswa yang berada diluar kelas dikoridor
depan kelas.
3. Mengutus salah seorang Pejabat kelas melaporkan kejadian
kepada Guru Piket dan atau Wali Kelas dan Atau Petugas Penegak
Disiplin lainnya;
4. Jika Pejabat dimaksud angka 3 ayat (2) Pasal ini telah datang
maka tanggungjawab penanganan kejadian beralish kepada Pejabat
tersebut;
(3) Prosedur Penanganan Kejadian dimaksud ayat (2) pasal ini diatur
lebih lanjut dalam sebuah Prosedur Tetap;

Bagian Kedua
Etika Siswa Diluar Kelas

Pasal 29
(1) Siswa dilarang membawa dan atau menerima tamu dan atau
memasukan orang lain selain siswa SMK PUI Jatibarang kedalam dan
didalam lingkungan SMK PUI Jatibarang tanpa izin Guru Piket, dan atau
Petugas Penegak Disiplin;
(2) Siswa dilarang membawa dan atau mengajak orang lain yang bukan
siswa SMK PUI Jatibarang mengikuti kegiatan SMK PUI Jatibarang tanpa
izin Guru Piket dan atau Penanggungjawab kegiatan dan atau Petugas
Penegak Disiplin;
(3) Siswa wajib mengenakan seragam dan seluruh kelengkapan
seragam selama berada didalam lingkungan SMK PUI Jatibarang pada
waktu Proses Belajar Mengajar masih berlangsung;
(4) Siswa dilarang jongkok didepan koridor kelas, ditempat lain
didalam lingkungan SMK PUI Jatibarang dan atau ditempat yang
diperuntukan untuk duduk;
(5) Siswa dilarang membuang sampah tidak pada tempatnya.

Pasal 30
(1) Dalam hal bergaul dengan lawan jenis siswa dilarang berduaan
atau lebih dan atau berpasang-pasangan dengan lawan jenis didalam
ruang tertutup didalam lingkungan sekolah pada saat Proses Belajar
Mengajar berlangsung dan atau setelah Proses Belajar Mengajar berakhir;
(2) Selain dimaksud ayat (1) Pasal ini siswa dilarang melakukan
perbuatan melampaui batas-batas kepantasan dan kesusilaan sebagai
pelajar didalam lingkungan lembaga pendidikan formal ;
(3) Ketentuan dimaksud ayat (1) Pasal dapat diabaikan dalam hal
siswa sedang menjalankan tugas dan atau suatu aktivitas kegiatan resmi
sekolah dibawah pengawasan Pembina Kegiatan dan atau Petugas
Penegak Disiplin;

Bagian Ketiga
Etika Siswa kepada Guru, Staf Tata Usaha dan Pengelola Sekolah
lainnya

Pasal 31
Siswa SMK PUI Jatibarang wajib menghormati Guru, Staf Tata Usaha, dan
Pengelola lainnya berdasarkan tata nilai kesopanan dan prinsip saling
menghargai sehingga terbentuk suatu pola hubungan:
1. Hubungan antara Guru dengan anak didik;
2. Hubungan antara siswa sebagai pelajar dengan orang tua yang
lebih;
3. Hubungan antara Siswa sebagai anak didik dengan Guru sebagai
Orang Tua.

Pasal 32
(1) Siswa wajib menjaga kehormatan dan nama baik Guru ketika
bertemu, bertegur sapa, berkomunikasi dan atau dalam bentuk
hubungan lain;
(2) Siswa yang hendak menyampaikan pandangan, kritik, saran dan
atau protes dikarenakan tidak dapat menerima perlakuan, tindakan, cara
pengajaran dan lain-lain perbuatan dari seorang guru hendaknya
disampaikan secara sopan dan baik-baik dengan tetap mengacu pada
pasal ayat (1) pasal ini dan atau dengan cara :
1. Menghadap langsung kepada guru yang bersangkutan dan
diselesaikan dengan cara kekeluargaan;
2. Mengadukan persoalanya secara tertulis kepada Wali Kelas, dan
atau Petugas Bimbingan dan Konseling (BK);
(3) Prosedur Pelaksanaan ayat (2) pasal ini diatur dengan peraturan
Kepala Sekolah;

Bagian Keempat
Etika Penggunaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Pasal 33
Pemanfaatan dan Penggunaan sarana dan prasarana sekolah pada prinsipnya
hanya diperuntukan bagi kepentingan pendidikan dan pengembangan
kepribadian siswa SMK PUI Jatibarang, Guru, Staf Tata Usaha dan lain-lain
pengelola sekolah SMK PUI Jatibarang dan diatur dengan Tata Tertib dan
Prosedur Penggunaan dan Pemanfaatan fasiltas Sekolah yang buat oleh
masing-masing petugas pengelola sarana dan prasarana sekolah dan
disahkan oleh Kepala Sekolah;

Pasal 34
(1) Warga
Sekolah wajib mengikuti Prosedur pemanfaatan dan atau penggunaan
dan atau peminjaman dan atau pengembalian sarana dan prasarana
sekolah;
(2) Warga
Sekolah wajib memanfaatkan dan menggunakan fasilitas sekolah sesuai
dengan peruntukan fasilitas tersebut;
(3) Warga
Sekolah dilarang ;
1. Menggunakan dan atau meminjam barang dan atau sarana prasara
tanpa izin dari petugas pengelola sarana prasana;
2. Mengajak orang luar warga sekolah menggunakan sarana dan
prasarana sekolah tanpa izin tertulis dari penanggungjawab sarana
prasarana;
3. Menyalahgunakan izin penggunaan dan atau pemanfaatan sarana
prasaran untuk kepentingan selain kepentingan sekolah dimaksud
pasal 33;
4. Merusak, memodifikasi, dan atau merubah fungsi, bentuk, ukuran
dan lain-lain tindakan terhadap sarana prasarana sekolah;
(4) Warga
sekolah wajib :
1. Mematuhi jadwal penggunaan dan atau pemanfaatan sarana dan
prasarana sekolah;
2. Meminta izin kepada petugas Pengelola Sarana Prasarana dalam hal
penggunaan dan pemanfaatna sarana dan prasarana diluar jadwal
yang telah ditentukan;
3. Mengisi daftar hadir, buku tamu dan atau formulir lainya yang
disediakan pengelola;
4. Mengajukan surat peminjaman barang apabila penggunaan dan
pemanfaaatan sarana dan prasarana dilakukan dilain tempat yang
telah ditentukan;
5. Memelihara kebersihan dalam hal sarana prasarana yang
digunakan adalah berupa ruangan, berada didalam ruangan dan atau
berupa tempat berlangsungnya kegiatan;
6. Melaporkan kerusakan dan lain-lain kondisi yang menyebabkan
tidak berfungsinya sarana dan prasarana secara normal;
7. Mengganti setiap kerusakan yang terjadi akibat kesalahan prosedur
penggunaan dan atau kesalahan lain yang diakibatkan karena
kelalaian;
8. Mengembalikan barang dan atau sarana prasarana yang telah
digunakan kepada pengelola sarana prasarana;
9. Mengisi formulir dan atau buku dan atau dokumen lain untuk
peminjaman dan pengembalian sarana dan prasarana yang disediakan
Petugas Pengelola sarana prasarana;
(5) Siswa yang
memenuhi ketentuan angka 7 ayat (4) Pasal ini diberikan sanksi
tambahan berupa pemberian skoring;
(6) Lain-lain hal
tentang Etika Penggunaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana yang
belum diatur dalam peraturan ini dapat diatur secara khusus dalam
peraturan sekolah lainnya;

BAB VIII
PENEGAKAN DISIPLIN TATA TERTIB DAN ETIKA SISWA

Pasal 35
(1) Proses Penegakan disiplin Tata Tertib dan Etika Siswa didasarkan
pada asas kekeluargaan, dan kasih sayang dengan mengutamakan
pendekatan pribadi berdasarkan pada prosedur yang ditetapkan.
(2) Kegiatan Penegakan Disiplin Tata Tertib dan Etika Siswa terdiri atas
3 (tiga) kegiatan Pokok :
1. Pembinaan Disiplin Tata Tertib dan Etika Siswa
2. Penanganan Pelanggaran Tata Tertib dan Etika Siswa;
3. Pemberian Sanksi atas Pelanggaran Tata Tertib dan Disiplin
Siswa.
(3) Penanganan Pelanggaran dan pemberian sanksi atas Pelanggaran
Tata Tertib dan Etika Siswal dilaksanakan oleh sebuah Majelis Penegak
Disiplin Siswa yang terdiri atas :
1. Komisi Disiplin Siswa;
2. Petugas Penegak Disiplin;
3. Pembantu Petugas Penegak Disiplin Siswa.
Bagian satu
Pembinaan Disiplin Tata Tertib dan Etika Siswa

Pasal 36
Setiap Guru Pengajar wajib memberikan pembinaan, peneguran dan
pemberian sanksi ditempat kepada siswa yang terlihat langsung olehnya
telah melakukan pelanggaran Tata Tertib dan Etika yang telah diatur dalam
peraturan ini;

Pasal 37
Wali Kelas, Petugas Bimbingan dan Konseling, secara terjadwal dan
terencana, secara sendiri-sendiri atau bersama-sama wajib melakukan
upaya preventif Penegakan DisiplinTata Tertib dan Etika Siswa dengan
memberikan pembinaan, pengertian, dan pemahaman tentang pentingnya
belajar mematuhi dan melaksanakan Tata tertib dan Etika Siswa di Sekolah
Kejuruan sesuai tuntutan kompetensi tiap Program Keahlian.

Pasal 38
Pembina Ekstrakurikuler dan Pembina OSIS dalam setiap pelaksanaan
kegiatan wajib memasukan setidak-tidaknya unsur pembelajaran disiplin
prosedur, disiplin administrasi dan etika berorganisasi kepada anggota
ekstrakurikuler dan atau OSIS berdasarkan Peraturan ini.

Bagian Dua
Penanganan Pelanggaran Tata Tertib dan Etika Siswa

Pasal 39
Komisi Disiplin Siswa
(1) Komisi Disiplin Siswa terdiri dari seorang Ketua dan beberapa
anggota.
(2) Ketua Komisi dipilih dari anggota Komisi Disiplin yang terdiri dari
ex Officio Ketua Program Keahlian ditambah 2 (dua) orang Guru yang
ditunjuk oleh Kepala Sekolah;
(3) Tugas Pokok Komisi Disiplin adalah sebagai berikut:
1. Menerima berkas pengajuan nama-nama siswa pelaku
pelanggaran yang skoring pelanggaran disiplinnya telah memenuhi
syarat untuk diperiksa ditingkat Komisi Disiplin;
2. Menyelenggarakan Peradilan sekolah untuk memeriksa Pelaku
berdasarkan mekanisme dan tata cara yang ditetapkan;
3. Menjatuhkan sanksi kepada pelaku dan atau membebaskan Pelaku
dari sanksi
4. Memberikan rekomendasi Kepala Sekolah dalam hal Pelaku
terbukti telah melakukan Pelanggaran Khusus;
(4) Dalam melaksanakan tugas pokoknya Komisi Disiplin Siswa dapat
dibantu oleh Pembantu Petugas Penegak Disiplin.

Petugas Penegak Disiplin


Pasal 40
Petugas Penegak Disiplin adalah Guru Piket dan ex officio Wali Kelas

Pasal 41
(1) Tugas Pokok Guru Piket sebagai Petugas Penegak Disiplin adalah
sebagai berikut :
1. Memeriksa seragam siswa, kelengkapan seragam siswa,
kerapihan, dan keterlambatan siswa pada waktu siswa memasuki
lingkungan sekolah sebelum jam pelajaran pertama dimulai;
2. Memeriksa pelaksanaan tugas kebersihan piket kelas;
3. Memastikan pengajian pagi dilaksanakan semua kelas;
4. Memeriksa kedisiplinan siswa melaksanakan Tata Tertib dan
Etika Siswa dimaksud Bab VII Bagian Dua peraturan ini.
5. Menerima dan menangani pengaduan pelanggaran Tata
Tertib dan Etika Siswa;
6. Memberikan sanksi ditempat dan skoring kepada pelaku
pelanggaran.
7. Membukukan tiap Pelanggaran ;
8. Membuat Berita Acara Kejadian Pelanggaran;
9. Mengisi Laporan Harian Penegakan Disiplin.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokoknya Guru Piket dibantu oleh
Pembantu Petugas Penegak Disiplin.

Pasal 42
(1) Tugas Pokok Wali Kelas sebagai Petugas Penegak Disiplin adalah
sebagai berikut:
1. Melaksanakan Tugas Pokok Guru Piket dimaksud ayat (1)
Pasal 42 dalam hal Guru Piket berhalangan;
2. Menindaklanjuti Laporan Harian Penegakan Disiplin
dimaksud angka 9 ayat (1) Pasal 42.
3. Membuat Pengajuan kepada Komisi Disiplin apabila skoring
siswa walinya telah memenuhi syarat untuk diajukan ke Komisi
Disiplin;
4. Menerima dan menangani pengaduan Pelanggaran Tata
Tertib yang dilakukan oleh siswa walinya;
5. Memberi sanksi ditempat dan skoring siswa walinya yang
melakukan pelanggaran;
6. Membukukan tiap pelanggaran yang dilakukan siswa walinya;
(2) Dalam melaksanakan tugas pokoknya Wali Kelas Piket dibantu oleh
Pembantu Petugas Penegak Disiplin.

Pasal 43
(1) Tugas Pembantu Petugas Penegak Disiplin adalah melaksanakan
Tugas Guru Piket dimaksud ayat (1) pasal 41 dalam hal Guru Piket
Berhalangan dan Wali Kelas berhalangan;
(2) Dalam hal sedang melaksanakan tugas dimaksud ayat (1) pasal ini
Pembantu Petugas Penegak Disiplin berwenang memberikan sanksi
ditempat sesuai prosedur yang ditetapkan atas izin Pembina Siswa dan
atau wali kelas lain yang ada pada saat kejadian .
(3) Pembantu Petugas Penegak Disiplin tidak berwenang memberikan
skoring, skoring diberikan oleh Pembina Siswa dan atau wali kelas yang
ada pada waktu kejadian;
(4) Membukukan dan melaporkan kekadian pelanggaran ketika kondisi
dimaksud ayat (1) pasal terjadi;
(5) Menyiapkan tempat dan peralatan pelaksanaan Sidang Komdis;
(6) Membantu pelaksanaan Tugas-tugas Komdis dan Petugas Penegak
Disiplin.

Bagian Tiga
Sanksi Atas Pelanggaran Tata Tertib dan Etika Siswa

Pasal 44
Jenis Pelanggaran
(1) Jenis Pelanggaran dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
1. Pelanggaran Ringan, ;
2. Pelanggaran Berat;
3. Pelanggaran Khusus;
(2) Termasuk kedalam jenis pelanggaran ringan apabila bukan
merupakan pelanggaran khusus dan memenuhi salah satu syarat
berikut :
1. Pelaku Pelanggaran melanggar salah satu Peraturan Sekolah
ini untuk pertama kalinya;
2. Pelaku pelanggaran baru melakukan sebanyak-banyaknya
dua kali melakukan pelanggaran yang sama yang dilakukan waktu
sebelumnya;
3. Pelanggaran dimaksud angka 1 ayat (2) pasal ini ancaman
sanksi pokoknya adalah pemberian skoring setinggi-tingginya 20
ditambah dengan satu jenis sanksi ditempat atau sanksi lain
sesuai dengan kesepakatan Komisi penegakan disiplin;

(3) Termasuk kedalam jenis pelanggaran berat memenuhi salah satu


syarat berikut :
1. Pelaku pelanggaran telah lebih dari 3 (tiga) kali melakukan
pelanggaran peraturan yang sama yang dilakukan diwaktu
sebelumnya;
2. Peraturan yang dilanggar termasuk peraturan yang
ditetapkan sebagai Pelanggaran Berat;
3. Pelaku Pelanggaran telah lebih dari 4 (empat) kali melakukan
pelanggaran pada peraturan yang berbeda di waktu sebelumnya;
4. Menghina, melawan dan atau melecehkan Guru, Staf TU,
Pengelola sekolah dan atau Petugas lain yang sedang
melaksanakan Tugas Sekolah;
5. Memberikan keterangan dan atau kesaksian palsu;
6. Melanggar Pasal 10 ayat (1) point 2, Pasal 23 ayat (1), Pasal
31, Pasal 35 (3);
(4) Termasuk kedalam Pelanggaran Khusus apabila memenuhi salah
satu syarat berikut :
1. Melanggar Pasal 23 ayat (2)
2. Melakukan perbuatan pidana yang diatur oleh Hukum dan
perundang-udangan negara;
3. Menghasut dan atau menyebarkan berita bohong kepada
sesama siswa;
4. Melakukan Pencurian di dalam lingkungan sekolah;
5. Memeras sesama siswa;
6. Menganiaya sesama siswa didalam dan diluar sekolah;
7. Merusak secara sengaja sarana dan prasarana sekolah;
8. Terbukti melakukan perbuatan asusila didalam dan atau
diluar sekolah;
9. Terbukti melakukan suatu perbuatan yang dapat merusak
citra dan merugikan nama baik sekolah
(5) Jenis Pelanggaran khusus dapat ditambah dengan suatu penetapan
oleh Kepala Sekolah setelah mendapat rekomendasi dari Komisi Disiplin
Siswa dan ditetapkan dengan Peraturan Sekolah dan atau Keputusan
Kepala Sekolah.

Pasal 45
Sanksi Pelanggaran
(1) Setiap terjadi Pelanggaran Ringan dikenakan Sanksi Pelanggaran
Ringan :
1. Sanksi Pokok, pemberian skoring sekurang-kurangnya 5 dan
setinggi- tingginya 20 atau
sanksi…………………………………………………………………………………
…………;
2. Sanksi Tambahan, pengenaan denda dan atau ganti rugi atas
kerusakan ditimbulkan akibat pelanggaran/ sanksi
…………………………………………………………………………………………
……………………;
3. Sanksi ditempat, dapat berupa salah satu sanksi berikut :
a. Push-up atau Bending atau Squat-jump, sekurang kurang 10
kali dan sebanyak-banyaknya 20 kali;
b Lari mengelilingi lapangan basket sekuarang-kurangnya 5
keliling dan sebanyak-banyaknya 10 keliling;
c Membersihkan sarana prasarana sekolah selama sekurang-
kurangnya 1 (satu) jam pelajaran dan sebanyak-banyaknya 2 (dua)
jam pelaran;
d Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an sekurang-
kurangnya 5 surat dan sebanyak banyaknya 10 Surat Pendek;
e Menghafal kosa kata Bahasa Inggris sekurang kurang 50
kosa kata dan sebanyak banyaknya 100 kata;

(2) Setiap terjadi Pelanggaran berat dikenakan Sanksi Pelanggaran


Berat :
1. Sanksi Pokok, pemberian skoring sekurang-kurangnya 15 dan
setinggi-tingginya 30;
2. Sanksi Tambahan, pengenaan denda dan atau ganti rugi atas
kerusakan ditimbulkan akibat pelanggaran;
3. Sanksi ditempat, dapat berupa salah satu sanksi berikut :
a. Push-up atau Bending atau Squat-jump, sekurang kurang 20
kali dan sebanyak-banyaknya 35 kali;
b. Lari mengelilingi lapangan basket sekurang-kurangnya 10
keliling dan sebanyak-banyaknya 20 keliling;
c. Jalan jongkok mengelilingi lapangan basket sekurang
kurangnya 5 keliling dan sebanyak-banyaknya 10 keliling.
d. Menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an sekurang-
kurangnya 10 Surat Pendek dan sebanyak-banyaknya 15 surat
pendek;
e. Menghafal kosa kata Bahasa Inggris sekurang-kurangnya
100 kosa kata dan sebanyak-banyaknya 150 kosa kata;
f. Membersihkan sarana prasarana sekolah selama sekurang-
kurangnya 1 jam pelajaran dan sebanyak-banyaknya 2 jam pelaran;

(3) Setiap terjadi Pelanggaran Khusus langsung diajukan kedepan


Sidang Komisi Disiplin meskipun Pelaku tidak memiliki catatan
pelanggaran sebelumnya dan dikenakan Sanksi Pelanggaran Khusus:
1. Sanksi Pokok, sekurang-kurangnya dikenakan seluruh Sanksi
Pelanggaran Berat secara kumulatif ditambah selama 1 (satu) minggu
mengerjakan tugas kebersihan, dan setinggi-tingginya dikeluarkan
dari sekolah;
2. Sanksi Tambahan, pengenaan denda dan atau ganti rugi atas
kerusakan;

(4) Setiap siswa yang telah memiliki skoring 100 dan atau telah
sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali melakukan pelanggaran berat
dikenakan tindakan :
1. Pemanggilan Orang Tua;
2. Diajukan ke Sidang Komisi Disiplin;
3. Sanksi yang dijatuhkan dalam Komisi Disiplin dapat berupa salah satu :
a. Dibebaskan dari sanksi;
b. Dikenakan sanksi denda dan ganti rugi;
c. Dikenakan salah satu sanksi Pelanggaran Berat;
d. Dikenakan seluruh sanksi pelanggaran berat secara
kumulatif;
e. Dikenakan sanksi Pelanggaran khusus
f. Diajukan kepada Kepala Sekolah untuk dikeluarkan dari
sekolah.
(5) Setiap Siswa yang telah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) dikenakan
sanksi oleh Komisi Disiplin maka pada pelanggarn berikutnya dapat
diajukan kepada Kepala Sekolah untuk dikeluarkan dari Sekolah;

(6) Beban sanksi yang dikenakan untuk tiap jenis pelanggaran


disesuaikan dengan kondisi fisik, kesehatan, kemampuan, nilai guna,
bagi setiap siswa.
(7) Setiap pengenaan Sanksi dibuatkan Berita Acara Pemberian Sanksi;

BAB IX
PENUTUP

Pasal 46
Prosedur dan mekanisme pelaksanaan Tugas-tugas Majelis Penegak Disiplin
dalam peraturan ini selanjutnya disusun dalam sebuah Petunjuk pelaksanaan

Pasal 47
Prosedur dan Tata Cara Sidang Komis diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan
Sidang Komisi Disiplin;

Pasal 48
Lain-lain hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur dalam
Peraturan dan Petunjuk Pelaksanaan Penegakan Disiplin Tata tertib dan
Etika;

DITETAPKAN DI : Jatibarang
TANGGAL : ……………………
Kepala SMK PUI Jatibarang

Dra. Hj. Nur Aslihati

Anda mungkin juga menyukai