Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka. Siapa yang lebih
dulu melihat sesama anggota dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu
tanpa harus adanya aba-aba, tidak pandang jabatan ataupun pangkat, usia tua
atapun muda.
Salam tersebut bisa diberikan sambil berjalan, sedang duduk, saat naik sepeda
ataupun kendaraan lainnya. Jadi tidak harus berhenti.
2 Salam hormat
merupakan salam yang diberikan kepada
seseorang atau sesuatu yang mempunyai
kedudukan lebih tinggi.
Salam hormat ditujukan kepada :
Bendera kebangsaan saat dikibarkan dan
(atau) disimpan dalam suatu upacara.
Jenazah yang sedang lewat ketika akan
dimakamkan.
Kepala Negara dan wakilnya, Panglima tinggi,
para duta besar, tamu negara, para menteri
dan pejabat kehormatan lainnya.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya biasanya
saat upacara.
3 Salam janji
Adalah salam yang dilakukan atau diberikan ketika
ada anggota Pramuka yang sedang dilantik. Saat
Pemberian salam pramuka dilakukan ketika
pramuka yang dilantik mengucapan janji (satya)
yaitu Tri Satya / Dwi Satya.
Cara Penggunaannya
Cara memberikan salam Pramuka dan
membalas salam:
Ada beberapa ketentuan dalam memberikan dan
membalas salam pramuka.
Ketentuan-ketentuan itu antara lain:
Secara umum sikap saat memberikan salam
dengan berdiri, dengan posisi sikap sempurna
(siap)
Tangan kiri lurus tetap mengepal sedangkan
tangan kanan diangkat pada pelipis
Posisi telapak tangan terbuka menghadap ke
bawa dan kelima jari rapat (seperti hormat
biasa)
# Saat duduk
Saat berkendara
Berada ditempat ramai dan jauh (posisi anda
dengan teman)
Siaga merupakan sebutan anggota Pramuka yang memiliki umur 7-10 tahun.
Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan
bangsa Indonesia, yaitu saat rakyat Indonesia mensiagakan dirinya untuk
mencapai kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo tahun 1908
sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Satuan Satuan terkecil pada Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan-satuan
dari beberapa barung disebut Perindukan.Setiap Barung beranggotakan 5-10
orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung yang dipilih
anggota Barung itu sendiri.
Masing-masing Pemimpin Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka
yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut dengan Sulung.
Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang dipimpin Sulung.
1. Mula
2. Bantu
3. Tata
Dwisatya
Dwidarma
Jika sudah ada kode instruksi “Ya”, tongkat harus dilepas dari pegangan dan
peserta secepat mungkin menangkap tongkat teman yang ada di sebelah
kanannya. Peserta bisa mendapat diskualifikasi jika tongkat lebih dulu jatuh.
Jika sudah siap, maka dimulailah permainan ini. Letakkan sebuah benda di
tengah lingkaran. Lalu si pencuri datang dan berjalan mengitari lingkaran. Untuk
mencuri benda itu, si pencuri bisa melalui dari sudut lingkaran mana saja. Lalu
tugas petani menangkap si pencuri saat sudah menyentuh benda tersebut.
Yang harus pencuri lakukan yaitu berusaha untuk keluar dari lingkaran tersebut,
melalui jalan masuk yang ia lewati tadi, dan pencuri dianggap berhasil dan
selamat jika bisa keluar tanpa tertangkap. Jika pencuri tertangkap, maka petani
tersebut menjadi pencuri, kemudian dipilihlah seorang petani baru.
Garis finish ada di 15 meter dari garis start atau dari posisi peserta yang
terdepan. Jika permainan sudah dimulai, peserta paling belakang harus
melompati teman-temannya sampai semua terlewati.
Pramuka Penggalang
https://materibelajar.co.id/materi-pramuka-penggalang/
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
Kode Kehormatan bagi Pramuka penggalang, terdiri dari trisatya dan juga
dasadarma
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji bersungguh-sungguh:
– Menjalankan kewajibanku pada perintah Tuhan dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta mengamalkan pancasila.
– Menolong sesama mahluk hidup dan mempersiapkan diri untuk membangun
masyarakat.
– Menepati Dasadarma.
Dasadarma
1. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang pada sesama manusia.
3. Patriot sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
1. Penolong berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet dalam keadaan
kering
2. pakai tongkat kering/papan kering untuk menarik ataupun mendorong kawat
beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
3. Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, segera lakukan nafas buatan
sampai bantuan medis datang
1. Luka tutup menggunakan kain kasa kompres yang steril, kemudian kain kasa
kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.
Untuk menutup luka biasa juga memakai bahan yang bersih lainnya, misalnya
kasa steril, sapu tangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang
semuanya sudah dicuci dan disetrika. Kalau tidak tersedia peralatan yang steril,
jangan ragu-ragu lagi memakai baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan
bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan
darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2. Luka yang sudah berdarah tak boleh dibersihkan karena pendarahan akan
membersihkan luka itu, yang bisa dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan
air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak dahulu.
3. Pada semua kasusa pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk
itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang palinga menyenangkan
dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
2. Tanda-tanda Shok
a. Menghentikan pendarahan
b. Meniadakan hambatan pada saluran nafas
c. Memberi nafas buatan
d. Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling nyaman
dan menyenangkan
Permainan
1. BUAT BARISAN
Tujuan : Agar peserta bisa berkenalan lebih jauh dengan peserta lainya, fisik
maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerja sama dalam
kelompok.
Langkah-langkah :
Peserta dibagi kedalam dua kelompok yang sama banyak (jika jumlah peserta
ganjil, seorang pemandu bias masuk pada salah satu kelompok). Pemandu
menjelaskan aturan permainan, sebagai berikut;
Langkah-langkah :
Perhatian
Latihan ini di maksudkan sebagai latihan agar peserta bisa memakai atau
menggunakan tubuhnya untuk menampilkan karakter khayalan. Spontanitas dan
ketelitian di usahakan terus berkembang. Jangan ada dua karakter permainan
yang sama. Kalau para peserta melihat satu karakter yang sama dengan yang di
peragakan, yang sedang memperagakan itu di minta untuk mengganti
karakternya.
Variasi
3. PETA KEHIDUPAN
Tujuan : Kesempatan bagi peserta untuk saling mengenal. Menghilangkan
hambatan yang di sebabkan perasaan malu dan membangun keterbukaan dan
saling percaya antara peserta.
Langkah-langkah :