Anda di halaman 1dari 20

Nama anggota kelompok 1:

1.Dini Indah Nur’aini 1913053120


2.Dyah Tri Sulistiani 1913053104
3.Gde Satya Yudha Tama 1913053129
4.Meriska Dwi Setianingsih 1913053115

Nilai,Norma,dan Budaya
Lokal Lampung
1.NILAI BUDAYA

Nilai budaya adalah seperangkat nilai-nilai


yang disepakati dan tertanam dalam suatu
masyarakat, lingkup organisasi, atau
lingkungan masyarakat, yang telah mengakar
pada kebiasaan, kepercayaan (believe), dan
simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu
yang bisa dibedakan satu dan lainnya sebagai
acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang
akan terjadi atau sedang terjadi.
Ada tiga hal yang berkaiatan dengan nilai-nilai
budaya yaitu:

1) Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang


kasat mata (jelas)
2) Sikap, tingkah laku, gerak gerik yang muncul
sebagai akibat adanya slogan atau moto
tersebut
3) Kepercayaan yang tertanam (believe system)
yang telah mengakar dan menjadi kerangka
acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak
terlihat).
A.Nilai Budaya Lampung
Upacara adat yang masih dilestarikan :
1) upacara kuruk liman : upacara tujuh bulanan
2) upacara Becukor :upacara gunting rambut bayi yang berumur 2
tahun
3) Upacara turun tanah : upacara ketika bayi berumur 3 bulan
4) Upacara nyerak : upacara melubangi bagian daun telinga bagi
perempuan untuk memasang anting – anting
5) Upacara rebah diah : upacara adat perkawinan besar dari suku
saibatin
6) Upacara hibalbatin : upacara adat perkawinan jujur antara pria
dan wanita yang berlainan marga
7) Upacara bumbung aji : upacara adat perkawinan jujur
tingkat 2 dimana memelai pria hanya menggunakan
pakaian haji
8) Upacara intar padang : upacara perkawinan adat yang
tidak dilakukan di balai adat, hanya dilakukan oleh pemuka
adat dan tidak disaksikan oleh penyimbang
9) Upacara sebambangan : upacara perkawinan tanpa
melalui lamaran dan masa pertunangan
10)Upacara adat kematian
11) Upacara ngelepaskan niat : upacara yang dilakukan
seseorang yang memenuhi nazar
12)Upacara ngerujak – ngeliman : upacara makan rujak dan
membersihkan rambut pada bulan Ramadhan
13)Upacara bujenong jaru marga : upacara pengukuhan
kepala marga yang baru
B.Pengertian Nilai Budaya Menurut Para Ahli
• Koentjaraningrat (dalam Warsito 2012 : 99)

Nilai budaya merupakan nilai yang terdiri atas konsepsi-konsepsi yang


hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga masyarakat dalam
hal-hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam
suatu masyarakat menjadi orientasi dan rujukan dalam bertindak bagi
mereka.

• Clyde Kluckholn (dalam Warsito 2012: 99)


Nilai budaya ialah sebagai konsepsi umum yang terorganisasi,
berpengaruh terhadap perilaku yang berkaitan dengan alam, kedudukan
manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal-
hal yang diingini dan tidak diingini yang mungkin berkaitan dengan
hubungan orang dengan lingkungan dan sesama manusia.
C.Fungsi Nilai Budaya
• Sebagai salah satu pedoman bagi perilaku manusia di
masyarakat
• Sebagai faktor pendorong munculnya pola berpikir
masyarakat
• Sebagai salah satu sumber tatanan cara berperilaku yang
cukup penting, misalnya hukum adat dan kebiasaan, aturan
mengenai sopan santun, dan lain sebagainya
D.Ciri Nilai Budaya

1) Nilai budaya bukan merupakan bawaan dari lahir, melainkan sesuatu


yang perlu dipelajari
2) Nilai budaya bisa diwariskan dari satu orang ke orang lainnya, atau
dari suatu kelompok ke kelompok lainnya, bahkan bisa diwariskan
pula antar generasi manusia
3) Nilai budaya memiliki simbol yang menjadi ciri khas suatu budaya
4) Nilai yang bermakna dalam sifat budaya akan senantiasa dinamis,
sehingga akan terus berubah seiring berjalannya waktu
5) Nilai budaya bersifat selektif dan merepresentasikan perilaku
manusia secara terbatas
6) Berbagai unsur kebudayaan saling berkaitan dengan nilai budaya
7) Adanya anggapan bahwa nilai budaya sendiri memiliki kelebihan jika
dibandingkan dengan nilai budaya yang lain
2.Norma

Pengertian Norma adalah kaidah,


pedoman, acuan, dan ketentuan
berperilaku dan berinteraksi antar
manusia di dalam suatu kelompok
masyarakat dalam menjalani kehidupan
bersama-sama.
A.Fungsi Norma dalam Kehidupan :
1) Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang.
2) Menciptakan ketertiban dan keadilan didalam masyarakat
3) berlakumenciptakan kenyamanan, kemakmuran dan kebahagiaan
anggotanya
4) Menciptakan keselarasan hubungan setiap anggota
5) Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat
6) Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada masyarakat yang
melanggar norma
7) Menjadi petunjuk bagaimana menjalin suatu hubungan antar
anggota
8) Menciptakan suasana yang tertib dan tentram untuk setiap anggota
B.Macam – macam norma yang ada
dimasyarakat Lampung :

1) Kuntara Raja Niti


2) Cepalo Ghuwa Belas
3) Hukum Adat Penguasaan Tanah /
Pelatoeran
3.Budaya Lokal Lampung
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang rumah dan
diwariskan dari generasi ke generasi.
Kebudayaan merupakan tingkah laku, kebiasaan dan
tradisi kehidupan yang terlahir dari peniggalan leluhur
yang diyakini dan dipercayai oleh elemen masyarakat.
 A.Kebudayaan memiliki lima aspek yang saling
terkait:

1) Aspek asas bathin


2) Aspek epistemologis atau metodologis
3) Aspek nilai atau epistemologis
4) Aspek sosiologis dan historis
5) Aspek formal teknis
B. unsur-unsur Piil Pesenggiri :

1) Juluk-Adek
2) Nemui-Nyimah
3) Nengah-Nyappur
4) Sakai-Sambaiyan
Kesimpulan :

Koentjaraningrat (dalam Warsito 2012 : 99)


Nilai budaya merupakan nilai yang terdiri atas
konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam
fikiran sebahagian besar warga masyarakat
dalam hal-hal yang mereka anggap amat mulia.
Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat
menjadi orientasi dan rujukan dalam bertindak
bagi mereka.
 Jenis norma budaya lampung :

1) Kitab kuntara raja niti


2) Cepalo ghuwa belas
3) Pelatoeran
 Falsafah budaya lokal lampung :

1) Juluk-adek (gelar adat)


2) Nemui-nyimah
Nemui nyimah merupakan kewajiban bagi suatu keluarga dari
masyarakat Lampung umumnya untuk tetap menjaga
silaturahmi, dimana ikatan keluarga secara genealogis selalu
terpelihara dengan prinsip keterbukaan, kepantasan dan
kewajaran.
3) Nengah Nyappur
Nengah-nyappur menggambarkan bahwa anggota
masyarakat Lampung mengutamakan rasa
kekeluargaan dan didukung dengan sikap suka
bergaul dan bersahabat dengan siapa saja, tidak
membedakan suku, agama, tingkatan, asal usul dan
golongan
4) Sakai Sambaiyan
Sakai sambaiyan berarti tolong menolong dan gotong
royong, artinya memahami makna kebersamaan atau
guyub. Sakai-sambayan pada hakekatnya adalah
menunjukkan rasa partisipasi serta solidaritas yang
tinggi terhadap berbagai kegiatan pribadi dan sosial
kemasyarakatan pada umumnya.
Saran :
Sebagai masyarakat Lampung seharusnya kita
melestarikan budaya yang ada di Lampung. Manaati
norma yang berlaku menjauhi larangannya agar
terciptanya nilai dalam masyarakat Lampung.
Sekian
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai