Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PRODUKTIVITAS

Nama :
1. Rachmad Berlianto Saputro (183700009) B

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Fakultas Teknik Indusri

2018
A. People and Teamwork

Ringi merupakan suatu konsep kerja di dalam sebuah proses organisasi yang
bertujuan untuk mendorong setiap orang didalam suatu tim agar dapat mengutarakan ide
serta gagasannya dalam pengambilan sebuah keputusan. Proses pengambilan suatu
keputusan itu dapat diambil secara kolektif dengan mempetimbangkan semua masukan-
masukan yang ada. Hambatan – hambatan yang muncul dalam suatu proses kerja akan
dibahas secara bersama- sama. Proses ini nanti nya dilakukan tanpa membeda – bedakan
kedudukan karyawan disuatu organisasi sehingga hal tersebut dapat memupuk rasa
kebersamaan antar karyawan. Kemudian hasil dari pengambilan keputusan tersebut
didokumentasikan, disetujui, serta ditanda tangani oleh semua anggota tim.

1. Cross-trained
Cross-trained merupakan suatu pelatihan silang yang diberikan kepada karyawan
guna mengembangkan kemampuan diluar bidang pekerjaan sehari-hari. Konsep
cross-trained ini juga berfungsi untuk memfasilitasi karyawan dalam menggunakan
kemampuannya dalam berorganisasi. Sebelum kegiatan pelatihan dan pengembangan
ini dilakukan, tahapan awal yang dilakukan yaitu sosialisasi atau orientasi.
Sosialisasi sendiri merupakan suatu proses yang melibatkan pada pengajaran
budaya organisasi serta upaya bagaimana melakukan suatu usaha, termasuk dalam
bagaimana memahami serta menerima nilai, norma, dan juga keyakinan yang menjadi
panutan bagi semua anggota organisasi.
Selain sosialisasi, terdapat juga orientasi. Orientasi merupakan suatu kegiatan
pelatihan yang ditujukan kepada karyawan baru terhadap pekerjaan mereka, rekan
kerja, dan juga lingkungan organisasi mereka. Orientasi ini membantu dalam
pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh semua anggota karyawan baru yang
baru bergabung dalam suatu organisasi, dengan alasan agar karyawan baru lebih
memahami tentang organisasi, misalnya saja kompenasasi, jam kerja, dan juga
dengan siapa dia (karyawan baru) harus bekerja sama.
Tujuan utama dari kegiatan orientasi ini yaitu membantu para karyawan agar
mempelajari lebih mendalam lagi mengenai organisasi secepat mungkin, sehingga
diharapkan dapat memberikan kontribusinya pada organisasi. Orientasi juga akan
mengurangi rasa cemas yang ada dalam diri karyawan baru serta membantu karyawan
baru agar lebih cepat beradaptasi di dalam kegiatan organisasi. Bagi suatu organisasi,
orientasi sangat bermanfaat untuk para karyawan, diantaranya untuk meningkatkan
produktivitas karyawan, mengurangi tingkat turn over, serta pengenalan organisasi.
Pelatihan (trained) merupakan suatu proses sistematis yang bertujuan untuk
menyesuaikan perilaku karyawan dengan tujuan organisasi. Pada kegiatan pelatihan
ini telah diciptakan suatu keadaan dimana karyawan dapat mempelajari tentang sikap,
kemampuan, skills, pengetahuan, dan perilaku tertentu yang berkaitan dengan suatu
pekerjaan. Jadi dapat disimpulkan bahwasannya melalui pelatihan ini karyawan akan
mampu mencapai kemampuan tertentu guna membantu pencapaian tujuan organisasi.
Dalam pelatihan ini juga menyediakan para karyawan-karyawannya sebuah
pengetahuan yang bersifat spesifik, dapat diketahui dan juga sebuah keterampilan
yang nantinya dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang saat ini sedang
mereka hadapi.
Pelatihan juga menyiapkan para karyawannya untuk segera menjalankan tugas
yang sudah ada dan diberikan saat ini. Jadi dengan kata lain pelatihan merupakan
suatu proses peningkatan kemampuan atau keterampilan seorang karyawan agar
mereka mampu melaksanakan tugas atau pekerjaan yang saat ini sedang mereka
hadapi.
Berdasarkan Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
mengatur secara khusus tentang pemberian pelatihan kerja bagi setiap tenanga kerja.
Tujuan umum dilakukan kerja menurut UU ini yaitu untuk membekali serta
meningkatkan kompetensi kerja seorang karyawan dimana hal tersebut akan
berdampak pada peningkatan produktivitas serta kesejahteraan tenaga kerja
(karyawan). Peningkatan kompetensi kerja yang dimaksud yaitu, seorang tenaga kerja
(karyawan) berhak dan juga wajib untuk meningkatkan kompetensinya berdasarkan
minat, bakat dan juga kemampuannya.
a. Jenis-jenis Cross-trained yang sering ditemui dalam dunia kerja
a) On The Job Training
On The Job Training adalah suatu jenis pelatihan kerja yang dilakukan di
dalam suatu perusahaan. Pelatihan kerja ini tentunya bermanfaat bagi setiap
individu (karyawan) dalam mengembangkan karirnya, dan juga sekaligus
memberikan dampak yang positif terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Jenis pelatihan seperti ini memang diadakan secara langsung di dalam tempat
kerja. Dalam pelatihan ini nantinya, yang akan berperan sebagai mentor yaitu
para pekerja senior maupun yang sudah memiliki pengalaman kerja serta
kemampuan yang lebih.
Dalam masa pelatihan ini, para karyawan baru akan mendapatkan suatu
pengalaman langsung, contohnya saja pengalaman menggunakan mesin,
peralatan, dan juga pengetahuan-pengetahuan lainnya yang memang sangat
diperlukan dalam menjalankan tugas-tugasnya di dalam pekerjaan dengan
lebih efektif. Dengan adanya pelatihan On The Job Training ini diharapkan
karyawan baru akan segera mampu menemukan hambatan serta tantangan
dalam menjalankan tugasnya. Sedangkan peranan mentor dalam hal ini selain
menurunkan segala kemampuan yang dimilikinya, para mentor juga dapat
memberikan solusi dalam mengatasi suatu masalah dan tantangan tersebut.
b) Off The Job Training
Off The Job Training merupakan suatu jenis pelatihan yang dilakukan di luar
lingkup lingkungan kerja, dalam kata lain di luar wilayah perusahaan.
Pelatihan-pelatihan jenis ini terdiri dari :
(a) Seminar
Kegiatan pelatihan seminar ini bisa juga diadakan oleh suatu institusi
perusahaan maupun lembaga lainnya yang bertujuan untuk memberikan
sebuah informasi penting yang sangat bermanfaat tentunya bagi para
peserta seminar. Pelatihan jenis seminar ini tentunya diberikan oleh
seseorang yang ahli, memiliki banyak pengalaman serta memiliki
kompetensi dalam suatu bidang yang bersangkutan.seorang pembiacara
atau yang biasa disebut dengan expert dalam kegiatan seminar ini nantinya
akan memberikan sebuah tips dan cara-cara yang akan bermanfaat bagi
para karyawan agar mereka dapat melakukan pekrjaannya dengan sebaik-
baiknya.
(b) Simulasi
Kegiatan simulasi ini dilakukan dengan tujuan agar para peserta pelatihan
tahu bagaimana cara menggunakan mesin dan juga peralatan-peralatan
lainnya yang nantinya akan mereka gunakan dalam lingkungan kerjanya.
Dengan kata lain setelah para karyawan baru mengikuti pelatihan simulasi
ini maka mereka akan mendapatkan pengalaman secara langsung dan
nantinya akan lebih mudah dalam mempraktikannya secara langsung
dalam dunia kerja.
(c) Creativity Training
Jenis pelatihan kerja yang satu ini memiliki tujuan untuk merangsang
seorang karyawan baru agar bisa memiliki pemikiran out of the box,
maksudnya adalah seorang karyawan baru mampu memiliki pemikiran
yang tepat dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara lebih efisien
sehingga akan lahir ide-ide dan juga inovasi baru yang nantinya berguna
terhadap pertumbuhan suatu perusahaan tempat mereka bekerja.
(d) Cross Functional Training
Pelatihan kerja yang satu ini dilakukan dengan memberikan tugas kepada
karyawan baru untuk mengerjakan tugas diluar pekerjaannya. Tugas-tugas
tersebut sangatlah beragam dan sesuai dari arahan yang telah diberikan.
Dengan adanya system pelatihan cross training ini sangat diharapkan para
peserta khususnya karyawan baru yang berasal dari setiap divisi
perusahaan mampu untuk mengembangkan pengetahuan serta skill nya
agar proses produksi berjalan dengan baik dan perusahaan yang terkait
dapat berkembang lebih baik lagi sesuai dengan yang diharapkan.

Di Indonesia sendiri memang ada beberapa perusahaan yang mewajibkan para


pekerjanya mengikuti sebuah program peltihan dan juga pembimbingan. Faktor yang
mempengaruhinya yaitu bisa berupa resiko pekerjaan, serta kemajuan penggunaan alat
yang ada dalam perusahaan tersebut yang tidak memungkinkan para pekerjanya untuk
mampu mengatasi hal tersebut.
2. Team Building
Istilah team (tim) merupakan suatu kondisi dimana didalam nya terdapat beberapa
orang yang tergabung dalam tim kerja, yang memiliki potensi yang berbeda, dimana
mereka melakukan pekerjaan secara ketergantungan di dalam suatu organisasi, Team
Building sendiri yaitu kerja sama yang dilakukan untuk membangun antar anggota
didalam 1 tim. Yang memiliki cakupan lebih luas dibanding Team Work, serta memiliki
jangka waktu yang cukup lama serta abadi dan tidak hanya dilakukan pada saat kegiatan
atau event- event tertentu saja.

Maka disinilah sebuah perusahaan perlu adanya sebuah organisasi kerja sama tim,
dimana hal tersebut dibutuhkan untuk menangani suatu problem yang harus dipecahkan
untuk mencari solusi secara bersama-sama dengan mempertimbangan hal yang matang
tanpa membedahkan posisi jabatan karyawan demi tercapai nya keberhasilan. Perubahan
waktu yang cepat untuk mendorong teknologi semakin berkembang dimana suatu
anggota tim dituntut untuk saling menuangkan fikiran nya serta berkolaborasi dengan
anggota yang lain dalam memecahkan masalah demi menghadapi perkembangan. Secara
tidak langsung hal ini menuntut tim yang beragam untuk menuangkan fikiran demi
tercapai nya keberhasilan dalam mengatasi masalah- masalah baru kedepan nya yang
muncul didalam perusahaan. Betapa perlu nya organisasi untuk membangun tim demi
tercapai nya tim yang solid.

Pada umumnya pandangan perusahaan ingin memajukan kinerja tim untuk


tercapainya target tujuan perusahaan. Maka disinilah perusahaan harus dapat
membangun serta merangkul suatu tim yang solid untuk mengembangkan ekonomi
perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan yang lain, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa membangun team untuk kerja sama lebih baik dari pada kerja individu untuk
memecahkan masalah.

A. Cara membangun tim


Berikut ini proses/tahapan membangun sebuah kerja tim :
a) Membentuk Struktur Tim
Yang dimaksud struktur adalah dimana anggota tim harus bekerja sesuai aturan yang
dibuat oleh tim itu sendiri, walaupun struktur tim antar perusahaan berebeda- beda
persoalaan akan tetapi memecahkan masalahnya harus menggunakan komponen yang
pada umumnya meliputi :
Pemimpin, pengarah tim, perancang tim, rapat-rapat dan konsultasi.
b) Mengumpulkan Informasi
Dalam membangun suatu tim harus ada nya seleksi untuk memilih anggota dari segi
penilaian, kekuatan, serta kelemahan dengan teknik tersebut kita bisa memilih mana
yang bisa diajak untuk bergabung dalam suatu tim hal tersebut sangat bermanfaat
untuk menilai tolak ukur anggota dalam menghadapi suatu masalah.
c) Membicarakan Kebutuhan
Untuk upaya dalam berdiskusi tim harus lah sangat terbuka untuk memberikan
pendapat nya dalam memecahkan masalah, dalam peroses inilah bisa diperoleh
sejumlah kebutuhan yang mana mesti nya untuk dipertahankan serta dikembang kan
dalam mengatasi masalah, untuk kelemahan harus bisa diatasi dengan saling
berkomunikasi antar anggota agar terciptanya suatu hubungan yang selaras. Dalam
proses ini diperlukan untuk saling bertemu dalam menemukan suatu hal yang
dibutuhkan.
d) Mengembangkan Keterampilan
Tujuan dalam membangun tim adalah untuk berkontriang akbusi dalam proses
kegiatan serta mengasah keterampilan sehingga anggota tim memiliki komitmen
untuk saling mendukung satu sama lain agar berhasil dan dapat menyelesaikan suatu
problem yang diatasinya.
e) Merencanakan Sasaran dan Menetapkan Cara Pencapaiannya
Selain beberapa poin di atas, di dalam sebuah tim yang baik juga harus mampu
menetapkan sebuah tujuan serta misi perusahaan, dan juga mampu menetapkan
prioritas kegiatan yang telah ada. Dalam hal ini peran konsultan sangatlah penting
dalam membantu kegiatan tersebut melalui cara-cara seperti memberikan
saran/masukan terkait dengan teknik atau kegiatan yang akan sangat mungkin
dilakukan demi tercapainya suatu tujuan.
B. Jenis-jenis Tim
a) Tim Formal
Tim formal ini diciptakan oleh suatu organisasi sebagai wujud dari bagian struktur
formal organisasi tresebut.
b) Tim Vertikal
Tim vertikal ini didalamnya terdiri dari seorang manajer perusahaan yang terkait serta
para bawahannya dalam rantai komando formal. Tim ini terkadang disebut sebagai
tim komando dan juga tim fungsional. Setiap tim yang diciptakan ini dibentuk dengan
maksud agar tujuan perusahaan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan yang
diharapkan.
c) Tim Horizontal
Tim Horizontal merupakan sebuah tim formal yang juga terdiri dari beberapa
karyawan yang berasal dari tingkat kedudukan bidang pekerjaan yang sama akan
tetapi dengan keahlian yang berbeda.
d) Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tujuan khusus ini merupakan suatu tim yang diciptakan diluar suatu
organisasi formal yang telah ada dan diberikan tugas secara khusus yaitu untuk
mengerjakan proyek kepentingan atau disebut sebagai kreatifitas khusus.
e) Tim Mandiri
Tim mandiri merupakan sebuah tim yang didalamnya terdiri dari 5 hingga 20 orang
pekerja dengan berbagai keterampilan yang berbeda dalam menjalani rotasi pekerjaan
untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap serta pelaksanaannya
diawasi langsung oleh seorang anggota terpilih.
f) Tim Pemecah Masalah
Tim pemecah masalah terdiri dari 5 sampai 10 orang yang tugasnya sama
mendiskusikan untuk memecahkan masalah yang terjadi di lingkungkan kerja.
Terkadang mereka bertemu dan saling berdiskusi bagaimana cara yang tepat untuk
memperbaiki kualitas, efisisensi serta keadaan di lingkungan kerja.
3. Jidoka Consept
Jidoka atau autonomation ialah kosep yang diberlakukan didalam perusahaan
Toyota Manufacturing untuk mengatasi hal yang terjadi dalam proses produksi seperti
cacat, error atau kesalahan yang lain, konsep ini dibuat untuk menghentikan proses
produksi apabila ada nya kesalahan dalam proses tersebut, agar produksi yang cacat
bisa diminimalisir secara cepat. Makna Jidoka sendiri secara bahasa dapat diartikan 2
pengertian dalam bahasa inggris yaitu Automation & Autonomous, automation sendiri
ialah pergantian tenaga kerja manusia yang diganti oleh mesin, yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan secara tetap/ monoton apabila pekerjaan tersebut dilakukan oleh
manusia akan merasa jenuh karena hal tersebut dapat menggangu konsentrasi pekerja
itu sendiri, dan apabila dilanjutkan terus menerus akan berdampak pada hasil yang
tidak bagus/cacat serta akan berbahaya bagi keselamatan operator itu sendiri.
Automation sendiri juga ada kekurangannya ternyata dalam hal produksi secara lama
dan terus, disini Automation tidak peka dalam kesalahan dari hasil yang dikeluarkan
nya akan cacat. Dibawah ini akan dijelaskan solusi untuk memperbaikinya.
Ketika Automation error dalam mendektesi proses produksi yang menyimpang,
maka diperlukan peran Autonomous. Autonomous adalah tindakan manusia yang
dilakukan dengan akal fikiran untuk mendeteksi kerusakan/error yang ternjadi pada
Automation sehingga proses produksi dapat dilaksanakan kembali yang biasa kita
sebut dengan seorang teknisi. Walaupun manusia sendiri memiliki kekurangan dalam
pekerjaan monoton tetapi memilik kelebihan untuk melakuakan perbaikan untuk
menyelesaikan masalah. Dalam penerapan nya konsep jidoka ini dapat mengatur
sistem kerja Automation yang diatur sesuai keinginan jadi dan apabila saat produksi
ditemukan cacat maka akan bisa dihentikan untuk perbaikan.

Tujuan utama Jidoka :

A. Memproduksi barang dengan kualitas yang baik.


B. Menghindari cacat pada saat proses produksi.
C. Mencegah rusaknya perlengkapan mesin.
D. Menyederhanakan proses produksi tanpa tenaga bantuan manusia dalam
mengawasi jalannya mesin (man power)
Jidoka disini akan memastikan kondisi di lapangan dengan mempertimbangkan
kualitas secara keseluruhan sehingga akan lebih efektif serta efisien dalam artian juga
akan memperkecil biaya produksi dan melakukan perbaikan pada permasalahan
setelah masalah tersebut terjadi. Apabila masalah yang terjadi tersebut
diselesaikan/diatasi di kemudian hari ataupun dalam jangka waktu yang panjang
apalagi jika barang tersebut sudah diterima oleh konsumen, maka yang akan terjadi
adalah biaya perbaikan yang dikeluarkan menjadi sangat tinngi. Oleh karena hal
tersebut, Sistem Produksi Toyota dikenal sebagai suatu sistem dengan biaya yang
relatif rendah.
Apabila ditemukan masalah di satu titik, maka di titik tersebut akan muncul
tanda/sinyal yang biasa disebut sebagai andon. Tanda atau sinyal tersebut seperti
lampu menyala, pekerja yang mengangkat bendera, dan juga alarm. Setelah sinyal
tersebut muncul, selanjutnya tim yang bertanggung jawab di titik tersebut akan
mencari sebuah solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Jika ternyata masalah yang
ditemukan sudah sangat parah, maka jika diperlukan atasan juga akan turut serta
untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Konsep Jidoka dapat diistilahkan sebagai “Berhenti sejenak untuk menanggapi
setiap problem” hal tersebut lebih jelas jauh dari pada mematikan semua mesin secara
bersamaan karena dapat menggagu proses produksi dan berakibat pada tidak
maksimalnya suatu barang yang dihasilkan. Toyota disini mengacu pada setiap proses
yang berkaitan dengan mesin dan manusia yang kemudian akan diaktifkan sehingga
secara otomatis akan mampu mendeteksi terjadinya kondisi abnormal dan berhenti.
Para anggota tim yang menarik kabel andon pada lajur perakitan merupakan jidoka
sebanyak system kerja mesin otomatis. Jidoka umunya didefinisikan dalam 4 langkah
proses yang terlibat ketika muncul suatu masalah dalam proses produksi.
A. Mendeteksi kesalahan
B. Menghentikan mesin
C. Memperbaiki kesalahan secara langsung
D. Menyelidiki akar penyebab masalah dan menetapkan solusi.
Sumber:
Materi Bab 1
 https://id.routestofinance.com/learn-about-croos-training-employees

 Martono Virona Ricky. 2019. Analisis Produktivitas dan Efisiensi. (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama)

Materi Bab 2
 https://www.academia.edu/19788372/Team_Building

 https://www.kompasiana.com/siti99454/5b572e496ddcae018b5db202/meningkatkan-kinerja-
dalam-sebuah-tim?page=all

 https://widiastutidyah.wordpress.com/2011/01/21/makalah-kerjasama-tim-dan-partisipasi-
dalam-meningkatkan-kinerja-karyawan/

Materi Bab 3
 https://shiftindonesia.com/lean-manufacturing-mencegah-kesalahan-produksi-dengan-
jidoka/

 https://shiftindonesia.com/intisari-jidoka/

 https://teknik-industri-rachman.blogspot.com/2019/02/jidoka.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai