Anda di halaman 1dari 64

dari redaksi

S
eks! Jika kata ini terlintas di pikiran seseorang, kebanyakan pikiran
akan mengacu pada hal yang identik dengan sesuatu yang intim.
Seks bukanlah hal yang tabu lagi saat ini, meskipun pada
masyarakat tertentu tetap menganggapnya begitu. Ketika diangkat ke
ruang publik, ia mengundang kehebohan. Contohnya adalah pemain
sinetron Anjasmara dan model Isabel Yahya yang ditetapkan sebagai
tersangka kasus pornografi terkait perannya sebagai model dalam
pameran foto di CP Biennale 2005. Seks yang berkaitan erat dengan
ponografi menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini karena saat ini
RUU anti pornografi dan pornoaksi telah dibuat.
Di sisi lain, sebenarnya seks merupakan sesuatu yang wajar
dan alamiah yang menjadi sumber keberlangsungan hidup umat
manusia. Saat ini seks tidak hanya melekat pada tujuan reproduksinya
saja, tetapi telah meluas hingga seks merupakan suatu kenikmatan
tersendiri bagi para pecandunya. Sebenarnya, bukan sekarang ini Pemimpin Redaksi
saja, tetapi ketika zaman Yunani dan Romawi kuno seks telah
Julifin
menjadi suatu alat ketertarikan dan pemuasan kenikmatan tersendiri.
Contohnya adalah pada cerita Cleopatra dan Caligula. Kehausan akan kenikmatan seks
juga telah melekat kuat pada diri kebanyakan remaja saat ini.
Sebagai umat Buddha perumahtangga, kita hidup dengan berpedoman pada
Pancasila Buddhis dan kaitannya dengan pengendalian terhadap hubungan seks yang salah
adalah pada sila ke-3 (kamesu micchacara veramani sikkhapadang samadiyami). Segala
sesuatu yang berhubungan dengan pengubaran nafsu seksual sesungguhnya adalah tanha
(keinginan terikat). Aktivitas seksual sesungguhnya tidak akan pernah bisa memuaskan
sepenuhnya nafsu seksual seseorang.

Buddhanesia
Edisi Sebagai Warga Negara Indonesia, apakah Anda

49
memerhatikan keadaan bangsa kita dewasa ini?
Apakah riuh-rendah kehidupan berbangsa dan
bernegara di negeri ini memengaruhi kehidupan Anda
sehari-hari? atau Anda seorang yang apatis?
Pernahkah Anda membayangkan bagaimana bentuk
sebuah negara yang berlandaskan
falsafah Buddhisme?
Dharma Prabha edisi 49 mencoba mengulas kehidupan
Mei 2006 di sebuah negeri imajiner yang dinamai Buddhanesia.
Tidak lupa liputan Waisak Nasional yang
diselenggarakan oleh KASI di tahun 2006 ini.
Halaman Muka
Resensi 3 Pelcil
design with blender

27 Runtuhnya Kerajaan hindu 35 Ucapan


Jawa dan Timbulnya Negara-
negara Islam di Nusantara 48 Berita

28 Menuju Puncak Kemegahan 59 Data Donatur


(Sejarah Kerajaan Majapahit) dan Laporan
Keuangan

Ajaran Dasar

Design by Tonny S. 33 Berlindung; Gerbang Suci


Simbol seks pria dan wanita Memasuki Ajaran
Sajian Utama
Artikel
4 Manusia dan Seks
36 Seks dan Buddha
9 Seksual atau Aseksual? Asal Dharma
Mula Seks dan Hubungan Seksual
Wawancara
14 Memandang Sesama Jenis

21 Benarkah Si Muda Mudah 53 Borobudur di Mata


untuk Berhubungan Seksual? Pemerhati Konservasi
Pusaka Budaya
45 Jual Diri, Bolehkah?
Renungan
English Corner
60 Setangkai Bunga di
8 The Problem with Sex in Taman
Buddhism
Penerbit: GMCBP bekerjasama dengan DPD IPMKBI Sekber PMVBI. Pelindung: Sangha Agung Indonesia Wilayah IV.
Penanggung Jawab: Ketua Umum GMCBP. Pemimpin Redaksi : Julifin. Sekretaris: Sri Linda Sartika. Bendahara:
Eka Agustian. Editor: Hendry, Joly. Redaksi: Benny, Christina Luis, Irwan, Harkingto, Linda, Harianto. Lay-out: Julifin.
Sirkulator: Jimmy Suhendra. No.Rekening Bank : a.n. Indra Cahaya BCA Pusat Yogyakarta no. 0371566766. Alamat
Redaksi : Jln. Brigjend Katamso no.3 Yogyakarta 55121, Telp. (0274) 378084. E-Mail : redaksi@dharmaprabha.or.id.
Website : http://www.dharmaprabha.or.id. Pencetak : Cahaya Timur Offset Yogyakarta
Redaksi menerima sumbangan artikel, cerpen, dan jenis tulisan lainnya yang sesuai dengan misi “Memperkokoh dan
Memperluas Wawasan Buddhis”. Tulisan yang dikirim merupakan hasil tulisan sendiri dan belum pernah diterbitkan
di media cetak manapun. Tulisan yang dikirim harap disertai dengan tanda pengenal diri. Redaksi berhak untuk
mengubah tulisan dengan tidak mengurangi isi dan tema tulisan.
pelajaran kecil
Manusia S
eks adalah kata yang sangat tidak
asing di telinga kita, tetapi anehnya
seringkali kita merasa tabu dan agak
malu-malu jika menyinggungnya. Nah,
dan kemudian agar kita dapat membicarakan dan

Seks
mendiskusikannya dengan bebas terbuka,
maka para ahli bahasa dan ilmuwan pun
membuat seks ini menjadi ilmiah dengan
menambahkan akhiran “-tas” dan “-logi”
menjadi “seksualitas” dan “seksologi”,
sehingga jadilah seksualitas adalah untuk
dibahas dan didiskusikan, seksologi adalah
untuk ditulis secara ilmiah, dan seks adalah
untuk dialami dan ‘dinikmati’.
Di dalam kamus, seks sebenarnya
mempunyai dua arti, yaitu seks yang berarti
jenis kelamin atau gender, dan seks yang
berarti senggama atau melakukan aktivitas
seksual, yaitu hubungan penyatuan antara dua
individu dalam konteks gender di atas.
Meskipun baru didefinisikan sampai
seperti ini di zaman sekarang, seks ini ternyata
telah mempunyai sejarah yang sangat panjang
seumur peradaban manusia. Seks ternyata
telah eksis dan turut membentuk struktur
kultural di setiap peradaban manusia
mengikuti aliran waktu dan tempat. Setiap
masa dan setiap tempat mempunyai sejarah
dan pandangan sendiri terhadap seksualitas
yang menunjukkan demikian besarnya
perhatian umat manusia terhadap masalah ini.
Bangsa kita contohnya, mempunyai sejarah
panjang tentang seks yang menunjukkan
bahwa sejak dahulu kala urusan hubungan
badan dan gender ini telah menempati porsi
Lingga dan Yoni (simbol alat kelamin laki- yang penting pada kultur di masa itu dan bukan
laki dan wanita) pada pintu masuk
hal yang tabu membicarakannya. Kita dapat
paviliun Candi Sukuh dan Ceto di Jawa
mengambil contoh salah satu peninggalan
Timur

Februari 2006
sajian utama
budaya di nusantara ini yang berasal dari Bangsa Cina dari dulu memandang
zaman keemasan kerajaan-kerajaan di Jawa seksualitas melalui tradisi Konfusianisme
dan Bali tempoe doeloe, yaitu lingga-yoni yang dan Taoisme yang telah berumur ribuan
terdapat di candi-candi yang dibangun pada tahun. Doktrin Taoisme melihat bahwa wanita
masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu. dan pria merupakan representasi dari unsur
Pada masa itu, masyarakat Hindu kuno Yin dan Yang di alam semesta. Yang
di Jawa dan Bali lebih mengutamakan merupakan unsur pemberi dan bersifat aktif,
pemujaan terhadap Dewa Siwa, salah satu sedangkan Yin merupakan unsur penerima
dewa dalam Trimurti mitologi Hindu, yang dan bersifat pasif. Perpaduan kedua unsur
terdiri dari Dewa Brahma, Siwa, dan Wisnu. ini melahirkan sesuatu yang baru, yaitu
Pemujaan terhadap Dewa Siwa, yang penciptaan atau kreasi. Pria dipercaya
merupakan perwujudan dari kekuatan mempunyai energi Yang yang terbatas,
penciptaan, pelindung, dan perusak dalam sedangkan wanita mempunyai energi Yin
konsep kosmologi Hindu Jawa-Bali kuno, yang tidak terbatas, sehingga pria tidak
pada zaman itu dinyatakan dalam bentuk dianjurkan untuk menghabiskan energi Yang
lingga dan arca. Lingga merupakan salah satu mereka, dengan mengalami ejakulasi awal,
objek pemujaan tertua terhadap Dewa Siwa tanpa memperoleh energi Yin. Para pria
yang berbentuk phallus atau penis, alat dianjurkan menahan ejakulasi mereka
kelamin pria. Ada beberapa alasan atau sampai wanita mencapai orgasme sehingga
dugaan yang dikemukakan para ahli berkaitan momen senggama tersebut “tepat waktu”
dengan bentuk lingga yang dianggap mewakili sebelum pria kehabisan energi Yang.
Siwa, yaitu manusia adalah homo simbolicus, “Ketidaktepatan waktu” senggama konon
makhluk yang lebih mudah mengenali dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan
memahami fenomena-fenomena nyata dan bahkan kematian. Lain Taoisme, lain lagi
maupun abstrak melalui simbol-simbol Konfusianisme yang lebih menekankan
sebagai alat komunikasi; bentuk phallus atau aspek tata susila dalam hubungan sosial.
penis dianggap mewakili segala bentuk Tradisi yang berakar dari filsuf Konfusius ini
meskipun tidak berwujud, yang tidak lain cenderung berpendapat bahwa seks pada
melambangkan kesempurnaan Dewa Siwa; hakekatnya merupakan perbuatan ‘tidak
dan phallus atau kelamin pria melambangkan bersih’ dan semata-mata hanya ditujukan
kekuatan penciptaan Dewa Siwa. Lingga untuk memenuhi kebutuhan berketurunan
biasanya didirikan di atas sebuah lapik atau dan berkeluarga, sehingga tradisi Konfusius
semacam pondasi yang disebut yoni yang membuat bermacam aturan moral dan etika
merupakan simbol alat kelamin wanita. untuk mengatur hubungan antara dua individu
Penyatuan lingga dan yoni tersebut dalam lembaga perkawinan dan rumah
melambangkan penciptaan dunia dan tangga.
kesuburan. Pentingnya yoni, unsur wanita, Selain bangsa Cina, bangsa India juga
dalam konsep penyatuan dapat dilihat dari menunjukkan apresiasi yang sangat
dewa-dewa dalam kepercayaan Hindu yang mendalam terhadap masalah seks ini. Kultur
didampingi “shakti” yang berwujud wanita. India yang kaya dan eksotis banyak
Shakti tidak lain adalah representasi kekuatan dipengaruhi oleh ajaran Hindu dan Buddha.
dan kesaktian sang dewa dalam melakukan Namun, terdapat perbedaan besar antara dua
tugasnya. Dewa Siwa yang berwujud pria, aliran pemikiran besar ini. Hinduisme,
misalnya, didampingi oleh Dewi Durga yang bersama dengan ajaran Tantra, menganut
berwujud wanita sebagai shaktinya. konsep senggama merupakan jalan spiritual

Februari 2006
06
yang mengandung makna penyatuan dua kesadaran pikiran kita; sedangkan “sutra”
unsur berbeda di alam maupun di tubuh berarti tuntunan kebijaksanaan.
manusia mampu membawa kita menuju ke Menurut filosofi Kamasutra, pada
jalan kesempurnaan. Senggama intinya hidup adalah pemenuhan kebutuhan
menggambarkan suatu proses hubungan terhadap tiga kegiatan utama yang terdiri dari
timbal balik dan keharmonisan yang mempertahankan eksistensi, reproduksi, dan
mewarnai tiap interaksi ideal yang terjadi di menjalankan peraturan tata susila dan etika.
alam semesta ini. Menurut ajaran Hindu, Dari ketiganya, kegiatan seks dan
senggama ini tidak hanya dalam bentuk mempertahankan hidup (survival) dianggap
hubungan seksual fisik, tapi juga senggama kekuatan fundamental yang mendorong
dalam arti luas, yaitu interaksi keseharian keberlanjutan eksistensi makhluk hidup.
dengan objek di sekitar kita baik dalam Berbeda dengan Hindu yang
bahasa fisik maupun spiritual. menganggap urusan memuaskan indera
Kesempurnaan akan tercapai apabila kita merupakan salah satu jalan spiritual dalam
mampu mengatur interaksi tersebut dalam memahami alam, Buddhisme mengambil
irama keharmonisan. Kegiatan yang juga sikap kontra. Ajaran Sang Buddha yang telah
disebut “bersenggama dengan alam” berumur lebih dari 2500 tahun ini memandang
tersebut dapat kita lihat dalam keseharian kita aktivitas seks adalah sesuatu yang netral,
berupa hubungan suami-istri, komunikasi namun nafsu seks yang menyertai aktivitas
dan hubungan sosial antarindividu, dan seks tersebut dapat menghambat pencapaian
sembahyang, yang melambangkan pencerahan. Menurut Sang Buddha, segala
senggama spiritual antara jiwa atau atma macam jenis kesenangan dan kenikmatan
dengan Brahman, dan antara tubuh dengan yang dihasilkan oleh indera kita dapat
alam semesta. menimbulkan nafsu kemelekatan (kama
Bangsa India juga meninggalkan tanha) dan merupakan penyebab dukkha
catatan tertulis untuk urusan senggama ini (keadaan ketidakpuasan) dan kilesa
yang kita kenal dengan teks “Kama Sutra” (kekotoran batin) yang akan menghambat jalan
yang berisi ajaran tentang seni hidup atau kita menuju pencerahan. Sang Buddha juga
bagaimana cara mengolah nafsu dan sangat menekankan bahwa aktivitas seks
kesadaran kenikmatan duniawi kita dalam sendiri tak akan pernah dapat memuaskan
menjalani hidup ini. Dalam Kamasutra, nafsu seks kita, dan cara untuk memutuskan
bangsa India kuno digambarkan sangat penderitaan kita adalah dengan mematikan
menaruh perhatian terhadap objek-objek nafsu itu. Dalam khotbah pertama “Jalan
kesenangan indera seperti bau-bauan, Tengah”-nya, Sang Buddha mengajarkan
warna, musik, sentuhan, makanan dan bahwa seseorang tidak seharusnya mengejar
minuman. Hal ini dapat kita lihat dari 64 seni kenikmatan sensual, yang bersifat kasar, tidak
dalam teks Kama Sutra yang sangat terhormat, memalukan, dan merugikan baik
menekankan kemampuan seni seperti secara fisik maupun mental; hubungan
bermain musik, menyanyi, menari, dan tato seksual yang dilakukan juga jangan sampai
sampai seni pedang dan memanah. “Kama” melanggar etika-moral dan menimbulkan
sendiri berarti nafsu atau kesadaran akan pergunjingan di masyarakat.
kenikmatan yang timbul melalui interaksi/ Bangsa Yunani dan Romawi yang
kontak objek dan organ pengindera kita yang dianggap sebagai “ibu” kultur dunia barat dan
meliputi pendengaran, penglihatan, perasa, menyumbangkan pondasi bagi dunia filosofi
pembau, pengecap, yang diolah oleh barat memiliki “sejarah seks”- nya sendiri.

Februari 2006
07
Seperti kepercayaan Hindu kuno di Jawa dan tertarik dengan seksualitas dan membangun
Bali, orang Yunani kuno juga menyembah konsep seksualismenya sendiri. Salah
penis atau phallus sebagai simbol kesuburan. satunya adalah Sigmund Freud yang
Namun, yang membedakan bangsa Helenik mempunyai kajian seksualisme dan
ini dengan nenek moyang kita adalah perkembangan psikologi seksual yang sangat
ketidaksejajaran gender yang telah menarik. Ide dan pemikirannya menggebrak
ditunjukkan sejarah mereka dalam hubungan pendapat popular pada masanya yang
seks. “Diskriminasi” ini dapat kita lihat dari beranggapan bahwa insting seksual individu
kekerasan seksual terhadap kaum hawa yang baru akan muncul pertama kalinya pada saat
umum terjadi, mulai dari pelecehan seksual mengalami puber. Freud berpendapat
sampai pemerkosaan, yang bagi pria sebaliknya bahwa insting seksual seorang
tindakan semacam ini dipandang perlu anak telah tampak sejak awal masa
sebagai pengakuan “supremasi dan kehidupannya, yang tampak dari yang paling
dominasi terhadap lawan jenis”. Hubungan sederhana seperti mengisap ASI dan jari
seks tidak hanya dilihat sebagai kebutuhan sampai aktivitas seksual prematur anak-anak
menyalurkan kasih sayang dengan ikatan dalam bentuk ereksi atau masturbasi. Anak-
rumah tangga atau kebutuhan berketurunan, anak cenderung bersifat autoerotik, yaitu
namun lebih sebagai sarana untuk memuaskan dirinya sendiri dengan
menyalurkan rasa kepuasan telah menggunakan bagian tubuhnya sendiri,
menguasai lawan seks. Bahkan Dewa Zeus, seperti dengan mengisap ibu jari atau
dewa tertinggi bangsa Yunani, digambarkan menyentuh organ genitalnya. Perbedaan
sebagai sosok yang mempunyai libido tinggi anak-anak dengan orang dewasa, yang telah
dan kerap memaksakan nafsu seksnya mengalami pubertas, adalah seorang anak
terhadap kaum hawa dalam mitologi Yunani. kecil cenderung tidak memedulikan bagian
Dengan melihat kondisi di atas maka pada tubuh mana yang akan dijadikan objek
masa itu prostitusi adalah sesuatu yang kepuasannya. Sang anak akan memanfaatkan
lumrah dan bukan hal tabu; demikian juga zona erogen tertentu, objek seksual berupa
dengan hubungan seks antara majikan daerah atau bagian tubuh yang menerima
dengan budak wanitanya. Bahkan tidak jarang stimulasi, berdasarkan pengalaman
seorang istri harus bersaing dengan dunia sebelumnya untuk mencari bentuk kenikmatan
prostitusi dan budak wanita dalam memenuhi yang dialaminya; contoh si anak akan
kebutuhan seks suaminya. Kedudukan mengisap jarinya sebagai ganti pengalaman
seorang istri dalam masyarakat di masa itu sebelumnya mengisap ASI. Pada orang
tidak lebih dari sekedar pendamping hidup dewasa, aktivitas mencari kenikmatan
pria yang berkewajiban membesarkan tersebut telah dibatasi pada organ genital yang
keturunan dan menangani urusan dapur. telah berfungsi sempurna.
Peradaban Romawi juga setali tiga uang Setelah melalui masa ribuan tahun
dengan orang Yunani dalam hubungan peradabannya, manusia perlu menyikapi seks
seksual dan urusan suami-istri. dengan arif, manusia perlu memaknai seks
Perselingkuhan seorang suami adalah hal secara positif dan terhormat. Seks harus
yang dapat diterima, namun tidak demikian dipandang sebagai medium menyalurkan
halnya dengan perselingkuhan yang kasih sayang, menyingkirkan ego dengan
dilakukan seorang istri yang akan dianggap membina hubungan rumah tangga yang
melanggar norma sosial. harmonis, dan meneruskan darah daging
Beberapa filsuf Barat modern juga demi eksistensi umat manusia. [Harkingto]

Februari 2006
english corner
The Problem with Sex in Buddhism
by Kusala Bhikshu
(From a talk given at a High School in Los Angeles.)
http://www.urbandharma.org/udharma6/sex.html
It seems these days in Los Angeles, it’s OK to do or be anything you
want sexually. And if you’re lucky enough to find your true sexual
identity, you will be happy and fulfilled the rest of your life. Well, in this world of Samsara* it just
doesn’t work that way.
The Buddha more than anything else was a man, who went from childhood to manhood,
got married, and at the age of 29 had his first child. He went through all the stages men go
through sexually, but at the age of 35 ended his sexual desire forever in Nirvana*.
The big question today is: Does the desire for sex always lead to suffering? The answer
is, Yes! But the reason may surprise you.
The Buddha in everything he said about sex implies that the activity of sex will never
ultimately satisfy the desire for sex.
Now this is a real bummer if you think about it. You can have sex a 1000 times, and want
it a 1001. You can be 90 years old. Blind and cripple. Still want to have sex, and not be physically
able to. You will never get rid of your sexual desire by having sex. In fact, it seems the more sex you
have, the more sex you want.
I think sex is a lot like hunger. And to be honest with you, I’m so tired of being hungry. I have
been hungry every day of my life. I’m hungry in the morning, in the afternoon, in the evening. Think
of all the time and money I could save if I gave up eating! So what if tomorrow, I get up real early
and eat as much as I desire, and anything I want. Whatever looks good, I’m going to eat it and
keep eating it, until I am so full and satisfied, I will never want to eat again.
Well, if I were to do that what would happen? I would wake up the next morning and still be
hungry and sex works the very same way!
You might be saying to yourself, “Well Kusala is a monk, and monks don’t have sex, so
maybe if I choose celibacy I won’t have to suffer.” I wish life were so easy!
The people who choose a celibate lifestyle (‘desire’ not to have) suffer in a different way
from people that choose to have sex (‘desire’ to have). But all people (monks too) suffer when it
comes to sex, if they have desire.
The only way to have sex and not suffer, is to have no desire to have sex. It sounds like a
‘Zen Koan’ doesn’t it? To end our suffering we need to end our desire, our craving, our thirst.
When a Buddhist does end his/her desire in Nirvana, would there be any reason to have sex
simply for pleasure???
The problem with sex according to Buddhism is not the activity of sex, but the desire
for sex. The sexual desire of a human being will never be ultimately satisfied through sexual
activity.

* Samsára: ‘round of rebirth’, lit. perpetual wandering’, is a name by which is designated the stages of life
ever restlessly heaving up and down, the symbol of this continuous process of ever again and again being
born, growing old, suffering and dying.
* Nibbána, (Sanskrit Nirvána): lit. ‘extinction’ (nir + Ö va, to cease blowing, to become extinguished);
according to the commentaries, ‘freedom from desire’ (nir+ vana). Nibbána constitutes the highest and
ultimate goal of all Buddhist aspirations.

Februari 2006
Seksual atau Aseksual?
Asal Mula Seks dan Hubungan Seksual
Melakukan hubungan kelamin dapat menyebabkan
kelahiran seorang anak. Itulah pandangan umum yang
berlaku. Sudah menjadi pandangan umum bahwa
kelahiran seorang anak manusia itu adalah akibat dari
hubungan kelamin sepasang manusia. Karenanya, dalam
pandangan tradisional, hubungan kelamin hanya
dibenarkan dalam rangka reproduksi manusia atau pro-
kreasi yang diawali dengan pernikahan.
Terhadap lahirnya seorang bayi, maka biasanya
pertanyaan pertama yang muncul adalah “Laki-laki atau
perempuan?”. Yang menjadi tanda bahwa ia laki-laki atau
perempuan adalah alat kelaminnya, atau disebut dengan
seks. Seks atau alat kelamin yang bisa berjenis
perempuan (iithi lingga, atau, dalam biologi,
berkromosom XX) atau laki-laki (purisa lingga,
berkromosom XY) yang melekat pada tubuh seseorang
memang tidak lepas begitu saja. Seks ini sangat erat
hubungannya dengan seksualitas, yaitu kejiwaan, sifat-
sifat, cara berpikir, dan lain-lain dari seorang laki-laki atau
perempuan, dan yang menunjukkan seluruh ciri dari
kepriaan dan kewanitaan.
Namun, pandangan umum bahwa hubungan kelamin menyebabkan munculnya
manusia, bisa juga berlaku kebalikannya bila dilihat dalam pandangan Buddhis tentang
munculnya manusia. Kemunculan manusia, seiring dengan terbentuknya bumi yang
menjadi tempat penghuninya ini, juga menjadi awal atau asal mula terjadinya hubungan
kelamin. Alih-alih demikian juga menurut sains kosmis.

Februari 2006
sajian utama
Dalam Aganna Sutta yang selalu berusaha menjawab segala sesuatu
mengisahkan tentang munculnya bumi dan dengan hasil registrasi indra secara langsung
manusia itu terungkap bahwa justru dengan dan tidak puas dengan data-data spekulatif
adanya manusia terlebih dahulu melalui yang tidak akurat memunyai hipotesis dan
proses pembentukannya seperti adanya kesimpulan-kesimpulan tersendiri mengenai
kelamin yang menjadikan dua jenis makhluk evolusi seksual pada mahluk hidup pada
berbeda antara lelaki dan perempuan barulah umumnya dan manusia pada khususnya.
kemudian muncul niat berhubungan kelamin “Komet dan asteroid telah dituding
antar sesama manusia. Kemunculan dengan berbagai hal kosmis sebelumnya:
manusia menjadi awal mula hubungan terbentuknya bumi, termulainya awal
kelamin. kehidupan, terlenyapnya dinosaurus, dan,
Secara kronis, menurut Aganna barangkali, bahkan mengubah evolusi
Sutta, setelah suatu masa yang lama sekali manusia. Tetapi, tidak pernah dengan seks.”
dan ketika dunia ini hancur, mahluk-mahluk Kira-kira satu biliun tahun yang lalu, setelah
terlahir kembali di Abhassara (alam cahaya). organisme-organisme pertama muncul dan
Mereka hidup dari ciptaan batin (mano “berkejar-kejaran”di dalam jerami, asal mula
maya), memiliki tubuh yang bercahaya, seks dan hubungan seksual masih menjadi
melayang-layang di angkasa, hidup dalam salah satu misteri biologi yang paling heboh.
masa yang lama sekali. Pada waktu itu Para ilmuwan tidak dapat menjelaskan
belum ada laki-laki dan perempuan. dengan akurat mengapa kita melakukannya,
Makhluk-makhluk hanya dikenal sebagai atau apa yang memicu percumbuan
makhluk-makhluk saja. Namun, ketika inhabitant (penghuni) pertama ini? Sebelum
makhluk-makhluk tersebut mencicipi sari seks, kehidupan nampaknya no problem dan
tanah dan, kemudian, tumbuhan-tumbuhan berlangsung normal dan baik dengan
yang muncul dari tanah yang berlangsung berlangsungnya reproduksi aseksual—
sangat lama, tubuh mereka menjadi padat cloning keturunan tanpa bantuan rekan lain.
dan semakin memadat, sehingga Mengenai masalah awal munculnya
terwujudlah berbagai bentuk tubuh. Pada perbedaan jenis kelamin, periset-periset dari
akhirnya, semakin jelaslah perbedaan Howard Huges Medical Institue
bentuk tubuh mereka. Dikatakan juga, pada mengungkapkan bahwa asal mula kromosom
saat itulah nafsu keinginan masuk dalam seks (X dan Y) muncul dan berevolusi dari
tubuh makhluk itu. Sebagai akibat adanya sepasang autosom (kromosom lain di luar
nafsu indriya tersebut, mereka melakukan kromosom seks) yang sama kira-kira 300 juta
hubungan kelamin. tahun yang lalu. Teori ini didorong oleh
Lantas, bagaimana pandangan sains pengamatan terhadap semakin miripnya
terhadap asal mula seks dan hubungan kromosom X dan Y yang muncul berdasarkan
seksual? Apakah sains yang rasional dan penelitian terhadap apa yang mendesak
eksperimental menjawab pertanyaan asal kromosom seks menjadi bentuk X dan Y yang
mula seks seperti ketika menjawab berlainan jenis, yang pasangannya (XY)
pertanyaan “ayam muncul duluan atau telur merupakan satu-satunya pasangan
muncul duluan” yang dianggapnya kromosom yang tidak memunyai kecocokan
pertanyaan kurang “bermutu” dan tidak pasangan yang sempurna dan berdiri sendiri
pernah akan ada solusinya? Sains yang terpisah dari 22 pasang kromosom manusia

Februari 2006
11
lain yang memunyai kecocokan pasangan lingkungan yang kacau itu untuk keuntungan
yang sempurna. dan manfaat bagi mereka dalam membuka
Sekarang, kromosom X masih menjadi gerbang asal mula menuju kebebasan
tempat bersarangnya ribuan gen, tetapi seksual.
kromosom Y hanya memunyai lusinan gen Kunci dari pengendalian mutasi ini
yang sedikit. Walaupun begitu, banyak gen juga, menurut Adami, adalah observasi
yang terdapat di kromosom Y manusia bahwa ketika benda-benda (organisme)
memunyai gen-gen yang homolog dengan mengeras atau memadat (bandingkan juga
yang terdapat di kromosom X. Kehadiran gen- dengan aganna sutta), sebuah populasi dari
gen X-Y ini ternyata mengokohkan ide bahwa organisme-organisme beradaptasi untuk
kromosom Y, yang menjadi cikal bakal mengatasi beberapa mutasi. Sementara juga
perubahan terhadap terwujudnya male (laki- yang harus dipastikan adalah bahwa banyak
laki), berkembang atau berevolusi dari mutasi yang akan menjadi destruktif. “Mutasi
kromosom X sebagai “leluhur”. Paparan ini dapat dan masih terjadi, tetapi mereka
dapat kita bandingkan dengan Aganna Sutta memuncak pada kematian organisme dan
yang diajarkan Buddha ribuan tahun yang lalu karena itu tidak memengaruhi masa depan,”
yang mengungkapkan bahwa pada mulanya ujar dia.
makhluk-makhluk hanya dikenal makhluk-
Para biologis sering mengatakan,
makhluk saja, tidak ada perbedaan jenis
seks (hubungan seksual) tidak seharusnya
(kelamin). terjadi. Walaupun tindakan, kelakuan,
Mengenai hipotesis asal-mula perasaan-perasaan dan emosi kasih sayang
hubungan seksual yang masih spekulatif, yang ultima telah berada di sekitar kita dalam
sebuah studi dari Caltech dan NASA’s Jet waktu yang lebih lama dari yang bisa kita
Propultion Laboratory telah menggunakan ingat, hal itu tidaklah selalu demikian. Pada
organisme digital yang meniru kehidupan bumi yang awal, semua organisme
sebelum seks dan menyediakan sebuah bereproduksi secara aseksual. Bunga karang
mekanisme yang mungkin untuk mendorong dan anemone laut yang bereproduksi melalui
terjadinya hubungan “asmara” bumi pertama. tunas, cacing yang membelah diri menjadi
Keintiman kelihatan tidak pernah begitu dua dan kemudian terbentuk dua individu baru
tertekan. merupakan cara yang berguna, berpengaruh,
Studi itu menunjukkan hantaman dan kuat untuk mewarisi reproduksi aseksual
komet atau asteroid dapat dan telah cukup pada sekarang ini. Jadi, segalanya tidak
menekan organisme aseksual “terkurung” di membutuhkan partner. Reproduksi dengan
dalam reproduksi seksual setelah, secara sendirinya terjamin. Anaknya seperti
terpaksa, terjadinya keriuhan mutasi induknya, seperti cloning. Seks dan
(perubahan gen) genetik yang tiba-tiba dan hubungan seksual malah sebaliknya,
serentak. Dosis radiasi yang tinggi juga mengombinasikan mutasi-mutasi dengan
mungkin telah mengambil peran. Sementara setiap pasangan gennya, dan proses tersebut
potensial katalis untuk mutasi ini masih dapat melenyapkan yang baik (gen) dan
berspekulatif tinggi, para ilmuan Claus Wike mengakumulasi yang buruk. Seperti dapat
dan Chris Adami menyatakan dengan pasti kita lihat pada anak yang “gagal” dari orang
satu hal yang mungkin terjadi bahwa tuanya yang “sukses”.
organisme-organisme itu telah mengendalikan

Februari 2006
12
Walaupun terdapat banyak terhadap bahaya yang lain. Tetapi efeknya
keuntungan dari reproduksi aseksual, kadang-kadang bisa mematikan. Semenjak
hubungan seksual menjadi hasrat yang hubungan seksual melibatkan dua individu
digandrungi. Ternyata riset malah (induk), terjadilah perpaduan dua kali jumlah
menyimpulkan manusia seharusnya merasa mutasi untuk merusak script genetik.
beruntung memunyai eksistensinya oleh Dalam menyikapi pertanyaan di atas,
karena kombinasi gen. Reproduksi aseksual hasil percobaan yang dilakukan oleh Wilke
mengakomodasikan gaya evolusi yang dan Adami dengan memelajari mahluk digital
berjalan lambat, semata-mata bergantung yang ditempatkan pada lingkungan yang
pada mutasi insidental untuk mengakibatkan keras dengan angka pertambahan (rasio)
perubahan. Hal ini merupakan rentetan evolusi mutasi yang tinggi menyatakan bahwa
yang lamban yang mungkin tidak akan pernah mereka dapat bergerak dengan kecepatan
memunyai hubungan dengan terbentuknya tinggi melalui banyak generasi dalam selang
manusia. Hal ini juga akan membatasi waktu yang pendek. Para ilmuwan
kemampuan populasi untuk bertahan hidup menemukan sebuah pengontrol alami
pada perubahan lingkungan yang keras. Seks terhadap jumlah mutasi yang dapat diatasi
dan hubungan seksual malah sebaliknya, oleh populasi organisme digital aseksual.
mengizinkan tanaman dan binatang untuk Pengontrol ini dapat dianggap sebagai
berevolusi dengan cepat, karena kumpulan sebuah hukum konservasi. Hukum ini
gen yang tercampur dan terpadu merupakan menyatakan bahwa populasi yang mampu
cara survive yang lebih cocok. dalam beradaptasi terhadap efek yang
Akan tetapi, sebagaimana yang berbahaya dari beberapa mutasi, barangkali,
diketahui oleh para orang tua, terutama para tidak dapat mengatasi serangkaian mutasi.
perempuan, hubungan seksual merupakan Melampui batas kritis, mutasi yang
cara yang tidak terlalu efisien untuk terakumulasi mengacaukan kode genetik
membuahkan bayi (anak). Sebagaimana kita dan organisme tersebut mati.
ketahui, laki-laki menghabiskan waktu selama Sebaliknya, hukum baru itu juga
sembilan bulan secara total tanpa berbuat menunjukkan bahwa sebuah populasi yang
apa-apa yang produktif, sedangkan dapat mengatasi banyak mutasi menjadi
perempuan melakukan semua hal sangat rentan terhadap beberapa mutasi yang
(mengandung). Jadi, sesuai dengan naluri pertama. Kenyataanya, organisme semacam
evolusi, mengapa seks (hubungan seks) telah itu terdapat di alam sekarang. Seks dan
menjadi begitu populer? hubungan seksual, bagaimanapun juga, tidak
Sebelumnya, satu hal yang perlu pernah berevolusi pada populasi tersebut.
diketahui adalah kita semua adalah mutant Keturunannya akan menjadi sangat rentan
(organisme yang termutasi). Para ilmuwan pada keriuhan mutasi awal yang akan dicetak
telah lama mengetahui bahwa mutasi ke dalam kode genetik, terkombinasi dari dua
mencetak ulang porsinya pada kode genetik organisme.
organisme, atau lebih kerap lagi, dapat Sekarang marilah kita membayangkan
diturunkan pada keturunannya. Beberapa organisme-organisme sederhana dahulu
mutasi adalah baik, malahan membantu yang hanya kebetulan membagi informasi
sesosok spesies untuk tumbuh dengan subur genetik secara tidak tepat, tegas, dan tidak

Februari 2006
13
terkoordinasi. Hasil bagi itu terus mewujudkan berbagai ragam kebudayaan,
berlangsung sampai sekarang tanpa berakhir sampai yang secanggih teknologi nuklir,
dengan reproduksi. Jika populasi organisme pesawat antariksa , komunikasi interaktif
tersebut menghadapi tekanan dari angka internet dan lain sebagainya, tetap tak luput
pertambahan (rasio) mutasi yang tinggi dari persoalan seksualitas, terutama yang
secara tiba-tiba, mereka akan mengalami bertumpu pada hubungan kelamin.
banyak generasi dalam mengembangkan Boleh jadi teori di atas masih
sebuah kapasitas untuk mengatasi spekulatif karena percobaan dilakukan pada
beberapa mutasi. Tetapi, dengan hukum baru organisme digital, bukan mahluk riil. Akan
itu, banyak mutasi akan menjadi sangat berat tetapi, yang perlu ditekankan adalah baik
dan tak tertahankan. aganna sutta maupun sains kosmis
Efek dari semua ini adalah mutasi menunjukkan bahwa kemunculan mahluk
yang tidak baik akan dikeluarkan dari hiduplah yang menyebabkan kemunculan
populasi itu. Ketika mutasi yang berganda- seks dan hubungan seksual. Lebih jauh lagi,
ganda tak tertahankan, mutasi buruk tidak sains menunjukkan para leluhur kita
dapat berakumulasi, karena setiap rentetan melakukan hubungan seksual pertama kali
mutasi yang buruk memunyai efek yang agar dapat saling berbagi manfaat antar dua
semakin mematikan terhadap organisme individu terutama untuk keperluan produktif
yang telah dilemahkan. Mutasi yang dalam menghasilkan keturunan yang baik.
bermanfaat, bagaimanapun juga, tidak Jadi, sebagaimana yang juga telah diajarkan
membahayakan sebuah populasi dalam Buddha Dharma, hubungan seks bukan
kondisi ini. semata melampiaskan naluri persetubuhan
Singkat kata, “ketika mutasi yang dan nafsu belaka saja, namun sebagai
berganda-ganda tak tertahankan, mutasi ungkapan dari cinta kasih, yang saling
yang buruk tidak bisa berakumulasi, menerima, saling membagi, dan saling
sementara yang baik masih dapat memberi, baik jasmaniah maupun rohaniah,
melakukan hal tersebut.” Hal ini dapat dan mencapai puncak kesuburan jasmani
membuka jalan bagi manfaat-manfaat seks dan rohani dengan melahirkan dan mendidik
dan hubungan seksual untuk dinikmati. anak. Alih-alih demikian juga ketika leluhur
Sebuah pintu teoritis terbuka untuk kita melakukan hubungan asmara dan seks
kebebasan seksual. Ketika sepasang pertama kali menurut sains. Itulah sebabnya,
organisme yang cukup termutasi untuk Buddha Dharma pun tidak melarang hidup
melintas di balik “pintu” tersebut, dalam perkawinan.
kemampuan mereka yang baru ditemukan Aka tetapi, bagaimanakah langkah
untuk saling berbagi mutasi-mutasi yang kemanusiaan ketika kebahagiaan sejati itu
bermanfaat, melalui seks dan hubungan ternyata sungguh terdapat di dalam
seks, memberikan mereka keuntungan padamnya dan berakhirnya hawa nafsu atau
melampaui kerabat aseksual mereka dalam nirvana? Bila api tanha belum berakhir dan
lingkungan yang sangat keras. terus menyala, maka ini berarti kisah dan
Maka sejak saat itulah dan cerita suka-duka perjalanan hidup manusia
seterusnya sampai kini, manusia yang yang berkenaan dengan seksualitas itu akan
konon semakin beradab dan banyak terus hadir dan berkelanjutan. [Benny’03]

Februari 2006
Memandang
Sesama Jenis
Mungkin kita pernah bertemu dan
bergaul dengan mereka yang homoseksual,
baik gay maupun lesbian. Sekilas, kita tidak
akan tahu apakah mereka adalah
homoseksual atau bukan. Keterbukaan atas
preferensi seksual seperti gay, lesbian, dan
biseksual, sekitar lima tahun belakangan ini
memang semakin lebar. Perilaku seks
seseorang sangat bermacam-macam dan
terus berkembang yang hingga saat ini
banyak menunjukkan berbagai fenomena
yang sepertinya tidak dapat diterima begitu
saja.
Dalam kehidupan sehari-hari,
kalangan homoseks di berbagai negara,
termasuk Amerika Serikat dan Australia,
sudah berani tampil ke permukaan. Bahkan,
setiap tahun mereka menggelar karnaval
khusus bagi mereka. Namun, di negara
berkembang, termasuk Indonesia, mereka
masih malu-malu kucing untuk tampil terbuka
dan memproklamasikan diri sebagai
homoseks. Hanya beberapa orang yang
secara terang-terangan mengaku sebagai
homoseks.
Meski begitu, komunitas ini memiliki
tempat-tempat tertentu, di seluruh Indonesia,
untuk saling bertemu. Menurut catatan
http://austin.indymedia.org/newswiire/display/15870/index.php Intisari, setidaknya ada 221 tempat pertemuan
“...pahamu
kok lembek, ga pernah kaum gay di 53 kota di seluruh Indonesia.
olahraga ya?”, kata seorang teman kepada Sementara, tempat pertemuan kaum lesbian
Andi (bukan nama sebenarnya-red.) yang tidak diperoleh data. Di sanalah mereka
sebelumnya tidak tahu bahwa temannya ngeber (mejeng, mangkal, ngumpul-ngumpul,
adalah seorang gay, sambil menyentuh red.).
paha Andi.

Februari 2006
15
Internet kini menjadi modus utama seksual karena berkaitan dengan perasaan
komunikasi dalam komunitas ini. Di ruang dan konsep diri. Orang-orang mungkin atau
cakap (chatting room) program mIRC, mungkin tidak menunjukkan orientasi
misalnya, ada yang disebut saluran #gim di seksual dalam perilaku mereka.
mana orang gay bisa berkenalan dan Bagi kebanyakan orang, orientasi
bercakap-cakap langsung secara pribadi. seksual muncul pada masa remaja tanpa
Kata-kata pembuka seperti asl dan stats, ada pengalaman seksual sebelumnya.
langsung menanyakan age, status, dan Bahkan ada sebagian orang yang gagal
location serta data fisik seperti tinggi badan dalam mengubah orientasi seksual mereka
dan data-data lainnya. Ada juga ruang cakap dari homoseksual ke heteroseksual setelah
di www.gay.com yang menyediakan khusus berusaha keras selama bertahun-tahun. Atas
ruang cakap untuk tiap negara termasuk kenyataan tersebut para psikolog tidak
Indonesia. Selain itu, bagi maniak menganggap orientasi seksual sebagai
www.friendster.com, mungkin ada yang pilihan yang diambil secara sadar dan dapat
pernah dihubungkan pada teman yang diubah bila mau.
homoseksual (gay maupun lesbian). Jika Para psikolog, psikiater, dan pakar
halaman yang terbuka pada teman yang kesehatan jiwa setelah melalui serangkaian
homoseksual tersebut, akan terlihat teman- riset ilmiah selama 35 tahun terakhir
temannya yang begitu banyak juga dengan sependapat bahwa homoseksual bukanlah
preferensi seksual yang sama, yang suatu penyakit, gangguan jiwa atau masalah
kebanyakan juga adalah para remaja. emosional. Tahun 1973, APA (American
Berbicara tentang homoseksual Psychiatric Association) menghilangkan
tidak terlepas dari yang namanya orientasi istilah “homoseksual” dari daftar penyakit
seksual. Mengapa? Karena sebenarnya gangguan jiwa dan emosional.
homoksesual adalah bagian dari orientasi Tahun 1990, APA menyatakan bukti
seksual itu sendiri. Orientasi seksual dalam fisik tidak menunjukkan bahwa terapi-terapi
diri seorang manusia pada dasarnya terbagi semacam itu berhasil, malahan lebih banyak
menjadi tiga bagian, heteroseksual, merugikan. Mengubah orientasi seksual
homoseksual, dan biseksual. Seseorang bukan semata-mata mengubah perilaku
dikatakan memiliki orientasi heteroseksual seksual seseorang. Perubahan ini harus
apabila ia menyukai lawan jenisnya (laki-laki mengubah emosi, perasaan seksual,
suka dengan perempuan). Dikatakan perasaan romantis seseorang, serta
homoseksual jika ia menyukai orang yang menyusun kembali konsep diri, dan identitas
berjenis kelamin sama dengannya (laki-laki sosial seseorang. Juga dapat diterima
suka dengan laki-laki). Sedangkan biseksual secara umum oleh orang yang berpikiran luas
adalah orang yang menyukai dua jenis bahwa homoseksual adalah variasi umum
kelamin (menyukai perempuan dan laki-laki). yang terdapat di antara manusia. Sama
Orientasi seksual merupakan salah seperti orang yang kidal, berbakat musik atau
satu dari empat komponen seksualitas yang yang tertutup, demikian pula jika seseorang
terdiri dari daya tarik emosional, romantis, adalah homoseks.
seksual, dan kasih sayang dalam diri Mengacu pada teori penyebab
seseorang dalam jenis kelamin tertentu. homoseksual, Prof.DR.Dr. Wimpie
Orientasi seksual berbeda dengan perilaku Pangkahila Sp.And, Dokter Ahli Andrologi dan

Februari 2006
16
Seksologi, menyebutkan ada empat Data statistik menunjukkan, 8 - 10
kemungkinan penyebab homoseksual. juta populasi pria Indonesia pada suatu waktu
Pertama, faktor biologis, yakni ada kelainan terlibat pengalaman homoseksual. Dari
di otak atau genetik. Kedua, faktor jumlah ini, sebagian dalam jumlah bermakna
psikodinamik, yaitu adanya gangguan terus melakukannya. Mereka oleh psikiater
perkembangan psikoseksual pada masa disebut homoseks laten. Karena kesulitan
anak-anak. Ketiga, faktor sosiokultural, yakni menekan kecenderungan homoseksual di
adat-istiadat yang memberlakukan hubungan bawah sadarnya, mereka menderita berbagai
homoseks dengan alasan tertentu yang tidak bentuk kekurangan dalam hal seksualitas.
benar. Keempat, faktor lingkungan, yaitu
keadaan lingkungan yang memungkinkan dan Kaum homoseksual, baik gay
mendorong pasangan sesama jenis menjadi maupun lesbian belumlah dapat diterima
erat. secara wajar bagi masyarakat luas akan
Memang tidak mudah menentukan keberadaan preferensi seksual mereka.
faktor mana yang merupakan penyebab Namun, keterbukaan atas preferensi seksual
seseorang menjadi seorang homoseksual. ini semakin melebar sekitar lima tahun
Begitu juga, tidak mudah untuk mengenali belakangan ini. “Keterbukaan dalam lima
seorang homoseksual, kecuali bagi mereka tahun belakangan ini sangat dipengaruhi
memiliki ciri khas, misalnya pada pakaian yang internet, media massa, dan multikulturalisme
dipakai dan tingkah lakunya. Pada pria saja di Indonesia,” kata Dede Oetomo-yang pada
hubungan homoseksual juga cenderung tahun 1982 mendirikan organisasi gay
ditutupi atau disangkal, karena mengetahui pertama, Lambda Indonesia, dilanjutkan
bahwa masyarakat belum dapat menerima dengan Gaya Nusantara pada tahun 1987-
mereka seperti apa adanya dan juga berkaitan dalam Kompas Minggu, 22 Januari 2006. Di
dengan profesi dan kedudukan mereka di tanah air, televisi sudah banyak menyoroti
masyarakat. Karena itu dapat dijumpai pria kehidupan homoseksualitas dan munculnya
homoseksual berupaya menutupi individu-individu yang berterus terang kepada
gangguannya itu dengan menikahi wanita. publik menyatakan identitas seksualitas
Dengan memunyai istri, dia merasa dapat mereka. Meskipun demikian, dalam
menunjukkan kepada orang banyak bahwa dia kehidupan sehari-hari ketegangan relasi
bukan seorang homoseksual. Padahal dengan orang-orang di sekitar selalu terjadi,
perbuatannya itu justru merupakan siksaan bahkan tidak jarang disertai kekerasan.
bagi sang istri karena hanya dijadikan “Wacana heteroseksual yang dominan
semacam obyek untuk memberikan “legalitas” di masyarakat menyebabkan mereka dengan
dirinya sebagai pria yang normal. Keadaan ini preferensi seksual berbeda merasa ada yang
diperparah jika seorang homoseksual yang salah dengan tubuhnya. Mereka diabaikan,
menutupi preferensi seksualnya tersebut diam- bahkan mendapat kekerasan karena
diam mengajak atau memengaruhi seseorang dianggap berbeda,” kata Ratna Batara Multi
yang heteroseksual untuk mengikuti yang menulis tesis S-2 di Fakultas Ilmu
preferensinya. Misalnya, seorang Sosial dan Ilmu Politik UI tentang wacana
homoseksual yang mengajak temannya untuk seksualitas di Indonesia dari sisi sosiologis
melayani hasrat seksualnya, baik secara (dalam Kompas Minggu, 22 Januari 2006).
genital, anal, maupun oral. Ada pendapat yang menolak

Februari 2006
sajian utama
pernikahan sesama kaum homoseksual. eksistensi pasangan homoseksual. Namun,
“Pertanyaan yang simpel untuk para pasangan dengan memaksakan pernikahan sesama
homoseksual, “Mengapa harus menikah? jenis kelamin, hanya akan menghasilkan
Apakah tanpa menikah menjadi penghalang sebuah kejanggalan. Ada yang menyatakan,
cinta? Apakah tanpa menikah menjadi “Namanya saja nikah/kawin/pasang. kalau
penghalang kebersamaan? Apakah tanpa sesama jenis kelamin, apa yang mau
menikah menjadi penghalang adopsi anak? dipasangkan secara normal-biologis. Karena
Mungkin akan diperoleh jawaban klise, “Kami apa?” Homoseksual berawal dari karakter
membutuhkan pengakuan eksistensi dari mental dan sifat-yang kemudian berdampak
masyarakat dan keluarga...” Padahal, apakah kepada sikap, tingkah-laku, kebiasaan, dan
tanpa menikah menjadi penghalang khususnya fisik. Secara fungsional fisik
kenyataan bahwa ada pasangan homoseksual (kelamin/seks) tidak ada kelainan, ada
di muka bumi ini?” Itulah sekilas argumen rangsangan, ejakulasi/klimaks, dan
yang menolak pernikahan sesama sebagainya. Permasalahannya adalah hanya
homoseksual. Hal ini sebenarnya pada karakter mental, yakni berhasrat pada
dikembalikan lagi pada definisi dan tujuan sesama jenis kelamin. Jadi, kalaupun ada
pernikahan. Jika ditinjau secara biologis, kenyataan aktivitas seksual sesama jenis
hubungan antara dua makhluk yang berbeda kelamin, dapat dianggap itu sebagai
jenis kelamin bertujuan untuk menghasilkan “alternative sexual application”, misalnya oral
keturunan, tentunya pernikahan sesama dan anal (hal ini juga kerap dilakukan oleh
homoseksual tidak berhasil guna dalam hal pasangan heteroseksual). Kesimpulan secara
ini. Untuk manusia, hubungan seksual sah sosio-humanis, pernikahan sesama jenis
dan diperbolehkan secara hukum jika adalah hal yang tidak layak. Namun, menolak
pasangan tersebut telah menjalani pernikahan hubungan psikis maupun fisik pasangan
dengan adanya ikatan cinta. Untuk para kaum homoseksual juga tidak layak.
homoseksual, tidak terdapat tujuan biologis Prof.DR.Dr. Wimpie Pangkahila
dalam hubungan mereka, yang ada mungkin Sp.And, Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi,
hanya hasrat ketertarikan sesama jenis atas dalam sebuah rubrik kesehatan di Kompas
kepuasan seksual tertentu dan ujung- atas jawabannya terhadap pertanyaan
unjungnya tentunya adalah alasan pembaca atas ketertarikannya dengan
kebahagiaan yang dapat dibina sesama sesama jenis, mengatakan bahwa tidak ada
pasangan sejenis tersebut, termasuk ikatan alasan bagi seorang homoseksual untuk tidak
cinta. merasa berharga. Hanya saja, mereka harus
Makna perkawinan menurut menunjukkannya melalui karya nyata. Beliau
Undang-undang Republik Indonesia No.1 juga mengingatkan bahwa pembaca tersebut
tahun 1974 adalah suatu ikatan lahir dan batin yang homoseksual tidak sendiri. Tidak sedikit
antara seorang pria dan wanita sebagai suami- seorang homoseksual yang dapat merasa
istri dengan tujuan membentuk keluarga hidup “normal” dan sukses dalam profesinya.
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal Mereka ternyata dapat diterima oleh
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. lingkungan dan berguna bagi masyarakat
Meskipun hukum menerapkan suatu aturan melalui hasil karyanya. Itu berarti orang
pernikahan seperti tertulis di atas, tetap saja homoseksual juga berharga bagi orang lain.
hukum tidak akan pernah menghapus “Di mata Tuhan, tentu saja tidak ada

Februari 2006
18
perbedaan antara orang homoseksual dan busana atau tanpa merasakan sensasi apapun
heteroseksual. Bahkan saya berpikir Tuhan (dikarenakan kehilangan ransangan sentuhan
mengasihi orang homoseksual karena pada bagian seks tubuhnya, contohnya),
mereka mengalami gangguan orientasi dengan cara yang sama, biku tersebut
seksual,” demikian penutup dari jawaban yang kehilangan status kebikuannya.
diberikan beliau. Tipe orang yang disebut dengan
“pandaka” seringkali disinggung dalam
Buddhisme Memandang Vinaya untuk menggambarkan seseorang
Homoseksualitas sudah dikenal di yang berperilaku seksual tidak tepat. Vinaya
zaman India kuno. Masalah ini secara juga menetapkan bahwa para pandaka tidak
eksplisit disinggung dan dilarang di dalam diperbolehkan untuk ditahbiskan, dan apabila
Vinaya. Akan tetapi, tidak dituding secara secara tidak disengaja telah ditahbiskan,
khusus, melainkan disebutkan di antara orang tersebut akan dikeluarkan dari Sangha.
banyak jenis perilaku penyimpangan seksual Menurut penjelasan kitab, hal ini disebabkan
lain yang bertentangan dengan keharusan para pandaka tersebut “penuh dengan nafsu,
hidup selibat seorang biarawan/wati. haus akan birahi, dan didominasi oleh
Hubungan seksual, apakah dengan pasangan keinginan seksual”. Kata “pandaka”
sejenis atau lawan jenis, di mana organ seks diterjemahkan sebagai banci atau kaum
memasuki vagina, mulut, atau anus, adalah homoseksual yang berperilaku seperti
tindakan yang bisa mengakibatkan layaknya perempuan. Buddha memunyai
dikeluarkannya seseorang dari Sangha. pemahaman yang mendalam akan sifat
Tindakan seksual lainnya seperti saling manusia, dan sungguh-sungguh bebas dari
masturbasi, walaupun bukan dianggap segala prasangka, dan karena tidak ada bukti
sebagai pelanggaran berat dan tidak bahwa kaum homoseksual mempunyai
mengakibatkan dikeluarkannya dari Sangha, tingkat birahi yang lebih tinggi atau lebih sulit
tetapi harus diakui di depan anggota sangha. mempertahankan hidup sebagai biarawan/
Di dalam Vinaya Pitaka, yang berisi 227 wati. Oleh karenanya, istilah “pandaka”
sila biku (patimokkha sila), terdapat kemungkinan besar tidak mengacu kepada
pelanggaran atau kesalahan berat yang homoseksual secara umum, melainkan
dilakukan seorang biku yang membuat status segelintir kaum homoseksual yang feminis,
kebikuannya hilang (parajika). Peraturan yang secara terang-terangan berpenampilan
parajika pertama adalah seorang biku tidak seperti wanita di depan umum.
boleh berhubungan seksual (not to have sexual
intercourse). Jika seorang biku memasukkan Kajian tentang homoseksualitas
alat kelaminnya pada alat kelamin, anus atau Oleh karena homoseksual tidaklah
mulut seorang manusia, lelaki maupun
secara eksplisit dibicarakan dalam khotbah
wanita—juga termasuk pada anusnya dan
Buddha, kita hanya bisa mengasumsikan
mulutnya sendiri—, seekor binatang (betina
bahwa masalah ini juga bisa dievaluasi
atau jantan) atau sesosok mayat, walaupun
hanya sedalam biji wijen, biku tersebut dengan cara yang sama sebagaimana adanya
kehilangan status kebikuannya (untuk heteroseksual. Dan sesungguhnya atas dasar
kehidupan tersebut). Bahkan jika seorang biku inilah, homoseksual tidak secara khusus
melakukannya dengan mengenakan plester dikupas. Dalam kehidupan umat awam antara
atau kondom pada alat kelaminnya, memakai pria dan wanita, di mana ada kesepakatan
pakaian orang awam, atau tanpa mengenakan bersama, di mana tidak ada perbuatan

Februari 2006
19
penyelewengan, di mana hubungan seksual penolakan dari sisi ajaran Buddha. Penolakan
adalah ungkapan rasa cinta, hormat, yang paling umum di dalam masyarakat
kesetiaan, dan kehangatan, ini semua tidaklah
adalah karena homoseksualitas tidaklah alami
melanggar sila ketiga. Dan sama pula halnya
dan melanggar hukum alam. Tampaknya
apabila kedua orang tersebut berjenis kelamin
sedikit sekali landasan bagi pendapat seperti
sama. Tindakan seperti penyelewengan dan ini. Miriam Rothschild, seorang ahli biologi
pengabaian perasaan pasangan kita akan ternama, telah menunjukkan bahwa perilaku
menjadikan suatu perbuatan seksual tidak homoseksualitas juga telah ditemukan dalam
tepat, baik itu homoseksual aaupun hampir semua jenis spesies hewan. Kedua,
heteroseksual. Semua prinsip yang kita walaupun bisa disanggah bahwa fungsi biologis
gunakan untuk mengevaluasi hubungan dari seks adalah reproduksi, kebanyakan
heteroseksual akan kita gunakan pula untuk
hubungan seksual dewasa ini bukanlah untuk
mengevaluasi hubungan homoseksual. tujuan reproduksi, melainkan sebagai hiburan
Di dalam agama Buddha, bisa kita dan pemuasan emosi, dan bahwa ini juga
katakan bahwa bukanlah objek dari nafsu merupakan fungsi sah dari hubungan seksual.
seksual seseorang yang menentukan apakah Dengan demikian, walaupun hubungan
suatu hubungan seksual seseorang yang baik
homoseksual tidaklah alami dalam arti tidak
atau tidak, melainkan sifat dari emosi dan
bisa menghasilkan fungsi reproduksi,
maksud yang melandasinya. Walaupun hubungan ini adalah alami karena bisa
demikian, Buddha kadangkala menganjurkan memberikan pemuasan fisik dan emosi bagi
untuk menghindari perilaku tertentu, bukan
pelakunya.
karena hal ini salah dari sudut pandang etika, Kita seringkali mendengar, “Jika
melainkan akan menjadikan seseorang aneh homoseksual adalah sesuatu yang legal, akan
di dalam lingkungan sosial, atau karena akan
banyak orang, termasuk kaum muda, akan
mengakibatkan sanksi akibat pelanggaran menjadi gay.” Pernyataan seperti ini
hukum yang berlaku. Dalam hal-hal sepertimenggambarkan kesalahpahaman yang serius
ini, Buddha berkata bahwa menjauhkan diriterhadap homoseksualitas, atau mungkin
dari perilaku seperti itu akan membebaskan
suatu potensi homoseksualitas dalam diri
seseorang dari kecemasan dan rasa malu orang yang membuat pernyataan tersebut. Hal
yang disebabkan oleh ketidaksetujuan sosial
ini sama bodohnya dengan mengatakan
atau ketakutan akan sanksi hukum. bahwa apabila bunuh diri bukanlah perbuatan
Homoseksualitas tentu saja akan masuk yang melanggar hukum, semua orang akan
dalam kategori perbuatan ini. Dalam hal ini,
melakukannya. Apapun penyebab
seorang homoseksual haruslah memutuskan homoseksualitas (akan banyak sekali
apakah ia akan mengikuti arus harapan perdebatan tentang masalah ini), seseorang
masyarakat umum atau mencoba mengubah pastilah tidak akan “memilih” untuk menjadi
sikap publik. orientasi seks sesama jenis, seperti layaknya
memilih minum teh atau kopi. Orientasi ini
Pandangan yang menolak adalah hasil bawaan lahir atau berkembang
homoseksualitas sejak dini dalam diri seseorang, sama halnya
Sekarang kita akan secara ringkas dengan heteroseksualitas. Mengubah hukum
menelaah berbagai penolakan terhadap yang berlaku tidaklah bisa mengubah orientasi
homoseksualitas dan memberikan pandangan seksual seseorang.

Februari 2006
sajian utama
Beberapa orang berpendapat bahwa hukuman, maupun penolakan terhadap kaum
pasti ada sesuatu yang tidak beres dalam homoseksual atau perilaku homoseksual.
diri seorang homoseksual karena begitu Kesimpulan
banyaknya kaum homoseksual yang jiwa Tidak ada pembenaran atau
atau emosinya yang terganggu. Sekilas, penyalahan mutlak atas orientasi seksual
tampak ada benarnya pernyataan ini. Di seseorang, baik itu heteroseksual,
Barat, setidak-tidaknya banyak kaum homoseksual, maupun biseksual karena
homoseksual yang menderita masalah sebagaimana kita ketahui banyak faktor yang
kejiwaan, kecanduan alkohol, dan akan membentuk dan memengaruhi orientasi
menujukkan perilaku seksual yang sangat seksual tersebut. Tidak ada jaminan bahwa
menggoda. Dalam pengelompokan data, pasangan heteroseksual akan lebih baik dari
kaum homoseksual menduduki peringkat pasangan homoseksual. Kultur, agama, dan
tertinggi dalam kasus bunuh diri. kepercayaan yang turut memengaruhi suatu
Kemungkinan sekali bahwa kaum sistem hukum akan cenderung membentuk
homoseksual lebih menderita akibat suatu pola pikir yang menolak keberadaan
perlakuan sosial masyarakat terhadap kaum homoseksual karena orientasi seksual
mereka atas dasar orientasi seksual mereka, ini tidak sebagaimana adanya secara alamiah
dan apabila mereka akan menunjukkan gejala (tidak wajar secara umum). Dalam
yang sama pula. Sesungguhnya, inilah yang Buddhisme, tidak ada disebutkan secara
menjadi argumen terkuat untuk menerima dan eksplisit dalam khotbah Buddha tentang
memahami homoseksualitas. penerimaan maupun penolakan terhadap
Walaupun di negara-negara yang homoseksual. Tetapi, Buddha hanya
banyak penganut agama Buddha menggariskan secara tegas pada Vinaya biku
homoseksual tidak ditentang secara nyata- yang melarang para biku berhubungan seksual,
nyata dalam hukum yang berlaku, bukanlah termasuk di antaranya dengan sesama jenis
berarti homoseksualitas bisa diterima di (Parajika 1). Sistem hubungan antarpasangan
negara-negara tersebut. Hal ini lebih dijalankan umat awam berdasarkan sila ketiga
disebabkan karena pengaruh agama Buddha Pancasila Buddhis, yang menuntut kesetiaan.
yang berlandaskan manusiawi dan penuh Jika terdapat seorang gay yang menikahi
toleransi. Walaupun demikian, seringkali seorang gadis hanya untuk menutupi orientasi
ditemui adanya prasangka dan diskriminasi seksualnya itu demi keamanan posisinya di
terhadap kaum homoseksual di negara- hadapan masyarakat, maka itu adalah
negara tersebut. Sekali lagi perlu dijelaskan sesuatu yang salah karena perbuatannya itu
bahwa tidak ada bagian dalam agama justru akan merupakan siksaan bagi istrinya,
Buddha yang membenarkan adanya kutukan, oleh karena sang istri tidak akan menerima
cinta yang tulus dari suaminya yang
gay.[Julifin]
Dikutip dari:
—, “Penjelasan Singkat tentang Homoseksual”, http://www.geocities.com/gibfplus/gibf6.htm
—, “Homoseksualitas & Ajaran Theravada”, http://www.geocities.com/gibfplus/gibfa2.htm
“Homoseksual”, http://www.kompas.com/kesehatan/news/0409/29/114011.htm
Seksologi: “Apa Penyebab Saya Menjadi Homoseks..?”, http://kompas.com/kesehatan/news/0308/12/
113440.htm
Kartikawati, Eny, 2005, “Homoseksualkah Saya?”, dalam Pontianak Post, Minggu, 26 Juni 2005, http://
www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=konsultasi&id=91972#
Pambudy, Ninuk Mardiana, Fitrianto, Dahono, 2006, “Ini Persoalan Definisi Seksualitas”, hal. 18, dalam
Kompas, Minggu, 22 Januari 2006.
Pattisina, Edna C, 2006, “I Love You, Babe..!”, hal. 17, dalam Kompas, Minggu, 22 Januari 2006.
Benarkah
Si Muda Mudah
untuk Berhubungan
Seksual?
D
ari Penelitian yang dilakukan oleh
Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia (PKBI) di lima kota, yakni
“...... Kupang di Nusa Tenggara Timur, Palembang di
pernah ketahuan waktu nonton film gituan Sumatera Selatan, Singkawang di Kalimantan
kegep waktu ngebokep di rumah sendirian Barat serta Cirebon dan Tasikmalaya di Jawa
tak kuat nahan ... waktu rombongan satu adegan Barat, dengan jumlah seluruh sampel 2.479
maenin si joni sampe keluar krn ... orang yang terdiri dari orang muda berusia 15 -
tak heran kalo anak umur belasan udah pernah 24 tahun; diperoleh data bahwa responden yang
gituan melakukan hubungan seksual saat berpacaran
berawal dari pegangan, ciuman, sampe pelukan berjumlah 14,73%. Sebagian besar responden
gmn caranya kuingin merasakan berpacaran di rumah (61,54%), di sekolah atau
tontonlah film virgin sbg panduan kampus, di tempat rekreasi, bioskop, tempat
...... bekerja, di rumah teman dan di rumah saudara.
kadang semua itu hanya sebagai godaan Sebagian kecil ada yang berpacaran di rumah
jangan coba sendirian kalo kesepian kos dan sebagian kecil lainnya berpacaran di
jauhkan sabun dingin biar gak ketagihan hotel/motel/losmen. Jumlah responden yang
sediakan kondom kalo kamu mau gituan pernah melakukan hubungan seksual adalah
...... 227 orang (16,46%). Kebanyakan
semua kalo udah maen di tempat kos-kos-an melakukannya dengan pacar (74,89%). Ada juga
tempat yg cocok kalo kamu mau gituan yang melakukannya dengan pekerja seks,
kalo balik dugem mau check-in kemahalan teman, perek dan ada sebagian kecil (1,34%)
karena lagi mabok lupa pake pengaman yang melakukannya dengan saudara. Frekuensi
...... melakukan hubungan seksual, ada yang hanya
siapapun bisa bebas masuk ke kamar kos-kos- melakukannya satu kali saja, ada juga yang,
an secara rutin melakukannya antara 1-2 kali
pacarnya, selingkuhannya, bos-bos-nya, gadung- sebulan (46,26%), 1 sampai 2 kali seminggu.
gadungnya Beberapa orang responden bahkan ada yang
semuanya akan baik-baik saja melakukannya setiap hari. Alasan responden
asal telentang dengan pasrah melakukan hubungan seksual pertama kali
dan jangan lupa mempersiapkan tisu basah” karena suka sama suka atau dilandasi cinta
Kalimat di atas adalah penggalan dari lirik (68,72%), ada yang karena ingin tahu rasanya,
lagu “Pingin Gitu-Gituan” yang dinyanyikan oleh melakukannya karena pengaruh obat,
Kungpow Chicken. Mungkin tidak banyak orang yang melakukannya karena terpaksa, dan sebagian
tahu akan lagu ini karena isinya sedikit kecil (6,17%) ada yang melakukannya karena
mengandung kata-kata yang tidak begitu wajar alasan ekonomi. Sebagian besar responden
(sedikit saru). Tetapi, sebenarnya lagu tersebut (61,64%) pernah menggunakan media
memiliki pesan moral akan pemakaian kondom. pornografi. Jenis-jenis media pornografi yang
Apakah kehidupan remaja saat ini benar-benar banyak digunakan responden adalah film (VCD)
seperti yang digambarkan dalam lirik lagu tersebut? 70,59%. Selain itu juga ada yang menggunakan
22
majalah, foto dan internet. Hampir setengah cinta merupakan alasan hubungan seksual
jumlah responden (44,67%) pernah melakukan pertama kalinya dilakukan dengan sang pacar.
onani. Onani/masturbasi sebagian besar Apakah benar sebagai wujud dari cinta adalah
dilakukan oleh responden laki-laki dengan hubungan seksual? Kalau benar-benar
frekuensi yang bervariasi mulai dari memahami apa itu cinta, tentunya mencintai
melakukannya satu kali saja sampai ada yang seseorang tidak akan menyebabkan suatu
melakukannya lebih dari satu kali sehari. hubungan yang tidak dibenarkan dan apalagi hal
Angka yang ditunjukkan dari hasil itu bisa berakibat fatal. Hal ini juga tergantung
penelitian di atas tentu akan sangat bervariasi dari faktor kesempatan, pengawasan, dan latar
dari waktu ke waktu, tergantung juga pada pendidikan yang diperoleh dari keluarga. Banyak
tempatnya, dan mungkin akan semakin kasus membuktikan hubungan seksual pranikah
meningkat ke arah yang lebih buruk. banyak terjadi di kos atau rumah kontrakan yang
Apakah benar bahwa bertambahnya dinilai cukup bebas. Sebenarnya juga bukan
perilaku seksual di luar nikah yang dilakukan hanya itu karena banyak juga kasus hubungan
remaja menunjukkan betapa kurangnya seksual pranikah yang terjadi di rumah orang
pengetahuan seks mereka? Jawaban ya atas tua ketika sang orang tua lebih percaya bahwa
pertanyaan ini akan menjadi sesuatu yang ironis anaknya di rumah akan lebih aman sehingga
karena penelitian yang menunjukkan tingkat kebebasan diberikan. Dalam hal ini berlaku
aktivitas seksual di luar nikah yang cukup tinggi, pepatah di dunia persilatan; ‘tempat yang paling
yang dilakukan oleh remaja-remaja justru berbahaya adalah tempat yang paling aman’.
berada di wilayah terpelajar; Jakarta, Bandung,
Jogja, Semarang, dan Surabaya. Banyak faktor Perilaku Seksual Remaja
yang melatari hal ini. Tidak ada pembenaran Ketika memasuki masa remaja, dengan
mutlak 100 % bahwa penyebabnya adalah bekerjanya hormon seks, aktivitas seksual
budaya seks bebas yang notabene berasal dari menjadi sangat nyata. Hal ini akan dipengaruhi
budaya barat yang kini dapat dikonsumsi secara oleh berbagai hal yang diserap dari berbagai
bebas melalui media massa. Ketika seseorang media, terutama yang berbau pornografi—baik
melakukan hubungan seksual dengan sang dari VCD, internet, majalah, maupun televisi yang
pacar, apakah memang benar sepenuhnya akan mendorong meningkatnya aktivitas seksual
dilatari oleh budaya yang diserapnya dari media tersebut. Aktivitas seks ini mulai dari masturbasi/
massa tersebut (segala isi media yang berbau onani sampai hubungan intim.
pornografi)? Penyerapan atas sesuatu yang Dalam sebuah penelitian yang dilakukan
berbau pornografi hanyalah akan merangsang oleh Dr. Andik, seorang dokter ahli seksualitas
peningkatan hormon seksual seseorang. yang juga pengasuh rubrik drawclinic.com,
Memang benar hal ini akan memicu seseorang remaja yang gemar pada pornografi, baik bacaan
untuk melakukan aktivitas seksual. Tetapi, yang maupun tontonan, lebih sering melakukan
memegang peranan penting di sini tentunya masturbasi dibanding mereka yang tidak
adalah sang pelaku. Jika kedua pasangan bersentuhan dengan pornografi, begitu pula
tersebut berkomitmen tidak melakukan, remaja yang terlibat dengan seks sebelum
tentunya hal itu tidak akan terjadi. Jika yang satu menikah.
merasa terangsang dan ingin melakukannya,
sudah seharusnya pasangannya tidak Mastubasi
melayani nafsu seksnya tersebut dan dengan Bila pada masa puber tersebut, seorang
tegas menolaknya. Akan tetapi, hal ini sangat remaja mendapat rangsangan seksual yang kuat
ironis karena dari survei di atas diketahui bahwa dari segala bentuk materi erotis, maka akan
alasan suka sama suka atau yang dilandasi muncul keinginan yang kuat untuk melakukan

Februari 2006
sajian utama
hubungan seksual. Dorongan inilah yang hubungan seksual.
kemudian membuat seorang remaja Pada remaja dan dewasa yang belum
melakukan masturbasi/onani. Masturbasi menikah, masturbasi dilakukan sebagai
sering juga disebut dengan solosex, yaitu substitusi hubungan seksual karena memang
merangsang daerah genital yang dapat belum memunyai pasangan seksual. Namun,
dilakukan oleh diri sendiri, namun bila pada orang yang sudah menikah, masturbasi
masturbasi ini dilakukan dengan pasangan dilakukan pada keadaan tertentu ketika
seringkali dinamakan dengan mutual hubungan seksual tidak dapat dilaksanakan,
masturbation, yaitu aktivitas saling memberi misalnya pasangan sedang pergi.
stimulus seksual langsung pada genital Pada kasus tertentu, sebagian orang
pasangan dengan tujuan untuk mengenali yang sudah menikah tetap melakukan
erotic zone pasangan. masturbasi karena mengalami masalah
Masturbasi memunculkan banyak mitos dengan melakukan hubungan seksual.
tentang akibatnya yang merusak dan Sebagai contoh, istri yang tidak dapat mencapai
memalukan. Citra negatif ini bisa dilacak jauh orgasme karena suaminya mengalami
ke belakang ke kata asalnya dari bahasa Latin, ejakulasi dini. Istri itu melanjutkan hubungan
mastubare, yang merupakan gabungan dua seksualnya dengan masturbasi supaya dapat
kata Latin manus (tangan) dan stuprare mencapai orgasme.
(penyalahgunaan), sehingga berarti Sebagian suami juga memerlukan
“penyalahgunaan dengan tangan”. Anggapan masturbasi karena mengalami hambatan
memalukan dan berdosa yang terlanjur orgasme dan ejakulasi dengan melakukan
tertanam disebabkan karena porsi hubungan seksual. Sebagian wanita
“penyalahgunaan” pada kata itu hingga kini memerlukan masturbasi sebagai suatu cara
masih tetap ada dalam terjemahan moderen - mengatasi masalah seksualnya. Dalam hal ini,
meskipun para aparatur kesehatan telah masturbasi berfungsi sebagai sex therapy.
sepakat bahwa masturbasi tidak Dibandingkan melakukan hubungan
mengakibatkan kerusakan fisik maupun seksual dengan orang lain yang mungkin
mental. Tidak juga ditemukan bukti bahwa anak berisiko, masturbasi tentu lebih merupakan
kecil yang melakukan perangsangan diri sendiri pilihan. Meski begitu, sebagian orang memilih
bisa mengalami celaka. melakukan hubungan seksual dengan orang
Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila Sp. And, lain, tentu dengan segala risikonya.
Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi, Secara fisik, sebenarnya masturbasi
mengatakan bahwa sebenarnya masturbasi tidak menimbulkan akibat apa pun. Tidak benar
bukanlah aktivitas seksual yang luar biasa atau masturbasi dapat menimbulkan berbagai akibat
aneh dan harus ditakuti, melainkan sesuatu buruk, seperti penyakit tertentu. Tidak juga
aktivitas seksual yang umum dilakukan. mengakibatkan orang menjadi tidak suka
Bahkan, dalam masa perkembangan berhubungan seksual lagi. Tidak benar
psikoseksual anak, salah satu fasenya berupa masturbasi dapat menimbulkan akibat buruk
aktivitas memegang-megang kelamin. Aktivitas bagi kesehatan, termasuk sperma. Jadi, tidak
seksual ini sebenarnya suatu bentuk ada gangguan kuantitas dan kualitas sperma
masturbasi yang tidak direncanakan. Sebagian disebabkan melakukan masturbasi. Memang,
anak, bahkan dapat mencapai orgasme pada masturbasi yang dilakukan secara tergesa-
fase ini. Pada remaja dan dewasa, hampir gesa agar cepat mencapai ejakulasi
semua pria dan sekitar 80 persen wanita pernah dikhawatirkan dapat melatarbelakangi
melakukan masturbasi. Aktivitas masturbasi terjadinya ejakulasi dini pada pria.
pada umumnya dilakukan sebagai substitusi Masalahnya, masturbasi lebih banyak

Februari 2006
sajian utama
bersifat fisik, tanpa keterlibatan emosi karena kekasihnya ke bandara karena harus tugas
dilakukan sendiri. Karena itu, sebenarnya keluar kota. Kekasihnya ini minta ciuman,
masturbasi tidak dapat menggantikan kemudian oleh temannya ini ditolak.
hubungan seksual. Masturbasi dilakukan hanya Kekasihnya merayu kembali dan mengatakan
dalam keadaan terpaksa, ketika aktivitas bahwa ciuman itu bukan ciuman nafsu, tetapi
seksual dan hubungan seksual tidak dapat ciuman kasih sayang. Teman yang satu ini
dilakukan. tetap kukuh untuk tidak melakukannya, dan jika
Kissing, Necking, Petting lalu Intercourse kekasihnya memaksa, ia lebih memilih putus.
Anda pernah pacaran? Apakah Anda Akhirnya pertemuan itu menjadi akhir dari kisah
pernah berpegangan tangan, berpelukan, kasih mereka karena teman yang satu ini tetap
berciuman, lalu..... dengan pacar Anda? Hanya kukuh pada pendiriannya.’
Anda yang tahu jawabannya. Mungkin Mungkin di antara kita ada yang
bersentuhan melalui tangan ataupun berprinsip tidak akan ciuman jika belum ada
berpelukan adalah hal hampir pasti dilakukan ikatan pernikahan yang sah. Ciuman (savium)
ketika berpacaran, termasuk ciuman yang bukan sekadar menyodorkan pipi atau bibir,
mungkin persentasenya sedikit di bawah kedua tetapi merupakan pintu gerbang untuk
hal tersebut. Bolehkah dan wajarkah hal memasuki daerah seksual sepasang
tersebut dalam berpacaran? Hampir bisa manusia. Saat dua orang ini berciuman, akan
dikatakan tidak ada hukum ataupun aturan yang timbul seksualitas dan nafsu, akan terjadi
melarang hal tersebut, kecuali pada aturan rangsangan pada hormon-hormon seksual.
ekstrim tertentu. Bagaimana dengan petting? Sehingga, laki-laki akan merasa tegang atau
Tentunya berhubungan seksual (sex ereksi, sedangkan perempuan akan
intercourse) ketika berpacaran dilarang dengan merasakan lubrikasi (basah pada daerah
tegas. intim). Pada saat seperti ini biasanya kita tidak
Mungkin Anda pernah mendapatkan bisa menghindari berpelukan (necking),
telepon seorang teman, dengan suaranya yang kemudian raba-raba daerah genital (petting)
tampak gugup dan gelisah. Ia kemudian bilang bahkan jika waktu dan tempat memungkinkan
nggak bisa tidur dan merasa berdosa dengan tidak menutup kemungkinan sampai
perbuatan yang dilakukan dengan kekasihnya. intercouse.
“Aku dan dia telah berbuat itu...terus gimana. Urutan tiga pertama dari hubungan
Aku merasa berdosa telah melakukannya”. seksual ini kissing, necking, dan petting
Mungkin kita pernah menemui peristiwa ini. merupakan jenis perilaku seksual di luar nikah
“ya begitu...cium” yang paling banyak dilakukan remaja. Alasan
“lalu”, dari memilih ketiga hal di atas dan
“peluk” menghindari intercouse biasanya adalah:
lalu apa lagi” Pertama, takut keperawanannya hilang
“Ya raba-raba itu...” dengan robeknya selaput dara. Padahal
“terus apa lagi...” sebenarnya keperawanan bukan hanya
“ya sudah sampai di situ aja...” sekadar hilangnya selaput dara. Tetapi lebih
Cerita di atas bercerita tentang ciuman pada bagaimana caranya kita menjaga
pertama dan bagaimana gejolak perasaan kesucian untuk tidak melakukan aktivitas
pelakunya. Lain halnya dengan cerita berikut seksual di luar nikah.
tentang seorang teman yang berprofesi sebagai Kedua, takut hamil, dengan menghindari
pengajar bahasa di salah satu lembaga intercourse (memasukkan alat kelamin ke
pendidikan. dalam lubang vagina). Padahal aktivitas
‘Suatu saat ketika ia mengantarkan petting juga masih memungkinkan terjadinya

Februari 2006
25
kehamilan. Menggesek-gesekkan alat kelamin machine). ATM kondom tersebut akan
di luar bibir vagina, kemungkinan ketika terjadi mengurangi rasa malu seseorang dalam
lubrikasi dan ada cairan semen (air mani) di memperoleh kondom ketika ingin melakukan
sekitarnya, akan terbawa ke dalam rahim, hubungan seksual. Dengan demikian,
sehingga menyebabkan kehamilan. diharapkan dapat mengurangi penyebaran virus
Sedangkan bagi pasangan remaja di HIV dan tingkat aborsi. Dengan tersedianya ATM
luar nikah yang telah melakukan hubungan kondom tersebut tidak menutup kemungkinan
seksual dengan intercourse, biasanya mereka akan terjadi peningkatan hubungan seksual
berpendapat bahwa keperawanan bukanlah pada remaja karena adanya kemudahan
hal yang pokok dalam sebuah perkawinan. tersebut.
Kalau perempuan diikat dengan keperawanan
bagaimana dengan laki-laki? Kenapa nggak Buddhisme Memandang
dipersoalkan ia perjaka atau bukan? Kenapa Buddha mengajarkan agar umat awam
selalu perempuan yang dijadikan ukuran? menjalankan Pancasila Buddhis yang salah
Untuk menghindari kehamilan biasanya satunya adalah tidak melakukan hubungan
mereka melakukan hubungan seksual dengan seksual yang salah (sila ke-3,
cara coitus interuptus (hubungan seksual Kamesumicchara). Hubungan seksual yang
terputus; artinya ketika akan terjadi ejakulasi, salah adalah melakukan hubungan seksual
alat kelamin laki-laki dikeluarkan dari lubang kepada orang yang bukan pasangan yang sah,
vagina dan terjadi ejakulasi di luar bibir vagina). orang yang masih berada di bawah asuhan
Cara yang kedua, memakai alat pengaman maupun tanggung jawab orang lain maupun
(biasanya kondom). lembaga tertentu dan melakukan hubungan
Dari penelitian yang dilakukan PKBI, dari seksual dengan orang yang masih dalam
227 orang responden yang sudah perlindungan para pelaksana Dharma.
berhubungan seksual, hanya 91 orang Bentuk hubungan seks yang salah
(40,09%) yang menggunakan alat kontrasepsi. (kamesumicchara) bisa dikatakan telah terjadi
Sebagian besar (59,91%) justru tidak bila terdapat empat faktor, yaitu (1) orang yang
menggunakan alat kontrasepsi karena merasa tidak patut disetubuhi (agamantvatthu), (2)
tidak nyaman, tidak mau repot, tidak ada pikiran mempunyai niat untuk menyetubuhi orang
untuk menggunakannya, merasa malu dan tersebut (tasmisevacittam), (3) melakukan
sulit untuk mendapatkannya. Jenis alat usaha untuk menyetubuhinya (sevanappayogo),
kontrasepsi dan cara KB yang paling dikenal (4) telah berhasil menyetubuhinya (maggena
responden adalah kondom (70,39%). Jenis maggapatipatti addhivasenam). Yang
lain yang juga dikenal adalah pil, spiral dan dimaksudkan dengan yang berhasil
susuk. Sedangkan cara-cara tradisional dan menyetubuhinya adalah berhasil memasukkan
mitos yang diyakini dapat mencegah terjadinya alat kelamin ke dalam salah satu lubang—
kehamilan adalah minum jamu (59,65%), vagina, dubur, dan mulut, walaupun sedalam
loncat-loncat setelah bersenggama, biji wijen.
berjongkok setelah bersenggama dan makan
nanas muda. Tempat pelayanan kontrasepsi Pengertian ‘masturbasi’ dalam Kamus
yang paling banyak diketahui responden adalah Besar Bahasa Indonesia adalah proses
Rumah Sakit, Dokter/Bidan dan Puskesmas. memperoleh kepuasan seks tanpa
Berbicara tentang pengunaan kondom berhubungan kelamin. Dari pengertian tersebut,
sebagai alat kontrasepsi, hal ini telah masturbasi memang tidak merugikan orang
menimbulkan banyak pro dan kontra terutama lain. Kegiatan pemuasan seks tanpa
seputar ATM kondom (condom vending melibatkan orang lain ini juga bukan merupakan

Februari 2006
26
obyek pelanggaran sila ketiga Pancasila yang sesungguhnya, saat seseorang sedang
Buddhis. Meskipun demikian, seseorang yang berkonsentrasi pada obyeknya, maka dorongan
melakukan masturbasi dapat disebut sebagai keinginan untuk melakukan hubungan seks
orang yang bertindak berdasarkan ketamakan maupun masturbasi akan melemah. Jika ia
dan kegelapan batin untuk mendapatkan mampu berkonsentrasi pada masturbasi yang
kenikmatan seksual sehingga mengondisikan ia lakukan, maka nafsunya akan berkurang
orang tersebut mengalami proses kelahiran karena ia hanya melihat dirinya sebagai
kembali yang lebih panjang. Dengan demikian, seonggok tulang dan daging. Jika bangkit nafsu
walaupun masturbasi tidak melanggar sila, seksualnya, maka berarti pikirannya sudah tidak
sebaiknya juga tidak dilakukan. terpusat pada obyek meditasi lagi. Jadi,
Walaupun banyak pendapat umum di tampaknya pengertian masturbasi dan seks
dalam psikologi moderen yang menyebutkan dapat dipergunakan sebagai obyek pemusatan
bahwa masturbasi tidak berakibat apapun bila pikiran adalah upaya untuk membenarkan
dilakukan tanpa rasa menyesal, namun secara tindakan itu.
Buddhis, jelas bahwa masturbasi adalah Hubungan seksual pranikah jelas
mengumbar nafsu indera secara sadar. merupakan pelanggaran terhadap sila ketiga
Mengumbar nafsu indera merupakan salah Pancasila Buddhis. Hubungan seksual yang
satu perwujudan dari perbuatan buruk (akusala terjadi sebenarnya adalah pengubaran nafsu
kamma). yang dipenuhi oleh tanha demi mendapatkan
Hindarilah pengumbaran nafsu indera, kepuasan tertentu. Jika kita renungkan, apalah
karena walaupun efeknya secara klinis jangka enaknya berhubungan seksual sebelum
pendek belum ditemui, namun secara batin menikah (masa pacaran)? Memang akan
sangat jelas efeknya, dan bila dilakukan diperoleh kenikmatan dan kepuasan sesaat
berkelanjutan, akan menimbulkan reaksi pada saat melakukannya. Akan tetapi, perbuatan
refleks yang berakibat tidak menyenangkan, salah tersebut akan sangat membebani
baik secara fisik, secara klinis, maupun secara seseorang yang melakukan hal tersebut. Belum
batin. lagi kalau diperparah dengan terjadinya
Untuk menghindari masturbasi, kehamilan yang tidak diinginkan. Hal ini akan
seseorang hendaknya banyak melakukan mencoreng nama baik pelaku di masyarakat.
kegiatan sehingga pikirannya tidak lagi Jadi, saat berpacaran, hindarilah melakukan
memiliki kesempatan mengingat berbagai hal hal-hal yang bisa menjurus kepada aktivitas
yang meningkatkan nafsu seksual yang seks, apakah itu touching, kissing, necking,
mendorongnya melakukan masturbasi. Selain petting, maupun intercourse. Terutama bagi
itu, kalau pikiran sudah terlatih dalam meditasi, remaja wanita, sebaiknya jangan dengan begitu
maka setiap kali nafsu seks timbul, ia dapat mudah memberikan tubuh Anda yang sangat
menyadari saat muncul dan tenggelamnya berharga kepada sang pria meskipun katanya
nafsu tersebut. Ia mengalami bahwa kekuatan “sudah sangat cinta banget, cinta sehidup
nafsu akan melemah ketika disadari. Maka, semati” karena tidak ada jaminan 100 % kelak
setahap demi setahap, ia mampu remaja pria tersebut akan jadi suami Anda.
mengendalikan nafsu dengan pikirannya Meskipun sudah 99,99 % peluang pria tersebut
sehingga dorongan seksual dapat dikurangi, adalah calon suami, tetap saja hubungan
masturbasi pun dapat dihindari. seksual pranikah tidak dapat dibenarkan. [Julifin]
Dalam masyarakat tertentu memang
terdapat pengertian bahwa masturbasi dan
seks dapat dijadikan obyek konsentrasi.
Namun, bila dipandang dari sudut konsentrasi
27
Judul : Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan
Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara
Penulis : Prof. Dr. Slamet Muljana
Penerbit : LkiS Yogyakarta
Tahun Terbit : Maret 2005 (Cetakan pertama)
Isi : xxvi + 304 halaman

Pada tahun 1968, buku ini pernah diterbitkan oleh penerbit Bhratara
di Jakarta. Buku itu dilarang oleh Kejaksaan Agung karena
mengungkapkan hal-hal yang kontroversial waktu itu, yakni sebagian
Walisongo berasal dari Cina. Tidak ada salahnya, bila benar bahwa
sembilan penyebar agama Islam itu dari Cina atau dari belahan
dunia mana pun.
Yang menjadi persoalan adalah saat itu rezim Orde Baru telah menetapkan Cina
sebagai musuh karena negara itu dituduh membantu Gerakan 30 September 1965.
Pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Beijing, dan segala yang
berbau Cina dilarang.
Pada era reformasi ini, ada baiknya pendapat Slamet Muljana itu dikaji ulang dengan
pikiran yang lebih tenang. Slamet Muljana membandingkan, atau lebih tepatnya, melakukan
kompilasi terhadap tiga sumber sejarah tak resmi yaitu Serat Kanda, Babad Tanah Jawi,
dan naskah dari klenteng Sam Po Kong yang ditulis Poortman dan dikutip Parlindungan.
Kisah kehancuran Majapahit, yang diiringi oleh bertumbuhnya negara-negara Islam
di bumi Nusantara, meyimpan banyak sekali fakta sejarah yang menarik untuk diungkit
kembali. Sebagai kerajaan tertua di tanah Jawa, Majapahit bukan saja menjadi ikon dari
puncak kemajuan peradaban Hindu-Jawa, tetapi juga bukti sejarah tentang pergulatan politik
yang terjadi di tengah proses islamisasi pada masa peralihan menjelang dan sesudah
keruntuhannya.
Para sejarawan benar-benar menguras energi untuk mengungkap latar dan motif di
balik kehancuran Majapahit. Tetapi sungguh amat disayangkan, belum banyak sejarawan
yang mencurahkan perhatiannya pada peran orang-orang Cina (Tionghoa) dalam islamisasi
yang turut mengantar Majapahit ke ambang terakhir kejayaannya. Arus utama penulisan
sejarah masih dikuasai oleh kecenderungan untuk menganggpa Islam Nusantara sebagai
turunan dari Islam “Arab” (varian Islam yang dianggap lebih otentik dan murni).
Slamet Muljana adalah salah satu di antara yang sedikit itu. Kegigihannya melacak
asal muasal keruntuhan Majapahit, membawanya pada sebuah tesis penting tentang
kontribusi muslim Cina dalam sejarah masuk dan berkembangnya Islam di kawasan ini.
Sebuah upaya yang jelas tak mudah dan mungkin tak populer. Betapapun kita tahu, tesis
yang telah lazim diterima oleh banyak sejarawan menyatakan bahwa Islam Nusantara adalah
prototipe lain dari Islam yang berkembang di jazirah Arab. Temuan Muljana membantah
sekaligus mengkritik bahwa yang terjadi tidaklah sedemkian adanya. Berbagai anasir juga
terlibat dalam proses tersebut sehingga Islam yang terbentuk di Nusantara, dan di Jawa
pada khususnya, bukanlah Islam yang “murni”, melainkan Islam hibrida yang memiliki banyak
varian.
resensi
Tentu tak ada larangan untuk berpendapat bahwa sebagian Walisongo itu berasal dari
Cina atau keturunan Cina. Namun, kelemahan Slamet Muljana, ia hanya mendasarkan
kesimpulannya pada buku yang ditulis Parlindungan. Slamet pun tidak memeriksa sendiri
naskah-naskah yang berasal dari klenteng Sam Po Kong di Semarang. Dengan melakukan
penelitian terhadap sumber berbahasa Cina, baik yang ada di Nusantara maupun di daratan
Cina, diharapkan periode ini (terutama mengenai penyebaran agama Islam di Jawa abad ke-
15 sampai ke-16) dapat dijelaskan dengan lebih baik.
Judul : Menuju Puncak Kemegahan
(Sejarah Kerajaan Majapahit)
Penulis : Prof. Dr. Slamet Muljana
Penerbit : LkiS Yogyakarta
Tahun Terbit : Juli 2005 (Cetakan pertama)
Isi : x + 276 halaman
Dengan membaca masa silam, orang akan mengetahui makna dan
hikmah setiap peristiwa yang telah berlalu. Sebagai fakta-fakta sejarah,
apa yang telah menjadi bagian dari masa silam tidak dapat diulang.
Tetapi dari sana kita dapat memetik pelajaran yang berharga, yang
dapat dijadikan batu loncatan menuju masa depan yang lebih baik.
Agaknya, filosofi itulah yang mendorong Slamet Muljana untuk
menekuni sejarah masa lalu, khususnya sejarah Majapahit. Berkat
ketekunan yang luar biasa, kita bisa menikmati sejarah Majapahit secara lebih lengkap.
Buku hasil karya Slamet Muljana ini memfokuskan kajiannya pada masa-masa awal
berdirinya kerajaan Majapahit hingga mencapai kejayaannya di tangan Gadjah Mada.
Mengapa Majapahit? Pertama, karena Majapahit adalah ikon peradaban Hindu-Jawa yang
tertua di Jawa. Selama kira-kira 233 tahun Majapahit berdiri di tanah Jawa: 184 tahun sebagai
kerajaan yang merdeka, dan 49 tahun sebagai negara bawahan. Dalam usia setua itu, tak
heran begitu banyak torehan sejarah yang telah dihasilkan Majapahit. Pelbagai jenis artefak
budaya dan sosial banyak dibangun pada masa Majapahit berkuasa, termasuk sejumlah
besar peninggalan dan pusaka yang kini dilestarikan sebagai “cagar budaya” di tempat-
tempat di Jawa.
Alasan kedua lebih “politis”. Majapahit-lah kerajaan pertama yang membalik orientasi
sosial-politik masyarakat Jawa kembali ke “pedalaman”, dari orientasi budaya pesisir
sebelumnya yang lebih kosmopolit. Dengan munculnya Majapahit, budaya-budaya yang
lebih terbuka dan rasional digeser dengan mistifikasi politik di tangan penguasa. Bisa
dikatakan, sejarah Majapahit adalah sejarah yang sarat dengan mitos politik. Misalnya mitos
tentang Ken Arok sebagai “putra dewa”, atau mitos tentang Gadjah Mada sebagai “peletak”
pertama konsep kesatuan Nusantara. Mitos-mitos ini baru terungkap beberapa waktu
kemudian, ketika terbukti bahwa kesatuan Nusantara yang dibayangkan oleh Gadjah Mada
juga ditegakkan dengan kekerasan dan penundukan.
Buku ini tentu saja tidak ingin melakukan telaah kritis terhadap sejarah Majapahit. Ia
lebih mencoba mendokumentasikan Majapahit “dari dalam”, dari kisah dan mitos yang beredar
seputar tokoh-tokoh di balik kejayaan Majapahit. [Hendri]
Februari 2006
Februari 2006
Februari 2006
Februari 2006
ajaran dasar

1) Penyebab-Penyebab yang Membentuk 1. Buddha sendiri telah bebas dari


Dasar untuk Berlindung semua ketakutan
A) Takut akan kemungkinan kita 2. Buddha terampil dalam hal cara-
mengalami penderitaan samsara cara membebaskan makhluk
secara umum dan alam rendah lain dari semua ketakutan
secara khusus 3. Buddha bertindak dengan welas
1. Takut bahwa diri kita mungkin asih yang agung dan adil
harus mengalami penderitaan terhadap semua makhluk
alam-alam rendah 4. Buddha bertindak untuk
2. Takut bahwa diri kita mungkin kepentingan semua makhluk,
harus mengalami segala bentuk baik yang pernah maupun yang
penderitaan di samsara secara tidak pernah menguntungkan
keseluruhan Beliau
3. Rasa “Takut” – atau welas asih
(compassion) – yang tidak dapat 3) Tolak Ukur untuk Menentukan Apakah
mengabaikan fakta bahwa orang Kita Telah Berlindung Secara Benar
lain harus menjalani penderitaan A) Mengambil perlindungan setelah
di samsara mempelajari kualitas-kualitas dari
B)Yakin bahwa jika kita menaruh masing-masing aspek Tri Ratna
kepercayaan pada Tri Ratna, Mereka 1. Kualitas-kualitas Buddha
mempunyai kekuatan untuk
a. Tubuh Buddha
menyelamatkan kita dari penyebab
ketakutan itu b. Ucapan Buddha
c. Pikiran Buddha
2) Objek Tempat Kita Berlindung − Pengetahuan Buddha
A) Mengidentifikasi objek perlindungan − Cinta kasih Buddha
B)Alasan-alasan mengapa Tri Ratna d. Aktivitas-aktivitas Buddha
merupakan objek perlindungan yang 2. Kualitas-kualitas Dharma
berharga 3. Kualitas-kualitas Sangha
Februari 2006
ajaran dasar
B)Mengambil perlindungan setelah 5) Sila-Sila yang Perlu Dijalankan oleh Orang
mempelajari perbedaan di antara Tri yang Mengambil Perlindungan
Ratna A) Sila-sila individual
1. Perbedaan dalam karakteristik- 1. Sila-sila negatif
karakteristik pengenal. a. Jangan mengambil perlindungan pada
2. Perbedaan dari tindakan. dewa-dewi duniawi
3. Perbedaan dari sikap b. Jangan menyakiti makhluk hidup
4. Perbedaan dari latihan c. Jangan bergaul dengan non-Buddhis
5. Perbedaan sehubungan dengan 2. Sila-sila yang menguatkan
ingatan a. Menganggap semua figur Buddha
6. Perbedaan bagaimana kebajikan sebagai Buddha yang sebenarnya
seseorang dapat meningkat b. Menghormati bahkan sebuah aksara
C) Mengambil perlindungan dengan dari tulisan sebagai Permata Dharma
menyatakan keyakinan kepada Tri c. Menghormati bahkan sepotong kain
Ratna
merah atau kuning dari jubah bhiksu
D) Mengambil perlindungan dengan sebagai Permata Sangha
meninggalkan keyakinan agama lain B)Sila-sila umum
1. Mengingat kebajikan Tri Ratna dan
4) Keuntungan-Keuntungan Berlindung mengambil perlindungan pada
a) Kita akan menjadi Buddhis Mereka secara terus-menerus.
b) Berlindung berfungsi sebagai landasan 2. Mengingat bagaimana Tri Ratna
bagi semua sumpah menguntungkanmu dan
c) Kita akan menghilangkan penghalang- mempersembahkan pada Mereka
penghalang karma yang dikumpulkan bagian pertama dari apapun yang
di masa lalu anda makan atau minum.
d) Kita akan dengan mudah 3. Mendorong orang lain untuk
mengumpulkan kebajikan yang mengambil perlindungan
sangat luas 4. Mengingat keuntungan berlindung dan
e) Kita akan terhindar dari bahaya yang melakukannya tiga kali masing-
disebabkan oleh manusia maupun masing pada pagi dan malam hari
bukan manusia 5. Melakukan sebuah aktivitas setelah
f) Kita akan terhindar dari kejatuhan ke sebelumnya menaruh
alam-alam rendah kepercayaanmu pada Tri Ratna
g) Kita akan dengan mudah mencapai 6. Jangan meninggalkan Tri Ratna, baik
semua tujuan-tujuan sementara untuk menyelamatkan nyawamu
maupun tujuan tertinggi (ultimate) maupun hanya sebagai lelucon.
h) Kita akan dengan cepat mencapai ke-
Buddha-an
Disadur oleh Kathika Yaso, dari buku “Berlindung: Gerbang Suci Memasuki Ajaran” terbitan
Kadam Choeling Bandung (2005) untuk keperluan pembabaran dharma dengan topik
yang sama oleh YM Dagpo Rinpoche pada bulan Desember 2005 di Indonesia.
Februari 2006
35

Februari 2006
Seks dan
Buddha Dharma
Oleh Bhikkhu Vajhiradhammo

A. Pendahuluan perempuan, Yin atau feminin merupakan dewa-


Fenomena alam semesta dalam filsafat dewi cinta yang tidak terlepaskan dari aroma
Tao dipandang dari dua prinsip yang saling seks, seksualitas dalam perkembangan
berlawanan namun saling melengkapi, yaitu peradaban kehidupan manusia.
Yang dan Yin; sebuah prinsip kehidupan alam
semesta yang tidak dipandang sebagai oposisi Di tengah peradaban kehidupan
binner (dualisme) yang merupakan dasar untuk masyarakat yang semakin terbuka dan permisif
memahami fenomena semesta alam holistis dan dalam seksualitas kejiwaan, manusia
dialektis. Yang mewakili fenomena seperti unsur dilengkapi dengan indria-indrianya dan
kelakian, dinamika, langit, matahari, terang, dan memiliki keinginan (tanha) kuat dalam dirinya,
sebagainya; sedangkan Yin mewakili fenomena sehingga tetap mengalami kesulitan untuk
seperti unsur perempuan, pasifitas, bumi, tidak sama sekali bersentuhan dengan obyek-
rembulan, gelap, dan sebagainya. Kedua unsur obyek yang dapat membangkitkan sensasi-
tersebut berupaya untuk saling melengkapi satu sensasi seksualitas. Kehidupan masyarakat
satu sama lain dalam rangka mewujudkan dan kebudayaan sosial religius sekarang ini
kesatuan yang sempurna. telah terkepung oleh segala ilusi seksualitas
Kehidupan manusia dalam upaya dan kemilaunya segala wujud keduniawian.
penyatuan tersebut tampak dalam aktivitas cinta Oleh karena itu, menghindari seks maupun
antara lelaki dan perempuan. Cinta sebagai tidak menghindarinya juga bukanlah sesuatu
energi spiritual yang tidak terlepas dari energi yang mudah sebab sebagai ukurannya adalah
seks yang bersifat badaniah. Cinta memang kepuasan dan kebahagiaan sejati atau titik
sukar dilepaskan dari seksualitas, meskipun tujuannya adalah nirwana. Terlebih lagi tidak
bisa dibedakan. Di Yunani Purba dikenal kata adanya beragam jenis sensasi seks yang
Eros dan Apphrodite, yang berarti cinta seksual bersumber dari tanha itupun senantiasa terjadi.
dan aktivitas yang mengacu kepada dewi asmara, Seksualitas itu melekat pada
sesungguhnya berarti perangsangan birahi. Di kehidupan manusia, baik pada para pertapa
Romawi Kuno, terdapat kata Cupidu dan Venus; maupun bukan pertapa. Namun, mengingat
yang berarti Cipidu adalah dambaan, cita-cita hidupnya dan cara hidupnya yang
antusiasme, birahi, dan buah zakar, sedangkan suci, hubungan seks tidak dilakukan oleh para
Venus dapat ditarik kata venereal disease yang pertapa, namun mereka yang bukan petapa
berarti penyakit kotor. Eros-Aphrodite maupun dapat melakukan hubungan seks dalam
Cupidu-Venus mencerminkan unsur kelelakian, kehidupan perumah tangga dengan
Yang atau maskulin; sedangkan unsur berpedoman pada sila ketiga dari Pancasila
Buddhis.
Februari 2006
37
Unsur seks (bhava-rupa) tampaknya lingga). Jika manusia merupakan suatu
kesatuan dari badan dan jiwa (rupa dan nama),
menempati sesuatu yang cukup mendasar
maka seks sebagai alat kelamin dan
dalam rupa manusia, yang terdiri dari unsur
seksualitas sebagai ciri dari kepriaan dan
betina (itthi-bhva) dan jenis kelamin jantan
kewanitaannya yang tidak bisa terpisahkan.
(purisa-bhava). Seks ini juga mengandung
Seks sebagai alat kelamin hanya sebagian
energi yang memancarkan kekuatan energi
dan tidak lengkap, maka dengan pemahaman
dan menggerakkan prilaku manusia (Francis
tersebut disertai dengan seksualitas agar
Story dalam Dimensions of Buddhist Thought,
bentuk penilaiannya tidak menimbulkan
1982). Energi atau kekuatan yang mampu
menggerakkan prilaku manusia itu adalah pandangan salah, saru atau porno.
sensual craving (kama-tanha) atau nafsu Pria dan wanita memiliki karakteristik
inderawi, keinginan untuk perwujudan (bhava- yang berbeda, baik fisik maupun psikis. Fisik
tanha) atau eros, dan keinginan untuk pria dengan ciri berotot kuat, kekar
pemusnahan (vibhava-tanha) atau thanatos. melambangkan keperkasaan, kekuatan,
kekerasan maupun kejantanan. Sedangkan
fisik wanita yang tampak seperti garis-garis
B. Pengertian Seksualitas
melingkar melambangkan cinta dan
Lahirnya sang bayi yang selalu
kelembutan, kasih sayang, dan perasaan
dinantikan oleh kedua orang tua, pasangan
aman. Secara psikologis, pria pada
suami-istri yang telah hadir di tengah-tengah
umumnya dipandang luas dan keluar dalam
kehidupan merupakan wujud kebahagiaan
pola pikirnya, gemar menjelajah, penyelidik
setiap insan manusia dalam perumah tangga.
alam sekitar. Sedangkan wanita
Di dalam Mahatanhasankaya Sutta
berpandangan terarah ke dalam, gemar
diungkapkan bahwa proses terjadinya embrio
tinggal di rumah, suka menghias diri,
disebabkan tiga faktor penggabungan, yaitu:
mengatur tata tertib rumah, dan sebagainya.
(1) adanya persetubuhan atau pertemuan sel
Letak perbedaan tersebut janganlah dianggap
sperma ayah dan sel telur ibu yang subur
mutlak. Meskipun terdapat perbedaan secara
(matapitaro ca sannipatita), (2) kondisi ibu
biologis yang sangat menentukan, namun
dalam masa subur (mata ca utuni hoti), (3)
bukan berarti perbedaan psikologis itu harus
adanya makhluk yang siap lahir (gandhabbo
dianggap sebagai kodratnya, karena
ca paccupatthito hoti) (M. I, 259). Kemudian
perbedaan tersebut relatif, yang bisa
bentuk pertanyaan pertama bagi kedua orang
dipertukar satu lain sehingga tidak terjatuh
tua yang muncul adalah “Laki-laki atau
Perempuan?” Yang menjadi tanda bahwa ia dalam stereotype dan bias jender.
laki-laki atau perempuan adalah alat kelamin, Wanita bukanlah mahluk yang secara
atau yang disebut seks. Tetapi seks atau alat kodrati lemah, namun sebaliknya setara
kelamin sangat erat hubungannya dengan dengan pria. Dalam Buddha Dhamma,
seksualitas, yaitu kejiwaan, sifat-sifat, cara dikatakan bahwa makhluk berseks wanita
berpikir, dan lainnya dari seorang laki-laki atau juga pria sama-sama memiliki kesempatan
perempuan, dan yang menunjukkan dan kemampuan religius untuk mencapai
keseluruhan ciri dari kepriaan dan kewanitaan. kesucian yang tertinggi. Bila manusia
Manusia adalah makhluk yang merupakan perpaduan unsur jasmani dan
berkelamin, artinya bisa berkelamin batin (nama dan rupa), dan seks tidak bisa
perempuan (itthi lingga) atau laki-laki (purisa dipisahkan dari seksualitas, maka

Februari 2006
artikel
kecenderungannya lelaki dan perempuan memasukkan alat kelamin ke dalam salah
untuk tidak bersatu pun sulit dihindari. satu lubang—vagina, dubur, dan mulut,
Terjadinya hubungan seksual dalam walaupun sedalam biji wijen.
hubungan individu manusia berlainan jenis
Namun bagi para pertapa seperti
hendaknya dipandang sebagai sesuatu yang
alamiah dan wajar (manusia yang normal anagarika-anagarini, samanera-samaneri,
bhikkhu-bhikkhuni, tentu saja tidak
dalam kehidupan berumah tangga).
diperbolehkan mengadakan kontak hubungan
Laki-laki dan perempuan bersatu, seks. Mengapa demikian? Jawabannya
hidup bersama mengarungi samudra dalam adalah karena hubungan seks dapat
mahligai tali perkawinan yang saling membawa akibat-akibat yang mengganggu
mencintai dan mengasihi, serta saling ketenangan batin, menimbulkan
bertanggung jawab pada anak. Dalam kegelisahan, merintangi seseorang untuk
konteks itulah terjadinya kontak hubungan mencapai Nibbana untuk mereka, para
seksual lelaki dan perempuan. Namun, samana atau pejalan yang menempuh jalan
Buddha mengajarkan agar perumahtangga Dharma atau jalan kesucian tersebut. Dalam
menjalankan Pancasila Buddhis yang salah Buddha Dharma, hubungan seks hanya dapat
satunya adalah tidak melakukan hubungan diperkenankan bagi mereka yang bukan
seksual yang salah (sila ketiga, pejalan kesucian, yakni bagi mereka yang
Kamesumicchara). Hubungan seksual yang membentuk kehidupan perumah tangga.
salah adalah melakukan hubungan seksual Dengan demikian, dapat dimengerti
kepada orang yang bukan pasangan yang bahwa seks merupakan sebagai alat kelamin
sah, orang yang masih berada di bawah yang dimiliki oleh pria atau wanita dan
asuhan maupun tanggung jawab orang lain seksualitas merupakan keseluruhan ciri
maupun lembaga tertentu dan melakukan kejiwaan manusia yang menunjukkan
hubungan seksual dengan orang yang masih kepriaan dan kewanitaan seperti yang
dalam perlindungan para pelaksana Dharma. tercermin dalam bentuk tubuh, suara, gaya,
Bentuk hubungan seksual yang salah akan sifat, perasaan, cara berpikir, bakat, dan
menghancurkan harkat dan martabat sebagainya. Seksual dalam berhubungan
manusia itu sendiri, sehingga terjerat dengan seks merupakan sesuatu yang alamiah, hal
kuat pada beban penderitaan yang tiada yang wajar, normal terjadi pada kehidupan
ahkir. manusia, baik laki-laki maupun perempuan.
Bentuk hubungan seks yang salah Hubungan seks merupakan cerminan dari
(kamesumiccahara) bisa dikatakan telah kerinduan dan kebersatuan dalam
terjadi bila terdapat empat faktor, yaitu (1) persetubuhan manusia antara lelaki dan
orang yang tidak patut disetubuhi perempuan bersama pasangan hidupnya
(agamantvatthu), (2) mempunyai niat untuk yang sah. Bentuk persetubuhan tersebut
menyetubuhi orang tersebut sebagai ungkapan dari cinta kasih (dalam
(tasmisevacittam), (3) melakukan usaha wujud hasil nyata sang buah hati atau anak),
untuk menyetubuhinya (sevanappayogo), (4) bukan semata-mata melampiaskan nafsu
telah berhasil menyetubuhinya (maggena birahi belaka.
maggapatipatti addhivasenam). Yang C. Nilai dan Karakteristik Seksualitas
dimaksudkan dengan yang berhasil Dorongan seks adalah kekuatan
menyetubuhinya adalah berhasil yang paling dinamik dalam kehidupan

Februari 2006
39
manusia. Begitu kuatnya, sehingga aturan penggoda itu antara lain; “Lihatlah tubuh itu
pengendalian diri diperlukan, bahkan dalam Khayali, membalut seperangkat rangka,
kehidupan umat biasa. Dalam hal penuh luka, berpenyakitan, dan menuntut
perkembangan spiritual, siapa pun yang banyak pikiran. Lihatlah wujud Khayali,
diinginkan membawa pikirannya ke dalam walaupun dalam pakaian gemerlap dengan
pengendalian yang penuh. Diperlukan aturan cincin dan berhias tulang belulang
disiplin diri yang lebih besar sebagai sumber bersarungkan kulit, kuku yang diwarnai cat,
kekuatan. Kekuatan demikian besar dalam wajah yang dipoles bedak, cukup
sifat manusia dapat diatasi jika seseorang memperdaya si dungu, namun tidak bagi
mampu mengendalikan pikirannya dan pencari kekekalan....” (M.82). Dilihat dari
mempraktekan konsentrasi— sudut yang berbeda, kemolekan tubuh ini
penatalaksanaan dari dorongan seksual yang adalah tidak murni, punya sembilan lubang,
membantu mengembangkan kekuatan diri. seperti sebuah bejana yang bau busuk dan
Jika seseorang mengendalikan dorongan sulit diisi; dan dari sudut pandang yang lain,
seksual, ia akan mendapatkan pengendalian sebuah selubung kulit yang dihiasi”
lebih besar terhadap seluruh struktur, (Nagarjuna dalam Suhrlekha). “Para siswa
mengatasi emosi yang lebih dasar. “Kendali” Buddha yang telah bangun dengan baik dan
berarti kita secara suka rela melatih selalu sadar; sepanjang siang dan malam,
penahanan dengan memahami perlunya mereka selalu merenungkan sifat-sifat badan
berbuat demikian. Hal ini sangat berbeda dari jasmani dengan penuh kesadaran” (Dhp.299).
“penekanan” yang berarti hanya mencoba
Kehidupan selibat dianjurkan bagi
berpura-pura bahwa hasrat itu tidak ada.
Penekanan dapat menimbulkan akibat yang mereka yang ingin menyempurnakan
berbahaya. perkembangan spiritualnya sebagai bentuk
Hasrat terhadap nafsu seksual religius. Namun, setiap dan semua orang tidak
memiliki kekuatan yang luar biasa; lelaki wajib untuk menjalankan kehidupan selibat
maupun perempuan digoda dan ditimbulkan dalam mempraktikan Buddhisme. Nasehat
(sex arousal) melalui suara, sentuhan, Buddha adalah bahwa dengan menjalankan
maupun gambar tubuh dari perempuan atau kehidupan selibat lebih cocok bagi orang yang
laki-laki. Untuk menghadapi godaan tersebut ingin mengembangkan pencapaian
patutlah dilakukan perenungan terhadap spiritualnya. Bagi umat Buddha awam atau
jasmani tentang sifat-sifat ketidakkekalan umat perumahtangga, aturannya adalah untuk
(anicca) atau kekosongan tubuh, tubuh yang menjauhkan diri dari penyimpangan seksual,
sunya sebagaimana dianjurkan Buddha. untuk menghindari terjadinya perselingkuhan.
Bukankah dalam tubuh itu sendirilah terletak Hal ini berarti perumahtangga boleh terlibat
penderitaan dan pembebasan? “Tubuh yang hubungan seks tetapi harus menghindari
panjangnya sedepa ini, dengan kesadaran hubungan seks yang salah. Keterlibatan dalam
dan persepsinya, aku nyatakan adanya tindakan kehidupan seksual yang sah berada
penderitaan, asal mula penderitaan, dalam tindakan yang tidak ada rasa bersalah
lenyapnya penderitaan dan jalan untuk dan tidak ada rasa eksploitas pihak lain
melenyapkan penderitaan” (A.IV.5:45). maupun kekecewaan.
Rattahapala, seorang murid Buddha yang Dengan demikian, pergaulan seksual
tergoda wanita cantik melukiskan wanita hanya baik dalam hubungan suami-istri.

Februari 2006
40
Pergaulan seksual atau persetubuhan suami- orang dapat, pada waktu tertentu dianggap
istri bukanlah semata-mata hanya lebih rendah daripada hewan bagi yang tidak
pelampiasan nafsu belaka, namun juga mengarahkan nafsunya dengan baik.
sebagai ungkapan dari cinta kasih. Dalam
Para leluhur selalu berusaha untuk
kehidupan perkawinan, hubungan seksual
mengurangi hasrat seksual yang berlebihan.
hendaknya mencerminkan kesetiaan,
Mereka tahu bahwa dorongan seks sudah
melindungi kebahagiaan dan keutuhan yang
cukup kuat tanpa diberi dorongan ekstra lain.
dapat mendorong untuk mendewasakan diri
Tetapi saat ini malah menambahnya dengan
satu sama lain, serta mendekatkan diri kepada
ribuan bentuk dorongan yang menimbulkan
kematangan dan kebijaksanaan. Itulah
perkembangan seksual, seperti; dunia
sebabnya Buddha tidak melarang hidup dalam
periklanan yang tak senonoh, perhatian dan
perkawinan. Bahkan hidup dalam perkawinan
pameran tubuh lelaki maupun perempuan
bukanlah berarti menutup sama sekali pintu
secara vulgar; dan terlebih lagi telah
kesempurnaan, kebijaksanaan, dan kesucian.
dipersenjatai dengan kuat akan dorongan
Sebagaimana Dharma itu diselami dalam
seksual ke dalam doktrin bahwa menahan diri
berbagai pintunya, demikian juga
terhadap seks adalah berbahaya dan bahkan
kebijaksanaan itu bisa dimasuki dari segala
cara, asal mau terbuka terhadap pemahaman dapat menyebabkan kelainan mental.
Dharma; termasuk dalam persoalan seks, Manusia adalah satu-satunya hewan
seksualitas, dan pergaulan seksual dalam yang tidak memiliki periode seks inaktif
kehidupan perkawinan. alamiah yang tubuhnya dapat memulihkan
Bagaimanapun, ada perlunya bagi kebugarannya. Sayangnya, eksploitasi
komersial sifat erotik ini telah menyebabkan
umat Buddha awam untuk melatih suatu
manusia modern dihujani stimulus seksual
tingkat pengendalian terhadap dorongan
yang terus menerus dari tiap sisi. Banyak
seksual. Hasrat seksual manusia harus
penyakit jiwa dari kehidupan saat ini yang dapat
dikendalikan sebagaimana mestinya. Kalau
diusut dari keadaan yang tidak seimbang. Pria
tidak, manusia akan bertingkah lebih buruk
dalam masyarakat modern diharapkan
daripada hewan ketika ia sedang dimabuk oleh
melakukan monogami, tetapi wanita
hawa nafsu maupun nafsu birahinya.
dieksploitasi dengan berbagai cara untuk
Pertimbangkanlah tingkah laku seksual yang
menambah daya tarik diri, tidak hanya untuk
salah seperti seekor hewan yang lebih rendah.
suaminya, tetapi untuk membangkitkan gairah
Yang mana sebenarnya sering lebih rendah—
setiap pria yang dilarang oleh masyarakat
hewan atau manusia? Yang mana bertindak
wajar dan lumrah dalam prilaku seksual? Dan untuk memilikinya.
yang mana yang secara berlebihan bertindak Seks harus ditempatkan secara wajar
tidak wajar dan tidak lumrah? Sering hewan dalam kehidupan manusia normal, seks tidak
merupakan mahluk yang lebih tinggi dari boleh ditekan secara tidak sehat atau dibesar-
manusia yang memiliki kecakapan mental besarkan secara tidak lumrah dan seks harus
yang jika digunakan dengan benar dapat selalu terkendalikan oleh tekad. Hal ini dapat
membuatnya menjadi tuan atas hasrat dilakukan jika seks diperlakukan dengan
seksnya, yang telah menggunakan kekuatan bijaksana dan ditempatkan secara layak. Tidak
mentalnya dengan cara yang tercela sehingga seperti yang diajarkan selama ini, seks tidak
membuat dirinya budak hasrat tersebut. Jadi boleh dianggap sebagai bahan yang terpenting

Februari 2006
41
untuk kebahagian kehidupan pernikahan D. Seksual Adalah Unsur Kasih
seseorang. Mereka yang selalu melekat dapat Kondisi batin yang tidak lagi
menjadi budak seks yang akhirnya akan terpengaruh di kala indera mata melihat sesuatu
menghancurkan cinta dan pertimbangan yang indah, telinga mendengar suara yang
manusiawi dalam pernikahan seseorang. merdu, hidung membaui aroma yang harum,
Seperti dalam segala hal, seseorang harus lidah mengecap sesuatu yang lezat, kulit
sabar dan rasional dalam kebutuhan menyentuh sesuatu yang lembut, dan pikiran
seksualnya dengan mempertimbangkan menyerap sesuatu yang nikmat, merupakan
perasaan intim, watak pasangannya maupun contoh yang nyata dari penahanan diri. Namun,
kebutuhan bersama secara wajar dan terarah. seseorang yang terbelenggu oleh lobha, dosa,
Pernikahan adalah sebagai bentuk dan moha dapat melakukan penipuan,
pencurian, penyiksaan, pemerkosaan, bahkan
ikatan persekutuan hidup yang dimasuki oleh
pembunuhan. Semua itu adalah akibat dari
seorang pria dan wanita. Kesabaran, toleransi,
mereka yang masih terbelenggu dari tiga akar
dan pengertian adalah tiga kualitas prinsip yang
kejahatan yaitu lobha, dosa dan moha. Agar
harus dikembangkan dan dipupuk oleh kedua
bentuk penahanan diri terhadap nafsu indera
pasangan tersebut. Sementara cinta harus
dapat terealisasikan, maka kunci utamanya
menjadi simpul tali yang mengikat kedua
adalah puas dengan apa yang dimiliki, tidak
pasangan, keperluan materi untuk
banyak menuntut serta mudah dilayani dan mau
mempertahankan rumah tangga yang bahagia
menerima apa adanya. Karena rasa puas
harus ada untuk dibagi bersama dan
adalah kekayaan yang terbesar.
mengembangkan bersama. Syarat
Kamasutra berbicara tentang bagaimana
persekutuan yang baik dalam pernikahan harus
menikmati hidup ini. Khususnya yang
berupa “milik kita dan bukan milikmu atau
berkenaan dengan kesadaran inderawi untuk
milikku”. Pasangan yang baik harus “membuka
mencapai kepuasan, dalam pemenuhan nafsu
hati” mereka satu sama lain dan menghindari
keinginan seksual dengan sebaik mungkin,
untuk memiliki “rahasia”. Merahasiakan pada
berarti telah mampu menguasai hawa nafsu.
diri sendiri dapat membawa kecurigaan dan
Sebab kepuasan manusia yang didambakan
curiga adalah unsur yang dapat
bukanlah semata kepuasan fisik saja tetapi juga
menghancurkan cinta dalam suatu
menyangkut kepuasan mental, emosional, dan
persekutuan. Kecurigaan akan menghasilkan
intelektual. Dengan demikian seks tidaklah
kecemburuan, dan kecemburuan menciptakan
harus dipandang sesuatu yang negatif, namun
kemarahan, kemarahan menimbulkan
sebaliknya harus dilihat secara wajar
kebencian, kebencian berubah menjadi
sebagaimana adanya. Bahkan bisa dipandang
permusuhan, dan permusuhan dapat
suatu kekuatan dan proses atau tahapan
menyebabkan penderitaan tak terkatakan,
menuju kesadaran tertinggi.
termasuk pertumpahan darah, retaknya
Manusia hidup tak lepas dari
keharmonisan keluarga, bunuh diri, dan
kesadarannya, bahkan kesadaranlah yang dapat
terjadinya pembunuhan. Oleh karena itu,
menentukan kualitasnya sebagai mahluk.
manusia akan memiliki karakteristik yang
Tingkat kesadaran inderawi (kamavacara)
rendah; “Bagaikan terendah dari diri ini adalah
merupakan kesadaran yang masih memerlukan
masih seperti binatang”. Maka, arahkanlah
pemuasan panca-indra dengan obyek-
dengan baik nafsu seks agar tidak terjerat
obyeknya, seperti nafsu keinginan seksual
dengan kuat dalam jurang penderitaan.

Februari 2006
42
(kammatanha). Bersumber pada nafsu menuju kesadaran rohani merupakan
keinginan seksual inilah, manusia menjalankan pelepasan seks melalui cinta menuju kasih
kehidupan suami-istri yang sah. Sukar sayang. Kesadaran kasih berarti tidak ada lagi
membayangkan sebagaimana tampak pada ego, tidak ada lagi kepentingan individu, tidak
kehidupan suami-istri tanpa pergaulan seksual, akan pernah terjadi peperangan antarsuku,
karena justru hendaknya terlibat dalam antarbangsa, karena semua manusia adalah
pergaulan seksual itulah mereka menjalani bersaudara. Kasih merupakan suatu
kehidupan sebagai suami-istri. Kehidupan pelepasan agung demi umat manusia dan
seksual itu sendiri bukanlah berarti tidak dapat alam semesta. Pelepasan agung ini telah
dilakukan tanpa menjalankan kehidupan diperlihatkan oleh Pangeran Sidhartha ketika
sebagai suami-istri. Tetapi bentuk kehidupan Beliau meninggalkan kehidupan duniawinya
seksual yang dilembagakan dalam ikatan pergi menjadi pertapa demi kasihnya untuk
perkawinan umumnya dipandang sebagai suatu membebaskan manusia dan semua makhluk
perwujudan naluri seksual manusia yang dari penderitaan.
mencerminkan ketinggian peradabannya. Lepas
dari itu semua, seks memang selalu menyertai E. Seksualitas dan Buddha Dhamma
perjalanan manusia dan evolusi kesadarannya. Seksualitas merupakan naluri dasar
Untuk memenuhi pemuasan nafsu atau live energy yang mengerakkan hidup
seksual (nafsu birahi) tidaklah cukup apabila manusia. Francis Story (Dimensions of
tidak disertai oleh cinta. Tanpa cinta, kamasutra Buddhist Thought, Kandy, Sri Lanka, 1962)
akan kehilangan maknanya karena kamasutra mengungkapkan tentang adanya tiga naluri
hanya akan dapat dipraktekan apabila sudah yang mengerakkan hidup manusia; yaitu (1)
ada cinta. Pentingnya cinta dalam seks adalah kamma tanha atau naluri seksual, (2) bhava
untuk memanusiakan kembali manusia dalam tanha atau naluri penjelmaan, dan (3) vibhava
nilai religius spiritual yang tinggi, sehingga cinta tanha atau naluri penghancur. Kammatanha
dalam hubungan seks menjadi hubungan yang merupakan nafsu birahi manusia di mana
manusiawi, unsur pengembangan generasi indera manusia berhubungan dengan obyek
berikutnya. Cinta dalam hubungan seks akan sebagai penjelmaan (salayatana) dan proses
terjadi pelepasan, penyerahan total pria dan sebab-musabab yang saling bergantungan
wanita yang murni, saling mencintai. Cinta yang (paticcasamuppada) dapat mengakibatkan
sifatnya memberi dan menaruh penghargaan dan kemelekatan (upadana), seperti dalam bentuk
perhatian yang luar biasa, sebagai suatu gambar erotisme pornografi sebagai obyek
tahapan hirarki kesadaran yang terbentuk. Seks yang dapat menimbulkan kesadaran birahi
mengawali tahapan kesadaran seseorang dan (kamma tanha) yang menumbuhkan
pelepasan dalam seks yang semakin manusiawi kemelekatan yang kuat sehingga selalu dalam
bila disertai cinta yang sesungguhnya yang lingkaran penderitaan yang berkepanjangan.
merupakan langkah untuk mencapai kesadaran Keindahan seksualitas yang
yang lebih tinggi, yaitu kasih. merupakan penyatuan dua unsur diri manusia
Kasih tidak hanya berhenti pada cinta, lelaki dan perempuan sebagai simbolik yang
karena cinta adalah kasih. Dari seks, cinta dipergunakan kaum Tantra untuk mencapai
hingga kasih. Kasih adalah birahi alam semesta, puncak kerohanian, meleburkan diri kepada
kasih terhadap semua mahluk, terhadap yang Yang, alam semesta, atau sesuatu sarana
mutlak. Bentuk pelepasan birahi inderawi meditasi dalam tercapainya pengalaman

Februari 2006
43
pelepasan total, non egoistik, dalam kepenuhan dan kesempurnaannya sebagai
kesadaran seksualitas (concious sexulity) manusia.
yang bersifat transendental. Namun, ajaran Erotisme yang menggairahkan dapat
Tantra ini dikatakan bersifat tertutup dan menarik lawan jenisnya dalam kebersatuan
sangat esoterik, karena bisa mendatangkan tubuh serta dalam makna spiritual, sebagai
salah paham bagi kebanyakan manusia. birahi semesta yang menarik kerinduan
Melebihi pandangan bahwa cinta itu tidak manusia untuk memahami manusia dalam
terpisahkan dari seks atau seks tidak terlepas makna kebersatuan yang lebih tinggi dengan
dari cinta. alam semesta dan dunia kehidupan secara
Filsafat India Kamasutra total. Oleh karena itu, erotisme manusia
mengungkapkan bahwa seks juga bisa merupakan suatu yang esensial dalam
menjadikan sarana transendensi diri ke arah hubungan manusia, semacam kerinduan
persatuan dengan yang mutlak atau persatuan kesempurnaan kemanusiaan (humanity),
mikrokosmos diri manusia dengan sebagai kunci untuk menuju pengalaman
mikrokosmos alam semesta juga mistis serta pengingat adanya dimensi non-
sebagaimana yang tertuang dalam aliran rasional dalam dirinya. Gairah kepada alam
Tantra. Namun, para mistis besar Tantra semesta sebagai cerminan yang mutlak juga
menekankan seks juga bisa menjadikan termasuk dalam makna daya tarik tubuh
sumber kejahatan bila terlalu bersifat obsesif erotisme.
dan eksklusif maupun secara vulgar tanpa ada Tubuh atau bagian tubuh vital manusia
pembatas. Seks yang lepas dari kandungan bukanlah obyek komoditi, property milik orang
cinta dan sarana transendensi diri tampaknya lain. Tubuh adalah subyek spiritual. Tubuh
kini semakin menggejala karena secara tak manusia (laki-laki atau perempuan) adalah
langsung dipupuk oleh media cetak maupun sesuatu yang luhur, sebagaimana luhurnya
teknologi periklanan, hiburan dan pornografi kelahiran manusia itu sendiri yang tidak
erotisme. Hal itu akan mendukung timbulnya mungkin tanpa tubuh. Tubuh adalah
dampak negatif terhadap perkembangan representasi sisi dalam manusia, dan bahkan
penyakit yang berbahaya seperti sifilis, gonore, perwujudan semua endapan dari perjalanan
herpes, genitalis, HIV/AIDS, dan berbagai karmanya. Melalui tubuh maupun sifat
macam bentuk penyakit kelamin lainnya yang kejiwaan manusia seharusnya dapat
sangat berbahaya. menemukan kemurnian, ketulusan, kejujuran,
Seksualitas yang ada pada diri dan kepolosan, sebagaimana dalam Buddha
manusia menjadikan manusia peka terhadap Dharma Mahayana yang dikatakan bahwa di
segala bentuk dan wujud seksualitasnya dalam diri manusia itu terdapat bija-buddha
seperti tampak dalam erotisme. Tetapi, semua (benih kebuddhaan) dan manusia itu sendiri
itu tidak semata-mata bersifat inderawi, namun adalah Bodhisattva (mahluk kesempurnaan);
juga bisa dalam makna spiritual. Gairah atas karena tubuh manusia merupakan miniatur
seksualitas itu tidak hanya tampak pada tubuh dari citta Buddha (Bodhicitta). Citra
lawan jenis dalam kebersatuan seks, namun pemahaman dalam kesempurnaan
juga dalam kebersatuan birahi alam semesta menguraikan tentang adanya tiga tubuh
dan dunia kehidupan mental. Penyatuan Buddha (trikaya: dharmakaya,
erotisme manusia dalam enegi vital sambhogakaya, nirmanakaya) sebagaimana
membangkitkan gairah manusia mencapai

Februari 2006
artikel
dijelaskan dalam Buddha Dharma Mahayana. manusia. Namun, perlu diketahui bahwa nafsu
Dharmakaya atau sumber dharma seksual bukan hanya keinginan untuk
merupakan esensi kebuddhaan, asli hakekat melakukan hubungan kelamin, tetapi keinginan
kebuddhaan, kemurnian sebagaimana akan sentuhan, mencium bau, dan
dipersonifikasikan Buddha Amitbha. mendengarkan suara lawan jenis yang dapat
Sambhogakaya berarti hakekat tubuh yang digolongkan sebagai bagian nafsu seksual.
bercahaya dalam sinar yang terang dan Nafsu seksual yang merupakan
kekuatan Buddha yang bekerja secara tulus kecenderungan yang laten telah banyak
yang tercermin dalam Dhyani Bodhisatva membuat orang menjadi berutal, nekad, biadab
Avalokitesvara, yang dipersonifikasikan bahkan tega membunuh temannya sendiri.
sebagai perempuan murni dan suci. Banyak media massa maupun elektronik
Nirmanakaya merupakan bentuk penampakan menyampaikan berita-berita kriminal dalam
yang absolut, yang mutlak dalam wujud fisik bentuk penganiyaan, pemerkosaan bahkan
di dunia, hidup secara historis, muncul dalam pembunuhan yang dilandasi dan disebabkan
dunia dan bersama kehidupan manusia atau oleh nafsu seksual dan telah banyak pula
kebuddhaan yang berwujud duniawi seperti di orang-orang yang dihakimi massa maupun
tengah-tengah manusia, mengajar Dharma mendekam dalam penjara selama bertahun-
kepada semua manusia. tahun karena nafsu seksual yang tidak
Buddha memandang tubuh seksualitas terkendali. Oleh karena itu sangat benar nafsu
manusia merupakan subyek yang sempurna, seksual dianggap sebagai racun yang
sebagai bentuk subjek spiritualitas. Tubuh mendegradasikan pikiran (citta).
tidak harus direndahkan statusnya menjadi Buddha mengkritik habis-habisan
objek pemuas seks yang rendah saja, di mana terhadap pemuasan nafsu seksual secara
tubuh manusia hanya menjadi sebongkah berlebih-lebihan (kamasukhallikaniyoga).
daging dengan berbagai ukuran untuk Dalam Dhammacakkapavattana Sutta, Beliau
dieksploitir nafsu rendah manusia, dalam tubuh menyatakan bahwa pemuasan nafsu seksual
perempuan sebagai obyek seks yang secara berlebih-lebihan adalah rendah (hino),
mendorong laki-laki untuk memperlakukan tidak berharga (gammo), biadab (puttujjaniko),
perempuan sebagai the second sex yang selalu tidak mulia (anariyo), dan tidak bermanfaat
di kamar tidur. Hasrat dorongan untuk (anatthasanhito). Sebenarnya yang dapat
menikmati keindahan tubuh melalui sentuhan, mendegradasikan pikiran bukan hanya nafsu
penciuman, suara maupun penglihatan mata seksual saja, terutama segala sesuatu
adalah sulit dihindari bagi manusia yang masih (tindakan, pikiran, maupun ucapan dalam
terikat kuat dalam kehidupan duniawi (nafsu kehendak) yang dilandasi oleh lobha
seksual-kamatanha). (keserakahan), dosa (kebencian), dan moha
Nafsu seksual adalah obyek yang paling (kebodohan atau kegelapan batin). Karena
disukai oleh citta. Nafsu seksual selalu mudahnya citta terpengaruh oleh hal-hal yang
mengobsesi dan membelenggu pikiran (citta) rendah seperti hal-hal yang dilandasi oleh
semua orang yang belum mencapai kesucian, lobha, dosa dan moha, oleh karena itu bagi
baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini terjadi orang yang mampu menjinakkan dan
karena nafsu seksual merupakan mengendalikan pikiran (citta), atau pikiran akan
kecenderungan laten atau tendensi menjadi orang yang bahagia.
(kamaraganusaya) yang ada pada setiap

Februari 2006
Jual Diri,
Bolehkah?
Dosakah yang dia kerjakan
Sucikah mereka yang datang
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman.
(Kupu-kupu malam, Peter pan)

K
utipan lagu di atas seakan dapat melukiskan sisi
gelap di balik keceriaan dari para kupu-kupu
malam yang biasa kita sebut sebagai pelacur. Bangsa kita sebagai bangsa yang
bermoral dan beretika menentang keras segala tindak pelacuran. Namun wanita-wanita
berpakaian seksi dan menggoda yang menawarkan diri di malam hari masih saja sering kita
jumpai bahkan kini terkesan liar. Apakah pemerintah telah mengambil langkah yang tepat
dalam mengatasi masalah pelacuran ini? Apa kata hukum di Indonesia tentang pelacuran?
Dan bagaimanakah pandangan agama Buddha terhadap pelacuran, profesi pelacur serta
para pelanggannya?
Pelacuran (prostitusi) adalah penjualan jasa seksual, seperti oral seks atau hubungan
seks untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur yang kini sering
disebut dengan istilah Pekerja Seks Komersial (PSK). Di kalangan masyarakat, pelacuran
dipandang negatif dan mereka yang
menyewakan atau menjual tubuhnya
sering dianggap sebagai sampah
masyarakat. Ada pula pihak yang
menganggap pelacuran sebagai sesuatu
yang buruk namun dibutuhkan. Pandangan
itu didasarkan pada anggapan bahwa
kehadiran pelacuran bisa menyalurkan
nafsu seksual pihak yang
membutuhkannya. Tanpa penyaluran itu,
dikhawatirkan para pelanggannya justru
akan menyerang dan memerkosa kaum
perempuan baik-baik.
Sebagai bangsa yang bermoral dan
berbudi tentunya masyarakat Indonesia
menolak segala bentuk kemaksiatan.
Sebagai masalah yang cukup mendasar,
patut dipertanyakan, “Apa hal yang
menyebabkan prostitusi sedemikian

Februari 2006
sajian utama
hebatnya?” Situasi di Indonesia sendiri telah ialah semakin bertambahnya pengangguran
memberikan jawaban atas pertanyaan yang berasal dari para pelaku prostitusi.
tersebut. Kemudian tentunya akan berkesinambungan
Salah satu aspek situasinya adalah kepada munculnya tindak-tindak kriminal,
kondisi ekonomi Indonesia pada sekarang ini. yakni terjadinya prostitusi yang telah di-
Krisis ekonomi di Indonesia telah memberikan ilegalkan.
peluang dan kesempatan yang luas untuk Prostitusi tidak mungkin dihilangkan
membudayanya prostitusi tersebut. Para secara total apabila kondisi fundamental kita
wanita dan anak-anak dipaksa untuk menjual masih seperti sekarang ini. Hal ini juga bukan
tubuhnya sebagai alat pemenuhan kebutuhan berarti bahwa Indonesia menuju pada negara
seks. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia yang memberi legalisasi pada praktik
menjadi surga prostitusi di mata internasional. prostitusi seperti negara Thailand dan Belanda
Hukum di Indonesia sendiri belum meringkas yang melegalkan prostitusi dengan alasan
masalah prostitusi dalam KUHP maupun UU untuk mengurangi praktik suap dan korupsi di
secara komprehensif. Pelacuran tidak pemerintahan. Akan tetapi salah satu bentuk
dijadikan perbuatan pidana dalam arti bahwa solusinya adalah dengan melokalisasi
perbuatan pelacuran sendiri tidak dilarang dan pornoaksi yang berupa tindak prostitusi itu ke
diancam dengan pidana. Bahwa pelacuran suatu daerah. Contoh nyata adalah lokalisasi
tidak dijadikan larangan pidana, janganlah Dolly di Surabaya, Sarkem di Yogyakarta, dan
diartikan bahwa hal ini tidak dianggap lain-lain. Upaya lokalisasi ini bukanlah dengan
merugikan masyarakat tetapi karena sukarnya tujuan menghalalkan pornoaksi tersebut,
untuk mengadakan rumusan (formula) yang namun justru supaya dapat mengisolasi
tepat dan juga yang dalam praktik dapat prostitusi agar tidak menyebar ke daerah-
daerah lain di Indonesia, juga secara tidak
dilaksanakan.
langsung memberikan suatu sanksi sosial
Mungkin di negara-negara lain telah kepada daerah tersebut, dan mengurangi
ada rumusan yang demikian tetapi belum dampak sosial bagi masyarakat, khususnya
diketahui bagaimana hasilnya dalam praktik. generasi muda.
Di sini yang dapat dituntut ialah misalnya
orang yang menyediakan tempat untuk Buddhisme Memandang
pelacuran dan menjadikan hal itu sebagai Dari sudut pandang Buddhis, banyak
pencarian atau kebiasaan (pasal 296 KUHP). umat yang mengartikan kamesumicchacara
Walaupun di Indonesia tidak ada undang- veramani sebagai menghindarkan diri dari
undang yang melarang praktik prostitusi, perbuatan seksual yang tidak pantas. Misalnya
namun pada jangka ahli-ahli hukum dan pihak- melakukan hubungan seks dengan orang
pihak yang berkaitan telah merumuskan RUU yang masih mempunyai hubungan
anti pornoaksi yang kononnya akan mampu persaudaraan dengan kita, oral seks, dan lain-
memberantas segala jenis tindak pornoaksi. lain. Jika memang halnya demikian berarti
Bila diberlakukan secara menyeluruh di bahwa pelacuran tidak termasuk di dalam
seluruh nusantara sebagai UU, tentunya akan melanggar sila. Bahkan ada yang pernah
merugikan berbagai pihak yang dengan tegas mengatakan bahwa hubungan
bersangkutan. Secara tidak langsung pun kelamin dengan pelacur tidaklah melanggar
pihak pemerintah sendiri akan terkena sila, hanya melanggar Dharma karena pelacur
imbasnya. Akibatnya yang pertama dirasakan adalah milik umum. Ada juga yang

Februari 2006
47
berpendapat bahwa kita tidak berdosa bawah umur, dengan mereka yang masih
apabila kita melakukan hubungan intim mempunyai tali persaudaraan dengan kita,
dengan wanita yang bukan istri kita karena dengan mereka yang berada di bawah
kita memberikan bayaran atas pelayanan perlindungan, dengan mereka yang sedang
yang kita terima, sehingga tidak ada orang menjalankan sila, dengan suami atau istri
yang merasa dirugikan. Benarkah demikian? orang lain, melibatkan lubang lain selain
Biasanya pelanggaran Dharma lubang alami, berhubungan dengan wanita
dianggap sebagai pelanggaran kecil dan yang sedang hamil, hubungan seksual
tidak begitu ditakuti oleh umat Buddha. dengan unsur paksaan atau berhubungan
Dengan memasukkan pelacuran (menjadi seksual di tempat yang terdapat gambar-
pelacur dan pelanggannya) dan hubungan gambar religius, stupa atau guru spiritual
seks selain perselingkuhan ke dalam “tidak Anda.
melanggar sila” berarti telah memutus Jika pelacuran yang terjadi
rangkaian Dhamma, yaitu Arya Magga; jalan mengandung salah satu unsur yang
menuju kesucian dan tentunya akan menjadi disebutkan di atas, maka jelas pelacuran
hambatan dalam pencapaian tujuan. Agama itu telah melanggar sila. Dengan demikian,
Buddha itu sendiri dengan sengaja maupun perbuatan itu termasuk karma buruk.
tidak telah memberi kesempatan penularan Sedangkan, apabila pelacuran yang terjadi
penyakit HIV/AIDS dan penyakit kelamin tidak mengandung salah satu unsur diatas,
lainnya dengan menempatkan hubungan transaksi seksual itu juga tidak didukung
seks selain perselingkuhan ke dalam oleh Dharma. Perilaku ini dapat dikatakan
“hanya” melanggar Dharma. Lalu, apakah sebagai salah satu faktor kemerosotan
kenyataannya memang demikian? seseorang (Tipitaka, Sutta Pitaka, Khuddaka
Menurut terjemahan Cunda J.Supandi Nikaya). Begitu juga penyimpangan
dalam bukunya “Tata Bahasa Pali” dan hubungan kelamin dengan orang yang
bhikkhu senior terpelajar dari Thailand dalam terlarang karena tradisi, pemerintahan,
bukunya “Kamus Dhamma” menerjemahkan agama, jika bukan sebagai mata
sila ke-3 sebagai berikut; kamessu: pencaharian, termasuk perbuatan salah.
hubungan kelamin, miccha: salah, keliru, Praktik prostitusi tentunya terjajar dalam
tidak benar, yang berlawanan arti samma, deretan mata pencaharian yang tergolong
cara: perilaku/perbuatan, dan veramani: sebagai penghidupan salah. Perbuatan
menghindarkan diri. Jadi, seks yang baik haruslah berdasarkan cinta
kamesumicchacara veramani artinya kasih, kemurahan hati, kejujuran, serta
menghindarkan diri dari perilaku hubungan kejernihan mental dan emosional perbuatan
kelamin yang salah, yang keliru, yang tidak yang memiliki hasil baik.
benar. Sekarang, cakupan sila ini sudah tidak Buddha Dharma bukanlah tipe
semata-mata terbatas pada perselingkuhan agama etnik, tetapi merupakan ajaran yang
lagi, tetapi sudah mencakup segala bentuk universal. Sang Buddha tidak akan
perbuatan seksual yang dikategorikan tidak membimbing, mengarahkan, mengajarkan
pantas. Dasarnya adalah seseorang yang umatnya dengan sila yang rapuh bagaikan
kepadanya tidak pantas untuk melakukan pagar rumah yang rapuh yang tidak dapat
hubungan seksual. Ada beberapa kategori. melindungi barang di dalamnya. Beliau pasti
Misalnya, tidaklah tepat melakukan akan membimbing dan mengarahkan
hubungan seks dengan mereka yang di umatnya dengan sila yang tegas dan jelas
agar dapat mencapai tujuan luhur. [Lnd.TjF)

Februari 2006
Dhamma Talk Bersama Sayadaw Ashin U Rajinda
Yogyakarta-Untuk triwulan ini, Dhamma Talk diawali
dengan diskusi Dharma bersama Ven. Sayadaw Ashin U
Rajinda yang kebetulan mengunjungi di Vihara Buddha
Prabha. Beliau adalah biku Birma yang telah tinggal di
Singapura selama 12 tahun terakhir ini yang mengajarkan
meditasi, Dharma, dan Abhidhamma. Beliau juga yang
Jimmy Lominto sedang menerjemahkan mendirikan Satipatthana Meditation Centre (SMC) di
ceramah Dharma Sayadaw Ashin U Rajinda Singapura. Pada kesempatan ini, (Rabu, 23 November 2005)
di Vihara Buddha Prabha (23/11/05).
muda-mudi Vihara Buddha Prabha berkesempatan
mendengarkan ceramah Dharma tentang meditasi dengan
didampingi oleh Jimmy Lominto sebagai penerjemah. [red.]

Bertualang ke Gua Cerme


Yogyakarta-Sabtu, 26 November 2005, bidang Mitra
GMCBP mengadakan acara rekreasi ke Gua Cerme, yang
berada pada daerah Selatan Yogyakarta, sekitar Parangtritis.
Kegiatan ini diikuti oleh 19 orang muda-mudi. Petualangan
menyelusuri Gua Cerme membuat para peserta cukup lelah
karena harus melalui jalan di dalam gua sepanjang 1,2 km
yang sangat gelap dan dipenuhi air, serta atap gua yang
cukup rendah. Namun, para peserta sangat menikmati
kegiatan ini karena mereka dapat saling bantu-membantu
Peserta jelajah Gua Cerme sedang jalan
memasuki pintu masuk Gua Cerme (26/11/ dengan berpegangan tangan satu sama lainnya, bersama-
05). sama berjalan menuju ujung gua. Para peserta juga cukup
kagum dengan pemandangan di dalam gua yang dihiasi
oleh stalagtit dan stalagmit yang berkilauan seperti pasir
kristal. Setelah keluar dari gua, para peserta masih harus
turun ke bawah menuju tempat masuk sepanjang 1 km
dengan melewati rintik-rintik hujan. [red.]

Dhammatalk Bersama Bhante Khemacaro


Yogyakarta-Dhammatalk bersama Bhante Khemacaro di
Vihara Buddha Prabha dilaksanakan pada hari Sabtu, 3
Desember 2005. Acara ini diawali dengan kebaktian yang
dipimpin langsung oleh Bhante Khemacaro pada pukul
19.00. Sekitar pukul 19.30, Dhammatalk dimulai dengan
pengantar yang disampaikan Bhante. Pada kesempatan
Bhante Khemacaro sedang memberikan kali ini Bhante menyampaikan topik ”Penerapan Sila dalam
ceramah Dharma di bhaktisala Vihara Kehidupan Sehari-hari”. Walaupun kota Yogyakarta sempat
Buddha Prabha (03/12/05). diguyur hujan, namun banyak umat yang antusias
mengikuti acara ini. Dhammatalk diakhiri dengan sesi tanya jawab dan berakhir pada pukul
21.30.

Februari 2006
berita
Keesokan harinya, Minggu, 4 Desember 2005, Bhante membawakan
Dhammadesana dengan topik “Mencari Kebahagiaan Duniawi”. Metode penyampaian
dari Bhante menggunakan kata-kata gaul dan gaya bicara yang sesuai dengan jiwa
muda-mudi, sehingga mengundang gelak tawa para umat yang hadir. Dengan
menggunakan metode yang demikian, Bhante berhasil menyampaikan makna
sesungguhnya dalam “Mencari Kebahagiaan Duniawi” yang sesuai dengan ajaran Sang
Buddha. [Minerva]

‘BERLINDUNG sebagai Gerbang Menuju Jalan Pencerahan’; Retret bersama


Y.M. Dagpo Rinpoche
Gambung, 24-31 Desember 2005
Gambung-Retret Buddhis di bawah bimbingan YM. Dagpo Lama Rinpoche
Jampel Lhundrup, seorang guru besar Mahayana Tibet, kembali digelar di penghujung
tahun 2005 yang baru lewat beberapa waktu yang lalu. Mengambil tema “Berlindung
sebagai Gerbang Menuju Jalan Pencerahan”, retret ini diikuti oleh sekitar 240 orang
dari dalam dan luar negeri.
Retret yang berlangsung dari tanggal 24-31 Desember 2005 ini merupakan
rangkaian pembabaran dharma yang ketiga dalam kunjungan kali YM Rinpoche di
tahun 2005. Sebelumnya YM. Rinpoche sempat pula membimbing retret dengan topik
“Bagaimana Cara Bertumpu kepada Guru Spiritual, Dasar dari Sang Jalan” pada tanggal
12-18 Desember di Leduk, Jawa Timur; serta teaching umum dengan topik “Batin dan
Fungsi-fungsinya” di Grand Duta Merlin, Jakarta, pada 21-22 Desember.
Aktivitas yang dilakukan selama retret antara lain: Puja jorchoe (dengan teks
The Necklace of The Fortunate yang ditulis oleh YM Dagpo Rinpoche) setiap pagi,
yang dilanjutkan dengan pembabaran dharma sampai dengan rehat makan siang.
Selepas itu, waktu diisi dengan pembelajaran dan perenungan pribadi tiap peserta
terhadap materi yang diterima dari sesi sebelumnya sebelum memasuki sesi
pembabaran sore sampai dengan rehat makan malam. Untuk sesi malam, kegiatan
diisi dengan belajar melodi pelafalan teks yang dibimbing langsung oleh YM Rinpoche
dan meditasi. Dalam retret kali ini, YM Rinpoche juga memberikan inisiasi Amitabha
dan inisiasi Bodhicitta.
Topik “Berlindung” ini merupakan salah satu topik dalam rangkaian Tahapan
Jalan Menuju Pencerahan (Lamrim) yang dibabarkan secara turun-menurun dalam
silsilah yang tak terputus sejak pertama kali digubah oleh Guru Atisha di Tibet. Dalam
catatan sejarah, Atisha pernah menempuh perjalanan laut selama 13 bulan untuk berguru
kepada Serlingpa Dharmakirti, seorang guru besar Buddhisme yang memegang silsilah
Bodhicitta yang hidup pada zaman kerajaan Sriwijaya.
YM Dagpo Rinpoche merupakan reinkarnasi dari Serlingpa Dharmakirti yang
dikenali langsung oleh His Holiness Dalai Lama ke-13. YM Dagpo Rinpoche memberikan
perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan Buddha Dharma di Indonesia,
terutama kepada generasi muda. Beliau tidak diragukan lagi merupakan guru agung
yang sangat mahir di dalam mengajarkan Dharma. [red]

Februari 2006
Munas dan Bina Widya XI Sekber PMVBI
Bandung-Menjelang akhir tahun 2005,
Sekber PMVBI mengadakan satu kegiatan akbar
di Jawa Barat, yaitu Musyawarah Nasional dan
Bina Widya XI. Kegiatan yang berlangsung dari
27-31 Desember 2005 ini terdiri dari bina widya,
permainan outbound, sidang paripurna, dan malam
kesenian. Bina widya dibagi menjadi tiga sesi,
yang masing-masing dibawakan oleh Jimmy
Lominto, Bhante Suryanadi, dan Romo Cunda.
Permainan outbound yang dibawakan oleh
Krisnamurti memberikan latihan kekompakkan
Upacara pelantikan Sekjend Sekber PMVBI yang dan kerjasama kepada peserta. Munas dibagi
baru terpilih dengan disaksikan oleh Biksu.., wakil menjadi enam Sidang Paripurna.
MBI (Budiman), dan pimpinan sidang (31/12/05). Sidang Paripurna I membahas tata tertib munas
dan memilih 5 orang pimpinan sidang dengan
yang terpilih adalah Bambang (ketua), Momo
(wakil), Joko (sekretaris), Jimmy (Anggota I),
Siswanto (Anggota II). Laporan
pertanggungjawaban Sekjend, Hendwi Wijaya
disampaikan pada Sidang Paripurna II dan semua
provinsi menyatakan menerima laporan
pertanggungjawaban tersebut.
Pada Sidang Paripurna III dilakukan
pembahasan amandemen AD/ART Sekber
PMVBI, penunjukan tim perumus visi dan misi
sekber PMVBI, dan pembentukan 5 Komisi
Munas XI sekber PMVBI. Komisi A bertugas
membahas rantus tentang dilepaskannya Imabi
dan dinyatakan berdiri sendiri di luar sekber
PMVBI, rantus tentang program organisasi sekber
Situasi pelatihan berupa permainan yang diberikan PMVBI, dan rantus tentang pencabutan surat
oleh Krisnamurti kepada peserta Munas dan Bina keputusan yang tidak berlaku. Komisi B bertugas
Widya XI (28/12/05). membahas rantus tentang ART IPGABI dan
program organisasi sekber PMVBI subbagian-
program kegiatan IPGABI. Komisi C bertugas membahas rantus tentang ART FGKMBI
dan program organisasi sekber PMVBI subbagian kegiata FKDMBI. Komisi D bertugas
membahas rantus tentang ART IPMKBI dan program organisasi sekber PMVBI subbagian
kegiatan IPMKBI. Sidang paripurna IV mengesahkan hasil sidang komisi. Pada Sidang
Paripurna V dilakukan penentuan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan nasional
Sekber PMVBI mendatang (2006-2008).
Pada sidang terakhir, dilakukan pemilihan Sekjend Sekber PMVBI untuk masa
jabatan 2005-2008. Adapun calon-calon yang diajukan adalah Indra Diwangsa (Jabar),
Rudyanto (DIY), Media Silvita, Hendwi Wijaya, dan Henry Gunawan. Akan tetapi karena
51
Rudyanto, Hendwi Wijaya, dan
Henry Gunawan mengundurkan diri
dari pencalonan, maka pemilihan
yang diadakan hanya ditujukan
kepada 2 orang, yaitu Medya Silvita
dan Indra Diwangsa. Hasil akhir
pemungutan suara adalah 42 suara
untuk Indra Diwangsa dan 80 suara untuk Medya
Silvita. Dengan demikian, Medya Silvita adalah
Sekjend kita yang baru untuk masa jabatan 2006-
2008, sekaligus sebagai Sekjend wanita kedua
di Sekber PMVBI.
Kemudian, acara pada malam harinya adalah
malam kesenian yang tiap-tiap kontingen berhak
menampilkan ketrampilannya masing-masing
bersamaan sambil menunggu detik-detik
pergantian tahun. Tepat pada jam 12 malam,
diadakan pesta kembang api bersama dan saling
bersalam-salaman mengucap ‘Selamat Tahun
Baru dan Hari Metta’. [red.]

Bhante Dhammika sedang memberikan Perayaan Hari Metta 1 Januari 2006


ceramah dengan topik Buddhism and the Hand Yogyakarta-Perayaan Hari Metta 2006 di
of God di Vihara Karang Jati (17/01/06). Vihara Buddha Prabha dilakukan secara
sederhana seperti tahun-tahun sebelumnya, yang
dimulai dengan kebaktian tradisi Theravada.
Kebaktian dimulai pukul 08.00 WIB, yang diawali
dengan pembacaan paritta, kemudian Bhante
Sasana Bodhi menyampaikan dhammadesana
dan pemberkahan. Setelah itu, rangkaian Hari
Metta berikutnya adalah fang sen, dengan
pelepasan burung yang dilakukan dengan
kebaktian tradisi Mahayana. [Luis]

Dhamma Talk Bersama Ven. Shravasti


Dhammika
Yogyakarta-Pada Selasa, 17 Januari 2006,
umat Buddha Yogyakarta berkesempatan
mendengarkan ceramah Dharma sekaligus
Frananto Hidayat sedang melakukan
penanaman bibit pohon mahoni di Dusun berdiskusi dengan penulis buku terkenal ‘Good
Garongan dalam rangka pencanangan sejuta Question, Good Answer ’, Ven. Shravasti
pohon oleh Yayasan Buddha Tzu Chi (21/01/06). Dhammika di Vihara Karang Jati. Pada
kesempatan itu, Beliau menyampaikan tentang

Februari 2006
52
“Buddhism and the Hand of God”. Beliau
menjelaskan secara rinci dan jelas tentang empat
brahma vihara dengan diberikan contoh yang
nyata. Cara penyampaiannya cukup menarik
karena bhante yang satu ini cukup humoris. [red.]

Pencanangan Sejuta Pohon untuk D.I.


Yogyakarta
Yogyakarta-Pada tanggal 21 Januari
2006 yang lalu, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Situasi Imlek 2557 di Vihara Buddha Prabha yang
(D.I. Yogyakarta) kembali melanjutkan program dipenuhi oleh umat yang datang sembahyang pada
Pencanangan Sejuta Pohon untuk D.I. malam 29 lunar (28/01/06).
Yogyakarta. Kali ini, 2000 bibit pohon mahoni
diberikan langsung oleh Frananto Hidayat,
koordinator Yayasan Buddha Tzu Chi Yogyakarta
di Dusun Garongan, Kecamatan Turi. Bibit pohon
tersebut akan ditanam di Kelurahan Wonokerto
dan Girikerto. Kegiatan ini dihadiri oleh wakil Tzu
Chi Jakarta (Hong Tjin), Dandim Sleman (Letkol.
Alteleri Mursal), Camat Turi (Suprayitno), Lurah
Wonokerto (Kasidi), Lurah Girikerto (Suharto), dan
Ketua FPUB (Kyai Muhaimin). Proses penanaman
dilakukan oleh penduduk setempat, anak-anak SD,
dan anggota TNI. [red.]

Rangkaian Perayaan Hari Raya Imlek 2557 di


Vihara Buddha Prabha
Yogyakarta-Menuju berakhirnya tahun Bhante Sasana Bodhi sedang memimpin kebaktian
Ayam dan dimulainya tahun Anjing, berbagai Mahayana dalam rangkaian pelaksanaan Ci Suak
upacara diadakan untuk menyambut tahun baru di Vihara Buddha Prabha (12/01/06).
Imlek 2557 ini. Sudah menjadi kebiasaan, sebelum
menutup tahun, selalu dilakukan pembersihan patung-patung yang ada di vihara. Pada
malam 29 lunar, malam Imlek, banyak umat yang adatang sembahyang ke vihara. Detik-
detik sebelum pergantian tahun, para umat berkumpul di halaman sumur langit Vihara
Buddha Prabha yang diawali pemberian kata sambutan dari Romo Ariyanto. Dalam
sambutannya, Romo Ariyanto mengatakan, “Tahun ini cukup berbahagia dan berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya karena yang datang sekarang ini banyak dipenuhi oleh muda-
mudi.” Pada, kesempatan itu hadir juga Ai Ing (Ketua Yayasan Bhakti Manggala) dan
Bhante Sasana Bodhi yang memberikan renungan menjelang pukul 00.00 WIB. Tepat
pada saat pukul 00.00 WIB (29 Januari) diadakan pemukulan lonceng dan bedug sebanyak
108 kali.
Menjelang berakhirnya perayaan Imlek 2557, Kelenteng Gondomanan (Vihara Buddha
Prabha) mengadakan Ci Suak pada tanggal 15 lunar (12 Februari) yang diikuti oleh ratusan
umat yang pengikut tradisi. [red.]
Februari 2006
Borobudur di Mata Pemerhati Konservasi Pusaka
Budaya: Belajar dari Sebuah Center of Excellence
(Akankah Waktu yang Menjawabnya?)
Wawancara dengan Dr. Ir. Laretna T. Adishakti, M. Arch.

B
orobudur bertaburkan cahaya sejuta lebih lilin-lilin kecil yang disusun menyebar di
pelataran candi agung tersebut. Ya, pada malam itu sedang digelar puncak acara
peringatan 50 tahun Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), salah satu dari sekitar 12
komunitas Buddhis di negeri ini. Acara yang bertajuk Sejuta Pelita Sejuta Harapan ini
merupakan penyelenggaraan untuk pertama kalinya dan cukup ter-exposed di media massa
hingga mengundang animo yang cukup besar. Tidak hanya di kalangan umat Buddha sendiri,
namun pada komponen-komponen masyarakat yang lebih luas. Tidak heran, karena Borobudur
adalah cagar budaya yang masuk kategori pusaka dunia yang dilindungi oleh masyarakat
internasional, di antaranya UNESCO. Pihak-pihak ini (kebanyakan non-Buddhis) menganggap
Borobudur sebagai sebuah pusaka warisan yang bernilai tinggi hingga pantas mendapatkan
perhatian yang amat sangat khusus.
Dharma Prabha berkesempatan untuk bertemu dan berbicara lebih jauh dengan salah
satu pihak yang cukup concern terhadap Borobudur, khususnya dalam kaitannya dengan
dunia pendidikan dan konsep saujana budaya. Ia adalah seorang dosen Universitas Gadjah
Mada jurusan Teknik Arsitektur, Dr. Ir. Laretna T. Adishakti, M.Arch., yang akbar disapa Ibu
Sita. Ia adalah ketua Forum Pelestarian Lingkungan Budaya Yogyakarta yang juga aktif di
dalam YHS (Yogyakarta Heritage Society). Redaksi Dharma Prabha (dp) berkesempatan untuk
mewawancara Beliau di kediamannya di Jl. Pakuningratan No. 38, Yogyakarta pada hari Sabtu,
12 November 2005.
dp: redaksi Dharma Prabha; J (jawab) oleh Ibu Laretna.

dp:Saujana budaya itu ringkasnya seperti apa? membedakan, antara alam itu sendiri dan
Penerapan ke Borobudurnya sudah sampai budaya itu sendiri, ngga pernah jadi satu.
sejauh mana? Nah, kemudian isu itu demikian kuatnya di global,
J: Dalam beberapa dekade terakhir ini di dunia, UNESCO sendiri menetapkan 3 hal mengenai
ada beberapa kelompok yang kemudian pusaka dunia, yaitu pusaka alam, pusaka
memelopori apa yang disebut cultural budaya, yang dulunya kan itu, tapi yang sekarang
landscape. Cultural landscape adalah di mana ditambah pusaka campuran atau cultural
kita memperhatikan lingkungan serta budaya landscape itu.
yang ditumbuhkan akibat manusia mengolah Nah, tahun 2003, saya di Bali mengikuti
lingkungannya sendiri. Jadi hubungan yang erat prakongres kebudayaan dan ketemu dengan
antara manusia dengan lingkungannya menjadi seorang ahli bahasa dari Riau, terus saya tanya
satu kesatuan, namanya cultural landscape. sebenarnya landscape itu apa sih Bahasa
Nah, kalau kita cermati, dalam perkembangan Indonesianya. Kan kita sering bilang landskap,
cultural landscape di dunia, sebenarnya yah.. gitu yah. Terus katanya, coba aja pake kata
Indonesia yah.. seperti itu, tapi kita itu selalu saujana. Saya pikir, saujana kata apa? Yah, cari
54
di kamus ada, Bahasa Indonesia yang artinya dan saujana budaya?
‘sejauh mata memandang’, yaitu landscape J: Gimana yah...ini yang sering kali agak
kan? kesulitan...banyak orang yang sebenarnya ingin
Kebetulan tahun 2003 itu sudah kita diskusikan mendesak untuk itu. Kita itu sebenarnya berharap
mengenai piagam atau etika untuk pelestarian itu mulai dipikirkan, yang saujana budaya.
pusaka di Indonesia. Nah, kita mulai Karena kita ngga bisa hanya bicara sepenggal-
dengungkan mengenai saujana itu. Terus- sepenggal begitu. Jadi ini harus secara
menerus sampai sekarang, akhirnya kita komprehensif dipikirkan.
menggunakan istilah saujana budaya untuk Di dunia ini ada yang namanya ICOMOS, itu LSM.
cultural landscape. Itu yang kemudian telah kita International Council for Monument and Sites
kembangkan dan itupun secara....dipatok oleh dunia dan kebetulan saya anggota ICOMOS
pemerintah juga seperti itu... Indonesia. Di Indonesia cuman 10 orang, karena
ini masih kecil. Tapi kalau di dunia sudah lama,
dp: Jadi memang ada rencana untuk dibawa sejak 1964. Ada sekitar 8000 anggota di seluruh
ke pemerintahan? dunia. Kemarin kita bersidang umum 3 tahunan
J: Sebenarnya kita sudah sampaikan kepada di China.
pemerintah, tapi biasalah...pemerintah itu kan... Nah, deklarasi yang kita angkat adalah: kalau
penuh dengan banyak masalah. Jadi...ini kita bicara mengenai pusaka, kita bicara juga
bagian yang tidak diprioritaskan.. .hahaha... mengenai settingnya. Jadi ini yang sebenarnya
sangat mendukung sekali bahwa upaya kita
dp: Pemerintah dalam hal ini, sebenarnya kalau bicara mengenai Borobudur itu tidak hanya
bagian/ departemen apa? candi dengan taman saja, tapi kita juga harus
J: Yah..sebenarnya kalau bicara pemerintah yah bicara tentang sekelilingnya, itu harus ada aturan
mulai dari departemen yah.. seharusnya sudah gimana mengelolanya.
sampai dengan institusi presiden yah.
Ini kan suatu isu yang akhirnya pemerintah juga dp: Dalam tulisan Marco (arsitek, sukarelawan
akan bawanya sampai ke isu legislatif, pembuat Peta Hijau Mandala Borobudur, red),
parlemen gitu yah. Tapi ini masih sangat jauh. kelihatan bahwa dia sangat memperjuangkan
Nah, dalam konteks Borobudur, saya masih juga pengelolaan Borobudur secara menyeluruh.
tanya kepada mereka: yang dimaksud Tanggapan ibu?
Borobudur itu apa? Borobudur itu candi dengan J: Ya, betul. Nah, paling gampangnya saja.. kalau
tamannya, atau kawasan Borobudur. kita naik ke Borobudur itu, itu kan kita mengalami
Tapi secara konkrit mengatakan kalau pencerahan. Sampai di atas kita sampai di stupa
Borobudur itu saujana budaya itu belum. Secara kita melihat alam sekelilingnya. Sekarang kalo
resmi, pemerintah itu belum. Tapi saya alamnya sekelilingnya udah penuh dengan
kebetulan di UGM setiap tahun membuat field bangunan yang ngga keruan, gimana kita mau
school. Jadi, itu suatu kuliah lapangan. Nah, bilang pencerahan, dekat dengan alam gitu ya..
judul kita memang pelestarian saujana budaya. kalo lingkungan sekelilingnya udah rusak...yah
Nah itu kita mau melihat Borobudur itu tidak ini paling gampangnya aja kita melihatnya..dari
hanya candinya saja, tidak hanya tamannya kenyataannya begitu.
saja. Tapi yah..candi itu dengan lingkungan
sekelilingnya, termasuk desa-desanya, justrudp: Kalau dari sisi perawatan candinya sendiri,
itu yang mau kita angkat. dari batunya, ukirannya, itu gimana Bu?
J: Kalau saya melihat sih sebenarnya..yah
dp: Bagaimana tanggapan dunia internasional beberapa waktu lalu saya membawa mahasiswa
dan UNESCO sendiri terhadap isu Borobudur ke sana dan saya melihat sendiri....yah

Februari 2006
wawancara
sebenarnya udah rusak yah..kalau saya purbakala. Jadi kalau taman purbakala kan
melihatnya yah sebenarnya terancam bahaya taman yah untuk kita belajar, untuk mengerti,
Borobudur itu. Tidak hanya dari kerusakan bagaimana dan pasti kita masuk sesuai aturan.
batunya saja, tapi secara menyeluruh merusak Masuk dengan aturan pun ngga masalah. Di
lingkungannya. mana pun itu.
Menyangkut batas kapasitas itu juga...yah..orang
yang datang kan semakin banyak. Yang kemarin dp: Sebagian pendapat mengatakan kalau
sampai kita sampai ribut itu kan, perkara kontes terlalu banyak aturan, takutnya para wisatawan
Miss ASEAN itu lho ..itu kan sampai berdiri-diri jadi agak enggan pergi ke sana.
di stupa, padahal itu kan dilarang. Yah... gimana J: Saya lebih baik kalau lebih sedikit wisatawan
mau mengembangkan pariwisata, lah orangnya yang pergi ke sana. Kita jangan mengorbankan
yang seharusnya mengembangkan pariwisata peninggalan yang tak tergantikan. Borobudur itu
malah dia sendiri ga tahu..(sambil tergelak). kan tak tergantikan... Kalo rusak oleh wisata, kan
juga gimana. Apalagi sekarang dipenuhi dengan
dp: Padahal kan dah jelas-jelas tertulis dilarang banyak sekali macam-macam museum yang
naik yah.. menurut saya tidak relevan, kenapa harus
J: Iya....dan itu banyak sekali orang yang dibangun di sana.
memanjat.
dp: Museum apa saja?
dp: Ibu sendiri melihat Borobudur itu sebagai J: Ada museum MURI kan? Terus ada museum
sebuah monumen atau apa? kapal yang baru diresmikan itu. Walaupun itu
J: Yang jelas kalau saya melihat itu sebagai katanya dari relief/ replika. Tapi kenapa harus
sebuah peninggalan yang sangat.... dalam dibikin di situ? Kenapa ga sekalian dibikin agak
konteks borobudur dengan lingkungannya, lebih jauh dan kalo perlu, di sini kan di UGM ada
seperti juga yang saya usulkan kepada UNESCO melakukan penelitian. Di situ kan ada rawa dan
Expert Meeting, Borobudur itu sebagai centre rawanya cukup besar. Kenapa tidak dibuat agak
of excellence, jadi kalau orang datang ke sana jauh? Agar orang-orang juga tidak melihat segala
itu jangan untuk rekreasi, karena kita itu mau sesuatunya hanya berkaitan dengan Borobudur
belajar. Attitude kita kalau ke sana yah begitu. itu sendiri saja.
Jadi belajar dari reliefnya, belajar dari alamnya,
belajar gimana caranya membangun Borobudur. dp: Berarti itu nantinya berkaitan dengan
Itu semua belajar. Bukan untuk rekreasi. Ini saya kebijakan-kebijakan PT. taman itu sendiri dan
agak ruwet kalau orang ke sana hanya untuk kebijakan pariwisata, menurut ibu bagaimana?
rekreasi, karena banyak sekali yang bisa J: Menurut saya sudah banyak yang ngga benar
dipelajari. soalnya pengelolaan di Borobudur itu. Dia
(PT.Taman, red) memang mengelola mengenai
dp: Tapi kenyataanya dari pihak pemerintah kelestarian, mengelola mengenai kerukunan
sendiri, mereka menganggap Borobudur itu wisata, mengelola mengenai partisipasi
hanya untuk rekreasi saja kan? masyarakat tapi juga mengelola perkembangan
J: Yang saya lihat juga begitu, karena taman pedesaan di sekelilingnya.
wisata. Saya juga agak curiga. Program yang Nah ini tuh yang mengenai pelestarian yang
dulu itu namanya taman purbakala. Kalau taman mengelola pemerintah pusat. Ada balai
purbakala itu kan tempat kita belajar arkeologi. konservasi, ada BP3. Yang mengelola
Ketika kemudian dijadikan sebuah PT, kok pariwisatanya PT. Taman. Yang mengelola
namanya PT Taman Wisata? Kayaknya ngga ada lingkungan sekeliling-sekelilingnya pemerintah
kaitannya sama sekali. Seharusnya taman lokal dan ini berjalan sendiri-sendiri.

Februari 2006
wawancara
Ini kalau UNESCO, saya kemarin ketemu orang- dp: Dalam keadaan yang sangat kacau seperti
orang UNESCO ngomongkan mengenai ini, Ibu dan rekan-rekan dalam JHS, ICOMOS,
Borobudur aja mereka sudah... ‘Kita give up ini dll, peran apa yang bisa ibu berikan?
urusan Borobudur’ Karena yang mengelola J: Kalau saya dengan teman-teman di
orang-orang yang tidak tahu mengenai world pendidikan, sebenarnya kita lebih menfokuskan
heritage. Ngga bisa diajak bicara.. Bicara pada persoalan pendidikan ya..pembelajaran.
secara...Kita bicara mengenai pelestarian jadi kita belajar. tetap kita belajar. kami jelas
wisata tuh..Ngga ...Ngga....konteks gitu lo. tidak mampu untuk mengatasi persoalan ini.
Makanya tadi saya katakan Borobudur itu itu tidak mungkin. itu satu.
terancam bahaya. Bahayanya dari Saya sebagai ICOMOS, saya hanya
pengelolaannya, wisatawan yang datang, menjembatani saja dengan teman-teman dari
perusahaan-perusahaan yang ada... yah.. internasional. gimana sih sebaiknya. Nah, yang
mismanagement. ketiga, sebenarnya pemerintah itu sendiri akan
Yang saya kemarin agak malu sekali itu yaitu membentuk satu tim untuk mengatasi ini.
kita melaporkan ke sana, satu report tentang pemerintah merasa juga, bahwa banyak sekali
Borobudur. Saya diberi suratnya itu. Dari yang tidak pas. Nah, ada satu tim kecil yang
reportnya itu sama sekali tidak mengacu report sekarang sudah mulai..untuk bagaimana
yang sudah dibicarakan dulu-dulu itu. yah membenahi.
reportnya itu yah..semuanya baik-baik saja atau
gimana gitu. Sampai mereka itu dp: Ada namanya ga, tim itu?
mempertanyakan ‘Lho kenapa report itu tidak J: Masih menunggu SK dan ini terbentuknya
me-refer dengan yang sudah kita minta untuk lama sekali. Meskipun sebelumnya sudah ada
dibenahi?’ Steering Comittee. Jadi SC ini memang diminta
bicara membahas apa yang mesti dilakukan.
dp: Report dari pihak Indonesia itu dari siapa Tapi ini juga yah, dengan pergantian menteri
Bu? yang baru ini, kelihatannya kok ya agak kurang
J: Di Indonesia itu ada..namanya dari kesra. intensif gitu ya. Dalam hal ini dengan menteri
Menko kesra itu yang ngurusi mengenai pusaka kebudayaan.
dunia.
dp: Posisi Borobudur sebagai World Heritage.
dp: Oh, jadinya ke kesra? Gimana posisi UNESCO?
J: Yah itu anehnya lagi. makanya orang J: Mereka mengawasi saja. Pengelolaan tetap
UNESCO itu..ini gimana tuh. Orang-orang diserahkan kepada negara yang bersangkutan.
Indonesia yang ngurusi world heritage-nya itu
orang-orang yang nggak ngerti.......makanya dp: Melihat situasi sekarang, apakah mereka
menurut saya itu sangat bagus sekali itu, tidak punya power?
masyarakat di sana itu, walaupun kelihatannya J: Powernya yah selama itu tidak beres, yah
memberontak, karena mereka itu punya rasa bisa dicabut.
memiliki, yang seharusnya kita dengarkan.
karena mereka banyak usulan, yah meskipun dp: Untuk Borobudur sendiri, ada ngga
nanti berkaitan dengan persoalan ekonominya kemungkinan pengelolaan itu dicabut?
dsb. tapi kan itu...satu hal yah..bahwa kalo orang Pendapat ibu gimana?
care, orang memperhatikan, ...mungkin mereka J: Menurut saya, bisa saja dicabut. Tapi masak
ada yang salah, ada yang tidak pas, yah itu bisa sih kita akan sebodoh itu ya...tidak bisa
saja.. ini yang perlu dibahas.. mengelola dengan baik. Karena sebenarnya
persoalan itu sederhana saja, menurut saya

Februari 2006
57
dan tidak perlu ditangani dari luar. Kita itu sekarang kita kembali aja ke Borobudur...kita kan
sebenarnya bisa menanggulangi. Yah...asal harus pakai apa itu kan diatur bisa yah. di sini
persoalan-persoalan birokrasi,yang menurut kenapa ngga. Ngga ada aturan sama sekali.
saya cukup sepele-sepele persoalannya. itu yang Kita masuk ke istana Bangkok yang di Thailand
perlu dilakukan. itu, warga negara yang perempuan pakai celana
Tapi memang ada persoalan yang sangat sangat panjang itu ga boleh. Kalo orang asing boleh ya.
fundamental, yaitu masalah PT.Taman itu Waktu itu saya diantar oleh teman saya, pakai
sendiri, yang menurut saya...yah... itu kan kulot (celana pendek dari batik yang lembut
Keppres, Keputusan Presiden. Nah, keputusan ukuran selutut, yang enak dipakai karena longgar-
presiden ini memang harus diubah. Nah, ini longgar, red). Ketahuan ga boleh masuk. Dia lupa
bagian dari Steering Comittee, kemarin itu waktu ngantar saya.
keputusannya yah itu. Jadi, yang pertama: review Aturan itu kan harus selalu ada. Untuk
Keppres; yang kedua: review market plan. yang membatasi, untuk menghormati, termasuk
sampai sekarang masih belum ada hasilnya. penggunaan sepatu. Nah, itu Borobudur kan
seharusnya sepatunya juga khusus. Ngga boleh
dp: Jadi, sudah ada concern yang cukup besar yang keras, harusnya sepatunya yang empuk,
terhadap PT.Taman? supaya tidak merusak batu-batunya. Itu juga perlu
J: Ada sekali. Walaupun begitu PT. Taman tetap diperhatikan.
bikin Borobudur Live Concert.....museum kek,
yang menurut saya tidak tepat. dp: Kalau boleh tau, ibu sendiri seorang Muslim
atau...?
dp: Untuk PT.Taman sendiri, jajaran atasnya J: Saya Muslim.
itu orang-orang seperti apa?
J: Yah..dia ekonom yang katanya tahu pariwisata. dp: Menurut ibu, penting ga agama Buddha
tapi sebenarnya menurut saya tidak sesuai terwakili dalam jajaran direksi, katakanlah
karena dia tidak beredar di dunia pelestarian, orang yang ngerti tentang agama Buddha,
jadi hanya untuk dunia pariwisata saja. seperti itu?
PT.Taman itu sendiri adalah suatu organisasi J: Kalau saya pikir itu harus ya. Apapun lah...
yang established sudah lama dan itu di bawah seperti saya sendiri. Saya kan tidak mengenal,
BUMN yang kementriannya udah lain lagi. Jadi apa itu Buddha, atau tentang kegiatan-kegiatan
ini yang jadi pelik kan di situ. apa yang seharusnya dikembangkan di sana.
Itu yah.. banyak orang bilang yah.. mengelola itu Jadi, yah seharusnya sebuah organisasi yang
seperti mengelola pabrik aja. BUMN itu kan mengelola sesuatu yang komprehensif, yah
fungsinya menghasilkan uang. Dia harus seharusnya punya aspek itu.
ditarget bahwa setiap tahun harus bisa Saya datang waktu sejuta lilin itu (SPSH, red)..yah
menghasilkan sekian, persis seperti mengelola menurut saya, kalo kegiatan seperti ini bisa
sebuah pabrik. Bayangkan aja kok borobudur dikemas, ada aturan, itu terselenggara dengan
dikelola sebagai sebuah pabrik. lebih smooth, lebih lancar, dan kita tahu
Kalau saya lebih cenderung dikelola sebagai aturannya...kapan saja waktunya.
education, jadi suatu tempat yah untuk riset, Saya itu mencermati orang-orang yang datang,
pendidikan. Dia mau untuk wisata, yah bisa kan. orang tua-tua, gitu ya... datang pakai bus, gitu ya.
UGM aja bisa...ya toh..wisata kampus. Ga Menurut saya itu luar biasa sekali. Bagi saya, itu
masalah. Tapi itu dikelola, ada aturan. sangat menarik sekali. Justru saya sampai
Tapi saya rasa turis itu semakin lama semakin pengen tahu, di tempat-tempat asalnya itu,
ngerti, semakin berpendidikan. jadi bagaimana mereka ngapain aja sih, gitu ya...(sambil sedikit
dia harus.... tergelak). Mereka mungkin butuh, apa, tempat

Februari 2006
58
sembahyang kek. yang lama, harus diperhatikan, Ngga boleh
Kemarin itu saya diajak Mas Jack, guide itu, ke berubah. Ada aturannya.
Candi Mendut, karena ada teman saya orang
Jepang. Dia mempersiapkan tempat untuk dp: Menurut ibu, kira-kira Borobudur bisa
sembahyang di malam hari. Itu kan bagus dibawa ke arah situ?
sekali....bayangan saya, mungkin di sebelahnya J: Menurut saya bisa. Kenapa tidak?
ada kain gitu..terus jalan ke
Borobudur.....menurut saya, ini bagus dp: Pernah ada artikel, katanya Borobudur itu
sekali....tiap orang kan pasti akan sangat respek sendiri bisa bertahan paling maksimal 200
lah...kalau itu dikembangkan. tahun? Pendapat ibu?
J: Saya tidak tahu pasti. Kalau saya tidak keliru,
dp: Untuk Candi Mendut, baru beberapa meter saya dengar dari teman-teman....yah itu menurun
persegi ke depan sudah ada rumah-rumah terus-menerus. Yah, walaupun sedikit-sedikit.
penduduknya. Menurut ibu gimana? Makanya kan saya dengar juga dari beberapa
J: Kalau saya itu, sebenarnya saya itu paling teman-teman, travel agent di Belanda itu sudah
tidak senang perubahan drastis yah. Seperti melarang orang Belanda untuk ke Borobudur
untuk Taman Sari aja, di sekelilingnya sudah karena nanti ikut merusak. Karena gak ada
ada pemukiman penduduk. Menurut saya yah... aturannya kan?
ini kesalahan dari kita sendiri yang sudah cukup
lama. kalau memang dari dulu sudah dp: Untuk masalah yang sudah gawat seperti
direncanakan untuk pengembangan yah ini, apakah tidak ada tindakan yang lebih agresif
seharusnya sudah tidak diterima orang masuk. dari masyarakat internasional?
Tapi yah sekarang...yah gimana lagi. Jadi yang J: Yang jelas UNESCO kan sudah memberikan
bisa dilakukan sekarang, adalah bagaimana peringatan, ada suratnya. Terus mereka nanti
mensinergikan antara candi mendut dengan bulan Februari (2006, red) mau datang ke sini.
masyarakat sekeliling. Kita tidak bisa lagi....’Oh Mereka akan memberikan teguran-teguran lagi,
dibersihkan’. Seperti Borobudur itu, apa-apa yang harus dilakukan.
membersihkan 200 kepala keluarga. Itu juga
saya tidak setuju. Orang-orang yang tergusur dp: Solusi sementara yang terbaik itu cuma itu?
kan masih sakit hati sampai sekarang. Setelah J: Mmm... menurut saya yah,,, harus cepat lah.
20 tahun sekarang anak-anaknya..makanya Menurut saya ini sudah emergency, sangat
mereka juga jadi berpikir sangat kritis sekali. mendesak. Selama ini masih pelan-pelan
Mereka kan korban-korban penggusuran. dilakukannya.
Jadi mungkin perlu ditata. ada aturan. Rumahnya
tetep di situ, tapi mungkin tidak boleh lagi ada Demikian wawancara yang berlangsung cukup
rumah-rumah lain...supaya ngga akan akrab dengan Ibu Laretna di kediamannya yang
berkembang-kembang. Rumah-rumah itu diatur cukup rindang yang dipenuhi tumbuh-tumbuhan
menjadi satu bagian dari.....kalau di Jepang itu hijau. Setelah membaca wawancara di atas,
istilahnya seperti....Waktu itu saya dan Jack ke akankah kita yang mengaku aktivis dan pemeluk
Wakayama, Jepang. Itu termasuk pusaka dunia umat Buddha, masih berpangku tangan dan
dan termasuk kategori saujana. itu daerahnya merasa Borobudur itu bukan urusan kita? Lantas
luas sekali dan kita jalan kaki untuk rute itu. Itu urusan siapa lagi? Dan harus menunggu berapa
sangat menarik sekali. untuk rute-rute sejarah.... lama lagi? Tolong jangan katakan, ‘Hanya waktu
ada yang memang sudah modern, ada yang yang akan menjawabnya.’ [red]
masih lama. Yang modern, yah ngga papa, tapi

Februari 2006
data donatur

Donatur Edisi 48 Laporan Keuangan


Edisi 47
Surya Tan Wijaya, Yk Rp 800,000 Saldo Awal Rp 17800589.63
Ibu Aris, Yk Rp 20,000
666, Yk Rp 10,000
Simon Liem, Yk Rp 10,000 Pendapatan:
Ibu Yong, Yk Rp 20,000 Dana dari Donatur Rp 5133300.00
NN, Yk Rp 10,000 Pendapatan Bunga Rp 262349.45
NN*, Rp 3,860,000 Pendapatan Iklan Rp 655000.00 +
1314, Yk Rp 5,050 Total Pendapatan Rp 6,050,649.45
Romo Djoti, Yk Rp 10,000
Reza, Elin, Bela, Yk Rp 100,000 Pengeluaran:
3K, Yk Rp 20,000 Biaya Administrasi & Pajak Rp 74,969.88
Tan Lie Ling & Biaya Kirim dalam negeri Rp 2,603,300.00
Keluarga, Mdn Rp 100,000 Biaya Pengepakan Rp 14,100.00
Yuni, Temanggung Rp 50,000 Biaya Cetak Rp 5,800,000.00
Jelly Sutioso, Jamb Rp 100,000 Biaya Operasional Rp 15,000.00
Liong Soei Tjin, Rp 50,000 Biaya Pembelian Utilitas Rp 36,000.00
Jyotis Rp 30,000 Pelatihan Pengiriman Susulan Rp 94,500.00 +
Megawati Rp 50,000 Total Pengeluaran Rp 8,622,869.88
Mel Rp 100,000
Kasman Rp 150,000 Dana Akhir Rp 15,228,369.20
Suwito, Medan Rp 250,000
Romo Winantya
Sudjas, Yk
Agus Arbein
Rp
Rp
70,000
200,000
Rencana Anggaran
Rini, Jkt
Agusman Surya, Jkt
Rp
Rp
100,000
500,000 Pengeluaran Edisi 48
TOTAL Rp 6,615,050
Biaya administrasi & Pajak Rp. 60,000.00
Biaya kirim dalam negeri Rp. 3,000,000.00
Catatan: Biaya cetak (2000 exp) Rp. 7,000,000.00
Dalam daftar nama donatur edisi 47,
Biaya Pengepakan Rp. 200,000.00
seharusnya tercantum tambahan nama
Frans Gosal. To t a l R p ..1
10,260,000.00

Pembaca yang hendak menjadi donatur dapat langsung ditransfer ke rekening BCA
0371566766, setelah itu dapat mengirimkan sms untuk pengecekkan kepada
bendahara dp Eka (081328033360).
Untuk Pemasangan Iklan dapat menghubungi
Linda (0813 28362422) dan Julifin (0818 0272 6086).
Kritik dan saran dapat langsung disampaikan melalui sms ke 081802726086

Februari 2006
renungan
Aku me nge mbara di dunia tanpa arah
Setangkai Bunga
etangkai unga
Bagaikan burung yang terbang melayang-layang di Taman
Melintas angkasa yang luas Oleh Sujayanto
Suka dan duka mewarnai dunia Me natap luas cakrawala dalam me ncari se cercah sinar
Silih berganti tiada yang abadi Hingga aku sampai pada sebuah titik k ehidupan
Inikah hidup yang kucari Dan aku me nghayati se mua ini adalah anugerah
Sebuah ciri unsur k e duniawian se mata Dari sebuah nilai makna dalam k ehidupan.
Me mbuat ku selalu terle na Pada setangkai bunga di taman
Seperti halnya aku dilahirkan dari be nih-be nih alam
Aku me kar bersama he mbusan angin Namun, di balik se mua itu
Bersama se milir angin nan hiasi sang kupu-kupu Tersimpan segala dusta dan k epalsuan belaka
Aku me nari me nyambut bias me ntari pagi Kare na suatu saat nanti
Yang terbit dari ufuk timur Kehancuran dan k elapukan yang terjadi
Dan kau lepaskan pandangan berbinar Tidak selamanya abadi-sifat anicca
Kepulangan wajah cerah sang surya Yang selalu me mbayangi
Yang terbe nam di ufuk barat Dalam setiap k ehidupan
Dalam setiap insan
Tak pernah ku coba bersuara dalam kata Oh setangkai bunga di taman
Aku pun larut dalam k ebisuan Kau me nggambarkan sifat manusia
Walaupun de ngan seribu bahasa yang tak terungkap Lahir, tumbuh, me kar, layu, dan mati
Aku hanya berusaha me nebar se nyum k e damaian Yang tidak lepas dari k etidak-k e kalan
Yang me ngerti dalam k ese ndirian Tubuh ini yang k e kar, anggun, cantik, tampan
Tapi aku tahu setangkai bunga di taman Me mbuat k eangkuhan dan k esombongan
Telah me miliki sejuta arti dan makna dalam rerumputan Yang sebe narnya hanyalah tulang-tulang yang tertumpuk
Juga yang telah melukiskan dunia de ngan warna-warni Terbungkus oleh daging dan darah yang me njijikkan
Dan me nyegarkan udara de ngan keharuman wewangian Pernahkah ini kau re nungkan….?
Kau tebarkan k e damaian dalam rupa Bahwa k ehidupan adalah anicca
Ku yakin pada setangkai bunga di taman Ke istimewahan pada diri ini
Me njadikan lambang cinta untuk para re maja Akan me ngalami k ehancuran dan k elapukan
Me mberi arti dalam setiap peristiwa indah dua insan Itulah makna k ehidupan ini.
Me nghiasi tahta pelaminan nan agung
Namun setangkai bunga di taman me njadi salam terahkir untuk
yang telah mati
Dan ku pakai pula diriku ini.
Di dalam warnaku terkandung k ebahagiaan dan k ese dihan
Namun aku hanya bisa berdiri tegak

Anda mungkin juga menyukai