Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK Nama :Zulhijah S.Sululing


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI NIM : F 121 18 015
Acara :

Keterangan :
1.umbiicus
2.aperture
3.test
4.chamber
5.suture

VENTRAL DORSAL SAMPING

No Peraga : Sta 03 (S.Tojo)


SusunanKamar : Trochospiral
BentukKamar : Globular
Bentuk Test : Angular Conical
Sutur
 Ventral : Tertekan Kuat
 Dorsal : Tertekan Kuat
Komposisi Test : Gamping Hialin
JumlahKamar
 Ventral :6
 Dorsal :5
Komposisikimia : CaCo3
Aperture : Primary aperture interiomarginal umbilical extra umbilical
HiasanPada
 Permukaan Test : Pustulose
 Aperture : Flape
 Suture : Retgal Processes
 Umbilicus : Deeply Umbilicus
 Peri-Peri :-
Kelas : SARCODINA
Ordo : FORAMINIFERA
Family : GLOBORATALIDAE
Genus : Globoratalia
Spesies : Globoratalia fusilla(BOLLI)
Umur : Eosen (P.44-P.55)
Keterangan : Pada sampel No. Peraga Sta 03 (S.Tojo) di jumpai spesies
Globoratalia fusilla, genus Globoratalia , family GLOBORATALIDAE , ordo
FORAMINIFERA, dan kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test
pustulose, hiasan pada aperture flape, hiasan pada suture retral processes, hiasan pada
umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture interiomarginal umbilical
extra umbilical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 6 dan
jumlah kamar dorsal 5, suture ventral tertekan kuat dan suture dorsal tertekan kuat,
bentuk test angular conical, bentuk kamar globular, susunan kamar trochospiral, umur
Eosen (P.44-P.55)
Fosil foraminifera plantonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan
mengambang pada kedalaman 100 – 300 meter di lingkungan air laut dingin, sedangkan
pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi
hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat
sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei
selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa
bagian protoplasmanya dan akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan
seksual, akan membentuk inti – inti kecil (nucleoli) yang semakin banyak pada tahapan
dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui aperture sambil membawa protoplasma dan
membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera plantonik sangat peka terhadap
perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan.
Kegunaanya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan
daerah lain baik di permukaan maupun di bawah permukaan, dapat mengetahui umur
suatu lapisan batuan, dan untuk menentukan data stratigrafi.

Anda mungkin juga menyukai