Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

Acara 4 : Filum Coelenterata

Nama : MIRZA RIZKY

Nim : F 121 16 072

Keterangan :
1.Test
2.Aperture
3.Septum
4.Endoderm
5.Eksoderm
6.Fossula
7.Growth line

No. Sampel : 01
Filum : COELENTERATA
Kelas : ANTHOZOA
Ordo : RUGOSA
Family : HEXAGONARIANIDAE
Genus : Hexagonaria
Spesies : Hexagonaria hexagonum
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (permineralisasi)
Bentuk : Radial
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3)
L.Pengendapan : Laut Dangkal
Umur : Devon ( 395 – 345 juta tahun yang lalu)
Keterangan :
Pada fosil No. Sampel 01, memiliki filum COELENTERATA, kelas ANTHOZOA, ordo
RUGOSA, family HEXAGONARINIDAE, genus Hexagonaria, dan spesies Hexagonaria
hexagonum.
COELENTERATA berasal dari kata Kailos/Hollow berarti cekung dan Enteron/Intestine yang
berarti dalam. Jadi Colenterata merupakan Hewan yang mempunyai cekungan (berlekuk) pada
bagian dalamnya dan disebut semacam kantong yang terlapiskan endoderm. Perkembangbiakan
secara Sexual dan Asexual.
Ketika organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh media air, kemudian
terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil. material yang resisten terhadap
pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan material yang tidak resisten
akan mengalami pelapukan dan pengikisan, lama-kelamaan material sedimen yang menimbun
semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang tertimbun di bawahnya semakin mengalami
tekanan besar pula, material resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan
dengan material yang lain. sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan
tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap tekanan. pada saat yang bersamaan
terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan pergantian sebagaian tubuh fosil
dengan mineral lain yang lebih resisten, kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses
pemadatan material-material sedimen dan litifikasi merupakan proses pembatuan menjadi batuan
sedimen.
Adapun bagian tubuh fosil yang masih dapat diamati adalah test merupakan bagian keseluruhan
fosil, aperture merupakan tempat keluar masuknya makanan, septum ialah sekat chitine yang
terdapat pada rongga tubuh atau test, endoderm adalah bagian dalam tubuh fosil jika di lihat dari
test, eksoderm adalah bagian luar dari fosil, fossula ialah lekukan pada permukaan test dan
growth line adalah garis tumbuh pada body whorl dan spire.
Fosil ini memiliki komposisi kimia karbonat (CaCO 3) yang memiliki umur Devon ( 395 – 345
juta tahun yang lalu), lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal dan memiliki
manfaat yaitu untuk menentukan umur dari suatu batuan serta dapat menentukan keadaan dimasa
lampau dan masih banyak lagi.

REFERENSI :

http://www.academia.edu/4677225/PRAKTIKUM_PALEONTOLOGI

https://archieve.org/stream/paleontologyinv032190mbp/paleontologyinv032190mbp_djvu.txt

https://zipcodezoo.com/index.php/hexagonaria

http://www.fossilshells.nl/cnidaria.html

Catatan Asisten

Paraf Asisten

Tanggal
UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

Acara 4 : Filum Coelenterata

Nama : MIRZA RIZKY

Nim : F121 16 072

No. Sampel : 02
Filum : COELENTERATA
Kelas : ANTHOZOA
Ordo : SCLERACTINIA
Family : FLABELLUMIDAE

Keterangan :
1.Test
2.Septa
3.Calix
4.Apical end
5.Epitheca
6.Grown line
7.Coralite

Genus : Flabellum
Spesies : Flabellum medioplicatum
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (permineralisasi)
Bentuk : Conical
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3)
L.Pengendapan : Laut dangkal
Umur : Eosen-Holosen (55 – 38 juta tahun yang lalu)
Keterangan :
Pada fosil No. Sampel 02, memiliki filum COELENTERATA, kelas ANTHOZOA, ordo
SCLERACTINIA, family FLABELLUMIDAE, genus Flabellum, dan spesies Flabellum
medioplicatum.
COELENTERATA adalah hewan berongga yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung.
Bentuk tubuhnya beragam, tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh
tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut.
Ketika organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh air, kemudian terndapkan
dan terakumulasi pada cekungan yang relative stabil. material yang resisten terhadap pelapukan
dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan material yang tidak resisten akan
mengalami pelapukan dan pengikisan, lama-kelamaan material sedimen yang menimbun
semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang tertimbun di bawanya semakin mengalami
tekanan besar pula, material resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan
dengan material yang lain. sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan
tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap tekanan. pada saat yang bersamaan
terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan pergantian sebagaian tubuh fosil
dengan mineral lain yang lebih resisten, kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses
pemadatan material-material sediment dan litifikasi merupakan proses pembatuan menjadi
batuan sedimen.
Adapun bagian tubuh fosil yang masih dapat diamati adalah test merupakan bagian keseluruhan
fosil, septa ialah sekat-sekat yang memisahkan antar kamar, calix adalah garis-garis yang
terdapat pada tubuh fosil, growth line adalah garis tumbuh pada body whorl dan spire, coralite
ialah rangka luar berbentuk cawan pada bagian atas yg biasa disebut polyp, epitheca adalah
dinding sel bagian atas pada diatom dan apical end ialah pucuk bawah atau ujung dari dinding sel
yang meruncing.
Fosil ini memiliki komposisi kimia karbonat (CaCO 3) yang memiliki umur Eosen-Holosen (55 –
38 juta tahun yang lalu), lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal dan memiliki
manfaat yaitu sangat baik untuk fosil indeks untuk strata pada suatu wilayah yang luas dan
sebagai penentu umur batuan.

REFERENSI :

http://www.academia.edu/4677225/PRAKTIKUM_PALEONTOLOGI

https://archieve.org/stream/paleontologyinv032190mbp/paleontologyinv032190mbp_djvu.txt

https://zipcodezoo.com/index.php/flabellum

http://www.fossilshells.nl/cnidaria.html

Catatan Asisten

Paraf Asisten

Tanggal
Keterangan :
UNIVERSITAS TADULAKO 1.Test
FAKULTAS TEKNIK 2.Septa
3.Septum
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
4.Growth line
Acara 4 : Filum Coelenterata
5.Coralite
6.Fossula
7.Apical end

Nama : MIRZA RIZKY

Nim : F121 16 072

No. Sampel : 03
Filum : COELENTERATA
Kelas : ANTHOZOA
Ordo : SCLERACTINIA
Family : BALANOPHYLLIANIDAE
Genus : Balanophyllia
Spesies : Balanophyllia elongata
Proses pemfosilan : pertifikasi (permineralisasi)
Bentuk : Conical
Umur : Oligosen - Tersier (38 – 22,5 juta tahun yang lalu)
Komposisi kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3)
L.Pengendapan : Laut Dangkal
Keterangan :
Pada fosil No. Sampel 03, memiliki filum COELENTERATA, kelas ANTHOZOA, ordo
SCLERACTINIA, family BALANOPHYLLIANIDAE, genus Balanophyllia, dan spesies
Balanophyllia elongata.
COELENTERATA adalah hewan berongga yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung.
Bentuk tubuhnya beragam, tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh
tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut.
Ketika organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh air, kemudian terndapkan
dan terakumulasi pada cekungan yang relative stabil. material yang resisten terhadapap
pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan material yang tidak resisten
akan mengalami pelapukan dan pengikisan,lama-kelamaan material sedimen yang menimbun
semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang tertimbun di bawanya semakin mengalami
tekanan besar pula, material resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan
dengan material yang lain.sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan
tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap tekanan. pada saat yang bersamaan
terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan pergantian sebagaian tubuh fosil
dengan mineral lain yang lebih resisten,kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses
pemadatan material-material sediment dan litifikasi merupakan proses pembatuan menjadi
batuan sedimen.
Adapun bagian tubuh fosil yang masih dapat diamati adalah test merupakan bagian keseluruhan
fosil, septa ialah sekat-sekat yang memisahkan antar kamar, septum ialah sekat chitine yang
terdapat pada rongga tubuh atau test, growth line adalah garis tumbuh pada body whorl dan
spire, coralite ialah rangka luar berbentuk cawan pada bagian atas yg biasa disebut polyp, fossula
ialah lekukan pada permukaan test dan apical end ialah pucuk bawah atau ujung dari dinding sel
yang meruncing.
Fosil ini memiliki komposisi kimia karbonat (CaCO3) yang memiliki umur Oligosen - Tersier
(38 – 22,5 juta tahun yang lalu), lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah air laut,air
payau,dan air tawar serta memiliki manfaat yaitu untuk menentukan umur dari suatu batuan serta
dapat menentukan keadaan dimasa lampau dan masih banyak lagi.

REFERENSI :

http://www.academia.edu/4677225/PRAKTIKUM_PALEONTOLOGI

https://archieve.org/stream/paleontologyinv032190mbp/paleontologyinv032190mbp_djvu.txt

https://zipcodezoo.com/index.php/balanophyllia

http://www.fossilshells.nl/cnidaria.html

Catatan Asisten

Paraf Asisten

Tanggal

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

Acara 4 : Filum Coelenterata


Nama : MIRZA RIZKY

Nim : F121 16 072

Keterangan :
1. Test
2. Aperture
3. Growth line
4. Endoderm
No. Sampel : 04
5. Eksoderm
Filum : COELENTERATA
Kelas : ANTHOZOA
Ordo : SCLERACTINIA
Family : HAIMESIASTRAEANIDAE
Genus : Haimesiastraea
Spesies : Haimesiastraea conferta
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Tabular
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3)
L.Pengendapan : Laut dangkal
Umur : Miosen - Tersier ( 22,5 - 5 juta tahun yang lalu)
Keterangan :
Pada fosil No. Sampel 04, memiliki filum COELENTERATA, kelas ANTHOZOA, ordo
SCLERACTINIA, family HAIMESIASTRAEANIDAE, genus Haimesiastraea, dan spesies
Haimesiastraea conferta.
COELENTERATA adalah hewan berongga yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung.
Bentuk tubuhnya beragam, tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh
tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut.
Ketika organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi misalnya
air, kemudian terndapapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relative stabil. material yang
resisten terhadapap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan material
yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan, lama-kelamaan material sedimen
yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang tertimbun di bawanya semakin
mengalami tekanan besar pula, material resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan
tergantikan dengan material yang lain.sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan
akan tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap tekanan. pada saat yang
bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan pergantian sebagaian
tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih resisten, kemudian mengalami kompaksi yang
merupakan proses pemadatan material-material sedimen dan litifikasi merupakan proses
pembatuan menjadi batuan sedimen.
Adapun bagian tubuh fosil yang masih dapat diamati adalah test merupakan bagian keseluruhan
fosil, aperture merupakan tempat keluar masuknya makanan, growth line adalah garis tumbuh
pada body whorl dan spire, endoderm adalah bagian dalam tubuh fosil jika di lihat dari test dan
eksoderm adalah bagian luar dari fosil.
Fosil ini memiliki komposisi kimia karbonat (CaCO 3) dan yang memiliki umur Miosen - Tersier
( 22,5 - 5 juta tahun yang lalu), lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal serta
memiliki manfaat yaitu untuk menentukan umur dari suatu batuan serta dapat menentukan
keadaan dimasa lampau dan masih banyak lagi.

REFERENSI :

http://www.academia.edu/4677225/PRAKTIKUM_PALEONTOLOGI

https://archieve.org/stream/paleontologyinv032190mbp/paleontologyinv032190mbp_djvu.txt

https://zipcodezoo.com/index.php/haimesiastraea

http://www.fossilshells.nl/cnidaria.html
Catatan Asisten

Paraf Asisten

Tanggal

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

Acara 4 : Filum Coelenterata

Nama : MIRZA RIZKY

Nim : F121 16 072


Keterangan :
1. Test
2. Fossula
3. Coralite
4. Endoderm
5. Eksoderm

No. Sampel : 05
Filum : COELENTERATA
Kelas : ANTHOZOA
Ordo : RUGOSA
Family : LITHOSTROTIONELLANIDAE
Genus : Lithostrotionella
Spesies : Lithostrotionella sp.
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Plate
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3)
L.Pengendapan : Laut Dangkal
Umur : Karbon Atas (290 – 280 juta tahun lalu)
Keterangan :
Pada fosil No. Sampel 05, memiliki filum COELENTERATA, kelas ANTHOZOA, ordo
RUGOSA, family LITHOSTROTIONELLANIDAE, genus Lithostrotionella, dan spesies
Lithostrotionella sp.
COELENTERATA adalah hewan berongga yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung.
Bentuk tubuhnya beragam, tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh
tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut.
Ketika organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh air, kemudian
terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil. Material yang resisten terhadap
pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan material yang tidak resisten
akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-kelamaan material sedimen yang menimbun
semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang
semakin besar pula, material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan
tergantikan dengan material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan
akan tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap. Pada saat yang bersamaan terjadi
proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan pergantian sebagian tubuh fosil dengan
mineral lain yang lebih resisten. Kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses
pemadatan material-material sedimen, sementasi yang merupakan proses penyemenan atau
pengikatan material-material sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-material yang
berukuran lebih halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen.
Adapun bagian tubuh fosil yang masih dapat diamati adalah test merupakan bagian keseluruhan
fosil, coralite ialah rangka luar berbentuk cawan pada bagian atas yg biasa disebut polyp, fossula
ialah lekukan pada permukaan test, endoderm adalah bagian dalam tubuh fosil jika di lihat dari
test dan eksoderm adalah bagian luar dari fosil.
Fosil ini mempunyai komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), dan Komposisi kimia inilah
yang mengindikasikan bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal. Fosil ini berumur
Karbon Atas (290 – 280 juta tahun lalu). Kegunaan fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif
dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari
kehidupan masa lampau.

REFERENSI :

http://www.academia.edu/4677225/PRAKTIKUM_PALEONTOLOGI

https://archieve.org/stream/paleontologyinv032190mbp/paleontologyinv032190mbp_djvu.txt

http://www.fossilmuseum.net/fossils/Cnidaria/Lithostrotionella-custelnaui/Lithostrotionella-
custelnaui.htm

http://www.fossilshells.nl/cnidaria.html

Catatan Asisten

Paraf Asisten

Tanggal

Anda mungkin juga menyukai