Anda di halaman 1dari 11

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK Nama :Firhan Haykal


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 5 : Filum Brachiopoda Nim :F 121 16 061

Keterangan :
1. Test
2. Brachial Valve
3. Pedicle valve
4. Grown line
5. Beak
6. Rib

V D S

No. Sampel : 01
Filum : BRACHIOPODA
Kelas : ARTICULATA
Ordo : RHYNCHONELLIDA
Family : RHYNCHOTRETANIDAE
Genus : Rhynchotreta
Spesies : Rhynchotreta Sp
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Conveks
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3 )
Umur : Silur ( 423 juta tahun yang lalu.)
Ling. Pengendapan : Laut dangkal, Neritic akhir (0 - 200 m)
Keterangan : Fosil ini berasal dari spesies Rhynchotreta Sp, genus Rhynchotreta family
RHYNCHOTRETANIDAE, ordo ORTHIDA, kelas ARTICULATA, filum BRACHIOPODA.
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi berupa air, angin atau
es ke daerah cekungan, selama tranportasi, material-material yang tidak resisten terhadap
pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material yang resisten terhadap pelapukan. Setelah
itu material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu,
material-material sedimen juga ikut tertransportasikan. Di daerah cekungan inilah material akan
terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan
mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan keluar, masuklah material
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi proses leaching
(proses pencucian fosil). Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya organisme dan mterial
sedimen terlitifikasi (pembatuan), sehingga organisme tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan
yang dilakukan oleh fosil ini adalah permineralisasi. Permineralisasi adalah proses pengawetan
dimana rongga dalam cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang
memasukinya, sehingga terbentuk cetakan bagian dalam dari cangkang.
Proses munculnya fosil ini di pengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik sehingga
fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, akan terkena gaya
eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga tampak di permukaan. Adapun bentuk tubuh
fosil ini adalah conveks, yaitu fosil yang cembung di salah satu sisinya, dan bagian fosil yang
masih dapat dijumpai seperti Test,Brachial Valve,Pedicle valve,Grown line,Beak,Rib
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk buih-buih,
maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat (CaCO3) hal ini menandakan
bahwa lingkungan pengendapan fosil ini adalah di laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi
umur fosil ini adalah Silur ( 423 juta tahun yang lalu.) serta terdapat di Laut dangkal, Neritic
akhir (0 - 200 m dibawah permukaan laut).
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan
pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya sedimentasi.

REFERENSI : www.fossiilid.info/1871

Catatan Asisten Paraf Asisten


UNIVERSITAS TADULAKO Nama :Firhan Haykal
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim :F 121 16 061
Acara 5 : Filum Brachiopoda

Keterangan :
1. Test
2. Brachial Valve
3. Pedicle valve
4. Grown line
5. Umbo
6. Rib

V D S

No. Sampel : 02
Filum : BRACHIOPODA
Kelas : ARTICULATA
Ordo : TEREBRATULIDA
Family : DIELASMANIDAE
Genus : Dielasma
Spesies : Dielasma Sp
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Biconveks
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3 )
Umur : Miss- Perem (200-251 juta tahun yang lalu)
Ling. Pengendapan : Laut dangkal, Neritic akhir (0 - 200 m)
Keterangan : Fosil ini berasal dari spesies Dielasma Sp, genus Dielasma family
DIELASMANIDAE, ordo STROPHOMENIDA, kelas ARTICULATA, filum BRACHIOPODA
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi berupa air, angin atau
es ke daerah cekungan, selama tranportasi, material-material yang tidak resisten terhadap
pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material yang resisten terhadap pelapukan. Setelah
itu material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu,
material-material sedimen juga ikut tertransportasikan. Di daerah cekungan inilah material akan
terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan
mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan keluar, masuklah material
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi proses leaching
(proses pencucian fosil). Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya organisme dan mterial
sedimen terlitifikasi (pembatuan), sehingga organisme tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan
yang dilakukan oleh fosil ini adalah permineralisasi. Permineralisasi adalah proses pengawetan
dimana rongga dalam cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang
memasukinya, sehingga terbentuk cetakan bagian dalam dari cangkang.
Proses munculnya fosil ini di pengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik sehingga
fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, akan terkena gaya
eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga tampak di permukaan.Adapun bentuk tubuh
fosil ini adalah Biconveks, yaitu fosil yang cembung kedua sisinya, dan bagian fosil yang masih
dapat dijumpai seperti, dan bagian fosil yang masih dapat dijumpai seperti Test,Brachial
Valve,Pedicle valve,Grown line,Umbo,Rib
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk buih-buih,
maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat (CaCO3) hal ini menandakan
bahwa fosil ini terndapkan di laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah
Miss- Perem (200-251 juta tahun yang lalu)) serta terdapat di Laut dangkal, Neritic akhir (0 - 200
m dibawah permukaan laut).
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan
pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya sedimentasi,

REFERENSI :
collectionsprojects.org.uk/geofinder/search/item.php?record=NEWHM:G87.87
Catatan Asisten Paraf Asisten
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama :Firhan Haykal
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 5 : Filum Brachiopoda Nim :F 121 16 061

Keterangan :
1. Test
2. Brachial Valve
3. Pedicle valve
4. Grown line
5. Hinge line
6. Sulcus
7. Rib

V D S

No. Sampel : 03
Filum : BRACHIOPODA
Kelas : ARTICULATA
Ordo : RHYNCHONELLIDA
Family : MUCROSPIRIFERIDAE
Genus : Mucrospirifer
Spesies : Mucrospirifer Sp
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Conveks
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3 )
Umur : Devon ( 250 juta tahun yang lalu)
Ling. Pengendapan : Laut dangkal, Neritic akhir (0 - 200 m)
Keterangan : Fosil ini berasal dari spesies Mucrospirifer Sp, genus Mucrospirifer family
MUCROSPIRIFERIDAE, ordo SPIRIFERIDA, kelas ARTICULATA, filum BRACHIOPODA.
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi berupa air, angin atau
es ke daerah cekungan, selama tranportasi, material-material yang tidak resisten terhadap
pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material yang resisten terhadap pelapukan. Setelah
itu material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu,
material-material sedimen juga ikut tertransportasikan. Di daerah cekungan inilah material akan
terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan
mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan keluar, masuklah material
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi proses leaching
(proses pencucian fosil). Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya organisme dan mterial
sedimen terlitifikasi (pembatuan), sehingga organisme tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan
yang dilakukan oleh fosil ini adalah permineralisasi. Permineralisasi adalah proses pengawetan
dimana rongga dalam cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang
memasukinya, sehingga terbentuk cetakan bagian dalam dari cangkang. Proses munculnya fosil ini
di pengaruhi oleh tenaga enndogen berupa tektonik sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke
permukaan. Setelah naik di permukaan, akan terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin,
atau es sehingga tampak di permukaan. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Adapun bentuk
tubuh fosil ini adalah conveks, yaitu fosil yang cembung di salah satu sisinya Dan bagian fosil
yang masih dapat dijumpai seperti Test,Brachial Valve,Pedicle valve,Grown line,Hinge
line,Sulcus, Rib
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk buih-buih,
maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat (CaCO3) hal ini menandakan
bahwa lingkungan pengendapannya di daerah laut dangkal. Berdasrkan skala waktu geologi umur
fosil ini adalah Devon ( 250 juta tahun yang lalu)serta terdapat di Laut dangkal, Neritic akhir (0 -
200 m dibawah permukaan laut).
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan
pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim
pada saat terjadinya sedimentasi.

REFERENSI : http://en.m.wikipedia.org/wiki/Mucrospirifer
Catatan Asisten Paraf Asisten
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama :Firhan Haykal
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 5 : Filum Brachiopoda Nim :F 121 16 061

Keterangan :
1. Test
2. Brachial Valve
3. Pedicle valve
4. Grown line
5. Beak
6. Rib

V D S

No. Sampel : 04
Filum : BRACHIOPODA
Kelas : ARTICULATA
Ordo : RHYNCONELLIDA
Family : PLATYRACHELLANIDAE
Genus : Platyrachella
Spesies : Platyrachella Sp
Proses Pemfosilan : petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Conveks
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3 )
Umur : Devon ( 345-395 Juta Tahun Yang Lalu)
Ling. Pengendapan : Laut dangkal, Neritic akhir (0 - 200 m)
Keterangan : Fosil ini berasal dari spesies Platyrachella Sp, genus Platyrachella family
PLATYRACHELLANIDAE, ordo RHYNCONELLIDA, kelas ARTICULATA, filum
BRACHIOPODA.Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi
berupa air, angin atau es ke daerah cekungan, selama tranportasi, material-material yang tidak
resisten terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material yang resisten terhadap
pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil.
Bersaman dengan itu, material-material sedimen juga ikut tertransportasikan. Di daerah cekungan
inilah material akan terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan
mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi
mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan
keluar, masuklah material sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan
terjadi proses leaching (proses pencucian fosil). Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya
organisme dan mterial sedimen terlitifikasi (pembatuan), sehingga organisme tersebut menjadi
fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah permineralisasi. Permineralisasi
adalah proses pengawetan dimana rongga dalam cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan
oleh air tanah yang memasukinya, sehingga terbentuk cetakan bagian dalam dari cangkang.
Proses munculnya fosil ini di pengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik sehingga fosil yang
berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, akan terkena gaya eksogen
lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga tampak di permukaan.Adapun bentuk tubuh fosil ini
adalah Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Konveks, yaitu fosil yang cembung slah satu sisinya,
dan bagian fosil yang masih dapat dijumpai seperti . Dan bagian fosil yang masih dapat dijumpai
seperti Test,Brachial Valve,Pedicle valve,Grown line,Beak,Rib
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk buih-buih,
maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat (CaCO3) hal ini menandakan
bahwa lingkungan pengendapan fosil ini adalah di laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi
umur fosil ini adalah Devon ( 345-395 Juta Tahun Yang Lalu) serta terdapat di Laut dangkal,
Neritic akhir (0 - 200 m dibawah permukaan laut).
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan
pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya sedimentasi.

REFERENSI : www.fossilworks:platyrachella
Catatan Asisten Paraf Asisten
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama :Firhan Haykal
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 5 : Filum Brachiopoda Nim :F 121 16 061

Keterangan :
1. Test
2. Brachial Valve
3. Pedicle valve
4. Grown line
5. Umbo
6. Sulcus
7. Rib
V D S

No. Sampel : 05
Filum : BRACHIOPODA
Kelas : ARTICULATA
Ordo : PENTAMERIDA
Family : ATRYPANIDAE
Genus : Atrypa
Spesies : Atrypa Sp
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Biconveks
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3)
Umur : Devon Tengah ( 365 Juta Tahun Yang Lalu)
Ling. Pengendapan : Laut dangkal, Neritic akhir (0 - 200 m)
Keterangan : Fosil ini berasal dari spesies Atrypa sp, genus Atrypa, family
ATRYPANIDAE, ordo PENTAMERIDA, kelas ARTICULATA, filum BRACHIOPODA. Setelah
organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi berupa air, angin atau es ke
daerah cekungan, selama tranportasi, material-material yang tidak resisten terhadap pelapukan
akan mengalami pergantian terhadap material yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu
material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu,
material-material sedimen juga ikut tertransportasikan. Di daerah cekungan inilah material akan
terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan
mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan keluar, masuklah material
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi proses leaching
(proses pencucian fosil). Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya organisme dan material
sedimen terlitifikasi (pembatuan), sehingga organisme tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan
yang dilakukan oleh fosil ini adalah permineralisasi. Mineralisasi adalah proses pengawetan
dimana rongga dalam cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang
memasukinya, sehingga terbentuk cetakan bagian dalam dari cangkang.
Proses munculnya fosil ini di pengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik sehingga
fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, akan terkena gaya
eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga tampak di permukaan.Adapun bentuk tubuh
fosil ini adalah Biconveks, yaitu fosil yang cembung kedua sisinya, dan bagian fosil yang masih
dapat dijumpai seperti Test,Brachial Valve,Pedicle valve,Grown line,Umbo,Sulcus, Rib
Jika ditetesi dengan larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk buih-buih,
maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa
lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur
fosil ini adalah Devon Tengah ( 365 Juta Tahun Yang Lalu) serta terdapat di Laut dangkal,
Neritic akhir (0 - 200 m dibawah permukaan laut).
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan
pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya sedimentasi,

REFERENSI : http:/en.m.wikipedia.org/wiki/atrypa

Catatan Asisten Paraf Asisten

Anda mungkin juga menyukai