PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Keterangan :
1.Test
2. Zoorium
3. Zooid
No. Peraga
Filum : Bryozoa
Kelas : Gymnoleamata
Ordo : Cetonomata
Family : Heliolithes
Genus : Heliolithes
Bentuk : Brauching
Keterangan :
mengalami transportasi oleh media geologi berupa air, es maupun angin pada
daerah cekungan sedimen. Pada umumnya kebanyakan organisme yang mengalami
dari tiap-tiap lubang (pori) oleh mineral-mineral lain yang terdapat dalam tulang
atau pun dalam cangkang kerang. Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh
tenaga endogen berupa tektonik di mana mulanya fosil ini terendapkan di cekungan
kemudian terjadinya proses endogen sehingga fosil ini terangkat ke permukaan dan
kemudian fosil tersebut terkena gaya eksogen yakni erosi dan pelapukan sehingga
bagian tubuh dari fosil tersebut tampak di permukaan. Adapun bagian-bagian tubuh
fosil yang masih dapat dijumpai seperti, Eksoskeleton atau bagian keseluruhan
organisme, Oraldisk lingkaran pada bagian atas fosil, urat garis pada bagian luar
mulut disebut oral opening, dan tempat keluar makanan buiasa disebut calix
Dari keterangan yang ada, diketahui proses pemfosilan dan fosil ini adalah
mineralisasi. Fosil ini memiliki bentuk conical. Fosil ini memiliki komposisi kimia
CaCO3. Komposisi kimia dari fosil ini diketahui dari penetesan HCl 0.1 M dan fosil
ini menunjukkan rekasi. Dari komposisi kimia fosil ini dapat diketahui lingkungan
pengendapannya adalah di laut dangkal. Fosil dengan nomor peraga 805 memiliki
umur devon tengah yang berkisar kira kira 370 juta tahun.
Manfaat fosil digunakan untuk penentuan umur relative batuan, untuk
korelasi antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup,
terdapat fosil.
Referensi:
22:36 WITA
ASISTEN PRAKTIKAN
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
3. Endoterm
Filum : Protozoa
Kelas : Sarcodina
Ordo : Foraminifera
Family : Nummulitesidae
Genus : Nummulites
Bentuk : Plate
Keterangan :
mengalami transportasi oleh media geologi berupa air, es maupun angin pada
daerah cekungan sedimen. Pada umumnya kebanyakan organisme yang mengalami
dari tiap-tiap lubang (pori) oleh mineral-mineral lain yang terdapat dalam tulang
atau pun dalam cangkang kerang. Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh
tenaga endogen berupa tektonik di mana mulanya fosil ini terendapkan di cekungan
kemudian terjadinya proses endogen sehingga fosil ini terangkat ke permukaan dan
kemudian fosil tersebut terkena gaya eksogen yakni erosi dan pelapukan sehingga
bagian tubuh dari fosil tersebut tampak di permukaan. Pada fosil ini juga
ditemukan bagian - bagian tubuh dari orgnaisme. Pertama ada test, yaitu bagian
keseluruhan dari fosil yaitu tubuh dari fosil itu sendiri. Kedua ada suture, yaitu
garis garis yang terlihat pada dinding luar test dan merupakan perpotongan antara
septa dari fosil. Kemudian ada septa, yaitu bagian ruas atau kamar kamar dari
fosil. Kemudian ada apatur sebagai tempat keluar masuknya air dan material lain.
Dan umba, yaitu bagian tempat keluarnya material hasil dari pecernaan makhluk
Dari keterangan yang ada, diketahui proses pemfosilan dan fosil ini adalah
cast. Fosil ini memiliki bentuk bikonveks. Fosil ini memiliki komposisi kimia
CaCO3. Komposisi kimia dari fosil ini diketahui dari penetesan HCl 0.1 M dan fosil
ini menunjukkan rekasi. Dari komposisi kimia fosil ini dapat diketahui lingkungan
pengendapannya adalah di laut dangkal. Fosil dengan nomor peraga 279 memiliki
umur devon tengah yang berkisar kira kira 360-370 juta tahun.
korelasi antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup,
terdapat fosil.
Referensi:
22:44 WITA
ASISTEN PRAKTIKAN
Keterangan :
1. Test
2. calix
No. Peraga
: 792
Ventral Dorsal Samping
Filum
: Bryozoa
Kelas : Gymnoleamata
Ordo : Cylostomata
Family : Coralidae
Genus : Coral
Bentuk : Tabular
Keterangan :
Proses pemfosilannya dimulai ketika organisme ini mati, kemudian
mengalami transportasi oleh media geologi berupa air, es maupun angin pada
mengalami proses pemfosilan yakni mineralisasi dimana seluruh bagian tubuh fosil
digantikan oleh mineral lain yang tahan terhadap proses pelapukan. Proses
munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik di mana
sehingga fosil ini terangkat ke permukaan dan kemudian fosil tersebut terkena gaya
eksogen yakni erosi dan pelapukan sehingga bagian tubuh dari fosil tersebut
tampak di permukaan. Pada fosil ini juga ditemukan bagian - bagian tubuh dari
orgnaisme. Pertama ada test, yaitu bagian keseluruhan dari fosil yaitu tubuh dari
fosil itu sendiri. Kedua ada suture, yaitu garis garis yang terlihat pada dinding
luar test dan merupakan perpotongan antara septa dari fosil. Kemudian ada septa,
yaitu bagian ruas atau kamar kamar dari fosil. Kemudian ada apatur sebagai
tempat keluar masuknya air dan material lain. Dan umba, yaitu bagian tempat
keluarnya material hasil dari pecernaan makhluk hidup yang telah menjadi fosil.
Dari keterangan yang ada, diketahui proses pemfosilan dan fosil ini adalah
cast. Dimana pada fosil ini memiliki bentuk bikonveks. Fosil ini memiliki
komposisi kimia yaitu CaCO3. Komposisi kimia dari fosil ini dapat diketahui dari
percobaan penetesan HCl 0.1 M pada fosil sehingga menunjukkan rekasi. Dari
ini adalah di laut dangkal. Fosil dengan nomor peraga 1531 ini memiliki umur jura
korelasi antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup,
terdapat fosil.
Referensi:
22:44 WITA
Keterangan :
1. test
2. Calix
Filum : Bryozoa
Kelas : Gymnoleamata
Ordo : Kriptostoma
Family : Fanestellanidae
Genus : Fanestella
Bentuk : Plate
Keterangan :
Proses pemfosilannya dimulai ketika organisme ini mati, kemudian
mengalami transportasi oleh media geologi berupa air, es maupun angin pada
dalam lapisan sedimen bagian bagian dari organisme yang tidak tahan terhadap
lebih tahan terhadap proses pelapukan, sehingga bagian dalam dari organisme
tercetak oleh cangkang sehingga membentuk cast. Proses munculnya fosil ini
dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik di mana mulanya fosil ini
terangkat ke permukaan dan kemudian fosil tersebut terkena gaya eksogen yakni
erosi dan pelapukan sehingga bagian tubuh dari fosil tersebut tampak di
permukaan. Adapun bagian fosil yang masih dapat dijumpai seperti, Chepalon yang
merupakan bagian kepala dari organisme. Eye merupakan mata dari organisme.
Glabella yang merupakan tonjolan yang berada di atas mata yang biasa di sebut
dahi. Axis adalah garis yang membagi dua tubuh secara diagonal sedangkan Tohaks
adalah pembatas antara kepala dan tubuh bawah. Dan yang terakhir Segmen yaitu
cast. Fosil ini juga memiliki bentuk plate. Dan pada fosil ini memiliki komposisi
kimia CaCO3. Komposisi kimia dari fosil ini diketahui melalui percobaan dari
penetesan HCl 0.1 M yang diteteskan pada fosil dan terjadinya reaksi pada fosil
yang menandakan bahwa fosil tersebut mengandung kompasisi kimia CaCO 3. Dari
yaitu berada di laut dangkal. Fosil dengan nomor peraga 443 ini memiliki umur
korelasi antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup,
terdapat fosil
Referensi:
ASISTEN PRAKTIKAN
( SITI WAIYAH ANDISA ) ( MUKHAIMIN)
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Keterangan :
1. Test
2. Oraldisk
3. Oralopening
4. calix
5. Holdfest
Filum : Bryozoa
Kelas : Sporozoa
Ordo : Hoemosporidia
Family : Odontobelusidae
Genus : Odontobelus
Bentuk : Brauching
Keterangan :
Proses pemfosilannya dimulai ketika organisme ini mati, kemudian
mengalami transportasi oleh media geologi berupa air, es maupun angin pada
mengalami proses pemfosilan yakni mineralisasi dimana seluruh bagian tubuh fosil
digantikan oleh mineral lain yang tahan terhadap proses pelapukan. Adapun bagian
fosil ini terdiri dari Test yang merupakan bagian tubuh keseluruhan fosil. Aperture
bagian masuknya air, umbu bagian keluarnya sisa pencernaan, dan adapun urat
pada cangkang fosil merupakan garis pertumbuhan biasa dikenal dengan istilah
groudline, fosil ini hanya terdiri dari satu kamar yang biasa disebut septa.
Fosil ini memiliki bentuk bikonveks. Fosil ini memiliki komposisi kimia
CaCO3. Dimana komposisi kimia dari fosil ini dapat diketahui dari percobaan dari
penetesan HCl 0.1 M sehingga pada fosil ini terjadinya rekasi. Dari komposisi
adalah di laut dangkal. Fosil dengan nomor peraga 939 memiliki umur oligosen
korelasi antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup,
dan untuk mengetahui lingkungan pengendapan batuan sedimen yang didalamnya
terdapat fosil.
Referensi:
22:44 WITA
ASISTEN PRAKTIKAN
( SITI WAIYAH ANDISA ) ( MUKHAIMIN)
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Keterangan :
1. Test
2. Zoorium
3. Holdfest
Filum : Bryozoa
Kelas : Gyimnoleamata
Ordo : Cheilostomata
Family : Caninianidae
Genus : Caninia
Bentuk : Brauching
Keterangan :
Proses pemfosilannya dimulai ketika organisme ini mati, kemudian
mengalami transportasi oleh media geologi berupa air, es maupun angin pada
mengalami proses pemfosilan yakni mineralisasi dimana seluruh bagian tubuh fosil
digantikan oleh mineral lain yang tahan terhadap proses pelapukan. Adapun
bagian-bagian tubuh yang dapat diamati dari fosil ini antara lain yaitu, Test yang
merupakan bagian keseluruhan tubuh fosil, Madreporit yaitu bagian lubang atau
titik pada bagian tengah fosil, Ambulakrang yaitu garis-garis yang berada pada
lengan fosil, interambulakrang merupakan titik-titik pada lengan fosil yang berada
diantara dua ambulakrang, terdapat piroksima yang merupakan lengan tubuh yang
dekat dengan madreporit, dan distal merupakan lengan tubuh yang menjauh dari
pusat.
Fosil ini memilii bentuk globular atau membundar. Fosil ini memiliki
komposisi kimia CaCO3. Dimana komposisi kimia dari fosil ini dapat diketahui
dari percobaan dari penetesan HCl 0.1 M sehingga pada fosil ini terjadinya rekasi.
Dari komposisi kimia fosil ini dapat diketahui yaitu menunjukkan lingkungan
pengendapannya adalah di laut dangkal. Fosil ini memiliki umur oligosen atas
korelasi antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup,
terdapat fosil.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/ wiki/mengetahui_bagian_tubuh_dari_bintang.
ASISTEN PRAKTIKAN
( SITI WAIYAH ANDISA ) ( MUKHAIMIN)
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Keterangan :
1. Test
2. Umbo
3.Aperture
Filum : Bryozoa
Kelas : Stenoleamata
Ordo : Cyclosmata
Family : Acanthocerasidae
Genus : Acanthoceras
Bentuk : Tabular
Keterangan :
Proses pemfosilannya dimulai ketika organisme ini mati, kemudian
mengalami transportasi oleh media geologi berupa air, es maupun angin pada
dari tiap-tiap lubang (pori) oleh mineral-mineral lain yang terdapat dalam tulang
atau pun dalam cangkang kerang. Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh
tenaga endogen berupa tektonik di mana mulanya fosil ini terendapkan di cekungan
kemudian terjadinya proses endogen sehingga fosil ini terangkat ke permukaan dan
kemudian fosil tersebut terkena gaya eksogen yakni erosi dan pelapukan sehingga
bagian tubuh dari fosil tersebut tampak di permukaan. Pada fosil ini juga
ditemukan bagian - bagian tubuhnya yaitu, pertama ada body whorel, yaitu bagian
keseluruhan dari fosil yaitu tubuh dari fosil itu sendiri. Kedua ada spire , yaitu garis
garis yang terlihat pada dinding luar body whorel dan merupakan perpotongan
antara septa dari fosil. Kemudian ada septa, yaitu bagian ruas atau kamar kamar
dari fosil. Dan ada apature sebagai tempat keluar masuknya air dan material lain
Dari keterangan yang ada, diketahui proses pemfosilan dan fosil ini adalah
mineralisasi. Dimana pada proses mineralisasi sebagian atau seluruh tubuh fosil di
gantikan oleh mineral lain dan fosil ini memiliki bentuk conical. Fosil ini memiliki
komposisi kimia CaCO3. Komposisi kimia dari fosil ini diketahui dari percobaan
yang dilakukan pada fosil dengan penetesan HCl 0.1 M pada bagian fosil sehingga
fosil ini mangalami suatu rekasi. Dari komposisi kimia yang berada pada fosil ini
dengan nomor peraga 1849 memiliki umur Feosin tengah yang berkisar kira kira
korelasi antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup,
terdapat fosil.
Referensi:
22:40 WITA
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Keterangan :
1. Test
No. Peraga
: 1079
: Tracheophyta
Kelas : Spermatophytales
Ordo : Callistophytales
Family : Diplotmemanidae
Genus : Diplotmema
Bentuk : Filmate
mengalami transportasi oleh media geologi berupa air, es maupun angin pada
pemfosilan yang terjadi pada fosil ini adalah karbonisasi. Proses ini terjadi ketika
unsur-unsur volatil pada material organik keluar, meninggalkan lapisan tipis karbon
yang tertekan pada bidang perlapisan batupasir maupun serpih. Proses munculnya
fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik di mana mulanya fosil ini
terangkat ke permukaan dan kemudian fosil tersebut terkena gaya eksogen yakni
erosi dan pelapukan sehingga bagian tubuh dari fosil tersebut tampak di
permukaan. Adapun bagian fosil yang masih dapat dijumpai seperti, test yaitu
bagian keseluruhan tubuh fosil. Dan bentuk tubuh fosil ini adalah Filmate, dimana
fosil ini berbentuk tumbuhan menyerupai ranting pohon. Diperkirakan umur fosil
ini adalah Karbon atas yaitu 290 juta tahun yang lalu.
korelasi antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup,
terdapat fosil.
Referensi: