PENDAHULUAN
1
BAB II
2.1 Tujuan
2.2 Manfaat
Mahasiswa memahami dan mampu melakukan teknik operasi dari
amputasi dan reposisi prolapsus rectum pada hewan.
2
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu organ dari sistem digesti yang sering mengalami gangguan,
baik karena disebabkan oleh tumor, bakteri, dan benda asing adalah rektum.
Rektum merupakan organ terakhir dari usus besar pada mamalia yang nantinya
akan berakhir di anus (Wikipedia, 2013). Salah satu gangguan yang sering terjadi
pada rektum adalah prolapsus rektum. Prolapsus rektum merupakan protrusion
atau keluarnya satu atau lebih lapisan rektum melalui anal orifisium. (Greiner,
T.P. et al., 1983). Pada hewan kecil, seperti anjing, prolapsus rektum sering terjadi
karena adanya gangguan pada sistem digesti, seperti diare, tenesmus, gangguan
prostat dan saluran urinaria bagian bawah yang terjadi secara terus-menerus
(Sherding, 1996). Tingkat prevalensi tertinggi terjadinya prolapsus rektum pada
hewan biasanya pada hewan yang berumur muda, yang ditandai dengan adanya
diare berat (Johnston, 1985).
3
Prolapsus rektum pada hewan dapat disembuhkan dengan melakukan
tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan yang dilakukan adalah dengan
melakukan amputasi atau reposisi pada rektum. Amputasi rektum dilakukan
apabila prolapsus yang terjadi sudah menjadi nekrosis. Sedangkan reposisi rektum
dapat dilakukan apabila prolapsus rektum yang terjadi belum berat dan bagian
mukosa hanya mengalami sedikit kerusakan. (Sudisma, I.G.N., et al., 2006)
4
BAB IV
PEMBAHASAN
Prolapsus rektum adalah protrusio atau keluarnya satu atau lebih lapisan
rectum melalui anal orifisium. Prolapsus yang terjadi dapat bersifat parsial atau
komplet bergantung pada struktur yang terlibat. Pada prolapsus rektum parsial,
hanya lapisan mukosa yang keluar, sementara pada prolapsus rektum komplet
semua blapisan rektum ikut keluar. Prolapsus rektum ini dapat terjadi pada semua
bangsa anjing dan tidak tergantung jenis kelamin. Sebagian besar kasus terjadi
pada hewan yang lebih muda.
Prolapsus rektum seringkali disebabkan oleh adanya tumor pada rektum
ataupun anus, dapat pula akibat adanya benda asing, cystitis, obstruksi urethra,
dan distokia. Pada hewan kecil, seperti anjing, prolapsus rektum sering terjadi
karena adanya gangguan pada sistem digesti, seperti diare, tenesmus, gangguan
prostat dan saluran urinaria bagian bawah yang terjadi secara terus-menerus
(Sherding, 1996).
5
umum dengan menggunakan ketamine-xylazine dengan premedikasi atropin
sulfat.
6
B. Amputasi Prolapsus Rectum
7
Gambar 6. Rectum yang telah direseksi atau di amputasi
8
BAB V
5.1 Simpulan
Prolapsus rektum adalah protrusio atau keluarnya satu atau lebih lapisan
rectum melalui anal orifisium yang seringkali disebabkan oleh adanya tumor pada
rektum ataupun anus, dapat pula akibat adanya benda asing, cystitis, obstruksi
urethra, dan distokia. Pada hewan kecil, seperti anjing, prolapsus rektum sering
terjadi karena adanya gangguan pada sistem digesti, seperti diare, tenesmus,
gangguan prostat dan saluran urinaria bagian bawah yang terjadi secara terus-
menerus. Ada dua teknik operasi yang biasa digunakan dalam menangani
prolapsus rectum yakni amputasi dan reposisi prolapsus rectum.
5.2 Saran
Pasca operasi pemilik hewan harus membatasi pergerakan hewan agar
jahitan tidak terlepas, pada hewan kecil dapat pula digunakan elisabeth colar
agar hewan tidak menjilati anusnya. Berikan antibiotik selama 10 hari disertai
obat anti inflamasi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Jena, B., Pagrut, N., Painuli, A. 2013. Surgical resection of type II rectal prolapse
in a cow. Veterinary Clinical Science | October-December, 2013 | Vol 1 |
Issue 1 | Pages 19-23
Kalim M. O., Tiwari S. K., Dewangan R., Verma K. K. and Bansod P. 2014.
Surgical Management of Rectal Prolapse in Two Pups- A Report of Two
Cases. J Vet Adv 2014, 4(8): 661-663
Sudisma, I.G.N, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi.
Percetakan Pelawa Sari : Denpasar.
Triakoso, N.2006.Bahan Ajar Ilmu Penyakit Dalam Veteriner II. Bagian Klinik
Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga : Surabaya.
10