PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada abad 21 ini, persaingan dalam berbagai bidang
kehidupan akan terjadi dengan sangat ketat. Kita dihadapkan
pada tuntutan akan pentingnya sumber daya manusia yang
berkualitas, yang dihasilkan oleh Pendidikan yang berkualitas
dapat menjadi kekuatan utama untuk mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi. Salah satu cara yang ditempuh adalah
melalui peningkatan mutu Pendidikan. Pembelajaran abad 21
memiliki ciri yang disebut sebagai 4C, yaitu: Communication,
collaboration, critical thinking and problem solving, creativity and
innovation. Sementara itu National Education Association
(NEA, 2015), mengidentifikasi ada empat kelompok
keterampilan belajar yang tergolong keterampilan abad 21.
Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan berpikir
kritis, keterampilan berkomunikasi, keterampilan
berkolaborasi dan kreativitas. NEA mengungkapkan bahwa
pendidik harus melengkapi smua materi subjek dengan
keterampilan 4C untuk menyiapkan generasi muda menjadi
warga negara yang baik dan agar berhasil bersaing di pasar
kerja dalam masyarakat global.
Sekolah sebagai Lembaga pendidikan memiliki tanggung
jawab dalam usaha untuk mempersiapkan lulusan yang
mampu bersaing di era globalisasi yang penuh dengan
tantangan serta mampu mengantisipasi dampak negatifnya.
Sekolah yang bertugas mencetak insan-insan pembangunan
siap kerja atau semi professional adalah Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-
Undang Negara Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
1
2
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini terdapat beberapa identifikasi
permasalahan yang perlu dikaji yaitu:
1. Rendahnya kepercayaan diri siswa saat menjawab
pertanyaan guru.
2. Belum adanya komunikasi, tanya jawab antara guru dan
siswa setelah dilakukan proses belajar mengajar.
3. Kurangnya kesadaran siswa tentang pentingnya
komunikasi dan kolaborasi siswa saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
4. Keterampilan komunikasi siswa saat di depan kelas yang
masih kurang.
5. Terdapat sebagian siswa yang kurang termotivasi dalam
mengikuti proses belajar.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan banyaknya masalah yang diuraikan pada
bagian latar belakang, maka penelitian perlu dibatasi sebagai
berikut:
1. Penggunaan metode dan model pembelajaran dari guru
yang kurang bervariasi.
2. Keterampilan komunikasi siswa pada saat tampil di depan
kelas kurang.
3. Kurangnya keterampilan kolaborasi siswa dalam
melakukan tugas kelompok.
4. Hasil belajar siswa kelas X TKR pada mata pelajaran TDO
masih banyak di bawah KKM 75.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang tertulis,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keterlaksanaan model MPA pada mata pelajaran
Teknologi Dasar Otomotif materi Baterai?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai berdasarkan
rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model MPA pada
mata pelajaran Teknologi Dasar Otomotif materi Baterai.
2. Untuk mengetahui keterampilan komunikasi siswa selama
kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan (lebih baik)
setelah diterapkan model MPA pada mata pelajaran
Teknologi Dasar Otomotif materi Baterai.
3. Untuk mengetahui keterampilan kolaborasi siswa selama
kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan (lebih baik)
setelah diterapkan model MPA pada mata pelajaran
Teknologi Dasar Otomotif materi Baterai.
4. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa
mengalami peningkatan (lebih baik) setelah diterapkan
metode MPA pada mata pelajaran Teknologi Dasar
Otomotif materi Baterai.
G. Asumsi Penelitian
Agar penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan, maka
dalam penelitian ini perlu dikemukaan beberapa asumsi
sebagai berikut:
1. Observer dalam mengamati keterampilan komunikasi dan
kemampuan kolaborasi siswa pada proses pembelajaran,
baik kemampuan bertanya, menyampaikan pendapat dan
kemampuan bekerja sama dengan kelompoknya,
merupakan keterampilan siswa yang sebenarnya.
2. Siswa menjawab soal tes dan angket secara jujur dan
obyektif sesuai kemampuannya sehingga harapannya
terlihat peningkatan hasil belajar siswa.