Disusun Oleh:
ADHA SYAPUTRA
TW/11/00235
Telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi tugas Proposal Tugas Akhir
pada Program Studi Terapi Wicara Politeknik Al Islam Bandung.
Disetujui oleh
Pembimbing I Pembimbing II
i
2 LEMBAR PENGESAHAN
NPM : TW/11/00235
Telah diperiksa didepan Dewan Penguji Proposal Tugas Akhir dan dinyatakan Lulus
pada tanggal .......
DEWAN PENGUJI
ii
3 DAFTAR GAMBAR
iii
4 DAFTAR TABEL
iv
5 DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................v
KATA PENGANTAR................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................4
1.5 Kerangka Pemikiran..............................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................30
v
6 KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga, penulis dapat menyelesaikan Proposal
Tugas Akhir. Penulis mengambil judul Proposal Tugas Akhir sebagai berikut :
Penerapan Metode Visual Action Therapy (Vat) Dalam Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman Terhadap Fungsi-Fungsi Benda Kategori Alat Makan Pada Kasus
Afasia Global Pasca Stroke Di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit
Immanuel Bandung. Dalam penulisan Proposal ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak baik moril, materi maupun spiritual. Maka dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Dr. Hj. Sri DjatnikaSA, SE.,M.Si, sebagai Direktur Politeknik Al-Islam
Bandung.
2. Tetty Ekasari, A.Md.TW., S.Pd.,M.Pd, sebagai ketua Program Studi Terapi
Wicara Politeknik Al-Islam Bandung.
3. Kepada dr. Tertianto Prabowo,Sp.KFR sebagai pebimbing I yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, membantu penulis dengan keikhlasan
dan kesabarannya dan selalu memotivasi.
4. Bapak Hendra Djuhendi, A.Md.TW,S.Pd,.MM sebagai pebimbing II yang
telah memberikan bimbingan kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan
Praktikum II ini.
5. Bapak Dian Supriatna A.Md TW dan ibu Wina , A.Md. TW sebagai
pebimbing lapangan yang telah memberikan ilmu, pengarahan beserta waktu
luangnya untuk penulis menyelsaikan Proposal Tugas Akhir ini.
6. Kepada kedua orang tua yang telah mendoakan dan memberi dukungan
kepada penulis dalam menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini.
vi
7. Kepada pasien dan istri pasien yang telah berkenan memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan wawancara, observasi dan tes kepada pasien.
8. Semua dosen yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan
berlangsung.
9. Rekan rekan seperjuangan atas semangat, nasehat dan bantuan sehingga
penulis termotivasi dalam menyelesaikan Proposal Tugas Akhir.
10. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang sangat
membantu, memberi dukungan dalam menyelesaikan Proposal Tugas Akhir .
Penulis berharap semoga Proposal Tugas Akhir ini bermanfaat khususnya bagi
penulis pribadi dan umumnya bagi semua orang yang membutuhkan. Penulis
menyadari bahwa Proposal Tugas Akhir ini jauh dari kata sempurna maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sebagai bahan
perbaikan dan penyempurna. Semoga allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat,
karunia, dan hidayahnya kepada kita semua. Amin.
Penulis
vii
7 BAB I
8 PENDAHULUAN
memerlukan pikiran dan perasaan yang dilakukan oleh otak manusia untuk
fungsi otak dan bicaranya, tentu mempunyai kesulitan dalam berbahasa, baik
verbal (lisan), grafis (tulisan dan symbol visual lainnya), dan gestural (mimic,
menemukan keadaan dimana orang-orang seperti anak balita, anak usia sekolah,
1
dalam proses simbolisasi (coding). Kesulitan simbolisasi ini menyebabkan
Salah satu jenis kelainan Bahasa yang biasa disebut “afasia” akibat
(2000: 25) menjelaskan bahwa pertama, afasia pada dewasa tidak terjadi secara
pembuluh darah otak , trauma, radang dan tumor. Perjalanan dan gangguannya
ditambahkan kata “yang didapat” dan “baru terjadi” untuk membedak antara
afasia atrofi korteks yang gradial akibat demensi atau pengaruh genetika.
afasia adalah gangguan modalitas yang saling menyilang dan sering dijumpai
2
terdapat mengalami gangguan bahasa reseptif dan ekspresif yang
Dari uraian latar belakang yang telah di uraikan diatas maka rumusan
3
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan metode Visual Action Therapy
afasia global.
pihak pihak terkait tentang terapi wicara umumnya gangguan bahasa bicara
khususnya. Diantaranya:
1. Manfaat Teoritis :
2. Manfaat Praktis :
a) Penulis:
b) Keluarga
c) Pasien
4
kemampuan bahasa dan bicara terutama dalam meningkatkan
d) Masyarakat
masyarakat sekitar.
5
1.5 Kerangka Pemikiran
Meningkatkan pemahaman
fungsi tingkat kata benda
hal pertama dilakukan adalah pengambilan data yang disebut juga dengan
gangguan pada bahasa reseftif dan ekspresif. Dalam ilmu terapi wicara apabila
disa.
6
7
9 BAB II
10 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak secara tiba-tiba,
dan merupakan keadaan yang timbul karna gangguan peredaran darah diotak
Afasia global adalah bentuk afasia yang paling berat.ini di sebabkan lesi
yang luas yang merusak sebagian besar atau semua area bahasa pada otak
kadang ini ditandai oleh tidak ada lagi atau berkurang sekali bahasa spontan dan
juga terganggu berat. Afasia global hamper selalu disertai dengan hemifarese
atau hemiplegia.
dan didapat, dimana semua modalitas Bahasa terkena, biasanya tidak satupun
8
modalitas komunikasi lebih baik dari yang lain. Ditambah lagi kemampuan
kusumoputro, 1999)
2.2 Penyebab
2. Trombosis
arteriosclerosis.
3. Emboli
darah, yang lalu dengan dengan aliran darah terbawa ke otak dan kemudian
4. Perdarahan otak
9
tinggi, aneurisma yang pecah atau malformasi pembuluh darah,tetapi bisa
5. Tumor otak
jinak.Tumor ini biasanya terjadi pada orang yang berumur antara 30 dan 40
terjadi tempat tubuh lain,misalnya tumor paru-paru, kulit atau buah dada.
10
6. Trauma
meluas di otak.
7. Infeksi
11
2.3 Klasifikasi
2.4 Karakteristik
5. Hemiplegia kanan
6. Hemianopsia
7. Hemianestesia
12
2.5 Metode Terapi
pada tingkat III dengan gambar kecil benda-benda yang dipakai. Beralih
13
kelangkah berikutnya baru diperbolehkan apabila langkah sebelumnya
lebih konkret.
14
11 BAB III
12 METODE PENELITIAN
Jenis penulisan yang akan dilakukan pada usulan proposal ini adalah
studi kasus. Kasus yang dimaksud bisa tunggal atau jamak, misalnya berupa
individu atau kelompok. Di sini perlu dilakukan analisis secara tajam terhadap
berbagai faktor yang terkait dengan kasus tersebut sehingga akan diperoleh
kesimpulan yang akurat (Sutedi, 2009). Penulisan ini memusatkan diri secara
intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus.
Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan
kata lain data dalam studi kasus ini dikumpulkan dari berbagai sumber
secara intensif dan rinci. Pada studi kasus setiap data dicatat secara cermat,
kemudian dikaji, dihubungkan satu sama lain, kalau perlu dibahas dengan
kasus atau persoalan yang ditunjukkan oleh individu tersebut. Studi kasus
bukan untuk menguji hipotesis, namun sebaliknya hasil studi kasus dapat
15
Fenomena yang menjadi kasus dalam penulisan ini adalah mengenai kekakuan
pada anggota bicara yaitu bibir, pipi, lidah dan pada pernafasan. Penulisan dan
akan melakukan penilaian yang didapatkan pada saat tes awal sehingga
nantinya akan dibandingkan dengan penilaian hasil tes akhir setelah dilakukan
(VAT).
Lokasi Penelitian
Durasi : 30 menit
Frekuensi : 2 x perminggu
16
3.3.1 Waktu Penelitian
direncanakan, yaitu:
Bulan
No Kegiatan
Febuari-Maret April-Mei
1 Pengambilan data
2 Penyususnan proposal
3 Bimbingan proposal
4 Seminar proposal
5 Pelaksanaan terapi
6 Evaluasi
8
7. 7 4
8. 8 7
9. 9 11
10 10 14
.
11 11 18
.
17
12 12 21
.
13 13 25
.
14 14 1
.
15 15 4
.
16 16 8
.
17 17 11
.
18 18 15
.
19 19 18
.
20 20 22
.
sebagainya.
18
Penelitian ini menerapkan metode terapi yang dilakukan langsung
kepada subjek penelitian yaitu salah satu pasien afasia global di Rumah
Nama : Tn.B
Pendidikan Pasien : SD
Agama : Islam
19
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
penyebab.
Untuk mendukung
telah dilakukan
sebelumnya meliputi
suara,
iramakelancaran
relevan lainnya.
3 Pemeriksaaan Format PAW Pasien Untuk melihat apakah
anatomi maupun 4
20
ketidakmampuan atau
fisiologis untuk
memproduksi bunyi.
Untuk menilai bicara
spontan, membaca, 5
menulis(keterangan
pribadi), membaca
komponen fungsional
sindroma mana
Untuk mengetahui ada
tidaknya gangguan
7 Tes suara Format tes suara Pasien
suara berupa nada, 8
kualitas da kenyaringan
8 Tes Irama Format tes Irama Pasien Untuk mengetahui ada
pengulangan dan
21
berbicara.
Format Untuk mengetahui
minum
10 Studi Hasil CT- untuk bahan
oleh penullis.
11 Tes awal dan Format tes Pasien Untuk mengetahui
membandingkan
tersebut.
22
3.6 Tahap pengumpulan data dan pengolahan data
penulis, riwayat penyakit yang diderita pasien dan keluarga pasien. Dan
dan diolah sehingga dapat ditegakan diagnosa dan dijadikan acuan untuk
terapi jangka panjang, jangka pendek, dan harian, memilih metode yang
penunjang terapi
23
b. Program Terapi Jangka Panjang:
a) Piring
b) Garpu
c) Sendok
d) Gelas
a) Piring
b) Garpu
c) Sendok
d) Gelas
24
3. Tujuan dan Program Terapi Harian
n
Melatih kemampuan
25
b. Tahap Rencana Pelaksanaan Terapi
tekanan darah pasien agar tahu - pasien mampu memahami apa saja
tekanan darah pasien saat akan materi terapi yang sudah dikenalkan
fungsi benda.
26
c. Langkah-langkah rencana terapi
kategori benda.
yang benar.
a. Durasi
pertemuan.
b. Frekuensi
27
Frekuensi pertemuan yaitu 20 x terapi, 1 x oertemuan untuk
5. Kriteria penilaian
membandingkan hasil yang diperoleh pada saat tes awal dan hasil
No Stimulus Respon
RB RS
Kategori peralatan makan
1 Piring
2 Gelas
3 Sendok
4 Garpu
Keterangan :
28
RS : Respon salah, Skor 0, jika pasien tidak dapat menunjukkan
berhasil, dan tidak berhasil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini:
29
Jumlah poin maksimal
Untuk itu dalam menentukan kriteria keberhasilan terapi jangka pendek pada
aspek pemahaman fungsi benda dapat dilihat pada tabel berikut ini :
30
DAFTAR PUSTAKA
31