Anda di halaman 1dari 5

215 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, No.

3, Juni 2017

ANALISIS KINERJA COOLING TOWER 8330 CT01 PADA WATER TREATMENT


PLANT-2 PT KRAKATAU STEEL (PERSERO). TBK
Hutriadi Pratama Siallagan
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana, Jakarta
E-mail: 41315120086@student.mercubuana.ac.id

Abstrak -- Pada proses produksi baja sangat erat kaitannya dengan pendinginan baik untuk proses
pendinginan baja maupun pendinginan mesin-mesin produksi supaya terhindar dari over heat sehingga
dapat bekerja dengan optimal. Pada PT Krakatau Steel menggunakan beberapa sistem pendingin salah
satunya adalah sistem pendingin cooling tower 8330 CT 01. Sistem pendingin tersebut digunakan untuk
menunjang proses produksi dan juga pendinginanan mesin produksi khusunya pada Slab Steel Plant
(SSP), dengan peran yang sangat besar maka cooling tower 8330 CT 01 harus diketahui bagaimana
kinerjanya. Skripsi ini membahas tentang analisis kinerja Cooling tower 8330 CT 01 dengan
membandingkan data teori dengan data aktual berdasarkan perhitungan-perhitungan sehingga dapat
diketahui bagaimana kinerja dari Cooling tower 8330 CT 01 tersebut. Dari hasil analisis diperoleh
penurunan efisiensi sebesar 22,353%, kapasitas pendinginan 7.033,35 Kj/s, Hal tersebut diakibatkan
oleh temperatur air yang masuk Cooling tower 8330 CT 01 tidak terlalu tinggi, karena SSP sedang
dalam pengerjaan revitatalisi, agar lebih efektif dan efisien Cooling tower 8330 CT 01 sebaiknya lebih
dimamfaatkan lagi untuk pendingin objek lainnya sehingga temperatur air yang masuk tidak terlalu
rendah.

Kata kunci: Pendinginan, temperatur, Cooling tower 8330 CT 01

1. PENDAHULUAN 1. Suhu wet bulb udara masuk menara;


2. Suhu dry bulb udara masuk menara;
Dalam proses produksi produk khususnya pada 3. Suhu air masuk menara;
Slab Steel Plant (SSP), sistem pendinginan 4. Suhu air keluar menara;
sangat dibutuh baik dalam proses produksi juga 5. Debit air, merupakan data untuk mendapatkan
untuk menjaga suhu pada mesin produksi agar laju aliran massa air L;
dapat bekerja secara optimal. Sistem pendingin 6. Debit udara, merupakan data untuk
yang digunakan salah satunya adalah cooling mendapatkan laju aliran massa udara G;
tower. Cooling tower yang dibahas pada 7. Untuk beberapa data dapat diasumsikan yaitu:
penelitian ini adalah cooling tower induced draft a. Aliran massa udara dikendalikan fan
8330 ct 01. Cooling tower didefinisikan sebagai sehingga G konstan.
alat penukar kalor yang fluida kerjanya adalah b. Cp air = 4,19 kJ/kg.K dari Tabel A.3 heat
udara dan air yangberfungsi mendinginkan air transfer.
dengan mengontakannya keudara sehingga
menguapkan sebagian kecil dari air tersebut. Kemudian pengambilan data di PT. Krakatau
Dengan peran yang sangat penting maka perlu Steel baik data teori (data standar) dan juga data
diketahui bagai mana kinerja dari cooling tower aktual pada saat cooling tower beroperasi,
dengan membandingkan antara data teori dengan pengolahan data yang telah diambil, analisis data
data aktual melalui perhitungan matematis yang dan pembahasan dan penarikan kesimpulan dan
pernah dipelajari diwaktu perkuliahan. saran.

2. METODE PENELITIAN Tabel 1. Data Teori Cooling Tower 8330 CT01


No Parameter Besaran
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan metode penelitian 1 Twb 27 oC
kuantitatif karena data penelitian yang didapat
berupa angka-angka. Metode penelitian kualitatif 2 Tout, udara 47,5 oC
lebih menekankan kepada hasil data dari masing-
3 Tin, air 58 oC
masing interpretasi yang ditemukan di lapangan.
Beberapa tahapan yang dilakukan dalam 4 Tout, air 38 oC
penelitian ini adalah anrara lain: melakukan studi
literature tentang cooling tower dengan 5 Debit Air 641 m3/jam
mengumpulkan data informasi baik dari buku,
6 Debit Udara 345.600 m3/jam
internet, jurnal dan juga diskusi dengan dosen
pembimbing. Menentukan variabel penelitian 7 Rotasi Motor 1.500 rpm
yaitu parameter-parameter yang akan diteliti
seperti:

ISSN 2549 - 2888


Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, No. 3, Juni 2017 216

3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Q = 175.191 kg/s x 4,19 kJ/kg.K x 293 oK =


215. 076,73 kJ/s
Dengan data yang diperoleh selanjutnya
dilakukan pengolahan data. 12. Diagram Psikrometrik Untuk mencari
kelembapan relative (Relative Humidity), Rasio
3.1 Data Teori Cooling Tower 8330 CT01 Kelembapan (Humidity Ratio), dan Enthalpi
dari suhu bola basah dan suhu bola kering
1. Range = Suhu air masuk (Tin, air) – suhu air dengan kondisi:
keluar (Tout, air)  Barometric Pressure:760 (mm Hg) = 760 (mm
= 58 oC – 38 oC Hg)
= 20 oC  Atmospheric Pressure: 101.325 (kPa)
2. Approach = Suhu air keluar (Tout, air) – Suhu Maka diperoleh:
wet bulb (Twb)
= 38 oC – 27 oC = 11 oC Tabel 2. Hasil Psikometrik dengan software
3. Efektifitas = 100% COOLERADO HDPsyChart
, , TDB TWB RH W h
= 100% (oC) (oC) (%) (g/kg) (kJ/kg)
,
= 100% 35 27 54.146 19.375 84.893
= 64.516 %
4. Laju Aliran Massa Air (L) 13. Integrasi Stepwise
L= Qair x ρair 58 oC Cooling tower terbagi menjadi 10 bagian seperti
dalam gambar di bawah, dimana penurunan
Massa jenis air 58 oC pada (Tabel A.3, Heat suhu air 2 ºC pada tiap-tiap bagian seperti
Transfer, John H. Lienhard) gambar di bawah ini:
= 983.91 kg/m3
= 641 m3/jam x 983.91 kg/m3
= 630.686 kg/jam
= 175.191 kg/s

5. Laju Aliran Massa Udara (G)


G= Qudara x ρudara 35 oC

Massa jenis udara 35 oC pada (Tabel A.4,


Fundamental of Heat and Mass Transfer,
Incopera) = 1,1348 kg/m3
= 345.600 m3/jam x 1,1348 kg/m3
= 392.180 kg/jam
= 108,939 kg/s

6. Perbandingan L/G Cooling Range


. /
= . /
= 1.608
Gambar 1. Pembagian Ruas Volume Data Teori
7. Menghitung Kehilangan Air Akibat
Evaporation Loss (We) Keseimbangan energi pada bagian paling
We = 0,00085 x 641 m3/jam x 20 bawah (ruas 0 ke ruas 1) akan memberikan hasil
= 10,897 m3/jam dari persamaan berikut:
8. Menghitung kehilangan air akibat Drift Loss L
(W D) ha,1  ha,0 = × (4,19 kJ/kg.K) × (dt K)
Wd = 0,2 % x 641 m3/jam G
= 1,29 m3/jam = 1,608 × 4,19 kJ/kg.K × 2 K
9. Menghitung kehilangan air akibat Blow down = 13,4763 kJ/kg
(W B)
10,897 m3/jam a. Air pada ruas bagian ruas ini memiliki suhu
= = 15,56 m /Jam rata-rata 39 °C.
1,7 − 1
b. Entalpi udara yang meninggalkan bagian
10.Menghitung make up water cooling tower paling bawah (ha,1) adalah:
ha,1 = ha,0 + 13,989 kJ/kg
= 15,56 m /jam + 10,897 m /
= (84,893 + 13,989) kJ/kg
jam + 1,29 m /jam
= 98,369 kJ/kg
= 27,747 m3/jam
Maka rata-rata entalphi ha pada ruas ini
11.Kapasitas Pendingin (Q) Cooling Tower
adalah:
(84,893 kJ/kg + 98,369 kJ/kg) / 2

ISSN 2549 - 2888


217 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, No. 3, Juni 2017

= 91,631 kJ/kg = 8,69 oC

c. Pada bagian paling bawah, air mempunyai suhu 2. Approach = Suhu air keluar (Tout, air) – Suhu
39 °C dan entalpi udara jenuh pada suhu air wet bulb (Twb)
ini adalah 158,445 kJ/kg pada (tabel A.2 = 36,42 oC – 24,50 oC
W.F.Stoecker) = 11,92 oC

d. Harga (hi - ha)m dalam bagian paling bawah ini 3. Efektifitas = 100%
yaitu: .
158,445 kJ/kg – 91,631 kJ/kg = 100%
. .
= 66,814 kJ/kg = 42,163 %
1 4. Laju Aliran Massa Air (L)
= kJ/kg L = Qair x ρair 45,11 oC
Maka, ( )
66,814
= 0,01496 kJ/kg Massa jenis air 45,11 oC pada (Tabel A.3 John H.
e. Bergerak ke atas menuju bagian kedua dari Lienhard)
bawah, untuk mencari hi  ha m dilakukan adalah 990,056 kg/m3
= 641 m3/jam x 990,056 kg/m3
prosedur yang sama. Entalpi udara yang = 634.625 kg/jam
masuk ke bagian kedua dari bawah sama = 176,284 kg/s
dengan entalpi udara yang meninggalkan
bagian pertama yaitu 98,369 kJ/kg. 5. Laju Aliran Massa Udara (G)
Perhitungan-perhitungan untuk mencari G = Qudara x ρudara 29,24 oC
jumlah 1/ hi  ha m hingga ke ruas ke sepuluh.
Massa jenis udara 29,24 oC pada (Tabel A.4
Dengan demikian dapat diketahui tingkat Incopera) = 1,1539 kg/m3
panas yang dilepas dari air: = 345.600 m3/jam x 1,1539 kg/m3
hc A 1 = 398.803,488 kg/jam
 4,19Lt  = 110,778 kg/s
c pm hi  ha m
= 4,19. 175,191 kJ/s . 2 K. 0,1033280 6. Perbandingan L/G Cooling Range =
. /
= 1,591
= 151,696 kJ/s . /

Dq = L . (4,19 kJ/kg.K) . dt 7. Menghitung Kehilangan Air Akibat


= G . dha = 108,939 kg/s . (212, 918 – Evaporation Loss (We)
We = 0,00085 x 641 m3/jam x 8,65
91,631 kJ/kg) = 13.212,878 kJ/s = 4,712 m3/jam

3.2 Data Aktual Cooling Tower 8330 CT01 8. Menghitung kehilangan air akibat Drift Loss
(W D)
Tabel 3. Data Aktual Cooling Tower 8330 CT01 Wd = 0,2 % x 641 m3/jam
No Parameter Besaran
= 1,29 m3/jam
9. Menghitung kehilangan air akibat Blow down
1 Twb 24,50 oC (W B)
4,712 m3/jam
= = 6,73 m /Jam
2 Tdb 29,37 oC 1,7 − 1
10. Menghitung make up water cooling tower
3 Tout, udara 36,21oC
M = 6,73 m /jam + 4,712m /
4 Tin, air 45,11 oC jam + 1,29 m /jam
= 12,732 m3/jam
5 Tout, air 36,42 oC 11. Kapasitas Pendingin (Q) Cooling Tower
Q = ṁ.Cp.∆T
6 Debit Air 641 m3/jam = 176,284 kg/s x 4,19 kJ/kg.K x 281,69 oK
7 Debit Udara 345.600 m3/jam = 208.064,673 kJ/s

8 Rotasi Motor 1500 rpm 12. Diagram Psikometrik


Untuk mencari kelembapan relative (Relative
1. Range = Suhu air masuk (Tin, air) – suhu Humidity), Rasio Kelembapan (Humidity
air keluar (Tout, air) Ratio), dan Enthalpi dari suhu bola basah dan
= 45,11 oC – 36,42 oC suhu bola dengan kondisi.
Barometric Pressure: 760 (mm Hg)

ISSN 2549 - 2888


Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, No. 3, Juni 2017 218

Atmospheric Pressure: 101.325 (kPa)


e) Bergerak ke atas menuju bagian kedua dari
Tabel 4. Hasil Psikometrik dengan soft ware bawah, untuk mencari hi  ha m dilakukan
COOLERADO HDPsyChart
prosedur yang sama. Entalpi udara yang
TDB TWB RH W H masuk ke bagian kedua dari bawah sama
(oC) (oC) (%) (g/kg) (kJ/kg) dengan entalpi udara yang meninggalkan
bagian pertama yaitu 79,995 kJ/kg.
29.37 24.50 67.38 17.49 74,201
Perhitungan-perhitungan untuk mencari
13. Integrasi Stepwise jumlah 1/ hi  ha m hingga ke ruas ke
Cooling tower terbagi menjadi 10 bagian seperti sepuluh.
dalam gambar dibawah, dimana penurunan suhu
air 0,865 ºC pada tiap-tiap bagian seperti gambar Dengan demikian dapat diketahui tingkat
dibawah ini: panas yang dilepas dari air:
hc A 1
 4,19Lt 
c pm hi  ha m
= 4,19. 176,284 kg/s . 0,869 K . 0,139997 Kj/kg
= 89,859 kJ/s
dq = L . (4,19 kJ/kg.K) . dt
= G . dha
= 110,778 kg/s . (129,244 – 77,098 kJ/kg)
= 5.776,629 kJ/s

Berdasarkan perhitungan diatas maka


Gambar 2. Ruas Cooling tower Data Aktual diperoleh hasil;

Keseimbangan energi pada bagian paling Tabel 5. Hasil Perhitungan Range, Approach,
bawah (ruas 0 ke ruas 1) akan memberikan hasil Cooling Range
dari persamaan berikut: T,In T,Out Twb Tdb Range Approach Cooling
L DATA o o o o o o
ha,1  ha,0 = × (4,19 kJ/kg.K) × (dt K) ( C) ( C) ( C) ( C) ( C) ( C) Range
G
DATA TEORI 58 38 27 35 20 11 1.608
= 1,591 . 4,19 kJ/kg.K . 0,869 K
= 5,794 kJ/kg DATA AKTUAL 45.11 36.41 24.5 29.37 8.69 11.92 1.591

a) Air pada ruas bagian ruas ini memiliki suhu


rata-rata 36,85 °C
b) Entalpi udara yang meninggalkan bagian
paling bawah (ha,1) adalah:
ha,1 = ha,0 + 5,794 kJ/kg
= (74,201 + 5,794) kJ/kg
= 79,995 kJ/kg
Maka rata-rata entalphi ha pada ruas ini adalah,
(74,201 kJ/kg + 79,995 kJ/kg) / 2
= 77,098 kJ/kg
c) Pada bagian paling bawah, air mempunyai Gambar. 3 Grafik kinerja cooling tower
suhu 36,85 °C dan entalpi udara jenuh pada
suhu air ini adalah 142,177 kJ/kg Pada (tabel Tabel 6. Hasil Perhitungan evaporation loss, drift
A.2 W.F.Stoecker) loss, blow down, dan makeup water
d) Harga (hi - ha)m dalam bagian paling bawah ini Make up
We WD WB
DATA water
yaitu: (m3/jam) (m3/jam) (m3/jam)
(m3/jam)
142,177 kJ/kg – 77,098 kJ/kg Data
10.897 1.29 15.67 27.747
= 65,079 kJ/kg Teori
1 Data
4.712 1.29 6.73 12.732
= kJ/kg Aktual
( )
90 ,574
= 0,015365 kJ/kg

ISSN 2549 - 2888


219 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, No. 3, Juni 2017

analisis kinerja cooling tower 8330 ct 01 pada


water treatment plant-2 PT Krakatau Steel
Persero.Tbk adalah sebagai berikut:
a. Dari hasil analisis kinerja cooling tower 8330
ct 01 dapat dikatakan kurang efektif karena
kurang optimalnya kemampuan cooling tower
akibat temperatur air yang akan didinginkan
pada data aktual jauh lebih rendah
dibandingkan dengan data teori.
b. Untuk perbandingan performance antara data
teori dengan data aktual adalah sebagai
Gambar 4. Grafik evaporation loss, drift loss, blow
berikut:
down, dan makeup water
1. Efektifitas dari Cooling Tower 8330 CT01
untuk data teori adalah 64,51%, data
Tabel 7. Hasil Perhitungan Efektifitas dan Tingkat aktual 42,16% terdapat penurunan
Panas yang Dilepas dan kapasitas Cooling sebesar 22,35;
Tower
2. Kalor yang dilepas air ke udara (dq) untuk
Kapasitas
Efektifitas hcA/ Cpm data teori adalah 13.212,878 kJ/s, data
DATA Cooling Tower
(%) ( kJ/s)
( kJ/s) aktual 5.776,629 kJ/s;
Data Teori 64,516 151,70 215.076,73 3. kapasitas pendinginan dari Cooling Tower
Data Aktual 42,163 89,86 208.043,38 8330 CT01 untuk data teori adalah
215.076,73 Kj/s sedangkan data aktual
Dari tabel di atas dapat digambarkan grafik 208.043,38 Kj/s terdapat penurunan
efektifitas dan tingkat panas yang dilepas antara sebesar 7.033,35 Kj/s;
data teori dengan data aktual Cooling Tower 8330 4. Besarnya kehilangan air akibat evavorasi
CT 01. sehingga perlu adanya tambahan air
(make up water) dari Cooling Tower 8330
CT01 untuk data teori adalah 27,747 m3/
jam sedangkan data aktual 12,732 m3/
jam.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Awwaludin,M.,Santosa,P.,&Suwardiyono.
(2013). Perhitungan Kebutuhan Cooling
Tower Pada Rancang Bangun Untai Uji
Sistem Kendali Reaktor Riset. Pusat
Rekayasa Perangkat Nuklir – BATAN, 9(1),
38-41.
Gambar 5. Grafik efektifitas [2] EL-WAKIL,M.M.,&Jasjfi,E.(1992). Instalsi
Pembangkit Daya Power
PlantTechnology.Jakarta: Erlangga.
[3] (2015). Analisis performa Cooling Tower LCT
400 pada PT XYZ, Tambun Bekasi. Jurnal
Ilmiah Teknik Mesin, 3(1), 2-5.
[4] Abdunnaser. (2013). Studi perbandingan dari
pengaruh variasi temperatur austenitisasi
yang dilakukan sampai pada terciptanya dua
fasa yaitu fasa austenite dan ferlit.Bina
Teknika, 9 (2) 208-214.
[5] Stoecker,W.F.,Jones.W.J., & Hara.S.
Gambar 6. Grafik efektifitas dan kapasitas (1996).RefigrasidanPengkondisian Udara.
Cooling Tower Jakarta: Erlangga.
[6] TaufikAch,H.,Digdo Listyadi,S.,& Hary,S.
6. KESIMPULAN (2014). Analisis Beban Kalor Cooling Tower
Induced Draft Counter Flow Dengan Bahan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis Pengisi Bamboo Wulung.Jember. Universitas
yang dibahas pada tugas akhir ini dengan judul Jember, 1(1), 2-3.

ISSN 2549 - 2888

Anda mungkin juga menyukai