Anda di halaman 1dari 7

Nama : Viviany Maulidya Putri

Nim : 1812402012

Mata Kuliah : Preventive Dentistry

Pembimbing : drg.Erni Gultom,MHSM

PEMERIKSAAN COMMUNITY PERIODONTAL INDEX OF


TREATMENT NEEDS (CPITN)

Pengertian CPITN

Community Periodontal Index Of Treatment Needs (CPITN) adalah indeks resmi


yang digunakan oleh WHO untuk mengukur kondisi jaringan periodontal serta
perkiraan akan kebutuhan perawatannya dengan menggunakan sonde khusus
yaitu WHO Periodontal Examining Probe.

Untuk pemeriksaan klinis

1. probe dimasukkan kira-kira kurang lebih 1-2 mm dari margin gingival dengan
tekanan aksial sedang tidak boleh melebihi 25 gram, untuk mengetahui besar tekanan
tersebut sebagai patokan dapat diukur dengan menekan kulit dibawah kuku ibu jari
tangan dengan ujung probe. Tekanan tidak boleh menyebabkan rasa sakit atau tidak
enak. Dengan tekanan 25 gram diharapkan tidak menyebabkan terjadinya kerusakan
jaringan.
2. Probe dimasukan hingga mencapai dasar saku atau pocket periodental , dan dijalankan
dari interproksimal ke interproksimal( mengikuti arah akar gigi mesial-distal distal-
distal) ketika di gerakan menelusuri dindidng pocket, WHO probe dapat menilai ada
atau tidaknya perdarahan saat probing, ada tidaknya kalkulus, dan menilai kualitas
kedalaman pocket dengan mengaati kedudukan batas margin gingival terhadap kode
warna probe.
Pemeriksaan & Penilaian CPITN

Untuk mendapatkan skor dari tiap sektan, dilakukan probing yang


bertujuan untuk menentukan kedalam poket dan mendeteksi ada/tidaknya
kalkulus(supra-sub).

A. Permukaan gigi indeks yang diperiksa yaitu:

1. Mengukur Labial/Buccal
Ujung probe diletakkan sejajar/ tegak lurus sumbu gigi sampai
gusi memucat.

2. Mengukur Lingual/Palatal
Ujung Probe diletakkkan sejajar atau tegak lurus sumbu gigi
sampai terlihat gusi memucat.
3. Mengukur mesial (anterior)
Diperiksa dari arah labial, mulai dari mesial miring 45 derajat,
mengarah kearah distal.

4. Mengukur mesial (posterior)


Diperiksa dari arah buccal, mulai mesial miring 45 derajat
mengarah ke arah distal.

5. Mengukur distal (anterior)


Diperiksa dari bagian palatal, mulai miring 45 derajat kearah distal.

6. Mengukur distal (posterior)


Diperiksa dari bagian palatal, mulai drai distal miring 45 derajat
kearah distal.
A. Pemeriksaan saku gusi dan kalkulus
- Untuk memeriksa kedalam saku gusi,tekanan probe harus
ringan <25 gram, dengan mengikuti kontur anatomi permukaan
akar gigi.
- Untuk pemeriksaan subgingival kalkulus, juga harus dengan
gaya paling ringan,dengan ujung bola probe bergerak sepanjang
permukaan gigi.

Sektan

Mulut pasien di bagi menjadi enem sektan, yaitu sektan kanan atas, sektan anterior
atas, sektan kiri atas, sektan kiri bawah, sektan anterior bawah, dan sektan kanan bawah.

Sektan 1 Sektan 2 Sektan 3


7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
Sektan 6 Sektan 5 Sektan 4

 Pemeriksaan CPITN menggunakan 6 sektan yaitu :


1. Sektan kanan atas : elemen gigi 1.7, 1.6, 1.5, 1.4 (sektan 1).
2. Sektan anterior (depan) atas : elemen gigi 1.3, 1.2, 1.1, 2.1, 2.2, 2.3 (sektan 2).
3. Sektan kiri atas : elemen gigi 2.4, 2.5, 2.6, 2.7 (sektan 3).
4. sektan kiri bawah : elemen gigi 3.7, 3.6. 3.5, 3.4 (sektan 4).
5. Sektan anterior bawah : elemen gigi 3.3, 3.2, 3.1, 4.1, 4.2, 4 (sektan 5).
6. Sektan kanan bawah : elemen gigi 4.4, 4.5, 4.6, 4.7 (sektan 6).
Keterangan:

 Suatu sektan dapat diperiksa bila terdapat paling sedikiti 2 gigi dan bukan
merupakan indikasi untuk pencabutan.
 Bila pada sektan hanya ada 1 gigi, gigi tersebut dimasukan ke sektan
sebelahnya.
 Sektan dengan 1 gigi tidak diberi skor.
 Penilaian untuk satu sektan adalah keadaan yang terparah (skor yang
tertinggi).
Gigi Index
Gigi index yang harus di periksa pada penilaian CPITN terbagi dan tergantung atas tiga
kelompok umur yaitu:
1. Umur 20 tahun atau lebih.
2. Umur 16 tahun sampai 19 tahun.
3. Umur kurang dari 15 tahun.

Umur Gigi Index Skor


76 11 67
20 Tahun keatas 76 11 67 0,1,2,3,4

6 1 6
16-19 tahun kebawah 6 1 6 0,1,2,3,4
(tidak dilakukan untuk M2)
6 1 6
Kurang dari 15 tahun 6 1 6 0,1,2,3,4

Dalam pemeriksaan CPITN perlu diperhatikan :

1. Apabila salah satu gigi molar dan incisivus tidak ada, tidak diperlukan penggantian
gigi.
2. Apabila dalam satu sektan tidak terdapat gigi index maka gigi dalam sektan.
tersebut diperiksa semuanya dan dinilai yang diambil adalah kondisi yang terparah
atau gigi dengan skor tertinggi. 
3. Umur 19 tahun kebawah tidak dilakukan pemeriksaan Molar Kedua (M2) untuk
menghindari false pocket.
4. Umur 15 tahun kebawah, pencatatan dilakukan hanya bila ada perdarahan daerah
gusi dan karang gigi saja.
5. Jika tidak ada gigi index atau gigi penggantinya, sektan tersebut diberi tanda X.

Sistem Pemberian Skore adalah:

Nilai/skor Kondisi jaringan periodontal

0 Sehat (tidak ada poket atau perdarahan)

1 perdarahan gingiva pada saat probing

2 ada karang gigi subgingiva

3 poket dangkal sedalam 3,5 – 5,5mm )

4 poket dalam (lebih dari 5,5mm)

Bila gigi 1 tidak ada, Periksa 3 2 2 3 ambil skor tertinggi


Menentukan relasi skor tertinggi dengan KKP (Kategori kebutuhan perawatan) ,
tenaga dan tipe pelayanan.
Setelah mengetahui skor tertinggi pada setiap individu maupun suatu kelompok
populasi, dapat ditentukan tipe pelayanan untuk perawatannya.demikian pula tenaga
kesehatan yang diperlukan.

Skor Kondisi periodontal Kategori kebutuhan perawatan (KKP)


0 Sehat Tidak perlu perawatan
1 Pendarahan Perlu EKG
2 Karng gigi Perlu EKG + Sc
3 Pocket dangkal Perlu EKG + Sc
4 Pocket dalam Perlu EKG + PK

Keterangan:

EKG : Edukasi / Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut / penyuluhan


Sc : Scalling
PK : Perawatan Komplek

Skor/kode dan kebutuhan perawatan CPITN

No Keterangan Kebutuhan Perawatan


0 Sehat (Tidak ada bleeding, kalkulus atau poket). Tidak membutuhkan perawatan.
1 Gingival bleeding/ ada perdarahan spontan atau sesaat Perlu peningkatan kebersihan mulut pribadi
setelah probing. dan DHE.
2 Ada Supra/subgingival kalkulus saat probing, tapi Perlu pembersihan oleh tenaga ahli (b) serta
seluruh tanda ‘band’ hitam tetap Nampak. DHE.
3 Ada poket patologik kedalaman 4 – 5 mm (margin Perlu penanganan oleh tenaga ahli dan
gingiva berada pada ‘band’ hitam). tindakan (a & b).
4 Ada poket patologik yg komplek dengan kedalam 6 Penanganan sama di atas disertai perawatan
mm atau lebih (‘band’ hitam tidak nampak). kompleks misal:
deep scaling & root planning dgn anestesi
(a,b,c).
penjelasan skor

a. Skor 0: Disulkus yang paling dalam pada suatu sektan, area berwarna
pad probe masih terlihat lengkap. gingiva sehat dan tidak menunjukkan
pendarahan pada probing. Tidak ditemukan adanya kalkulus.
b. Skor 1: area berwarna pada probe masih terlihat lengkap di sulkus
yang terdalam pada suatu sektan, tidak ditemukan adanya kalkulus
tetapi dijumpai pendarahan setelah dilakukan probing ringan.
c. Skor 2: area berwarna pada probe masih terlihat lengkap di sulkus
yang terdalam pada suatu suatu sektan, dapat ditemukan adanya
pendarahan setelah dilakukan probing, dan ditemukan kalkulus supra
atau pun subgingival.
d. Bagian Skor 3: area berwarna pada probe masuk sebagian kedalam
suluks.hal ini menunjukkan adanya poket dangkal dengan kedalaman
supra atau pun subgingiva.
e. Skor 4: area berwarna pada probe sudah masuk semuanya ke dalam
sulkus, hal tersebut menunjukkan kedalam poket sudah lebih dari 5,5
mm.

Contoh hasil pemeriksaan CPITN:

Nama :A
Jenis Kelamin :L/P
Umur :24 Tahun
Skor/nilai

1 0 0
1 2 0
=2 (skor tertingg pada pasien A=2)
Artinya:
3 sektan sehat
2 sektan pendarahan
1 sektan kalkulus
DAFTAR PUSTAKA

Penyakit Periodontal pemeriksaan community periodontal index of treatment needs


(cpitn)oleh drg.RR Ratnasari Dyah P.,M.Pd.

Buku Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi oleh
Megananda Hiranya Putri., drg.,M.Kes, Eliza Herijulianti, drg.,M.Kes, Neneng Nurjannah,
drg., M.Kes.

Anda mungkin juga menyukai