Nim : 1812402012
Pengertian CPITN
1. probe dimasukkan kira-kira kurang lebih 1-2 mm dari margin gingival dengan
tekanan aksial sedang tidak boleh melebihi 25 gram, untuk mengetahui besar tekanan
tersebut sebagai patokan dapat diukur dengan menekan kulit dibawah kuku ibu jari
tangan dengan ujung probe. Tekanan tidak boleh menyebabkan rasa sakit atau tidak
enak. Dengan tekanan 25 gram diharapkan tidak menyebabkan terjadinya kerusakan
jaringan.
2. Probe dimasukan hingga mencapai dasar saku atau pocket periodental , dan dijalankan
dari interproksimal ke interproksimal( mengikuti arah akar gigi mesial-distal distal-
distal) ketika di gerakan menelusuri dindidng pocket, WHO probe dapat menilai ada
atau tidaknya perdarahan saat probing, ada tidaknya kalkulus, dan menilai kualitas
kedalaman pocket dengan mengaati kedudukan batas margin gingival terhadap kode
warna probe.
Pemeriksaan & Penilaian CPITN
1. Mengukur Labial/Buccal
Ujung probe diletakkan sejajar/ tegak lurus sumbu gigi sampai
gusi memucat.
2. Mengukur Lingual/Palatal
Ujung Probe diletakkkan sejajar atau tegak lurus sumbu gigi
sampai terlihat gusi memucat.
3. Mengukur mesial (anterior)
Diperiksa dari arah labial, mulai dari mesial miring 45 derajat,
mengarah kearah distal.
Sektan
Mulut pasien di bagi menjadi enem sektan, yaitu sektan kanan atas, sektan anterior
atas, sektan kiri atas, sektan kiri bawah, sektan anterior bawah, dan sektan kanan bawah.
Suatu sektan dapat diperiksa bila terdapat paling sedikiti 2 gigi dan bukan
merupakan indikasi untuk pencabutan.
Bila pada sektan hanya ada 1 gigi, gigi tersebut dimasukan ke sektan
sebelahnya.
Sektan dengan 1 gigi tidak diberi skor.
Penilaian untuk satu sektan adalah keadaan yang terparah (skor yang
tertinggi).
Gigi Index
Gigi index yang harus di periksa pada penilaian CPITN terbagi dan tergantung atas tiga
kelompok umur yaitu:
1. Umur 20 tahun atau lebih.
2. Umur 16 tahun sampai 19 tahun.
3. Umur kurang dari 15 tahun.
6 1 6
16-19 tahun kebawah 6 1 6 0,1,2,3,4
(tidak dilakukan untuk M2)
6 1 6
Kurang dari 15 tahun 6 1 6 0,1,2,3,4
1. Apabila salah satu gigi molar dan incisivus tidak ada, tidak diperlukan penggantian
gigi.
2. Apabila dalam satu sektan tidak terdapat gigi index maka gigi dalam sektan.
tersebut diperiksa semuanya dan dinilai yang diambil adalah kondisi yang terparah
atau gigi dengan skor tertinggi.
3. Umur 19 tahun kebawah tidak dilakukan pemeriksaan Molar Kedua (M2) untuk
menghindari false pocket.
4. Umur 15 tahun kebawah, pencatatan dilakukan hanya bila ada perdarahan daerah
gusi dan karang gigi saja.
5. Jika tidak ada gigi index atau gigi penggantinya, sektan tersebut diberi tanda X.
Keterangan:
a. Skor 0: Disulkus yang paling dalam pada suatu sektan, area berwarna
pad probe masih terlihat lengkap. gingiva sehat dan tidak menunjukkan
pendarahan pada probing. Tidak ditemukan adanya kalkulus.
b. Skor 1: area berwarna pada probe masih terlihat lengkap di sulkus
yang terdalam pada suatu sektan, tidak ditemukan adanya kalkulus
tetapi dijumpai pendarahan setelah dilakukan probing ringan.
c. Skor 2: area berwarna pada probe masih terlihat lengkap di sulkus
yang terdalam pada suatu suatu sektan, dapat ditemukan adanya
pendarahan setelah dilakukan probing, dan ditemukan kalkulus supra
atau pun subgingival.
d. Bagian Skor 3: area berwarna pada probe masuk sebagian kedalam
suluks.hal ini menunjukkan adanya poket dangkal dengan kedalaman
supra atau pun subgingiva.
e. Skor 4: area berwarna pada probe sudah masuk semuanya ke dalam
sulkus, hal tersebut menunjukkan kedalam poket sudah lebih dari 5,5
mm.
Nama :A
Jenis Kelamin :L/P
Umur :24 Tahun
Skor/nilai
1 0 0
1 2 0
=2 (skor tertingg pada pasien A=2)
Artinya:
3 sektan sehat
2 sektan pendarahan
1 sektan kalkulus
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi oleh
Megananda Hiranya Putri., drg.,M.Kes, Eliza Herijulianti, drg.,M.Kes, Neneng Nurjannah,
drg., M.Kes.