Tekanan pada waktu probing tidak boleh melebihi 25 gram. Untuk mengetahui
besar tekanan terswebut, sebagai patokan dapat diukur dengan menekan kulit di
bawah kuku ibu jari tangan dengan ujung probe. Tekanan tersebut tidak boleh
menyebabkan rasa sakit atau tidak enak. Dapat juga digunakan timbangan kecil,
yaitu dengan menekan timbangan tersebut dengan ujung sonde sampai jarum pada
timbangan menunjukkan angka 25 gram. Dengan tekanan sebesar 25 gram
diharapkan tidak menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan.
4. Gigi indeks
Gigi indeks yang harus diperiksa pada penilaian CPITN bergantung dari umur
individu. Ada tiga kelompok umur untuk pengukuran ini, yaitu kelompok yang
berumur 20 tahun atau lebih, kelompok umur 16 sampai 19 tahun, dan kelompok
berumur kurang dari 15 tahun.
Untuk mencatat berbagai kondisi dari jaringan periodontal, tidak diperiksa semua
gigi, melainkan hanya beberapa gigi saja yang disebut gigi-gigi indeks. Gigi- gigi
indeks yang harus diperiksa adalah 17, 16, 11, 26, 27, 47,46, 31, 36 dan 37.
Berkaitan dengan gigi indeks beserta kemungkinan skor yang diperoleh pada
pengukuran CPITN, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
Jika salah satu gigi molar maupun gigi insisivus tidak ada, tidak perlu
dilakukan penggantian gigi tersebut
Jika dalam suatu sektan tidak terdapat gigi indeks, semua gigi yang ada
dalam sektan tersebut diperiksa dan dinilai, ambil yang terparah yaitu yang
mempunyai skor tertinggi
Untuk usia 19 tahun ke bawah, tidak perlu dilakukan pemeriksaan gigi M2
untuk menghindari adanya poket palsu
Untuk usia 15 tahun ke bawah pencatatan dilakukan hanya jika ada
perdarahan dan karang gigi saja
Jika tidak ada gigi indeks atau gigi pengganti, sektan tersebut diberi tanda x
Tabel 2 Kelompok umur beserta gigi indeks yang diperiksa dan kemungkinan skor yang
diperoleh
Umur Gigi Indeks Skor
20 tahun ke atas 7 6 1 1 6 7 0, 1, 2, 3, 4
7 6 1 1 6 7
19 tahun ke bawah 6 1 6 0, 1, 2, 3, 4
6 1 6
15 tahun ke bawah 6 1 6 0, 1, 2
6 1 6
5. Menentukan relasi skor tertinggi dengan KKP (Kategori Kebutuhan Perawatan),
tenaga dan tipe pelayanan
Setelah mengetahui skor tertinggi pada setiap individu maupun suatu kelompok
populasi, dapat ditentukan tipe pelayanan untuk perawatan kasus yang ditemukan,
demikian pula jenis atau tenaga kesehatan yang diperlukan. Jika pelayanan hanya
berupa instruksi kebersihan mulut, tenaga yang dapat memenuhi kebutuhan
tersebut adalah seorang kader penyuluh, seperti guru atau perawat gigi sebagai
tenaga penyuluh professional. Namun, jika pada temuan kasus, dibutuhkan
tindakan membuang plak maupun kalkulus atau tindakan yang lebih kompleks,
perlu didatangkan tenaga kesehatan seperti perawat gigi maupun dokter.
Tabel 3 Relasi skor tertinggi dengan KKP, tenaga dan tipe pelayanan
Skor Kondisi KKP Tipe Tenaga
periodontal pelayanan
0 Sehat - 0 -
1 Perdarahan EIKM I Guru/Prg
2 Karang gigi EIKM + SK II Prg/Drg
3 Poket dangkal EIKM + SK II Prg/Drg
4 Poket dalam EIKM + PK III Drg
Keterangan :
EIKM : Edukasi Instruksi Kesehatan Mulut
SK : Skeling
PK : Perawatan Kompleks
2. Periodontal Disease Index (PDI)
PDI tidak mengukur seluruh gigi, namun hanya enam gigi terpilih yang termasuk
Ramfjord Teeth, yang dianggap dapat mewakili keseluruhan gigi dalam rongga mulut.
Keenam gigi tersebut, yaitu 16, 21, 24, 36, 41, dan 44.
Jika salah satu gigi indeks tersebut tidak ada, dilakukan penggantian gigi indeks
dengan cara menentukan gigi tetangga yang lebih ke distal. Dengan demikian, gigi
tersebut dapat diganti dengan, berturut-turut 17, 11, 25, 37, 42 atau 45. Terhadap
keenam gigi indeks tersebut, PDI menilai gingivitis dan hilangnya perlekatan jaringan
pendukung. Masing-masing dikategorikan dalam tiga tingkatan. Untuk periodontitis
dengan skor 4, 5 dan 6, tidak ditentukan dengan mengukur kedalaman poket, tapi yang
diukur adalah hilangnya perlekatan dari pertautan sementoemail hingga ke dasar
poket.
Periodontal Disease Index seseorang adalah jumlah seluruh skor gigi dibagi
dengan jumlah gigi yang diperiksa. Walaupun PDI jarang digunakan dewasa ini, tapi
dua aspek pada pengukuran ini sering digunakan, yaitu pemilihan gigi indeks menurut
Ramfjord dan pengukuran hilangnya perlekatan serat periodontal (loss of attachment).