Anda di halaman 1dari 7

1.

Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN)

Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN) dikembangkan oleh


Ainamo dkk, yang merupakan anggota komite ahli WHO. CPITN merupakan indeks
resmi yang digunakan oleh WHO untuk mengukur kondisi jaringan periodontal serta
perkiraan akan kebutuhan perawatannya dengan menggunakan probe khusus. CPITN
memungkinkan melakukan pemeriksaan yang cepat dalam suatu populasi untuk
menentukan kebutuhan perawatannya. Selain itu indeks ini juga sangat berguna bila
digunakan untuk survey epidemiologis.

Prinsip kerja CPITN yaitu :


1. Adanya probe khusus (WHO Periodontal Examining Probe). Probe ini memiliki
ujung yang merupakan bola kecil berdiameter 0,5 mm dan mempunyai kode warna
dari 3,5 sampai 5,5 mm. Probe ini digunakan untuk melihat adanya perdarahan,
kalkulus, poket dan mengukur kedalaman poket. Pada sonde terdapat daerah yang
diberi warna hitam. Bilamana kedalaman poket kurang dari 3,5 mm maka seluruh
warna hitam masih terlihat. Bila kedalaman poket 4-5 mm, maka hanya sebagian
saja warna hitam yang masih tampak sedangkan untuk poket kedalaman 6mm atau
lebih maka seluruh bagian sonde yang berwarna hitam tidak tampak lagi.

Tekanan pada waktu probing tidak boleh melebihi 25 gram. Untuk mengetahui
besar tekanan terswebut, sebagai patokan dapat diukur dengan menekan kulit di
bawah kuku ibu jari tangan dengan ujung probe. Tekanan tersebut tidak boleh
menyebabkan rasa sakit atau tidak enak. Dapat juga digunakan timbangan kecil,
yaitu dengan menekan timbangan tersebut dengan ujung sonde sampai jarum pada
timbangan menunjukkan angka 25 gram. Dengan tekanan sebesar 25 gram
diharapkan tidak menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan.

2. Penilaian atas tingkatan kondisi jaringan periodontal.


Prinsip kerja CPITN adalah penilaian berdasarkan skor status periodontal dan
selanjutnya ditentukan kebutuhan perawatan penyakit periodontal. Kriteria
menentukan kebutuhan perawatan tersebut adalah :
Tabel 1 Kriteria penentuan kebutuhan perawatan

Skor Status periodontal Kode Kebutuhan perawatan


0 Periodonsium sehat 0 Tidak membutuhkan
1 Secara langsung atau dengan I Memerlukan perbaikan oral hygiene
kaca mulut terlihat perdarahan
setelah probing
2 Sewaktu probing terasa adanya II Perbaikan oral hygiene dan skeling
kalkulus tetapi seluruh daerah profesional
hitam (pada probe) masih
terlihat
3 Saku dengan kedalaman 4-5 III Perbaikan oral hygiene dan skeling
mm (tepi gingiva berada pada profesional
bagian probe berwarna hitam)
4 Saku dengan kedalaman 6 mm IV Perbaikan oral hygiene, skeling
(bagian probe berwarna hitam professional dan perawatan komprehensif
tidak terlihat lagi)
3. Sektan
Sektan ditentukan oleh gigi-gigi 17-14, 13-23, 24-26, 31-34, 33-43 dan 44-47.
Tapi hanya skor yang terburuk per sektan yang dicatat. Bila di suatu sektan tidak
terdapat gigi maka sektan tersebut tidak diberi nilai atau skor. Keadaan terparah
atau nilai tertinggi yang dicatat pada satu sektan.

4. Gigi indeks
Gigi indeks yang harus diperiksa pada penilaian CPITN bergantung dari umur
individu. Ada tiga kelompok umur untuk pengukuran ini, yaitu kelompok yang
berumur 20 tahun atau lebih, kelompok umur 16 sampai 19 tahun, dan kelompok
berumur kurang dari 15 tahun.
Untuk mencatat berbagai kondisi dari jaringan periodontal, tidak diperiksa semua
gigi, melainkan hanya beberapa gigi saja yang disebut gigi-gigi indeks. Gigi- gigi
indeks yang harus diperiksa adalah 17, 16, 11, 26, 27, 47,46, 31, 36 dan 37.

Berkaitan dengan gigi indeks beserta kemungkinan skor yang diperoleh pada
pengukuran CPITN, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
 Jika salah satu gigi molar maupun gigi insisivus tidak ada, tidak perlu
dilakukan penggantian gigi tersebut
 Jika dalam suatu sektan tidak terdapat gigi indeks, semua gigi yang ada
dalam sektan tersebut diperiksa dan dinilai, ambil yang terparah yaitu yang
mempunyai skor tertinggi
 Untuk usia 19 tahun ke bawah, tidak perlu dilakukan pemeriksaan gigi M2
untuk menghindari adanya poket palsu
 Untuk usia 15 tahun ke bawah pencatatan dilakukan hanya jika ada
perdarahan dan karang gigi saja
 Jika tidak ada gigi indeks atau gigi pengganti, sektan tersebut diberi tanda x

Tabel 2 Kelompok umur beserta gigi indeks yang diperiksa dan kemungkinan skor yang
diperoleh
Umur Gigi Indeks Skor
20 tahun ke atas 7 6 1 1 6 7 0, 1, 2, 3, 4
7 6 1 1 6 7
19 tahun ke bawah 6 1 6 0, 1, 2, 3, 4
6 1 6
15 tahun ke bawah 6 1 6 0, 1, 2
6 1 6
5. Menentukan relasi skor tertinggi dengan KKP (Kategori Kebutuhan Perawatan),
tenaga dan tipe pelayanan
Setelah mengetahui skor tertinggi pada setiap individu maupun suatu kelompok
populasi, dapat ditentukan tipe pelayanan untuk perawatan kasus yang ditemukan,
demikian pula jenis atau tenaga kesehatan yang diperlukan. Jika pelayanan hanya
berupa instruksi kebersihan mulut, tenaga yang dapat memenuhi kebutuhan
tersebut adalah seorang kader penyuluh, seperti guru atau perawat gigi sebagai
tenaga penyuluh professional. Namun, jika pada temuan kasus, dibutuhkan
tindakan membuang plak maupun kalkulus atau tindakan yang lebih kompleks,
perlu didatangkan tenaga kesehatan seperti perawat gigi maupun dokter.

Tabel 3 Relasi skor tertinggi dengan KKP, tenaga dan tipe pelayanan
Skor Kondisi KKP Tipe Tenaga
periodontal pelayanan
0 Sehat - 0 -
1 Perdarahan EIKM I Guru/Prg
2 Karang gigi EIKM + SK II Prg/Drg
3 Poket dangkal EIKM + SK II Prg/Drg
4 Poket dalam EIKM + PK III Drg
Keterangan :
EIKM : Edukasi Instruksi Kesehatan Mulut
SK : Skeling
PK : Perawatan Kompleks
2. Periodontal Disease Index (PDI)

PDI tidak mengukur seluruh gigi, namun hanya enam gigi terpilih yang termasuk
Ramfjord Teeth, yang dianggap dapat mewakili keseluruhan gigi dalam rongga mulut.
Keenam gigi tersebut, yaitu 16, 21, 24, 36, 41, dan 44.

Jika salah satu gigi indeks tersebut tidak ada, dilakukan penggantian gigi indeks
dengan cara menentukan gigi tetangga yang lebih ke distal. Dengan demikian, gigi
tersebut dapat diganti dengan, berturut-turut 17, 11, 25, 37, 42 atau 45. Terhadap
keenam gigi indeks tersebut, PDI menilai gingivitis dan hilangnya perlekatan jaringan
pendukung. Masing-masing dikategorikan dalam tiga tingkatan. Untuk periodontitis
dengan skor 4, 5 dan 6, tidak ditentukan dengan mengukur kedalaman poket, tapi yang
diukur adalah hilangnya perlekatan dari pertautan sementoemail hingga ke dasar
poket.

Periodontal Disease Index seseorang adalah jumlah seluruh skor gigi dibagi
dengan jumlah gigi yang diperiksa. Walaupun PDI jarang digunakan dewasa ini, tapi
dua aspek pada pengukuran ini sering digunakan, yaitu pemilihan gigi indeks menurut
Ramfjord dan pengukuran hilangnya perlekatan serat periodontal (loss of attachment).

Kriteria untuk PDI sebagai berikut :


Tabel 4 Periodontal disease index (Ramfjord)
Skor
0 Tidak ada peradangan, tidak ada perubahan pada gingiva
Kondisi gingival
1 Gingivitis ringan sampai sedang pada beberapa lokasi margin gusi
2 Gingivitis ringan sampai sedang menyeluruh pada margin gusi sekeliling gigi
3 Gingivitis berat ditandai dengan warna gusi merah terang, perdarahan
Kondisi periodontal
4 Hilang perlekatan lebih dari 3 mm, diukur dari pertautan sementoemail
5 Hilang perlekatan antara 3-6 mm
6 Hilang perlekatan lebih dari 6 mm

Anda mungkin juga menyukai