PBL 4
1.Perdarahan gingiva
2.Kalkulus supra atau subgingival Indikator status periodontal yang digunakan:
1.Perdarahan gingiva
2.Kalkulus supra atau subgingival
3.Pocket periodontal → dangkal (4 - 5 mm) & dalam (6 mm)
Instrumen:
Garis hitam pada probe antara 3,5 mm dan 5,5 mm
17, 16, 11, 26, 27, 46, 47, 31, 36, 37.
Gigi yang diperiksa 16, 11, 26, 36, 31 dan 46 → untuk membedakan crevice
gingiva yang dalam dari pocket periodontal
Alat:
● 10 indeks gigi dievaluasi yaitu gigi 27, 26, 21, 16, 17, 37, 36, 31, 46, dan
47
● 6 indeks gigi dievaluasi yaitu gigi 26, 21, 16, 36, 31, 46
Setelah probing indeks gigi, setiap gigi dinilai berdasarkan kode pada tabel
● Jika salah satu gigi molar maupun gigi insisif tidakada,tidak perlu dilakukan penggantian gigi
tersebut.
● Jika dalam sektan tidak terdapat gigi indeks, semua gigi yang ada dalam sektan tersebut
diperiksa dan dinilai. Diambil yang mempunyai keadaan yang terparah yang mempuyai skor
tertinggi yang terdapat di sektan tersebut
● Untuk ada muda usia 19 tahun ke bawah, tidak perlu dilakukan pemeriksaan gigi molar dua.
Hal ini dilakukan menghindari terjadinya poket palsu.
● Bila tidak ada gigi indeks atau gigi pengganti ,sextan tersebut di beri tanda x.
CPI Codes and Criteria
Pada awal 1990, versi modifikasi dari CPITN yaitu Periodontal Screening and
Recording (PSR)
PSR digunakan untuk peniliaian pasien individu, berbeda dengan CPITN yang digunakan
untuk komunitas atau kelompok.
● Pendarahan gingiva
● Resesi dan kehilangan perlekatan periodontal
● Kedalaman poket
● Plak dan kalkulus
Silness-Loe Index
Keterangan:
Perhitungan
Cara perhitungan:
Keterangan:
Perhitungan
PD = pocket depth
AL = attachment loss
Loss of Attachment