PBL 2 IKGD
Amila Sholiha Rizka Mutia
Kahlil Gibran Nurfajriani
Khairissa Muthia Vallen Damayanti
Khairunisa Suci Xaviera
Nabilah M Raihan Yusuf
Nurul Rahmah Sherly Firsta Rahmi
DEGENERASI
Degenerasi adalah kelainan sel yang terjadi
akibat cedera ringan pada struktur seperti
mitokondria.
Secara Makroskopik :
Degenerasi hialin atau hialinisasi adalah timbunan jaringan ikat hialin yang
berupa masa homogen berwarna merah muda mengkilat seperti kaca dan
translusen. (Sudiono J, Kurniadhi B, Hendrawan A, dan Djimantoro B. 2001.
Penuntun Praktikum Patologi Anotomi.)
Hyalin change terjadi karena reabsorpsi berlebihan dari protein yang bocor
karena glomerulus yang abnormal. (Roy S, 2016.
http://www.pathopedia-india.com/hyaline_change.htm)
Gambaran
mikroskopik ginjal
normal dan
Degenerasi hialin
pada ginjal
GINJAL NORMAL
Chronic glomerulonephritis. Functional nephrons have dilated tubules, often with hyaline casts in the lumens.
(Hematoxylin-eosine, ob. x20) http://www.pathologyatlas.ro/chronic-glomerulonephritis.php
4. Diagnosa kelainan di bawah ini adalah:
Hyaline change pada glomerulus ginjal
B. Hyaline Change
c.
5. Kasus amyloid change (amyloidosis) pada
kulit
A.
B.
C. lokasi amyloidosis
Lidah
Palatum
D. Sifat kelainan
- Penyebab pasti belum bisa diketahui
- Dapat mengenai pada orang yang berlainan penyakit
- Bukan merupakan suatu penyakit tunggal tetapi hasil dari ebberapa
kelainan dengan karakteristik deposit protein fibrilar di satu atau lebih
jaringan pada tubuh
- Amiloidosis termasuk dalam kelompok penyakit konformasional karena
agregasi protein patologis terjadi karena penurunan stabilitas pelipatan
(folding) protein dan kecenderungan dari protein untuk membentuk
lebih dari satu konformasi
- Protein nya memiliki struktur dan fungsi yang berbeda tetapi dapat
membuat fibril amiloid yang sama secara morfologi.
E. Berdasarkan karakteristik pewarnaanya, yaitu sebagai berikut:
1. Zat warna merah-Kongo = menghasilkan warna merah muda atau merah
pada endapan amiloid di bawah pencahayaan biasa. Di bawah
pencahayaan yang terpolarisasi, amiloid yang diwarnai dengan merah-
Kongo menunjukkan pembiasan ganda hijau apel. Reaksi ini diberikan oleh
semua bentuk amiloid yang disebabkan oleh susunan berlipat-lipat-β fibril
amiloid.
2. Pewarnaan Hematoksilin dan eosin (H&E) = menghasilkan warna merah
muda yang homogen.
3. Metil violet = metakromasi, berwarna merah muda. Metakromasi terjadi
apabila suatu bahan tercat warna yang berbeda dengan warna catnya.
4. Imunohistokimia dengan antibodi yang spesifik terhadap berbagai jenis
subtipe fibrilnya.
Dengan mikroskop elektron dapat diperoleh ketegasan gambar, yang
menujukkan adanya fibril tipis tidak terarah yang amorf.
Sumber
http://respository.usu.ac.id
http://annapawes.blogspot.com/2013/03/perubahan-morfologi-pada-
sel-yang.html
http://www.slideshare.net/Kampus-Sakinah/degenerasi-dan-nekrosis
http://www.scribd.com/doc/43977116/Degenerasi-Dan-Nekrosis-Sel
https://www.slideshare.net/birosmsFAunbrah/kulit-retrogresif-1-modul-
kulit-dan-jaringan-penunjang (diakses pada tanggal 17 April 2017
Pukul 22.38 WIB)