Anda di halaman 1dari 32

Adaptasi & Injury

PBL 2 IKGD
Amila Sholiha Rizka Mutia
Kahlil Gibran Nurfajriani
Khairissa Muthia Vallen Damayanti
Khairunisa Suci Xaviera
Nabilah M Raihan Yusuf
Nurul Rahmah Sherly Firsta Rahmi
DEGENERASI
Degenerasi adalah kelainan sel yang terjadi
akibat cedera ringan pada struktur seperti
mitokondria.

Perubahan morfologi dan fungsi yang


sifatnya reversibel (bisa kembali menjadi
normal) apabila penyebabnya segera dapat
dihilangkan.

Apabila tidak dihilangkan atau justru


bertambah parah, maka kerusakan menjadi
reversible dan sel akan mengalami kematian
(apoptosis)
Degenerasi hidropik
• Merupakan jejas sel yang reversible dengan penimbunan intraselular
yang lebih parah jika dengan degenerasi albumin.
• Menunjukkan adanya edema intraselluler (peningkatan kandungan air
pada rongga-rongga sel selain peningkatan air pada mitokondria dan
retikulum endoplasma .
• Secara mikroskopik organ yang mengalami degenerasi hidrofik
menjadi lebih besar dan lebih berat daripada normal dan juga nampak
lebih pucat. Nampak juga vakuola-vakuola kecil sampai besar dalam
sitoplasma.
Degenerasi hidropik
Degenerasi Vakuolaris
Degenerasi Dropsikal
1.Kasus: Degenerasi hidropik pada ginjal .
A.Gambaran klinis ginjal normal dan ginjal yang mengalami degenerasi
hidropik (cloudy swelling)
- Ginjal normal
- Ginjal mengalami
swelling
B. Gambaran mikroskopik tubulus ginjal normal dan Degenerasi hidropik
pada tubulus ginjal.

Tubulus ginjal normal


Tubulus ginjal mengalami degenerasi hidrofik
C. Gambaran Tubulus Ginjal Yang Mengalami
Kelainan Pada Sediaan D1
D.Lokasi Degenerasi hidropik pada rongga mulut
Sifat kelainan pada degenerasi hidropik
Secara Mikroskopis :
1. Terdapat butir-butir air bebas di dalam sitoplasma sel
2. Butir-butir pada sel terlihat seperti lubang-lubang
3. Membentuk seperti jala (jika terjadi pada jaringan yang luas)
4. Sel akan membesar karena akumulasi air pada sitoplasma
5. Sitoplasma tampak pucat
6. Lumen sinusoid terlihat menyempit(pada organ hati)
7. Lumen tubulus pada ginjal terlihat menyempit
8. Sel akan membesar mengalami balloning degeneration
(kondisi ekstrim ; cacar air)

Secara Makroskopik :

1. Sel pada organ tertentu akan terlihat membengkak


(swelling)
C.
D.
Diagnosa kelainan : perlemakan pada sel hati
(fatty change)
Fatty change merupakan akumulasi intrasitoplasmik trigliserida pada organ
parenkim seperti miokardium, ginjal dan hati.
E.
F.
3. Diagnosa kelainan di bawah ini adalah :
aterosklerosis aorta
a. Gambara histologik aorta normal dan aterosklerosis pada aorta
A.
B.
C.
4. Diagnosa kelainan di bawah ini adalah:
Hyaline change pada glomerulus ginjal

Degenerasi hialin atau hialinisasi adalah timbunan jaringan ikat hialin yang
berupa masa homogen berwarna merah muda mengkilat seperti kaca dan
translusen. (Sudiono J, Kurniadhi B, Hendrawan A, dan Djimantoro B. 2001.
Penuntun Praktikum Patologi Anotomi.)
Hyalin change terjadi karena reabsorpsi berlebihan dari protein yang bocor
karena glomerulus yang abnormal. (Roy S, 2016.
http://www.pathopedia-india.com/hyaline_change.htm)
Gambaran
mikroskopik ginjal
normal dan
Degenerasi hialin
pada ginjal
GINJAL NORMAL

http://histology-world.com/photoalbum/displayimage.php Renal corpuscle, PAS stain


?album=14&pid=2223#top_display_media https://www.slideshare.net/MohammedGawad/renal-histopathology-
) i-normal-kidney-light-microscopy-14807372
GINJAL NORMAL
Gambar: Ginjal normal
dengan H&E stain.
Kapiler pada glomerulus
memiliki ketebalan yang
sama, yaitu sangat tipis,
nuklei sel tidak bertumpuk
atau overlapping. Pada
korteks ginjal, tubulus
berdekatan atau hampir
bersentuhan dengan sedikit
ruang di antaranya. (Jennette,
J C. Renal Pathology Tutorial.
http://www.uncnephropatholo
gy.org/jennette/ch1.htm
)
DEGENERASI HIALIN PADA GINJAL
Penumpukan hialin pada tubulus
ginjal

Gambar: Hyalinizing arteriolar sclerosis affecting both afferent & efferent in


Diabetic Nephropathy Hyaline casts in renal tubules. (
http://medicoapps.org/wp-content/uploads/2016/04/Hyalinizing-arteriolar-sclerosi http://pathology.class.kmu.edu.tw/ch13/Slide124.htm)
s-affecting-both-afferent-and-efferent-arterioles-Diabetic-Nephropathy.jpg
DEGENERASI HIALIN PADA GINJAL

Chronic glomerulonephritis. Functional nephrons have dilated tubules, often with hyaline casts in the lumens.
(Hematoxylin-eosine, ob. x20) http://www.pathologyatlas.ro/chronic-glomerulonephritis.php
4. Diagnosa kelainan di bawah ini adalah:
Hyaline change pada glomerulus ginjal

B. Hyaline Change
c.
5. Kasus amyloid change (amyloidosis) pada
kulit
A.
B.
C. lokasi amyloidosis
Lidah
Palatum
D. Sifat kelainan
- Penyebab pasti belum bisa diketahui
- Dapat mengenai pada orang yang berlainan penyakit
- Bukan merupakan suatu penyakit tunggal tetapi hasil dari ebberapa
kelainan dengan karakteristik deposit protein fibrilar di satu atau lebih
jaringan pada tubuh
- Amiloidosis termasuk dalam kelompok penyakit konformasional karena
agregasi protein patologis terjadi karena penurunan stabilitas pelipatan
(folding) protein dan kecenderungan dari protein untuk membentuk
lebih dari satu konformasi
- Protein nya memiliki struktur dan fungsi yang berbeda tetapi dapat
membuat fibril amiloid yang sama secara morfologi.
E. Berdasarkan karakteristik pewarnaanya, yaitu sebagai berikut:
1. Zat warna merah-Kongo = menghasilkan warna merah muda atau merah
pada endapan amiloid di bawah pencahayaan biasa. Di bawah
pencahayaan yang terpolarisasi, amiloid yang diwarnai dengan merah-
Kongo menunjukkan pembiasan ganda hijau apel. Reaksi ini diberikan oleh
semua bentuk amiloid yang disebabkan oleh susunan berlipat-lipat-β fibril
amiloid.
2. Pewarnaan Hematoksilin dan eosin (H&E) = menghasilkan warna merah
muda yang homogen.
3. Metil violet = metakromasi, berwarna merah muda. Metakromasi terjadi
apabila suatu bahan tercat warna yang berbeda dengan warna catnya.
4. Imunohistokimia dengan antibodi yang spesifik terhadap berbagai jenis
subtipe fibrilnya.
Dengan mikroskop elektron dapat diperoleh ketegasan gambar, yang
menujukkan adanya fibril tipis tidak terarah yang amorf.
Sumber
http://respository.usu.ac.id
http://annapawes.blogspot.com/2013/03/perubahan-morfologi-pada-
sel-yang.html
http://www.slideshare.net/Kampus-Sakinah/degenerasi-dan-nekrosis
http://www.scribd.com/doc/43977116/Degenerasi-Dan-Nekrosis-Sel
https://www.slideshare.net/birosmsFAunbrah/kulit-retrogresif-1-modul-
kulit-dan-jaringan-penunjang (diakses pada tanggal 17 April 2017
Pukul 22.38 WIB)

Anda mungkin juga menyukai