Anda di halaman 1dari 24

INSTALASI POMPA

I. Tujuan Percobaan
1. Merangkai instalasi pemipaan sesuai dengan rangkaian yang diberikan
2. Mengetahui jenis sambungan, katup, dan pipa yang digunakan
3. Mengetahui sistem instalasi pompa yang disusun secara seri dan paralel dan tunggal
4. Mengetahui perbedaan pengaruh instalasi pompa terhadap head dan debit yang
dihasilkan.

II. Alat dan Bahan


II.1 Alat yang digunakan:
1. Gergaji pipa 1 buah
2. Penggaris 1 buah
3. Spidol 1 buah
4. Pompa sentrifugal 2 unit
5. Ember 3 buah

II.2 Bahan yang digunakan:


1. Pipa PVC ½ inch 4 meter
2. Elbow 4 buah
3. Socket T 2 buah
4. Katup (valve) 4 buah
5. Seal Tape 1 roll
III. DASAR TEORI

3.1. Sejarah dan Perkembangan Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal merupakan pilihan utama para insinyur dalam aplikasi
pompa. Hal ini di karenakan pompa sentrifugal sangat sederhana dan serbaguna. Pompa
sentrifugal diperkenalkan oleh Denis Papin tahun 1689 di Eropa dan dikembangkan di
Amerika Serikat pada awal tahun 1800-an. Pada awalnya pompa ini dikenal sebagai
baling-baling Archimedean. Pada saat itu diproduksi untuk aplikasi head rendah yang
mana fluida bercampur sampah dan benda padat lainnya. Dan awalnya mayoritas
aplikasi pompa menggunakan pompa positive_displacement.

Gambar 2.1 Pompa sentrifugal saat pertama dibuat

Tingkat kepopuleran pompa sentrifugal dimulai sejak adanya pengembangan


motor elektrik kecepatan tinggi (high speed electric motors), turbin uap, dan mesin
pembakaran ruangan (internal combustion engines). Pompa sentrifugal merupakan
mesin berkecepatan tinggi dan dengan adanya pengembangan penggerak kecepatan
tinggi telah memungkinkan pengembangan pompa menjadi lebih efisien.

Sejak tahun 1940-an, pompa sentrifugal menjadi pompa pilihan untuk berbagai
aplikasi. Riset dan pengembangan menghasilkan peningkatkan kemampuan dan dengan
ditemukannya material konstruksi yang baru membuat pompa memiliki cakupan bidang
yang sangat luas dalam penggunaannya. Sehingga tidak mengherankan jika hari ini
ditemukan efisiensi 93% lebih untuk pompa besar dan 50% lebih untuk pompa kecil.

Pompa sentrifugal modern mampu mengirimkan hingga 1,000,000,_ (gl/min)


dengan head hingga 300 feet yang biasanya dipakai pada industri tenaga nuklir. Dan
boiler feed pump telah dikembangkan sehingga dapat mengirimkan 300 (gl/min) dengan
head lebih dari 1800 feet.

Pada fase selanjutnya pompa sentrifugal ini paling banyak digunakan di pabrik
kimia. Pompa sentrifugal biasa digunakan untuk memindahkan berbagai macam fluida,
mulai dari air, asam sampai slurry atau campuran cairan dengan katalis padat (solid).
Dengan desain yang cukup sederhana, pompa sentrifugal bisa disebut sebagai pompa
yang paling populer di industri kimia.

3.2. Teori Dasar Pompa Sentrifugal


Tekanan suatu fluida dapat diasumsikan sebagai tekanan pada suatu kolom
vertikal berisi fluida dimana karena pengaruh beratnya memberikan tekanan yang
sebanding dengan tekanan di semua titik. Tinggi kolom ini disebut head statis dan
ditampilkan dalam terminologi feet atau meter. Head statis atas suatu tekanan tertentu
bergantung pada berat fluida menurut rumus berikut:

Sebuah pompa centrifugal menciptakan kecepatan fluida. Energi kecepatan ini


kemudian ditransformasikan ke energi tekanan saat fluida lepas dari pompa. Oleh
karenanya, head yang tercipta bisa dikatakan sebanding dengan energi kecepatan
impeller. Hubungan ini diwujudkan pada rumus yang sangat dikenal yaitu:

Dimana;

H = Total head dalam feet atau meter.

v = Kecepatan impeller dalam feet per detik.

g = 32.2 Feet/Detik2

Kita bisa memperkirakan head sebuah pompa centrifugal dengan menghitung


kecepatan impeller dan memasukkannya pada rumus di atas.Rumus yang bisa dipakai
untuk kecepatan tersebut adalah :
D = Diameter Impeller dalam satuan inchi

V = Kecepatan dalam feet/detik

Itulah sebabnya mengapa kita harus selalu mendasarkan pada pemahaman head
fluida dalam feet/meter dan bukan pada tekanan, saat menghadapi pompa centrifugal.
Suatu pompa dengan suatu jenis impeller dan dengan suatu kecepatan, akan menaikkan
fluida pada ketinggian tertentu tanpa perlu menghiraukan berat fluida sebagaimana
terlihat pada gambar 1 di bawah ini:

Fig. 1 Pompa yang identik akan dapat melayani fluida dengan berbagai tingkat
kekentalan.

Fig. 2-a Suction Lift : Menunjukkan besaran Head Statis dalam sebuah sistem
pemompaan dimana Pompa terletak di posisi lebih tinggi dari Tangki tempat
penghisapan. (Static Suction Head)
SUCTION HEAD terjadi saat sumber suplai di atas garis tengah pompa. Jadi
STATIC SUCTION HEAD adalah jarak vertikal dalam satuan feet atau meter dari garis
tengahpompa hingga ketinggian fluida yang dipompa.

Fig. 2-b Suction Head : Menunjukkan Static


Head di sebuah sistem pemompaan dimana
Pompa terletak lebih rendah dari Tangki
hisap. (Static Suction Head)

Sumber : Mechseal Indonesia

3.3. Elemen-Elemen Utama Pompa Sentrifugal


(1). Impeller
Impeller merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida
yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi tuang
atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan. Sebagaimana kinerja
pompa tergantung pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih rancangan yang
cocok dan mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik. Jumlah impeler menentukan
jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap memiliki satu impeler dan sangat cocok untuk
layanan head (=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeler yang terpasang
secara seri untuk layanan head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeler atau
lebih terpasang seri untuk layanan head yang tinggi. Impeler dapat digolongkan atas
dasar:
a. Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial, alirancampuran
b. Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda
c. Bentuk atau konstruksi mekanis

Macam-macam jenis impeller adalah sebagai berikut:

a. Impeller yang tertutup


Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel (penutup)
pada kedua sisinya. Biasanya digunakan untuk pompa air, dimana baling-baling
seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah perpindahan air dari sisi pengiriman ke
sisi penghisapan, yang akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk
memisahkan ruang pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan sebuah sambungan
yang bergerak diantara impeler dan wadah pompa. Penyambungan ini dilakukan oleh
cincin yang dipasang diatas bagian penutup impeler atau dibagian dalam permukaan
silinder wadah pompa. Kerugian dari impeler tertutup ini adalah resiko yang tinggi
terhadap rintangan.

b. Impeler terbuka dan semi terbuka


Memudahkan dalam pemeriksaan impeller. kemungkinan tersumbatnya kecil. Akan
tetapi utnuk menghindari terjadinya penyumbatan melalui resirkulasi internal, volute
atau back-plate pompa harus diatur secara manual untuk mendapatkan setelan impeler
yang benar.
c. Impeler pompa berpusar/vortex
Impeller ini cocok untuk bahan-bahan padat dan “berserabut” akan tetapi pompa ini
50% kuran efisien dari rancangan yang konvensional.

(2). Kasing pompa


Fungsi utama kasing adalah menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman
pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada ujung penghisapan
dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung pengiriman dapat dua puluh
kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap. Untuk pompa multi- tahap perbedaan
tekanannya jauh lebih tinggi.

Kasing dirancang untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk
menjamin batas keamanan yang cukup. Fungsi kasing yang kedua adalah memberikan
media pendukung dan bantalan poros untuk batang torak dan impeler. Oleh karena itu
kasing pompa harus dirancang untuk:

o Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk


pemeriksaan, perawatan dan perbaikan.
o Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal
o Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman ke flens secara langsung
o Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak (motor listrik) tanpa
kehilangan daya.

Gambar 2.4 Kasing Pompa


(3). Back Plate
Back plate terbuat dari logam dimana dengan kasing pompa membentuk kamar
cairan untuk fluida untuk dijadikan tekanan.
(4). Mechanical Seal
Koneksi antara batang motor shaft/pompa dan selubung pompa dilindungi oleh
suatu segel mekanik
(5). Shroud and Legs
Kebanyakan jenis pompa di coba dengan shourd dan legs yang dapat disetel.
Shroud dibatasi untuk meredam suara gaduh dan melindungi motor dari kerusakan
(6). Pump Shaft
Kebanyakan pompa mempunyai batang potongan yang ditempatkan dibatang motor
untuk menggabungkan tekanan, menghapuskan penggunaan keyways. Perakitan batang
potongan dapat didesain secara sederhana, sekalipun begitu masih menjamin
pengarahan metode untuk mengurangi suara gaduh dan getaran. Untuk pompa
sentrifugal multi-stage panjang batang pompa akan berbeda tergantung dari banyaknya
pendorong yang digunakan.

Gambar 2.5 Pump Shaft


(7). Adaptor
Kebanyakan pompa dengan suatu standar IECmotor elektrik. Koneksi antara motor
dan backplate dihubungkan oleh suatu adaptor dimana sesusai dengan standar IEC atau
C-frame motor elektronik.

3.4. Klasifikasi Pompa Sentrifugal


Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan, berdasarkan :
1. Kapasitas :
* Kapasitas rendah < 20 m3 / jam
* Kapasitas menengah 20 - 60 m3 / jam
* Kapasitas tinggi > 60 m3 / jam
2. Tekanan Discharge :
* Tekanan Rendah < 5 Kg / cm2
* Tekanan menengah 5 - 50 Kg / cm2
* Tekanan tinggi > 50 Kg / cm2
3. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :
* Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing
* Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu
casing.
* Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam
satu casing.
* Multi Impeller – Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.
4. Posisi Poros :
* Poros tegak
* Poros mendatar
5. Jumlah Suction :
* Single Suction
* Double Suction
6. Arah aliran keluar impeller :
* Radial flow
* Axial flow
* Mixed fllow

3.5 Prinsip Kerja Mesin Sentrifugal


Pompa sentrifugal mempunyai sebuah impeller (baling-baling) untuk mengangkat zat
cairan dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar
diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan impeller di dalam zat cair. Maka zat
cair yang ada didalam impeller, oleh dorongan sudu-sudu dapat berputar. Karena timbul
gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah impeller ke luar melalui saluran
diantara sudu-sudu. Disini head tekanan zat cair menjadi lebih tinggi. Demikian pula
head kecepatannya menjadi lebih tinggi karena mengalami percepatan. Zat cair yang
keluar melalui 5 impeller ditampung oleh saluran berbentuk volut (spiral) dikelilingi
impeller dan disalurkan keluar pompa melalui nosel. Didalam nosel ini sebagian head
kecepatan aliran diubah menjadi head tekanan. Jadi impeller pompa berfungsi
memberikan kerja pada zat cair sehingga nergy yang dikandungnya menjadi lebih besar.
Selisih nergy per satuan berat atau head total zat cair antara flens isap dan flens keluar
disebut head total pompa. Dari uraian diatas jelas bahwa pompa sentrifugal dapat
mengubah energy mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi
inilah yang mengakibatkan perubahan head tekanan , head kecepatan dan head potensial
pada zat cair yang mengalir secara continue.

Pada keliling luar kipas, zat cair mengalir dalam rumah pompa dengan tekanan dan
kecepatan tertentu. Dalam rumah pompa ini zat cair disalurkan sedemikian rupa,
sehingga terdapat perubahan kecepatan ke dalam tekanan yang sempurna. Oleh karena
ini, kolom zat cair dalam saluran kempa digerakkan. Zat cair ini bergerak dalam aliran
yang tak terputus-putus dari saluran isap melalui pompa ke saluran kempa.

gambar 2.6 prinsip kerja pompa

3.6. Sistem Proteksi Pompa Sentrifugal


Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur proteksi standar yang
diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum paling tidak terdiri dari:
1. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi dengan check
valve yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah dengan arah
aliran keluaran pompa.
2. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch low, flow
switch high, dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem pompa
untuk menghindari overload.

3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja dan
berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk
menghindari vibrasi berlebihan ialah vibration switch dan vibration monitor.
4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high (PSH),
flow switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control valve
dipasang pada sistem pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat
tidak terpenuhinya minimum flow.
5. Proteksi terhadap low NPSH available. Apabila pompa tidak memiliki NPSHa
yang cukup, aliran keluaran pompa tidak akan mengalir dan fluida terakumulasi
dalam pompa. Beberapa peralatan safety yang ditambahkan pada sistem pompa
ialah level switch low (LSL) dan pressure switch low (PSL).

3.7. Penggunaan Pompa Sentrifugal


Dalam kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak memberikan berbagai
manfaat besar bagi manusia, terutama pada bidang industri. Secara umum pompa
sentrifugal digunakan untuk kepentingan pemindahan fluida dari satu tempat ke tempat
yang lainnya Berikut ini beberapa contoh lain pemanfaatan pompa sentrifugal,
diantaranya:
a) Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam
fasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi
sebelum diolah dan dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal.
b) Pada industri perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan untuk
memeperlancar proses kerja di kapal.

c) Pompa sentrifugal WARMAN dirancang khusus untuk memompakan lumpur,


bahan kimia, dan semua larutan cair yang bercampur dengan partikel padat.
d) Pompa sentrifugal dan reciprocating RUHRUMPEN untuk berbagai jenis
aplikasi, seperti: industri proses, perkapalan, dock & lepas pantai, oil &gas dan
aplikasi umum lainnya.

3.8. Keunggulan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal

Pada beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal, pompa ini memberikan


efisiensi yang lebih baik dibandingkan pompa jenis displacement. Hal ini dikarenakan
pompa ini memiliki keunggulan dari pompa lainnya. Keunggulan-keunggulan tersebut
diantaranya :
a. Prinsip kerjanya sederhana
b. Mempunyai banyak jenis
c. Konstruksinya kuat
d. Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air
e. Poros motor penggerak dapat langsung disambung ke pompa
f. Pada umumnya untuk volume yang sama dengan pompa displacement, harga
pembelian pompa sentrifugal lebih rendah.
g. Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan sebagainya),
sehingga pemeliharaannya mudah.
h. Lebih sedikit memerlukan tempat.
i. Jumlah putaran tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk pergerakan
langsung oleh sebuah elektromotor atau turbin.
j. Jalannya tenang, sehingga fondasi dapat di buat ringan.
k. Bila konstruksinya disesuaikan, memberi kemungkinan untuk mengerjakan zat
cair yang mengandung kotoran.
l. Aliran zat cair tidak terputus – putus.
m. Efisiensinya bagus
n. Dapat digunakan untuk suhu tinggi

Namun disamping memiliki keunggulan pompa sentrifugal ini juga tidak luput dari
yang namanya kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa ini adalah:
a. Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak
dapat memompakan udara).
b. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume
yang kecil.
c. Tidak self priming, walaupun dengan desain khusus dapat dibuat menjadi self
priming.
d. Tidak cocok untuk kapasitas yang kecil.

Karakteristik Sistem Pompa

1. Efisiensi Pompa

Pompa tidak dapat mengubah seluruh energi kinetik menjadi energi tekanan
karena ada sebagian energi kinetik yang hilang dalam betuk losis. Efisiensi pompa
adalah suatu faktor yang dipergunakan untuk menghitung losis ini. Efisiensi pompa ini
terdiri dari :

o Efisiensi hidrolis, memperhitungkan losis akibat gesekan antara cairan


dengan impeller dan losis akibat perubahan arah yang tiba tiba pada
impeller.
o Efisiensi volumetris, memperhitungkan losis akibat resirkulasi pada ring,
bush, dan lain lain
o Efisiensi mekanis, memperhitungkan losis akibat gesekan pada seal
packing gland, bantalann, dll.
2. Daya Hidrolis

Daya hidrolis adalah daya yang diperlukan oleh pompa untuk mengangkat
sejumlah zat cair pada ketinggian tertentu.

3. Kurva Karakteristik Pompa

Untuk setiap pompa, biasanya pabrik pembuatnya memberikan kurva karakteristik


yang menunnjukkan unjuk kerja pompa pada berbagai kondisi pemakaian.

Operasi Pemipaan Seri dan Paralel

1. Operasi Seri Paralel dengan Karakteristik Pompa Sama


Jika head atau kapasitas yang diperlukan tidak dapat dicapai dengan satu pompa
saja maka dapat digunakan dua pompa atau lebih yang disusun secara seri atau paralel.
Susunan seri bila head yang diperlukan besar dan tidak dapat dilayani oleh suatu
pompa, maka dapat digunakan lebih dari satu pompa yang disusun secara seri.
Susunan paralel dapat digunakan bila diperlukan kapasitas yang besar yang tidak
dapat dihandle oleh satu pompa saja atau bila diperlukan pompa cadanggann yang akan
dipergunakan bila pompa utam rusak/diperbaiki.

2. Operasi Paralel dengan Karakteristik ompa Berbeda


Pompa pompa yang berbeda beda karakteristiknya dapat pula bekerjasama secara
paralel. Biasanya pompa operasi paralel ini menggunakan 2 pompa yang berbeda
kapasiitasnya ada kapasitass pompa yang kecil dan ada kapasitas pompa yang besar.
3. Operasi Seri dengan Karakteristik yang berbeda

Pada operasi pompa ini, biasanya bertujuan untuk melihat kinerja dari pompa
yang digunakan karena dengan menggunakan karakteristik pompa yang berbeda, maka
dapat dilihat perbedaan dari pompa yang digunakan itu.
IV. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan ( pompa, ellbow, fitting, dan
air).

2. Merancang sketsa gamabar instalasi pompa secara ( tunggal ,Seri & parallel)

3. Setelah sketsa selesai digamabar melanjutkan dengan merancang instalasi secara


nyata sesuai dengan sketsa yang telah digambar

4. Persiapkan kolom reactor / bak penampungan dari ember

5. Setelah semua persiapan telah selesai hidupkan pompa dan biarkan beroperasi
selama kurang lebih 1 menit hingga laju alir stabil dan pastikan tidak ada aliran
yang tersumbat/terganggu.

6. Setelah stabil lakukan pengukuran laju alir pada setiap jenis instalasi pompa
sebanyak 5 kali percobaan.
DATA PENGAMATAN

 TUNGGAL POMPA 1

NO : t(s) VOLUME (m3) Q (m3/s)


1 10 0,0035 0,350
2 10 0,0032 0,325
3 10 0,0035 0,350
4 10 0,0033 0,330
5 10 0,0032 0,320
RATA-RATA 0,0029

 TUNGGAL POMPA 2

NO : t(s) VOLUME (m3) Q (m3/s)


1 10 0,0040 0,04
2 10 0,0038 0,38
3 10 0,0041 0,41
4 10 0,0042 0,42
5 10 0,0041 0,41
RATA-RATA 0,00404 0,0404

 SERI SUSUNAN POMPA 1→2

NO : t(s) VOLUME (m3) Q (m3/s)


1 10 0,0073 0,073
2 10 0,0072 0,072
3 10 0,0070 0,070
4 10 0,0074 0,070
5 10 0,0071 0,071
RATA-RATA 0,0072 0,072
 SERI SUSUNAN POMPA 2→1

NO : t(s) VOLUME (m3) Q (m3/s)


1 10 0,0082 0,081
2 10 0,0081 0,081
3 10 0,0080 0,080
4 10 0,0082 0,082
5 10 0,0080 0,080
RATA-RATA 0,0081 0,081

 PARALEL POMPA 1 (OPEN ) POMPA 2 (CLOSE)

NO : t(s) VOLUME (m3) Q (m3/s)


1 10 0,003 0,03
2 10 0,0028 0,028
3 10 0,0029 0,029
4 10 0,0030 0,030
5 10 0,0031 0,031
RATA-RATA 0,00245 0,0245

 PARALEL POMPA 2 (OPEN ) POMPA 1 (CLOSE)

NO : t(s) VOLUME (m3) Q (m3/s)


1 10 0,0050 0,050
2 10 0,0051 0,051
3 10 0,0051 0,051
4 10 0,0049 0,049
5 10 0,0051 0,051
RATA-RATA 0,00506 0,0506

 TUNGGAL
POMPA

SUMBER AIR TANGKI AIR

 SERI

POMPA 1 POMPA 2

SUMBER AIR TANGKI AIR

POMPA 2 POMPA 1

SUMBER AIR TANGKI AIR

 PARALEL
POMPA 1

SUMBER AIR

TANGKI AIR

POMPA 2

Analisa Percobaan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa pada
paraktikum ini yaitu menyusun instalasi pompa secara tunggal seri dan paralel.
Instalasi pompa akan dilakukan dengan bebagai macam rangkaian yaitu dengan
rangkaian seri, pararel, dan tunggal dimana perbedaan ini befungsi untuk
mengetahui pengaruh instalasi pompa terhadap head dan debit yang dihasilkan dari
masing masing rangkaian. Percobaan yang pertama yaitu dengan rangkaian tunggal,
dimana volume air yang dihasikan yaitu 0,0029 m3. Nilai tersebut merupakan nilai rata
rata dari 5 kali pengukuran dengan waktu 10 detik. Pengambilan pengukuran sampel
rangkaian dilakukan sebanyak 2 kali dimana hasil nilai pengukuran kedua yaitu dengan
volume sebesar 0,00404 m3 dan debitnya 0,0404m3/s. Percobaan yang kedua yaitu
menggunakan rangkaian seri dengan rata rata pengukuran pertama yaitu dengan nilai
volume sebesar 0,0072 m3 dengan debit sebesar 0,072m3/s. pada pengukuran kedua dalam
rangkaian seri yaitu dengan volume sebesar 0,0081 m3 dan debit sebesar 0,081m3/s. pada
pengukuran rangkaian pararel dibuat menjadi berbagai sistem yaitu sistem tertutup dan
sistem terbuka dengan pengujian sebanyak dua kali dengan berbagai macam variasi. Yang
pertama dalam rangkaian Paralel dengan variasi pompa 1 (open ) pompa 2 (close) didapat
nilai volume sebesar 0,00245 m3 dengan debit sebesar 0,0245 m3/s. Pada pengujian kedua
dengan variasi pompa 1 (close ) pompa 2 (open) didapatkan nilai volume sebesar 0,00506
m3 dengan debit sebesar 0,0506 m3/s. Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa
rangkaian dari pompa dapat mempengaruhi volume dan debit yang dihasillkan dari pompa
tersebut.

Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Rangkaian tunggal
Volume m3 Debit m3/s
0,0029 0,029
0,00404 0,0404
2. Rangkaian seri
Volume m3 Debit m3/s
0,0072 0,072
0,0081 0,081
3. Rangkaian pararel
a. Pompa 1 (open ) Pompa 2 (close)
Volume m3 Debit m3/s
0,00245 0,0245
b. Pompa 1 (open ) Pompa 2 (close)
Volume m3 Debit m3/s
0,00506 0,0506

Daftar Pustaka
Jobshet.2016. Penuntun Praktikum Mesin Konversi Energi “Pompa Sentrifugal” .
Jurusan Teknik Kimia Program Studi Teknik Energi. Politeknik Negeri Sriwijaya :
Palembang.

Sambas.2011. Tipe Karakteristik dan Material dari Pipa (http://sambas-


me.blogspot.com/2011/10/tipe-karakteristik-dan-material-dari.html, di akses pada
10 Oktober 2015)

Ahmad, imam. 2009. Jenis Jenis dan Macam Macam Pipa


(https://opik7th.wordpress.com/2009/10/23/pipa/, di akses 10 Oktober 2015)
Anatora. 24 Januari 2012. Pompa Fluida(http://anatora.blogspot.com/2012/01/pompa-
fluida.html, diakses pada 10 Oktober 2015)
Heriyanto. 2010. Pengendalian Proses. Bandung:

GAMBAR ALAT
LAPORAN PRAKTIKUM
MESIN KONVERSI ENERGI
“Instalasi Pompa”

Diajukan sebagai Persyaratan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Energi


Mesin Konversi Energi
INSTRUKTUR: Tahdid S.T.,M.T.

OLEH :

Kelompok I
Leni Desi Susanti 0614 4041 1730
M. Ihsan Kamil 0614 4041 1731
Maria Siholmarito Simorangkir 0614 4041 1733
Monica Kharisma Tama 0614 4041 1734
Muhammad Abdul Jabbar 0614 4041 1735
Muhammad Aditya 0614 4041 1736
Muhammad Fadil Taufik 0614 4041 1737
Steven R.M.S. 0614 4041 1739
Yoga Suprayogi 0614 4041 1740
Rizka Perwita Sari 0614 4041 2037

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ENERGI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
2016

Anda mungkin juga menyukai