TINJAUAN KHUSUS
3.1 Pendahuluan
PT. Kimia Farma adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak di bidang farmasi dan sarana kesehatan. Ruang lingkup dari kegiatan
PT. Kimia Farma terdiri dari kegiatan produksi, distribusi obat (PBF),
status perusahaan menjadi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk, dimana sebagian
saham perusahaan telah dimiliki oleh publik. Sejak 4 Januari 2003 PT. Kimia
Farma Tbk melepas divisi Apotek dan PBF menjadi dua anak perusahaan,
yaitu Apotek Kimia Farma menjadi PT. Kimia Farma Apotek dan PBF Kimia
apotek jaringan, dimana dalam satu Unit Perapotekan Daerah terdapat satu unit
oleh seorang apoteker sebagai kepala apotek yang bertanggung jawab kepada
manager bisnis
PT. Kimia Farma memiliki jaringan distribusi yang sangat luas sehingga
dapat menjangkau seluruh pelosok tanah air. Jaringan ini diarahkan untuk
33
34
masyarakat.
naungan unit bisnis apotek kimia farma bandung. Apotek Kimia Farma 240
dokter yang pada saat ini terdiri dari 9 dokter, yaitu maisng-masing dokter
umum, dokter spesialis anak, dokter spesialis kulit dan kelamin serta dokter
Apotek Kimia Farma 240 cukup memadai dan lengkap terdiri dari ruang
penyimpanan obat, ruang administrasi dan tata usaha, ruang arsip serta ruang
praktek dokter serta dilengkapi dengan tempat parkir kendaraan. Denah tata
ruang/ lay out Apotek Kimia Farma 240 dapat dilihat pada lampiran 2.
berdasarkan Surat Keputusan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk No. Kep.
Baku Farmasi/Kimia, Apotek dan PBF PT. Kimia Farma (Persero), yang dalam
Pengelola Apotek (APA). Dalam menjalankan tugasnya APA dibantu oleh apo
Apotek (APA), yang membawahi satu orang apoteker pendamping dan lima
orang karyawan, yaitu empat orang asisten apoteker dan satu orang juru resep.
dan administrasi.
pemberian informasi.
personalia.
mutu.
karyawannya.
37
Tugas Asisten Apoteker di Apotek Kimia Farma 240 adalah sebagai berikut:
etiket pada obat diminta dalam resep serta copy resep jika diperlukan.
Blangko copy resep dapat dilihat pada lampiran 9 dan blangko etiket
hanya pada pelayanan permintaan obat, baik atas resep dokter maupun
3.6.1 Pengadaan
berdasarkan buku defecta melalui Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang resmi.
tertentu yang telah dipilih oleh Bagian Pembelian. Distributor kemudian akan
a. Legalitas pemasok
39
e. Kualitas pelayanan
1. Pembelian rutin
2. Konsinyasi
terjual.
3.6.2 Penerimaan
Barang tersebut kemudian di data dalam kartu stok dan disimpan pada wadah
sesuai dengan namanya. Format kartu stok dapat di lihat pada lampiran 8.
3.6.3 Penyimpanan
kedalam komputer dan dicatat pada kartu stok yang meliputi tanggal
disusun berdasarkan efek farmakologi nya dan disimpan pada rak yang
2. Obat Keras
tablet), sediaan cair (sirop, tetes mulut, tetes mata, dan tetes telinga) serta
Obat-obat ini disimpan dalam lemari tersendiri yang tertutup rapat dan
5. Alat Kesehatan
obat.
3.6.4 Penjualan
1. Penerimaan Resep
nomor SIP dan tanda tangan/paraf dokter penulis resep ; nama obat,
dosis, jumlah, dan aturan pakai, nama pasien, umur, alamat, dan nomor
telepon.
pasien.
3. Peracikan
4. Pemeriksaan akhir
obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai, nama
c. Kebenaran kwitansi
Fungsi penjualan obat dengan resep dokter akan berjalan dengan baik bila
penyerahan. Pada lembar ini harus berisi paraf pegawai yang mengerjakan
sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai, cara penyimpanan, serta efek
Selanjutnya resep asli dikumpulkan menurut nomor urut dan tanggal resep
240 meliputi penjualan obat resep secara tunai dan kredit. Penjualan obat secara
Prosedur pelayanan resep tunai dan kredit hanya berbeda pada cara
pembayarannya, pada resep kredit tidak ada penerimaan uang dari pelanggan.
Nomor resep untuk resep kredit dibedakan dari resep tunai. Resep disusun dan
dilakukan penagihan pada saat jatuh tempo pembayaran yang telah disepakati
bersama. Berdasarkan produk yang dijual, Apotik Kimia Farma 240 melakukan
penjualan obat resep obat bebas. Penjualan bebas yang dimaksud adalah
penjualan obat dan perbekalan farmasi lainnya yang dapat dibeli tanpa resep dari
dokter seperti obat bebas maupun bebas terbatas. Penjualan ini dikenal sebagai
45
berbeda dengan prosedur penjualan obat resep. Pada penjualan bebas petugas
harga. Setelah disetujui, pembeli langsung membayar ke kasir dan bagian kasir
meliputi pelayanan obat tanpa resep dokter, pelayanan resep tunai dan kredit,
Kimia Farma 240 yang utama adalah menyalurkan dan memenuhi kebutuhan
permintaan resep dokter dan pasien membayar secara tunai. Dalam melayani
resep tunai, Apotek Kimia Farma 240 menggunakan sistem HETMP (Harga,
memastikan obat yang diberikan kepada pasien sesuai dengan resep. Setiap
Alur pelayanan obat dengan resep dokter secara tunai adalah sebagai berikut:
46
1. Pasien datang menyerahkan resep dan diterima oleh apoteker atau asisten
obat yang diminta dalam resep. Jika semua obat yang diminta dalam resep
tersedia, maka dilakuan perincian harga obat. Jika pasien setuju atas biaya
3. Setiap obat yang diambil harus dicatat dalam kartu stok sesuai dengan
jumlah obat yang diambil dengan disertai tanggal pengambilan dan paraf
petugas.
4. Seluruh obat yang diminta disatukan dengan resepnya dalam suatu wadah
5. Jika ada resep yang harus diulang atau belum diserahkan, maka asisten
6. Obat yang telah siap tersebut diserahkan kepada asisten apoteker yang
tersebut.
47
kepada pasien yang merupakan karyawan atau anggota dari instansi yang
dengan resep tunai, perbedaanya adalah pada pelayanan ini tidak terdapat
perincian harga obat dan penyerahan uang tunai dari pasien kepada Apotek
Kimia Farma 240. oleh karena itu, pencatatan terhadap pelayanan obat
dengan resep dokter secara kredit ini dipisahkan dengan pelayanan obat
dengan resep dokter secara tunai, kemudian resep struk penjualan secara
3.7.4 Swalayan
resep dan UPDS juga melayani penjualan obat bebas dan di luar sediaan
dan UPDS, yaitu pembeli memilih dan mengambil sendiri barang yang ingin
meliputi :
a. Pemesanan Narkotika
yang dibuat rangkap empat dan di tanda-tangani oleh APA, yang masing-
masing diserahkan kepada PBF yang bersangkutan (SP asli dan 2 Lembar
kopi SP) (warna putih, kuning dan pink) satu lembar ke BM untuk
49
penagihan dan satu lembar sebagai arsip di apotek (warna biru). Format
b. Penerimaan Narkotika
c. Penyimpanan Narkotika
d. Pelayanan Narkotika
Apotek Kimia Farma hanya melayani resep narkotika atas resep asli atau
salinan resep yang dibuat oleh Apotek KF 240 sendiri yang belum diambil
e. Pelaporan Narkotika
f. Pemusnahan Narkotika
narkotika yang berisi antara lain jenis dan jumlah narkotika yang rusak
Balai POM. Kemudian Balai POM akan menetapkan waktu dan tempat
pemusnahan.
Apoteker, Petugas Balai POM, dan Kepala Kantor Depkes Kota Madya
Jawa Barat.
a. Pemesanan Psikotropika
Pesanan Psikotropika langsung dari apotek ke PBF yang boleh berisi lebih
dari satu jenis psikotropika untuk PBF yang sama. Surat pemesanan dibuat
pada lampiran 12
b. Penyimpanan Psikotropika
c. Pelayanan Psikotropika
Apotek KF 240 hanya melayani resep psikotropika atas resep asli atau
salinan resep.
d. Laporan Psikotropika
APA, dilengkapi dengan nama dan nomor SIK, serta stempel apotek dengan
tembusan kepada : Kepala Balai POM Jawa Barat, Penanggung Jawab Obat
Narkotika dan Psikotropika PT. Kimia Farma (Tbk), dan Arsip Apotek.
e. Pemusnahan Psikotropika