Anda di halaman 1dari 8

NAMA : FIRDA RISKA RAHAYU

NPM : 260110170150
SHIFT :C
FARMAKOKINETIKA
Pertemuan 1
GENERAL CONCEPT

Drug dose administration

Disinegration of Drug

ADME (farmakokinetik)

Drug + Receptor (Farmakodinamik)

Drug effect/respon (farmakoterapi) → pilih obat yang terbaik dari yang baik

Rute administrasi obat menentukan profil farmakokinetik


FARMAKOKINETIK
1. Absorpsi
- Proses penyerapan senyawa bioaktif dari tempat pemberian ke sirkulasi
- Membran lipid bilayer : transport aktif dan pasif
- Faktor :
Kimia : struktur, BM, kelarutan, koefisien partisi,
Fisiologi : motilitas gastrik, pH di tempat absorpsi, area permukaan di tempat absorpsi
2. Distribusi
- Proses penyebaran senyawa bioaktif ke tubuh
- Faktor : permeabilitas membrane, kecepatan perfusi darah,
3. Metabolisme
- Merubah molekul obat (penurunan kelarutan dalam lipid/senyawa yang lebih polar) agar
dapat dikeluarka tubuh (ekskresi)
4. Eliminasi
- Proses ekskresi obat dari dalam tubuh
BIOAVABILITAS
- Kecepatan dan jumlah obat aktif yang mencapai sirkulasi
- Bioavabilitas → mempengaruhi daya terapeutik, efek dan toksisitas
- Dipengaruhi oleh :
 Faktor fisiologi : pH tubuh, aliran darah, adanya makanan, kondisi
pencernaan, penyakit
 Faktor fisikokimia : ukuran partikel, bentuk, kelarutan, dsb.
 Faktor formulasi : eksipien

KURVA DOSIS

AUC: bioavabilitas
Z Y : t1/2
Z : Kadar Max
Y : Oral
: IV

- Saat dilakukan pemberian IV, obat langsung di distribusi → bioavabilitas tinggi dan
kadar dalam sirkulasi darah meningkat
- Kurva dapat digunakan untuk memperkirakan waktu pemberian obat
- Dosis terapi berada diantara efek dan toksik
- Dosis terapi sempit, jika kelebihan sedikit maka memiliki efek toksik; dan jika kurang
sedikit, tidak akan menghasilkan efek
Contoh obat-obatan yang memiliki indeks terapi sempit
- Carbamazepine
- Digoxin
- Gentamicin
- Lidokain
- Feniitoin
- Asam Valporat
- Warfarin
PERTEMUAN II
TINJAUAN DASAR MATEMATIKA, ORDE REAKSI< DAN KOMPARTEMER
DASAR MATEMATIKA
1. Eksponen dan logaritma
2. Kalkulus (Integral dan Diferensial)
3. Grafik
a. Penentuan slop (grafik rectangular dan grafik semilog)
b. Pencocokan kurva

1. Eksponen dan Logaritma


Terdapat 2 fungsi matematika yang berhungan satu samalain. Contohnya pH biological fluids
(plasma / urin) dan mempengaruhi semua aspek farmakokinetik termasuk disolusi
obat/release in vitro sama seperti ADME

Plasma concentration (g/L)-versus-time(hours) curve plotted on Cartesian coordinates

The exponential decline in plasma concentration over time portion in


- The pH scale is a logarithmic scale :
pH = -log [H3O+] = log (1/[H3O+])
log = logarithm to base 10
ln x = 2,303 log x

a. Exponent rules :
Jika m dan n positif, q dan s bilangan asli
1. m0 = 1
2. m1 = m
3. m-1 = 1/m1
4. mq/ms = mq–s
5. (mq)(ms) = mq+s
6. (mq)s = mqs
7. (mq/nq) = (m/n)q
8. (mq)(nq) = (mn)q
b. Logaritm rules :
Jika z bilangan positif selain 1 dan jika Zy=X
1. y = logzx (y is the logarithm to the base z of z)
2. For x > 1, then loge x = ln x (where e is approximately 2.71828)
3. logz x = (ln x/ln z)
4. logz mn = logz m + logz n
5. logq (m/n) = logq m − logq n
6. logz (1/m) = −logz m
7. ln e = 1
8. For z = 10, then logz 1 = 0
9. logz mh = h logz m
10. For z = 10, then (2.303) logz x = ln x

2. Kalkulus
- Obat dianggap dalam keadaan yang dinamis
- Alat untuk analisis secara kuantitatif perpindahan obat
a. Kalkulus Integral → penjumlahan fungsi f(x) . d(x) → untuk mengetahui ketersediaan
hayati; tools biovabilitas
- Kebalikan diferensial
Integration of y = ax or ∫ax·dx.
- AUC ) → to calculate the area under the plasma drug concertation vs time curve

Grafik eleminasi obat dari plasma setelah pemberian secara IV


- AUC dapat dihitung dengan formula :
𝑡𝑛 𝐶𝑛−1+ 𝐶𝑛
[AUC]𝑡𝑛−1 = (tn – tn-1)
2
Ket :
AUC = Area under Curve
tn = time of observation of drug concentration Cn
tn-1 = time of prior observation of drug concentration corresponding to C n–1
b. Kalkulus Diferensial → kecepatan suatu variable kuantitas (jumlah obat dalam tubuh);
waktu (variable bebas)
𝑑𝑥 𝐷𝐴
Dissolution rate = 𝑑𝑡 = 𝑙 (C1 – C2)
3. Grafik
Grafik hubungan konsentrasi plasma dan waktu
a. Penentuan slop

Rectangular coordinates Semilog coordinates

b. Pencocokan kurva
Persamaan garis lurus : y – mx + b
m = slop
b = intercept

Graphic demonstration of variations in slope (m)

KECEPATAN DAN ORDO REAKSI


A. Zero orde → kecepatan konstan
dA/dt = -Ko
dA = -k0dt
C = c0 – k0t
B. 1 orde → kecepatan menurun
st

-dA/dt = k1c
-dA/A = -k1dt
Ln c = lnc0 – k1t
Perbedaan ordo 0 dan ordo 1
MODEL DALAM FARMAKOKINETIK
1. Model Matematika
Menguraikan proses ADME dan memperkirakan besarnya kadar obat dalam plasma
2. Model Kompartemen
Kompartemen → besaran → volum definitive/konsentrasi (obat yang terkandung dalama
vol.)
a. 1 Kompartemen : obat langsung di distribusikan ke semua tubuh
DB : Drug in Body
VD : Volume of distribution
K : Elimination rate constant

b. 2 Kompartemen
FUNGSI MODEL FARMAKOKINETIK
- Dapat memprediksi dosis obat dalam plasma/jaringan
- Dapat menghitung dosis regimen untuk pasien (individu)
- Hubungan Antara korelasi konsentrasi dengan aktivitas farmakologi atau toksikologinya
- Terapi drug monitoring
- Evaluasi perbedaan kecepatan dengan melihat bioavabilitas dalam formulasi
- Menjelaskan bagaimana efek perubahan fisiologi atau penyakit terhadap ADME suatu
obat
- Menjelaskan interaksi obat

PARAMETER FARMAKOKINETIK
- Cmax (mg/mL)
- Tmax (hours)
- Elimination rate constant (h–1)
- Half-life (hours)
- AUC(0–t)
- AUC(0–infinity)(ng.h/mL)
- AUMC(0–t)(ng.h2/mL) → AUMC = area under the moment curve
- AUMC(0–infinity)(ng.h2/mL)
- MRT (mean residence time) (hours)

Anda mungkin juga menyukai