NPM : 260110170150
SHIFT :C
FARMAKOKINETIKA
Pertemuan 1
GENERAL CONCEPT
Disinegration of Drug
ADME (farmakokinetik)
Drug effect/respon (farmakoterapi) → pilih obat yang terbaik dari yang baik
KURVA DOSIS
AUC: bioavabilitas
Z Y : t1/2
Z : Kadar Max
Y : Oral
: IV
- Saat dilakukan pemberian IV, obat langsung di distribusi → bioavabilitas tinggi dan
kadar dalam sirkulasi darah meningkat
- Kurva dapat digunakan untuk memperkirakan waktu pemberian obat
- Dosis terapi berada diantara efek dan toksik
- Dosis terapi sempit, jika kelebihan sedikit maka memiliki efek toksik; dan jika kurang
sedikit, tidak akan menghasilkan efek
Contoh obat-obatan yang memiliki indeks terapi sempit
- Carbamazepine
- Digoxin
- Gentamicin
- Lidokain
- Feniitoin
- Asam Valporat
- Warfarin
PERTEMUAN II
TINJAUAN DASAR MATEMATIKA, ORDE REAKSI< DAN KOMPARTEMER
DASAR MATEMATIKA
1. Eksponen dan logaritma
2. Kalkulus (Integral dan Diferensial)
3. Grafik
a. Penentuan slop (grafik rectangular dan grafik semilog)
b. Pencocokan kurva
a. Exponent rules :
Jika m dan n positif, q dan s bilangan asli
1. m0 = 1
2. m1 = m
3. m-1 = 1/m1
4. mq/ms = mq–s
5. (mq)(ms) = mq+s
6. (mq)s = mqs
7. (mq/nq) = (m/n)q
8. (mq)(nq) = (mn)q
b. Logaritm rules :
Jika z bilangan positif selain 1 dan jika Zy=X
1. y = logzx (y is the logarithm to the base z of z)
2. For x > 1, then loge x = ln x (where e is approximately 2.71828)
3. logz x = (ln x/ln z)
4. logz mn = logz m + logz n
5. logq (m/n) = logq m − logq n
6. logz (1/m) = −logz m
7. ln e = 1
8. For z = 10, then logz 1 = 0
9. logz mh = h logz m
10. For z = 10, then (2.303) logz x = ln x
2. Kalkulus
- Obat dianggap dalam keadaan yang dinamis
- Alat untuk analisis secara kuantitatif perpindahan obat
a. Kalkulus Integral → penjumlahan fungsi f(x) . d(x) → untuk mengetahui ketersediaan
hayati; tools biovabilitas
- Kebalikan diferensial
Integration of y = ax or ∫ax·dx.
- AUC ) → to calculate the area under the plasma drug concertation vs time curve
b. Pencocokan kurva
Persamaan garis lurus : y – mx + b
m = slop
b = intercept
-dA/dt = k1c
-dA/A = -k1dt
Ln c = lnc0 – k1t
Perbedaan ordo 0 dan ordo 1
MODEL DALAM FARMAKOKINETIK
1. Model Matematika
Menguraikan proses ADME dan memperkirakan besarnya kadar obat dalam plasma
2. Model Kompartemen
Kompartemen → besaran → volum definitive/konsentrasi (obat yang terkandung dalama
vol.)
a. 1 Kompartemen : obat langsung di distribusikan ke semua tubuh
DB : Drug in Body
VD : Volume of distribution
K : Elimination rate constant
b. 2 Kompartemen
FUNGSI MODEL FARMAKOKINETIK
- Dapat memprediksi dosis obat dalam plasma/jaringan
- Dapat menghitung dosis regimen untuk pasien (individu)
- Hubungan Antara korelasi konsentrasi dengan aktivitas farmakologi atau toksikologinya
- Terapi drug monitoring
- Evaluasi perbedaan kecepatan dengan melihat bioavabilitas dalam formulasi
- Menjelaskan bagaimana efek perubahan fisiologi atau penyakit terhadap ADME suatu
obat
- Menjelaskan interaksi obat
PARAMETER FARMAKOKINETIK
- Cmax (mg/mL)
- Tmax (hours)
- Elimination rate constant (h–1)
- Half-life (hours)
- AUC(0–t)
- AUC(0–infinity)(ng.h/mL)
- AUMC(0–t)(ng.h2/mL) → AUMC = area under the moment curve
- AUMC(0–infinity)(ng.h2/mL)
- MRT (mean residence time) (hours)