Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PAPER

“MODEL FARMAKOKINETIK”

OLEH :

NAMA : FADILAH RAMADHANI


STAMBUK : 15020150252
KELAS : C12

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
Kata " farmakokinetika" berasal dari kata-kata "pharmacon", kata
Yunani untuk obat dan racun, dan "kinetic". Jadi "farmakokinetika" adalah ilmu
yang mempelajari kinetika obat, yang dalam hal ini berarti kinetika obat dalam
tubuh. Proses-proses yang akan menentukan kinetika obat dalam tubuh
meliputi proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.
Dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan obat juga
semakin berkembang. Hal ini sejalan dengan prevalensi penyakit yang
semakin sering bermunculan. Dari sisi perkembangan dan meningkatnya
kebutuhan obat, maka saha penemuan obat baru baik dari bahan alam
maupun sintetik terus dilakukan untuk mencapai efektifitas terapi yang optimal.
Salah satu upaya untuk mengetahui hal tersebut, maka dilakukan
berbagai penelitian spesifik tentang obat agar diketahui katakteristik suatu obat
baik bagaimana efeknya di dalam tubuh maupun bagaimana nasib obat di
dalam badan.
Untuk memahami kinetika obat dalam tubuh tidak cukup hanya dengan
menentukan dan mengetahui perkembangan kadar atau jumlah senyawa
asalnya saja (unchanged compound), tetapi juga meliputi metabolitnya.
MODEL FARMAKOKINETIK
Pemodelan persamaan kadar plasma obat sebagai fungsi waktu,

𝐶(𝑡) umumnya diasumsikan pada dua macam model, yaitu model 1

kompartemen dan 2 kompartemen. Model tersebut berbeda-beda

tergantung pada rute administrasi obat. Berikut model persamaan umum

𝐶(𝑡) pada model 1 dan 2 kompartemen baik pada rute intravena dan per-

oral (Shargel and Yu, 2005; Jambhekar and Breen, 2009; Koch, 2012).

a. Intravena model 1 kompartemen

(Pers. 1)
atau

b. Intravena model 2 kompartemen

(Pers. 2)
atau

c. Per-oral model 1 kompartemen

(Pers. 3)

atau

d. Per-oral model 2 kompartemen

(Pers. 4)

atau
Selain pemodelan juga terdapat parameter-parameter farmakokinetika

penting yang sering muncul pada data publikasi farmakokinetika pre-klinik

maupun klinik. Berikut persamaan parameter farmakokinetika diantaranya

(ket: 1k = 1 kompartemen; 2k = 2 kompartemen; i.v. = intravena; p.o. = per-

oral):

a. Kadar plasma mula-mula pada administrasi secara intravena (𝐶𝑝(0))

1k, i.v. (Pers. 5)

2k, i.v. (Pers. 6)

b. Waktu paruh eliminasi obat (𝑡1/2)

1k (Pers. 7)

2k (Pers. 8)

c. Luas daerah dibawah kurva dari waktu 0 sampai satuan waktu setelah

administrasi (𝐴𝑈𝐶0𝑡)

1k, i.v. (Pers. 9)

2k, i.v. (Pers. 10)

1k, p.o. (Pers. 11)

2k, p.o. (Pers. 12)


d. Luas daerah toal dibawah kurva (𝐴𝑈𝐶0∞)

1k, i.v. (Pers. 13)

2k, i.v. (Pers. 14)

1k, p.o. (Pers. 15)

2k, p.o. (Pers. 16)

e. Volume distribusi kompartemen sentral (𝑉𝑐)

1k, i.v. (Pers. 17)

2k, i.v. (Pers. 18)

1k, p.o. (Pers. 19)

2k, p.o. (Pers. 20)


f. Volume distribusi steady state (𝑉𝑠𝑠)

2k (Pers. 21)

g. Volume distribusi terminal (𝑉𝛽)

2k (Pers. 22) h. Klirens (𝐶𝑙)

1k 𝐶𝑙 =𝐾𝑉𝑐 (Pers. 23)


2k 𝐶𝑙 =𝐾10𝑉𝑐 (Pers. 24)
i. Waktu capai kadar plasma puncak (𝑇𝑚𝑎𝑥 )

1k, p.o. (Pers. 25)

j. Tetapan laju intrakompartemen (𝐾12 dan 𝐾21)

2k, i.v. (Pers. 26)

2k, p.o. (Pers. 27)

2k 𝐾12 =𝛼+𝛽−𝐾21 −𝐾10 (Pers. 28)


k. Tetapan laju eliminasi murni (𝐾10)

2k (Pers. 29)

l. Tetapan laju hibrida ( dan )

2k (Pers. 30)
m. Karakter parameter dasar 𝐶𝑝(𝑡) per-oral

1k, p.o. (Pers. 31)

2k, p.o. (Pers. 32)

JENIS-JENIS DARI MODEL FARMAKOKINETIK


model mammilary
Tubuh kita dapat dikatakan sebagai susunan, atau sistem dari
ruang-ruang berhubungan secara timbal-balik satu dengan yang
lainnya. Kompartimen bukan suatu daerah fisiologik atau anatomik yang
nyata, tetapi sebagai suatu jaringan atau kelompok jaringan yang
mempunyai aliran darah dan afinitas obat yang sama. Masing-masing
kompartemen dianggap obat terdistribusi secara merata,tercampur
secara cepat dan homogeny.
Dimana diasumsikan eliminasi obat terutama di dan dari
kompartemen sentral (hati dan ginjal) . Tidak menggambarkan
pembagian tubuh secara anatomis tetapi dilihat dari kecepatan perfusi
darah dan afinitas obat . Perfusi darah di kompartemen sentral akan
lebih cepat dibandingkan kompartemen jaringan transfer obat antar
kompartemen. Perpindahan obat dapat terjadi melalui reaksi orde nol
maupun orde kesatu/pertama.
Model fisiologik ”model aliran“
merupakan model farmakokinetik yang didasarkan atas data
anatomik dan fisiologik yang diketahui, konsentrasi xenobiotika di
jaringan diperkirakan melalui ukuran jaringan organ, aliran darah
melalui, pendekan laju aliran darah melalui organ atau jaringan.
Percobaan ditentukan berdasarkan perbandingan konsentrasi antara
jaringan dan darah.
Model-indenpenden farmakokinetik
pemodelan yang tidak bergantung pada suatu struktur pasti,
sehingga model ini juga disebut dengan analisis non-kompartemen.
Model Caternary
Terdiri atas kompartemen 2 yang bergabung menjadi 1 deret
kompartemen. Tidak sering digunakan karena tidak dapat dipakai pada
sebagian besar organ fungsional dalam tubuh yang dimana harus
secara langsung berhubungan dengan plasma.
Metode grafik
Metode sederhana, jika sebaran titik cenderung membentuk
kurva monofase model 1 kompartemen terbuka. Jika sebaran titik
cenderung membentuk kurva bifase model 2 kompartemen terbuka .
Selama fase eliminasi terjadi fluktuasi kadar obat sebaran titik data sulit
disimpulkan. menawarkan satu kriteria untuk membedakan model 1
atau multi kompartemen. Jika k12+k21≥20k Maka dapat diterangkan
dengan model 1 kompartemen. Hal ini didasarkan asumsi distribusi obat
sangat cepat seolah-olah 1 ruangan.
Metode regresi nonlinear
Membutuhkan perangkat computer. Praktek yang dilakukan,
data dihitung dulu dengan kalkulator setelah itu nilai parameter
dimasukan ke dalam perangkat lunak regresi non linear setelah input
parameter. Komputer akan menghitung secara iteratif sampai
paramater dari model menghasilkan kurva yang benar-benar pas
dengan data yang diterangkan. Jika kurva kadar obat berimpit
(goodness of fit)dengan data pengamatan maka model dianggap sesuai
untuk menerangkan data pengamatan.

KEUNTUNGAN

Adapun keuntungan dari model farmakokinetik yaitu :

1. Kita dapat memperkirakan kadar obat dalam plasma, jaringan, urin pada
berbagai pengaturan dosis, kecepatan absorpsi, metabolism, ekskresi
obat ke dalam urin.
2. Kita dapat menghitung dalam pengaturan dosis optimum.
3. Dapat menghitung konsentrasi obat dengan melihat farmakologik.
4. Dapat mengatur penyempurnaan obat.
5. menilai perbedaan laju atau tingkat ketersediaan farmasetika dan hayati
antar formulasi
6. bisa menjelaskan tentang interaksi obat.
DAFTAR PUSTAKA

I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Apt ; Rasmaya Niruri, S.Si., Apt, 2010,
Buku ajar toksikologi umum, Dr.rer.nat. Jurusan Farmakologi, UNUD.

Shargel, L., Yu, A., and Wu, S., 2005, Biofarmasetika dan Farmakokinetika
Terapan, Edisi kedua, Airlangga University Press, Surabaya. 167 – 187.

Anda mungkin juga menyukai