Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Inflasi

Dalam ekonomi, inflasi memiliki pengertian suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi merupakan proses suatu peristiwa dan bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya,
tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Dianggap inflasi jika terjadi proses
kenaikan harga yang terus-menerus dan saling memengaruhi. Penggunaan inflasi digunakan untuk
mengartikan peningkatan persediaan uang, yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya
harga. 

Penyebab Inflasi

a. Tarikan permintaan (Demand pull inflation)

Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan bertambahnya permintaan faktor-
faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap produksi menyebabkan harga faktor produksi
meningkat. Jadi, inflasi terjadi karena kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang
bersangkutan dalam situasi full employment . Inflasi yang ditimbulkan oleh permintaan total yang
berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga dikenal dengan istilah demand pull inflation. 

b. Desakan biaya (Cost push inflation) 


Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-
produk (output) yang dihasilkan ikut naik. 

Teori-teori Infasi

a. Teori Kuantitas (Irving Fisher) 


Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu 
1. jumlah uang yang beredar; 
2. psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang. 

b. Teori Keynes 
Inflasi terjadi karena: 
1. keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas kemampuan ekonominya; 
2. adanya perebutan rezeki antarkelompok. 

c. Teori Strukturalis 
Penyebab inflasi ialah: 
1. kekakuan (ketidakelastisan) penerimaan ekspor; 
2. kekakuan (ketidakelastisan) penawaran bahan makanan. 

Cara Menghitung Laju Inflasi


Untuk menghitung besarnya laju inflasi dapat digunakan Indeks Harga, sebagai berikut. 
Laju inflasi = x 100%

Keterangan: 
IHt = Indeks Harga tahun tertentu (dihitung) 
IHt–1 = Indeks Harga tahun sebelumnya 

Contoh 

Diketahui: 
Indeks Harga Konsumen bulan Maret 2005 = 150,65 
Indeks Harga Konsumen bulan Februari 2005 = 145,15 
Besarnya laju inflasi bulan Maret 2005 adalah: 

Laju Inflasi = 150,65 – 145,15 / 145,15 x 100% = 3,79% 


Termasuk inflasi ringan. 

Penggolongan Inflasi

a. Berdasarkan asal timbulnya inflasi 


1. Inflasi berasal dari dalam negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang
dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan
menjadi mahal. 
2. Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini
terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang. 

b. Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga 


Jika kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan inflasi tertutupinflasi tertutup (closed
beberapa barang tertentu secara kontinu disebut inflasi tertutup inflasi tertutupinflasi tertutup inflation),
dan apabila kenaikan harga terjadi secara keseluruhan disebut inflasi inflasi terbukaterbuka (open
inflation), sedangkan apabila serangan inflasi inflasi terbuka inflasi inflasi terbukaterbuka demikian
hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat
menahan uang lebih lama inflasi yang tak terkendaliinflasi yang tak terkendali disebabkan nilai uang terus
merosot disebut inflasi yang tak terkendali inflasi yang tak terkendaliinflasi yang tak terkendali
(hyperinflation). 

c. Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi


Berdasarkan parah atau tidaknya, inflasi dapat digolongkan: 
1. inflasi ringan (di bawah 10% setahun), 
2. inflasi sedang (antara 10%–30% setahun), 
3. inflasi berat (antara 30%–100% setahun), dan 
4. inflasi tak terkendali (di atas 100% setahun)

Anda mungkin juga menyukai