MATA KULIAH:
DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH :
ROSMIATI (191103113)
D3 KEBIDANAN
2019 – 2020
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan
– Nya tentu kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar – besarnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Judul Halaman.............................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................. 2
BAB I Pendahuluan..................................................................................... 4
BAB II Pembahasan..................................................................................... 5
1.1 Laratorium.............................................................................................. 5
1.1 Simpulan................................................................................................ 13
1.2 Saran...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu target pembangunan.
Upaya penurunan AKI (hamil,melahirkan, dan nifas) sangat dibutuhkan
pelayanan antenatal care yang berkualitas sesuai standar kebijakan Pemerintah,
yaitu sekurang-kurangnya empat kali selama kehamilan, satu kali pada trisemester
kedua,dan dua kali pada trisemester ketiga (Faranti dkk, 2015).
Badan kesehatan dunia WHO (word Health Organization) memperkirakan
sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang
berkaitan dengan kehamilannya yang dapat mengakibatkan kematian ibu dan
janin. Oleh karena itu, setiap wanita hamil perlu disedikitnya empat kali
kunjungan antenatal. Setiap kunjungan
ibu akan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kehamilan terutama
tentang tanda bahaya kehamilan tiap trimester yang dapat memicu terjadinya
komplikasi dan mengancam keselamatan baik ibu maupun janinnya (Sembiring,
2013).
Di Indonesia angka kematian ibu masih relatif tinggi. Menurut survey
demografi dari kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun jika
dibandingkan dengan SDKI tahun 1991 ,yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka ini sedikit menurun meskipun tidak terlalu signifikan. Target global
MDGs (Millenium development goals)
ke-5 adalah menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 102 per100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015. Mengacu dari kondisi saat ini, pontensi untuk
mencapai target MDGs ke-5 untuk menurunkan AKI adalah off track, artinya
diperlukan kerja keras dan sungguh-sungguh untuk mencapainya (Depkes RI,
2014).
Setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalankan kehamilannya dengan
sehat, bersalin dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Oleh karena itu,
setiap ibu hamil harus dapat dengan mudah mengakses fasilitas kesehatan untuk
mendapat pelayanan sesuai standar, termasuk deteksi kemungkinan adanya
4
masalah / penyakit yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan
janinnya (Ditbinkes Ibu, 2015)
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil merupakan
bagian dari AnteNatal Care terpadu (ANC terpadu) yang meliputi pemeriksaan
laboratorium rutin yaitu pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan kadar
hemoglobin darah dan pemeriksaan protein dalam urin kemudian pemeriksaan
laboratorium khusus yaitu pemeriksaan laboratorium yang dilakukan atas adanya
indikasi pada ibu hamil meliputi pemeriksaan kadar gula darah, Hepatitis B
(HbsAg), anti sifilis, HIV, malaria dan tuberkulosis (Permenkes RI, 2014)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian laboratorium?
2. Apa fungsi laboratorium?Bagaimana pemeriksaan laboratorium pada
ibu hamil?
C. TUJUAN UMUM
1. Menjelaskan tentang laboratorium.
2. Menjelaskan fungsi laboratorium.
3. Menjelaskan pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil.
D. TUJUAN KHUSUS
1. Agar ibu hamil tau pentingnya pemeriksaan laboratorium
2. Agar ibu hamil dapat mengetahui kegunaan laboratorium
3. Agar ibu dapat mengetahui keadaan janin dalam rahim melalui
laboraturium
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. 1 Laboratorium
1.1.1 Pengertian Laboratorium
Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat
bekerja”.Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti
aslinya, yaitu “tempat bekerja” khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.
Laboratorium adalah suatu ruangan atau kamar tempat melakukan kegiatan
praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat serta
adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap fasilitas air, listrik, gas dan
sebagainya (Sekarwinahyu, dkk., 2010:3).Menurut Decaprio (2013:16)
laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai
macam kegiatan penelitian (riset) pengamatan, pelatihan, dan pengujian ilmiah
sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai macam disiplin ilmu.
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang
kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Menurut Permenkes (2013).
6
Keberadaan laboratorium disuatu sekolah juga dapat mengoptimalkan
pembelajaran sains di sekolah tersebut, karena peserta didik tidak hanya
belajar dengan teori-teori yang ada tapi juga dapat mempraktekkan langsung
teori-teori tersebut. Selain itu, fungsi laboratorium yang paling utama menurut
Decaprio (2013:17) ialah:
a. Menyeimbangkan antara teori dan praktik, laboratorium sebagai
tempat untuk menguji sebuah teori sehingga akan dapat menunjang
pelajaran teori yang telah diterima secara langsung.
b. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam
menggunakan alat media yang tersedia didalam laboratorium.
c. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para peserta didik,
untuk memahami segala ilmu pengetahuan yang masih bersifat abstrak
sehingga menjadi bersifat konkrit dan nyata
d. Meningkatkan kegiatan-kegiatan yang berpusat pada pengembangan
keterampilan proses, baik ranah kognitif, psikomotorik, afektif dan
pembentukan sikap ilmiah
Tabel 1
Perubahan Nilai Laboratorium Akibat Perubahan Fisiologi Wanita Hamil
7
Perubahan Fisiologis Perubahan Nilai Laboratorium Pada
Kehamilan
Menurun 15-40%
d. Eritrosit
3. Fungsi Ginjal
Menurun 30%
a. Kreatinin serum
Menurun 30-40%.
8
b. Urea serum
Menurun 10-20%
a. Albumin
Meningkat 30-40%
b. Bilirubin
5. Metabolisme
9
B. Pemeriksaan Laboratorium pada ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil, bersalin dan nifas terbagi atas tiga
kelompok yaitu:
1. Pemeriksaan Rutin
Tabel 2
Pemeriksaan Laboratorium Rutin pada Ibu Hamil
1. Hemoglobin Ya Ya Ya
2. Golongan Ya
Darah
3. Tes pmct Ya
(HIV+IMS)
4 Protein urin Ya
Tabel 3
Pemeriksaan Laboratorium rutin pada daerah/situasi tertentu
No Jenis pemeriksaan Situasi/kondisi
1. Anti HIV - pada daerah epidemik
dan meluas
- pada daerah endemik
rendah wajib ditawarkan
pada ibu hamil dengan
TB dan IMS
2. Malaria Pada daerah endemi
Tabel 4
Pemeriksaan Laboratorium Rutin Atas Indikasi Penyakit
10
Catatan:
a. Pemeriksaan laboratorium/penunjang wajib dikerjakan sesuai tabel di atas.
Apabila di fasilitas tidak tersedia, maka tenaga kesehatan harus merujuk
ibu hamil ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
b. Di daerah epidemi HIV meluas dan terkonsentrasi, tenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan wajib menawarkan tes HIV kepada semua
11
ibu hamil secara inklusif pada pemeriksaan laboratorium rutin lainnya saat
pemeriksaan antenatal atau menjelang persalinan.
c. Di daerah epidemi HIV rendah, penawaran tes oleh tenaga kesehatan
diprioritaskan pada ibu hamil dengan IMS dan TB secara inklusif pada
pemeriksaan antenatal atau menjelang persalinan
d. Di daerah endemis malaria, semua ibu hamil wajib dilakukan pemeriksaan
malaria dengan menggunakan RDT. Menurut WHO pemeriksaan malaria
dengan RDT harus dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopik.
Pemeriksaan RDT digunakan untuk skrining dan diagnosis pada keadaan
sebagai berikut :
a) Tenaga kesehatan yang jauh dari fasilitas mikroskop
b) Penanganan massal di daerah endemis yang jauh dari fasilitas
kesehatan
c) Investigasi pada saat kejadian luar biasa dan survei prevalensi malaria
d) Pemeriksaan diri sendiri oleh tenaga terlatih secara individu maupun
kelompok
e) Pemeriksaan di luar jam kerja laboratorium puskesmas, klinik atau
rumah sakit
f) Pemeriksaan pada penderita yang diduga mengalami resisten obat atau
tidak respon terhadap obat malaria
e. Pemeriksaan OGCT dilakukan atas indikasi pada fasilitas pelayanan
kesehatan yang memungkinkan.
f. Untuk pemeriksaan anti HIV harus menggunakan strategi III diagnostik
yaitu pemeriksaan diagnostik menggunakan tiga reagen dengan
sensitivitas dan spesifitas yang berbeda seperti rekomendasi berikut:
12
Pemeriksaan wajib pada ibu hamil :
1. Haemaglobin
2. Haematokrit
3. Thrombosit
4. Eritrosit
5. Leukosit
6. Hepatitis (HBSAG)
7. Urinalisa
8. Golongan Darah
9. HIV
10. Iinfeksi Menular Seksual (IMS)
13
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Laboratorium adalah suatu ruangan atau kamar tempat melakukan
kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat
serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap fasilitas air, listrik, gas dan
sebagainya (Sekarwinahyu, dkk., 2010:3). Laboratorium Klinik adalah
laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen
klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Menurut Permenkes (2013).
3.2 SARAN
Demi kemajuan dan perbaikan makalah ini diharapkan sran yang
membangun dari pembaca agar penulis bisa lebih baik lagi kedepannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sukorini, Usi, Nugroho, D.K., Rizki, M., Hendriawan P.J., B. 2010. Pemantapan
Mutu Internal Laboratorium Klinik. Kanal Medika dan Alfa Media Citra.
Yogyakarta.
15
16