Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

APLIKASI PENELITIAN EVIDENCE DALAM KEBIDANAN DAN


PRINSIP APLIKASI HASIL PENELITIAN DALAM PRAKTIK
KEBIDANAN

Dosen Pengampuh : Dechoni R, S. ST., MPH

Oleh :

1. Anggi Veren Nita (222207119)


2. Indah Purwati (222207149)
3. Naifatu Huawida (222207144)
4. Neng Nadila Novianty (222207132)
5. Ni Wayan Murni Asih (222207114)
6. Putri Lestari (222207116)
7. Rana Ismawati (222207121)
8. Rita Rahmawati (222207137)
9. Salma Amilia Azzahra (222207148)
10.Sulistio Wati (222207142)
11.Teti Anjani (222207154)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S-1)


FAKULITAS KESEHATAN UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD
YANI YOGYAKARTA
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Aplikasi Penelitian Evidence Dalam Kebidanan dan Prinsip Aplikasi Hasil
Penelitian Dalam Praktik Kebidanan.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Evidence Based Medicine (EBM) Kebidanan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Aplikasi
Penelitian Evidence Dalam Kebidanan dan Prinsip Aplikasi Hasil Penelitian
Dalam Praktik Kebidanan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman, dan selaku dosen


pembimbing Mata Kuliah Evidence Based Medicine Kebidanan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 13 maret 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................I
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................3
A. Latar belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Derajat kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan
tinggi rendahnyaangka kematian maternal dan angka kematian perinatal.
Pada saat ini angka kematian maternal dan perinatal di Indonesia masih
terbilang cukup tinggi di lingkunga ASEAN, Hal ini menunjukan bahwa
kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya
kebidanan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan
lebih bermutu.
Menurut definisi WHO, kematian maternal ialah kematian seorang
wanita waktu hamilatau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan
oleh sebab apa pun, terlepas dari tuanyakehamilan dan tindakan yang
dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. (Sarwono, 2010).
Berdasarkan tingginya angka kematian ibu dan perinatal yang
dialami sebagian besarnegara berkembang, maka WHO menetapkan salah
satu usaha yang sangat penting untukdapat mencapai peningkatan
pelayanan kebidanan yang menyeluruh dan bermutu
yaitudilaksanakannnya praktek berdasar pada evidence based. Dimana
bukti secara ilmiah telahdibuktikan dan dapat digunakan sebagai dasar
praktek terbaru yang lebih aman dandiharapkan dapat mengendalikan
asuhan ke bidanan sehingga mampu memberikan pelayananyang lebih
menyeluruh dan bermutu dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu
danangka kematian perinatal.
Bidan dalam memberikan asuhan harus bermitra dengan
perempuan, memberikewenangan pada perempuan, asuhan secara
individual/perorangan, asuhan secara terus menerus dan berkelanjutan,
praktik secara otonom, dan mempraktikkan asuhan yang berbasis bukti
(evidence based care) (ICM, 2005).
Pada awal gerakan praktik berbasis bukti, banyak Bidan yang
menanggapi dengan antusias dengan potensi untuk perubahan. Pentingnya
hal ini adalah adalah sumber dari publikasi yang berkualitas yang
sebelumnya tidak tersedia untuk bidan, asuhan efektif terutama di
Kehamilan dan Persalinan (Enkin et al. 1989). Praktek berdasarkan bukti
terlihat menawarkan alat yang ampuh untuk mempertanyakan dan meneliti
model kebidanan yang digunakan dalam asuhan yang telah mendominasi
dekade sebelumnya (Page 1996; Renfrew 1997; Wickham 2000; Munro
dan Spiby 2001; Brucker dan Schwarz 2002; Bogdan-Lovis dan Sousa
2006).
Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya
pada dunia kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah
tindakan–tindakan yang tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan
merugikan bagi pasien,terutama pada proses persalinan yang diharapkan

3
berjalan dengan lancar dan aman sehingga dapat menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi. Evidenced Based Midwifery
(EBM) ini sangat penting peranannya pada duniakebidanan karena dengan
adanya EBM maka dapat mencegah tindakan – tindakan yangtidak
diperlukan atau tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi pasien,terutama
pada proses persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan aman
sehingga dapat menurunkanangka kematian ibu dan angka kematian bayi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh jurnal Systematic
review of randomized controlled trials?
2. Apa pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh jurnal Systematic
review of cohort studies?
3. Apa pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh jurnal Systematic
review of case –control studies
4. Apa pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh jurnal Individual
case – control study?
5. Apa pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh jurnal Case series?
6. Apa pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh jurnal Expert
opinion?
7. Apa saja prinsip aplikasi hasil penelitian dalam praktik kebidanan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh
jurnal Systematic review of randomized controlled trials?
2. Untuk mengetahui pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh
jurnal Systematic review of cohort studies?
3. Untuk mengetahui pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh
jurnal Systematic review of case –control studies
4. Untuk mengetahui pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh
jurnal Individual case – control study?
5. Untuk mengetahui pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh
jurnal Case series?
6. Untuk mengetahui pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh
jurnal Expert opinion?
7. Untuk mengetahui saja prinsip aplikasi hasil penelitian dalam praktik
kebidanan?

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sistematic review of randomized controlled trials


Randomized Control Trials (RCT) merupakan uji acak terkendali atau uji
acak terkontrol adalah prosedur yang umumnya digunakan pada uji coba
obat atau prosedur medis. RCT melibatkan proses pemberian perlakuan
kepada subjek secara acak. RCT dianggap sebagai bukti ilmiah paling
terpecaya dalam bidang keperawatan dan kesehatan karena
menghilangkan kausalitas palsu dan bias. RCT terutama digunakan pada
penelitian klinis, namun juga dapat digunakan untuk sektor lainnya seperti
pengadilan, pendidikan, dan penelitian sosial (“Uji acak terkendali,”2016)
Kelebihan :
 Dapat meningkatkan bukti dari peneliti sebelumnya dan mewakili
informasi dari berbagai pertanyaan penelitian yang tersedia dalam
penelitian tersebut.
 Dapat memberikan bukti kuat adanya hubungan sebab akibat, dan
merupakan desain yang sesuai dipakai untuk meneliti obat-obatan
baru. Selain itu penelitian dapat menghasilkan penelitian yang
lebih valid dan cepat dibandingkan penelitian observasional.
Kekurangan :
 Membutuhkan waktu cukup lama untuk memenuhi persyaratan
dari pertanyaan penelitian, dan juga dalam menemukan literature
secara menyeluruh terkadang dapat melewatkan beberapa study
penting yang dapat mempengaruhi kesimpulan.
 Mahal dan memakan waktu, tidak semua pertanyaan penelitian
dapat dijawab dengan desain eksperimen karena ada masalah etika,
frekuensi luaran yang jarang dan cenderung membatasi lingkup
penelitian serta standar intervensi exposure mungkin berbeda
dengan kondisi yang sesungguhnya dipopulasi.
2. Systematic review of cohort studies
Merupakan penelitian dengan pendekatan longitudinal yang
berbeda dengan pendekatan secara lintas sektor. Penelitian ini dilakukan
pada subjek perorangan dari waktu ke waktu, mrnghasilkan data dalam
jarak waktu tertentu, sehingga mengurangi kemungkinan bias akibat
kesalahan pengambilan sampel. Namun, kajian kohort menghabiskan
biaya yang tidak sedikit, memakan waktu yang lama, dan
kemungkinannya relatif besar untuk kehilangan subjek penelitian
(“Kohort,”2016)
Ada kelebihan dan kekurangan dalam proses systematic review.
Misalnya, perlu waktu lama untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

5
semua studi tunggal untuk direview. Namun, biaya yang dikeluarkan
dalam melakukan penelitian systematic review umumnya lebih murah
daripada melakukan studi lapangan, dan hasilnya lebih inklusif serta
meyakinkan dari pada studi tunggal (Ungvarsky, 2017)
3. Systematic review of case – control studies
Systematic review of case control study atau tinjauan sistematis
dari studi kasus kontrol adalah sebuah metode penelitian yang digunakan
untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan mensintesis semua bukti ilmiah
yang tersedia tentang sebuah topik tertendu dalam dalam suatu bidang
studi. Pada jenis studi ini, peneliti melakukan evaluasi terhadap studi
kasus-kontrol yang relevan untuk memperoleh hasil yang akurat dan
terpercaya.
Kelebihan :
 Dapat menghasilkan bukti yang kuat mengenai hubungan
sebab-akibat antara faktor risiko dan penyakit
 Dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dari studi
kasus-kontrol yang ada dan memberikan panduan bagi
penelitian selanjutnya
 Dapat menyediakan bukti yang berguna bagi pengambilan
keputusan dalam pengembangan kebijakan kesehatan
Kekurangan :
 Membutuhkan waktu dan sumber daya yang besar untuk
melakukan penelitian secara menyeluruh.
 Terkadang terdapat heterogenitas dalam studi kasus-kontrol
yang dianalisis, yang dapat menyulitkan untuk membuat
kesimpulan yang jelas.
 Terkadang sulit untuk memperoleh akses ke semua studi kasus-
kontrol yang relevan yang telah dilakukan.
4. Individual case - control stud (ICCS)
Individual case – control study atau studi kasus – kontrol individu
adalah suatu jenis penelitian observasional yang membandingkan
karakteristik individu yang memiliki suatu penyakit (kasus) dengan
individu yang tidak memiliki penyakit (kontrol) untuk menentukan faktor-
faktor risiko yang terkait dengan penyakit tersebut.
Kelebihan :
 Mampu mengidentifikasi faktor risiko yang jarang terjadi pada
popilasi umum, karena ICCS hanya memilih kasus – kasus
yang sudah ada.
 ICCS memungkinkan untuk memeriksa lebih dari satu faktor
risiko untuk suatu penyakit tertentu.

6
 ICCS dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan
dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis
penelitian lainnya.
Kekurangan :
 ICCS hanyan dapat mengevaluasi satu penyakit pada satu
waktu.
 ICCS memerlukan jumlah kasus dan kontrol yang cukup besar
untuk mendapatkan hasil yang valid.
 ICCS mungkin rentan terhadap bias seleksi dan informasi,
terutama jika kasus dan kontrol dipilih dari populasi yang
berbeda.
5. Case Series
Studi laporan seri adalah suatu rancangan penelitian yang
menggambarkan sekelompok kasus dengan diagnosa yang sama.
Rancangan penelitian ini juga tergolong rancangan yang kuno sehingga
jarang digunakan lagi.
Case series merupakan studi epidemiologi deskriptif tentang
serangkaian kasus, yang berguna untuk mendeskripsikan spektrum
penyakit, manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus. Case
series banyak dijumpai dalam literatur kedokteran klinik. Tetapi desain
studi ini lemah untuk memberikan bukti kausal, sebab pada case series
tidak dilakukan perbandingan kasus dengan non-kasus. Case series dapat
digunakan untuk merumuskan hipotesis yang akan diuji dengan desain
studi analitik.
Kelebihan :
 Menginfirmasikan kepada pasien dan dokter tentang
riwayat alamiah penyakit dan faktor prognostik
 Mudah dan murah dilakukan di RS
 Menolong menghasilkan hipotesis
Kekurangan :
 Kasus tidak mewakili populasi dimana kasus berasal
 Tidak ada kelompok pembanding
 Tidak ada denominator
 Tidak dapat digunakan untuk menguji hipotesis karena
tidak ada kelompok pembanding.
6. Expert Opinion
Expert opinion atau opini ahli adalah pandangan atau penilaian yang
diberikanoleh seorah ahli atau pakar di bdiang tertentu verdasarkan
pengetahuan dan pengalaman mereka. Opini ahli ini biasanya diberikan
untuk memecahkan masalah atau memberikan saran dalam situasi yang
kompleks atau kontroversial.

7
Kelebihan :
 Memberikan perspektif yang berbeda dan lebih luas
mengenai suatu masalah.
 Dapat memberikan solusi yang lebih tepat dan efektif
karena berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang
luas.
 Dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih
baik dalam situasi yang komplek atau kontroversial.
Kekurangan :
 Dapat dianggap subjek dan kurang akurat karena
berdasarkan pada sudut pandang individu
 Dapat memakan biaya yang tinggi karena memerlukan
waktu dan sumber daya untuk mengumpulkan informasi
dan mengonsultasikan para ahli.
 Dapat menjadi tidak relevan jika tidak diperbaharui dengan
informasi terbaru atau perubahan dalam situasi.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistematic review of randomized controlled trials, Randomized Control
Trials (RCT) merupakan uji acak terkendali atau uji acak terkontrol
adalah prosedur yang umumnya digunakan pada uji coba obat atau prosedur
medis. RCT melibatkan proses pemberian perlakuan kepada subjek secara
acak. RCT dianggap sebagai bukti ilmiah paling terpecaya dalam bidang
keperawatan dan kesehatan karena menghilangkan kausalitas palsu dan bias.
Systematic review of cohort studies, merupakan penelitian dengan
pendekatan longitudinal yang berbeda dengan pendekatan secara lintas sektor.
Penelitian ini dilakukan pada subjek perorangan dari waktu ke waktu,
mrnghasilkan data dalam jarak waktu tertentu, sehingga mengurangi
kemungkinan bias akibat kesalahan pengambilan sampel.
Systematic review of case – control studies, Systematic review of case
control study atau tinjauan sistematis dari studi kasus kontrol adalah sebuah
metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan
mensintesis semua bukti ilmiah yang tersedia tentang sebuah topik tertendu
dalam dalam suatu bidang studi. Pada jenis studi ini, peneliti melakukan
evaluasi terhadap studi kasus-kontrol yang relevan untuk memperoleh hasil
yang akurat dan terpercaya.
Individual case - control stud (ICCS), individual case – control study
atau studi kasus – kontrol individu adalah suatu jenis penelitian observasional
yang membandingkan karakteristik individu yang memiliki suatu penyakit
(kasus) dengan individu yang tidak memiliki penyakit (kontrol) untuk
menentukan faktor-faktor risiko yang terkait dengan penyakit tersebut.
Case series merupakan studi epidemiologi deskriptif tentang serangkaian
kasus, yang berguna untuk mendeskripsikan spektrum penyakit, manifestasi
klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus.
Expert opinion atau opini ahli adalah pandangan atau penilaian yang
diberikanoleh seorah ahli atau pakar di bdiang tertentu verdasarkan
pengetahuan dan pengalaman mereka. Opini ahli ini biasanya diberikan untuk
memecahkan masalah atau memberikan saran dalam situasi yang kompleks
atau kontroversial.

9
DAFTAR PUSTAKA

Murad, M. H., Sultan, S., Haffar, S., & Bazerbachi, F. (2018). Methodological
quality and synthesis of case series and case reports. BMJ Evidence-Based
Medicine, 23(2), 60-63.
Shea, B. J., Grimshaw, J. M., Wells, G. A., Boers, M., Andersson, N., Hamel,
C., ... & Bouter, L. M. (2007). Development of AMSTAR: a measurement
tool to assess the methodological quality of systematic reviews. BMC
medical research methodology, 7(1), 10.
Murad, M. H., Asi, N., Alsawas, M., Alahdab, F., Newberry, S. J., & Jaeschke, R.
(2018). Methodological quality and synthesis of case series and case
reports: a systematic review. Journal of clinical epidemiology, 95, 96-106.
Szklo, M., & Nieto, F. J. (2019). Epidemiology: Beyond the Basics. Jones &
Bartlett Learning.
Fletcher, R. H., & Fletcher, S. W. (2014). Clinical Epidemiology: The Essentials.
Lippincott Williams & Wilkins.
Ungvarsky, J. (2017). Systematic review. Dalam Salem Press Encyclopedia.
Salem Press; ers.
Gerstman, B Burg. 2003. Epidemiology Kept Simple : An Introduction
Traditional and Modern Epidemiology. Canada : Wiley-Liss Inc
Murti, Bhisma. 1997. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press
Kestenbaum, Bryan. 2009. Biostatistic and Epidemiology : An Introduction to
Clinical Research. New York : Springer

10

Anda mungkin juga menyukai