Anda di halaman 1dari 10

EVIDENCE BASED KEPERAWATAN

KOMUNITAS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
1. FormasiLumbantobing (180204098) 9. Silva Viranty (180204089)
2. NurulAini (180204092) 10. Nadia Aramita (180204016)
3. JuhriSahpitra (180204090) 11. ArniatSiswiNazara (180204001)
4. HemmiaFlorenta (180204088) 12. AldriElieserTarigan(180204049)
5. MeditaAngnasari (180204092) 13. AlhamdikaAnsyahri (180204036)
6. LilisOktavia (180204091) 14. RizkyYantiSagala(180204023)
7. Anggi Lestari (180204084) 15. Erin YohanaPakpahan(180204004)
8. Sri Nova Ningsih (180204046) 16. MaulaYani (180204015

Dosen : Ns.Rinco Siregar, S.Kep., Mns

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmatnya kita
dapat menyusun makalah ” EVIDENCE BASED KEPERAWATAN KOMUNITAS” ini
walaupun masih banyak terdapat kekurangan didalamnya. Dan kami juga berterimah kasih
kepada Dosen Keperawatan komunitas kami, bapak Ns.Rinco Siregar, S.Kep., Mns yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah yang kami susun ini dapat berguna dalam menambah
wawasan serta pengetahuan kita semua.Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami
susun ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu,kami
berharap ada kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat dimasa yang akan
datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapa pun yang
membacanya.Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kata kata yang kurang
berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang dapat membangun dimasa depan.

Medan,21 Desember 2020

Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang


Evidence Based Practice (EBP) merupakan upaya untuk mengambil keputusan
klinis berdasarkan sumber yang paling relevan dan valid. Oleh karena itu EBP
merupakan jalan untuk mentransformasikan hasil penelitian ke dalam praktek sehingga
perawat dapat meningkatkan “quality of care” terhadap pasien. Selain itu implementasi
EBP juga akan menurunkan biaya perawatan yang memberi dampak positif tidak hanya
bagi pasien, perawat, tapi juga bagi institusi pelayanan kesehatan. Sayangnya
penggunaan bukti-bukti riset sebagai dasar dalam pengambilan keputusan klinis seperti
seorang bayi yang masih berada dalam tahap pertumbuhan.
Based Practice (EBP), merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam
praktik perawatan kesehatan, yang berdasarkan evidence atau fakta. Selama ini,
khususnya dalam keperawatan, seringkali ditemui praktik-praktik atau intervensi yang
berdasarkan “biasanya juga begitu”. Sebagai contoh, penerapan kompres dingin dan
alkohol bath masih sering digunakan tidak hanya oleh masyarakat awam tetapi juga
oleh petugas kesehatan, dengan asumsi dapat menurunkan suhu tubuh lebih cepat,
sedangkan penelitian terbaru mengungkapkan bahwa penggunaan kompres hangat dan
teknik tepid sponge meningkatkan efektifitas penggunaan kompres dalam menurunkan
suhu tubuh. Merubah sikap adalah sesuatu yang sangat sulit, bahkan mungkin hal yang
sia-sia. Orang tidak akan bisa merubah adat orang lain, kecuali orang-orang di dalamnya
yang merubah diri mereka sendiri.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk untuk mengetahui EBP dalam
keperawatan komunitas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi EBP
Menurut Sackeett. et al (2009) EBP adalah sebagai suatu sintesis dan
penggunaan temuan ilmiah dari berbagai jenis penelitian termasuk randomized
control trial, penelitian deskriptif. informasi dari laporan kasus dan pendapat pakar.
Pendapat lain dari Dharma (2011) mendefinisikan EBP sebagai suatu integrasi
(lebih dari 1 penelitian dari bukti hasil penelitian terbaik yang telah melalui tahapan
telah dan sintesis yang digunakan sebagai dasar dalam praktik keperawatan dan
memberikan manfaat bagi penerima layanan keperawatan.

B. Tujuan EBP
Tujuan EBP memberikan data pada perawat praktisi berdasarkan bukti ilmiah
agar dapat memberikan perawatan secara efektif dengan menggunakan hasil
penelitian yang terbaik. menyelesaikan masalah yang ada di tempat pemberian
pelayanan terhadap pasien, mencapai kesempurnaan dalam pemberian asuhan
keperawatan dan jaminan standar kualitas dan untuk memicu adanya inovasi
(Grinspun, Virani & Bajnok. 2001/2002)

C. Langkah-langkah dalam EBP

Terdapat 5 langkah dalam EBP, yaitu:

a. Berefleksi terhadap praktek keperawatan dan mengidentifikasi ara yang masih tidak
pasti
b. Menterjemahkan area yang masih tidak pasti tersebut menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang fokus dan dapat dicari jawabannya
c. Mencari literature terkait hasil penelitian yang menggunakan desain penelitian yang
sesuai untuk membantu dalam menjawab pertanyaan pada langkah 2
d. Mengkritisi penelitian
e. Mengubah praktek keperawatan jika hasil penelitian yang dikritisi menyarankan hal
tersebut.
D. Penerapan EBP dalam Proses Keperawatan

Proses keperawatan merupakan cam berpikir perawat tentang bagaimana


mengorganisir perawatan terhadap individu, keluarga dan komunitas. Banyak manfaat
yang dapat diperoleh dalam proses ini, antara lain membantu meningkatkan kolaborasi
dengan tim kesehatan, menurunkan biaya perawatan, membantu orang lain untuk
mengerti apa yang dilakukan oleh perawat, diperlukan untuk standar praktek
profesional, meningkatkan partisipasi klien dalam perawatan meningkatkan otonomi
pasien, meningkatkan perawatan yang spesifik untuk masing-masing individu,
meningkatkan efisiensi, menjaga keberlangsungan dan koordinasi perawatan dan
meningkatkan kepuasan kerja (Wilkinson 2007"). Dalam proses keperawatan, terdapat
banyak aktivitas pengamtilan keputusan dari saat tahap pengkajian, diagnosis,
perencanaan. implementasi dan evaluasi. Pada setiap fase proses keperawatan tersebut,
hasil-hasil penelitian dapat membantu perawat dalam membuat keputusan dan
melakukan tindakan yang mempunyai dasar rasional hasil penelitian yang kuat.

a. Tahap pengkajian
Pada tahap ini, pemwat mengumpulkan informasi untuk mengkaji kebutuhan pasien
dari berbagai sumber Informasi dapat diperoleh meinlui wawancara dengan pasien,
anggota keluarga, perawat yang lain, atau tenaga kesehatan yang lain dan juga
dapat melalui rekam medis, dan observasi. Masing-masing surnber tersebut
berkontribusi secara unik terhadap hasil pengkajian secara keseluruhan. Hasil
penelitian yang dapat digunakan dapat berupa hal yang terkait dengan cara terbaik
untuk mengumpulkan informasi, tipe informasi apa yang perlu diperoleh,
bagaimana menggabungkan seluruh bagian data pengkajian, dan bagaimana
meningkatkan akurasi pengumpulan informasi. Hasil penelitian juga dapat
membantu perawat dalam memilih alternative metode atau bentuk untuk tipe
pasien, situasi maupun pada tempat pelayanan tertentu

b. Tahap penegakkan diagnosis keperawatan


Hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain adalah hal yang terkait membuat
diagnosis keperawatan secara lebih akurat dan frekuensi terjadinya masing masing
batasan karaktersitik yang terkait dengan suatu diagnosis keperawatan
c. Tahap perencanaan
Pada tahap ini, hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain hasil penelitian
yang mengindikasikan intervensi keperawatan tertentu yang efektif untuk
diaplikasikan pada suatu budaya tertentu, tipe dan masalah tertentu, dan pada
pasien tertentu.

d. Tahap intervensi implementasi


Idealnya, perawat yang bertanggung jawab akan melakukan intervensi keperawatan
yang sebanyak mungkin didasarkan pada hasil-hasil penelitian

e. Tahap evaluasi
Pada tahap ini, evaluasi dilakukan untuk menilai apakah intervensi yang dilakukan
berdasarkan perencanaan sudah berhasil dan apakah efektif dari segi biaya. Hasil
penelitian yang dapat digunakan pada tahap ini adalah hal yang terkait keberhasilan
ataupun kegagalan dalam suatu pemberian asuhan keperawatan.

E. Hambatan dalam Penggunaan Hasil-hasil Penelitian Keperawatan

Hambatan yang dijumpai dalam penggunaan hasil-hasil penetitian keperawatan


terkait karakteristik penelitian, perawat, organisasi dan profesi keperawatan menurut
Polit &Hungler (1999) adalah:
a. Karakteristik penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh perawat kadang tidak dapat meniamin bahwa hal
tersebut dapat ditemukan dalam praktek schari-hari Hal ini terbuku desan, penelitian
yang digunakan, proses dalam pemilihan sampel, instrument yang digunakan untuk
mengumpulkan data, atau analisis data yang dilakukan

b. Karakteristik perawat
Masih banyak perawat yang belum mengetahui cara mengakses hasil-hasil
penelitian, mengkritisi hasil penelitian sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
Selain ituterdafat adanya resistensi terhadap perubahan.

c. Karakteristik organisasi tempat kerja


Di beberapa termpat, suasana tempat kerja tidak mendukung adanya penggunaan
hasil penelitian. Dibutuhkan semangat dan rasa ingin tahu terhadap hal baru dan
keterbukaan

d. Karakteristik Profesi Keperawatan


Masih adanya kesulitan untuk menggabungkan antara pelawat klinis dan perawat
peneliti untuk berinteraksi dan berkolaborasi terkait penelitian

F. Hal Yang Dapat Dilakukan Untuk Meningkatkan EBP


Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan EBP Secara umum usaha yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan EBP adalah:
a. Meningkatkan akses terhadap hasil-hasil penelitian
b. Mengajarkan ketrampilan untuk mengkritisi hasil penel
c. Mengadakan konferensi terkait penggunaan hasil-hasil penelitian
d. Membuat jumal yang memuat hasil penelitian

Contoh Analisis Jurnal


1. Judul Jurnal
PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI BALAI PSTW UNIT
BUDI LUHUR YOGYAKARTA
Analisa PICO
P I C O
Berdasarkan studi Penelitian ini Model pada hasil analisis
pendahuluan yang merupakan penelitian ini yang telah
dilakukan peneliti eksperimental adalah one group dilakukan dapat
pada tanggal 7 dengan desain pretest-posttest ditarik
Desember 2016 di penelitian yaitu design kesimpulan
Balai PSTW Unit quasi bahwa tekanan
Budi Luhur eksperimental Melakukan analisa darah sistolik
diperoleh data design untuk sebelum dan dan diastolik
jumlah semua mengetahui susdah terapi lansia penderita
lansia sebanyak 88 pengaruh relaksasi benson hipertensi di
orang laki-laki dan benson terhadap Balai PSTW
perempuan dengan penurunantekanan Unit Budi Luhur
usia rentang 57-94 darah pada lansia sebelum
tahun yang penderita melakukan
ditempatkan pada hipertensi. relaksasi benson
wisma. Dari hasil Model pada masuk kategori
observasi penelitian ini hipertensi sedang
pemeriksaan adalah one group (56,7%).Rata-
tekanan darah pretest-posttest rata tekanan
lansia yang design yaitu darah sistolik
mengalami eksperimen dengan turun sebesar
hipertensi sebanyak menggunakan satu 11,03 mmHg dan
30 orang. kelompok tanpa rata-rata tekanan
Populasi dalam kelompok darah diastolik
penelitian ini pembanding turun sebesar
adalah lansia yang (kontrol). 5,54 mmHg
berusia ≥60 tahun dengan
sebanyak 30 orang diberikannya
terdiri dari laki-laki relaksasi benson
dan perempuan di selama 7 hari.
Balai PSTW Unit Ada pengaruh
Budi Luhur. sampel relaksasi benson
berjumlah 30 terhadap
responden terdiri penurunan
dari 9 laki-laki dan tekanan darah
21 perempuan yang lansia penderita
menderita hipertensi di
hipertensi dan tidak Balai PSTW
menggunakan Unit Budi Luhur.
kelompok kontrol.

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
EBP merupakan suatu pendekatan pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan
dalam organisasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi di dalamnya adalah ilmu
pengetahuan atau teori yang ada dengan pengalaman dan bukti-bukti nyata yang baik
(pasien dan praktisi).
Metode yang dapat digunakan untuk merumuskan pertanyaan EBP adalah metode
yang dikenal dengan istilah PICO yaitu
P: Patient/population/problem (gambaran sekelompok pasien yang memiliki
masalah),
I: Intervention/treatment (intervensi atau prosedur utama),
C: Comprasion Intervention/treatment (intervensi alternatif atau standar yang
dibandingkan dengan intervensi utama),
O: Outcome (hasil yang diharapkan).

2. SARAN
Berbagai pihak bisa melaksakan atau mengimplementasikan EBP dalam lingkup
keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai