Bab 2 PDF
Bab 2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Implementasi
“Pelaksanaan; penerapan.”
2.1.2 Auditing
kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematik, oleh pihak
yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut”
12
13
adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien disajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum di Indonesia. Hubungan asersi manajemen dengan tujuan umum audit adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Hubungan Asersi Manajemen dan Tujuan Umum Audit
laporan keuangan
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP
Sedangkan, jika ditinjau dari jenis pemeriksaan, audit dapat dibedakan atas:
4. Computer Audit
System.
berikut:
yaitu:
1. Auditor Independen
ijazah yang dipersamakan, telah mendapat gelar akuntan dari Panitia Ahli
Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan dan mendapat izin praktik dari Menteri
Keuangan.
2. Auditor Pemerintah
3. Auditor Internal
telah dipatuhi. Pada BUMN, auditor internal berada di bawah Satuan Pengawasan
Internal (SPI).
yang memberikan jasanya untuk keperluan negara dan unit-unit organisasi negara.
management letter dan bertanggung jawab terhadap fee audit dari klien.
auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit, dan me-
untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana,
dilaksanakan.
sesuai dengan kapasitasnya. Partner atau rekan merupakan pemilik KAP sehingga
18
terhadap proses audit. Manajer sebagai pengawas audit ketika auditor senior
1. “Jasa Assurans” adalah jasa Akuntan Publik yang bertujuan untuk memberikan
2. “Jasa audit atas informasi keuangan historis” adalah perikatan asurans yang
dari suatu laporan keuangan, atau laporan yang dilampirkan dalam suatu
laporan keuangan.
3. “Jasa reviu atas informasi keuangan historis” adalah perikatan asurans yang
4. “Jasa asurans lainnya” adalah perikatan asurans selain jasa audit dan reviu atas
informasi keuangan historis. Yang termasuk jasa asurans lainnya antara lain
antara lain adalah jasa audit kinerja, jasa internal audit, jasa perpajakan, jasa
Auditor wajib memodifikasi opininya dalam laporan auditor jika (a) auditor
secara keseluruhan tidak bebas dari salah saji yang material dan (b) auditor
tidak berhasil memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
salah saji, baik secara individual atau agregat adalah material, tetapi
auditor tidak berhasil memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
bahwa dampak salah saji yang tidak ditemukan mungkin material tapi
tidak pervasif.
audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan bahwa salah saji, baik secara
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk dijadikan dasar
21
Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan
izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan
KAP, yaitu (a) Kantor Internasional Empat Besar; (b) Kantor nasional; (c) Kantor
regional dan dan kantor lokal yang besar; (d) Kantor lokal kecil. Dengan penjelasan
sebagai berikut:
perusahaan besar baik di Amerika Serikat dan seluruh dunia serta juga banyak
b. Kantor nasional, memberikan jasa yang sama seperti KAP Empat Besar dan
internasional.
c. Kantor regional dan kantor lokal yang besar, memiliki staf profesional lebih
dari 50 orang. Diantara KAP tersebut ada yang hanya memiliki satu kantor
asosiasi KAP guna berbagi sumber daya untuk hal-hal seperti informasi teknis
profesional pada kantor yang hanya memiliki satu cabang. KAP ini melakukan
audit dan jasa-jasa terkait terutama untuk usaha kecil dan usaha nirlaba.
Banyak kantor lokal kecil yang tidak melakukan audit, namun hanya
membidangi standar-standar akuntansi, auditing, kode etik, dan kendali mutu pada
tatanan global dengan 167 organisasi anggota di 127 negara, yang mewakili lebih
dari 2,5 juta akuntan di seluruh dunia. (Arens, 2015:36). Keanggotaan Indonesia di
IFAC diwakili oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Sebagai anggota IFAC
Obligation (SMO). SMO berisi 7 kewajiban yang harus dipatuhi oleh seluruh
demi menghasilkan kualitas yang tinggi dan penguatan profesi akuntan. Dari
ketujuh SMO tersebut, SMO No. 3 yang menjadi dasar kewajiban IAPI untuk
23
untuk bidang audit, pengendalian mutu, review, jasa asurans lain, dan jasa lain yang
terkait. Guna meningkatkan kualitas dan keseragaman praktek di seluruh dunia dan
mengeluarkan persyaratan mengenai berbagai fungsi audit dan atestasi serta dengan
membagi standar audit ke dalam tiga kategori yakni, Standar Umum, Standar
Tabel 2.2
ISA Standar
ISA 300-450 Penilaian risiko dan respons terhadap risiko yang dinilai
ISA Standar
706 Paragraf penekanan suatu hal dan paragraf hal lain dalam
laporan auditor independen
26
ISA Standar
antara ISA dan standar sebelumnya yang bersifat substantif dan mendasar,
diantaranya:
Risiko audit adalah risiko memberikan opini audit yang tidak tepat atas
laporan keuangan yang disalahsajikan secara material. Ciri yang paling menonjol
dari ISA ialah penekanan terhadap aspek risiko. Penekanan terhadap risiko sejak
penugasan audit sampai sesudah laporan yang beisi opini diterbitkan. ISA
risk), dalam menanggapi risiko yang dinilai (to respond to assessed risk), dalam
mengevaluasi risiko yang ditemukan (detected risk), baik yang akan dikoreksi
maupun yang tidak dikoreksi entitas. Penegasan ini bermakna, jika auditor tidak
27
sebelumnya lebih menekankan audit atas akun satu per satu dengan penekanan
Tuanakotta (2015: 57) ada dua sifat yang membedakan standar berbasis aturan dan
Ciri dari semua buku teks auditing Amerika maupun buku-buku pedoman
dari KAP besar seperti the Big Four di era Assurance Model ialah membantu
kelemahan yang serius yaitu membuat auditor menjadi robot serta kerumitannya.
auditor yang berpengalaman dalam praktik dan dalam praktik akuntan publik ini
kepakaran dalam industri tertentu atau jenis audit tertentu), pendidikan, dan
pelatihan dengan ciri-ciri kepribadian tertentu. Jika keputusan audit masih dibuat
28
oleh asisten yang belum mempunyai pengalaman yang memadai, ISA menegaskan
5. Pengendalian internal
pengendalian internal. Selain itu, ISA menekankan perubahan pola pikir contohnya
cara berpikir lama dapat dilihat dalam praktik di Indonesia. Akuntan Publik
rekomendasi perbaikan sistem. Auditor tidak melakukan hal yang penting, yaitu
tidak mengaitkan prosedur audit selanjutnya dengan hasil reviu atas pengendalian
internal.
dengan mengawasi entitas. ISA menekankan perlu adanya TCWG dalam satu
dengan auditor.
audit. Di dalam literatur praktis, kualitas audit adalah seberapa sesuai audit denngan
kualitas audit juga berbeda-beda. Ada empat kelompok definisi kualitas audit yang
tersebut. Kedua, adalah definisi yang disampaikan oleh Lee, Liu, dan Wang (1999)
yang menyatakan bahwa kualitas audit adalah probabilitas bahwa auditor tidak akan
melaporkan laporan audit dengan opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan
yang diberikan oleh Titman dan Trueman (1986), Beaty (1986), Krinsky dan
Rotenberg (1989), dan Davidson dan Neu (1993) yang menyatakan bahwa kualitas
audit diukur dari akurasi informasi yang dilaporkan oleh auditor. Terakhir, kualitas
audit ditentukan dari kemampuan audit untuk mengurangi noise dan bias dan
Jaffar et all (2005) yang menunjukkan bahwa faktor utama yag mempengaruhi
standar etika, dan (4) Pengetahuan auditor akan industri bisnis klien.
Menurut Rossieta dan Wibowo (2009) menyatakan bahwa salah satu cara
mengukur kualitas hasil kerja auditor, perlu dilakukan evaluasi terhadap kualitas
30
kualitas audit karena hasil kerja auditor didapat melalui proses kegiatan audit.
Tabel 2.3
KAP
mengikuti ISA
agar memiliki
kualitas audit
yang tetap.
2. Variabel Hasil Objek Objek
Independen penelitian penelitian: penelitian:
(X): menunjukkan Persepsi Perubahan
Persepsi bahwa adanya Investor peraturan ISA
investor perubahan dan SPAP dan
atas peraturan Metode Kualitas Audit.
Persepsi dampak berpengaruh penelitian:
Investor perubahan terhadap menggunakan
Sarsono Terhadap peraturan persepsi eksperimen pada
Kualitas audit di investor. mahasiswa S1
Yogy Audit : Indonesia Investor sebagai investor.
Budi Dampak Variabel beranggapan
Yudawij Perubahan Dependen dengan adopsi
aya Peraturan (Y): peraturan yaitu
Audit di Kualitas dari SPAP ke
Indonesia Audit ISA akan
meningkatkan
harapan
mereka
terhadap
tujuan
perusahaan.
3. Variabel Hasil Metode Objek
Independen penelitian pengumpulan penelitian:
(X): menunjukkan data: wawancara Penerapan ISA
Pemetaan Penerapan bahwa 50% dan kuesioner
Penerapan ISA pada dari KAP di
Caecilia Standar Audit KAP di Yogyakarta
Mesian Berbasis ISA Daerah berada pada
Anggit Pada Kantor Istimewa tahap
Sari Akuntan Yogyakarta mengetahui
Publik (KAP) (level 1), 17%
Rustiana Di Daerah pada tahap
Istimewa aplikasi (level
Yogyakarta 3), dan 33%
pada tahap
pendidikan
(level 4).
32
pelaksanaan audit berdasarkan standar audit yaitu, tujuan suatu audit adalah untuk
meningkatkan tingkat keyakinan pengguna laporan keuangan yang dituju. Hal ini
dicapai melalui pernyataan suatu opini oleh auditor tentang apakah laporan
keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan suatu kerangka
umum, opini tersebut adalah tentang apakah laporan keuangan disajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka. Suatu audit yang
kecurangan dalam suatu audit atas laporan keuanga, tanggung jawab auditor adalah
bukti audit yang cukup dan tepat untuk menurunkan risiko audit (risiko bahwa
auditor menyatakan suatu opini yang tidak tepat ketika laporan keuangan
kebanyakan bukti audit, yang menjadi basis auditor dalam menarik kesimpulan dan
pedoman yang ditetapkan oleh standar audit dan sesuai dengan etika profesi auditor,
keliru (inappropiate audit opinion) atas laporan keuangan yang mengandung salah
risiko untuk menyediakan suatu dasar bagi pengidentifikasian dan penilaian risiko
kesalahan penyajian material pada tingkat laporan keuangan dan asersi. Prosedur
Prosedur analitis.
dinilai, tujuan auditor adalah untuk memperoleh bukti audit cukup dan tepat yang
pendesainan dan penerapan respons yang tepat terhadap risiko tersebut. Pada saat
para auditor memiliki kemampuan untuk menilai resiko yang dapat muncul, dan
dapat bertindak sesuai dengan resiko yang dimiliki, maka hal tersebut akan
membuat hasil audit yang dimiliki memiliki kualitas yang baik, karena auditor
mengetahui kelemahan dan resiko yang dapat muncul dari kegiatan audit tersebut,
Menurut SA 500 mengenai bukti audit, bukti audit adalah Informasi yang
digunakan oleh auditor dalam menarik kesimpulan sebagai basis opini auditor.
Bukti audit mencakup baik informasi yang terkandung dalam catatan akuntansi
merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisi
untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat. Ketepatan bukti audit
merupakan ukuran tentang kualitas bukti audit. Bukti audit dianggap berkualitas
jika bukti tersebut relevan dan andal dalam mendukung kesimpulan yang dijadikan
audit yang sesuai dengan kondisi perusahaan, sehingga kesesuaian opini tersebut
memerlukan keahlian tertentu di luar bidang accounting dan auditing yang disebut
sebagai auditor’s expert. Auditor’s expert adalah seseorang atau suatu organisasi
yang memiliki keahlian (expertise) dalam suatu bidang di luar acccounting dan
membantunya memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat. Contoh auditor’s
Penilaian aset seperti tanah, bangunan, pabrik, pekerjaan seni, batu berharga
Pengukuran kuantitas atau kondisi fisik suatu aset, seperti mineral yang
(underground mineral) dan cadangan minyak bumi, serta sisa umur pabrik.
valuation).
Analisis atas masalah kepatuhan perpajakan yang rumit dan luar biasa
Pengukuran pekerjaan yang sudah selesai dan yang masih harus dikerjakan
terdapat dalam laporan audit akan lebih tepat dan dapat dipercaya karena informasi
ini diperoleh dari orang yang ahli dalam bidangnya masing-masing, sehingga
auditor harus merumuskan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disusun,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan
kolektif; dan
dalam semua hal yang material, sesuai dengan ketentuan dalam kerangka
Kualitas Audit
keuangan yang disusun dengan kerangka bertujuan khusus, laporan auditor atas
suatu hal yang memperingatkan pengguna laporan auditor bahwa laporan keuangan
disusun sesuai dengan suatu kerangka bertujuan khusus dan bahwa, sebagai
akibatnya, laporan keuangan belum tentu sesuai untuk tujuan lain. Auditor harus
Suatu basis akuntansi perpajakan untuk satu set laporan keuangan yang
Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk informasi arus kas
selain yang bertujuan khusus bahwa auditor menggunakan standar yang disesuaikan
oleh pihak khusus seperti yang dijelaskan diatas, sehingga tidak akan menimbulkan
persepsi yang salah dan adanya perbedaan standar yang digunakan dalam laporan
Kecukupan Bukti
Audit (X3)
Penyusunan Kesimpulan
Audit dan Laporan Audit
oleh Auditor (X5)
Pelaksanaan Audit
dengan Tujuan Khusus
(X6)
H2: Penilian risiko dan respons auditor terhadap risiko yang dinilai berpengaruh
H4: Sikap auditor atas penggunaan hasil pekerjaan pihak lain berpengaruh
H5: Penyusunan kesimpulan audit dan laporan audit oleh auditor berpengaruh
audit
pekerjaan pihak lain, penyusunan kesimpulan audit dan laporan audit oleh
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Et Al. 2012. Auditing And Assurance Service: An Integrated Approach. Edisi
Keempat Belas. Jakarta: Erlangga
Arens, dkk. 2014. Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintegrasi. Edisi
Kelima Belas. Jakarta: Erlangga.
Sari dan Rustiana. 2016. Pemetaan Penerapan Standar Audit Berbasis ISA Pada
Kantor Akuntan Publik
41
https://id.wikisource.org/wiki/Aturan_Etika_Kompartemen_Akuntan_Publi
k_Ikatan_Akuntan_Indonesia (diakses kamis, 24 november 2016)
www.iapi.or.id/standar-audit