Materi 4 GENERATOR SINKRON PDF

hendroagungs.blogspot.
com
GENERATOR
SINKRON
hendroagungs.blogspot.com
Sumber listrik AC dari Pusat listrik
150 kV
PEMBANGKIT
INDUSTRI
PLTA 20 kV
PLTP
PLTG 20 kV
BISNIS
PLTU
PLTGU TRAFO GI
TRAFO GI RUMAH
11/150 kV
150/20 kV 220 V
PUBLIK
TRAFO
DISTRIBUSI SOSIAL
Listrik yang dihasilkan dari generator ke beban adalah

• Gerakan elektron-elektron melalui penghantar,
• Besarnya elektron yang bergerak tergantung arus listrik yang melalui
penghantar
• Arus melalui penghantar dapat menyebabkan kerugian energi dan turunnya
tegangan disisi beban
Fluks magnetik yang menembus loop
r r
φB = ∫ B.dA = BA = µ .N .I . A dφ dI r r
ε = − B = − µ .N . A
dt dt
dan ∫ E.dl = ε
r r 1 dφ B
∫ E.dl = 2πrE sehingga E=
2πr dt
Φ B = BA cos φ = BA cos ωt
dΦ B d (cos ωt )
ε = −N = − NBA
dt dt
= NABω sin ωt = ε maks sin ωt
N r .p
fe =
120
KONSTRUKSI GENERATOR AC
9
Rangkaian penguat medan
EA
EA
EA
RANGKAIAN EKIVALEN
Generator Sinkron
EA
RANGKAIAN EKIVALEN
Generator sinkron 1 fasa “KUTUP SILINDRIS”
EA
RANGKAIAN EKIVALEN
Generator sinkron 1 fasa
EA
E A = I A .( RA + jX S ) + VT
dengan : X S = X A + X AR
GENERATOR BERBEBAN
1. Beban Rangkaian Murni
a. Rangkaian Resistif (R)
V = Vm sin ωt
R V
i
i= i = im sin ωt
V
: R
Keterangan :
Pada rangkaian resistor murni,
arus i dan tegangan V sefase. Vm : tegangan maksimum
im : arus maksimum
R : hambatan murni (ohm)
Diagram fasor beban R :

V
i=
R
V
V
i
V = Vm sin ωt
V = Vm sin ωt
i = im sin ωt
i = im sin ωt
ωt
π/2
π
b. Rangkaian Hambatan Induktif (L)

Sebuah kumparan induktor mempunyai induktansi
diri L dipasangkan tegangan bolak-balik V, maka
pada ujung ujung kumparan timbul GGL induksi:
V di
i XL i= ε = −L
dt
V jX L
∞
V = Vm sin ωt V dan i berbeda fase

i = im sin(ωt − 12 π ) 90o, arus tertinggal 90o
dari tegangan V.
Hambatan induktif XL mempunyai harga :
X L = jω.L = j (2πf .L) XL = hambatan induktif /
reaktansi induktif (Ohm)
Diagram fasor Beban L :

V
V i=
jX L
i
V = Vm sin ωt
Amplitudo
V = Vm sinωt
i = im sin(ωt − 12 π )
i = im sin (ωt – 90o)
ωt
c. Rangkaian Hambatan Kapasitif

Sebuah kapasitor dengan kapasitas C dihubungkan
dg tegangan bolak-balik V, maka pada kapasitor
itu menjadi bermuatan, sehingga pada 2 platnya
mempunyai beda potensial sebesar
Q
V=
C
Besar hambatan kapasitif /reaktansi kapasitif
dari kapasitor, XC :
1 1
XC = =−j
j (ω.C ) 2.π . f .C
Xc
i
V V = Vm sin ωt
i=
: − jX C i = im sin(ωt + 12 π )
V
Diagram fasor beban C:
V
i i=
− jX C
V
Amplitudo V = Vm sin ωt
V = Vm sin (ωt) i = im sin(ωt + 12 π )
i = im sin (ωt + 90)
ωt
2. Rangkaian R, L Seri
Hambatan seri R dan XL dihubungkan dg teg. bolak-balik

V, dengan Z = impedansi (Ohm)
VR VL
Z
R XL
Xl
i
θ
:
V i R
V V
i= = 2
Z R2 + X L
2 Z = R + XL
2
Tegangan pada beban R, L:

VR = beda potensial pada R
V
VL
VL = beda potensial pada XL
θ
i VR
θ = tan −1 X L VL
= VR = i.R
R VR
VL = i. X L
Besar tegangan total V :
2 2
V = VR + VL atau V = VR + VL
SEGITIGA DAYA BEBAN R,L
P
Cos φ = S
S ( VA )
Q
Q ( VAR ) Sin φ = S
ϕ Q
Tan φ =
P ( Watt ) P
Daya Semu : S = V x I* = I 2 xZ ( VA )
Daya Aktif : P = V x I x Cos ϕ = I 2 x R ( Watt )

Daya Reaktif : Q = V x I x Sin ϕ = I 2 x XL ( VAR )
Sebuah generator sinkron 1-fasa kutup

silindris beroperasi pada beban 900 W pada
tegangan 220 V dengan faktor daya 0,75
tertinggal. Generator punya data perfasa Ra
= 1 ohm, Xs = 4 ohm. Berapa GGL (Ea) pada
kondisi ini ?
3. Rangkaian R, C Seri
Hambatan seri R dan XC dihubungkan dg teg. bolak-balik
V, dengan Z = impedansi (Ohm)
R
R XC
i θ
V
:∞ XC
Z
V V
i= = Z = R + XC
2 2
2
Z R + XC
2
Tegangan pada beban R,C :

V
VR = beda potensial pada R
R
θ i VC = beda potensial pada XC

VC
V
X C VC VR = i.R
θ = tan −1
=
R VR VC = i. X C
Besar tegangan total V :
2 2
V = VR + VC atau V = VR + VC
SEGITIGA DAYA BEBAN R,C
P ( Watt ) R P
ϕ
Cos φ = S
i
- Q ( VAR ) -Q
XC S ( VA ) Sin φ = S
Z
-Q
Tan φ =
P
Daya Semu :S =VxI=I2 xZ ( VA )
Daya Aktif : P = V x I x Cos ϕ = I 2 x R ( Watt )

Daya Reaktif : Q = V x I x Sin ϕ = I 2 x XC ( VAR )

silindris beroperasi pada beban 600 VAR
pada tegangan 220 V dengan faktor daya 0,8
mendahului. Generator punya data perfasa
Ra = 1 ohm, Xs = 4 ohm. Berapa GGL (Ea)
pada kondisi ini ?
4. Rangkaian R, L, C Seri
Hambatan seri R, XL dan XC dihubungkan dg teg.
bolak-balik V. Pada rangkaian seri R-L-C :
bila XL > XC maka rangkaian bersifat indukif
R Xl XC bila XL < XC maka rangkaian bersifat
i kapasitif
V bila XL = XC maka rangkaian bersifat resistif
∞
dan rangkaian dikatakan mengalami
resonansi.
XL
XL- XC
Z = R + (X L − XC )
2 2
Z
θ
R V
XC i=
Z
Vektor generator berbeban
EA
SUMBU dq
Generator Sinkron KUTUP MENONJOL
EA
iq
Xd Xs
θ
θ id
Xq ia
RANGKAIAN EKIVALEN
Generator Sinkron KUTUP MENONJOL
EA
HUBUNGAN GGL DAN VT

Pada Generator sinkron 1 fasa
KUTUP MENONJOL
EA
[ ]
E A = E ' A ∠β + ( I d .( X d − X q ) ∠β
dengan : E ' A = I A .( RA + jX q ) + VT
dengan :
I d = Ia. sin θ
Untuk faktor daya tertinggal :
(Vt. sin ϕ + Ia. Xq)

θ = tan −1
(Vt. cos ϕ + Ia.Ra)

EA
Untuk faktor daya mendahului :
(−Vt. sin ϕ + Ia. Xq)

θ = tan −1
(Vt. cos ϕ + Ia.Ra)


menonjol beroperasi pada beban 700 Watt
pada tegangan 220 V dengan faktor daya 0,8
tertinggal. Generator punya data perfasa Ra
= 1 ohm, Xd= 8 ohm dan Xq = 2 ohm. Berapa
GGL (Ea) pada kondisi ini ?
KARAKTERISTIK
GENERATOR SINKRON
EA
E A = k .iF
Karakteristik Generator
Tanpa Beban
EA
EA
IF
Karakteristik Hubungan arus

penguat, fluks dan tegangan
internal
EA
Karakteristik
Generator
EA
Ber Beban R, L
EA
VT
EA
IA
Berbeban
EA
Berbeban
EA
Pengaruh beban pada rotor

generator
EA
EFISIENSI PADA
EA
POUT = I L xZ L ...., PCU = I xRA

2
A
PIND = POUT + PCU ...., PIN = PIND + PROT

EFISIENSI PADA
EA
PIN = PMEKANIK
POUT
efisiensi (η ) = .x.100%
PIN

silindris beroperasi pada beban 800 VA pada
tegangan 220 V dengan faktor daya 0,8
tertinggal. Pada kondisi ini generator
punya rugi-rugi putar sebesar 20 W. Bila
generator punya data perfasa Ra = 1 ohm,
Xs = 3 ohm, berapa efisiensi generator pada
kondisi ini ?
Menentukan Parameter
Generator Sinkron
1. Pengujian beban nol
EA
Generator Sinkron
2. Pengujian hubung singkat
EA
Ea
Zs = Ra + Xs = 2 2
Ia
Ea VOC
Xs = =
Ia Iahs
Generator Sinkron
3. Pengujian sumber DC
VDC
Ra =
2.I DC

Materi 4 GENERATOR SINKRON PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Materi 4 GENERATOR SINKRON PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

hendroagungs.blogspot.

Sumber listrik AC dari Pusat listrik

Listrik yang dihasilkan dari generator ke beban adalah

Fluks magnetik yang menembus loop

Rangkaian penguat medan

Rangkaian penguat medan

Rangkaian penguat medan

a. Rangkaian Resistif (R)

Diagram fasor beban R :

b. Rangkaian Hambatan Induktif (L)

V = Vm sin ωt V dan i berbeda fase

Diagram fasor Beban L :

c. Rangkaian Hambatan Kapasitif

Diagram fasor beban C:

i = im sin (ωt + 90)

Hambatan seri R dan XL dihubungkan dg teg. bolak-balik

Tegangan pada beban R, L:

SEGITIGA DAYA BEBAN R,L

Daya Aktif : P = V x I x Cos ϕ = I 2 x R ( Watt )

Sebuah generator sinkron 1-fasa kutup

Tegangan pada beban R,C :

θ i VC = beda potensial pada XC

SEGITIGA DAYA BEBAN R,C

Daya Semu :S =VxI=I2 xZ ( VA )

Daya Aktif : P = V x I x Cos ϕ = I 2 x R ( Watt )

Sebuah generator sinkron 1-fasa kutup

Vektor generator berbeban

HUBUNGAN GGL DAN VT

Untuk faktor daya tertinggal :

(Vt. sin ϕ + Ia. Xq)

(Vt. cos ϕ + Ia.Ra)

Untuk faktor daya mendahului :

(−Vt. sin ϕ + Ia. Xq)

(Vt. cos ϕ + Ia.Ra)

Sebuah generator sinkron 1-fasa kutup

Karakteristik Hubungan arus

Pengaruh beban pada rotor

POUT = I L xZ L ...., PCU = I xRA

PIND = POUT + PCU ...., PIN = PIND + PROT

Sebuah generator sinkron 1-fasa kutup

1. Pengujian beban nol

2. Pengujian hubung singkat

Anda mungkin juga menyukai