Anda di halaman 1dari 25

Salma dan Salim Selalu Bersyukur

Oleh Farizsarimi

Teman-teman, untuk mengawali hari kita harus membaca


BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Karena, mengucapkan basmallah adalah bentuk
syukur kita untuk menikmati hari-hari. Karena, ALLAH SWT akan memberikan keberkahan
kepada setiap anak manusia yang selalu mengucapkan syukur.
Teman-teman, kata Bunda walaupun hari ini turun hujan kita harus tetap bersyukur. Ada doa
yang Bunda ajarkan yaitu, Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi‘â. Artinya,
“Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang
bermanfaat.”
Teman-teman, pagi ini menu sarapan yang dibuat Bunda adalah telur goreng dan sambal
terasi. Salim senang karena Bunda menggoreng telur yaitu makanan kesukaannya. Begitu
juga dengan Salma yang menyukai telur goreng dengan kecap.
Dimana Bunda harus mengambil kecap?

(berbentuk gambar, Ada 4 kolom pilihan tempat yang tepat untuk meletakkan kecap)

a. Kolong meja makan


b. Lemari dapur
c. Atas kompor
d. Kamar Mandi
Sebelum melahap telur goreng, Salma memimpin doa sebelum makan diikuti dengan
Salim. ALLAHUMA BARIKLANA FIIMA RAZAKTANA WAQINAA AZABANNAR.
Artinya, “Ya Allah, berikanlah keberkahan terhadap rezeki yang Engkau berikan dan
lindungilah kami dari azab api neraka.”
Karena pagi ini hujan dan kebetulan hari minggu. Salma dan Salim hanya bermain bersama
di dalam rumah. Tiba-tiba Salma menangis. Ternyata, boneka kesayangannya robek karena
rebutan dengan Salim.
Salma menangis tersedu-sedu. Bunda mengusap rambut Salma dan mengatakan akan segera
menjahit boneka Salma. Salim yang merasa bersalah, ‘Bunda, Salim mau ikut bantuin
menjahit.’
Bunda menyetujui permintaan Salim. Bunda meminta tolong kepada Salim untuk
mengambilkan kotak menjahit Bunda di rak plastik samping televisi, kotaknya berwarna biru
dan bentuknya balok kecil. Tanpa sepengetahuan Salim, Bunda mengawasi Salim dari
belakang.
Salim bingung ada 3 kotak yang ukurannya bervariasi. Menurut teman-teman kotak menjahit
Bunda yang mana ya? Bantu Salim mencari kotak menjahit Bunda yuk.

a. Ada kotak kecil bentuk segitiga warna kuning : isinya kelereng milik Salim.
b. Ada kotak kecil bentuk balok warna biru : kotak menjahit.
c. Ada kotak lebih besar berbentuk kubus warna pink : pensil warna milik Salma
Salim mengambil kotak yang benar, Bunda mengucapkan Alhamdulillah. Lalu dengan
gesitnya Bunda menjahit boneka Salma yang robek.
Teman-teman menurut kalian Salma harus bilang apa ya ke Bunda?

a. Terima kasih Bunda


b. Salma mau boneka baru
Tiba-tiba listrik di rumah padam, kata Bunda mungkin karena hujan yang terlalu deras. Salma
dan Salim mengumpat dipelukan Bunda. Salma dan Salim ketakutan, tetapi Bunda tetap
menenangkan dengan caranya. Sementara Ayah mengecek tombol-tombol di gudang bawah
tanah.
Bunda bilang kalau sedang ketakutan karena gelap lebih baik kita berdoa, supaya untuk selalu
bersyukur kepada Allah. Semoga dengan gelapnya di dalam rumah akan mendatangkan
kebaikan untuk kita semua. Sementara Bunda dengan hati-hati menyalakan lilin.
Teman-teman, bantu Ayah menemukan senter, yuk.
(ilustrasi : melengkapi titik-titik yang menuju Ayah menemukan senternya)
Bunda bercerita pada zaman nenek, bahwa dulu sebelum ada lampu dan listrik, manusia pada
zaman itu sangat kesusahan, memasak menggunakan kayu bakar, mencuci di sungai,
menyetrika pakaian menggunakan arang dan anak-anak belajar menggunakan pencahayaan
seadanya.
Teman-teman bantu Salma mencocokan jenis-jenis lampu yuk, (tunjukkan tulisan dengan
gambar jenis-jenis lampu dengan benar)
1. Lampu Petromax
2. Lampu Neon
3. Lampu Bohlam
Bunda bertanya, ‘apakah Salma dan Salim mau kembali pada zaman itu?’ Salma dan Salim
menggeleng-gelengkan kepala. Justru itu, Bunda mengajarkan kalau Salma dan Salim harus
sangat bersyukur. Salma bisa merasakan dingin dari AC dan Salim bisa belajar dengan
terangnya lampu.
Terdengar suara langkah ayah datang dari lantai bawah tanah, seketika rumah kembali terang.
Ayah menyalakan lampu jenset. ‘Lampu jenset itu apa, Ayah?’ tanya Salim. ‘Lampu
cadangan Salim. Jadi, Salim bisa lanjut bermain dan belajarnya.’ Jawab Ayah.
Teman-teman, Salma dan Salim lupa bilang sesuatu, kira-kira apa ya?
(Susun balok-balok huruf di bawah ini menjadi suatu ucapan pada Ayah, Bunda dan Allah
SWT.)

E T I M A R

A K S I H

A L H A M D U L I L L A H
Salma dan Salim melanjutkan bermain, sedangkan Ayah menyalakan televisi. Kebetulan
hujan sudah cukup reda, ketika menyaksikan televisi salah satu reporter sedang
memberitahukan terjadi kebakaran di wilayah barat Indonesia.
‘Ayah, kan sedang hujan mengapa bisa terjadi kebakaran?’ tanya Salma. Ayah menjawab
sesuai yang disampaikan reporter berita tersebut dengan bahasa ayah sendiri supaya Salma
mengerti, ‘Karena konselting listrik, air hujannya mengenai kabel jadi terbakar deh.’
‘Ayah, Salma takut.’ Kata Salma. Ayah menjelaskan untuk itu mengapa kita harus bersyukur,
karena musibah bisa datang kapan saja, dan untuk itu Salma harus berhati-hati. ‘Jangan
menyentuh kabel tanpa sepengetahuan Ayah ya, jangan dekat-dekat dengan lilin ya, jagain
Salim juga. Salma mengerti kan?’ tanya Ayah. Salma mengangguk mengerti.
Bunda sambil menyiapkan cemilan untuk kami menonton televisi bersama. Ayah mengganti
saluran menjadi televisi anak, ayah juga mengajarkan supaya rajin belajar supaya pintar, ayah
juga mengajarkan supaya rajin beribadah supaya masuk syurga dan supaya rajin berdoa
supaya Allah menyayangi Salma dan Salim.
Akhirnya, Salma dan Salim selalu bersyukur kepada Allah SWT telah memberikan
keberkahan di hidup ini. Salma dan Salim berterima kasih kepada Ayah dan Bunda karena
telah merawat dan membesarkannya. Salma dan Salim jadi tahu apa makna dari perintah
bersyukur.
BIODATA PENULIS

Hai, kenalan yuk nama kakak Farizsarimi, biasa dipanggil Kak Iza. Lahir di
Depok dan usia baru 20 tahun. Sedang berkuliah di Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai
analisis laboratorium, beberapa karya kakak telah menang dan diapresiasi hingga terbit
bersama penulis-penulis terpilih se-Indonesia salah satunya bersama sastrawan Eyang
Sapardi Djoko Damono.

Anda mungkin juga menyukai