Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Komoditi tanaman perkebunan yang telah ditetapkan oleh menteri


pertanian bermacam-macam jenisnya. Salah satu jenis tanaman yang masuk
dalam komoditi tanaman perkebunan yang telah ditetapkan oleh menteri
pertanian adalah tanaman Nilam. Nilam (Pogostemon cablin Benth) adalah
suatu semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan sama
(minyak nilam). Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal
sebagai minyak patchouli (dari bahasa Tamil patchai (hijau) dan ellai (daun),
karena minyaknya disuling dari daun). Aroma minyak nilam dikenal 'berat'
dan 'kuat' dan telah berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian (parfum)
dan bahan dupa atau setanggi pada tradisi timur. Harga jual minyak nilam
termasuk yang tertinggi apabila dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya.

Tumbuhan nilam berupa semak yang bisa mencapai satu meter. Tumbuhan
ini menyukai suasana teduh, hangat, dan lembap. Mudah layu jika terkena
sinar matahari langsung atau kekurangan air. Bunganya menyebarkan bau
wangi yang kuat. Bijinya kecil. Perbanyakan biasanya dilakukan secara
vegetatif.

Banyak manfaat yang didapat dari tanaman Nilam yang diantaranya adalah
yang sering dikenal dengan minyak nilam. Karena pemanfaatan dan ditinjau
dari segi ekonomis dari tanaman Nilam cukup bagus maka perlu diketahui
bagaimana cara pemanfaatan tanaman Nilam tersebut hingga dapat
menghasilkan produk yang sangat bermanfaat.
Dalam makalah ini akan menjelaskan tentang pemanfaatan tanaman Nilam,
mulai dari proses pengolahan tanaman Nilam, fungsi dan manfaat dari
tanaman Nilam sampai pemanfaatan dari limbah Nilam.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa mamfaat dari tanaman Nilam sebagai minyak atsiri
2. Bagaimana Proses pembuatan minyak nilam
3. Bagaimana proses pemamfatan limbah nilam

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu diantaranya adalah :
1.    Mengetahui manfaat dari tanaman nilam sebagai minyak Atsiri
2.      Mengetahui dan memahami proses pembuatan minyak nilam
3.      Mengetahui proses pemanfaatan limbah nilam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa mamfaat dari tanaman Nilam sebagai minyak atsiri

2.2 Proses Pengambilan Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Dengan Pemanfaatan
Gelombang Mikro (Microwave)

A. Bahan yang digunakan

Daun nilam yang digunakan jenis nilam aceh varietas sidikalang yang diambil
dalam keadaan segar/basah dari daerah klaten. Kemudian bahan dikeringkan
selama 3-4 hari dengan kadar air berkisar antara 14-17%. Setelah itu sebelum di
distilasi bahan yang sudah kering dilakukan perajangan dengan variabel ukuran
daun yang sudah ditentukan.Sedangkan untuk variabel daun basah, daun langsung
di distilasi tanpa mengalami proses pengeringan.

B. Diskripsi Peralatan

Seperangkat peralatan yang diperlukan untuk metode microwave distillation


dengan steam adalah sebagai berikut :

1. Satu unit Microwave yang digunakan sebagai pemanas. Dengan dimensi


panjang 50 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm. Serta daya output yang
digunakan sebesar 400 W dengan frekuensi 2450 MHz
2. Distiler yang digunakan berupa labu leher dua yang terbuat dari kaca
dengan volume 1000 ml dan sebuah connector yang terbuat dari kaca yang
berfungsi untuk menghubungkan distiller dengan kondensor.
3. Seperangkat pembangkit steam yang terdiri dari labu yang terbuat dari
kaca dengan volume 1000 ml dan sebuah heating mantle yang digunakan
untuk memanaskan air dalam labu serta sebuah connector yang terbuat
dari kaca yang berfungsi untuk menghubungkan pembangkit steam dengan
distiller.
4. Kondensor yang digunakan adalah kondensor liebig yang berfungsi
mendinginkan uap yang terbentuk menjadi liquid.
5. Alat pemisah yang digunakan untuk memisahkan minyak nilam dengan air
6. Pengukur suhu seperti termometer yang digunakan untuk mengukur suhu
pada pembangkit steam dan termokopel untuk mengetahui suhu pada
microwave.
Rangkaian alat pada metode microwave distillation dengan steam disajikan secara
lengkap pada Gambar 1. Sedangkan untuk rangkaian alat pada metode microwave
distillation dengan menggunakan pelarut disajikan pada gambar 1 hanya saja
tanpa menggunakan pembangkit steam.

C. Prosedur

Untuk metode microwave distillation dengan menggunakan steam prosedurnya


adalah sebagai berikut, mula-mula menimbang daun nilam sebanyak 100 gram.
Memasukkan daun nilam yang telah ditimbang tersebut pada labu destilasi tanpa
penambahan air pada microwave distillation. Kemudian memanaskan air pada
labu untuk digunakan sebagai steam generator, proses pemanasan menggunakan
heating mantle. Menyalakan pemanas microwave dan mengatur daya microwave
sesuai dengan variabel suhu. Menghitung waktu destilasi mulai tetes pertama
keluar dari kondensor. Lalu menghentikan proses sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Menampung destilat dalam corong pemisah dan memisahkan minyak
dari air dengan menggunakan corong pemisah, kemudian menampung minyak
tersebut pada tabung reaksi dan di simpan dalam freezer untuk mendapatkan
minyak yang bebas dari air. Kemudian mengambil minyak yang bebas dari
kandungan air tersebut lalu melakukan analisa terhadap minyak yang dihasilkan.
Sedangkan untuk microwave distillation dengan menggunakan pelarut prosedur
sama dengan metode microwave distillation dengan pelarut hanya saja tanpa
menggunakan steam generator.

2.3 Limbah Nilam


A. Pemanfaatan Limbah Penyulingan Daun Nilam Sebagai Bahan Bakar
Alternatif Melalui Pembuatan Briket
Cara Pembuatan:
1. Limbah yang berupa ampas sisa penyulingan (kering dan basah)
dikeringkan selama waktu tertentu.
2. Kemudian limbah tersebut digiling sampai menjadi serbuk.
3. Dicampur dengan perekat dari tepung tapioka
4. Dicetak dan dipress dengan menggunakan mesin pencetak
5. Dikeringkan dengan sinar matahari

B. Pemanfaatan Ampas Daun Nilam Sebagai Kompos

Cara Pembuatan:

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ampas nilam ( campuran
ranting dan daun nilam ) yang merupakan ampas sisa penyulingan daun nilam
yang berasal dari kebun nilam milik swasta di desa Cibogo, kabupaten Subang.
Ampas nilam dicampur dengan dedak dan kotoran kambing sebagai nutrien dan
penggembur. Perbandingan ( berat ) ampas nilam : dedak : kotoran kambing = 6 :
5 : 13. Variabel perlakuan dilakukan dengan dua bahan aktivator yaitu Agrisimba
dan EM4, masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Pada proses
pengomposan parameter yang diamati adalah suhu pengomposan dan pH, dimana
pengamatan suhu dilakukan setiap hari ( pagi, siang dan sore ) sampai proses
pengomposan selesai.

Pembuatan kompos dilakukan dalam komposter drum plastik diameter 370 mm,
tinggi 600 mm dengan kapasitas 50 liter. Pada bagian tengah dan atas dari
komposter dipasang pipa PVC ∅ ½ inci yang diberi lubang-lubang untuk
mengatur sirkulasi dan suplai udara. Pada bagian bawah ( 169 mm dari dasar
drum ) diberi lembaran PVC yang berlubang-lubang untuk pengeluaran lindi
( lihat gambar 1 ).
Proses pembuatan kompos adalah sebagai berikut.

Ampas daun nilam dicacah untuk memperkecil ukuran partikel agar pengomposan
berlangsung lebih cepat, dengan menggunakan alat pencacah kapasitas 200
kg/jam. Hasil cacahan tersebut kemudian dipress menggunakan sistem press ulir,
kemudian dicampur dengan kotoran kambing dan dedak untuk mencapai nisbah
C/N yang optimum. Untuk mempercepat terjadinya proses pengomposan
digunakan inokulasi starter berupa EM4, Agrisimba dan bioaktivator green
phosko. Proses pengomposan mencakup pengendalian suhu, kelembaban, aerasi,
dan pH, serta pengadukan . Setelah proses pengomposan selesai dilakukan
pemanenan dan pengeringan dengan cara diangin-angin.

C. FGHF

2.4 L;

Anda mungkin juga menyukai