Anda di halaman 1dari 2

Penyulingan Minyak Kemangi

I. Ekstraksi minyak atsiri pada daun kemangi dengan pelarut n-heksana


a) Perlakuan awal bahan
1. Menyiapkan bahan kemangi dan memisahkan seluruh bagian kemangi
(daun) dari tangkai dan dahannya.
2. Mengangin-anginkan daun kemangi selama kurang lebih 3 hari kemudian
mengoven 1-2 hari pada suhu 350C untuk mengurangi kadar air dalam
daun.
b) Proses Ekstraksi
1. Memblender daun kemangi selama 15 detik hingga berbentuk serbuk dan
menimbang daun kemangi yang telah berbentuk serbuk sebanyak 300
gram.
2. Mengisi alat pemanas (waterbath) dengan media air dan menyalakan alat
pemanas (waterbath) serta mengatur suhu pemanasan.
3. Memasukkan bahan daun kemangi sebanyak 300 gram kedalam labu
ekstraktor leher tiga, menambahkan pelarut n-heksana sebanyak 600 ml
dan meletakkan labu ekstraktor kedalam waterbath.
4. Mengarahkan ujung kondensor secara vertikal dan menutup ujung
kondensor bagian atas hingga tak ada uap yang keluar, seluruh uap
terkondensasi menjadi pelarut kembali. - Merangkai alat ekstraktor dengan
menambahkan kondensor pada leher sebelah kanan, termometer pada
leher sebelah kiri dan motor pengaduk pada leher bagian tengah.
5. Mengatur suhu proses ekstraksi pada 25 0C dan waktu ekstraksi selama 3
menit secara bersamaan.
6. Matikan alat pemanas dan memisahkan labu ekstraktor dari waterbath.
7. Memisahkan campuran bahan dan pelarut menggunakan saringan hingga
didapatkan hasil ekstrak dan rafinat (ampas).
8. Hasil ampas terpisah dilakukan pemerasan menggunakan kain berpori
sampai tak ada cairan yang tersisa pada ampas.
9. Lakukan prosedur yang sama pada menit ke 60 sampai dengan 150.
10. Lakukan prosedur yang sama pada suhu ke 35, 45 dan 55 0C.
c) Proses Destilasi
1. Memasukkan kembali larutan yang telah terpisah dari ampas (ekstrak)
kedalam labu destilasi.
2. Merangkai alat destilasi dengan meletakkan kondensor di leher labu serta
melakukan proses destilasi pada suhu 75 0C sehingga didapatkan destilat
(minyak) dan residu (pelarut).
3. Memipet hasil destilat didalam labu destilasi dan memasukkannya ke
dalam botol sampel serta menutup botol sampel dan menyimpannya
didalam lemari pendingin ataupun desikator.
II. Isolasi minyak atsiri dengan destilasi
Pengambilan minyak atsiri kemangi dilakukan dengan metode uap dan air. Tanaman
kemangi yang sudah dipotong-potong diletakkan diatas angsang, dengan jarak beberapa
sentimeter diatas permukaan air dalam ketel penyulingan. Penyulingan dilakukan dengan
memanaskan ketel dan mengalirkan air pada alat pendingin, penyulingan dihentikan
sampai minyak atsiri tidak menetes lagi. Minyak atsiri yang dihasilkan dalam bentuk uap,
karena itu perlu pendinginan agar uap kembali menjadi cairan dan tertampung dalam
wadah penampung. Perlu dilakukan pengaturan suhu penyulingan agar minyak atsiri
tidak rusak bila suhu terlalu tinggi atau jika suhu rendah maka destilasi akan lama dan
tidak efisien. Minyak atsiri yang diperoleh dipisahkan dari bagian air dengan corong
pisah, kemudian disaring melewati natrium sulfat anhidrat yang sudah di oven selama 1
jam pada suhu 100° C untuk menghilangkan sisa-sisa air. Sesuai dengan sifat minyak
atsiri yang mudah menguap, maka minyak atsiri yang diperoleh disimpan dalam wadah
tertutup rapat.

III. Isolasi dengan cara konvensial dan Microwave


Sebanyak 100 gram daun kemangi (Ocimum sanctum L) kondisi segar dipotong dengan
ukuran ±1 cm dan dimasukkan ke dalam labu didih volume 2000 mL, kemudian
ditambahkan 1000 mL akuades hingga daun kemangi terendam. Daun kemangi
didistilasi selama ± 5-7 jam meggunakan pemanas heating mantle pada suhu 100 °C
hingga diperoleh distilat campuran minyak dan air di dalam alat Clevenger. Pemanasan
menggunakan microwave yang dimodifikasi dilakukan dengan cara memasukkan 100
gram daun kemangi ke dalam dalam labu didih volume 1000 mL dan ditambahkan 500
mL akuades. Didistilasi dilakukan selama 90 menit, temperatur 100°C, daya 500 Watt.
Minyak atsiri diperoleh ditambahkan Na2SO4 anhidrat kemudian dipisahkan, dan
disimpan di dalam lemari es.

DAPUS
Daryono,Elvianto Dwi,dkk.2014. Ekstraksi Minyak Atsiri pada Tanaman Kemangi dengan Pelarut n-
Heksana. Jurnal Teknik Kimia Vol.9, No.1, September 2014.

Pramono,Joko.2014. Pengaruh Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum basilicum L.) pada Aktivitas Eritromisin
dab Trimetoprim-Sulfametaksazol Terhadap Salmonella thypi Secara In Vitro.Universitas
Muhammadiyah, Surakarta.

Anwar,Arief Khaerul,dkk.Isolasi Minyak Atsiri Dun Kemangi (Ocimum sanctum L) Cara Konvensional dan
Microwave Serta Uji Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan.Repository University of Riau.

Anda mungkin juga menyukai