Oleh :
Wirda Komala
NIM : 12181065
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karuniaNya lah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Pancasila”. Ucapan terimakasih saya
sampaikan kepada Bapak Letkol Laut (S) Ceppi Hilmansyah, SE., S. Sos., M.AB selaku
dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan STIKes PERTAMEDIKA.
Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin maka dari itu saya
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini dengan baik.
Demikian terlepas dari semua itu saya selaku penyusun menyadari bahwa isi makalah
ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya menerima segala kritik dan saran dari pembaca.
Saya juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dalam proses
pembelajaran mengenai Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Pancasila.
penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BABI I..................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1. 2 Tujuan..................................................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup....................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI...........................................................................................................................3
2.1 Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara....................................................................3
2.1.1 Peran Warga Negara...................................................................................................3
2.1.2 Pengertian Hak Warga Negara...................................................................................4
2.1.3 Pengertian Kewajiban Warga Negara........................................................................5
2.2 Peran Pancasila dan UUD NRI 1945..................................................................................6
2.3 Penyalahgunaan Hak dan Kewajiban................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
3.1 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia..................................................................7
3.1.1 Hubungan Warga Negara dengan Negara.................................................................7
3.1.2 Hak Warga Negara......................................................................................................8
3.1.3 Kewajiban Warga Negara...........................................................................................9
3.2 Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila....................................10
3.2.1 Pancasila Sebagai Dasar Hak dan Kewajiban Warga Negara...............................10
3.2.2 Pandangan Hak dan Kewajiban Negara Per-Periode............................................13
3.3 Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Serta Cara Penanganannya.............15
3.3.1 Contoh pelanggaran Hak Warga Negara.................................................................15
3.3.2 Contoh pengingkaran Kewajiban Warga Negara...................................................16
3.3.3 Upaya Menangani Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara.........................................................................................................................18
BAB IV...............................................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................................20
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................20
4.2 Saran...................................................................................................................................20
ii
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..........................................................................................................22
iii
BABI I
PENDAHULUAN
Membicarakan hubungan antara warga negara dan negara pada hakikatnya adalah
membicarakan suatu hubungan kekuasaan, dimana antara yang berkuasa dan yang dikuasai.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa negara dapat disebut sebuah negara jika
mempunyai batas wilayah, rakyat yang berdaulat, dan pemerintah yang berkuasa. Hubungan
antara rakyat dan pemerintah adalah hubungan antara pemberi arahan dengan yang diberikan
arahan dalam sebuah negara berdaulat. Keberadaan negara tidak memiliki makna apabila
tidak memiliki dukungan dan legitimasi dari warga negaranya sebagai pemegang kedaulatah.
Itulah pentingnya kedudukan warga negara dalam sebuah negara berdaulat, seperti Negara
Indonesia.
Negara memiliki hak dan kewajiban bagi warga negara nya, begitu pun warga negara
juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap negara. Dalam pelaksanaan hak dan kewajiban
sebagai warga negara seharusnya dilaksanakan secara seimbang dan penuh tanggung jawab.
Hak dan kewajiban warga negara di Indonesia sudah diatur di dalam UUD NRI Tahun 1945
yang didasari pada nilai-nilai Pancasila.
Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang harus dijalanin nya sesuai
dengan peraturan yang berlaku di negara tersebut. Kesadaran akan hak dan kewajiban
sangatlah penting, seseorang yang semestinya memiliki hak namun ia tidak menyadarinya,
maka akan membuka peluang bagi pihak lain untuk menyimpangnya. Demikian pula
ketidaksadaraan seseorang akan kewajibannya, akan membuat hak yang semestinya
didapatkan orang lain menjadi dilanggar atau diabaikan.
1
1. 2 Tujuan
1. Dapat memahami pengertian hak dan kewajiban warga negara.
2. Dapat memahami substansi hak dan kewajiban warga negara dalam Pancasila.
3. Dapat mengetahui bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara dan cara penanganannya.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Warga negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan mempunyai
hubungan dengan negara tersebut. Dalam hubungannya, warga negara mempunyai hak-hak
yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara. Kententuan warga negara di Indonesia
ditegaskan di dalam UUD NRI Tahun 1945 yang didasari oleh nilai-nilai Pancasila. Menurut
UUD 1945 Pasal 26 Ayat (1) dan (2), yaitu “(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-
orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara. (2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia.”
Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hak asasi
pada manusia sudah melekat pada diri manusia sejak proses terjadinya mausia tersebut.
Pengertian hak asasi manusia sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 1 yang menyebutkan : “Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
3
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia”. Sedangkan kewajiban asasi adalah kewajiban
dasar yang harus dijalankan oleh seseorang dalam kaitannya dengan kepentingan dirinya
sendiri, alam semesta, masyarakat, bangsa, negara maupun kedudukannya sebagai makhluk
Tuhan. Dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan kewajiban yang dimaksud adalah
kewajiban yang terkait dengan hubungan antarwarga negara maupun antara warga negara
dengan negara. Antara hak dan kewajiban harus dipenuhi dengan imbang.
Dalam hubungan warga negara dengan negara, warga negara mempunyai kewajiban-
kewajiban terhadap negara dan sebaliknya warga negara juga mempunyai hak-hak yang harus
diberikan dan dilindungi oleh negara. Warga negara sebagai sebuah komunitas yang
membentuk negara itu sendiri yang berdasarkan perundang-undangan atau perjanjian-
perjanjian dan mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik.
Selanjutnya, pengertian warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur
oleh pemerintahannya dan mengakui pemerintahan itu sendiri. warga negara dapat diartikan
juga sebagai seseorang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu negara.
Dapat disimpulakan bahwa hak warga negara merupakan seperangkat hak yang
melekat di dalam diri manusia, dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara.
Sifat dari hak warga negara ini dibatasi oleh status kewarganegraannya. Atau dengan kata
4
lain, tidak semua hak warga negara merupakan hak asasi manusia., namun bisa dikatakan jika
semua hak asasi manusia juga merupakan dari hak warga negara, contohnya hak setiap warga
negara untuk menduduki suatu jabatan dalam pemerintahan Republik Indonesia merupakan
hak asasi warga negara Indonesia, sehigga tak berlaku untuk setiap orang yang bukan warga
negara Indonesia.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Negara Indonesia adalah negara hukum.
Sebagai konsekuensi logis dan yuridis dalam satu negara hukum, hak asasi manusia sebagai
warga negara akan dijamin sepenuhnya sesuai dengan ciri negara hukum yang ketentuan-
ketentuannya telah dimuat dalam UUD 1945, yakni adanya pengakuan dan perlindungan
terhadap hak asasi manusia. Untuk mengimbangi pengakuan tersebut, setiap warga negara
harus mampu sepenuhnya melaksanakan kewajiban-kewajiban yang telah dibebankan oleh
negara. Oleh sebab itu, setiap warga negara harus mengetahui hak dan kewajiban yang harus
dijalankan.
Dengan demikian kewajiban warga negara dapat diartikan sebagai tindakan atau
perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang warga negara sebagaimana diatur dalam
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kewajiban warga negara dibatasi oleh status
kewarganegaraan seseorang. Perlu adanya kesadaarn yang lebih untuk meningkatkan
semangat guna melaksanakan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia. Jika kita telah
melaksanakan kewajiban kita dengan baik, kita boleh menuntut hak kita sebagai warga
negaraa kepada pemerintah.
Dengan kata lain kesimpulan pengertian hak dan kewajiban yaitu Hak adalah segala
sesuatu yang harus didapatkan setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir.
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus serta wajib dilaksanakan. Hak dan
kewajiban merupak sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
5
2.2 Peran Pancasila dan UUD NRI 1945
Pancasila merupakan dasar negara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu
menjadi dasar dan pedoman dalam mengatur tata kehidupan bernegara, sebagaimana yang
diatur dalam UUD NRI Tahun 1945. Adapun sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila
berarti nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar dan pedoman dalam
mengatur sikap dan tingkah laku warga negara Indonesia, dalm hubungannya dengan Tuhan,
masyarakat, dan alam semesta.
Hak dan kewajiban warga negara selain diatur berdasarkan pandangan nilai-nilai
Pancasila, diatur juga berdasarkan UUD NRI 1945 yang sebagaimana kita telah ketahui
bahwa UUD NRI 45 adalah dasar negara Indonesia.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau
pengingkaran terhadap kewajiban baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga
negara sendiri. Antara hak dan kewajiban merupakan duahal yang tak terpisahkan. Bila ada
hak pasti ada kewajiban, yang satu mencerminkan yang lain.
6
Selain kasus pelanggaran hak warga negara, maka warga negara pun banyak yang
mengikari kewajibannya sebagai warga negara. Pengingkaran kewajiban adalah pola tindakan
warga negara yang tidak melaksanaka kewajiban sebagaimana memiliki kewajibannya
sendiri sebagai warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Warga negara belum
sepenuhnya menyadari betapa pentingnya kewajiban yang harus dijalaninya demi kemajuan
negara.
BAB III
PEMBAHASAN
1
Status warga negara meliputi :
1. Status pasif, yaitu status yang mewajibkan warga negaranya untuk taat dan tunduk
kepada negara
2. Status aktif, yaitu status yang memberikan hak kepada warga negara untuk ikut serta
dalam pemerintahan.
3. Status negatif, yaitu status yang memberikan jaminan bahwa negara tidak akan ikut
campur terhadap hak asasi warga negaranya untuk mencegah tindakan sewenang-
wenang dari negaranya.
4. Status positif, yaitu status yang memberikan hak kepada warga negara berupa
perlindungan jiwa, hak milik, dan kemerdekaan.
2
Peran warga negara meliputi :
1
Sholichin Dwi Prasetyo. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Surakarta : CV Mediatama, 2017), hlm.2.
2
Winarno.Paradigma Baru Pendiidikan Kewarganegaraan (Surakarta : PT Bumi Aksara, 2013), hlm.50.
7
1. Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku atau kebijakan politik yang ada.
2. Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta
ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan
publik.
3. Peran negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan negara
dalam persoalan pribadi warga.
4. Peran positif merukapan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Di Indonesia, bentuk hubungan antara warga negara dengan negara secara legal telah
diatur dalam UUD 1945. Hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia tersebut
digambarkan dengan baik dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban. Baik itu hak dan
kewajiban negara terhadap warganya. Ketentuan selanjutnya mengenai hak dan kewajiban
warga negara di berbagai bidang terdapat dalam peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang dasar.
3
Sholichin Dwi Prasetyo. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Surakarta : CV Mediatama, 2017), hlm.3.
8
“Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya”.
4. Hak untuk membentuk keluarga
Pasal 28B Ayat 1 :
“Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah”.
5. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.
Pasal 28D Ayat 1 :
“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”.
6. Hak mendapatkan status kewarganegaraan.
Pasal 28I Ayat 1 :
“Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan”
7. Hak atas lingkungan yang baik dan sehat
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan”.
8. Hak memeluk agama daan kepecayaan
Pasal 29 Ayat 2 :
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
9. Hak ikut serta dalam pertahanan negara
Pasal 30 Ayat 1 :
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara”.
10. Hak atas pendidikan
Pasal 31 Ayat 1 dan 2 :
“Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”
“setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya”
9
3.1.3 Kewajiban Warga Negara
Kewajiban kita sebagai warga negara telah diatur di dalam UUD 1945, sebagai
berikut:
4
Sholichin Dwi Prasetyo. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Surakarta : CV Mediatama, 2017), hlm.7
10
3.2 Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu nilai ideal, nilai instrumental
dan nilai praksis. Ketiga kategori nilai Pancasila tersebut mengandung jaminan atas hak
warga negara.
1. Nilai Dasar
Nilai dasar adalah nilai yang dituju atau diinginkan oleh semua manusia yang
didasarkan pada kodrat manusia yang merupakan pencerminan kemanusiaan, di mana
satu sama lain saling terkait. Nilai ini selalu diperjuangkan manusia karena diaangap
sebagai sesuatu yang berharga yang dapat memberikan kepuasan batin.
Nilai dasar bersifat relatif tetap (tidak berubah) yang berada dalam pembukaan
UUD 1945. Nilai ideal berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila. Nilai-nilai
dasar tersebut bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan,
serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini bersifat tetap dan terlekat pada
kelangsungan hidup negara.
2. Nilai Instrumental
Merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang sifatnya lebih khusus. Nilai
instrumental merupakan pedoman pelaksanaan dari nilai dasar yang berdasarkan
kelima sila Pancasila dan menjadi pedoman pelaksanaan sistem politik, sistem
ekonomi, sistem sosial budaya serta sistem pertahanan dan keamanan. Pada umumnya
berbentuk ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari UUD sampai dengan
peraturan daerah.
3. Nilai Praksis
11
Merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan
yang lebih nyata, dengan kata lain nilai praksis adalah pelaksaan secara nyata nilai-
nilai dasar dan nilai instrumental.
Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan
perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi
masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan ideology yang terbuka.
Hak warga negara dalam nilai praksis Pancasila dapat terwujud apabila nilai-nilai
dasar dan instrumental Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakn dalam kehidupan
sehari-hari oleh seluruh warga negara. Hal tersebut dapat diwujudkan apabila setiap
warga negara menunjukan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan antara hak warga negara dengan Pancasila dijabarkan secara singkat sebagai
berikut:
12
3. Sila Persatuan Indonesia
Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan kata lain sila ketiga secara khusus meminta perhatian setiap warga
negara akan hak dan kewajiban serta tanggung jawabnya pada negara, khususnya
dalam menjaga keberadaan bangsa dan negara. Persatuan Indonesia juga mengakui
dan menghargai dengan sepenuh hati terhadap keanekaragaman di Indonesia,
sehingga perbedaan bukanlah sebab dari perselisihan, tetapi itu akan dapat
menciptakan kebersamaan. Pada sila ini warga negara diharapkan mampu
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan serta
dapat mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa. Dari kesadaran ini tercipta
dengan baik jika sungguh-sungguh menghayati semboyan Bhineka Tunggal Ika.
13
Nilai-nilai Pancasila dalam uraian tersebut telah menjadi landasan serta motivasi
bangsa Indonesia dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila dapat
mencegah timbulnya pelanggaran hak dan kewajiban asasi manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Maka dari itu setiap warga negara harus bias
menyeimbangkan hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
14
3. Periode Era Demokrasi Parlementer (1950-1959)
1) Semakin tumbuh partai politik dengan beragam ideology, kebebasan pers, pemilihan
umum yang bebas, adil dan demokratis.
2) Pemikiran tentang HAM juga memiliki ruang yang lebar hingga muncul dalam
perdebatan di Konstituante usulan bahwa keberadaan HAM mendahului bab-bab
UUD.
15
3.3.1 Contoh pelanggaran Hak Warga Negara
Pelanggaran terhadap hak warga negara, misalnya :
1. Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadi
kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap
para pelanggar hukum atas dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan sebagainya.
Hal ini merupakan bukti bahwa amanat Pasal 27 ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan “Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada pengecualiannya”. Sedangkan untuk penerapannya
hingga saat ini belum sepenuhnya dilaksanakan.
2. Kemiskinan dan angka pengangguran yang masih cukup tinggi, padahal Pasal 27 ayat
(2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengaamanatkan bahwa tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian.
16
6. Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku plagiat
(mengcopy/menyalin tanpa menyertakan sumber yang jelas) dalam membuat sebuah
karya, dan sebagainya.
1. Mempunyai sikap egois yang terlalu mementingkan diri sendiri, menghalalkan segala
cara untuk bias memperoleh apa yang diinginkan agar haknya bias terpenuhi,
meskipun cara yang dilakukan bias melanggar hak orang lain.
2. Rendahnya kesadaran dalam berbangsa dan bernegara, hal ini dapat menyebabkan
seseorang yang melakukan pelanggaran bisa berbuat sesuka hati. Mempunyai sikap
tidak menghormati orang lain dan mempunyai sikap acuh tak acuh hal ini bisa
menyebabkan adanya penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.
3. Mempunyai sikap tidak toleran, sikap ini bisa berakibat pada timbulnya perilaku tidak
saling menghargai dan tidak menghormati atas kedudukan dan keberadaan orang lain.
Sikap ini pada akhirnya bisa mnedorong seseorang untuk melakukan tindakan
diskriminasi kepada orang lain yang ada di sekitarnya.
17
4. Pada masyarakat terdapat banyak penyalahgunaan kekuasaan yang berlaku.
Kekuasaan yang dimaksud di sini tidak hanya menjurus kepada kekuasaan
pemerintah, tetapi juga bisa dalam bentuk kekuasaan lainnya yang terdapat dalam
masyarakat. Saha satunya adalah kekluasaan dalam perusahaan. Para pengusaha yang
tidak peduli dengan hak pegawainya jelas sangat melanggar suatu hak warga negara.
Maka dari itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran
hak dan kewajiban warga negara.
5. Tidak tegasnya aparat penegak hukum terhadap pelanggaran hak dan kewajiban
warga negara, tentu bisa mendorong timbulnya suatu pelanggaran hak dan kewajiban
warga negara lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas bisa menjadi
penyebab bagi munculnya berbagai kasus lain. Para pelaku pelanggaran tidak akan
merasa jera, dikarenakan mereka tidak memperoleh sanksi yang tegas atas
perbuatannya tersebut. Aparat penegak hukum yang sewenang-wenang juga
merupakan bentuk pelanggaran hak warga negara dan menjadi contoh yang tidak
baik, sehingga mendorong timbulnya pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat
pada umumnya.
18
5. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, mislanya mangkir
dari kegiatan siskampling, dst.
19
Upaya pencegahan dan penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil tanpa didukung oleh sikap dan
perilaku warga negaranya, yang mencerminkan penegakan hak dan kewajiban warga negara.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan setiap orang yang telah ada sejak
lahir bahkan sebelum lahir. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus serta wajib
dilaksanakan. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Kita
sebagai warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap negara dan sebaliknya
warga negara juga mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara.
Dapat disimpulkan warga negara sebagai sebuah komunitas yang membentuk negara itu
sendiri yang berdasarkan perundang-undangan atau perjanjian-perjanjian dan mempunyai
hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik.
Dalam menjalani hak dan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia harus
berlandaskan Pancasila dan UUD NRI 1945, agar terciptanya keseimbangan dalam
20
kehidupan kita sebagai warga negara dan tidak adanya penyelewangan atau penyalahgunaan
hak dan kewajiban itu sendiri.
4.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini saya mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat menambah pengetahuan dan memahami serta dapat menerapkan bagaimana
menjalankan hak dan kewajiban warga negara yang baik serta tidak melakukan pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban. Berpedoman Pancasila dan UUD NRI 1945 yang
mendasari hak dan kewajiban kita sebagai warga negara.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Tri Purwanto dan Sunardi H.S. 2017. Pendidikan Pacasila dan Kewarganegaraan.
Istiana Nen Arienti dan Nur Fitriyani. 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Surakarta : CV Mediatama
Mediatama
Ghalia Indonesia
I. DATA PRIBADI
Nama : WIRDA KOMALA
No. KTP : 3175054109990001
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta/ 01 September 1999
Anak ke : 5 (lima)
Jenis Kelamin : Perempuan
Gol. Darah :B
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : SMK Analis Kesehatan TH
Suku Bangsa : Betawi dan Sunda
Warna Kulit : Sawo Matang
22
Jenid Rambut : Bergelombang
Warna Rambut : Hitam
Tinggi/Berat Badan : 169cm/68kg
Pekerjaan : Mahasiswa
E-mail : wirda.komala@gmail.com
Alamat Terakhir : Jalan Pertengahan Gg. Kramat 2 No. 09 RT 010/003
Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, DKI Jakarta
13770
No.HP : 085888584351
LAHIR
NO NAMA L/P PEKERJAAN KETERANGAN
TANGGA
TEMPAT
L
JAKART WIRAUSAH
2 HALIMAH P 31/12/1960 IBU KANDUNG
A A
JAKART KAKAK
4 DALIAH P 04/01/1979 IRT
A KANDUNG
23