Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ranita Rahmadewi

NIM : 19/439128/PA/18951

Skala Bencana

 Skala Gempabumi

o Intensitas (kuantifikasi kuatnya getaran yang dirasakan di permukaan tanah):


Modified Mercalli (MM), European Seismic Scale (EMS)
o Kekuatan (kuantifikasi besar energi yang dilepaskan sumber gempa): Skala
Richter, Mw (Mag.Momen), Me(Mag.Energi), Energy Class (K-Class)
 Skala Intensitas Gempabumi (SIG) BMKG
Skala ini menyatakan dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya gempabumi. Skala
Intensitas Gempabumi (SIG-BMKG) digagas dan disusun dengan mengakomodir
keterangan dampak gempabumi berdasarkan tipikal budaya atau bangunan di
Indonesia.
 Skala Richter (Magnitudo Lokal)
Magnitudo lokal (ML) diperkenalkan oleh Richter untuk mengukur magnitudo
gempa-gempa lokal, khususnya di California Selatan.
Yaitu amplitudo maximum gerakan tanah (dalam mikron) yang tercatat oleh
seismograph torsi (torsion seismograph) Wood-Anderson, dengan spesifikasi sebagai
berikut:
o periode natural = 0,8 sekon,
o magnifikasi (perbesaran) = 2800,
o dan faktor redaman = 0,8.
 Skala Erupsi Gunungapi
 Volcanic Explosivity Index (VEI)
 Skala numerik yang mengukur tingkat ekplosifitas suatu kejadian erupsi.
 Parameter yang dipakai untuk menghitung:
 Volume dari produk vulkanik
 Tingi kolom erupsi
 Visual qualitative observations

 Skala VEI adalah logaritmik. Skala VEI paling tinggi VEI 8 (Erupsi
supervulkanik). Karakteristik erupsi VEI 8:
 Lebih dari 1,000km kubik material yang dimuntahkan
 Kolom erupsi > 100km
 Terjadi 1 kali dalam > 10,000 years (bahkan bisa lebih lama)

 Skala Curah Hujan


o Tren Curah Hujan Indonesia
- Tren curah hujan ini disajikan dalam empat(4) kategori yaitu hujan
dengan intensitas di atas (lebih dari) 1, 20, 50, dan 100 mm/hari.
- Secara umum curah hujan Indonesia memiliki tren yang bernilai
positif walaupun di beberapa wilayah bernilai negatif dengan
besaran yang bervariasi.
 Skala Kekuatan Angin
o Skala Beaufort adalah ukuran empiris yang berkaitan dengan kecepatan angin untuk
pengamatan kondisi di darat atau di laut.
o Semakin besar angka skala Beaufort, maka semakin kencang angin berhembus dan
bahkan bisa semakin merusak. Skala Beaufort dimulai dari angka 1 untuk embusan
angin yang paling tenang sampai angka 12 untuk embusan angin yang dapat
menyebabkan kehancuran. Skala Beaufort tetap berguna dan dipakai sampai
sekarang.
o Skala angin topan Saffir-Simpson (SSHWS), sebelumnya dinamakan skala topan
Saffir-Simpson (SSHS), mengklasifikasikan angin topan – Topan tropis Belahan
Barat – yang memiliki intensitas lebih tinggi dari depresi tropis dan badai tropis – ke
dalam lima kategori dibedakan oleh intensitas angin berkelanjutannya.

 Skala Bencana (ukuran keparahan bencana)


o Skala Keparahan Bencana
De Boer, 1990, mengelompokkan berdasar tujuh parameter :
o Pengaruh bencana pada infrastruktur
o Penyebab (buatan/manusia, alam)
o Waktu dampak
o Radius yang dipengaruhi bencana
o Korban
o Sifat luka dari korban yang hidup
o Waktu penyelamatan.

Anda mungkin juga menyukai