Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP KEPROFESIAN
( PENGERTIAN, SYARAT, ETIKA, PERKEMBANGAN, JENIS )
DAN PROFESI KEPENDIDIKAN

Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah


Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Oleh
Farid Nursidik : 1404618051

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta
2020
Jl. Rawamangun Muka, RT.11/RW.14, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220


1. Konsep Profesi
Pembahasan tentang profesi erat kaitan nya dengan dunia kerja, yang mana kita
tahu bahwa sebagian besar orang – orang menganggap jika profesi sama artinya
dengan istilah pekerjaan. Namun ternyata, pekerjaan dan profesi adalah dua hal yang
berbeda. Menurut Wirawan (2009), pekerjaan adalah aktivitas menyelesaikan sesuatu
atau membuat sesuatu yang hanya memerlukan tenaga dan keterampilan tertentu
seperti yang dilakukan oleh pekerja kasar atau blue collar worker. Dicontohkan
termasuk dalam kategori pekerjaan misalnya sopir bus, pembantu rumah tangga,
tukanag cukur, pengantar surat pos, dan tukang kayu. Sementara yang dimaksud
profesi menurut Wirawan (2009), adalah suatu pekerjaan yang untuk
menyelesaikannya memerlukan penguasaan dan penerapan teori ilmu pengetahuan
yang dipelajari dari lembaga pendidikan tinggi seperti yang dilakukan oleh para
profesional atau white collar worker.
Untuk itu kita perlu mengetahui tentang konsep profesi yang meliputi pengertian
profesi, professional, profesionalisme dan profesionalisasi, syarat – syarat profesi,
kode etik profesi, perkembangan keprofesian serta jenis profesi pendidik dan profesi
kependidikan.
2. Pengertian Profesi Menurut Ahli

a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


Pengertian Profei menurut KBBI adalah bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya)
tertentu.

b. Wirawan (2009)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang untuk menyelesaikannya
memerlukan penguasaan dan penerapan teori ilmu pengetahuan yang
dipelajari dari lembaga pendidikan tinggi seperti yang dilakukan oleh para
profesional atau white collar worker.

c. Kunandar (2007)
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni
oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan
tertentu yang mensyaratkan pengetahhuan dan keterampilan khusus yang
diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif.

d. Yunus Namsa (2006)


Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan yang dalam melakukan
tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memiliki dedikasi serta
cara menyikapi lapangan pekerjaan yang berorientasi pada pelayanan yang
ahli.

e. Daniel Bell (1973)


Menurut Daniel Bell, Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari
termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak
formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok atau
badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani
masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan
kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral
serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.

f. Schein, E.H (1962)


Menurut Schein, E.H, Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan
yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari
perannya yang khusus di masyarakat.

Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli di atas, maka dapat


disimpulan bahwa profesi merupakan suatu pekerjaan atau keahlian yang
membutuhkan kompetensi intelektual, perilaku ilmiah berbasis ilmu
pengetahuan dan keterampilan tertentu, memiliki etika tertentu, dan diperoleh
seseorang melalui proses pendidikan dan pelatihan akademik di perguruan
tinggi.
3. Pengertian Profesional

a. Kamus Besar Bahasa Indonesia


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Profesional
bersangkutan dengan dengan profesi yang membutuhkan kepandaian
khusus untuk menjalankannya.

b. Kusnanto
Menurut Kusnanto, profesional adalah sesorang yang memiliki
kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu.

c. Aholiab Watloly
Menurut Aholiab Watloly, Profesional adalah orang yang berdisiplin
dan menjadi kerasan dalam pekerjaannya.
4. Pengertian Profesionalisme

Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-


kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan
berdasarkan rasa keterpanggilan, serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut
dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama
yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan (Wignjodoebroto,
1999).

Profesionalisme merupakan sikap yang :


a. Berkeinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang dapat dijadikan
sebagai rujukan yang baik.

b. Berusaha meningkatkan dan memelihara perilaku profesionalnya melalui


perwujudan perilaku profesional. Perwujudan tersebut dilakukan melalui
berbagai cara misalnya dai cara berpenampilan, cara berbicara, penggunaan
bahasa, sikap tubuh badan, serta sikap hidupnya sehari-hari.

c. Berkeinginan untuk sentiasa mengejar berbagai kesempatan pengembangan


profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas
pengetahuan dan keterampiannya.

5. Pengertian Profesionalisasi
Dari segi bahasa, Profesionalisasi berasal dari kata professionalization yang
berarti kemampuan profesional. Adapun pengertian Profesionalisasi menurut para
Ahli adalah :

a. Dedi Supriadi (1998)


Menurutnya, Profesionalisasi adalah pendidikan prajabatan dan/atau dalam
jabatan. Proses pendidikan dan latihan ini biasanya lama dan intensif.

b. Eric Hoyle (1980)


Menurut Eric Hoyle, konsep profesionalisasi mencakup dua dimensi yaitu the
improvement of status and the improvement of practice (Peningkatan status dan
peningkatan pelatihan).

6. Persyaratan Profesi
Adapun syarat – syarat profesi sebagai berikut :

a. Mempelajari suatu bidang khusus.


b. Melibatkan kegiatan intelektual.
c. Membutuhkan persiapan profesional, bukan hanya sekedar latihan.
d. Membutuhkan latihan secara berkesinambungan.
e. Mementingkan pelayanan masyarakat dibandingkan kepentingan pribadi.
f. Memiliki organisasi sesuai bidang tersebut.
g. Menjanjikan karir yang permanen.

7. Kode Etik Profesi


Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.
Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-
prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus
(profesi) kehidupan manusia.
Prinsip dasar etika profesi meliputi :

a. Tanggung jawab
1. Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan
terhadap hasilnya.
2. Tanggung jawab terhadap dampak dari profesi itu untuk
kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.

b. Keadilan.
Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.

c. Kompetensi
Kompetensi ialah melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya,
kompetensi dan ketekunan.

d. Prilaku Profesional
Profesional ialah berprilaku konsisten dengan reputasi profesi.

e. Prinsip Kerahasiaan
Kerahasiaan ialah menghormati kerahasiaan informasi.

8. Perkembangan Keprofesian Kependidikan


Perkembangan profesi keguruan terutama di Indonesia, pada awalnya guru-
guru di Indonesia diangkat dari orang-orang yang tidak berpendidikan khusus
dengan orang-orang yang lulus dari sekolah guru untuk memperoleh jabatan guru .
Sekolah guru (kweekschool) pertama kali didirikan di Solo tahun 1852. Karena di
Indonesia masih banyak memerlukan pendidik atau guru, maka Pemerintah Hindia
Belanda mengangkat lima macam guru yaitu :

a. Guru lulusan sekolah guru yang dianggap sebagai guru yang berwenang
penuh. 
b. Guru yang bukan sekolah guru, tetapi lulus ujian yang diadakan untuk
menjadi guru.
c. Guru bantu. Yakni yang lulus ujian guru bantu.
d. Guru yang dimagangkan kepada seorang guru senior, yang merupakan
calon guru.
Dahulu banyak guru yang diangkat dari warga-warga yang pernah
mendapatkan pendidikan. Walaupun hanya pendidikan terakhirnya yaitu SMA,
kemudian diangkat menjadi guru bantu, karena kebanyakan didesa-desa
kekurangan pendidik. Kemudian sesuai dengan perkembangan zaman, guru-guru
yang memiliki pendidikan hanya SMA wajib melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi sesuai bidangnya. Dapat dilihat banyak guru melanjutkan pendidikannya di
universitas - universitas.
Tak hanya instruksi kewajiban melanjutkan Pendidikan, perkembangan
profesi pendidik atau kependidikan juga di tingkatkan oleh pemerintah dengan
penyetaraan. Penyetaraan yaitu meningkatkan kualifikasi dan persyaratan jenjang
pendidikan yang lebih tinggi bagi tenaga pengajar mulai tingkat persekolahan
sampai perguruan tinggi. Program penyetaaan Diploma II bagi guru-guruSD,
Diploma III bagi guru-guru SLTP dan Strata I (sarjana) bagi guru-guru SLTA.
Upaya lain pun dilakukan oleh pemerintah seperti program sertifikasi, PKG (Pusat
Kegiatan Guru, dan KKG (Kelompok Kerja Guru) yang memungkinkan para guru
untuk berbagi pengalaman dalam memecahkan masalah-masalah yang mereka
hadapi dalam kegiatan mengajarnya.
9. Jenis Profesi Pendidik dan Profesi Kependidikan
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 tahun 2003
psl 1, BAB 1  Ketentuan umum), tenaga kependidikan yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada
satuan pendidikan.
(UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1)).
Tenaga Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. (UU No.20 THN 2003,
PSL 39 (2)).

a. Tenaga Kependidikan diantaranya seperti :

1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah seorang pemimpin pada sebuah sekolah
dan merupakan manajer tingkat atas pada sebuah organisasi
pendidikan (khususnya SD, SMP, SMA atau SMK). Kepala sekolah
mempunyai dua peran utama, pertama sebagai pemimpin institusi
bagi para guru, dan kedua memberikan pimpinan dalam
manajemen.

2. Rektor
Rektor dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pimpinan
lembaga perguruan tinggi. Di dalam Undang-Undang Sistim
Pendidikan Nasional 2009 (UU SISDIKNAS), Rektor adalah
pimpinan tertinggi perguruan tinggi yang berkewajiban memajukan
ilmu pengetahuan di masing-masing institusi melalui pendidikan
dan penelitian, serta memberikan kontribusi maksimal kepada hal
layak luas.

3. Wakil/Kepala Urusan.
Umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan dalam
bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan Pendidikan
dalam penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut.
Contoh: Kepala Urusan Kurikulum.

4. Tata Usaha
Tata Usaha adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam
bidang administrasi instansi tersebut. Bidang administrasi yang
dikelola diantaranya;
1. Administrasi surat menyurat dan pengarsipan,
2. Administrasi Kepegawaian,
3. Administrasi Peserta Didik,
4. Administrasi Keuangan,
5. Administrasi Inventaris dan lain-lain.

5. Laboran
Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab
terhadap alat dan bahan di Laboratorium.

6. Pustakawan
Pustakawan ialah seseorang yang bekerja di perpustakaan dan
membantu orang menemukan buku, majalah, dan informasi lain.

7. Petugas keamanan (penjaga sekolah), Petugas kebersihan,


dan lainya

b. Tenaga Pendidik diantaranya seperti :

1. Guru
Menurut UU No. 14/2005, tentang Guru dan Dosen. Pada Bab I
Pasal 1, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
pendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

2. Dosen
Menurut UU No. 14/2005, tentang Guru dan Dosen. Pada Bab I
Pasal 1, Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan
tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

3. Konselor
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan
Konselor adalah pendidik dan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2005 mengemukakan Konselor adalah
pelaksana pelayanan konseling di sekolah.
Konselor adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam
melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal
sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan
Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi
Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN).

4. Pamong Belajar
Menurut Permenpan dan RB (Peraturan Menteri
Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi) No. 15 Tahun 2012,
Pamong Belajar adalah pendidik dengan tugas utama melakukan
kegiatan belajar mengajar, pengkajian program, dan pengembangan
model pendidikan nonformal dan informal (PNFI) pada unit
pelaksana teknis (UPT) atau unit pelaksana teknis daerah (UPTD)
dan satuan PNFI. Pamong belajar merupakan jabatan karier yang
hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai
pegawai negeri sipil. PNFI sekarang berganti nama menjadi
PAUDNI (Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal).

5. Widyaiswara
Widyaiswara adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diangkat
sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan
tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar,
dan/atau melatih pegawai negeri sipil (PNS) pada lembaga
pendidikan dan pelatihan (diklat) pemerintah.

6. Tutor
Tutor adalah orang yang membelajarkan atau orang yang
memfasilitasi proses pembelajaran di kelompok belajar (Chairudin
Samosir, 2006:15). Tutor merupakan pembimbing dan pemotivasi
peserta didik untuk mempelajari sendiri materi ajar yang tersaji
dalam modul pembelajarannya.
Tutor dapat berasal dari guru atau pengajar, pelatih, pejabat
struktural, atau bahkan siswa yang dipilih dan ditugaskan guru
untuk membantu teman-temannya dalam belajar di kelas. (Hamalik
dalam Abi Masiku, 2013).

7. Instruktor
Instruktor adalah orang yang bertugas mengajarkan sesuatu dan
sekaligus memberikan latihan dan bimbingannya; pengajar; pelatih;
pengasuh (KBBI online).

8. Fasilitator
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang
memahami tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat
rencana guna mencapai tujuan. Tugas fasilitator dalam sebuah
proses pembelajaran pada hakikatnya mengantarkan peserta didik
untuk menemukan sendiri isi atau materi pelajaran yang ditawarkan
atau yang disediakan melalui atau oleh penemuannya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ayoksinau.com/pengertian-profesi-menurut-ahli-ciri-ciri-profesi-syarat-
profesi-dan-contoh-profesi-ayoksinau-com/ (diakses 18/03/2020)

https://www.maxmanroe.com/vid/karir/etika-profesi.html (diakses 19/03/2020)

https://datakata.wordpress.com/2015/01/16/konsep-dasar-profesi/ (diakses
19/03/2020)

https://www.coursehero.com/file/44265628/PERKEMBANGAN-PROFESI-KEGURUAN-
SAHRIL-2docx/ (diakses 19/03/2020)

https://wakhinuddin.wordpress.com/2010/01/23/pengertian-pendidik-dan-tenaga-
kependidikan/ (diakses 20/03/2020)

https://brian201242118.wordpress.com/2014/11/09/jenis-jenis-profesi-
kependidikan/ (diakses 20/03/2020)

Anda mungkin juga menyukai