Bab 3 Metalurgi Las
Bab 3 Metalurgi Las
1.1 UMUM
Metal dengan fase tunggal yang sangat umum didalam sistim stuktur metalurgi , memiliki
struktur kristal yang sama dalam suhu berapa saja hingga titik leburnya. Untuk menujukkan
formasi padat-cair yang tidak terbatas , suatu sistim paduan harus memenuhi persyaratan
hukum Hume – Pothery yang mempersyaratkan kedua elemen memiliki :
Radius atom tidak boleh berbeda satu dengan lainnya melebihi 15%.
Struktur kristal yang sama
Memiliki nilai elektronegativitas sama ( elemen harus dekat satu dengan lainnya
dalam tabel periodik ).
Memiliki valensi sama.
Proses fabrikasi yang mengurangi penampang metal , memperkuat metal tersebut dengan
fenomena disebut kerja pengerasan ( work hardening ) juga dikenal sebagai kekang
pengerasan ( strain hardening ) yang biasanya mengurangi daya muai ( elongation ) , disebut
kerja dingin ( cold working ) . Proses seperti ekstrusi ( pemencetan ), penempaan , pengerolan
dan pengecilan ( swaging ) , membentuk sekaligus memperkuat material yang terlibat.
Beberapa dari proses ini menggunakan kenaikan suhu , sebagian lainnya dilaksanakan dalam
suhu kamar.
Dengan menahan suatu benda kerja pada suhu diatas suhu rekristalisasi menghasilkan
pertumbuhan kristal . Pertumbuhan kristal ini terjadi karena kristal cenderung mengurangi
energi permukaannya . Kristal besar memiliki perbatasan area ( grain boundary area ) yang
lebih kecil dalam setiap unit volume dan karenanya juga memiliki energi permukaan yang
lebih kecil.
Walaupun prosedur kedua proses ini sama dan melibatkan pemanasan paduan larutan padat
yang sangat kenyang hingga tingkat suhu yang ditentukan secara hati hati sehingga reaksi
pengendapan terjadi , maksud pengerasan usia dan pengendapan temper sangat berlawanan.
Pengaruh pengerasan usia yang terbaik untuk komposisi paduan terjadi pada diagram fase
dimana terjadi larutan padat yang maksimum .
Perlakuan panas baja menjadi faktor yang sangat penting untuk semua penggunaan struktural
sehingga dibuat diagram , TTT dan CCT untuk lebih mendayagunakan sifat baja melalui
transformasi fase non equilibrium.