net/publication/322625995
CITATION READS
1 4,307
1 author:
Hasanuddin Djidi
State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau
15 PUBLICATIONS 19 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
A Comparison of Radial Basis Probabilistic Neural Network and Radial Basis Function Neural Network Performance based on Sensitivity Analysis View project
All content following this page was uploaded by Hasanuddin Djidi on 20 January 2018.
Hasanuddin
Program studi pendidikan matematika, Universias Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. H. R. Soebrantas km 15,5 Tampan, Pekanbaru, Indonesia
e-mail: hasanuddin@uin-suska.ac.id
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi unsur-unsur etnomatematika pada masyarakat melayu Riau. Hal ini
penting, mengingat Propinsi Riau sedang mempersiapkan diri menjadi sebagai pusat kebudayaan Melayu. Oleh
karena itu upaya penggalian, pengembangan dan pengenalan etnomatematika melayu Riau sangat diperlukan.
Eksplorasi etnomatematika pada masyarakat melayu Riau menggunakan metode peneltian kulitatif-etnografis.
Hasil penelitian ini menunjukkan banyaknya aktivitas etnomatematika dalam masyarakat melayu Riau. Pada
artikel ini, disajikan berbagai aktivitas etnomatematika pada seni sastra, seni busana melayu, seni ukir dan
aplikasi etnomatematika pada permainan masyarakat melayu Riau.
Kata kunci: Etnomatematika, melayu, riau, busana, seni sastra, seni ukir dan permainan rakyat
137
Hasanuddin: Etnomatematika Melayu ....
138
Sosial Budaya, Volume 14, Nomor 2, Desember 2017, pp. 136 - 149
139
Hasanuddin: Etnomatematika Melayu ....
adalah orang-orang yang terlibat langsung temuannya yang diteliti dan mendapatkan
dalam aktivitas etnomatematika. makna pengalaman informan.
1. Menggali informasi melalui Wawancara
Ada beberapa etika yang harus dipatuhi HASIL DAN PEMBAHASAN
pewawancara, antara lain mempertimbangkan Aplikasi Etnomatematika dalam Masyarakat
kepentingan informan terlebih dahulu, Melayu Riau
menyampaikan tujuan penelitian, melindungi
privasi informan, dan jangan mengeksploitasi Aplikasi Etnomatematika pada Seni Sastra
informan. Sastra merupakan kata serapan dari bahasa
2. Membuat Catatan Etnografis Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang
Sebuah catatan etnografis meliputi mengandung instruksi" atau "pedoman", dari
catatan lapangan, alat perekam gambar, kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau
artefak dan benda lain yang "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa
mendokumentasikan suasana budaya yang digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan"
dipelajari. atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau
3. Mengajukan Pertanyaan Deskriptif keindahan tertentu (wikipedia).
Pertanyaan deskriptif merupakan Salah satu budaya melayu dalam dunia sastra
pertanyaan yang membutuhkan jawaban yaitu berupa puisi lama. Puisi lama adalah puisi
penjelas. yang terikat oleh aturan-aturan , antara lain:
4. Melakukan Analisis Wawancara Jumlah kata dalam 1 baris
Etnografis Jumlah baris dalam 1 bait
Analisis wawancara etnografis yaitu Persajakan (rima)
menggaris bawahi semua istilah asli informan
Banyak suku kata tiap baris
yang telah diperoleh untuk mempertinggi
peranannya dalam mengetahui tentang obyek Irama
budaya yang diteliti. Analisis ini dikaitkan
dengan simbol dan makna yang disampaikan Pantun.
informan. Pola matematika yang diterapkan pada jenis
5. Membuat Analisis Domain pantun yaitu bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris,
Peneliti membuat istilah pencakup dari tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal
apa yang dinyatakan informan. Istilah sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi.
tersebut seharusnya memiliki hubungan Contoh:
semantis yang jelas. Kalau keladi sudah ditanam.
6. Mengajukan Pertanyaan Struktural Janganlah lagi meminta talas.
Pertanyaan struktural merupakan Kalau budi sudah ditanam.
pertanyaan yang disesuaikan dengan Janganlah lagi meminta balas
informan. Pertanyaan struktural bertujuan
mengetahui bagaimana informan Gurindam
mengorganisir pengetahuan mereka. Gurindam merupakan puisi yang berbentuk
7. Melakukan Analisis Taksonomi bait 2 baris, bersajak a - a berisi nasihat. Sebagai
Analisis taksonomi memusatkan puisi lama, gurindam merupakan pola pikir
perhatian pada domain tertentu yang sangat sebab-akibat yang dinyatakan dalam dua
berguna untuk menggambarkan fenomena proposisi yang dihubungkan sebagai kalimat
atau masalah yang menjadi sasaran penelitian. majemuk. Proposisi pertama biasanya
Analisis taksonomik dilakukan untuk merupakan sebab dan proposisi kedua
membuat kategori dari simbol-simbol budaya merupakan akibat. Hubungan sebab akitab itu
yang ada pada kebudayaan yang diteliti. pada dasarnya merupakan hubungan yang
8. Menulis etnografi ditandai dengan kata jika ..... maka ..... Pada
Peneliti kemudian memberikan penjelasan umumnya isi gurindam berkaitan dengan
secara naratif mengenai esensi dari perbuatan atau aktivitas, baik aktivitas fisik
maupun psikis
140
Sosial Budaya, Volume 14, Nomor 2, Desember 2017, pp. 136 - 149
Contoh:
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Syair
Syair merupakan puisi yang memiliki ciri tiap Gambar 1
bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau Ketetangan:
AB = CD = 1/2 lebar bahu
cerita. Contoh: AD = BC = labuh Baju
Pada zaman dahulu kala (a) CE = Lebar pangkal Lengan
CG = EF = Labuh Lengan
Tersebutlah sebuah cerita (a) GF = 1/2 Bukaan Tangan
EH = 1/2 inci
Sebuah negeri yang aman sentosa (a) EB= IJ = Panjang pesak
EI = Lebar pesak atas (2 -2 1/2) inci (boleh ubah suai)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a) BJ = Lebar Pesak Bawah (4-4 1/2) inci (boleh ubah suai)
IK = IL = 3 inci ukuran kekek
DM = naikkan 1/4 inci
Talibun MP= DQ= NO= 1/6 leher - 1/4 inci
Talibun merupakan pantun genap yang tiap DN= QO= 1/6 leher + 1 inci
NR= 1/2 ukuran leher
bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris. Contoh: Jadi, berdasarkan pada pemaparan dan
Kalau anak pergi ke pekan ilustrasi di atas, dapat dilihat bahwa masyarkat
Yu beli belanak pun beli melayu Riau telah mengaplikasikan konsep-
Ikan panjang beli dahulu konsep matematika dalam perancangan busana.
Kalau anak pergi berjalan Aplikasi Etnomatematika pada Seni Ukir
Ibu cari sanak pun cari isi Seni ukir adalah gambaran hiasan dengan
Induk semang cari dahulu bagian-bagian cekung dan cembung yang
menyusun suatu gambar yang indah. Seni ukir di
Aplikasi Etnomatematika pada Rancangan wilayah Riau memiliki beragam pola antara lain
Busana Melayu pucuk Rebung, awan larat, selembayung, lebah
Etnomatematika juga dapat ditemui pada begayut, itik sekawan, singap/bidai, layang-
perancangan busana melayu., khususnya layang dan kaluk pakis.
rancangan busanan cekak musang. Gambar Pola-pola geometris yang dikembangkan
ilustrasi pola dapat dilihat pada Gambar 1. dalam budaya masyarakat melayu Riau
Untuk labuh baju dibuat dengan dasar bentuk umumnya diserap dari alam. Lalu diterjemahkan
geometris persegi panjang, dengan pola-pola kedalam pola-pola yang indah.
yang sejajar seperti AB = CD yang diambil dari
ukuran 1/2 lebar bahu . Sedangkan untuk labuh Pucuk Rebung
baju terdapat pola kesamaan AD = BC. Pola geometris pucuk rebung pada dasarnnya
Selain itu terdapat beberapa rumusan untuk berbentuk pola segitiga. Ketika diintegrasikan
membentuk pola leher, untuk 1/2 lebar bukaan dengan seni ukir makan pola pucuk rebung akan
kerah baju menjadi sangat lentur dan indah. Pola pucuk
MP = DQ = NO = 1/6 lingkar leher - 1/4 inci, rebung ini diambil dari pola tunas banmbu yang
Sedangkan untuk tinggi bukaan kerah diperoleh baru tumbuh. Beberapa contoh pola pucuk
dengan rumusan rebung dapat dilihat pada gambar berikut.
DN = QO = 1/6 lingkar leher + 1 inci
141
Hasanuddin: Etnomatematika Melayu ....
Lebah begayut
Pola geometris lebah begayut mencerminkan
tetang rumah lebah madu yang biasanya
menggantung dipohon. Lebah begayut ini
terinspirasi dari bumi melayu yang sangat kaya
akan pepeohonan besar yang sebagian dijadikan
Gambar 2. Pucuk Rebung (sumber: sebagai tempat mengantungnya rumah lebah.
http://kedaimelayu.wordpress.com/2010/07/20/teater-malay/)
Sayap Layang-layang
Sayap layang layang diaplikasikan pada setiap
Gambar 4. Selembayung (sumber: sudut cucuran atap. Bentuknya mirip dengan
https://edita80.wordpress.com/2013/02/19/motif-dan-ukiran- selembayung. Setiap rumah yang
melayu/)
142
Sosial Budaya, Volume 14, Nomor 2, Desember 2017, pp. 136 - 149
Kaluk Pakis
Ukiran kaluk pakis biasanya diletakkan pada
ukiran memanjang diterpakan pada tutup kaki
dinding, daun pintu, lis dinding, tiang dan lis
ventilasi..
Gambar 10
143
Hasanuddin: Etnomatematika Melayu ....
mengangkut hasil panen petani. Bentuknya nya membuat perut, membuat lubang kakok,
seperti kotak, sehingga bisa mengangkut banyak .menggantung timbuku, membentuk halan
muatan. kemudi, mengela, menghaluskan. Jalur
Pembuatan sampan kotak tergantung didesain panjang agar dan lurus agar bisa
permintaan, tidak teknik pengukuran khusus memuat banyak orang dan untuk
dalam pembuatan sampan kotak ini. meminimalisir hambatan gerak pada saat pacu
Pembuatannya tergantung pengalaman dari jalur.
kepala tukang.
Etnomatematika dalam Permainan Rakyat
Melayu Riau
Adapun hasil eksplorasi juga menunjukkan
terdapat beberapa permainan rakyat melayu.
Terdapat berbagai pemikiran matematis dalam
permainan rakyat.
Permainan Congkak
Permainan congkak adalah permainan yang
juga dimainkan oleh masyarakat melayu Riau.
Jumlah pemain
Setatak dimain oleh 2 orang secara
bergantian.
Alat Permainan
Alat permainan congkak berupa papan
permainan yang terbuat dari kayu. Papan
permainan congkak terdiri dari 16 buah lubang
yang terdiri dari 14 lubang kecil dan dua lubang
Gambar 14 model sampan kotak Khas Indragiri besar di sisi kiri dan kanan, lubang besar tersebut
Hulu digunakan sebagai tempat mengumpulkan poin
dalam permainan. Setiap 7 lubang kecil diisi
Jalur di Kuantan Sengingi dengan 7 buah biji, sedangkan bijinya terbuat
dari biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau biji
Jalur merupakan sampan tradisional kuantan plastik. Contoh gambar Congkak dapat dilihat
sengngi, jalur tidak dapat di buat begitu saja pada Gambar 16. ss
tanpa melalui berbagai proses baik yang
menyangkut masalah tenaga ,biaya maupun yang
menyangkut masalah teknis lainnya.
Cara Bermain
Tata cara dan urutan permainan setatak,
sebagai berikut:
Pada awal permainan setiap lubang kecil diisi
Gambar 15 Jalur dengan 7 (tujuh) buah biji. Total biji yang
digunakan 7 x 14 = 98 biji.
Pembuatan Jalur melalui berbagai proses Permainan dimulai dengan memilih lubang
yaitu: rampek kampung, mencari kayu, yang akan diambil dan meletakkan satu ke
menobang kayu. Mengabung, melepas lubang di sebelah kanannya dan seterusnya.
benang, pendadaan, mencaruk, menggaliak,
144
Sosial Budaya, Volume 14, Nomor 2, Desember 2017, pp. 136 - 149
Pergerakan pendistribusia biji searah dengan Misalkan anda Memiliki 21 biji pada lubang
jarum jam. nomor 2. Jika pemain menaburkan satu
Jika dalam distribusi biji berakhir pada di persatu biji ke dalam lubang yang diambil
lubang kecil yang berisi biji lainnya, maka dari lubang nomor dua, dimanakah lubang
pemain mengambil semua biji-biji lalu tempat meletakan biji terakhir?
mendistribusikan kembali searah jarum jam.
Jika dalam disribusi biji berakhir di lubang
besar, maka pemain melanjutkan permainan
dengan memilih lubang kecil untuk
didistribusikan kembali.
Jika dalam disribusi biji habis di lubang kecil
di sisinya maka berhenti berhenti dan Gambar 17 Nomor posisi Lubang
mengambil seluruh biji di sisi yang
berhadapan. Untuk menyelesaikan persoalan ini pemain
Jika dalam disribusi biji berhenti di lubang menerapkan konsep modulo dengan
kosong di sisi lawan maka pemain berhenti menjumlah nomor urutan lubang dengan 21
dan digantikan oleh pemain lawan. mod 15. Ilustrasi dapat dilihat pada gambar
Permainan selesai jika seluruh biji sudah berikut
masuk ke lubang besar kedua pemain.
Pemenangnya adalah pemain yang Posisi Awal
mendapatkan biji terbanyak.
Operasi Aritmatika
Aspek etnomatematika yang ada pada
permainan congkak antara lain:
Penjumlahan, setiap biji yang didistribusikan
di lubang, berarti terjadi penjumlahan yang biji terakhir yang ditangan akan diletakkan
akan menentukan skor akhir dari dengan mengikuti aturan
permainan. Hal ini dapat menjadi media 2 + (21 mod 15) = 2 + 6 = 8
pberhitung bagi masyarakat melayu. Jadi, biji terakhir akan diletakkan pada
Pengurangan, setiap biji yang didistribusi pada lubang nomor 8 atau lubang besar.
setiap lubang berarti terjadi pengurangan
biji yang ada di tangan. Permainan Setatak
Perkalian, setiap lubang kecil diisi dengan 7 Permainan setatak permainan yang ditemui di
(tujuh) biji artinya terjadi perkalian yaitu 7 x daerah propinsi riau, berdasarkan pada
7 x 2 = 98. penuturan narasumber H. Raja Indra Kelana,
Pembagian, jumlah seluruh biji yang Pengurus Lembaga Adat Melayu Riau,
digunakan dalam permainan sebanyak 98 kabupaten Indragiri Hilir Riau bahwa permainan
biji dibagi rata kedua pemain. 98 : 2 = 49. ini merupakan permainan rakyat yang dimainkan
Modular oleh anak di kabupaten Indragiri Hilir.
Permainan congkak sangat erat kaitannya
dengan sistem modulo. Hal ini dapat
dilihat ketika pemain ingin mengetahui
dimana posisi meletakkan biji terakhir yang
ada di tangan.
Gambar 18. Pola Setatak
Contoh:
145
Hasanuddin: Etnomatematika Melayu ....
Permainan rakyat Riau ini memiliki Pada permainan setatak, pemain harus
kaitan erat dengan matematika, hal ini dapat menggambar pola geometri matematika
dilihat dari bangun-bangun geometri yang terlebih dahulu. Pola-pola geometri seperti
dijadikan arena permainan. Bentuk-bentuk yang terlihat pada Gambar 19 terdiri dari
geometris yang diperoleh atara lain persegi, dan bangun datar persegi dan setengah
atau persegi panjang serta setengah lingkaran lingkaran.
atau setengah elips.
Bangun datar: Persegi
Jumlah Pemain
Setatak dimain oleh minimal 2 - 5 orang
secara bergantian.
Alat Permainan
Alat permainan setatak ada terdiri dari
dua jenis yaitu: Bangun datar: Setengah Lingkaran
Arena Bermain
Arena bermain berupa pola geometris yang
digambar di lapangan atau tanah.
Gacuk (Ucak)
Gacuk atau ucak adalah benda pipih Konsep Simetris
berbentuk bulat. Ucak ini bisa dibuat dari Arena permainan dibangun dengan
plastik tebal, pecahan piring yang di memanfaatkan bangun-bangun geometri
tumpulkan tepinya agar tidak yang simetris.
membahayakan.
Cara Bermain
Tata cara dan urutan permainan setatak,
sebagai berikut:
Pemain melewati arena setatak dengan cara
berjingkat, dan meloncat sebelah kaki.
Kaki dan tangan tak boleh menyentuh garis Gambar 19 Bentuk simetri pada permainan
setatak. setatak
Petak yang ada ucak, tidak boleh diinjak,
tetapi harus dilompati. Logika Matematika
Setiap selesai satu ronde, pemain mengambil Permainan setatak memuat logika
bintang. matematika, yaitu konsep benar-salah. Petak
Pengambilan bintang dilakukan dengan cara yang tidak ada tanda bintang boleh diinjak
berdiri membelakangi arena dibawah petak satu, oleh pihak lawan, sedangkan petak yang ada
lalu melempar ucak ke belakang, petak tempat petak tidak boleh dinjak. Apabila ketentuan
jatuh ucak menjadi milik dengan menandai
tersebut dilanggar maka pemain digantikan
tanda bintang.
oleh pihak lawan.
Petak yang telah diberi bintang, boleh diinjak
dengan dua kaki oleh pemiliknya, tetapi tidak
boleh diinjak oleh lawan. 1. Permainan Patok Lele
Salah satu permainan tradisional yang
Aspek Etnomatematika dalam permainan Setatak dimainkan oleh masyarkat melayu riau yaitu
Aspek etnomatematika dalam permainan Patok Lele. Permainan ini adalah permainan
setatak dapat dilihat dari ide-ide matematika rakyat. Permainan ini memiliki nama yang
yang terkandung dalam permainan: berbeda di beberapa wilayah Riau, misal: tuk
Bangun Datar lele (Pekanbaru) dan kelele (Pelalawan).
Permainan ini dilaksanakan pada satu
146
Sosial Budaya, Volume 14, Nomor 2, Desember 2017, pp. 136 - 149
sore hari, setelah selesai sholat subuh, malam mampu menangkap anak patok lele tadi
bulan purnama dan setalah sholat di bulan maka dia masih berhak melemparkan anak
bulan ramadhan. Adapun tempat pelaksanaan patok lele tadi ke induknya (yakni tuas
permainan ini yaitu di lapangan dekat rumah pengungkit atau pemukul tadi) yang
atau di jalan yang agak luas depan rumah. posisinya melintang di atas lubang untuk
anak patok lele diungkit tadi.
Jika dalam lemparan ke induknya itu
mengenai tuas tadi berarti lawan Anda yang
memperoleh giliran mengungkit. Begitu
seterusnya bertukar jika Anda yang menjadi
pelempar (bukan pengungkit).
Permainan ini berakhir jika total pukuran
Anda paling tinggi nilainya karena dikalikan
2, 3 atau 4 kali dalam setiap pukulan
Gambar 20 Permainan Petok Lele (sumber: terhadap anak patok lele.
Youtube)
Aspek Etnomatematika dalam Permainan Patok Lele
Jumlah Pemain: Aspek etnomatematika dalam permainan
Pada umumnya, patok lele dimainkan oleh 4 patok lele dapat dilihat dari ide-ide matematika
(empat) orang, tepai bisa juga dimainkan oleh 2 yang terkandung dalam permainan:
(dua) orang saja.
Pengukuran
Alat Bermain:
Aktivitas pengukuran dilakukan oleh
Anak patok lele, terbuat dari kayu bulat pemain dengan menggunakan tongkat
kecil dengan ketebalan 3 cm dengan pengungkit. Satuan panjang ukuran yang
panjang 15 cm. yang digunakan adalah satuan panjang
Pengungkit (sekaligus pemukul), terbuat pengungkit. Yang dinilai adalah jarak antara
dari kayu yang sama dengan panjang lubang tempat mengungkit anak lele dengan
maksimum 40 cm. tempat jatuhnya anak lele.
Lubangi tanah dengan arah memanjang
sepanjang ukuran anak patok lele (15 cm)
dengan lebar seukuran anakpatok lele tadi.
Cara bermain:
Letakkan posisi miring 15 derajat hingga 45
derajat.
Pukul ujung anak patok lele dengan
pengungkit hingga terangkat ke atas.
Lambungkan beberapa kali dengan
memukul beberapa kali dari bawah. Ulangi
Gambar 21 Aktivitas Mengukur (sumber:
lagi jika masih memungkinkan, ungkit lagi Youtube)
hingga 3 kali atau lebih. Setelah itu Anda
pasang kuda-kuda untuk memukul anak Penjumlahan
patok lele tadi sejauh mungkin. Aspek penjumalah dalam permainan ini
Permainan dimulai dengan mengungkit diperoleh dari Penjumlahan nilai yang
anak patok lele sejauh-jauhnya. Anak Patok didapat pada setiap langkah permainan.
Lele itu berusaha ditangkap oleh tim lawan
yang berdiri jauh. Perkalian
Jika anak patok lele tadi tertangkap, maka Aspek perkalian yang muncul dalam
giliran tim lawan yang melakukan perkalian ini diperoleh dari jumlah pukulan
pengungkitan. Tapi jika lawan Anda tidak dikalikan dengan jarak lubang tempat
147
Hasanuddin: Etnomatematika Melayu ....
mengungkit dengan tempat jatuhnya anak Nilai batas permainan adalah 200p,
lele. sedangkan perolehan angka Tim A
sebanyak 198 p dan Tim B memperoleh
Kelipatan nilai 201 p.
Pemain ini juga melibatkan aspek kelipatan. Karena
Pemain akan terkesan dengan gagasan Nilai(A) = 201p ≧ 200p = Nilai(M) dan
kelipatan yang bisa muncul dalam permaian Nilai(B) = 198p ≦ 200p = Nilai(M)
ini antara lain Maka pemenangnya adalah Tim A.
148
Sosial Budaya, Volume 14, Nomor 2, Desember 2017, pp. 136 - 149
149