UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2020 I. Pendekatan Pengelolaan Lingkungan
1. Pendekatan Teknologi
Memuat semua cara/teknik pengelolaan lingkungan fisik maupun biologi yang direncanakan /diperlukan untuk mencegah/mengurangi/menanggulangi dampak kegiatan Pertambangan sehingga kelestarian lingkungan lebih lanjut dapat dipertahankan dan bahkan untuk memperbaiki/meningkatkan daya dukungnya seperti : a) Pencegahan erosi, longsoran dan sedimentasi dengan penghijauan dan terasering. b) Penggunaan lahan secara terencana dengan memperhatikan konservasi lahan. c) Mengurangi terjadinya pencemaran pantai laut, apabila lokasi kegiatan terletak ditepi pantai d) Membangun kolam pengendapan disekitar daerah kegiatan untuk menahan lumpur oleh aliran permukaan e) Membuat cek dam dan turap f) Penimbunan kembali lubang-lubang bekas tambang g) Penataan lahan
2. Pendekatan Ekonomi Sosial dan Budaya
Pada bagian ini dirinci semua bantuan dan kerjasama aparatur pemerintah terkait yang diperlukan oleh pemprakarsa untuk menanggulangi dampak-dampak lingkungan kegiatan Pertambangan ditinjau dari segi biaya, kemudahan, sosial ekonomi, misalnya : a) Bantuan biaya dan kemudahan untuk operasi pengelolaan lingkungan : 1. Kemudahan/keringanan bea masuk pengadaan peralatan 2. Keringanan syarat pinjaman/kredit bank 3. Kebijaksanaan dan penyelenggaraan penyaluran penduduk yang tergusur dari lahan tempat tinggalnya atau lahan mata pencahariannya b) Penanggulangan masalah sosial, ekonomi dan sosial budaya, antara lain: 1. Pelaksanaan ganti rugi ditempuh dengan cara-cara yang tepat 2. Kebijaksanaan dan penyelenggaraan penyaluran penduduk yang tergusur dari lahan tempat tinggalnya atau lahan mata pencahariannya 3. Pendidikan dan pelatihan bagi penduduk yang mengalami perubahan pola kehidupan dan sumber penghidupan 4. Penggunaan tenaga kerja setempat yang bila perlu didahului dengan latihan keterampilan 5. Penyelamatan benda bersejarah dan tempat yang dikeramatkan masyarakat
3. Pendekatan Kelembagaan
Pada bagian ini dirinci kegiatan setiap instansi/badan/lembaga lain yang terlibat/ perlu dilibatkan dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan kegiatan penanggulangan dampak rencana kegiatan pertambangan umum ditinjau dari segi kewenangan, tanggung jawab dan keterkaitan antar instansi/badan/lembaga, misalnya : a) Pengembangan mekanisme kerjasama/koordinasi antar instansi Peraturan perundang-undangan yang menunjang pengelolaan lingkungan b) Pengawasan baik intern maupun ekstern yang meliputi pengawasan oleh aparat pemerintah dan masyarakat c) Perencanaan prasarana dan sarana umum, baik relokasi maupun baru
II. Contoh kasus Permasalahan akibat usaha Pertambangan
Analisis Penambangan Batubara PT. Kaltim Prima Coal Kota
Sanggata, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur.
Penambangan batu bara yang berada di sangatta Kabupaten Kutai Timur
adalah perusahaan penambangan terbesar. PT. Kaltim Prima Coal yang beroperasi 24 jam tanpa henti. Penambangan berkaitan sangat erat dengan kekayaan alam. Kegiatan penambangan batubara berpandangan negatif dan positif, tetapi halnya kegiatan penambangan ini banyak dipandang negatif terhadap masyarakat dan lingkungan. Penambangan PT. Kaltim Prima Coal membawa dampak terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan adanya penambangan masyarakat Kutai Timur merasa dirugikan. Hal tersebut memicu timbulnya pandangan negatif masyarakat kepada PT. Kaltim Prima Coal dan membuat hubungan keduanya tidak harmonis. KPC adalah perusahaan tambang batubara open pit (penambangan terbuka) terbesar di dunia. Luas lahan konsesinya mencapai 90.938 hektar dengan kapasitas produksi mencapai 50 juta ton pertahun. Batubara yang diproduksi KPC adalah kategori prima, salah satu kualitas batubara terbaik dengan nilai kalori tertinggi. Oleh karenanya orientasi pasarnya adalah ekspor (industri.bisnis.com). Metode – metode penambangan ada empat metode yang di pakai yaitu penambangan terbuka (Open Pit Mining), penambangan dalam, penambangan jauh, penambangan di atas permukaan. Penambangan terbuka ( Open Pit Mining ) adalah penambangan batubara tanpa melakukan penggalian besar, karena batu bara dekat dengan permukaan bumi. Penambangan dalam adalah penambangan membuat terowongan yang dalam sehingga menyentuh lapisan batubara. Penambangan jauh adalah penambangan berada di bawah bukit dan di buat terowongan hingga mencapai lapisan batu bara. Penambangan di atas permukaan adalah batu bara yang berada di perut bukit (id.scribd.com).
Pendekataan terhadap Pengelolaan Lingkungan Tambang di daerah tersebut
Adapun pendekatan-pendektaan yang sebaiknya dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pertumbuhan ekonomi Dengan adanya penambangan yang dilakukan oleh PT. Kaltim Prima Coal dapat menaikan pendapat daerah Kabupaten Kutai Timur. Dari hasil penambangan batu bara tersebut perusahaan memberikan beberapa % kepada pemerintah daerah. PT. KPC tidak memberikan hasil penambangan kepada masyarakat sekitar yang dilakukan penambangan. 2. Aspek sosial PT. Kaltim Prima Coal (KPC) di dalam aspek sosial ada membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakat sekitar penambangan. PT Kaltim Prima Coal (KPC) membangun sinergi dengan Dewan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kutai Timur. Salah satu bentuknya berupa dukungan KPC terhadap perlengkapan kantor baru Muhammadiyah. Menyerahkan bantuan berupa Gedung Dakwah Muhammadiyah. AC 6 unit, komputer 3 unit, infocus, kasur 3 buah, bantal 6 buah, guling 6 buah, meja 5 unit, kursi uchiwa 50 buah, kursi lipat 48, kursi putar 3 buah dan 1 set sofa (http://www.kpc.co.id). Dampak sosial yang di terima masyarakat yaitu hak – hak mereka tidak di dengarkan oleh pemerintah dan PT. Kaltim Prima Coal. PT. KPC juga telah menggusur tanah masyarakat yang di katakan tanak milik adat. PT. KPC juga telah banyak mematikan para petani untuk mencari pendapatan, karena lahan yang berdekatan dengan penambangan akan terkena limbah akhirnya petani mengalami kerugian yang sangat besar.